Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Kamis, 24/01/2019
1 Korintus 1:6 (TB) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.
1 Corinthians 1:6 (RSV) even as the testimony to Christ was confirmed among you--
Prinsip yang kuat pada diri seseorang setidaknya dipengaruhi dua hal penting yaitu idealisme dan panggilan. Idealisme biasanya berkaitan dengan kareakter pribadi, semakin idealis seseorang semakin kuat dalam hal prinsip. Idealisme adalah seseorang yang melakukan sesuatu didasarkan pada kesadaran berpikir (idea). Tidak segan meningggalkan pekerjaan yang bagus karena tak sesuai dengan pikiran. Sedangkan panggilan adalah kesadaran atas kegunaan dan manfaat hidupnya bagi orang lain, semakin tinggi kesadaran orang akan manfaat kehadirannya bagi orang lain, maka semakin kuat pula panggilannya untuk menekuninya. Maka tidak heran jika ada orang yang mau terbeban bahkan berkorban untuk melakukan sesuatu karena didasarkan bahwa apa yang dilakukannya itu berguna bagi orang lain.
Idealisme dan panggilan , kedua hal inilah yang dimiliki oleh Paulus dalam melayani. Setelah bertobat dia begitu gigih melakukan pemberitaan Injil. Dia bekerja berdasarkan kesadaran berpikir bahwa dunia ini harus diinjili sebelum Kristus datang kedua kali. Dia menyadari bahwa kegunaan hidupnya harus menyaksikan Yesus Kristus bahkan dianggap senagai hutang. Maka dia berlari-lari dari satu kota ke kota lain menyebarkan Injil dan mendirikan jemaat-jemaat. Paulus berharap setiap orang yang menerima Injil melakukan hal yang sama, menyaksikan Yesus Kristus demi meneguhkan iman jemaat.
Jemaat Korintus agak unik, mereka terpecah, bukan karena status sosial dan bukan pula karena perbedaan suku bangsa atau tradisi yang berbeda. Namun mereka terpecah karena mereka masuk pada golongan dan kelompok berdasarkan rasul atau penginjil favorit mereka. Ada pengikut Paulus, ada pengikut Apolos, ada pengikut Kefas; mereka membandingkan dan membedakan yang satu dan lain sehingga mereka terkotak-kotak dan terpecah. Kesaksian dan pengajaran para rasul bukan lagi menjadi dasar yang kuat supaya saling membangun iman Jjemaat, namun menjadi dasar perpecahan yang mengecilkan iman dan mengeringkan kerohanian.
Paulus menasihati Jemaat, agar kembali kepada prinsip utama persekutuan jemaat. Persekutuan orang percaya didasarkan pada kesaksian akan Kristus. Maka seharusnya ide, peran dan perbuatan apapun yang dilakukan oleh seluruh anggota persekutuan Kristen harus bermuara dan bertujuan pada kemuliaan Kristus. Itulah sebabnya Paulus membuat suatu benar merah, 1 Korintus 3:6-7 (TB) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini mengingatkan kita akan fungsi dan manfaat kehadiran orang percaya dalam persekutuan. Kita semua anggota tubuh Kristus; masing-masing anggota pemeran utama dalam satu kesatuan yang utuh untuk saling membangun dan meneguhkan. Setiap jemaat dengan potensi dan karunia yang diperolehnya masing-masing adalah memperlengkapi seluruh jemaat dalam berbagai hal. Jangan ada yang merasa lebih utama, tapi utamakanlah Kristus. Janganlah ada yang merasa paling menentukan, namun biarlah ditentukan oleh kehendak Kristus. Jangan pula ada orang yang merasa asing dan terpinggirkan karena kita semua telah menjadi satu keluarga Allah. Dalam persekutuan gereja, semua jemaat mesti menyadari panggilannya, setiap orang berguna dan bermanfaat untuk saling melengkapi dan meneguhkan. Satu untuk semua dan semua untuk satu demi kemuliaan Kristus.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar