JADIKAN HIDUP INI BERARTI

Kotbah Minggu Epipanias , 6 Januari 2018
Nas: Jakobus 4:13-17

*JADIKAN HIDUP INI BERARTI*

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati,  dalam suasana tahun baru dannhati yang penuh kegembiraan bisa bersyukur memasuki tahun berkat bagi kita. Saat ini kita beribadah dihadapan Tuhan dan mendengarkan firmanNya dari Yakobus 4:13-17 agar kita memaknai setiap waktu yang Tuhan berikan bagi kita. Hidup ini adalah saat atau moment (kairos), ia cepat berlalu seperti uap karena itu jadikanlah setiap moment berguna dalam hidup ini. Korban yang sangat penting di minggu pertama tahun ini.

Lagu "Hidup Ini Adalah Kesempatan" sangat disukai umat Kristiani di Indonesia saat ini. Sudah semacam lagu kebangsaan dalam persekutuan orang percaya yang wajib dinyanyikan. Jika kita dalami  sebenarnya kata-katanya biasa saja, namun kisah dibalik lagu ini membuat orang semakin menyadari akan arti hidup ini dari menit ke menit yang kita lalui? Pdt Wilhelmus Latumahina adalah pencipta lagu ini, dia memiliki seorang anak yang baik, aktif dalam pelayanan gereja dengan talent pengiring musik. Anak yang bertumbuh baik ini tak disangka tak pernah diperkirakan harus meninggal dalam suatu kecelakaan pada umur 17 Tahun. Pdt Wilhelmus sangat terpukul dan dalam keheningan bathinnya menuangkan syair lagu ini untuk mengenang anaknya. Merenungkan begitu berharganya kesempatan hidup yang kita jalani. Kita tidak tahu hari esok akan apa yang terjadi, jika Tuhan beri kesempatan saat ini kita hidup maka lakukanlah untuk pelayanan yang berguna. Kelak ketika waktu telah berlaku dan kita tidak berdaya lagi sudah ada buah baik yang kita hasilkan.

Bagaimana memakai waktu, lakukan apa yang berguna dan membangun kini. Jangan pernah berpikir, tunggu dulu, masih ada hari esok. Khotbah minggu ini mengingatkan kita agar:

1. Mengingat Tuhan dalam segala rencana kita dalam hidup ini. Dalam segala rencana sepanjang tahun ini lakukanlah di dalam iman dan berkomitmen mewujudkannya. Pekerjaan terbaiknakan terlihat dari perencanaan yang baik. Yesus mengingatkan bahwa orang percaya harus punya perencanaan yang baik (Ban Luk 14:28). Dalam segala rencana 2018 ingat Tuhan senantiasa menyertai, melindungi dan memberkati kita.

2. Hasilkan buah terbaik, kesempatan hanya satu kali. Ada istilah menarik dari rasul Yakobus bahwa "hidup ini diibaratkan uap",  sesaat saja dia tampak setelah itu hilang dari penglihatan. Selagi Tuhan berikan kesempatan bagi kita untuk melakukan ini dan itu lakukanlah yang terbaik bagi Tuhan sebagai persembahan dan mengabdikan yang berguna dan membangun sesama.

3. Jauhkanlah kesombongan, kecongkakan dan segala sifat buruk lainnya yang tidak membangun diri kita. Tetapi rendahkan hati dan persembahan perbuatan terbaik yang bisa kita lakukan. Ingatlah hidup ini adalah kesempatan, ketika kesempatan telah berlalu dan bell berbunyi "time is over", tidak ada lagibyang bisa dibuat. Ibarat dalam suatu game hasilnya dua: go to the next level" atau  "game is over". Mari tempa diri berkenan dihadapan Tuhan dan selagi bisa kita lakukan lakukanlah buah terbaik dan beranjak ke level berikutnya.

4. Mengeliminasi Kejahatan: Rasul Jakobus ini mengajak kita bukan hanya menempa diri baik, tetapi harus ada upaya kongkrit dari orang percaya untuk mengeliminasi kejahatan. Jika anda mengetahui hal baik tetapi anda tidak melakukannya bagi rasul Jakobus itu adalah dosa. Jangan diam terhadap kejahatan, tetapi berbuatlah sesuatu untuk menghentikannya agar kebaikan bertambah-tambah dalam hidup ini. Sejajar dengan ayat 17 kotbah ini  pernah saya mendengar ungkapan ini: "If you see evil, you do nothing, you are evil too." Jika kau melihat kejahatan dan kau membiarkannya, kamu adalah jahat juga. Kiranya menggerakkan kita agar mari melakukan sesuatu untuk mengeliminasi kejahatan. Itulah fungsi terang dalam diri orang percaya.

Sahabatku! Hidup ini hanya seperti uap, sekejap saja dia tampak setelahnya akan berlalu dan kesempatan tidak akan terulang kembali karena waktu tidak pernah berputar mundur. Selagi ada kesempatan lakukanlah yang terbaik bagi Tuhan.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak