NYATAKAN KEBENARAN DAN LAKUKAN KEHENDAK ALLAH (Matius 13:23-32)
Selamat Hari Minggu! Kotbah minggu ini mengajarkan agar kita memiliki integritas. Katakan ya atas ya, jika anda keliru segera perbaiki dan lakukan apa yang benar menurut kehendakNya. Jangan katakan ya namun tak melakukannya.
01. Katakan ya atas ya!
Imam dan tua-tua adalah jabatan terhormat di kalangan Yahudi. Imam (priest) adalah orang yang dihormati, memiliki posisi istimewa, agamawan, hidup suci dan pendoa perantara umat meyampaikan korban bagi Allah serta gembala bagi umat (Kel 24:5, Bil 16:40). Sedangkan tua-tua (elders) adalah orang yang terhormat, anggota mahkamah agama. Dalam PL tua-tua adalah pejabat-pejabat dan ahli hukum, mereka sangat menentukan keputusan tentang apa yang benar dalam bangsa Israel (Kel 3:16;4:29 ). Mereka sudah mengetahui akan kuasa Yesus Kristus dalam semua pelayanan dan mujizat yang dilakukanNya namun mereka seolah tak tahu dan bertanya dari manakah kuasa Yesus? Mereka seharusnya teladan dalam menyatakan kebenaran namun mereka pura-pura tidak tahu dan membuat sesuatu yang jelas jadi abu-abu. Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan mereka, sebaliknya membuat pertanyaan kepada mereka dari manakah kuasa Yohanes Pembaptis: dari sorga atau manusia? Pertanyaan Yesus ini membuat para imam dan tua-tua terpojok sendiri dengan siasatnya, karena orang banyak mengetahui dan percaya bahwa Yohanes Pembaptis adalah nabi Allah yang menyuarakan pertobatan (Mat 3:5-7). Jikalau mereka menjawab dari sorga menjadi cambuk bagi mereka sendiri karwna mereka menolaj Yohanes Pembaptis dan kalau mereka katakanma"dari manusia" tentu orang banyak akan mengecam mereka, karena orang banyak percaya bahwa Yohanes Pembaptis adalah nabi Allah. Pertanyaan Yesus ini menohok kemunafikan imam dan tua-tua. Inilah pelajaran penting bagi semua orang apalagi pemegang jabatan dan yang memiliki kuasa dan otoritas di kalangan masyarakat jangan bermain-main dengan kebenaran. Katakanlah ya atas ya, tidak atas tidak selain dari itu datang dari si iblis (Mat 5:37).
02. Bukan jawaban manis yang dibutuhkan, namun perbuatan nyata. Yesus membuat perumpamaan tentang dua pribadi anak yang berbeda (Ay 28-32). Seorang bapak menyuruh anaknya untuk pergi dan bekerja di ladang anggurnya. Anak yang satu mengatakan ya, namun tidak pergi . Namun yang satu lagi mengatakan tidak mau, namun dia menyesalinya akhirnya pergi dan melakukan apa yang diperintahkan bapaknya. Perumpamaan ini sebagai kritik ini pedas kepada imam dan tua-tua Israel: yang dianggap dekat kepada Allah dan orang yang memenuhinpanghilan Allah. Dengan ini kita mendapat pelajaran, jauh lebih baik orang yang sempat ditegor karena menolak panggilan namun akhirnya bertobat dan melakukan nasehat, dari pada orang yang mengikuti panggilan namun harus dikenakan hukuman karena tidak melakukan apa panggilannya.
03. Memperbaiki kesalahan dan melakukan Kehendak Allah: Kotbah minggu ini memberikan pelajaran berharga bahwa kehidupan religius tidak ditentukan oleh atribut dan kulit luar, namun ditentukan bagaimana kita melakukan kehendak Allah. Ada orang menganggap dirinya lebih rohani dibanding lainnya namun tak membuahkan pertobatan (Band Farisi dan Ahli Taurat). Ada juga merasa hidupnya berdosa namun tetap tak berubah. Kotbah ini mengajak: jangan katakan aku pendosa dan tidak layak di hadapan Allah tetapi tetap hidup dalam lingkaran dosa. Beranjaklah dan bangkitlah Tuhan menunggu dan hendak merangkul kita dalam naungan kasihnya (Band Kisah anak yang hilang Luk 15:11-32). Tuhan menunggu perubahan dan pertobatan kita. Di kalangan Yahudi ada professi tertentu yang dianggap tidak layak dihadapan Allah. Namun Yesus menegaskan jika mereka menyadari kesalahan dan bertobat serta melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, mereka mendahului orang yang menganggap diri benar dan suci masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 30 September 2017
Jumat, 29 September 2017
HIDUP DAN MATI MILIK TUHAN
HIDUP DAN MATI MILIK TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 30/09/2017
Roma 14:8 (TB) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Ada saja yang membuat kita selisih paham karena kita diciptakan berbeda; berbeda latar belakang, berbeda persepsi, berbeda kepentingan dan perbedaan lainnya. Namun bukan karena berbeda kita boleh menghina, menghakimi dan merendahkan orang lain. Hidup ini adalah anugerah dan pemberian Tuhan. Maka hidup ini harus dipergunakan untuk hal-hal membangun persekutuan, menghormati orang lain dan hidup penuh damai sejahtera. Karena kita hidup bukan untuk kita sendiri dan mati bukan untuk diri kita sendiri, tetapi baik hidup dan mati adalah untuk Tuhan.
Inilah pesan Paulus yang bergitu berharga untuk jemaat Roma agar dalam hidup ini menghargai sesama. Di jemaat Roma ada dua kelompok jemaat, pertama dari kalangan Yahudi yang sangat ketat memelihara Taurat dan mereka memantangkan makan daging yang dikurbankan ke kuil semacam acara rutin setiap tahun di kota itu. Bukan hanya memantangkan bahkan dikategorikan perbuatan najis. Bagi siapa yang terlibat dalam makan daging kuil tak layak disebut sebagai orang percaya. Kelompok kedua adalah kalangan non Yahudi yang menganggap bahwa segala sesuatu telah bertekuk lutut dibawah Kristus, jadi kita memiliki kebebasan asal berdasarkan Kristus termasuk didalamnya memakan daging kurban di kuil. Keduanya akhirnya jadi saling menghakimi sesamanya bahkan mengecam dengan berat menurut persepsi masing-masing. Kedua pendapat ini benar-benar telah membuat mereka terpecah dan saling menghakimi yang satu dengan yang lain, sehingga kehidupan jemaat membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.
Kenapa kita harus saling menghakimi bahkan telah mengecam kehidupan orang lain. Bukankah penghakiman milik Allah. Hidup dan mati kita ditentukan oleh Allah. Hidup ini adalah anugerah Allah, barang siapa yang percaya telah memiliki kehidupan yang kekal.
Paulus menegaskan kembali kepada kedua kelompok di Rom akan makna hidup. Untuk apa kita menghakimi sesama dengan menganggap diri lebih suci, lebih saleh sementara yang lain tidak layak. Demikian sebaliknya Kristus memegang telah memerdekakan kita namun jangan sampai kebebasan kita menjadi batu sandungan bagi sesama. Marilah isi hidup ini dengan hal positip, saling membangun dalan kasih terhadap sesama. Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, keselamatan yang kita miliki bukan karena ketaatan pada kemampuan menaati pantangan makanan ini dan itu. Tetapi kita hidup oleh karena Kristus.
Mati untuk Tuhan. Sejajar dengan Roma 14:8 Paulus menjelaskan: karena bagi hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Inilah salah satu kelebihan orang percaya, telah ada jaminan hidup bahwa barang siapa percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:1; Rom 6:23). Kematian bukanlah sesuatu hal yang ditakuti, namun kematian adalah jalan yang harus dilalui untuk memasuki kehidupan yang kekal.
Sahabat yang baik hati, renungan di pagi hari ini mengingatkan kita kembali akan anugerah Yesus Kristus jepada kita, meneguhkan kita dalam menjalani hidup ini. Baik hidup yang kita jalani sepenuhnya hanya berdasarkan pada Yesus Kristus. Seperti seorang yang ditanggung asuransi, demikianlah kita telah digaransi dan ditanggung oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanNya di kayu salib. Maka jangan sia-siakan hidup dengan hal-hal tidak berguna, namun selagi hari masih siang lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan. Jika ajal kita pun tiba, kita telah dipastikan untuk memasuki hidup yang kekal.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 30/09/2017
Roma 14:8 (TB) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Ada saja yang membuat kita selisih paham karena kita diciptakan berbeda; berbeda latar belakang, berbeda persepsi, berbeda kepentingan dan perbedaan lainnya. Namun bukan karena berbeda kita boleh menghina, menghakimi dan merendahkan orang lain. Hidup ini adalah anugerah dan pemberian Tuhan. Maka hidup ini harus dipergunakan untuk hal-hal membangun persekutuan, menghormati orang lain dan hidup penuh damai sejahtera. Karena kita hidup bukan untuk kita sendiri dan mati bukan untuk diri kita sendiri, tetapi baik hidup dan mati adalah untuk Tuhan.
Inilah pesan Paulus yang bergitu berharga untuk jemaat Roma agar dalam hidup ini menghargai sesama. Di jemaat Roma ada dua kelompok jemaat, pertama dari kalangan Yahudi yang sangat ketat memelihara Taurat dan mereka memantangkan makan daging yang dikurbankan ke kuil semacam acara rutin setiap tahun di kota itu. Bukan hanya memantangkan bahkan dikategorikan perbuatan najis. Bagi siapa yang terlibat dalam makan daging kuil tak layak disebut sebagai orang percaya. Kelompok kedua adalah kalangan non Yahudi yang menganggap bahwa segala sesuatu telah bertekuk lutut dibawah Kristus, jadi kita memiliki kebebasan asal berdasarkan Kristus termasuk didalamnya memakan daging kurban di kuil. Keduanya akhirnya jadi saling menghakimi sesamanya bahkan mengecam dengan berat menurut persepsi masing-masing. Kedua pendapat ini benar-benar telah membuat mereka terpecah dan saling menghakimi yang satu dengan yang lain, sehingga kehidupan jemaat membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.
Kenapa kita harus saling menghakimi bahkan telah mengecam kehidupan orang lain. Bukankah penghakiman milik Allah. Hidup dan mati kita ditentukan oleh Allah. Hidup ini adalah anugerah Allah, barang siapa yang percaya telah memiliki kehidupan yang kekal.
Paulus menegaskan kembali kepada kedua kelompok di Rom akan makna hidup. Untuk apa kita menghakimi sesama dengan menganggap diri lebih suci, lebih saleh sementara yang lain tidak layak. Demikian sebaliknya Kristus memegang telah memerdekakan kita namun jangan sampai kebebasan kita menjadi batu sandungan bagi sesama. Marilah isi hidup ini dengan hal positip, saling membangun dalan kasih terhadap sesama. Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, keselamatan yang kita miliki bukan karena ketaatan pada kemampuan menaati pantangan makanan ini dan itu. Tetapi kita hidup oleh karena Kristus.
