Senin, 31 Januari 2022

BERIMAN MEMBUTUHKAN KEBERANIAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7000182350053771/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, inspirasi dan motivasi Selasa, 01 Februari 2022


*BERIMAN MEMBUTUH KEBERANIAN*


Selamat pagi, sahabat yang baik hati!

Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ibrani 4 : 16 (TB) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.


Hebrews 4 : 16 (KJV) Let us therefore come boldly unto the throne of grace, that we may obtain mercy, and find grace to help in time of need.


Keberanian adalah kunci kesuksesan, keberanian untuk mengambil keputusan, keberanian untuk menjalani setiap keputusan tersebut. Keberanian tanpa dasar yang benar malah membuat kita semakin jauh dari kebenaran, namun Firman Tuhan pada pagi hari ini ingin mengingatkan kita bahwa keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia Tuhan. Keberanian adalah dasar yang kuat bagi kita untuk dapat menjalani setiap hari-hari kita dengan sukacita. 


Keberanian ini ditekankan karena diaatu sisi kita merasa tidak layak. Kita adalah manusia berdosa dan tidak layak menerima kasih karunia. Namun sesungguhnya kita telah memperoleh kasih karunia di dalam Yesus Kristus. Kristus telah membenarkan kita dan mendamaikan kita kepada Allah. Ketidaklayakan, sebagai orang berdosa, rasa bersalah karena menyadari ketidaklayakan pada diri sendiri, acapkali menghambat kita untuk hadir kepada kasih karunia Tuhan, membuat kita semakin jauh daripada Tuhan. Namun saudara saudari yang terkasih keberdosaan kita telah ditebus melalui anakNya Yesus Kristus yang mati di kayu salib berkorban untuk keselamatan kita. 


Benar syair KJ 27:1-2 Meski tak layak diriku, tetapi kar'na darahMu dan kar'na Kau memanggilku, 'ku datang, Yesus, padaMu.

Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darahMulah pembasuhnya; 'ku datang, Tuhan, padaMu.


Meskipun kitabtak layak namun di dalam Kristus kita di layakkan, meskipun banyak dosa dan pelanggaran, noda dan segala cela namun Kristus telah membasuh kita. Karena itulah renungan hari ini mendorong kita untuk berani menghampiri kasih karunia Tuhan. Jangan semakin menjauh, tetapi semakin mendekat kepadaNya.


Hal inilah yang meneguhkan hati kita untuk berani meninggalkan dosa kita dan menghampiri takhta kasih karunia Tuhan. RahmatNya telah diberikan kepada kita agar kita selamat, agar kita tidak tenggelam pada keberdosaan kita. Maka hadirlah pada kasih karunia Tuhan, apapun yang menjadi pergumulanmu hari ini, pagi ini, Tuhan mengundang dirimu dan keluargamu untuk menghampiri takhta kasih karunia Tuhan, sehingga kita dapat memperoleh pertolongan tepat pada waktu Tuhan.

Oleh karenanya jangan pernah sia-siakan keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita. Barangsiapa yang percaya kepada Allah dia akan percaya bahwa Allah itu ada dan senantiasa memberikan pertolongan kepada orang - orang yang percaya kepada Dia. Melalui iman tersebut kita memperoleh berbagai macan berkat dari takhta kasih karunia Allah. Itu sebabnya kita harus tetap beriman teguh sampai sampai pada kesudahannya sehingga kita senantiasa beroleh kasih karunia daripadaNya.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam dari tim: AT

Minggu, 30 Januari 2022

TIDAK ADA SESUATU YANG MUSTAHIL UNTUKMU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6995052237233449/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

kekuatan, inspirasi dan motivasi

Senin, 31 Januari 2022


*TIADA SUATU APAPUN YANG MUSTAHIL UNTUKMU*


Selamat pagi, sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Yeremia 32:17 (TB)  Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!


Jeremiah 32:17 (RWV)  Ah Lord GOD! behold, thou hast made the heaven and the earth by thy great power and outstretched arm, and there is nothing too hard for thee: 


Zedikia adalah raja Yehuda yang tidak suka terhadap Nubuatan dari nabi Yeremia. Salah satu Nubuatan Yeremia adalah kejatuhan Yehuda di tangan Babelonia dan seluruh penduduknya akan diangkut ke pembuangan Babel. Atas Nubuatan ini, Zedekia memenjarakan Yeremia dalam kurungan dan memperkarakan Nubuatan Yeremia. Yeremia 32:3, 17 (TB)  Sebab Zedekia, raja Yehuda, telah menahan dia di sana dengan tuduhan: "Mengapa engkau bernubuat: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyerahkan kota ini ke dalam tangan raja Babel, supaya ia mendudukinya; 


Sekalipun demikian, Tuhan menyampaikan jalan keselamatan kepada Yeremia. Tuhan sendiri memberikan jaminan bahwa akan ada pemulihan umatNya. Dalam dialog Yeremia dengan Tuhan, Yeremia tidak menyangkal dan membuat argumentasi pembelaan dihadapan Tuhan. Yeremia sendiri tunduk pada kemahakuasaan Tuhan. Tuhanlah pencipta, pemelihara dan perancang jalan hidup umatNya  Sebagaimana jawaban Yeremia kepada Tuhan dalam ayat 17 ini, Yeremia 32: 17 (TB)  "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!"


Nubuatan Yeremia tentang kejatuhan Yehuda ditangan Babilonia bahkan akan diangkut ke pembuangan membuat pihak istana bereaksi. Pihak istana didukung oleh nabi-nabi palsu seperti Pashur dan Hanaya. Mereka menyampaikan Nubuatan palsu dan menyatakan Yehuda akan aman-aman saja.  Bagi pihak istana Nubuatan Yeremia adalah keniscayaan, tak mungkin Yehuda tahlukkan oleh bangsa asing. Walaupun Yeremia dipenjarakan dia tetap menyuarakan Nubuatan bahwa Yehuda akan ditahlukkan oleh Babilonia. Disebutkan dalam Yeremia 32:36 (TB)  Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai kota ini, yang engkau katakan telah diserahkan ke dalam tangan raja Babel karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar:


Apa yang dinubuatkan oleh Yeremia benar adanya. Yehuda ditahlukkan oleh Babel, dulu kota yang ramai menjadi puing dan dulu kota yang indah dan bangunan Bait Allah yang megah dihancurkan dan tak satupun batu bertindih. 


Dengan ayat renungan hari ini hal yang mau diyakinkan oleh Yeremia adalah bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dialah pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Namun dia jugalah yang menghukum setiap orang atas to dakan dan perbuatannya. Allah pemelihara hidup, namun Allah juga mencabut dan meruntuhkan. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah karena kuasaNya besar dan tiada tara.


Apa yang dinubuatkan oleh Yeremia benar adanya. Yehuda jatuh di tangan Babelonia, bahkan mereka diangkut ke pembuangan Babelonia dan menjadi pekerja rodi dan paksa. Apa yang tidak mungkin menurut Zedekia dan nabi-nabi palsu disekitar istanya ternyata benar adanya. 


Apakah umat Allah akan lenyap di dalam pembuangan? Sama sekali tidak, Yeremia juga menubuatkan pemulihan dan keselamatan bagi umat Allah. Sekalipun itu sulit diterima oleh akal, namun apa yang tidak mungkin dalam pandangan manusia, di hadapan Tuhan tidak ada yang mustahil. Allah sendiri telah merencanakan penebusan umatNya. Dalam dialog Yeremia dengan Tuhan, Tuhan sendiri telah mempersiapkan penebusan umatnya dengan cerita pembelian ladang yang sudah dimateraikan Tuhan.Yeremia 32:14-15 (TB)  Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Ambillah surat-surat ini, baik surat pembelian yang dimeteraikan itu maupun salinan yang terbuka ini, taruhlah semuanya itu dalam bejana tanah, supaya dapat tahan lama. Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Rumah, ladang dan kebun anggur akan dibeli pula di negeri ini! 


Seperti arti nama Yeremia, "Allah yang meninggikan, Allah yang merendahkan." Allah yang membangun, Allah pula yang meruntuhkan. Tuhan itu pencipta yang membangun kehidupan, namun Tuhan adalah hakim yang menghukum setiap orang menurut perbuatan. Tuhan itu maha kuasa, kuasanya melebihi dari apa yang dipikirkan oleh manusia. Allah pencipta dan pemelihara kehidupan kita. Allah menghakimi dan menghukum pelanggaran namun Allah sendiri memberikan jalan keselamatan. Itu semua karena kasih setiaNya. Allah itu penuh kasih dan setia pada janjiNya.


Sahabat yang baik hati! Kisah Yeremia yang memberikan kesaksian atas kemahakuasaan Allah, menginspirasi kita bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil bagi Allah. Sekali Ia berfirman, jadilah! Maka sesuatu akan jadi. Inilah yang harus kita percayai dalam hidup ini, tiada yang mustahil bagi Tuhan.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 29 Januari 2022

MENUNAIKAN TUGAS PANGGILAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6989783587760314/?sfnsn=wiwspmo

*JAMITA MINGGU IV SETELAH EPHIPANIAS, 30 Januari 2022*

*Nas: Yeremia 1:4-10*


*MENUNAIKAN PANGGILAN TUHAN*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Firman Tuhan di Minggu ini dari Yeremia 1:4-10 menguatkan melaksanakan tugas dan panggilan Tuhan atas hidup orang percaya. Panggilan bukan hany milik hamba Tuhan atau pelayan gereja (vocatio specialis), namun setiap orang percaya miliki  panggilan melalui pekerjaan, professi dan tanggung jawab yang diberi dalam.kehidupan sehari hari (vocatio generale). Panggilan untuk mewujudkan kehendak Allah di dunia ini dan sifat yang menggarami kearah yang lebih baik. 


Kotbah Minggu merupakan panggil Yeremia. Dengan melihat panggila Yeremia, kita semua diberi kekuatan memenuhi panggilan masing-masing. Sekalipun ada kelemahan, hambatan dan bahkan alasan yang sangat logis, namun saat Tuhan berkehendak, tak ada yang dapat mengelak. Seperti Yeremia yang dipanggil dan diutus  untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat Allah. Pikirnya dia muda dan tak cakap bicara namun oeneguhan Tuhanembuat Yeremia percaya akan kuasa dan pekerjaan Tuhan.  


Awalnya mungkin Yeremia tak percaya akan panggilan Tuhan atas diriNya. Selain tidak pandai bicara, dia juga masih muda. Bagaimana mungkin Yeremia melakukan tugas berat itu? Rasanya sesuatu yang tak mungkin tetapi sungguh nyata. Hal inilah yang mesti kita yakini: bahwa Tuhan memanggil dan memakai hidup orang percaya melakukan pekerjaan Tuhan. 


01. Allah telah mengenal dan memilih  Yeremia sejak kandungan untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan. Karena itu tidak ada alasan untuk menghindar dari panggilan Allah dengan berbagai alasan. Allah mentahirkan, menguatkan, meneguhkan dan melayakkan. Panggilan Tuhan tidak pernah gagal, demikian dengan rencanaNya tidak seorang pun yang mampu menggagalkan. Dsri pengalaman pemanggilan Yeremia kita belajar bahwa:


Yeremia berarti: Allah menanam, Allah merobohkan. Demikiannjugalah missi pelayanan Yeremia. Allah mau memakai Yeremia untuk melayani Allah dan bangsa Israel. Tugas yang diberikan Allah jelas  “untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."  Suatu tugas yang sangat sulit dan rumit dalam keadaan yang pelit pada masa itu. Menjadi hamba Tuhan memiliki konsekwensi semuanitu dijalani oleh Yeremia. Yeremia berhadapan dengan berbagai kesulitan, ditolak bangsa Isrsel, dimasukkan ke sumur bahkan dipukul oleh nabi palsu. Namun Yeremia tetap bertahan dan memgikuti panggilan. 



*2. Jangan Katakan Aku Masih Muda*

Yeremia 1:7 (TB)  Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.


