https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7529218593816808/?sfnsn=wiwspmo
KOTBAH MINGGU ROGATE, 22 MEI 2022
Nas: Yakobus 5:13-18
*BERDOA DAN BERNYANYI MENJALANI PENDERITAAN*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, ada tiga hal yang tidak boleh terlupakan dalam hidup orang percaya yaitu: sujud, syukur dan taat. Ketiga hak ini merupakan aktifitas yang melekat dalam diri orang percaya.
Sujud berarti berdoa menundukkan diri dihadapan Allah. Aktifitas ini merupakan sikap berdoa dihadapan Tuhan. Syukur adalah menyampaikan pujian, nyanyian dan persembahan atas segala kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Sedangkan Taat adalah kesediaan kita untuk melakukan Firman Tuhan di dalam hidup kita. Taat dan setia di dalam iman yang kita percayai.
Dua dari tiga aktifitas ini ditekankan oleh rasul Yakobus dalam kotbah ini. Pesan ini penting agar aktifitas ini melekat pada diri jemaat mula-mula dan menjadi habit (kebiasaan uang melkat bagi mereka). Berdoa dan bermyanyi adalah kekuatan besar untuk menghadapi penderitaan. Dengan keduanya hidup orang percaya berpusat pada Tuhan. Saat berdoa tentu Tuhanlah yang menjadi tujuan permohonan dan saat bernyanyi, Tuhan pula yang menjadi tujuan pujian. Saat ada penderitaan berdoalah, saat ada sukacita bernyanyilah. Kedua aktifitas ini menjadi kegiatan yang melekat pada diri orang percaya.
*1. Bedoa*
Mengapa kita berdoa saat mengalami penderitaan? Bapa gereja Marthin Luther dan Calvin sama-sama menekankan bahwa doa adalah nafas hidup bagi orang percaya dan doa adalah kekuatan bagi orang percaya. Dengan berdoa kita tidak berputus asa ketika mengalami penderitaan karena ada garapan dibalik semua kesesakan yang terjadi. Doa membuat orang tidak stress dan panik karena saat pikiran buntu dan tak mampu lagi mencari jalan keluar atas pergumulan yang dihadapi percaya Tuhan akan memberi jalan. Dengan berdoa dihadapan Tuhan kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan percaya Tuhan akan memberikan jalan keluar yang terbaik.
Berdoa adalah aktifitas yang melekat pada diri orang percaya. Yesus sendiri adalah orang yang hidup di dalam doa dan mengajarkan murid-muridnya untuk berdoa. Berdoa bukanlah hanya formalitas untuk mengundang Allah campur tangan atas persoalan hidup, tetapi berdoa adalah membuka diri di hadapan Allah. Berdoa bukan pula rumusan kata-kata permohonan tetapi berdoa adalah membiarkan Tuhan berbicara di dalam hidup kita. Berdoa harus tekun dilakukan dan tidak boleh putus putus, itulah sebapnya Paulus berkata dalan 1 Tesalonika 5:17 (TB): "Tetaplah berdoa."
Pusat doa adalah Kristus, Yesus sendiri mengatakan dalan Matius 18:20 (TB) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Pusatnya bukanlah pada berkumpulnya tetapi ada pada keyakinan pada Kristus.
Demikian juga dalam nas ini, jika disinggung tentang doa untuk kesembuhan dengan minyak urapan maka pusat kesembuhan bukan pada minyaknya tetapi Kristus yang memberi kesembuhan. Kesembuhan bukan ada pada kata-kata hamba Tuhan yang mengaku mendapat urapan karunia menyembuhkan, karena doa bukanlah mantra-mantra yang diungkapkan oleh seseorang mewujudkan sesuatu. Kesembuhan bukan pula ada pada benda-benda semacam minyak atau ramuan-ramuab karena kita dilarang untuk memberhalakan benda yang diyakini memiliki kekuatan magis. Orang percaya harus kritis yang memperdagangkan mujizat kesembuhan baik oleh minyak urapan dan mengaku memperoleh urapan karunia menyembuhkan. Kristuslah sumber kesembuhan. Dalam mendoakan orang sakit yang kita undang kuasa Kristus yang mendatangkan kesembuhan.