Mati untuk Tuhan. Sejajar dengan Roma 14:8 Paulus menjelaskan: karena bagi hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Inilah salah satu kelebihan orang percaya, telah ada jaminan hidup bahwa barang siapa percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:1; Rom 6:23). Kematian bukanlah sesuatu hal yang ditakuti, namun kematian adalah jalan yang harus dilalui untuk memasuki kehidupan yang kekal.
Sahabat yang baik hati, renungan di pagi hari ini mengingatkan kita kembali akan anugerah Yesus Kristus jepada kita, meneguhkan kita dalam menjalani hidup ini. Baik hidup yang kita jalani sepenuhnya hanya berdasarkan pada Yesus Kristus. Seperti seorang yang ditanggung asuransi, demikianlah kita telah digaransi dan ditanggung oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanNya di kayu salib. Maka jangan sia-siakan hidup dengan hal-hal tidak berguna, namun selagi hari masih siang lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan. Jika ajal kita pun tiba, kita telah dipastikan untuk memasuki hidup yang kekal.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 28 September 2017
MAKNA SEBUAH PERJALANAN
MAKNA SEBUAH PERJALANAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejanak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 29/09/2017
Ulangan 8:2 (TB) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Deuteronomy 8:2 (RSV) And you shall remember all the way which the LORD your God has led you these forty years in the wilderness, that he might humble you, testing you to know what was in your heart, whether you would keep his commandments, or not.
Kita semua pasti sudah mengetahui perjalanan bangsa Israel di padang gurun lewat pengajaran dan cerita-cerita alkitab. Sungguh merupakan kisah yang menarik. Menurut Alkitab perjalanan di padang gurun memakan waktu selama empat puluh tahun (baca Kel 16:35). Bagaimana perjalanan dari Mesir ke Kanaan bisa 40 tahun? Bagi anda yang pernah tourist ke Holy Land, ini hanya memakan waktu beberapa jam saja. Atau bacalah peta Alkitab anda di bahagian belakang, coba lihat di mana Mesir dan di mana Kanaan, masa sejarak itu harus di tempuh dengan 40 tahun? Bukankah Tuhan itu penuh ajaib yang bisa dengan segera menghantarkan mereka dengan cepat ke Kanaan?
Renungan di pagi ini menjawab pertanyaan tersebut, mengapa jarak yang sedemikian pendek tersebut bangsa Israel harus menempuhnya selama 40 tahun jawabnya adalah Tuhan hendak membimbing, melatih, menempah dan membentuk umat Allah menjadi benar-benar umatNya; umat pilihan yang tangguh mampu berhadapan berbagai tantangan, umat pilihan yang rendah hati karena berbagai pengalaman pahit yang dilalui namun mereka merasakan pertolongan Tuhan dan hendak membentuk umatNya yang taat dan setia beribadah kepada Allah serta memelihara hukum atau perintah Tuhan yang disampaikan oleh Allah di gunung Sinai.
Ada juga yang menyebutkan perjalanan bangsa Israel selama di padang gurun ibarat seorang cendikiawan yang memasuki suatu universitas, dibekali dari berbagai ilmu, keahlian dan berbagai petunjuk (guide line) yang akan dikerjakan untuk berkarya dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Padang gurun adalah universitas kehidupan yang membentuk, menempa dan menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah.
Sahabat yang baik hati! Dalam banyak hal yang kita gumuli, sering kita berencana dalam hidup ini bagaimana cara yang mudah dan sederhana namun sampai pada tujuan yang anda capai. Itu seturut dengan tuntutan jaman efektif dan efisien. Itu baik bagaimana kita mengambil jalan yang cepat dan tepat. Namun dalam banyak hal yang terjadi dalam hidup ini kita diperhadapkan dengan jalan sulit yang terpaksa harus berputar dan melelahkan jalanilah dengan mengambil semua makna dibalik semua itu. Jikalau pun ada kesulitan seolah dalam banyak hal urusan anda ribet dan tak tahu ara ke mana, jangan cepat berputus asa, jangan marah dan bersikap jengkel yang mengerdilkan hati anda. Dalam keadaan sulit, berbelit dan jalan berliku jalanilah dengan tekun dan kekuatan dari Tuhan. Mintalah kekuatan dan pemeliharaan Tuhan agar dituntun sampai pada tujuan dan harapan anda.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejanak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 29/09/2017
Ulangan 8:2 (TB) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Deuteronomy 8:2 (RSV) And you shall remember all the way which the LORD your God has led you these forty years in the wilderness, that he might humble you, testing you to know what was in your heart, whether you would keep his commandments, or not.
Kita semua pasti sudah mengetahui perjalanan bangsa Israel di padang gurun lewat pengajaran dan cerita-cerita alkitab. Sungguh merupakan kisah yang menarik. Menurut Alkitab perjalanan di padang gurun memakan waktu selama empat puluh tahun (baca Kel 16:35). Bagaimana perjalanan dari Mesir ke Kanaan bisa 40 tahun? Bagi anda yang pernah tourist ke Holy Land, ini hanya memakan waktu beberapa jam saja. Atau bacalah peta Alkitab anda di bahagian belakang, coba lihat di mana Mesir dan di mana Kanaan, masa sejarak itu harus di tempuh dengan 40 tahun? Bukankah Tuhan itu penuh ajaib yang bisa dengan segera menghantarkan mereka dengan cepat ke Kanaan?
Renungan di pagi ini menjawab pertanyaan tersebut, mengapa jarak yang sedemikian pendek tersebut bangsa Israel harus menempuhnya selama 40 tahun jawabnya adalah Tuhan hendak membimbing, melatih, menempah dan membentuk umat Allah menjadi benar-benar umatNya; umat pilihan yang tangguh mampu berhadapan berbagai tantangan, umat pilihan yang rendah hati karena berbagai pengalaman pahit yang dilalui namun mereka merasakan pertolongan Tuhan dan hendak membentuk umatNya yang taat dan setia beribadah kepada Allah serta memelihara hukum atau perintah Tuhan yang disampaikan oleh Allah di gunung Sinai.
Ada juga yang menyebutkan perjalanan bangsa Israel selama di padang gurun ibarat seorang cendikiawan yang memasuki suatu universitas, dibekali dari berbagai ilmu, keahlian dan berbagai petunjuk (guide line) yang akan dikerjakan untuk berkarya dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Padang gurun adalah universitas kehidupan yang membentuk, menempa dan menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah.
Sahabat yang baik hati! Dalam banyak hal yang kita gumuli, sering kita berencana dalam hidup ini bagaimana cara yang mudah dan sederhana namun sampai pada tujuan yang anda capai. Itu seturut dengan tuntutan jaman efektif dan efisien. Itu baik bagaimana kita mengambil jalan yang cepat dan tepat. Namun dalam banyak hal yang terjadi dalam hidup ini kita diperhadapkan dengan jalan sulit yang terpaksa harus berputar dan melelahkan jalanilah dengan mengambil semua makna dibalik semua itu. Jikalau pun ada kesulitan seolah dalam banyak hal urusan anda ribet dan tak tahu ara ke mana, jangan cepat berputus asa, jangan marah dan bersikap jengkel yang mengerdilkan hati anda. Dalam keadaan sulit, berbelit dan jalan berliku jalanilah dengan tekun dan kekuatan dari Tuhan. Mintalah kekuatan dan pemeliharaan Tuhan agar dituntun sampai pada tujuan dan harapan anda.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 27 September 2017
Tidak mencari Pujian
TIDAK MENCARI PUJIAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 28/09/2017
1 Tesalonika 2:6-8 (TB) juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
1 Thessalonians 2:6-8 (RSV) nor did we seek glory from men, whether from you or from others, though we might have made demands as apostles of Christ.
But we were gentle among you, like a nurse taking care of her children.
So, being affectionately desirous of you, we were ready to share with you not only the gospel of God but also our own selves, because you had become very dear to us.
Salah satu rahasia keberhasilan pelayanan Paulus kita temukan dalam renungan hari ini, yaitu: tidak mencari pujian. Setelah pertobatannya (Kis Rasul 9) Paulus sangat gigih memberitakan Injil. Dia berlari dari satu desa ke desa lain, dari satu kota ke kota lain, tiada henti memberitakan Injil dan mendirikan jemaat. Semua dilakukannya dengan tulus dan penuh tanggung jawab. Baginya memberitakan Injil adalah hutang; Dia melakukan semua pelayanan itu bukanlah untuk mencari pujian atau hendak mendapat penghargaan dari sesama rasul. Sama sekali tidak! Semua pelayanan yang dilakukannya adalah dibawah ketulusan dan tanggung-jawab. Ketulusan pelayanan Paulus ini diibaratkan seperti seorang ibu terhadap anaknya. Seorang ibu akan tetap ramah dan sabar, penuh kasih sayang dan tidak akan pernah bosan mengasuh anaknya. Bagi setiap orang tua anak adalah pemberian dan titipan Tuhan; maka mengasuhnya adalah tanggung jawab setiap orang tua.
Pemahaman semacam inilah yang dilakukan oleh Paulus, dalam semua pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. Dia pun melakukannya dengan penuh suka cita dan bahagia dalam pemberitaan injil sekalipun banyak kesulitan.
Sikap Paulus ini sangat perlu kita kembangkan dalam etos kerja kita setiap hari. Jika kita bekerja hendap mendapatkan pujian dari atas, maka anda akan cepat kecewa karena pujian tak kunjung didapatkan malah sebaliknya beban semakin menumpuk dan tegoran demi tegoran atau bahkan kritikan yang sangat pedas. Jika anda bekerja karena takut pada atasan, maka anda akan bermalas-malasan ketika atasan anda tak di tempat. Renungan hari ini mengajak kita untuk bekerja dengan tulus dan penuh rasa tanggungjawab itu akan membuat anda menikmati pekerjaan anda. Hal inilah yang membuat banyak orang tidak bahagia dalam pekerjaannya masing-masing.
Mari belajar dari Paulus bekerja dengan tulus dan penuh tanggung jawab bukan mencari pujian dan hendak meraih penghargaan. Anda akan penuh suka cita dalam pekerjaan jika anda melakukan pekerjaan dengan tulus dan penuh tanggung jawab.
Renungan ini mengajak kita untuk melakukan pekerjaan bukan pujian diri sendiri, tetapi demuli tujuan baik dan mulia dari tugas dan tanghungjawab yang kita emban. Itulah yang utama. Percayalah jika hal utama ini telah kita lakukan, maka pujian dan penghargaan akan ditambahkan Tuhan sebagai bonus yang akan anda terima.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 28/09/2017
1 Tesalonika 2:6-8 (TB) juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.
1 Thessalonians 2:6-8 (RSV) nor did we seek glory from men, whether from you or from others, though we might have made demands as apostles of Christ.
But we were gentle among you, like a nurse taking care of her children.
So, being affectionately desirous of you, we were ready to share with you not only the gospel of God but also our own selves, because you had become very dear to us.
Salah satu rahasia keberhasilan pelayanan Paulus kita temukan dalam renungan hari ini, yaitu: tidak mencari pujian. Setelah pertobatannya (Kis Rasul 9) Paulus sangat gigih memberitakan Injil. Dia berlari dari satu desa ke desa lain, dari satu kota ke kota lain, tiada henti memberitakan Injil dan mendirikan jemaat. Semua dilakukannya dengan tulus dan penuh tanggung jawab. Baginya memberitakan Injil adalah hutang; Dia melakukan semua pelayanan itu bukanlah untuk mencari pujian atau hendak mendapat penghargaan dari sesama rasul. Sama sekali tidak! Semua pelayanan yang dilakukannya adalah dibawah ketulusan dan tanggung-jawab. Ketulusan pelayanan Paulus ini diibaratkan seperti seorang ibu terhadap anaknya. Seorang ibu akan tetap ramah dan sabar, penuh kasih sayang dan tidak akan pernah bosan mengasuh anaknya. Bagi setiap orang tua anak adalah pemberian dan titipan Tuhan; maka mengasuhnya adalah tanggung jawab setiap orang tua.
Pemahaman semacam inilah yang dilakukan oleh Paulus, dalam semua pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. Dia pun melakukannya dengan penuh suka cita dan bahagia dalam pemberitaan injil sekalipun banyak kesulitan.
Sikap Paulus ini sangat perlu kita kembangkan dalam etos kerja kita setiap hari. Jika kita bekerja hendap mendapatkan pujian dari atas, maka anda akan cepat kecewa karena pujian tak kunjung didapatkan malah sebaliknya beban semakin menumpuk dan tegoran demi tegoran atau bahkan kritikan yang sangat pedas. Jika anda bekerja karena takut pada atasan, maka anda akan bermalas-malasan ketika atasan anda tak di tempat. Renungan hari ini mengajak kita untuk bekerja dengan tulus dan penuh rasa tanggungjawab itu akan membuat anda menikmati pekerjaan anda. Hal inilah yang membuat banyak orang tidak bahagia dalam pekerjaannya masing-masing.
Mari belajar dari Paulus bekerja dengan tulus dan penuh tanggung jawab bukan mencari pujian dan hendak meraih penghargaan. Anda akan penuh suka cita dalam pekerjaan jika anda melakukan pekerjaan dengan tulus dan penuh tanggung jawab.
Renungan ini mengajak kita untuk melakukan pekerjaan bukan pujian diri sendiri, tetapi demuli tujuan baik dan mulia dari tugas dan tanghungjawab yang kita emban. Itulah yang utama. Percayalah jika hal utama ini telah kita lakukan, maka pujian dan penghargaan akan ditambahkan Tuhan sebagai bonus yang akan anda terima.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 26 September 2017
KETENTUAN TUHAN
KETENTUAN TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 27/09/2017
Pengkhotbah 3:14 (TB) Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Ecclesiastes 3:14 (RSV) I know that whatever God does endures for ever; nothing can be added to it, nor anything taken from it; God has made it so, in order that men should fear before him.
Segala sesuatu ada waktunya demikian pengajaran pengkotbah: ada waktunya menanam ada waktu menuai, ada waktu menangis ada waktu tertawa, ada waktunya membangun dan ada waktunya meruntuhkan. Dua sisi kehidupan yang selalu hadir bergantian diatur sedemikian menurut ketentuan Tuhan. Segala sesuatu indah pada waktunya. Tuhan adalah perencana ulung dalam hidup ini, ada grand design Allah dalam perjalanan hidup kita. Allah tida hanya mendatangkan sukacita lewat kebahagiaan. Namun Tuhan juga bekerja mendatangkan kebaikan lewat penderitaan yang kita alami.
Cobolah kita telisiki dalam hidup ini, adakah manusia dalam hidupnya oleh kekuatan dirinya bahagia terus tanpa pernah mengalami kepahitan...? atau menangis terus tanpa pernah sedikit menerima kebaikan...., ? Ada memangnkisahnhidup yang happy emding, ada mungkin tang sad ending, namun afa puka yang biasa-biasa saja, tetapi bahagia dan pahit bahagian yang sama-samadijalani setiap insan. Benar, ada orang yang bersusah payah untuk peroleh kebahagiaan dengan kerja keras: ada yang mendapatkannya namun ada juga yang tidak mendapatkannya. Tidak ada kepastian usaha yang sama dilakukan oleh orang berbeda tidak memperoleh hasil yang sama, ini membuktikan tidak ada rumus logika apapun yang dapat menentukan kebahagiaan seseorang secara otomatis namun semuanya menurut ketentuan Tuhan. Demikian sebaliknya ada saja peristiwa pilu yang dialami oleh seseorang atau keluarga yang terus mengalami kepahitan, hari-hari yang dilaluinya penuh dengan duka dan air mata. Pengkotbah hendak mengajarkan, penderitaan bukanlah buah dari pekerjaan atau balas dari apa yang dia perbuat dalam hidupnya namun menurut ketentuan Allah. Hasil adalah keputusan dan ketentuan Allah, sebagaimana disebutjan: manusia berencana Tuhan yang menentukan (Amsal 16:9).
Pengkotbah hendak memberikan pengajaran bagi kita bah hidup ini bukan otomatis dari hasil apa yang kita kerjakan. Manusia harus mengakui keberadaan Alalh dalam hiduonya dan takut akan Tuhan di dalam setiap langlah yang ditempuh. Kita percaya bahwa apa saja yang kita alami dalam hidup ini merupakan ketentuan Tuhan semata. Manusia tidak dapat menambahkan atau menguranginya, karena hidup ini adalah milikNya.
Jika semua yang terjadi dalam hidup ini adalah ketentuan Tuhan; tidak boleh ditambahkan dan dikurangi oleh apapun itu. Maka hendaklah kita lebih takut kepada Tuhan sang penentu dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 27/09/2017
Pengkhotbah 3:14 (TB) Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Ecclesiastes 3:14 (RSV) I know that whatever God does endures for ever; nothing can be added to it, nor anything taken from it; God has made it so, in order that men should fear before him.
Segala sesuatu ada waktunya demikian pengajaran pengkotbah: ada waktunya menanam ada waktu menuai, ada waktu menangis ada waktu tertawa, ada waktunya membangun dan ada waktunya meruntuhkan. Dua sisi kehidupan yang selalu hadir bergantian diatur sedemikian menurut ketentuan Tuhan. Segala sesuatu indah pada waktunya. Tuhan adalah perencana ulung dalam hidup ini, ada grand design Allah dalam perjalanan hidup kita. Allah tida hanya mendatangkan sukacita lewat kebahagiaan. Namun Tuhan juga bekerja mendatangkan kebaikan lewat penderitaan yang kita alami.
Cobolah kita telisiki dalam hidup ini, adakah manusia dalam hidupnya oleh kekuatan dirinya bahagia terus tanpa pernah mengalami kepahitan...? atau menangis terus tanpa pernah sedikit menerima kebaikan...., ? Ada memangnkisahnhidup yang happy emding, ada mungkin tang sad ending, namun afa puka yang biasa-biasa saja, tetapi bahagia dan pahit bahagian yang sama-samadijalani setiap insan. Benar, ada orang yang bersusah payah untuk peroleh kebahagiaan dengan kerja keras: ada yang mendapatkannya namun ada juga yang tidak mendapatkannya. Tidak ada kepastian usaha yang sama dilakukan oleh orang berbeda tidak memperoleh hasil yang sama, ini membuktikan tidak ada rumus logika apapun yang dapat menentukan kebahagiaan seseorang secara otomatis namun semuanya menurut ketentuan Tuhan. Demikian sebaliknya ada saja peristiwa pilu yang dialami oleh seseorang atau keluarga yang terus mengalami kepahitan, hari-hari yang dilaluinya penuh dengan duka dan air mata. Pengkotbah hendak mengajarkan, penderitaan bukanlah buah dari pekerjaan atau balas dari apa yang dia perbuat dalam hidupnya namun menurut ketentuan Allah. Hasil adalah keputusan dan ketentuan Allah, sebagaimana disebutjan: manusia berencana Tuhan yang menentukan (Amsal 16:9).
Pengkotbah hendak memberikan pengajaran bagi kita bah hidup ini bukan otomatis dari hasil apa yang kita kerjakan. Manusia harus mengakui keberadaan Alalh dalam hiduonya dan takut akan Tuhan di dalam setiap langlah yang ditempuh. Kita percaya bahwa apa saja yang kita alami dalam hidup ini merupakan ketentuan Tuhan semata. Manusia tidak dapat menambahkan atau menguranginya, karena hidup ini adalah milikNya.
Jika semua yang terjadi dalam hidup ini adalah ketentuan Tuhan; tidak boleh ditambahkan dan dikurangi oleh apapun itu. Maka hendaklah kita lebih takut kepada Tuhan sang penentu dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 25 September 2017
BARTIMEUS
BARTIMEUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 26/09/2017
Markus 10:47-48 (TB) Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Mark 10:47-48 (RSV) And when he heard that it was Jesus of Nazareth, he began to cry out and say, "Jesus, Son of David, have mercy on me!" And many rebuked him, telling him to be silent; but he cried out all the more, "Son of David, have mercy on me!"
Tahun 2011 lalu, ada pengalaman saya yang menarik dengan orang buta. Ketika itu ada program operasi katarak dari Panitia Jubeleum 150 Tahun gereja HKBP di distrik Dairi dengan donasi dari Tears International. Saya dengar, hingga saat ini lembaga itu masih terus melakukan agenda tahunan di Sumatera Utara. Di gereja-gereja HKBP Sedistrik VI Dairo diumumkan. Ketika itu ada 3 bersaudara dalam satu keluarga mengalami buta dan tidak melihat berasal dari desa Lao Rambong Kecamatan Tiga Linggga. Setelah diobservasi tim medis sebagaimana prosedur bahwa kebutaan mereka disebabkan katarak dan dipastikan bisa dioperasi. Mereka pun ikut dalam operasi tersebut di RSU Sidikalang. Ketika dokter membuka mata mereka paskah operasi, kalimat spontan yang keluar dari mulurnya: "DAGA ... DAGA....TIUR NI PORTIBI ON" (terjemahan: wah..wa....luar biasa terangnya dunia ini). Ini suatu ekspressi seorang yang buta, selama ini dunia gelap baginya namun dapat melihat terangnya dunia. Hingga saat ini komunikasi dengan tiga bersaudara ini sangat baik dan mereka menjadi motivator di kampungnya begitu besar kasih karunia Tuhan. Begitu bersyukurnya karena dapat melihat.
Ini suatu contoh kesaksian bagaimana ekspressi orang buta; yang selama ini gelap dan tidak bisa melihat terangnya dunia. Mereka tidak bisa bekerja, kalaupun bekerja hanya aktifitas yang sangat terbatas. Beraharap akan bisa melihat terangnya dunia. Demikianlah Bartimeus, seorang yang buta dalam renungab di pagi ini. Dia buta, mungkin sudah lama, dia hidup dari meminta-minta. Hidupnya menderita, gelap, meraba-raba ke sana ke mari di jalan yang tak pasti. Dia hanya melakukan aktofitas menurut feelingnya tanpa melihat dan sepenuhnya hidup tergantung dari belas kasihan. Dalam banyak hal mungkin dia sudah sering menerima penghinaan.
Kehadiran Yesus membuat Bartimeus memiliki harapan. Dia tidak melewatkan kesempatan yang indah indah. Dia terus berseru meminta perolongan: "Yesus anak Daud, kasihanilah aku." Dia tidak mau berhenti dan terus meminta perlngasihan Tuhan Yesus. Ada hal yang menarik dari sebutan Bartimeus kepada Tuhan Yesus, yaitu: "anak Daud". Penyebutan tersebur menunjuk kepada pengharapan Mesianis: akan ada yang diurapi oleh Allah untuk membebaskan umatNya. Bartimeus memperoleh pengasihan Allah, Yesus menyembuhkannya dan dapat melihat.
Keinginan Bartimeus tidaklah semudah yang diharapkan. Orang banyak mengahalangi dan menghambatnya untuk memperoleh kesembuhan dari Yesus namun. Namun dia tidak mau dikalangkannoleh hambatan, dia terus berseru-seru kepada Yesus. Akhirnya dia memperoleh kasih karudia Yesus. Yesus datang dan menanyakan apa yang hendak diperbiluat baginya. Hanya satu permintaannya: hendak melihat. Yesus pun memenuhi permintaannua dan menyembuhkan Bartimeus.
Sahabat yang baik hati! Bartimeus mengingatkan kita kebutuhan pengasihan Allah dalam hidup ini. Mungkin kita seperti orang buta yang menempuh perjalanan kehidupan ini yang penuh liku dan tak tahu arahnya, namun di dalam Yesus Kristus apa yang kita lakukan dan apa yang kita jalani semuanya akan terang benderang karena Yesus telah meneranginya sebelum kita berarahnya
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 26/09/2017
Markus 10:47-48 (TB) Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Mark 10:47-48 (RSV) And when he heard that it was Jesus of Nazareth, he began to cry out and say, "Jesus, Son of David, have mercy on me!" And many rebuked him, telling him to be silent; but he cried out all the more, "Son of David, have mercy on me!"
Tahun 2011 lalu, ada pengalaman saya yang menarik dengan orang buta. Ketika itu ada program operasi katarak dari Panitia Jubeleum 150 Tahun gereja HKBP di distrik Dairi dengan donasi dari Tears International. Saya dengar, hingga saat ini lembaga itu masih terus melakukan agenda tahunan di Sumatera Utara. Di gereja-gereja HKBP Sedistrik VI Dairo diumumkan. Ketika itu ada 3 bersaudara dalam satu keluarga mengalami buta dan tidak melihat berasal dari desa Lao Rambong Kecamatan Tiga Linggga. Setelah diobservasi tim medis sebagaimana prosedur bahwa kebutaan mereka disebabkan katarak dan dipastikan bisa dioperasi. Mereka pun ikut dalam operasi tersebut di RSU Sidikalang. Ketika dokter membuka mata mereka paskah operasi, kalimat spontan yang keluar dari mulurnya: "DAGA ... DAGA....TIUR NI PORTIBI ON" (terjemahan: wah..wa....luar biasa terangnya dunia ini). Ini suatu ekspressi seorang yang buta, selama ini dunia gelap baginya namun dapat melihat terangnya dunia. Hingga saat ini komunikasi dengan tiga bersaudara ini sangat baik dan mereka menjadi motivator di kampungnya begitu besar kasih karunia Tuhan. Begitu bersyukurnya karena dapat melihat.
Ini suatu contoh kesaksian bagaimana ekspressi orang buta; yang selama ini gelap dan tidak bisa melihat terangnya dunia. Mereka tidak bisa bekerja, kalaupun bekerja hanya aktifitas yang sangat terbatas. Beraharap akan bisa melihat terangnya dunia. Demikianlah Bartimeus, seorang yang buta dalam renungab di pagi ini. Dia buta, mungkin sudah lama, dia hidup dari meminta-minta. Hidupnya menderita, gelap, meraba-raba ke sana ke mari di jalan yang tak pasti. Dia hanya melakukan aktofitas menurut feelingnya tanpa melihat dan sepenuhnya hidup tergantung dari belas kasihan. Dalam banyak hal mungkin dia sudah sering menerima penghinaan.
Kehadiran Yesus membuat Bartimeus memiliki harapan. Dia tidak melewatkan kesempatan yang indah indah. Dia terus berseru meminta perolongan: "Yesus anak Daud, kasihanilah aku." Dia tidak mau berhenti dan terus meminta perlngasihan Tuhan Yesus. Ada hal yang menarik dari sebutan Bartimeus kepada Tuhan Yesus, yaitu: "anak Daud". Penyebutan tersebur menunjuk kepada pengharapan Mesianis: akan ada yang diurapi oleh Allah untuk membebaskan umatNya. Bartimeus memperoleh pengasihan Allah, Yesus menyembuhkannya dan dapat melihat.
Keinginan Bartimeus tidaklah semudah yang diharapkan. Orang banyak mengahalangi dan menghambatnya untuk memperoleh kesembuhan dari Yesus namun. Namun dia tidak mau dikalangkannoleh hambatan, dia terus berseru-seru kepada Yesus. Akhirnya dia memperoleh kasih karudia Yesus. Yesus datang dan menanyakan apa yang hendak diperbiluat baginya. Hanya satu permintaannya: hendak melihat. Yesus pun memenuhi permintaannua dan menyembuhkan Bartimeus.
Sahabat yang baik hati! Bartimeus mengingatkan kita kebutuhan pengasihan Allah dalam hidup ini. Mungkin kita seperti orang buta yang menempuh perjalanan kehidupan ini yang penuh liku dan tak tahu arahnya, namun di dalam Yesus Kristus apa yang kita lakukan dan apa yang kita jalani semuanya akan terang benderang karena Yesus telah meneranginya sebelum kita berarahnya
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 24 September 2017
NYANYIKANLAH MAUR BAGI TUHAN
NYANYIKANLAH MAZMUR BAGI TUHAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 25/09/2017
Mazmur 30:4 (TB) (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
Psalms 30:4 (RSV) O LORD, thou hast brought up my soul from Sheol, restored me to life from among those gone down to the Pit.
Ada dua hal yang diajak oleh renungan di pagi hari ini. Pertama adalah ajakan bagi orang-orang yang telah memperoleh kasih karunia untuk bermazmur bagi Tuhan. Kedua adalah ajakan bagi umat Allah untuk menyampaikan persembahan kepada Tuhan.
Mazmur atau 'mizmor' adalah nyanyian yang diiringi oleh alat musik. Syair lagu didendangkan sedemikian rupa dan diiringi oleh musik seperti kecapi, gambus, dll. Jadi dalam bermazmur ada syair pujian, ada suara indah, ada gerak tari dan bunyi musik. Di kalangan Yahudi tidak pernah disebut bermazmur tanpa musik. Sama seperti orang Batak, misalnya manorotor tapi tak ada gondang. Jika disebut manortor harus diiringi oleh gondang. Jadi mazmAjakan bermazmur ini tentu bermaksud agar orang-orang yang dikasihi Tuhan, orang-orang yang merasakan kasih karunia Tuhan dalam hidupNya ikut pada ajakan pemazmur: memuji dan memuliakan Tuhan. Ikutlah dalam barisan pemazmur yang bersukacita menyanyi bagi Tuhan, beribadah memuliakan nama Tuhan di BaitNya yang Kudus.
Ajakan kedua dari renungan di pagi hari ini adalah ajakan untuk memberikan persembahan bagi Tuhan. Berikanlah persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Dalam tradisi Israel mereka tak hanya diwajibkan untuk beribadah tetapi memiliki kewajiban untuk menyampaikan berbagai jenis persembahan: berupa kurban bakaran, perpuluhan dan persembahan syukur dll. Mereka semua melakukannya dengan taat bahkan dianggap sebagai hutang. Seorang Yahudi akan merasa berhutang jika dia tidak pulang sekali setahun untuk ziarah (ibadah) ke Yerusalem. Beribadah dan memberikan persembahan telah menjadi bahagian dari hidupnya.
Di dalam memberi persembahan, kita diingatkan bahwa Tuhanlah sumber dari segala karunia. Kita harus mengingat bahwa dalam memberi persembahan bukan Tuhan yang membutuhkan apa yang kita beri, tetapi hendak membuktikan bahwa kita adalah orang yang bersyukur bahwa apa yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Dari yang diberikan Tuhan, kita persembahkan untuk pelayanan bagi Tuhan. Ketika kita memberikan persembahan adanya pengakuan atas pemberian Allah dan kesediaan kita mempersembahkan yang kita miliki menjadi alat kemuliaan Allah.
Sahabat yang baik hati! Mari sambut renungan di pagi hari ini dengan ikut menempa diri menjadi orang yang bermazmur bagi Tuhan, beribadah di BaitNya yang kudus dan ikut membawa persembahan yang harum bagi Tuhan melalui buah-buah pekerjaan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 25/09/2017
Mazmur 30:4 (TB) (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
Psalms 30:4 (RSV) O LORD, thou hast brought up my soul from Sheol, restored me to life from among those gone down to the Pit.
Ada dua hal yang diajak oleh renungan di pagi hari ini. Pertama adalah ajakan bagi orang-orang yang telah memperoleh kasih karunia untuk bermazmur bagi Tuhan. Kedua adalah ajakan bagi umat Allah untuk menyampaikan persembahan kepada Tuhan.
Mazmur atau 'mizmor' adalah nyanyian yang diiringi oleh alat musik. Syair lagu didendangkan sedemikian rupa dan diiringi oleh musik seperti kecapi, gambus, dll. Jadi dalam bermazmur ada syair pujian, ada suara indah, ada gerak tari dan bunyi musik. Di kalangan Yahudi tidak pernah disebut bermazmur tanpa musik. Sama seperti orang Batak, misalnya manorotor tapi tak ada gondang. Jika disebut manortor harus diiringi oleh gondang. Jadi mazmAjakan bermazmur ini tentu bermaksud agar orang-orang yang dikasihi Tuhan, orang-orang yang merasakan kasih karunia Tuhan dalam hidupNya ikut pada ajakan pemazmur: memuji dan memuliakan Tuhan. Ikutlah dalam barisan pemazmur yang bersukacita menyanyi bagi Tuhan, beribadah memuliakan nama Tuhan di BaitNya yang Kudus.
Ajakan kedua dari renungan di pagi hari ini adalah ajakan untuk memberikan persembahan bagi Tuhan. Berikanlah persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Dalam tradisi Israel mereka tak hanya diwajibkan untuk beribadah tetapi memiliki kewajiban untuk menyampaikan berbagai jenis persembahan: berupa kurban bakaran, perpuluhan dan persembahan syukur dll. Mereka semua melakukannya dengan taat bahkan dianggap sebagai hutang. Seorang Yahudi akan merasa berhutang jika dia tidak pulang sekali setahun untuk ziarah (ibadah) ke Yerusalem. Beribadah dan memberikan persembahan telah menjadi bahagian dari hidupnya.