Ada ungkapan orang Batak mengatakan begini: "ramba na poso na so tubuan lata, angka naposo naso umboto hata". Jika diartikan bermakna: "kaum muda yang belum mahir dalam berkata-kata." Orang Batak dalam segala acara adat ada banyak menyampaikan petuah dan kata-kata. Makanya pemimpin acara dalam adat Batak disebut juga dengan "raja parhata" (terjemahan harafiah berarti 'raja pembicara' atau  jurubicara). Maka dengan ungkapan diatas, jika ada kesempatan kaum muda berbicara  kalimat itu disampaikan sebagai ijin terlebih dahulu sebelum berbicara. Jika ada kekurangan dan kelemahan tentang apa yang diucapkannya maka seluruh pihak yang mendengar dapat menerima dan memakluminya.


Demikianlah umumnya orang akan menilai jika masih muda dianggap kurang dewasa, butuh bimbingan dan nasihat agar lebih matang dalam melakukan tugas atau menyampaikan kata-kata, pesan dan petuah. Kaum muda sering dianggap kurang berpengalaman dan butuh kedewasaan dan kematangan. Perasaan demikian juga yang dialami oleh Yeremia ketika menerima panggilan dan pengutusan Tuhan untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat Allah. Dia masih muda tetapi telah dipanggil dan diperintahkan menyampaikan perintah Allah kepada umatNya.


Sebagai orang muda dikalangan tua-tua Israel yang ahli dalam taurat, berpengalaman dalam hidup dan sudah terlatih sejak jaman Musa hingga raja-raja pastilah ada kegamangan dan kekuatiran. Jika pun dia mahir berbicara, bangsa umat Allah adalah bangsa yang tegar tengkuk,  apa yang disampaikan Yeremia pasti tidak akan dipedulikan oleh umat Allah apalagi dia masih muda. Musa yang berpengalaman dan didik dalam Istana Firaun 40 tahun dan  dilapangan 40 tahun asrta didampingi Harun oratoe yang ulung kewalahan mengahadapi bangsa Israel. Apalagi di jaman raja-raja terakhir Yehuda siatuasi politik yang tegang dan Yehuda mendapat ancaman daari Assyur bagaimana mendengar suara nabiah dari Yeremia muda?


Menjawab kekuatiran itu, Tuhan menguatkan Yeremia. Tidak ada alasan untuk menolak, menunda dan lari dari panggilan. 


*3. Menekuni panggilan dan menjadikan diri berharga di mata Tuhan*


Ada enam kata kerja yang kita temukan dalam ayat 10 ini, yakni: mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan, membangun dan menanam. Keenam kata kerja ini bertujuan menumbuhkan harapan baru bagi umat Allah. Memberikan semangat baru ini berkaitan Yehuda sedang dalam ancaman dari bangsa  sekitarnya, baik Asyur, Mesir dan Babel, namun bersama Tuhan, orang yang setia pasti mampu menghadapi persoalan apapun, kita dipakai Allah sesuai dengan rencanaNya.


Keenam tugas Yeremia: mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan, membangun dan menanam ini menunjukkan kuasa dan otoritas Allah. Allah sendiri yang menumbuhkan dan Allah sendiri yang mencabut. Allah yang memberkati dan Allah sendiri yang menghukum dengan adil. Allah yang menghukum namun Allah sendiri yang menumbuhkan umatnya bertumbuh. 


Tentulah tugas demikian berat bagi Yeremia, selain muda mungkin dia tidak memenuhi kapasitas yang lumayan dalam pandangan masyarakat umum. Namun Tuhan meneguhkan dan memberikan kekuatan bagi Yeremia, Tuhan sendiri yang menyertai Yeremia dalam tugas itu. Tuahn sendirilah yang meletakkan firman kepada mulut para hambaNya. Yeremia 1:9 (TB)  Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. 


Satu hal yang dimintakan dalam memenuhi semua itu adalah kesetiaan. Kesetiaan adalah hal yang gampang untuk diucapkan, tetapi sangat, sangat sulit untuk dilakukan. “Orang setia” jika itu membuat dia beruntung,  jika tidak beruntuk apapun dia akan lakukan untuk menghianati kesepakatan/kesetiaan itu. Kesetiaan bukan berbicara tentang untung atau rugi. Kesetiaan ya kesetiaan, dia siap sedia dalam segala hal yang terjadi. Penggilan Allah dan pengutusannya terhadap orang pilihannya bukan berbicara aman atu beresiku, untung atau pun rugi, melainkan ketaatan dalam melaksanakan tugasnya dalam penuh kesetiaan sebagaimana disebutkan dalam I Tes 5:24 "Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya."


Sahabat yang baik hati! Kita semua memiliki panggilan melalui tugas dan tanggung jawab kita masing-masing, baik dalam rumah tangga, pekerjaan dan pelayanan. Mari lakukan dengan setia dan percaya Tuhan memberkati dan memberikan kekuatan pada kita. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 28 Januari 2022

Bekerja Menurut Keputusan KehendakNya

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6983658218372851/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 29 Januari 2022


*BEKERJA MENURUT KEPUTUSAN KEHENDAK TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Efesus 1: 11 (TB) “Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dia-lah kami mendapat bagian yang dijanjikan, kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”


Ephesians 1: 11 (KJV) “In whom also we have obtained an inheritance, being predestinated according to the purpose of him who worketh all things after the counsel of his own will”


Sahabat yang baik hati.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, apa yang selalu ada dalam pikiran kita? Kita memikirkan soal makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, kesehatan, perjalanan, keluarga dan lain sebagianya. Dalam pikiran kita selalu dipenuhi dengan hal-hal duniawi, dan tak jarang kita menjadi abai pada kebutuhan rohani kita. Banyaknya pekerjaan dan beraneka ragam kebutuhan membuat kita kadang lupa untuk berkomunikasi kepada Tuhan di dalam doa yang teduh. Hari-hari kita berlalu begitu saja seolah-olah kita mampu melakukan apapun dan menyelesaikan setiap pergumulan kita. Bahkan mungkin ketika kita melihat orang lain lebih sukses dan lebih mapan, kita merasa cemburu dan marah bahkan menuduhnya sedang memegang “benda gaib” atau “pelaris”. Terkadang kita dipermainkan oleh pikiran kita untukl mencurigai orang lain, berpikiran negatif tentangnya dan hati kita terbakar api cemburu terhadap kehidupan orang lain yang kelihatan lebih baik dari kita. 


Sahabat yang baik hati.

Arah hidup seseorang sangat ditentukan oleh pola pikirnya. Apa yang memenuhi pikiran kita akan menentukan arah hidup kita. Jika pikiran kita selalu dipenuhi hal-hal duniawi, perkataan dan tindakan kita akan terbentuk menjadi duniawi, yang kita pikirkan pun semata-mata tentang mengumpulkan harta duniawi, jabatan dan kekuasaan, entah bagaimanapun cara untuk mendapatkannya tidak jadi persoalan baginya.


Namun jika fokus kita adalah untuk memuliakan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya, maka apapun pekerjaan, usaha dan karya kita, semuanya kita lakukan dengan sepenuh hati dan hasilnya tetap syukuri. Jika kita menginginkan Tuhan dan kehendak-Nya menjadi fokus dalam hidup ini maka kita harus mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan setiap hari dan menyerahkan semua hal yang kita pikirkan dan butuhkan kepada Tuhan. Dengan menempatkan Tuhan dan kehendak-Nya sebagai yang terutama dalam hidup, supaya langkah kita senantiasa dipimpin dan dituntun oleh Tuhan, sebab kalau kita melakukan segala sesuatu menurut kehendak sendiri tanpa melibatkan Tuhan dan tanpa mengikuti kehendak-Nya, cepat atau lambat kita pasti akan jatuh dan tersesat. Oleh karena itu apa pun yang hendak kita kerjakan dan rencanakan biarlah kita serahkan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan terlebih dahulu.


Sahabat yang baik hati.

Semua orang Kristen terpanggil untuk terlibat dalam pembagian tugas kerja. Tugas kerja yang dianugerahkan oleh Tuhan sesuai dengan talenta yang dimilikinya dan bertujuan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Tukang sepatu membuat sepatu, tukang roti membakar roti, tukang jahit menjahit pakaian, masing-masing mempunyai pekerjaan dan melakukannya dengan tekun dan sepenuh hati. Jika masing-masing melaksanakan tugasnya secara baik dan fokusnya untuk memuliakan Tuhan, maka itu akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Tidak ada yang cemburu atau curiga akan hasil yang diperoleh yang lain sebab kita sadar bahwa pekerjaan kita adalah anugerah dari Tuhan. 


Kepada jemaat di Efesus, Paulus mengingatkan bahwa "...kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."  (Efesus 2:10). Hal ini jugalah yang diingatkan Paulus kepada kita dan kepada semua umat percaya bahwa kita bekerja menurut keputusan kehendak Tuhan Allah. Artinya, setiap orang percaya dipanggil untuk melakukan sebuah pekerjaan yang telah dipersiapkan Tuhan.  Pekerjaan kita yaitu pelayanan yang harus kita kerjakan, baik itu untuk Tuhan dan juga terhadap sesama.


Sahabat yang baik hati.

Ayat renungan hari ini mengatakan: “Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan, kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya” (Efesus 1: 11). Memberitakan bahwa Tuhan Allah senantiasa bekerja dan mendatangkan kebaikan kepada kita. Tuhan Allah bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. Tuhan selalu merancang, memilih dan melakukan yang terbaik sebagai wujud kehendak-Nya atas hidup kita. Oleh karena itu sahabatku, marilah kita juga mengelola pikiran dan keinginan kita untuk melakukan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Hendaklah kita bekerja menurut keputusan kehendak Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Renungan (JZ)

Rabu, 26 Januari 2022

HIDUP BEBAS DAN ISTIMEWA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6966910003381006/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Kamis, 27 Januari 2022


*HIDUP BEBAS DAN ISTIMEWA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Roma 8 : 1 (TB) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus


Romans 8 : 1 (KJV) There is therefore now no condemnation to them which are in Christ Jesus, who walk not after the flesh, but after the spirit.


Sahabat yang baik hati, pernahkah kita mengalami situasi yang membebaskan kita? pernyataan yang mengatakan “Anda bebas”, kita misalkan perkataan itu sampai kepada kita sebelum kita dihukum mati. Mungkin mengucapkan sepatah kata pun kita tidak akan sanggup karena perasaan yang bercampur aduk, apakah itu senang, terkejut, seolaholah itu tidak akan mungkin, atau siapa yang boleh membebaskan kita? mungkin kita akan membisu dan membeku, karena tidak tahu harus berkata apa. Dan perkataan tersebutlah yang disampaikan nas hari ini kepada orang yang sungguhsungguh percaya “ANDA BEBAS”. Bebas dari hukuman merupakan hal yang sangat menyenangkan. Tetapi tidak akan berguna sama sekali ketika kebebasan tidak digunakan untuk perubahan yang lebih baik. 


Sahabat yang baik hati, dalam pasal 7 atau sebelum perikop ini. Paulus menjelaskan tentang hukum taurat dan dosa. Paulus berbicara tentang orang-orang yang telah diperbaharui oleh Kristus tetapi masih kurang menyadari tentang kebenaran Anugerah Kristus. Kristus rela mati untuk menebus dosa manusia bukan sematamata untuk pengampunan, kemudian manusia itu kembali dengan sesuka hati untuk melakukan dosa. Paulus menggunakan kata aku, seolaholah hal tersebut sedang terjadi, tetapi sebenarnya ia sedang menyaksikan pengalaman rohaninya maka dia menempatkan diri dalam pengalaman banyak orang yang akan dibimbingnya. Kita pasti masih mengingat bagaimana perjalanan Paulus dari Saulus, yang awalnya tidak menyukai orang-orang Kristen, tetapi malah Kristus memanggilnya untuk menjadi pemberita Firman.


Sahabat yang baik hati, didalam nas Firman Tuhan hari ini, Paulus memperlihatkan ada keistimewaan yang luar biasa bagi orang yang sungguh-sungguh percaya “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus”. Ini merupakan jaminan yang sangat besar setelah keluhan dan pergumulan pada pasal 7. Allah tidak hanya membenarkan/membebaskan orang-orang percaya kepadaNya. Pembebasan dan pembenaran tersebut merupakan awal dari pengudusan. Setiap hari orang-orang yang telah dibenarkan harus bertumbuh dalam kasih kasunia Kristus. Kita memiliki tanggungjawab yang besar, yaitu hidup sesuai dengan kuasa kehidupan Roh Kudus yang telah diberikan Allah didalam hidup kita. kita sudah dimerdekakan/dibebaskan dari dosa, maka hidup kita tidak boleh menyerah pada dosa. Paulus dalam nas ini dengan sangat jelas menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh Allah untuk menuntun ornag percaya mencapai kemenangan atas dosa. Kemudian ia juga mengemukakan apa yang harus dilakukan oleh orang-orang percaya. 


