Jumat, 11 Januari 2019

MELAYANI DAN BERKORBAN

MELAYANI DAN BERKORBAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Sabtu, 12/01/2018

Matius 20:28 (TB)  sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Matthew 20:28 (RSV)  even as the Son of man came not to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many."

Setiap orang pasti suka dilayani.  Itu adalah sifat alamiah dalam diri manusia. Sifat alamiah manusia inilah yang ditangkap oleh usahawan sehingga dalam menggapai bisnis terbaik mereka memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya.  Mereka berusaha melayani konsumen dan mitra bisnisnya dengan pelayanan terbaik. Dari mana muncul kata: "pelanggan adalah raja", tentu dari mereka yang memberikan pelayanan di bidang provit. Coba anda perhatikan semisal hotel, restoran, jasa travel dan pelayanan publik lainnya berlomba lomba memanjakan customernya. Memberikan pelayanan terbaik demi mencapai keuntungan ekonomis yang baik pula. Disini kata melayani menjadi trend bisnis yang menguntungkan. Siapa yang diuntungkan apakah pihak dilayani atau yang melayani?  Mungkin kita katakan keduanya ibarat simbiosis yang saling menguntungkan namun sesungguhnya motif dari pengertian "melayani" semacam itu adalah melayani demi keuntungan bisnis. Kata melayani menjadi kata netral, siapa saja pun dapat menggunakannya untuk kepentingan dan urusan apapun.

Berbeda dengan pengertian Alkitab kata "melayani" adalah suatu bentuk pengabdian diri bahkan melalui pengorbanan diri agar orang lain senang dan bahagia. Melayani berarti bekerja tanpa pamrih, ikhlas dan tulus untuk melakukan yang berguna bagi orang lain. Kata melayani bukanlah hanya sebatas pelayan meja, dimana pelayan mempersiapkan hidangan makanan di meja tuannya, setia menanti dan dengan segera memberikan apa yang mereka butuhkan. Tetapi lebih dari itu melayani adalah sikap yang telah dilakukan Yesus dalam hidupNya. Melayani memberikan kebutuhan dan memenuhi apa yang kita harapkan.

Yesus dalam Matius 20:28 ini menekankan bahwa melayani adalah mengabdikan diri dan berkorban. Nas ini juga kita temukan dalam Markus 10:45 (TB)  Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus datang untuk melayani; lihatlah perjalanan pelayanannya: berkhotbah, mengajar, menyembuhkan semuanya hari-hari hidupnya untuk memberikan harapan bagi banyak orang. Yang sakit disembuhkan, buta melihat, lumpuh berjalan, tuli mendengar, y bisu berbicara, lepra ditahirkan. Kemana Yesus pergi, orang banyak selalu berbondong-bondong datang padaNya untuk memohon pertolongan. Yesus tak pernah mengeluh, mereka dilayani dengan baik, bahkan saat lapar mereka diberi makan.

Pelayanan Yesus benar-benar menjadi pengabdian yang tulus. Sekalipun di disebut rabbi oleh murid-murid, Yesus adalah guru yang melayani dan mau membasuh kaki muridnya. Bukan hanya membasuh kaki murid, tetapi membasuh dosa kita dari pelanggaran dengan kerelaannya mati di kayu salib.

Sahabat yang baik hati! Prinsip melayani bukan untuk dilayani merupakan prinsip hidup orang percaya. Mari meneladani sikap Yesus yang terlebih dahulu melayani dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...