Di dalam memberi persembahan, kita diingatkan bahwa Tuhanlah sumber dari segala karunia. Kita harus mengingat bahwa dalam memberi persembahan bukan Tuhan yang membutuhkan apa yang kita beri, tetapi hendak membuktikan bahwa kita adalah orang yang bersyukur bahwa apa yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Dari yang diberikan Tuhan, kita persembahkan untuk pelayanan bagi Tuhan. Ketika kita memberikan persembahan adanya pengakuan atas pemberian Allah dan kesediaan kita mempersembahkan yang kita miliki menjadi alat kemuliaan Allah.
Sahabat yang baik hati! Mari sambut renungan di pagi hari ini dengan ikut menempa diri menjadi orang yang bermazmur bagi Tuhan, beribadah di BaitNya yang kudus dan ikut membawa persembahan yang harum bagi Tuhan melalui buah-buah pekerjaan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 23 September 2017
TAK TERSELAMI KEBESARAN TUHAN
(Mazmur 145:1-8)
(Mazmur 145:1-8)
Selamat hari Minggu! Kotbah minggu ini tertulis dari Mazmur 145:1-8 hendak mengajak kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan atas segala kebesaranNya. MemujiNya bukan sesaat atau karena kita mendapatkan kebaikan. Namun memuji Tuhan sepanjang masa, dari satu angkatan ke angkatan lainnya dan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Jika kita baca teks asli dalam Ibrani, Mazmur ini disusun sedemikian indah dimulai dari huruf: alef א sampai dengan huruf taw תְּ (alphabetif Ibrani a-z). Terdiri dari 21 huruf, ?asing-masing huruf disusun menjadi syair yang indah satu-satu ayat menceritakan dan menggambarkan kebesaran, kemuliaan dan keagungan Tuhan. Huruf-huruf yang rapi tersusun memancarkan keindahan dan kemuliaan Tuhan. Dilihat dari penyusunan teks indah dari Mazmur 145 ini, mazmur ini mau menunjukkan bahwa seluruh alphabetik, huruf-huruf, kata, kalimat dan bahasa yang kita pergunakan semestinya memuliakan Tuhan.
Dari isi syair Mazmur 145 kita menemukan suatu ajakan dari pemazmur agar ikut dalam barisan arak-arakan yang memuliakan Allah. Ajakan agar ikut dalam rombongan yang menyanyikan kebesaran Tuhan.
1. Memuji segala kebesaran Tuhan.
Jika anda melihat seorang perwira tinggi militer berpakaian dinas lengkap: akan ada atribut pangkat dan berbagai bintang penghargaan yang disematkan berjejar. Semakin banyak prestasinya tentu semakin gagah kelihatannya. Bagi orang yang oaham dan tahu akan jenis-jenisnya dia akan mengenal dan akan kagum. Demikian halnya dengan raja dengan pakaian kebesarannya akan penuh dengan hiasan dan mahkota yang mengagumkan. Gambaran seperti inilah yang dipergunakan oleh pemazmur untuk memuji dan memuliakan segala kebesaran Tuhan. Dia tahu dan kenal Allah dari pengalamannya sendiri akan kemahakuasaan Allah. Allah itu raja yang mengagumkan. Pemazmur terpesona atas segala kebesaran dan keagungan Tuhan ayat 1-3. Kekaguman semacam ini sering muncul dalam kitab Mazmur (baca Mazmur 8 ). Kagum dan takjub atas segala kebesaran Tuhan melalui ciptaan. Ketakjubannya mendorong pemazmur memuji dan memuliakan Tuhan sepanjang masa. Pemazmur memuliakan Tuhan bukan karena kebaikan yang diterimanya, namun karena essensi Allah yang agung.
Jika anda melihat seorang perwira tinggi militer berpakaian dinas lengkap: akan ada atribut pangkat dan berbagai bintang penghargaan yang disematkan berjejar. Semakin banyak prestasinya tentu semakin gagah kelihatannya. Bagi orang yang oaham dan tahu akan jenis-jenisnya dia akan mengenal dan akan kagum. Demikian halnya dengan raja dengan pakaian kebesarannya akan penuh dengan hiasan dan mahkota yang mengagumkan. Gambaran seperti inilah yang dipergunakan oleh pemazmur untuk memuji dan memuliakan segala kebesaran Tuhan. Dia tahu dan kenal Allah dari pengalamannya sendiri akan kemahakuasaan Allah. Allah itu raja yang mengagumkan. Pemazmur terpesona atas segala kebesaran dan keagungan Tuhan ayat 1-3. Kekaguman semacam ini sering muncul dalam kitab Mazmur (baca Mazmur 8 ). Kagum dan takjub atas segala kebesaran Tuhan melalui ciptaan. Ketakjubannya mendorong pemazmur memuji dan memuliakan Tuhan sepanjang masa. Pemazmur memuliakan Tuhan bukan karena kebaikan yang diterimanya, namun karena essensi Allah yang agung.
2. Memberitakan perbuatan dan keperkasaan Tuhan.
Jika ayat 1-3 berbicara tentang atribut kemuliaan yang melekat pada diri Allah. Maka pada ayat 4-7: menggambarkan peristiwa atau kejadian atau perbuatan-perbuatan yang perkasa dari Tuhan. Kemuliaan Tuhan yang melegenda karena atas perbuatan, karya dan kebijakan-kebijakan Tuhan yang dialami dalam sejarah. Keperkasaan Tuhan bukan hanya dialami oleh satu angkatan atau satu generasi, namun dialami dan dirasakan angkatan demi angkatan. Perbuatan Allahnyang ajaib bukan hanya cerita masa lalu tetapi Allah yang terus berkarya hingga kini. Pemazmur hendak memberitakan karya Allah itu dari masa ke masa diberitakan dan diwariskan. Angkatan demi angkatan. Allah tidak bekerja hanya pada satu periode sejarah, secara terus menerus sepanjang masa.
Jika ayat 1-3 berbicara tentang atribut kemuliaan yang melekat pada diri Allah. Maka pada ayat 4-7: menggambarkan peristiwa atau kejadian atau perbuatan-perbuatan yang perkasa dari Tuhan. Kemuliaan Tuhan yang melegenda karena atas perbuatan, karya dan kebijakan-kebijakan Tuhan yang dialami dalam sejarah. Keperkasaan Tuhan bukan hanya dialami oleh satu angkatan atau satu generasi, namun dialami dan dirasakan angkatan demi angkatan. Perbuatan Allahnyang ajaib bukan hanya cerita masa lalu tetapi Allah yang terus berkarya hingga kini. Pemazmur hendak memberitakan karya Allah itu dari masa ke masa diberitakan dan diwariskan. Angkatan demi angkatan. Allah tidak bekerja hanya pada satu periode sejarah, secara terus menerus sepanjang masa.
Mewariskan sejarah merupakan tugas dan tanggung jawab setiap generasi.
3. Penuh kasih sayang
Ayat 8: pujian kepada Tuhan yang penuh kasih sayang dan panjang sabar. Melebihi seorang orang bapak terhadap anaknya demikian Allah hadir penuh kasih sayang, sabar membimbing dan mengasuh anak-anakNya. Ayat 8 ini merupakan sifat Allah yang berulang-ulang disampaikan dalam mazmur.
Ayat 8: pujian kepada Tuhan yang penuh kasih sayang dan panjang sabar. Melebihi seorang orang bapak terhadap anaknya demikian Allah hadir penuh kasih sayang, sabar membimbing dan mengasuh anak-anakNya. Ayat 8 ini merupakan sifat Allah yang berulang-ulang disampaikan dalam mazmur.
Sahabat yang baik hati! Mazmur minggu ini mengajak kita semakin merasakan kasih dan perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Dalam banyak hal, orang sering melupakan kasih sayang Tuhan atas segala yang terjadi pada hidup ini.
Saya sering buat contoh agar manusia takjub akan kasih Tuhan dari anggota tubuh kita. Cobalah renungkan secara mendalam: bagaimana jantung dan paru anda bekerja. Dua mesin dalam tubuh kita yang bekerja continiu 24 jam tanpa bahan bakar dan tanpa pernah berhenti namun terus bekerja menurut umur yang Tuhan berikan bagi manusia; ada yang 70 tahun bahkan kebih 100 tahun. Tak ada mesin temuan manusia yang dapat menyeimbanginya yang bekerja menopang kehidupan kita.
Maka selagi jantung dan paruparu anda berdenyut dan bekerja muliakanlah Tuhan yang ajaib.
#pdt nekson m sjuntak
Jumat, 22 September 2017
KAGUM DAN SEMAKIN MERENDAHKAN HATI
KAGUM DAN SEMAKIN MERENDAHKAN HATI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 22/09/2017.
Mazmur 8:3 (TB) (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
Mazmur 8:4 (RSV) When I look at thy heavens, the work of thy fingers, the moon and the stars which thou hast established;
Mazmur 8 adalah mazmur pujian dan kekaguman kepada kepada Tuhan: yang menata ciptaanNya sedemikian agung dan memancarkan sinar kemuliaan Allah. Pemazmur sangat takjub atas semua karya Tuhan. Karya Tuhan itu sangat besar dan agung, tak ada yang dipandang remeh dari benda-bwnda yang besar dan mengagumkan hingga mahkluk kecil masing-masing memainkan fungsinya sedemikian rupa. Tiada yg meninggikan diri sehingga menempatkan diri lebih mulia dari yg lain. Allah bisa saja menghentikan kesombongan. Lihatlah dari mulut bayi Tuhan dapat mempermalukan kaum berkuasa, dari mulu bayi yang menyusui dapat membungkam musuh (Maz 8:3). Ini peringatan penting dari refleksi mendalam dari Pemazmur bahwa tak ada alasan untuk menyombongkan dan meninggikan diri oleh karena apapun dan meremehkan dan merendahkan yang lain. Semuanya harus merendahkan diri di hadapan Tuhan dan ikut ambil peran memancarkan sinar kemuliaan Tuhan.
Mengenai manusia ada refleksi yang mendalam dari pemazmur yang dapat mengubah cara berpikir kita. Lihatlah langit, bintang dan benda-benda lainnya yang dapat anda jangkau dengan mata kepala sendiri dan daya imaginasi pikiran kita. Mazmur 8:3-4 (TB) (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Dibandingkan dengan ciptaan lainnya, mungkin manusia hanyalah sebutir pasir dibanding dengan ciptaan lainnya. Siapakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Lihatlah rencana Tuhan yang begitu agung. Dari berjubelnya jenis ciptaan Tuhan dari benda-benda mati, mahkluk hidup di antara langit, bumi dan segala isinya ada satu yang dikhususkan Tuhan; manusia diangkat derajatnya sedemikian tinggi, diperlengkapi kita dengan daya kreasi dan daya cipta melalui akal dan pikiran. Tuhan mengangkat manusia menjadi makhluk mulia, mahluk yang menerima mandat ilahi dan digelar mahkota ciptaan.
Apa maksud Tuhan dengan semua predikat manusia diantara sesama ciptaan? Renungan di pagi hati ini menggugah kita: Tuhan mengangkat dan menjadi menusia sebagai mahkota ciptaan tentu agar kita menjadi alatnya untuk memuliakan namaNya. Tuhan memberikan mandat sebagai mahkota ciptaan yang diperlengkapi akal agar memelihara ciptaan. Sebagai manusia yang dipilih dan ditetapkan menerima kasih karunia, agar kita memelihara kehendak Allah dalam hidup kita.
Sahabatku, ciptaan Tuhan senantiasa memancarkan kemuliaanNya, lebih dari ciptaan lainnya Tuhan meninggikan kita. Inilahbtugas berat kita mari semakin merendahkan diri dihadapanNya dan semakin menyadari tugas mulia yang kita emban dari sang pencipta.
#pdt nekson m s juntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 22/09/2017.
Mazmur 8:3 (TB) (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
Mazmur 8:4 (RSV) When I look at thy heavens, the work of thy fingers, the moon and the stars which thou hast established;
Mazmur 8 adalah mazmur pujian dan kekaguman kepada kepada Tuhan: yang menata ciptaanNya sedemikian agung dan memancarkan sinar kemuliaan Allah. Pemazmur sangat takjub atas semua karya Tuhan. Karya Tuhan itu sangat besar dan agung, tak ada yang dipandang remeh dari benda-bwnda yang besar dan mengagumkan hingga mahkluk kecil masing-masing memainkan fungsinya sedemikian rupa. Tiada yg meninggikan diri sehingga menempatkan diri lebih mulia dari yg lain. Allah bisa saja menghentikan kesombongan. Lihatlah dari mulut bayi Tuhan dapat mempermalukan kaum berkuasa, dari mulu bayi yang menyusui dapat membungkam musuh (Maz 8:3). Ini peringatan penting dari refleksi mendalam dari Pemazmur bahwa tak ada alasan untuk menyombongkan dan meninggikan diri oleh karena apapun dan meremehkan dan merendahkan yang lain. Semuanya harus merendahkan diri di hadapan Tuhan dan ikut ambil peran memancarkan sinar kemuliaan Tuhan.
Mengenai manusia ada refleksi yang mendalam dari pemazmur yang dapat mengubah cara berpikir kita. Lihatlah langit, bintang dan benda-benda lainnya yang dapat anda jangkau dengan mata kepala sendiri dan daya imaginasi pikiran kita. Mazmur 8:3-4 (TB) (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Dibandingkan dengan ciptaan lainnya, mungkin manusia hanyalah sebutir pasir dibanding dengan ciptaan lainnya. Siapakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Lihatlah rencana Tuhan yang begitu agung. Dari berjubelnya jenis ciptaan Tuhan dari benda-benda mati, mahkluk hidup di antara langit, bumi dan segala isinya ada satu yang dikhususkan Tuhan; manusia diangkat derajatnya sedemikian tinggi, diperlengkapi kita dengan daya kreasi dan daya cipta melalui akal dan pikiran. Tuhan mengangkat manusia menjadi makhluk mulia, mahluk yang menerima mandat ilahi dan digelar mahkota ciptaan.
Apa maksud Tuhan dengan semua predikat manusia diantara sesama ciptaan? Renungan di pagi hati ini menggugah kita: Tuhan mengangkat dan menjadi menusia sebagai mahkota ciptaan tentu agar kita menjadi alatnya untuk memuliakan namaNya. Tuhan memberikan mandat sebagai mahkota ciptaan yang diperlengkapi akal agar memelihara ciptaan. Sebagai manusia yang dipilih dan ditetapkan menerima kasih karunia, agar kita memelihara kehendak Allah dalam hidup kita.
Sahabatku, ciptaan Tuhan senantiasa memancarkan kemuliaanNya, lebih dari ciptaan lainnya Tuhan meninggikan kita. Inilahbtugas berat kita mari semakin merendahkan diri dihadapanNya dan semakin menyadari tugas mulia yang kita emban dari sang pencipta.
#pdt nekson m s juntak
Kamis, 21 September 2017
PEGANGLAH APA YANG BAIK
PEGANGLAH APA YANG BAIK
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 22/09/2017
1 Tesalonika 5:21 (TB) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
1 Thessalonians 5:21 (RSV) but test everything; hold fast what is good,
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Satu nasihat realistis dari Paulus kepada jemaat Tessalonika memberikan kebebasan dan memfilter segala sesuatu dalam hidup ini. Paulus tidak membuat batasan mana yang baik dilakukan melalui peraturan boleh ini dan boleh itu. Paulus memberikan kebebasan kepada mereka untuk menguji segala sesuatu, tetapi ingatlah untuk apa melakukan ini dan itu. Mari mengambil kesimpulan jikalau sesuatu itu tidak baik untuk kita lakukan? Untuk apa melakukan ini dan itu namun tidak berguna dan membangun bagi bagi kita?
Dalam kehidupan religius (beragama) ada saja orang yang taat menganut larangan keagamaan namun tidak tahu secara kritis mengapa ini dan itu dilarang. Ketaatan semacam ini adalah ketaatan yang membuta. Ajaran kekristenan paskah reformasi tidaklah demikian, iman kekristenan menganut paham kebebasan yang bertanggung jawab. Kita bebas menguji segala sesuatu, tetapi peganglah yang baik. Jika anda menemukan kesia-siaan, kampanyekanlah agar orang lain tidak mengikuti pola hidup yang sia-sia. Anjurkanlah yang baik dan berguna agar orang memperoleh kebaikan dan merasakan manfaat yang berguna.
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik! Nats ini mengingatkan jemaat agar memiliki filter dalam menghadapi ajaran-ajaran palsu yang senantiasa mempengaruhi jemaat. Rupa-rupa ajaran akan bermunculan yang senantiasa mempengaruhi jemaat. Dengan nasihat ini Paulus tidak anti asing, namun mendidik jemaat agar kritis dan memiliki filter dalam menentukan mana yang baik dan mana yang berguna dan membangun. Dasar semua filter adalah kebaikan dan membangun jemaat yang sesuai dengan alkitab, iman dan berdasarkan Kristus.
Dalam memulai reformasi Marthin Luther menuliskan satu artikel berjudul: "Kebebasan Yang Bertanggungjawab". Tulisan M.Luther ini berangkat dari kemerdekaan orang percaya di dalam Yesus Kristus (Gal 5:1). Kristus telah memerdekakan kita, karena itu berdirilah teguh jangan mau lagi diperhamba oleh kuk perhambaan. Sebagai manusia merdeka kita harus bertanggung jawab atas keselamatan yang telah kita terima. Tiada syarat hukum apapun yang harus kita penuhi agar kita memperoleh keselamatan, namun oleh kemerdekaan yang kita miliki itu kita bertanggungjawab untuk berbuahkan kebaikan. Dengan tulisan ini Luther bukan anti hukum atau peraturan-peraturan, namun dia hendak menegaskan setiap perbuatan dan keputusan yang diambil oleh oranga percaya hendaknya didasarkan pada tanggung jawab moral. Manusia memiliki kesadaran di dalam diri sendiri tentang apa yang seharusnya diperbuat.
Sahabat yang baik hati! Ujilah segala sesuatu dan peganglah apa yang baik. Satu prinsip dasar bagi kita dalam menghadapi tantangan iman. Jangan cepat terperdaya oleh rupa-rupa ajaran, namun tetaplah kritis dan miliki filter untuk menyaring semua praktek religius. Iman dan praktek religius yang benar adalah mendatangkan kebaikan bagi sesama dan upaya saling membangun agar bertumbuh di dalam iman.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 22/09/2017
1 Tesalonika 5:21 (TB) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
1 Thessalonians 5:21 (RSV) but test everything; hold fast what is good,
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Satu nasihat realistis dari Paulus kepada jemaat Tessalonika memberikan kebebasan dan memfilter segala sesuatu dalam hidup ini. Paulus tidak membuat batasan mana yang baik dilakukan melalui peraturan boleh ini dan boleh itu. Paulus memberikan kebebasan kepada mereka untuk menguji segala sesuatu, tetapi ingatlah untuk apa melakukan ini dan itu. Mari mengambil kesimpulan jikalau sesuatu itu tidak baik untuk kita lakukan? Untuk apa melakukan ini dan itu namun tidak berguna dan membangun bagi bagi kita?
Dalam kehidupan religius (beragama) ada saja orang yang taat menganut larangan keagamaan namun tidak tahu secara kritis mengapa ini dan itu dilarang. Ketaatan semacam ini adalah ketaatan yang membuta. Ajaran kekristenan paskah reformasi tidaklah demikian, iman kekristenan menganut paham kebebasan yang bertanggung jawab. Kita bebas menguji segala sesuatu, tetapi peganglah yang baik. Jika anda menemukan kesia-siaan, kampanyekanlah agar orang lain tidak mengikuti pola hidup yang sia-sia. Anjurkanlah yang baik dan berguna agar orang memperoleh kebaikan dan merasakan manfaat yang berguna.
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik! Nats ini mengingatkan jemaat agar memiliki filter dalam menghadapi ajaran-ajaran palsu yang senantiasa mempengaruhi jemaat. Rupa-rupa ajaran akan bermunculan yang senantiasa mempengaruhi jemaat. Dengan nasihat ini Paulus tidak anti asing, namun mendidik jemaat agar kritis dan memiliki filter dalam menentukan mana yang baik dan mana yang berguna dan membangun. Dasar semua filter adalah kebaikan dan membangun jemaat yang sesuai dengan alkitab, iman dan berdasarkan Kristus.
Dalam memulai reformasi Marthin Luther menuliskan satu artikel berjudul: "Kebebasan Yang Bertanggungjawab". Tulisan M.Luther ini berangkat dari kemerdekaan orang percaya di dalam Yesus Kristus (Gal 5:1). Kristus telah memerdekakan kita, karena itu berdirilah teguh jangan mau lagi diperhamba oleh kuk perhambaan. Sebagai manusia merdeka kita harus bertanggung jawab atas keselamatan yang telah kita terima. Tiada syarat hukum apapun yang harus kita penuhi agar kita memperoleh keselamatan, namun oleh kemerdekaan yang kita miliki itu kita bertanggungjawab untuk berbuahkan kebaikan. Dengan tulisan ini Luther bukan anti hukum atau peraturan-peraturan, namun dia hendak menegaskan setiap perbuatan dan keputusan yang diambil oleh oranga percaya hendaknya didasarkan pada tanggung jawab moral. Manusia memiliki kesadaran di dalam diri sendiri tentang apa yang seharusnya diperbuat.
Sahabat yang baik hati! Ujilah segala sesuatu dan peganglah apa yang baik. Satu prinsip dasar bagi kita dalam menghadapi tantangan iman. Jangan cepat terperdaya oleh rupa-rupa ajaran, namun tetaplah kritis dan miliki filter untuk menyaring semua praktek religius. Iman dan praktek religius yang benar adalah mendatangkan kebaikan bagi sesama dan upaya saling membangun agar bertumbuh di dalam iman.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 20 September 2017
BERKAT ADALAH PEMBERIAN TUHAN
BERKAT ADALAH PEMBERIANNYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 21/09/2017
Mazmur 127:2 (TB) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Mazmur 127:3 (RSV) It is in vain that you rise up early and go late to rest, eating the bread of anxious toil; for he gives to his beloved sleep.