Sahabat yang baik hati, ketika seruan “Anda bebas dan memiliki hak istimewa” sampai kepada kita. marilah menghidupi kebebasan dan hak istimewa tersebut dengan hidup dan setia didalam Kristus Yesus.

  

Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim: BP

Selasa, 25 Januari 2022

BERCAHAYA DI DALAM TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6958421127563227/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 26 Januari 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


*BERCAHAYA DI DALAM TUHAN*


Daniel 12:3 (TB)  Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Daniel 12:3 (UKJV)  And they that be wise shall shine as the brightness of the firmament; and they that turn many to righteousness as the stars for ever and ever.


Apakah yang dicari orang, pagi, siang, petang, malam? "Uang, uang, uang".  Demikianlah sepenggal lirik lagu Sekolah Minggu yang pernah saya dengar. Tentu setiap orang memiliki target dan prioritas yang berbeda-beda dalam hidupnya. Ada orang yang mencari materi, uang, harta, jabatan, karier, dan sebagainya. Tetapi sebagai pengikut Kristus, orang percaya terpanggil untuk mencari kebijaksanaan itu. Kebijaksanaan itu hanya kita peroleh di dalam Tuhan. Amsal 5:2

"Supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan". Orang percaya terpanggil untuk hidup dalam kebijaksanaan. 


Mengapa kita harus menjadi orang yang bijaksana? Saat Salomo bertahta menjadi raja di Israel, ia memohon kepada Allah di dalam doanya: 1 Raja-raja 3:9 "Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?". Raja Salomo tidak meminta kekayaan, materi, harta ataupun kekuasaan. Ia hanya meminta hikmat dan kebijaksanaan. 

Firman Tuhan pada hari ini berkata: "Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cakrawala..." . Daniel adalah salah satu dari orang yang bijaksana itu. Melalui Daniel 1:3-6, kita mengetahui bahwa Daniel, Hananya, Misael dan Azarya adalah orang-orang pilihan Allah.

Mereka merupakan orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana Nebukadnezar, raja Babel.

Meskipun Daniel dan teman-temannya merupakan orang buangan di Babel, mereka tetap memiliki integritas sebagai anak-anak Allah. Mereka tetap setia kepada aturan dan peraturan agamanya sebagai keturunan Israel yang harus tunduk dan taat hanya kepada Allah saja. Mereka tidak mau menyembah berhala seperti yang dilakukan oleh orang Babel pada umumnya menurut kepercayaan yang ditetapkan oleh raja Babel. 


Daniel dalam nas ini,  mendapatkan suatu visi Apokaliptik. Visi Apokaliptik adalah suatu penglihatan yang menyingkapkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan atau yang akan datang. Daniel dan teman-temannya tetap bercahaya, meskipun berada di pembuangan Babel. Mereka tetap teguh dalam iman kepercayaan mereka. Tekanan dari para raja Babel tidak sekalipun membuat Daniel dan teman-temannya takut atau gentar. Bahkan karena kebenaran yang mereka junjung tinggi itu, para raja Babel menjadi luluh hatinya dan bersimpatik kepada mereka. Para raja itu adalah raja Nebukadnezar, raja Belsyazar, raja Darius, dan raja Koresh. 


Jadi, jangan pernah takut untuk melakuka  kebenaran. Orang benar kelak akan bercahaya seperti bintang-bintang. Pengalaman hidup Daniel dan teman-temannya yang terbuang di Babel ini dapat menjadi suatu pelajaran yang berharga bagi kita. Daniel dan teman-temannya telah menjadi teladan dalam  kesetiaan, ketekunan dan integritas. Di tengah situasi sulit yang silih berganti, Daniel dan teman-temannya tetap bercahaya seperti bintang yang memancarkan sinarnya. Oleh karena itu, marilah kita meneladani hidup Daniel dan teman-temannya ini. Marilah kita bercahaya di dalam kebenaran Tuhan. Amin.


Salam dari tim: RN

JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6950101338395206/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 25 Januari 2022


*IMAN JANGAN BERGANTUNG PADA HIKMAT MANUSIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 2: 5 (TB) “Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”

that your faith should not be in the wisdom of men but in the power of God.


1 Corinthians 2: 5 (KJV) “That your faith should not stand in the wisdom of men, but in the power of God.”


Sahabat yang dikasihi Tuhan.

Dalam pemahaman kita sebagai orang Kristen, Iman adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil (Kabar Baik). Menurut Yesus, iman merupakan suatu tindakan percaya sepenuhnya kepada Allah dengan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai. Seperti yang tertulis dalam Matius 21: 21-22 “Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Oleh karena itu, dapat kita pahami bahwa iman berkaitan dengan gagasan, keyakinan, kepercayaan, dan ketergantungan kepada Allah dan Firman-Nya. Segala sesuatu yang dipikirkan, dikatakan dan yang dilakukan, selama kita berpegang teguh kepada Tuhan dan setia melakukan Firman-Nya, maka semua hal dapat kita lakukan. Setiap perbuatan baik dapat kita lakukan karena Yesus Kristus-lah sumber kekuatan kita. 


Orang yang beriman sejatinya adalah orang yang berhikmat, karena beriman berarti mempercayakan hidup pada Hikmat Tuhan. Salomo mengalami dan merasakan sendiri bagaimana sukacita yang berlimpah berkat karena dia hidup berhikmat. Salamo berdoa kepada Tuhan Allah meminta Hikmat untuk memimpin umat, dan Tuhan pun memberikan hikmat kepadanya, bukan hanya hikmat tetapi Salomo juga diberkati dengan kelimpahan harta, kekayaan, kehormatan, jabatan, kemahsyuran dan popularitas. Karena itu, Salomo memberikan nasihat kepada anak-anak dan semua orang agar memiliki hikmat yang asalnya dari Tuhan, sebab dengan demikian hidup kita terpelihara, dikasihi dan dijaga Sang Pemilik hikmat. Itulah berkat. Jadi berhikmat berarti diberkati. Seperti yang tertulis dalam Amsal 4: 5-7 “Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya. Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” Dalam hal ini dapat kita pahami bahwa dasar dari hikmat adalah takut akan Tuhan. Dan berhikmat berarti melaksanakan firman Tuhan secara utuh, baik dan benar dalam ketaatan kepada-Nya. Maka, orang berhikmat, pastilah orang beriman. Orang beriman yang sungguh-sungguh hidup baik dan benar di hadapan Tuhan, adalah orang berhikmat.


Sahabat yang baik hati. 

Renungan hari ini berkaitan dengan Iman dan Hikmat. 1 Korintus 2: 5 “Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” Paulus menjelaskan agar setiap orang Kristen hidup dan berpegang teguh pada Hikmat Allah, jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi bergantunglah pada Tuhan dan percaya akan kebijaksanaan TUHAN yang menata kehidupan kita. Korintus adalah kota Pelabuhan yang memiliki tingkat Pendidikan, budaya dan filsafat yang tinggi. Di Korintus banyak orang-orang pintar dan orang-orang yang dipandang berhikmat. Di Korintus terdapat orang Yunani yang menyukai Filsafat dan juga orang Yahudi yang mengutamakan dan meninggikan Hukum Taurat. 


Banyak orang yang mengandalkan pikiran dan pengetahuan dan logika, dan bahkan ada yang menganggap kalau Salib Kristus adalah suatu kebodohan. Oleh karena itu, Paulus menegaskan dalam 1 Korintus 1: 26-27: “Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,” Paulus mengingatkan bahwa pemberitaan Injil dan keselamatan yang dilakukan oleh Allah melalui Yesus Kristus, itu bukanlah sebuah kebeodohan, tetapi itu adalah hikmat Allah. Hikmat Allah berbeda dengan hikmat manusia. Kalau hikmat manusia mengandalkan logika, pengetahuan dan perasaan, tetapi hikmat Allah adalah iman yang menumbuhkan, diluar dari logika atau akal manusia. Hikmat Allah tak terselami dan tak terpikirkan oleh manusia. Hanya orang yang beriman-lah yang dapat memahami hikmat Allah. 


Sahabat yang baik hati. 

Dalam perjalanan hidup kita di dunia ini, kita akan diperhadapkan dengan berbagai kesulitan dan persoalan hidup. Terkadang kita tidak dapat memikirkannya dan kita Lelah secara fisik dan pikiran. Maka dengan ini, marilah kita mengandalkan iman kita kepada Tuhan dan mintalah hikmat dari Tuhan agar Dia yang menuntun dan mengajari kita untuk melakukan hal yang baik. Janganlah kita mengandalkan hikmat manusia tetapi andalkanlah hikmat dan kekuatan dari Tuhan Allah.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim: JZ

Sabtu, 22 Januari 2022

YESUS DAN PENGGENAPAN MESIANIS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6933463116725695/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Evangelium Minggu III Stlh Ephiphanias, 23 Januari 2022

Nas: Lukas 4:14-21


YESUS DAN PENGGENAPAN MESIANIS


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Yesus Mengajar dengan luar biasa

Yesus mengajar secara luar biasa dan dipuji oleh semua orang. Maka pertanyaannya  adalah apa yang membuat pengajaran Yesus dipuji semua orang?  Jika kita baca keterangan dari keempat Injil: Marius, Markus, Lukas dan Yohanes. Banyak hal yang ditemukan perbedaan Yesus dengan rabbi-rabbi Yahudi. 


*Yesus Mengajar dengan luar biasa*

Pertama, Yesus memakai perumpamaan agar mudah dipahami oleh para pembacanya. Perumpamaan yang dipakai umumnya apa yang biasa dilihat dan dimengerti orang.  Lihatlah misalnya pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah, perumpamaan yang dipakai adalah aktifitas yang umum diketahui oleh orang lain: Kerajaan itu seumpama penabur, biji sesawi, lalang diantara gandum, harta yang terpendam, mutiara yang berharga, ragi dan jala atau pukat. Semua perumpamaan ini adalah aktifitas yang biasa dilakukan dan dilihat mereka. Inilah yang dipakai oleh Yesus menjelaskan bagaimana Kerajaan Allah bekerja. Sehingga siapapun dapat memahami secara mudah apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.


Kedua, Yesus mengajar dengan tidak bertele-tele tetapi jelas dan nyata. Lihatlah ketika Yesus mengajar di Synagogue. Lukas 4:20-21 (TB)  Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Pengajaran Yesus seperti membentuk pemahaman bahwa Yesus memenuhi apa yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. 


Ketiga, Yesus sangat dekat dengan para pendengarnya dan menjadikan pendengarnya sebagai sahabat (Baca Yohanes 15:14). Yesus tidak pernah menempatkan diri orang lebih tinggi dari pendengarnya. Yesus adalah sahabat bagi murid-muridNya. Bahkan Yesus membasuh kaki murid-muridnya, membasuh kaki merupakan pekerjaan yang dilakukan seorang hamba atas tuannya. Kedek


Keempat, Yesus mengajar tanpa membeda-bedakan siapa orangnya.  Yesus berkenan mengajar siapa pun yang datang kepadanya dan pengajarannya dapat di terima oleh semua orang. Yesus menerima  Nikodemus seorang Farisi, Yesus mengajar di rumah Zakaeus seorang pemungut cukai, Yesus mengajar dan mengampuni seorang perempuan yang berzinah dan Yesus mengajar orang banyak. Bagi Yesus Siapapun terbuka menjadi murid-murid Tuhan Yesus. Dia berseru: 


Kelima, Pengajaran Yesus berbeda dengan Farisi dan Ahli Taurat. Jika memperhatikan dialog Yesus dengan ahli Taurat tentang Hukum Taurat, Perceraian, Hari Sabath , Doa dan Puasa serta berbagai topik lainnya bahwa pengajaran Yesus berberbeda dengan Rabbi Yahudi khususnya Ahli Taurat dan Farisi.  Yesus mengajar dan setiap pendengar dapat memahami kemurahan Tuhan melalui hukum, perintah dan FirmanNya sehingga setiap orang merasakan Tuhan itu baik dan murah hati. Liatlah seperri ungkapan: Markus 2:27 (TB)  Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat." Ahli Taurat sering menjadi penilai bagi setiap tindakan orang lain yang melanggar hukum Taurat. 