*2. Bernyanyi*
Hal kedua dalam kotbah ini mengajak semua orang oercaya untuk bernyanyi. Nyanyian adalah ekspresi jiwa dan ungkapan hati seseorang. Nyanyian memiliki kuasa yang mempengaruhi seseorang, ada lagu gembira sehingga orang yang menyanyikannya gembira dan menggerakkannya untuk penuh sukacita. Ada juga lagu yang sedih dan menusuk hati sehingga saat seseorang menghayati lagu akan ikut sedih dan menangis. Itulah kekuatan nyanyian.
Nyanyian yang dimaksud di dalam kotbah ini adalah menyanyikan Tuhan yang mempu mendatangkan sukacita dan melampaihi penderitaan. Bernyanyi bertujuan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Bernyanyi adalah ajakan semua orang percaya untuk.memuji dan memuliakan Tuhan.
Ada banyak manfaat bernyanyi bagi manusia. Mengungkapkan isi hati, menyampaikan pesan, menyingkapkan memori dan hal yang paling menggetarkan adalah dapat menggerakkan kita bisa menari. Tidak heran jika spontan seseorang bisa menari kegirangan karena iringan musik. Tidak sedikit orang menghibur diri dengan melantunkan lagu. Itulah kekuatan musik.
The power of musik mengajak orang bergembira atas perbuatan Tuhan dalam hidup ini. Apa yang disampaikan rasul Yakobus ini adalah jika ada sukacita, kegembiraan dan hal-hal yang disyukuri dalam hidup ini bernyanyilah, memuji dan memuliakan Tuhan. Karena semua yang kita terima itu adalah karena kasih dannberkat dari Tuhan. Itulah sebabnya Mazmur 96:1 (TB) Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!
Bernyanyi dalam aktifitas orang percaya merupakan warisan yang berharga dari Perjanjian Lama. Ada banyak lagu dan pujian yang ditulislan dalam mazmur. Mazmur beriso doa dan nyanyian, karena itu minggu ini mengajak orang percaya menjadi pemazmur-pemazmur dalam hidup sehari-hati.
*3. Seperti iman Elia: berdoa dan bernyanyi di dalam iman*
Dari apa yang disampaikan oleh rasul Yakobus ini kita menemukan dua kunci rahasia mengatasi kesulitan besar. Sebagaimana dialami oleh jemaat mula-mula, mereka memiliki pergumulan berat, tekanan-tekanan hidup yang mengancam mereka karena mempertahankan iman. Namun mereka kuat dan dapat memenangkan penderitaan itu dengan berdoa dan bernyanyi.
Ada tokoh yang diberikan oleh rasul Yakobus, nabi Elia. Dia seorang nabi di Israel Utara, tanrangan besar yang dihadapinya adalab raja-raja yang tidak takut akan Tuhan, adanya kesewenangan, Taurat Tuhan tidak diindahkan dan umat Allah kehilangan keyakinan jarena dewa-dewa ball telah didatangkan dari bangsa asing. Pertanyaan dimanakah Allah Israel, apakah Allah itu masih hidup dan memiliki kuasa mengatur umatNya?
Elia membuktikan bahwa Allah Iarael adalah Allah yang hidup, memiliki kuasa, kuat dan melebihi ilah2 lain. Elia berhadapan dengan dewa-dewa baal di bukit Karmel. Baal adalah patung buatan manusia sedangkan Allah Israel adalah Allah yang hidup. Ketidak yakinan Raja Ahab dan isterinya Isebel yang bebal, Elia berdoa bahwa Tuhan tidak akan mendatangkan hujan selama 3 tahun 6 bulan. Doa Elia terbukti, hujan tidak datang. Itulah kuasa doa. Doa orang benat besar kuasanya.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Lukas 17:6 (TB) Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
*Penutup*
Sahabat yang baik hati berdoa dan bernyanyi adalah kekuatan besar yang dimiliki oleh orang percaya, keduanya menjadi energi yang besar menjalani kehidupan. Berdoa dan bernyanyi mengajak orang oercaya mengingat Tuhan dalam segala kebaikan dan perbuatannya. Berdoa dan bermyanyi didalamnya kita menyampaikan harapan dan keyakinan dalam segala kesulitan dan penderitaan yang dibadapi ada kuasa Tuhan yang menolong. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar