Jumat, 13 Mei 2022

HANYA ALLAH SAJA YANG PATUT DISEMBAH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7488181244587210/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 14 Mei 2022


*HANYA ALLAH SAJA YANG PATUT DISEMBAH*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Yeremia 16:20 (TB) Dapatkah manusia membuat allah bagi dirinya sendiri? Yang demikian bukan allah!

Jeremia 16:20 (UKJV) Shall a man make gods unto himself, and they are no gods?


Ada satu lirik lagu rohani yang berjudul: “No other name but the name of Jesus” (Don Moen) dengan penggalan lirik sebagai berikut:

No other name but the Name of Jesus

No other name but the Name of the Lord

No other name but the Name of Jesus

Is worthy of glory, And worthy of honor

And worthy of power, And all praise…

Yang berarti: Tidak ada nama lain, selain Yesus Kristus,Tuhan  Allah, hanya bagiNya segala kemuliaan, hormat, kuasa dan semua pujian. 


Rasul Paulus juga turut menyaksikan dalam pemberitaanNya dalam Filipi 2:10-11 “Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.


Jauh sebelum kesaksian rasul Paulus ini, nabi Yeremia telah terlebih dahulu menyuarakan: Dapatkah manusia membuat allah bagi dirinya sendiri? Yang demikian bukanlah Allah! (Yer.16:20). Mengapa Yeremia berkata demikian? Tentu dengan mata kepalanya sendiri, Yeremia telah melihat bagaimana perbuatan bangsa Israel yang rentan terpengaruh oleh tradisi penyembahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa kafir di sekitar mereka. Dimana mereka menyembah patung-patung berhala, dan dewa-dewa yang dianggap sebagai Tuhan dan allah bagi mereka. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi pada bangsa Israel karena dahulu mereka pernah tertindas di Mesir sekitar 430 tahun lamanya (Kel.12:40). Masyarakat Mesir kuno terkenal menganut sistem kepercayaan politeisme, yang berarti: menyembah banyak dewa berhala. Dua dewa besar yang mereka sembah yaitu dewa Ra (dewa Matahari) dan dewa Amun (dewa Bulan). Latar belakang Israel yang pernah lama tinggal di Mesir, tentu sangat mempengaruhi pemahaman mereka tentang penyembahan. Sehingga mereka berpikir bahwa mereka dapat membuat allah bagi dirinya sendiri dari patung buatan tangannya sendiri. 


Mari sejenak kita mengingat kisah Patung Anak Lembu Emas (Ibrani: עגל הזהב Egel haZahav), yang dibuat oleh Harun untuk menuruti keinginan bangsa Israel ketika Musa naik ke gunung Sinai. Bangsa Israel ingin membuat allahnya sendiri seperti bangsa kafir lainnya. Sehingga Harun memerintahkan agar mereka mengumpulkan emas mereka dan membuat satu patung yang disebut Anak Lembu emas untuk disembah (Kel.32 ). Bangsa Israel kala itu bernyanyi bersahut-sahutan dan menari-nari karena kegirangan, bahwa mereka telah sama dengan bangsa lain yang memiliki allah buatan tangannya sendiri. Kebanggan itu ternyata jauh dari kehendak Tuhan Allah. Bangsa Israel telah jatuh ke dalam perbuatan dosa yang mendatangkan murka Allah. Namun, Musa selalu berusaha melunakkan hati Tuhan sehingga Tuhan tidak jadi membinasakan bangsa-Nya tesebut, karena kasih Allah lebih besar dari murkaNya. 


Sebagai pengikut Kristus, kita menyaksikan dalam kehidupan kita bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat kita. Keselamatan yang kita peroleh semata-mata adalah hanya oleh karena kasih karunia Allah  yang dianugerahkanNya di dalam Yesus Kristus. Sehingga kehidupan setiap orang yang telah diselamatkan olehNya harus berfokus pada Yesus Kristus, bukan kepada berhala, patung-patung, dewa-dewi, Mammon, materi, harta benda dan lainnya yang ada di muka bumi ini. Banyak hal yang dapat membuat kita beralih dari Allah dan meninggalkannya seperti bangsa Israel pada masa lampau. Tetapi sebagai Kristen sejati, kita harus memiliki jati diri, yaitu integritas dan iman kepada Allah semata. Allah adalah Pencipta dunia ini dari yang tidak ada menjadi ada (Creatio ex nihillo). Dia adalah Allah yang dari kekal dan sampai selama-lamanya. Oleh karena itu, setelah kita menyaksikan bahwa Allah adalah Raja yang kekal dan namaNya adalah satu-satunya yang layak kita puji, kita dipanggil dan diberi tanggungjawab 3 M, yaitu sebagai berikut:


1. Memuji Allah senantiasa

Hanya nama Allah saja yang patut kita puji dalam kehidupan kita sampai kesudahan dunia ini. Allah telah setia kepada kita manusia ciptaanNya. Sebagai buah iman kita, kita harus menyatakan kesetiaan kita kepada Allah, dengan tidak berpaling dariNya. Hanya memuji dan menyembah namaNya saja dalam hidup kita. Sebab nama Allah adalah kudus, penuh kemuliaan dan kuasa. Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus (Imamat 12:2).


2. Memperbaiki diri

Mengapa bangsa Israel terbuang ke Babel tujuh puluh tahun lamanya? (Yeremia 25:11-12). Karena dosa-dosa mereka, mereka telah berpaling dari Allah. Allah menghukum mereka, agar mereka bertobat dan memperbaiki diri. Ujian selalu datang dalam kehidupan kita. Ketika ujian, cobaan dan kesulitan hidup terjadi, kita tidak boleh putus asa. Kita harus meyakini bahwa Allah telah  memiliki rencana terindah dalam kehidupan kita. Tanggungjawab kita adalah marilah kita intropeksi diri, memperbaiki diri kita ke arah yang lebih baik. Tidak boleh larut dalam sikap menghakimi Tuhan atas cobaan atau ujian yang sedang kita hadapi. 


3. Melakukan kehendak Allah 

Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk melakukan kehendak Allah. Apakah yang dikehendaki Allah dari diri kita? Percaya, taat, setia dan melakukan kehendakNya itulah yang diinginkan oleh Allah dari kita manusia ciptaanNya ini. Tidak ada seorangpun manusia yang sempurna dalam melakukan aturan/hukum Allah. Tetapi sebagai manusia yang menyadari dosa-dosanya, kita harus senantiasa memperbaiki diri kita dan melakukan kehendak Allah sebagai wujud iman dan kepercayaan kita kepadaNya. Marilah kita ingat bahwa Allah adalah Raja atas seluruh bumi, Dia adalah Esa dan namaNya adalah satu-satunya yang kita puji selama-lamanya. Seperti nama Yeremia, yang berarti:  “Mengangungkan Allah”, kita terpanggil dan bertanggungjawab untuk mengagungkan Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.


Salam dari tim 12: RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...