Demikian dengan Kotbah di bukit yang melegakan hati dan tindakan Yesus yang mengampuni. Sikap pengajar demikian membuat Yesus disukai oleh orang banyak. 

Dimana Yesus mengajar ke situ orang berbondong-bondong. Sebaliknya rabbi-rabbi Yahudi menempatkan diri sebagai orang yang mengetahui dan hapal akan Taurat, sehingga mereka menilai orang menurut hukum Taurat. Dengan sikap demikian ahli Taurat menempatkan diri sebagai hakim dan penilai perilaku orang lain. Maka setiap kali orang menghindar dari Farisi dan ahli Taurat.


Keenam, Yesus bukan hanya sebagai guru bagi murid-muridNya, tetapi Yesus adalah Yuruselamat yang mengorbankan dirinya untuk menebus semua orang. Yesus bukanlah hanya mengajarkan tentang jalan keselamatan tetapi Yesus sendirilah jakan, kebenaran dan kehidupan yang kekal.  Dialah gembala yang baik yang mengorbankan dirinya menjadi tebusan banyak orang.


*Yesus penggenapan Mesianis*

Yesus bukanlah hanya Rabbi yang luar biasa mengajarkan kebaikan dan memberi petunjuk akan jalan kepada kebenaran tetepi Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Yesus menggenani janji Allah sebagaimana dinubuatkan para nabi. Itulah sebabnya Yesus berkata Lukas 4:21 (TB)  Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."


Penggenapan itu nya melalui pengajaran, kotbah dan pelayanannya serta pengorbananNya hingga mati di kayu salib.


Sesungguhnya Tahun Rahmat Tuhan telah datang. Yesus telah datang ke dunia ini dan melakukan pembebasan. Tahun Rahmat Tuhan bukan besok atau di masa depan yang jauh, tetapi kini telah hadir melalui penyelamatan Tuhan di dalam Kristus Yesus. Itulah sebabnya, ketika Yesus mengajar di Bait Suci, bukan karena kebetulan Yesus membuka nas ini, tetapi memang sebagai suatu pendeklarasian Injil Pembebasan. Tuhan telah memenuhi janji keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Mesias itu bukanlah lagi yang akan datang, tetapi Dia yang telah datang menebus kita. Setelah Yesus membaca Yesasa 61 ini, Yesus menutup kitab itu dan berkata;

Lukas 4:20-21 (TB)  Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: *"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."*


Dengan kotbah ini seluruh umat Kristen merefleksikan tugas dan tanggung jawab gereja dalam melakukan pembebasan warga gereja dan masyarakat dari keterpurukan, kebodohan dan kemelaratan serta penindasan. 


Yesaya 61:1-2 (TB)  Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,  untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung.


Yesus adalah penggenapan Mesias yang dijanjikan Mesias akan melaksanakan pembebasan bagi umatNya atas kuasa Roh Tuhan. Marilah kita lihat beberapa tugas mesianis:


a) kabar baik bagi orang yang sengsara

b) merawat oran orang yang remuk hati

c) pembebasan bagi tawanan dan terkurung dan terpenjara

d) tahun rahmat Tuhan telah datang

e) menghibur orang yang berkabung.


Jika kita lihat missi pembebasan mesias diatas adalah merupakan bahagian dari suka cita bagi orang tertindas, terpinggirkan dan tak berdaya. Orang sengsara tentu karena diperdaya oleh rupa-rupa kekuatan di luar dirinya. Orang mengalami remuk hati karena ketidak berdayaan mengahadapi beban dan pergumulan. Tuhan tidak membiarkannya, namun hadir untuk memberikan pembebasan dan kelegaan bagi setiap orang yang sengsara dan remuk hati.


Orang tertawan belum tentu merupakan kesalahan atau perbuatannya sendiri, namun bisa menjadi tawanan karena kalah berperang dan membuat mereka menjadi tawanan. Jaman PL tawanan sepenuhnya menjadi hak orang yang menawan. Biasanya tawanan diperlakukan tak manusiawi dan penuh sengsara serta tak ada jaminan kepastian hidup. Inilah missi yang disentuh oleh pembebasan Mesianis:  orang tawanan, terkurung dan terpenjara untuk memperoleh pembebasan. Melalui pembebasan ini manusia dipulihkan untuk memperoleh harkat dan martabatnya sebagai manusia. Inilah yang dipulihkan melalui pembebasan Mesianis di dalam diri Yesus Kristus.


Tahun rahmat Tuhan berkaitan dengan tahun Yobel. Tahun Yobel adalah tujuh kali tahun sabath dirayakan sebagai tahun pembebasan bagi orang Israel. Setiap orang merayakan sukacita: orang berhutang akan lepas dari hutangnya, perhatian bagi orang orang miskin dan tahun perdamaian. Seluruh hak-hak warga dan kewajiban kaum Ibrani di Tahun Yobel dituliskan pada Imamat 25:1-28.


Tahun rahmat Tuhan telah diwartakan melalui Injil Yesus Kristus. Yesus sendiri telah membebaskan kita dari segala dosa dan perhambaan. Yesus datang untuk memulihkan kemanusiaan kita yang segambar dengan rupa Allah. Oleh dosa telah merusaknya, namun di dalam Yesus Kristus kita ditebus dan dipulihkannya.


Secara khusus hari ini HKBP merayakan 50 Tahun Sending di Pulau Rupat dan saya ikut di Pulau Rupat hari ini bersama Ephorus dan rombongan. Kehadiran Injil di Pulau Rupat khususnya suku Akit yang menerima Injil telah mereka rasakan dan akan terus lagi dikembangkan. Ini adalah suatu pelayanan yang terus didoakan dan didukung oleh warga HKBP sehingga Injil di pulau rupat dan pulau-pulau terpencil lainnya dapat diberitakan dan warga masyarakat sekitar merayakan kasih dan rahmat Tuhan. Dalam momentum 50 tahun Missi di P.Rupat HKBP telah membuat planning dan peletakan batu pertama "Mission Station of HKBP", suatu pusat pelatihan yang akan membawa dampak bagi warga gereja dan masyarakat.  


Mari kita syukuri kasih dan rahmat Tuhan yang telah diberi kepada kita melalui pengorbanan Yesus Kristus dengan ikut mendukung penginjilan dan missi. Tuhan memberkati. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 20 Januari 2022

DENGARKANLAH SUARA PERINGATAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6916331531772187/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 21 Januari 2022


*DENGARKANLAH SUARA PERINGATAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 81:11-12 (TB) : Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencanaya sendiri!


Psalm 81:11-12 (KJV) : But my people would not hearken to my voice; and Israel would none of me. So I gave them up unto their own hearts' lust: and they walked in their own counsels!


Allah yang tanpa hentinya terus menolong, menuntun, melindungi, serta memberkati bangsa Israel merasa dikhianati dan dikecewakan oleh umat Israel pilihan-Nya itu. Mereka tidak mendengarkan Firman-Nya bahkan memberontak terhadap Allah dengan menyembah allah-allah lain termasuk allah-allah duniawi yang dibuat oleh tangan manusia. Tampaknya kegeraman Allah sudah hampir mendekati batas kesabaran-Nya sehingga Dia akan membiarkan umat-Nya itu dalam kedegilan hati mereka, membiarkan berjalan mengikuti rencana mereka sendiri. Kedegilan hati umat-Nya terjadi karena mereka menutup pintu hati dan menulikan telinganya untuk mendengarkan dan melakukan Firman kebenaran Allah. Memang bangsa Israel yang dijuluki tegar tengkuk itu di sepanjang sejarah Alkitab selalu berulang-ulang melakukan penolakan terhadap seruan Allah. Dalam konteks itulah sang pemazmur menyerukan umat Israel mendengar suara Allah untuk masuk ke dalam ketetapan Allah dan menghayati perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Allah menuntut umat-Nya untuk mendengarkan perintah-Nya, yakni setia untuk tidak menyembah allah lain dan hidup menurut jalan-Nya. Pada hakikatnya seruan peringatan Allah ini merefleksikan kepedulian kasih-Nya dan keprihatinan-Nya terhadap umat perjanjian-Nya itu. Allah tidak menginginkan mereka terus-menerus terjerumus dalam perbuatan dosa yang semakin menyesatkan. Dalam klimaks kemarahan-Nya, Allah menarik pemeliharaan dan anugerah-Nya atas umat-Nya itu. Bisa dibayangkan berjalan dengan rancangan manusia sendiri tanpa penyertaan Allah sama sekali akan berujung kepada maut dan kematian kekal.


Fenomena di atas juga merupakan cerminan dari perilaku umat manusia zaman ini. Bisa jadi Allah juga merasakan hal yang sama ketika sikap hidup kita yang tidak atau kurang mendengarkan suara-Nya. Sebagai contoh kecil, bukankah tak jarang kita jumpai saat ibadah berlangsung tidak sedikit orang Kristen yang kurang memberikan perhatian yang sungguh-sungguh ketika mendengarkan firman Tuhan:  mendengarkan khotbah sambil mengobrol, main hp/gadget, ada pula yang justru tertidur. Itulah mungkin salah satu sebabnya banyak yang tidak mengalami pertumbuhan rohani secara normal, dalam artian kualitas kerohanian tetap saja jalan di tempat. Kecenderungan yang ironis termasuk perilaku menyembah atau mempertuhankan uang/materi, jabatan/kekuasaan dan kesenangan duaniawi lainnya, yang untuk mendapatkannya menghalalkan segala cara yang tidak Alkitabiah. Kemungkinan ada pula sosok-sosok munafik seperti halnya orang Farisi dan Saduki dalam zaman PB. Intinya, Allah kecewa melihat ketidaktaatan dan ketidaksetiaan kita kepada-Nya. Berkali-kali ia menegur dan memperingatkan kita, namun berkali-kali pula kita melanggar firman-Nya. Berkali-kali kita datang pada Tuhan dengan penyesalan, namun berkali-kali pula kita melakukan lagi pelanggaran serupa. Undangan pertobatan bisa dijadikan dalih atau senjata untuk bolak-balik melakukan dosa yang sama. Kita perlu menyadari bahwa waktu mengembara kita di dunia ini terbatas, kita tidak pernah tahu kapan tiba batas waktunya. Karena ketika saat itu tiba, semuanya serba terlambat, yaitu terlambat untuk membuahkan yang baik, dan terlambat untuk bertobat! 


Sahabat yang baik,  ada baiknya kita melakukan kontemplasi diri, sudahkah kita dengan sukacita dalam kesetiaan dan ketaatan mendengarkan serta menjalankan Firman Tuhan, berikut peringatan dan perintah-Nya sebagaimana harapan Tuhan? Suara Tuhan yang akan menuntun kita kepada suatu langkah yang penuh kuasa dan berkemenangan setiap hari dalam menapaki kehidupan ini. Mari kita jalani dengan setia dan penuh sukacita sekalipun itu tidak gampang! Hidup kita yang masih tersisa adalah karunia Tuhan yang seyogyanya kita pergunakan sebagai suatu kesempatan berharga untuk memuliakan Tuhan. Kesempatan mendengarkan Firman dan perintah-Nya, agar kiranya Tuhan tidak akan membiarkan kita hidup dalam kedegilan hati kita seperti halnya diharapkan Tuhan dari bangsa Israel itu. Kita harus hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan melangkah bersama-Nya. Karena Allah berjanji, sekiranya mereka umat Israel pada zaman itu dan termasuk kita orang percaya pada zaman kini mau mendengarkan Firman Tuhan dan melakukan perintah-Nya, maka Tuhan akan menyertai dan membela kita dari musuh kita. Dia akan memberkati,  memelihara, memberi dan mengenyangkan kita semua dengan makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu yang berkelimpahan pada waktu-Nya. Untuk itu kita mohonkanlah tuntunan dan kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita senantiasa taat dan setia menyembah, memuji serta memuliakan Allah di dalam iman yang semakin teguh kepada Yesus Kristus. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Penulis: TEN

Rabu, 19 Januari 2022

AKU MILIK KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6908939512511389/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 20 Januari 2022


*AKU ADALAH MILIK KRISTUS*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 3:23 (TB) Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.


1 Corinthians 3:23 (KJV) And ye are Christ's; and Christ is God's.


Sahabat yang baik hati! Setiap orang percaya pastinya tahu dan hafal dengan doa yang diajarkan oleh Yesus yakni doa Bapa kami. Didalam doa tersebut ada kalimat yang berkata "jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga". Pernahkah kita mencari tahu apa arti dari kalimat tersebut? Makna dari kalimat tersebut adalah ketika orang percaya berdoa jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga berarti kehendak Tuhan lah yang lebih tinggi daripada kehendak kita. Setiap orang percaya harus menyesuaikan dirinya dengan kehendak Tuhan, bukan dengan kehendaknya sendiri.

Sebab, ciri utama orang yang hidup di dalam Kristus adalah tidak lagi memiliki keinginan-keinginan dari dan untuk diri sendiri.  


Bagaimana mungkin orang tidak memiliki keinginan? Setiap orang pasti memiliki keinginan, tapi maksudnya adalah orang yang sudah ditebus dan hidupnya telah dibeli dan dibayar lunas dengan darah Kristus  (menjadi umat tebusan-Nya), harus bersedia menanggalkan keinginan dirinya sendiri dan menyerahkan segala keinginannya kepada kehendak Kristus.  Kata  'lunas'  menunjukkan bahwa hidup kita ini bukan milik kita lagi, tetapi sudah menjadi milik Tuhan sepenuhnya. Karena itu segala keinginan dan cita-cita pribadi harus diselaraskan dengan kemauan dan kehendak Tuhan, bukan menurut kemauan dan kehendak sendiri.


Sahabat yang baik hati! Selama kita masih memiliki keinginan, kehendak, atau agenda hidup pribadi, kita tidak dapat dimiliki sepenuhnya oleh Tuhan, sehingga rencana-Nya takkan bisa digenapi. Jika kita sudah menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan barulah kita mencapai taraf demikian:  "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."  (Galatia 2:19-20). Menjadi milik Kristus berarti segala keinginan diri sendiri sudah disalibkan dengan Kristus!  Jadi, hidup di dalam Kristus itu ada harga yang harus dibayar: banyak hal yang harus ditanggalkan dan dilepaskan. Inilah yang ingin dikatakan oleh Firman Tuhan bagi kita pada hari ini, setiap orang percaya adalah milik Kristus bukan milik pribadi yang lain!


Setiap kita adalah milik Kristus. Kepemilikan ini menunjukkan bahwa sang pemilik dapat

melakukan apa saja dengan apa yang dia miliki. Allah adalah Allah yang penuh kasih, sekalipun Ia memiliki hak mutlak kepada manusia, Allah tetap memberikan kehendak bebas kepada manusia. Namun setiap kehendak bebas yang diberikan Allah tidak boleh disalah gunakan. Sebagai milik Kristus ada dua hal yang kita perhatikan dalam kehidupan kita: Pertama, adalah kita hidup untuk melakukan apa yang Kristus ingin kita lakukan. 1 Korintus 10:31, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Kita hidup untuk mengerjakan perbuatan yang baik dan semuanya untuk Tuhan. Kedua, sebagai milik Kristus, kita harus menjauhi segala sesuatu yang Allah tidak ingin kita lakukan. 1 Petrus 2:11, “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya

sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” Sebagai milik Kristus, biarlah setiap kita sadar bahwa apa yang kita lakukan harus sesuai dengan kehendak Tuhan, dan tidak melakukan apa yang tidak berkenan kepadaNya. *Aku adalah milik Kristus*. Amin


Salam Penulis : PS

Selasa, 18 Januari 2022

BERSUKACITA ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6900654323339908/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 19 Januari 2022


*BERSUKACITA ATAS KASIH SETIA TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Samuel 2:1

Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.


(KJV) And Hannah prayed and said: "My heart rejoices in the LORD; My horn is exalted in the LORD. I smile at my enemies, Because I rejoice in Your salvation

.


Sahabat yang baik hati! Nas ini adalah sebuah doa dan pujian yang dipakai untuk mengucap syukur setelah mendapat pertolongan Allah. Doa ini mengagunggkan kekuasaan Allah yang telah mengubah kehidupan manusia dari keadaan buruk menjadi baik. Apa yang mendasari doa dan pujian ini di agungkankan kepada Allah? Marilah kita melihat latar belakang teks ini!

Di dalam 1 Samuel 1:1 dikisahkan seorang perempuan yang bernama Hana, isteri Elkana. Ia adalahh seorang perempuan yang mandul (1 Sam 1:5“…Sebab TUHAN telah menutup kandungannya”). Artinya, Hana tidak mungkin dapat mempunyai anak, karena kandungannya telah tertutup.


Dalam masyarakat Yahudi, melahirkan anak laki-laki bagi suaminya adalah tugas dan kewajiban bagi seorang perempuan yang sudah menikah.  Jika perempuan itu tidak bisa memberikan keturunan, maka hal itu akan menimbulkan rasa malu dan menjadi celaan bagi suaminya, keluarganya dan juga lingkungan di sekitarnya. Bahkan pada saat itu seorang perempuan yang tidak memiliki keturunan adalah aib bagi perempuan, karena tidak memiliki keturunan berarti tidak diberkati Tuhan. Inilah yang sedang dialami oleh Hana, dimana tanggung jawab untuk melanjutkan garis keturunan suami ada di tangannya. Jika tidak, ia akan menghadapi masalah yang berat: bisa saja diceraikan oleh suaminya atau harus menanggung malu dan mengalami penolakan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. 


Sahabat yang baik hati! Kita dapat membayangkan betapa sakit dan hancurnya hati Hana. Apakah Tuhan tahu apa yang Hana alami? Tuhan tahu apa yang di alami oleh Hana, akan tetapi Tuhan melihat kesungguhan hati Hana apakah ia hamba yang setia. Walaupun demikian Hana tidak mudah menyerah begitu saja. Ia tekun untuk mencari Tuhan serta mencurahkan isi hati dan kesedihannya itu kepada Tuhan. Dan akhirnya jeritan hati Hana itu menggerakkan hati Tuhan. Hana memperoleh jawaban doa. Tuhan menjamah kandungannya hingga ia dapat mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Atas dasar itulah Hana mengangungkan TUHAN di dalam doa dan pujiannya. Kerendahan hati dan kesabaran Hana dalam menantikan berkat keturunan itulah yang menggugah hati Allah sehingga Allah menunjukkan kasihe setiaNya kepada Hana. Dan kasih setia Allah itu yang menggerakkan hati Hana untuk berdoa memuji Allah. 


Sahabat yang baik hati! Mungkin apa yang terjadi dalam diri Hana juga sedang kita alami saat ini. Pergumulan yang sangat berat seperti ‘langit yang tertutup oleh awan tebal’ sering menghampiri hidup kita. Kita berdoa dan melakukan berbagai cara yang sudah ditempuh, tetapi seolah-olah jawaban doa itu belum kunjung ada dan akhirnya kita pun putus asa. Dalam kondisi terpuruk seperti ini yang kita butuhkan adalah perubahan dalam hidup kita melalui kesabaran, kesetiaan dan ketundukan kepada Allah. Ketika kita menyerahkan pergumulan doa kita kepada Tuhan, mungkin kita merasa: Tuhan engkau dimana, sampai-sampai Engkau tidak mengerti apa yang ku alami! Tuhan engkau dimana sampai-sampai aku harus mengalami kegagalan ini! Salah jika kita berpikir seperti itu. Justru Tuhan mengerti setiap permasalahan dan pergumulanmu tetapi Tuhan mau melihat apakah engkau mau bergantung kepada Tuhan atau tidak? Bahkan dari kisah Hana, kita semakin mengerti bahwa: sesungguhnya Allah mengizinkan pergumulan terjadi dalam hidup kita dengan tujuan untuk menyatakan bahwa Allah memang benar-benar ada dan hidup meski tak bisa dilihat dengan mata jasmani dan hal inilah yang membuat kita semakin bergantung kepadaNya.


Itulah yang harus kita lakukan di dalam pengalaman iman kita kepada Tuhan. Ingat dan percayalah: Tuhan Allah sudah, sedang dan akan terus berkarya dalam hidup hidup kita. Bukan karena keberadaan kita, tetapi karena Tuhan berinisiatif sendiri untu bekerja dalam hidup kita. Maka seberat apapun masalah dan tantangan yang kita hadapi, yakinlah bahwa Allah yang kita sembah dari dulu sampai selama-lamanya adalah Allah yang tidak pernah berubah kasih setiaNya. Tetaplah berdoa dan berpengharapan kepadaNya, maka Ia akan menunjukkan kasih setiaNya kepada kita. Tetapi ingat, setelah kita terlepas dari pergumulan, mari kita ikuti teladan Hana yang tetap menaikkan doa dan ucapan syukur dalam penyembahanNya. Amin! 


Salam dari tim penulis: FS

Senin, 17 Januari 2022

MEMINTA DALAM NAMA YESUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6892293974175943/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 18 Januari 2022


*MEMINTA DALAM NAMA YESUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Johannes 16: 24 “16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

."

Jhon 16:24 Hitherto have ye asked nothing in my name: ask, and ye shall receive, that your joy may be full. 


Sahabat yang baik hati “Berdoalah dalam namaNya maka sukacitamu penuh”

Tentu kalau kita masuk rumah yang tadi kita tinggalkan tentu kita akan mencari kunci agar kita bisa masuk kembali ke dalam rumah tersebut, Kita pasti memiliki kuncinya dengan demikian memastikan bahwa kitalah pemilik rumah tersebut. Kita pasti memiliki kunci, entah itu kunci rumah, kunci motor, kunci mobil, kunci brankas dan sebagainya.  Untuk bisa membuka pintu rumah, mobil, brankas, menghidupkan mesin mobil atau motor kita pasti membutuhkan kunci tersebut.  Kunci benar-benar memegang peranan yang sangat penting.  


Begitu juga dalam hal berdoa, ada kuncinya  yang sangat penting dalam hal berdoa memberikan jaminan bahwa doa-doa kita akan terjawab.  Ada pun kunci itu adalah nama Yesus.  Mengapa?  Karena nama Yesus adalah nama yang berkuasa.  Tertulis:  "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!"  (Flp. 2:9-11). 


Sahabat yang baik hati, 

Kita sebenarnya harus melihat keselurahan Teks ini dalam Fasal 16 kita tidak boleh mengutip ayat ini lepas dari konteksnya. Tuhan Yesus mengatakan ayat 24 ini dalam konteks penguatan kepada murid-muridnya, yang ragu, yang kuatir, yang takut akan masa depan mereka, akan hal-hal yang akan terjadi ke depannya ketika Yesus berkata kepada mereka dalam Yohannes 16:1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku., dan 16:16 "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." Tuhan Yesus mau meyakinkan para muridnya Yesus pun tahu bahwa murid-muridNya sedang bingung dengan perkataanNya tersebut, oleh karena itu Tuhan Yesus menegaskan kembali, bahwa Tuhan Yesus akan segera berpisah dengan murid-muridNya (ay. 19). Tuhan Yesus pun mengatakan bahwa mereka akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira (ay. 20a). Hal ini merujuk kepada penderitaan dan kematian Yesus, dimana murid-muridNya akan menangis melihat kematian Yesus, tetapi justru orang-orang dunia (Ahli Taurat, orang Farisi, dan Imam-Imam Kepala) akan bergembira karena mereka merasa telah berhasil “menyingkirkan” Yesus. Murid-murid Yesus akan berdukacita karena kematian Yesus, tetapi selanjutnya dukacita mereka akan berubah menjadi sukacita dengan kebangkitanNya dan kenaikanNya ke surga (ay. 20b).


Yesus mengatakan bahwa murid-muridNya akan berdukacita beberapa saat lagi karena kematianNya, tetapi ketika Yesus bangkit dan murid-muridNya dapat melihat Yesus yang telah bangkit tersebut, maka mereka akan bersukacita dan bergembira, dan tidak ada lagi yang dapat merampas kebahagiaan tersebut dari mereka (ay. 22). 

