Rabu, 09 Januari 2019

KAWAN SEWARGA

 *KAWAN SEWARGA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 10/01/2019

Efesus 2:19 (TB)  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Ephesians 2:19 (RSV)  So then you are no longer strangers and sojourners, but you are fellow citizens with the saints and members of the household of God,

Salah satu kekeliruan terbesar umat manusia adalah mengganggap orang lain sebagai ancaman atau musuh. Perang antar suku, antar bangsa yang berujung kepada kematian massal dalam sejarah perang dunia umumnya didasari motif bangsa asing sebagai ancaman dan musuh. Apalagi  tragedi Nazi di Jerman merupakan sejarah hitam yang sulit dihapuskan. Adolf Hitler dalam pandangannya yang membakar semangat Jerman menekankan ras unggul adalah bangsa Arya, ras diatas segalanya "uber Alles",  Hitler mengarahkan bahwa  ancaman dan musuh bangsa Arya adalah Yahudi. Selama dia berkuasa lebih dari 6 juta Yahudi dibunuh. Itulah keadaan buruk dari sifat melihat orang lain sebagai musuh dan ancaman.

Tentu jika kita teliti lagi dalam kehidupan sehari-hari, sikap yang menganggap orang lain sebagai musuh merupakan sumber masalah dalam hidup kita. Maka tak jemu-jemu mengingatkan pandangan "positive thinking". Hal ini seturut dengan makna Injil. Injil telah mengingatkan bahwa kita semua saudara di dalam Yesus Kristus. Saling menerima dan mengasihi. Orang percaya hidup dalam kasih akan mampu melihat dan menganggap orang asing sebagai sesama dan saudara bukan sebagai musuh yang mengancam. Bukankah Yesus mengajarkan perdamaian, jika orang menampar pipi kirimu, berilah pipi kananmu. Jika orang meminta berjalan satu mil, berjalanlah dengannya dua mil. Jika orang lain melempar engkau dengan batu, maka lemparlah mereka dengan roti. Berdoalah dan berkatilah orang yang membencimu. Disini tersimpan makna Injil yang terdalam bahwa tak pernah terpikir untuk melihat orang lain bahkan yang membenci kita sekalipun sebagai ancaman dan musuh tetapi tetap berbuat baik kepada mereka. Mengenai perbuatan jahat mereka itu adalah urusannya dengan Tuhan. Tugas kita adalah berbuat baik dan mengasihi mereka sebagai saudara dan sesama.  Sejak berita kelahiran Yesus di dunia ini telah disebutkan bahwa kabar baik itu miliki segala bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa (orang lain bukan sebagai ancaman tetapi bahagian yang diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hal itu diumumkan para malaikat sorga kepada Para Gembala. Lukas 2:10 (TB)  "Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:"

Di dalam Yesus Kristus,  segala bangsa memiliki persaudaraan dalam Kerajaan Sorga. Injil adalah kabar baik, kabar yang mempersatukan, mendamaikan dan membuat seluruh orang percaya saling menerima yang satu dengan yang lain hidup dalam satu keluarga Allah.

Paulus menekankan ini karena masih ada sisa-sisa warisan eksklusivisme dalam diri orang percaya; menganggap diri lebih benar, lebih suci, lebih layak dihadapan Tuhan sementara orang asing tidak benar, berdosa, tidak layak dan tak pantas menjadi satu persekutuan. Bagi Paulus justru inilah kehebatan Injil Yesus Kristus mempersatukan kita semua menjadi teman sewarga: sekalipun suku berbeda, tradisi dan budaya yang berbeda, status sosial yang berbeda, warna kulit dan cara pandang yang berbeda semuanya hidup rukun dan harmonis dalam satu komunitas kawan sewarga dalam kerajaan Allah. (Band Juga Gal 3:28)

Sahabat yang baik hati! Marilah kita hidup saling menerima sebagai saudara di dalam Yesus Kristus, menghormati orang lain, terbuka, dan bersahabat bagi setiap orang serta menjauhkan diri dari pengkotak-kotakan dan permusuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak da

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...