Ada ungkapan "rezeki tidak lari kemana", menggambarkan bahwa rejeki seseorang itu sudah ditentukan dan tak akan lari ke mana. Namun dalam jaman yang kompetitif dan penuh persaingan ini, ungkapan ini nampaknya semakin digugat orang karena persaiangan yang ketat bisa saja rezeki yang semestinya milik kita disambar oleh kecepatan marketing dan kepiawaian orang lain untuk mempengaruhi orang lain. Inilah dunia kita saat ini berlomba, berlomba dan berlomba. Siapa cepat itu dapat, siapa lambat tak dapat apa-apa.
Namun marilah kita pikir ulang sebentar apakah dengan cepat itu dapat? Bukankah telah banyak orang berlomba cepat namun belum dapat apa-apa? Benar, kita setuju bahwa kita harus memanfaatkan kesempatan yang ada bahkan harus menciptakan kesempatan itu sendiri. Namun harus kita sadari bahwa Tuhanlah penentu segala-galanya. Sebagaimana firman Tuhan: manusia berencana Tuhan menentukan. Amsal 16:9 (TB) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Apa artinya ini? Dibalik kerja keras kita dalam menggapai peluang dan menciptakan peluang rezeki, kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang memberikan berkat. Dibalik kerja keras dan kecepatan kita mengejar apa yang hendak kita gapai: kita mesti percaya Tuhan memperhatikan apa yang kita butuhkan. Sebelum kita bangun pagi-pagi untuk melakukan aktifitas, Tuhan telah menentukan berkatNya bagi kita. Ketika kita masih tidur, Tuhanntelah sediakan rezeki kita. Inilah kebaikan Tuhan yang mesti kita rasakan bahwa dibalik semua berkat yang kita terima melalui kerja, Tuhanlah yang memberkatiNya.
Andar Ismael dalam buku seri Selamat Pagi: ada anjuran yang sangat menarik bahwa kita harus bangun cepat, sebelum mata hati terbit kita sudah harus bangun. Bangun pagi mensyukuri berkat yang Tuhan berikan. Mengapa harus bangun cepat? Bandingkanlah aktivitas masyarakat di kampung, sebelum ayam berkeliaran di pagi mereka sudah harus bangun. Kalau terlambat bisa-bisa rezeki anda sudah lebih dahulu dipatok ayam. Saran ini berguna agar orang mau bekerja keras dalam memperoleh berkat yang Tuhannpersipakna bagi kita. Tentu konteksnya berbeda dengan masyarakat di perkotaan apalagi di jaman kita digitalisasi, namun prinsipnya kita harus bekerja keras, agar berkat yang Tuhan persiapkan dan hendak diberikan bagi kita benar-benar kita terima dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 21/09/2017
Mazmur 127:2 (TB) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Mazmur 127:3 (RSV) It is in vain that you rise up early and go late to rest, eating the bread of anxious toil; for he gives to his beloved sleep.
Ada ungkapan "rezeki tidak lari kemana", menggambarkan bahwa rejeki seseorang itu sudah ditentukan dan tak akan lari ke mana. Namun dalam jaman yang kompetitif dan penuh persaingan ini, ungkapan ini nampaknya semakin digugat orang karena persaiangan yang ketat bisa saja rezeki yang semestinya milik kita disambar oleh kecepatan marketing dan kepiawaian orang lain untuk mempengaruhi orang lain. Inilah dunia kita saat ini berlomba, berlomba dan berlomba. Siapa cepat itu dapat, siapa lambat tak dapat apa-apa.
Namun marilah kita pikir ulang sebentar apakah dengan cepat itu dapat? Bukankah telah banyak orang berlomba cepat namun belum dapat apa-apa? Benar, kita setuju bahwa kita harus memanfaatkan kesempatan yang ada bahkan harus menciptakan kesempatan itu sendiri. Namun harus kita sadari bahwa Tuhanlah penentu segala-galanya. Sebagaimana firman Tuhan: manusia berencana Tuhan menentukan. Amsal 16:9 (TB) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Apa artinya ini? Dibalik kerja keras kita dalam menggapai peluang dan menciptakan peluang rezeki, kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang memberikan berkat. Dibalik kerja keras dan kecepatan kita mengejar apa yang hendak kita gapai: kita mesti percaya Tuhan memperhatikan apa yang kita butuhkan. Sebelum kita bangun pagi-pagi untuk melakukan aktifitas, Tuhan telah menentukan berkatNya bagi kita. Ketika kita masih tidur, Tuhanntelah sediakan rezeki kita. Inilah kebaikan Tuhan yang mesti kita rasakan bahwa dibalik semua berkat yang kita terima melalui kerja, Tuhanlah yang memberkatiNya.
Andar Ismael dalam buku seri Selamat Pagi: ada anjuran yang sangat menarik bahwa kita harus bangun cepat, sebelum mata hati terbit kita sudah harus bangun. Bangun pagi mensyukuri berkat yang Tuhan berikan. Mengapa harus bangun cepat? Bandingkanlah aktivitas masyarakat di kampung, sebelum ayam berkeliaran di pagi mereka sudah harus bangun. Kalau terlambat bisa-bisa rezeki anda sudah lebih dahulu dipatok ayam. Saran ini berguna agar orang mau bekerja keras dalam memperoleh berkat yang Tuhannpersipakna bagi kita. Tentu konteksnya berbeda dengan masyarakat di perkotaan apalagi di jaman kita digitalisasi, namun prinsipnya kita harus bekerja keras, agar berkat yang Tuhan persiapkan dan hendak diberikan bagi kita benar-benar kita terima dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 19 September 2017
KARYA ROH KUDUS
KARYA ROH KUDUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 20/09/2017
Kisah Para Rasul 2:33 (TB) Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
Acts 2:33 (RSV) Being therefore exalted at the right hand of God, and having received from the Father the promise of the Holy Spirit, he has poured out this which you see and hear.
Teks renungan di pagi hari ini adalah bahagian dari kotbah Rasul Petrus dihadapan tetua Yahudi dan penduduk Yerusalem. Mereka adalah kaum cerdik pandai atau cendikiawan Yahudi. Mereka terhasut dan bahkan nyinyir akan berita tentang kebangkitan Yesus Kristus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus Kristus itu bangkit dan telah naik ke sorga. Dalam pasal 2 Kisah Para Rasul ada lagi berita mengejutkan: murid-murid Yesus yang menerima pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus berupa nyala api hinggap di atas para murid-murid dan orang yang berkumpul Yerusalem. Bukan hanya itu sekalipun berbagai ragam suku bangsa yang hadir mereka dapat memahami dalam bahasanya sendiri. Inilah peristiwa yang menggemparkan penduduk kota itu. Atas kenyataan ini para tua-tua Yahudi tetap nyinyir dengan menuduh mereka itu mabuk anggur.
Atas sikap para tua-tua Yahudi dan penduduk Yerusalen yang tidak menyukai berita tentang Injil Yesus Kristus, Rasul Petrus yang dipenuhi Roh Kudus bangkit berkotbah menyampaikan kebenaran dan menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi dengan kebangkitan Yesus Kristus hingga peristiwa turunya Roh Kudus. Petrus memberitakan Yesus adalah Anak Allah yang mereka buang, hingga dihukum mati di kayu salib. Namun Allah membangkitkan Dia dari kematian dan mengangkatnya duduk disebelah kanan Allah Bapak. Demikian dengan peristiwa turunnya Roh Kudus, semua itu adalah perbuatan Allah. Apa yang terjadi yang mereka lihat sendiri adalah karya Roh Kudus. Karya Roh Kudus itu nyata di dalam diri orang percaya.
Sahabat yang baik hati, pertanyaan kita saat ini adalah bagaimana agar orang mengetahui bahwa Roh Kudus berkerja hingga saat ini melalui orang percaya? Inilah tugas kita saat ini, melalui hidup dan perbuatan kita orang lain dapat merasakan karya Roh Kudus. Melalui sikap, tutur kata dan buah-buah Roh yang diproduksikan oleh orang percaya dalam hidupnya dapat dilihat dan disaksikan oleh orang lain.
Melalui renungan di pagi hari ini, kita diingatkan kembali akan tugas orang percaya. Dalam Kisah 1:8 dipanggil menjadi saksi Kristus. Saksi adalah sesuatu bukti yang nyata, yang dapat dilihat dirasakan dan dialami oleh orang lain sebagai kebenaran. Kesaksian demikianlah yang kita produksikan dalam hidup ini. Amin
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 20/09/2017
Kisah Para Rasul 2:33 (TB) Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
Acts 2:33 (RSV) Being therefore exalted at the right hand of God, and having received from the Father the promise of the Holy Spirit, he has poured out this which you see and hear.
Teks renungan di pagi hari ini adalah bahagian dari kotbah Rasul Petrus dihadapan tetua Yahudi dan penduduk Yerusalem. Mereka adalah kaum cerdik pandai atau cendikiawan Yahudi. Mereka terhasut dan bahkan nyinyir akan berita tentang kebangkitan Yesus Kristus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus Kristus itu bangkit dan telah naik ke sorga. Dalam pasal 2 Kisah Para Rasul ada lagi berita mengejutkan: murid-murid Yesus yang menerima pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus berupa nyala api hinggap di atas para murid-murid dan orang yang berkumpul Yerusalem. Bukan hanya itu sekalipun berbagai ragam suku bangsa yang hadir mereka dapat memahami dalam bahasanya sendiri. Inilah peristiwa yang menggemparkan penduduk kota itu. Atas kenyataan ini para tua-tua Yahudi tetap nyinyir dengan menuduh mereka itu mabuk anggur.
Atas sikap para tua-tua Yahudi dan penduduk Yerusalen yang tidak menyukai berita tentang Injil Yesus Kristus, Rasul Petrus yang dipenuhi Roh Kudus bangkit berkotbah menyampaikan kebenaran dan menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi dengan kebangkitan Yesus Kristus hingga peristiwa turunya Roh Kudus. Petrus memberitakan Yesus adalah Anak Allah yang mereka buang, hingga dihukum mati di kayu salib. Namun Allah membangkitkan Dia dari kematian dan mengangkatnya duduk disebelah kanan Allah Bapak. Demikian dengan peristiwa turunnya Roh Kudus, semua itu adalah perbuatan Allah. Apa yang terjadi yang mereka lihat sendiri adalah karya Roh Kudus. Karya Roh Kudus itu nyata di dalam diri orang percaya.
Sahabat yang baik hati, pertanyaan kita saat ini adalah bagaimana agar orang mengetahui bahwa Roh Kudus berkerja hingga saat ini melalui orang percaya? Inilah tugas kita saat ini, melalui hidup dan perbuatan kita orang lain dapat merasakan karya Roh Kudus. Melalui sikap, tutur kata dan buah-buah Roh yang diproduksikan oleh orang percaya dalam hidupnya dapat dilihat dan disaksikan oleh orang lain.
Melalui renungan di pagi hari ini, kita diingatkan kembali akan tugas orang percaya. Dalam Kisah 1:8 dipanggil menjadi saksi Kristus. Saksi adalah sesuatu bukti yang nyata, yang dapat dilihat dirasakan dan dialami oleh orang lain sebagai kebenaran. Kesaksian demikianlah yang kita produksikan dalam hidup ini. Amin
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 18 September 2017
BIBIR YANG BERSIH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selas, 19/09/2017
Zefanya 3:9 (TB) "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Zephaniah 3:9 (RSV) "Yea, at that time I will change the speech of the peoples to a pure speech, that all of them may call on the name of the LORD and serve him with one accord.