Mengapa Yesus berkata bahwa mereka akan berbahagia? Salah satunya adalah karena Tuhan akan memberikan kepada mereka apapun yang mereka minta kepadaNya di dalam nama Yesus (ay. 23 Kata ‘mintalah’ (Yunani: AITEITE) merupakan suatu present imperative (kata perintah bentuk present), dan ini berarti bahwa itu merupakan suatu perintah yang harus dilakukan terus menerus.. Hal ini menjadi penting, karena kita sebagai anak-anak Allah tentu akan mendapatkan fasilitas kelas satu, ketika kita meminta sesuatu kepada Allah Bapa maka tentu saja permintaan kita akan dikabulkan, sepanjang hal tersebut kita minta di dalam nama Yesus dan sesuai dengan kehendak Allah Bapa. Bahkan Tuhan Yesus sendiri sampai “menantang” kita untuk meminta sesuatu dalam namaNya, dan berkata bahwa ketika kita meminta dalam nama Yesus, maka kita akan menerimanya, supaya sukacita kita menjadi penuh (ay. 24).


Fasilitas nomor satu yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada orang percaya adalah suatu hak yang diperoleh Orang-orang yang diberi mengasihi Dia (Yohanes 16:27).

orang-orang yang rela melakukan apa saja dari kehendak Tuhan Yesus, orang-orang yang rela berkorban demi namaNya. Orang yang demikian adalah orang percaya tetap boleh memiliki keinginan namun keinginan yang searah dengan kehendak Tuhan dan semua adalah untuk kepentingan-Nya.

Inilah orang-orang yang setiap langkahnya bisa dinikmati Tuhan dan membuat Tuhan Yesus bersuka cita atasnya.Dengan demikian sukacita hidup orang percaya yang benar adalah sukacita karena bisa menyukakan hati Tuhan Yesus. Doa permintaan orang percaya yang didalamnya ia mengasihi Tuhan adalah doa permintaan yang tidak lagi ditujukan untuk kesenangan dan kepuasan diri sendiri.

Berkenaan dengan hal ini Yakobus mengatakan : Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu (Yakobus 4:3).


Sahabat yang baik, jika kita sudah melakukan apa yang menjadi identitas kita yaitu yang mau seturut dengan kehendak dan tujuan Allah dalam segala hal, Tuhan akan mendengar doa kita, doa kita adalah kekuatan untuk mewujudkan kehendaknya, selamat berbahagia, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari tim: RS

Minggu, 16 Januari 2022

ALLAH GUNUNG BATU YANG PEKERJAANNYA SEMPURNA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6884389494966391/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan,Inspirasi dan Motivasi

Senin, 17 Januari 2022


*ALLAH GUNUNG BATU YANG PEKERJAANNYA SEMPURNA*


Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati,marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca dan merenungkan Firman Tuhan


ULANGAN 32:4 ( TB ): Gunung Batu,yang pekerjaan-Nya sempurna,karena segala jalan-Nya adil,Allah yang setia,dengan tiada kecurangan.

DEUTERONOMY 32:4 (NKJV): He is the rock,His work is perfect,For all His ways are justice,A God of truth and without injustice;Righteous and upright is He. 


Sahabat yang baik hati ! Firman Tuhan yang menyebutkan Allah sebagai gunung batu banyak tertulis di Alkitab suatu gambaran ke-Maha Kuasaan Allah pencipta segala yang ada, tempat perlindungan yang aman dan tempat berdiri yang kokoh. Gunung batu dalam Alkitab mempunyai dua pengertian. Pertama, gunung batu seperti layaknya gunung-gunung batu lainnya - Ulangan 11:11. Kedua, gunung batu sebagai gambaran dari kuasa Allah yang memberi kemampuan, kemenangan, perlindungan dan keselamatan. 


Allah adalah gunung batu, perlindungan dan keselamatan. Allah gunung batu yang pekerjaanNya sempurna. Allah menciptakan manusia demikian juga seluruh isi bumi dan planet atau bintang-bintang diatas cakrawala dan di letakkan pada posisi atau tempat yang sesuai sehingga semua ciptaanNya sempurna. Jalan dan tindakan-Nya adalah adil tidak pernah berlaku curang dengan memberkati orang- orang yang tunduk pada perintahnya seperti Abraham bapak orang beriman, Ishak dan Yakub yang setia menuruti perintahNya. 


KesetiaanNya tidak pernah luntur sebagaimana janjiNya kepada umat pilihanNya bangsa Israel yang memberikan tanah Kanaan sebagai milik pusaka mereka yang berlimpah susu dan madu. Namun Allah mendidik umat pilihanNya melalui penderitaan sebagaimana Allah ber-Firman kepada Abraham: Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri yang bukan kepunyaan mereka,dan mereka akan di perbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya (Kej.15:13). Namun janji dan kesetiaan Allah tidak pernah surut yang membebaskan mereka dari perbudakan dengan jalan  memerintahkan Musa menghadap Firaun untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir lewat laut Teberau dituntun oleh tangan Tuhan yang kuat dengan lengan yang teracung. 


Allah juga menyertai perjalanan  mereka di padang gurun selama 40 tahun dan memberikan manna untuk makanan setiap hari,serta menudungi mereka dengan tiang embun berjalan di waktu siang dan pada malam ada tiang api yang menerangi, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Allah juga memberikan taurat berisi  hukum,aturan,ketetapan yang harus mereka laksanakan atau taati yang diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (lintas generasi). 


Kitab Keluaran mengisahkan riwayat perjalanan bangsa Israel dalam kuasa dan perlindungan Allah yang ajaib lewat perjuangan melawan musuh-musuh mereka untuk sampai ke tanah Kanaan. Mereka boleh menjadi umat pemenang sebab Allah di pihak mereka,bahkan mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Perjalanan di padang gurun selama 40 tahun menuju tanah Kanaan yang sesungguhnya bisa di tempuh dalam waktu yang lebih singkat, akan tetapi Allah menjadikan perjalanan itu sarat ujian bahkan orang-orang yang berangkat dari tanah Raamses berjumlah 600.000 orang laki-laki tidak termasuk anak-anak (Kel.12:37) harus mati di pagut ular dan di gigit  kalajengking sebab umat Israel mengingkari perjanjiannya dengan Allah dengan menyembah patung tuangan lembu emas yang dibuat Harun atas permintaan umat itu. Belajar dari sejarah perjalanan bangsa Israel yang mengandalkan kuasa Tuhan maka nyatalah bahwa untuk jadi bangsa yang besar dan tangguh memerlukan perjuangan dan pengorbanan dimana sampai saat ini keturunan orang Yahudi terkenal sebagai orang brilyant dalam berbagai bidang ilmu baik mereka yang berada di tanah airnya maupun yang bermukim di diaspora.


Perjalanan ke tanah Kanaan yang dipimpin oleh Musa menjadi antitesis baginya sebab Allah tidak mengijinkan Musa memasuki tanah Kanaan dan hanya memandang tanah Negeb dan lembah Yordan serta lembah Yerikho sampai ke Zoar dari gunung Nebo yakni ke atas puncak pisga di tentangan Yerikho. Akhirnya Musa meninggal di tanah Moab pada umur 120 tahun dan di kuburkan di tentangan Bet Peor bersama para kaum leluhurnya (Ul.34:5-7). Negeri Moab dengan benteng kota Yerikho sebagai pintu masuk menuju tanah Kanaan harus mereka taklukkan dan untuk tugas itu maka Musa memberkati Yosua bin Nun sebagai pemimpin estafet membawa umat Israel memasuki tanah perjanjian didampingi Kaleb bin Yefuna. Semua bisa dicapai dengan gemilang sebab Tuhan Allah yang menjadi gunung batu,kekuatan,dan keselamatan atas bangsa Israel.


Demikianlah juga Daud sebagai raja yang menghantarkan bangsa Israel mencapai zaman ke-emasan menulis salah satu Mazmur setelah ia di lepaskan dari cengkeraman musuh-musuhnya dan dari tangan raja Saul berkata: YA,TUHAN,bukit batuku,kubu pertahananku dan penyelamatku,Allahku,gunung batuku, tempat aku berlindung, perisauku,tanduk keselamatanku, kota bentengku ! (Maz.18:3).

Nyanyian pujian dan syukur Daud merupakan ungkapan isi hatinya atas pertolongan Tuhan yang ajaib. Oleh karena itu sebagai orang percaya maka gunung batu kita ialah Allah di dalam PutraNya Yesus yang telah berkorban menyelamatkan umat manusia dari penderitaan karena dosa sebagaimana Firman Tuhan berkata: Sebab upah dosa ialah maut,tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,Tuhan kita (Rom.6:23). 


Allah gunung batu yang pelerjaanNya sempurna merupakan berita sukacita bagi kita. Allah bekerja dengan sempur dan mengerjakan apa yang baik bagi kehidupan ini secara sempurna. Tidak ada yang luput dari pengawasan, perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Keyakinan seperti itukah yang harus kita miliki dalam menjalani tahun 2022 ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, namun Tuhan akan melindungi kita dalam setiap keadaan dan Tuhan mendahuli kita di jalan yang harus kita tempuh. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam dari penulis:  LLT

Sabtu, 15 Januari 2022

KASIH SETGIA TUHAN TETAP

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6876087379129936/?sfnsn=wiwspmo


KOTBAH MINGGU II SETELAH EPHIPANIAS

MINGGU, 16 JANUARI 2022

NAS: MAZMUR 36:6-11


*KASIH SETIA TUHAN TETAP BAGI UMATNYA*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini benar-benar merupakan berita sukacita bagi kita, dimana  kita memperoleh suatu kepastian bahwa kasih setia Tuhan tetap atas umatNya. Tidak ada yang membatasi atau yang dapat menghalangi kasih setia Tuhan terhadap umatNya. 


Orang percaya dalam menjalani kehidupan ini terkadang tak berdaya menghadapi orang fasik. Orang fasik dengàn gagah dan sombong seolah pemilik segalanya, sesukanya dan lebih kuat dari apapun, menindas dan memperlakukan orang lain dengan tidak adil. Mengahadapi keadaan sulit seperti inilah Mazmur 36 ini hadir. Pemazmur percaya Tuhan akan bertindak bahwasanya kasih setia Tuhan tetap atas orang yang dikasihiNya. Keadilan, hukum dan keselamatannya akan menyertai orang percaya. *Sekalipun orang fasik dapat merancang kejahatan terhadap orang baik namun kita percaya tidak ada yang dapat membatasi kasih setia, keadilan dan keselamatan dari Tuhan.*


Jika kita baca keseluruhan Mazmur 36 ini pemazmur menceritakan bahwa sesunggunya kasih-Nya, Setia-Nya dan Keadilan-Nya sungguh luar biasa, tiada yang bisa mengimbanginya tentang apapun dalam ukuran pikiran manusia. Ukuran tertinggi dalam ukuran manusia dilebihinya, ukuran terdalam dalam jangkauan manusia dilampauhinya dan melebihi apa yang paling hebat dalam alam pikiran manusia serta apa lebih berharga dari apa yang paling berharga pada manusia.


Mazmur ini digubah dengan baik, lihatlah dikatakan:

- kasih-Mu sampai ke langit

- setia-Mu sampai ke awan

- keadilan-Mu seperti gunung-gunung

- hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat


Istilah-istilah diatas menunjukkan supervisi atau melebihi dari apa yang ada dalam jangkauan ratio manusia. Itulah kasih setia Allah. Barang siapa yang mengenal kasih setia Allah akan semakin hormat dan memuliakan Allah dan menjauhi kejahatan. Orang yang mengenal kasih setia Tuhan dan segala kebaikannya akan semakin mendorongnya takut akan Tuhan dan melakukan kehendakNya. Hanya orang jahat yang tidak mengakui segala kebaikan dan kasih sayang Tuhan.


Pengakuan pemazmur akan kasih, kebaikan dan setia Tuhan menjadi kekaguman baginya. Kasih dan setia Tuhan baginya bukan hanya sekarang dan hari ini, tetapi bermohon untuk ke depan. Makanya dia berdoa memohon: 

36:11 Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati!

Orang yang telah mengenal dan mengecap kasih setiah Tuhan tidak akan menyia-nyiakannya, namun akan hidup di dalam kasihNya. Orang yang hidup di dalam kasihNya akan dilindungi dan diselamatkan.


*Orang yang mengenal kasih setia Tuhan akan hidup dalam terang.*

Mazmur 36:9 (TB)  (36-10) Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. 

