Rabu, 16 Januari 2019

MENDERITA DEMI MENANGGUNG DOSA KITA

*MENDERITA DEMI MENANGGUNG DOSA KITA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Kamis,
17/01/2019

Yesaya 53:4a (TB)  Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,

Isaiah 53:4a (RSV)  Surely he has borne our griefs and carried our sorrows;

Renungan kemarin Rabu, 16/01/2019 mengisahkan Yesus akan datang dalam kemuliaan dan kekuasaa,  hari ini mengisahkan Mesias yang hadir dalam kehinaan, menderita dan menjadi korban demi menanggung dosa-dosa umat manusia. Hal ini cukup menarik dua peran yang berbeda: Allah diperkenalkan dalam kemuliaan dan kehinaan. Tentu mau menunjukkan dalam minggu-minggu Ephipanias ini, kekuasaan dan kemuliaan Allah dapat dinyatakan dalam segala kehadiranNya baik lewat keagungan dan kemuliaan maupun dalam kesederhadaan dan kehinaan. Allah hadir dalam segala aspek kehidupan manusia, sehingga manusia dalam segala statusnya dapat merasakan dan melihat Allah dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini memberikan makna yang mendalam, Jika kita miskin dan hina jangan bersedih dan dunia seolah sudah berakhir, sama sekali tidak justru Tuhan ada dan mengasihi. Dia mengambil rupa seorang hamba untuk memberikan pengharapan bagi orang-orang miskin dan papa. Maka di dalam kehinaan menurut kaca mana manusia ada rencana mulia yang agung menurut Allah. Jika diberi kesempatan untuk menjadi pejabat dan memiliki kekayaan, jangan lupa diri mari bersyukur itu semua berkat dan kasih karuniaNya. Ingat jangan lupa diri, takutlah akan Tuhan karena kelak Tuhan akan menghakimi setiap orang. 

Bagaimana Yesaya menggambarkan Mesias, Hamba Allah yang menderita ini? Coba anda baca keseluruhan Yesaya pasal 53 ini. Itu semua dinubuatkan 500 tahun sebelumnya oleh nabi Yesaya. Kemudian bacalah kitab Injil peristiwa pengadilan, via dolorosa dan penyaliban Tuhan Yesus persis peristiwa yang digambarkan oleh Yesaya benar-benar terjadi pada diri Yesus Kristus. Itulah kebenaran Firman Tuhan. Allah setia pada janjiNya untuk menyelamatkan manusia.  Peristiwa salib di Golgata adalah pemenuhan janji Allah. Dia disalibkan bukanlah karena kutuk atau tersandra karena kesalahannya. Yesus adalah manusia tanpa dosa. Dia adalah Tuhan yang mengampuni. Yesus menderita sengsara, justru mau menanggung dan menebus kita dari penyakit hutang dosa manusia. Yesus mengalami semua ini: dihina, diludahi, dipukul, ditikam dan darahNya tertumpah semata-mata untuk menebus kita. Orang Yaudi mungkin sudah berkata, Dia telah dihukum mati yang selalu menghujat Allah karena menamakan diri sebagai Anak Manusia? Orang Romawi mungkin akan berkata, lihatlah akhir hidup pemberontak nasibnya berakhir di salib? Padahal Yesus korban di kayu salib, bukanlah karena dosa dan perbuatannNya namun untuk menanggung dosa-dosa kita.

Jika anda pernah menonton Film "The Passion of The Christ", siksaan yang dijalani Tuhan Yesus sangat berat. Film tersebut seolah membuktikan bahwa wajar Yesus meninggal dalam hitungan waktu karena penyiksaan berat mulai ditangkap hingga disalibkan. Film tersebut mendapat protes dari kalangan Yahudi karena terlalu menonjolkan penyiksaan yang sungguh tak manusiawi. Sesungguhnya itulah yang terjadi sebagaimana dikatakan kitab suci. Yesus menderita demi menanggung dosa-dosa manusia.

Sahabat yang baik hati! Allah hadir dalam segala kemuliaan, karena Dialah yang empunya kekuasan dan kemuliaan. Dia akan datang  untuk menghakimi setiap orang. Allah yang agung dan mulia itu juga mau hadir ke dunia, mengalami sengsara, penyiksaan hingga korban di kayu salib semuanya itu dijalani demi menanggung dosa kita. Ini merupakan tindakan pembebasan. Kristus telah menanggung dosa kita; ibarat orang yang berhutang, terbeban dan tertekan kini hutang dosa itu telah ditanggung dan dilunasi lewat pengorbanan Kristus di kayu salib.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESATUAN DAN KEPEDULIAN JEMAAT

  Kotbah Minggu III Setelah Ephipanias Minggu, 26 Januari 2025 Ev. 1 Korintus 12:12-20 KESATUAN DAN KEPEDULIAN JEMAAT Selamat Hari Minggu! S...