Dengan terang Tuhan orang pecaya melihat dengan jelas kehendak Allah. Mengetahui dengan jelas mana kehendak Allah, karena terang adalah pelita yang menunjukkan mana jalan yang hendak ditempuh.


Kasih setia Tuhan amat berharga dan telah terbukti dalam pengalaman sejarah manusia. Dari sejarah penciptaan semesta alam, sejarah leluhur, keselamatan di dalam diri Yesus Kristus dan dalam pengalaman pribadi kita masing-masing. Kasih setia Tuhan adalah nyata dalam hidup kita.


Hal inilah yang harus kita yakini saat ini, bahwa kasih setia, keadilan, hukum dan keselamatan dari Tuhan tetap nyata dalam kehidupan orang beriman. Jika beban hidup menekan dan apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yangbdiharap bukan berarti anugerahnya telah jauh dari kita. Sama sekali tidak, kita percaya bahwa kasih setia, hukum, keadilan dan keselamatan dari Tuhan tidak pernah terpisahkan dari hidup orang percaya. Benar seperti apa yang disampaikan oleh Paulus dalam 

Roma 8:38-39 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.


*Jadi tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Tuhan,* masalahnya kita sering tidak memahami dan mengenal kasih setiaNya dalam hidup kita. Apa yang terjadi tidak kita syukuri. 


Sahabat yang baik hati! Marilah semakin mengenal kasihNya dan semakin takut akan Tuhan dan menjauhkan diri dari segala kejahatan. Orang yang mengenal kebaikan dan segala kebaikanNya akan semakain takut akan Tuhan.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 14 Januari 2022

HAMBA TUHAN YANG DIPERCAYA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6867791333292874/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 15 Januari 2022


*HAMBA KRISTUS YANG DIPERCAYA*


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman dan


1 Korintus 4:1 (TB)  Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.


1 Corinthians 4:1 (RWV)  Let a man so account of us, as of the ministers of Christ, and stewards of the mysteries of God.


Salah satu pekerjaan yang paling sulit saat ini adalah mencari orang yang dapat dipercaya. Apalagi tugas yang diemban itu dalah tugas yang strategis dan menentukan.  Pernyataan ini sangat diterima karena tidak mudah memberikan kepercayaan pada seseorang. Jika kita urai tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan kepercayaan pada seseorang; dikenal baik, jujur, setia, bertanggung jawab dan dianggap mampu mengemban tugas tersebut. Jika kita sudah menemukan orang yang anggap tepat untuk dipercaya, maka persoalan belum selesai. 


Penghambat utama memberikan kepercayaan kepada seseorang adalah curiga. Mula-mula ragu, kemudian curiga dan kecurigaan menghasilkan penilaian. Curiga ini adalah asumsi negatif dalam diri seseorang. Jika curiga dalam bentuk praduga masih mudah diobati, namun curiga yang cepat menghakimi merupakan  kesalahan yang sungguh fatal. Ada orang yang sulit menerima kenyataan sekali dihianayi seukur-umur tak akan beri kepercayaan. Sekalipun ada pertobatan namun jika kepercayaan sudah dihianayi maka akan sulit kepercayaan yang sama akan diberikan. 

Orang yang bekerja dengan penuh curiga akan membuat pekerjaan amburadul, tidak seperti yang harapkan bahkan mendatangkan berbagai kesusahan yang merugikan. 


*Cerita Kura-kura*

Saya jadi ingat cerita kura-kura yang hendak pergi jalan menikmati liburan mereka: kura-kura pertama membawa makanan yang enak dan lezat untuk dinikmati bersama. Kura-kura kedua membawa tikar dan tenda yang hendak digunakan. Kura-kura ketiga tidak membawa apa-apa, walau pun demikian mereka sepakat dan berjalan. Belum lama mereka jalan mendung pun tiba, mumpung masih belum jauh mereka sepakat agar ada yang membawa payung. Maka tugas mengambil payung diberikan kepada kura-kura ketiga. Dia pun meyanggupinya dan pergi. Jam pun berlalu kura-kura ketiga belum datang, tunggu demi tunggu sampai sore dan hari hampir malam kura-kura ketiga tak kunjung bawa payung. Tahu kah anda yang dikerjakan kura-kura ketiga: bukan pergi mengambil payung, namun bersembunyi di balik semak mengamati apakah kura-kura menikmati makanan yang dibawa dan tak menyisakan buatnya? Curiga membuat mereka sengsara dan tak jadi menikmati liburan.


*Pelayanan adalah kepercayaan*

Tuhan telah mempercayakan tugas pelayanan kepada rasul untuk memberitakan rahasia Allah. Mereka melakukan tugas tersebut dengan penuh tanggungjawab. Namun dalam pelayanan yang mereka lakukan selalu ada hambatan: kucurigaan bahkan dihakimi dengan pikiran yang macam-macam. Hal ini dialami oleh Paulus di Korint, jemaat Korint yang dirundung masalah perpecahan sangat dekat dengan menghakimi sesama. Memggap diri benar yangnlain salah, mengganggap diri pintar dan berhikmat yang lain bodoh dan berbagai penilaian yang menyeaatkan sesama. Termasuk kepada Paulus. Paulus dinilai bukan rasul, karena bukan salahbsatu dari kedua belas murid. Paulus dalam renungan harian ini menegaskan bahwa tugas-tugas yang diterimanya adalah langsung dari Yesus Kristus. Ini sebagai bukti bahwa Allah mempercayakan tugas pelayanan itu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai hamba Tuhan yang dipercaya.


Bagi Paulus dari semua tugas-tugas pelayanan yang diemban ini merupakan kepercayaan. Dia juga menyebut sebagai Hamba Tuhan yang dipercaya. Sebagai hamba Tuhan, Paulus menyadari menerima tugas pelayanan ini bukanlah kemamouan, bukan professi namun sebagai amanah dan kepercayaan dari Tuhan Yesus Kristus. 


Sahabat yang baik hati, renungan di pagi ini menyemangati kita melakukan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab. Seperti Hamba Tuhan yang dipercaya dalam pelayanannya yang sungguh-sunguh demikianlah kita semua harus memahami pekerjaan, tugas dan tanggung jawab yang diberi adalah amanah yang dipercayakan pada kita. Ingatlah selalu bahwa menerima kepercayaan adalah tugas mulia, lakukanlah dengan penuh tanggung jawab dan berusaha memberikan buah pekerjaan yang terbaik. Komentar dan penilaian tak akan bisa dihentikan dari semua orang, namun fokuslah pada tugas yang diemban dan lakukan dengan penuh semangat sebagai hamba yang dapat dipercaya.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 12 Januari 2022

JANGAN TAKUT, TUHAN PENOLONG KITA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6851868758218465/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 13 Januari 2022


*“JANGAN TAKUT! TUHAN ADALAH PENOLONG KITA”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Ibrani 13:6 (TB)  Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" 

Hebrews 13:6 (UKJV)  So that we may boldly say, The Lord is my helper, and I will not fear what man shall do unto me.


Setiap orang tentu pernah merasa takut dalam hidupnya. Banyak hal yang dapat membuat kita merasa takut dalam hidup ini. Rasa takut merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap orang, terutama ketika nyawanya terancam bahkan ketika kematian telah di depan mata. Kematian adalah sesuatu yang sangat dekat dengan manusia dan setiap saat manusia itu dapat kehilangan nyawanya. Sebagian besar manusia sangat takut jika diperhadapkan dengan kematian. Rasa takut seperti itu juga dapat menghampiri kehidupan orang beriman. Salah satu nasihat penting melalui surat Ibrani ini adalah supaya para pembaca kitab ini, terutama orang Kristen tetap konsisten dalam imannya kepada Yesus Kristus meskipun banyak tantangan kehidupan yang harus dihadapi oleh orang Kristen dalam hidupnya. Para pengikut Kristus diharapkan agar senantiasa saling menguatkan dengan hidup dalam persekutuan orang percaya dan terus bertekun berdoa. 


Daud pernah berdoa: “Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Mazmur 56:12). Nas Ibrani 13:6 ini merupakan kutipan dari Mazmur 118:6 “Tuhan di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Dalam Mazmur 56 dan Mazmur 118 ini, kita dapat menyaksikan doa kepercayaan Daud ketika ia menghadapi musuh yaitu orang Filistin yang hendak menangkapnya dalam pelariannya ke Gat (1 Sam 21:10-15). Keselamatan hidup Daud saat itu terancam. Ia tertekan dan ketakutan. Bagaimana tidak? Setelah Daud terlepas dari kejaran raja Saul, ia ditangkap oleh pegawai-pegawai Akhis, raja kota Gat yang merupakan musuh orang Israel. Ancaman demi ancaman terhadap Daud pun datang silih berganti.  Tuhan memberikan hikmat kepada Daud untuk melepaskan dirinya dari tangan raja Akhis saat itu dengan berpura-pura gila di hadapan raja, ia menggores-gores pintu gerbang dan membiarkan ludahnya meleleh ke janggutnya. Akhirnya raja marah terhadap pegawai-pegawainya yang telah membawa Daud ke hadapannya dan membiarkan Daud pergi dan nyawanya selamat. 


Pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan setiap orang. Demikian pula dari pengalaman yang dialami oleh Daud, dia dapat belajar banyak hal dan dapat menyaksikan kasih karunia Allah yang senantiasa menyelamatkan hidupnya. Mari kita mengingat sejenak bagaimana pengalaman Daud sejak ia terpilih dan diurapi menjadi raja atas Israel untuk menggantikan Saul. Saul sangat marah dan membenci Daud, bahkan ingin membunuhnya. Saul selalu mengejar Daud kemanapun Daud pergi karena ingin membunuhnya. Berulang kali Saul mengejar Daud, berulang kali pula Daud pergi melarikan diri untuk menyelamatkan dirinya. Ada beberapa tempat pelarian Daud saat itu, yaitu Nob, Gat, gua Adulam, Kehila dan gurun Zif (1 Sam.21-24). Sesungguhnya, Daud memiliki kesempatan yang baik untuk membunuh Saul, namun ia tidak melakukannya. Ia tidak mau membunuh Saul, karena ia sangat menghormati Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan (1 Sam.24:7; 11). Berulang kali Saul berusaha membunuh Daud, berulang kali pula Allah menyelamatkankan nyawa Daud. Demikian juga dengan pengalaman Daud ketika di Gat. Ia menyaksikan melalui hikmat yang diberikan oleh Allah kepadaNya, sesungguhnya Allah telah menyelamatkannya. Dengan berpura-pura gila, nyawa Daud diselamatkan oleh Allah. Nas hari ini, Mazmur 56:12 merupakan penggalan dari doa kepercayaan Daud kepada Allah ketika ia dalam kesusahan. Daud berdoa kepada Allah dan memohon keselamatan dariNya. Ia percaya bahwa Allah adalah Penolong yang sejati. Dalam Mazmur 56, Daud beberapa kali mengatakan: aku ini percaya kepadaMu…, kepada Allah aku percaya…. Dua kali Daud menyaksikan hal yang sama dalam perikop ini: Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (ay.5b; 12). Pernyataan ini timbul dari imannya terhadap Allah Sang Penolong sejati. Ini merupakan kesaksian Daud bahwa hanya kepada Allah saja ia percaya dan ketika ia percaya kepada Allah, ia tidak akan takut lagi. Melalui pengalaman Daud ini, kita diarahkan untuk:


a. Percaya Allah

Raja Salomo dalam Amsal 3:5 berkata: “Percayalah kepada Allah dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”. Percaya Allah tidak boleh setengah hati, tetapi harus dengan segenap hati. Hal ini berarti dengan mempercayai Allah, setiap orang percaya tidak akan bimbang, takut dan khawatir lagi tentang apapun juga karena Allah sumber pertolongan dan kekuatan kita.


b. Jangan takut!

Meskipun takut adalah hal yang wajar dan biasa dialami oleh manusia, tetapi Yesus sering berkata kepada murid-muridNya dan orang banyak: “Jangan takut”!. Ungkapan tersebut merupakan ajakan untuk berani dan percaya kepada pertolongan Allah saja. Ketakutan hanya akan membuat kita pesimis, mudah menyerah dan khawatir dalam menanggapi sesuatu yang terjadi. Daud menyaksikan jika kita percaya kepada Allah, maka kita tidak akan takut lagi, karena Allah adalah perlindungan kita. Ia akan menyelamatkan kita dari serangan musuh, ia akan mengalahkan kekhawatiran kita dan ia akan menyertai kita. Kita terpanggil untuk senantiasa percaya kepadaNya, karena ia akan meluputkan kita dari ancaman. Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku (Mazmur 50:15).


Setelah Daud menyatakan iman kepercayaannya terhadap Allah, ia menyaksikan bahwa ia tidak akan takut. Ketika dia percaya kepada Allah, lalu dia mempertanyakan: apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? Jawabannya ialah: banyak yang dapat dilakukan oleh sesama kita manusia terhadap diri kita diantaranya: menekan, mengancam, menyakiti, membunuh dan masih banyak hal buruk yang dapat terjadi atas diri kita akibat keinginan orang lain. Namun, ketika kita mempercayakan hidup kita hanya kepada Tuhan, maka kita meyakini tidak seorangpun dapat menyakiti dan mengancam kita karena bersama Tuhan Allah kita dapat melakukan perkara besar. Bersama Tuhan, kita tidak akan takut. Bersama Tuhan, kita akan memperoleh keselamatan. Rasul Paulus berkata: Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31). Allah akan menjadi Pembela dan Penyelamat kita. Jika kita percaya kepada pertolonganNya, kita tidak akan gentar dan tidak akan takut. Tidak seorangpun dapat memusnahkan kita. Marilah kita menyaksikan bahwa Allah saja yang menjadi Penolong bagi kita. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut… (Mazmur 46:2-4). Percayalah dan jangan takut! Amin.


Salam dari tim penulis: RN

Selasa, 11 Januari 2022

PENDERITAAN PAHIT MENJADI KESELAMATAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 12 Januari 2022


PENDERITAAN YANG PAHIT MENJADI KESELAMATAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 38:17 (TB) Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.


Isaiah 38:17 (KJV) Behold, for peace I had great bitterness: but thou hast in love to my soul delivered it from the pit of corruption: for thou hast cast all my sins behind thy back. 


Sahabat yang baik hati.

Selama kita masih berada di dunia yang fana ini, kita akan mengalami banyak kesusahan dan penderitaan serta sakit penyakit. Berbagai macam perasaan dan respon manusia pada saat mengalami hal tersebut di atas; diantaranya ada yang menuduh Tuhan Allah berbuat tidak adil karena merasa kalau dia sudah melakukan yang baik dan benar serta rajin beribadah, tetapi mengapa masih mengalami penderitaan dan kesusahan yang berat seperti ini?


Hal ini juga yang dialami Hizkia, raja Israel. Hizkia adalah raja yang melakukan apa yang benar di mata TUHAN, seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. Kalau kita membaca dalam 2 Raja-raja 18: 1-8 menjelaskan bahwa Hizkia adalah raja yang taat kepada Tuhan dan melakukan reformasi peribadahan bagi bangsa Israel dengan menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, meremukkan tugu-tugu berhala, menebang tiang-tiang berhala dan menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa. Oleh karena ketaatannya maka Hizkia senantiasa disertai Tuhan ke mana pun ia pergi. 


Meskipun Hizkia orang yang taat kepada Tuhan, bukan berarti perjalanan hidup bebas dari masalah atau pencobaan. Dalam masa pemerintahannya Hizkia harus menghadapi ujian berat. Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Dalam 2 Raja-raja 20: 1-7 menyebutkan bahwa Hizkia jatuh sakit dan Tuhan Allah mengutus Yesaya untuk memberitahukan kepada Hizkia agar dia menyampaikan pesan-pesan terakhirnya kepada keluarganya sebab ia akan mati dan tidak akan sembuh lagi. Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (2 Raja-raja 20: 2-3). Tuhan Allah yang penuh kasih itu mendengar dan menjawab doa Hizkia. Hizkia disembuhkan dari sakitnya bahkan Tuhan Allah memperpanjang usianya lima belas (15) tahun lagi dan Tuhan akan melepaskan dia dan kotanya dari tangan raja Asyur, Tuhan akan memagari kota itu.


Sahabat yang baik hati.

Setelah Hizkia sembuh dari sakitnya, maka dia menuliskan kesaksiannya selama dia mengalami sakit itu hingga Tuhan menyelamatkannya dari deritanya. Kalau kita baca ayat renungan ini dari mulai Yesaya 38: 9-22, ini adalah karangan sebagai kesaksian Hizkia sesudah ia sakit dan sembuh dari penyakitnya. Khususnya dalam renungan hari ini mengatakan bahwa penderitaan yang pahit menjadi keselamatan. Hizkia mengatakan dalam ayat 17: “Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.”


Sahabat yang baik hati. 

Meskipun Hizkia adalah raja yang taat dan setia kepada Tuhan, namun dia tetap mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang berdosa dan Tuhan telah melemparkan segala dosanya. Dan Hizkia mengatakan bahwa Tuhan telah mengubah penderitaannya menjadi keselamatan baginya. Hal ini jugalah kiranya yang menguatkan dan meneguhkan iman kita kepada Tuhan bahwa Tuhan telah melemparkan segala dosa kita dan memberikan keselamatan kepada kita dengan mengubah penderitaan, baik karena sakit maupun pergumulan lainnya, Tuhan mengubah hal itu menjadi keselamatan bagi kita.  


Sahabatku, selama kita berada di dunia ini, kita akan mengalami kesusahan, penderitaan, pergumulan dan sakit penyakit. Kita bahkan merasa bahwa kita sudah dekat diambang kematian. Namun dalam hal ini kita belajar dari Hizkia, bahwa dengan pergumulan yang berat dan sakit yang di deritanya, dia mengambil sikap untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Hizkia menyadari bahwa dia adalah manusia yang berdosa dan dia memohon pengampunan atas dosa-dosanya kepada Tuhan. Dengan demikian, penderitaannya menjadi keselamatannya. 


Oleh karena itu sahabatku, hendaklah kita meneladani iman dan ketaatan Hizkia. Dalam penderitaan kita, dalam sakit kita, dalam pergumulan kita, dan dalam setiap hal yang kita alami, hendaklah kita tetap mau menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Yakinkan hati, pikiran dan iman kita bahwa Tuhan dapat mengubah penderitaan kita menjadi keselamatan bagi kita. Doa dan Keyakinan Hizkia kepada Tuhan telah menyembuhkannya.  


Selama kita mau bertobat dan memohon pengampunan atas dosa-dosa kita maka Tuhan melemparkan segala dosa kita. Penderitaan yang pahit yang kita alami telah mengajari kita bahwa kita adalah manusia yang lemah dan Tuhanlah yang berkuasa atas hidup dan mati kita. Dengan penderitaan itu menumbuhkan iman kita kepada-Nya sehingga kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan hal itulah yang membawa kesembuhan dan keselamatan bagi kita. Maka melalui Firman ini, kita diajak untuk memiliki iman yang teguh, setia dan taat kepada Tuhan, berdoa  dan yakin bahwa kita akan sembuh, dan Tuhan menyelamatkan kita. Amin. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam  dari Tim Renungan (JZ)

Senin, 10 Januari 2022

GIAT DALAM PELAYANAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6841792342559440/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 11 Januari 2022


*GIAT DALAM PEKERJAAN TUHAN*


Sahabat yang baik hati, Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


1 Korintus 15:58 (TB)  Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


1 Corinthians 15:58 (RWV)  Therefore, my beloved brethren, be ye steadfast, unmoveable, always abounding in the work of the Lord, forasmuch as ye know that your labour is not in vain in the Lord.


1 Korintus Pasal 15 merupakan penjelasan Paulus akan arti kematian Yesus Kristus dalam iman kekristenan. Yesus Kristus telah mati dan bangkit membuktikan bahwa Yesus Kristus telah mengalahkan maut. Kebangkitan Kristus merupakan kemenangan atas kematian maut telah dikalahkan dan kuasa maut telah bertekuk di dalam Yesus Kiratus. Maut tidak berkuasa lagi atas hidup manusia. Kristus telah mengalahkan yang dapat binasa agar orang yang mati di dalam Tuhan beroleh hidup yang tidak dapat binasa.  1 Korintus 15:54-55 (TB)  Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.  

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 


Jika oleh kejatuhan Adam dalam dosa, kematian telah memasuki manusia, maka oleh Kristus kita beroleh kehidupan yang kekal.


Apa yang membuat Paulus begitu panjang lebar menjelaskan arti kematian dan kebangkitan Kristus? Bagi Paulus ada tugas dan tanggung jawab orang yang telah memahami dan mengerti arti kematian Kristus di dalam hidupnya? Dalam akhir pasal 15 ini disebutkan ada tiga hal, tugas orang percaya yang menerima kematian Kristus:


1. Berdiri Teguh

Beridiri teguh suatu sikap yang kuat dia atas suatu keyakinan yang tidak dapat dirobah. Suatu sikap yang teguh dan tidak dapat digeser oleh apapun sekalipun diancam oleh nyawa sekalipun. Seperti contoh, pengalaman gereja mula-mula, sekalipun diancam untuk dibunuh, dibakar hidup-hidup dan dimasukkan ke penjara mereka tidak pernah berubah. Mereka lebih baik mati martyr demi mempertahankan iman mereka. Ada ungkapan yang pernah disampaikan oleh Marthin Luther saat menghadiri sidang akuisisi: "Here I Stand, I cannot do other". Disini saya berdiri, saya tidak dapat melakukan yang lain. Saat itu Marthin Luther dipaksa untuk menarik seluruh dalil-dalilnya jika tidak dia akan dihukum mati. Marthin Luther berdiri teguh diatas keyakinannya dan tidak mundur sedikit pun. 


Demikianlah pendirian iman orang percaya, tlberdiri diatas suatu keyakinan yang tidak dapat digeser atau digoncang oleh apapun. Ibarat suatu fondasi bangunan yang diletakkan diatas batu alas, berdiri kokoh tak tergoyahkan. 


2. Tidak goyah

Jika berdiri teguh didasarkan pada prinsip (internal), maka tidak goyah berarti tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Sedikit pun tidak goyah oleh goncangan-goncangan atau pengaruh dari luar. Seorang yang  berdiri kokoh tidak dapat berubah pendirian sekalipun ada rayuan, iming-iming, janji-janji, tekanan, intimidasi dan ancaman namun tetap tidak goyah.


Demikianlah setiap orang percaya akan kematian dan kebangkitan Kristus yang telah menyeberangkan manusia dari maut kepada kehidupan yang kekal. Apapun yang mempengaruhi keyakinannya maka tidak bisa dirubah dan digoyahkan apapun. Suatu prinsip yang kuat dari dalam diri sendiri dan tidak dapat digoyahkan oleh faktor-faktor eksternal.


3. Giat dalam pekerjaan Tuhan

Memiliki prinsip kuat tidak cukup, namun Paulus menambahkan bahwa seorang yang percaya itu memiliki Missi dalam hidupnya, yaitu: giat dalam pekerjaan Tuhan.


Setiap orang percaya memiliki tugas panggilan, panggilan umum dan panggilan khusus panggilan umum setiap orang percaya bertugas dan berkeaajiban menjadi garam dan terang dunia, memukiakan Allah dalam hidupnya serta mempersembahkan apa yang ada pada kita demi kemuliaan Allah.


Panggilan khusus yakni panggilan melalui pekerjaan dan pelayanan yang diberikan pada setiap orang. Kita percaya ada tugas dan tanggung jawab khusus yang di erikan Tuhan kepada masing-masing pribadi di dalam hidupnya. Misalnya, jika seorang pelayanan menerima tahbisan pelayanan maka jabatan pelayanannya harus diabdikan dengan sungguh-sungguh. Jika seorang memiliki talent khusus dan profesional dalam pekerjaan tertentu mari diabdikan untuk kemuliaan nama Tuhan. Sehingga semua orang melalui pemberian yang unik dan khusus pada diri masing-masing dapat diabdikan untu pekerjaan Tuhan. 


Sahabat yang baik hati! Dalam renungan hari ini, Paulus mengajak bahwa setiap orang Kristen yang memahami arti dan makna kematian dan kebangkitan Kristus akan memiliki keyakinan yang kuat dengan berdiri teguh, tidak goyah dan semakin giat di dalam pekerjaan Tuhan. 

Selamat bertugas dan mengambil bagian dalam missio demi demi kemuliaan bagi nama Tuhan. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...