Zefanya dalam bahasa Ibrani artinya Tuhan melindungi atau Tuhan menyembunyikan. Apa yang hendak dilindungi apa yang hendak disembunyikan. Allah hendak melindungi umatNya dari tekanan bangsa-bangsa. Di satu sisi Zefanya memberitahukan hukuman atas pelanggaran umatNya, namun Tuhan juga murka akan bangsa-bangsa. "Tetapi sesudah itu" kalimat yang menunjukkan setelah Tuhan mejatuhkan hukuman, akan ada tindakan Allah untuk umatNya dan bagi bangsa bangsa. Tuhan memulihkan keadaan umatNya, bukan hanya itu Allah sendiri akan memberikan bibir yang bersih bagi bangsa-bangsa agar memuji dan memuliakan Allah dan beribadah kepada Allah bagi membahu.
Zefanya melihat bahwa akhir dari bangsa-bangsa berada di tangan Tuhan, dan kelak akan ada arak-arakan dari seluruh bangsa untuk datang beribadah kepada Allah. Mereka yang selama ini mengutuki akan diubah menjadi bibir yang memuji Tuhan dan memberkati. Itulah kemahakuasaan Allah untuk mengubah bibir yang nazis, bibir yang kotor yang selama ini dipergunakan untuk hal-hal negatif; mengancam orang lain, mengintimidasi, menindas dan menyebarkan kebencian, waktunya akan datang Tuhan akan memberikan bibir yang bersih, bibir yang mengeluarkan kata-kata kebenaran, pujian, dan segala yang berguna untuk membangun dan memotivasi sesama.
Sahabat yang baik hati! Masih ingat pengakuan Yesaya ketika dipanggil menjadi nabi? Yesaya mengakui di hadapan Allah: aku ini nazis bibir. Yesaya 6:6-7 (TB) Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Sebelum Tuhan memakainya, Tuhan terlebih dahulu membersihkannya dan hendak memakai bibir Yesaya menjadi mulut Allah yang menyampaikan kebenaran dan mewartakan kehendak Allah kepada umatNya.
Sekarang kita diingatkan di pagi hari ini: salah satu anggota tubuh yang paling penting dalam hidup yaitu bibir. Kita harus sadari bahwa di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi manusia baru, maka jadikanlah mulut kita menjadi alat Allah untuk meyampaikan kebenaran, pujian dan yang mendatangkan kemuliaan Allah. Mari kuasai diri jangan sampai anggota tubuh yang paling berharga ini menjadi alat dosa yang menyebarkan kebohongan, cacian dan kebencian. Allah memberikannya bagi kita untuk fungsi yang berguna bagi diri dan sesama.
Satu hal yang harus kita ingat kata-kata yang keluar dari mulut tak dapat dihapus dan ditarik kembali. Mungkin pernah kita dengar contoh ini. Seorang yang menyebarkan fitnah yang telah menjatuhkan martabat sesamanya. Setelah menyadari hal itu penyebar fitnah memohon maaf dan apa yang bisa dilakukan untuk menebus kesalahannya. Maka yang difitnah ini menyuruh mengambil satu karung kapas, ketika angin bertiup disuruh untuk menerbangkannya. Setelah kapas habis dari karung, maka disuruh mengumpulkannya kembali. Sang penyebar fitnah protes bagaimana itu mungkin saya kumpulkan kembali? Maka diapun dinasihati demikianlah mulut kita. Kata-kata yang keluar dsri mulut kita tidak pernahnkembali. Sekali keluar kata-kata fitnah dari mulut tak akan dapat ditarik kembali. Kata-kata itu akan menyebar begitu saja dan ditafsirkan orang menurutnya masing-masing.
Sahabat yang baik hati, mari gunakan mulut kita untuk kita abdikan sebagai ibadah kita kepada Tuhan. Tuhan telah menguduskannya melalui pengudusan Yesus Kristus. Tuhan telah membersihkan kita melalui baptisan. Jadikanlah anggota tubuh kita sebagai alat Allah.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 16 September 2017
JANGAN SALING MENGHAKIMI
Janganlah Saling Menghakimi
SEGALA PERBUATANMU LAKUKANLAH SEMUANYA UNTUK TUHAN
(Rom 14:1-12)
Sahabat yang baik hati, selamat hari minggu buat kita semua!
Alkitab tetap menjadi relevan dan aktual menginspirasi apa saja dalam kehidupan kita. Sumber kebenaran, petunjuk dan nasehat dalam berbagai pergumulan hidup ini. Dalam Alkitab kita banyak mengetahui pengalaman hidup orang beriman dan pengalaman hidup mereka menjadi inspirasi dan refleksi yg aktual bagi kita sepanjang masa. Seperti kotbah minggu ini, dua kelompok yang berbeda tajam dalam jemaat Roma. Mereka sudah sulit bertemu dan berdialog; masing-masing membela dan mempertahankan diri dalam kebenaran berdasarkan persfektif masing-masing. Masing-masing kelompok mengklaim dirinya benar dan mengkafirkan yang lain. Bagaimana bisa persekutuan bertumbuh dalam sikap demikian? Persekutian demikian pasti semakin kerdil dan gersang rohani. Sikap yang sangat intoleran terhadap kelompok lain bahkan sudah jatuh pada aaling mwnghina sesamanya. Paulus sebagai rasul memberikan nasihat dan solusi atas persoalan yang mereka hadapi mengubah sikap intoleran menjadi toleran, sikap menghakimi menjadi sikap mengasihi. Paulus membedah persoalannya dengan benar sehingga masing-masing dapat saling menerima kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Kedua kelompok tersebut adalah kaum Kristen Yahudi dan kelompok kedua adalah kaum Kristen non Yahudi. Bagi kaum Kristen Yahudi: adalah merupakan hal yang tak masuk akal jika daging yang dipersembahkan di kuil untuk dimakan orang percaya. Selain larangan makanan, kaum Yahudi juga memahami orang percaya harus ikut tradisi Yahudi; melakukan taurat, sunat dan perayaan agama yang ditetapkan bagi mereka. Sebaliknya kaum Kristen non Yahudi memahami tidak ada masalah disitu, toh dewa-dewi tidak berkuasa atas makanan. Mereka percaya kepada Kristus. Kristus berkuasa atas segalanya, jadi makan daging yang dipersembahkan tak ada masalah disana. Selanjutnya keselamatan tidak ditentukan oleh memenuhi larangan ini dan itu. Keselamatan hanya oleh iman.
Dalam keadaan demikianlah Paulus memberikan nasihat bahwa hendaknya masing-masing saling menerima dan menghargai jangan saling menghakimi. Bagi yang tidak makan daging kuil janganlah menghakimi, bagi yang memakannya janganlah menjadi batu sandungan. Jangan karena kebebasan yang kita miliki menjadi batu sandungan bagi orang lain. Jauhkanla bsikap spiritualitas sombong, menggap diri saleh dan menghina orang lain yang dianggap tidak saleh. Pesan ini mengajak kita untuk bersikap lebih peka terhadap hidup orang lain, memahami dan menghormati sikap hidupnya.
Semuanya untuk Tuhan. Paulus mengarahkan kembali orientasi kehidupan jemaat Romawi; hal apapun yang kita lakukan hendaknya berpaut pada Kristus. Kesalehan dan budi baik kita tak akan menjadikan kita memperoleh keselamatan, memelihara pantangan ini itu dan melaksanakan ritual-ritual perayaaan religius tak menjadikan kita memperoleh keselamatan. Keselamatan hanya ada di dalam diri Yesus Kristus. Dengan demikian apapun yang kita lakukan, dalam hal makan, minum, perbuatan kasih dan sikap terhadap sesama baiklah semuanya kita lakukan untuk Tuhan.
Mari kembangkan sikap hidup yang memahami dan menghargai orang lain. Abdikan diri untuk mengasihi sesama.
#pdt nekson m sjuntak
SEGALA PERBUATANMU LAKUKANLAH SEMUANYA UNTUK TUHAN
(Rom 14:1-12)
Sahabat yang baik hati, selamat hari minggu buat kita semua!
Alkitab tetap menjadi relevan dan aktual menginspirasi apa saja dalam kehidupan kita. Sumber kebenaran, petunjuk dan nasehat dalam berbagai pergumulan hidup ini. Dalam Alkitab kita banyak mengetahui pengalaman hidup orang beriman dan pengalaman hidup mereka menjadi inspirasi dan refleksi yg aktual bagi kita sepanjang masa. Seperti kotbah minggu ini, dua kelompok yang berbeda tajam dalam jemaat Roma. Mereka sudah sulit bertemu dan berdialog; masing-masing membela dan mempertahankan diri dalam kebenaran berdasarkan persfektif masing-masing. Masing-masing kelompok mengklaim dirinya benar dan mengkafirkan yang lain. Bagaimana bisa persekutuan bertumbuh dalam sikap demikian? Persekutian demikian pasti semakin kerdil dan gersang rohani. Sikap yang sangat intoleran terhadap kelompok lain bahkan sudah jatuh pada aaling mwnghina sesamanya. Paulus sebagai rasul memberikan nasihat dan solusi atas persoalan yang mereka hadapi mengubah sikap intoleran menjadi toleran, sikap menghakimi menjadi sikap mengasihi. Paulus membedah persoalannya dengan benar sehingga masing-masing dapat saling menerima kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Kedua kelompok tersebut adalah kaum Kristen Yahudi dan kelompok kedua adalah kaum Kristen non Yahudi. Bagi kaum Kristen Yahudi: adalah merupakan hal yang tak masuk akal jika daging yang dipersembahkan di kuil untuk dimakan orang percaya. Selain larangan makanan, kaum Yahudi juga memahami orang percaya harus ikut tradisi Yahudi; melakukan taurat, sunat dan perayaan agama yang ditetapkan bagi mereka. Sebaliknya kaum Kristen non Yahudi memahami tidak ada masalah disitu, toh dewa-dewi tidak berkuasa atas makanan. Mereka percaya kepada Kristus. Kristus berkuasa atas segalanya, jadi makan daging yang dipersembahkan tak ada masalah disana. Selanjutnya keselamatan tidak ditentukan oleh memenuhi larangan ini dan itu. Keselamatan hanya oleh iman.
Dalam keadaan demikianlah Paulus memberikan nasihat bahwa hendaknya masing-masing saling menerima dan menghargai jangan saling menghakimi. Bagi yang tidak makan daging kuil janganlah menghakimi, bagi yang memakannya janganlah menjadi batu sandungan. Jangan karena kebebasan yang kita miliki menjadi batu sandungan bagi orang lain. Jauhkanla bsikap spiritualitas sombong, menggap diri saleh dan menghina orang lain yang dianggap tidak saleh. Pesan ini mengajak kita untuk bersikap lebih peka terhadap hidup orang lain, memahami dan menghormati sikap hidupnya.
Semuanya untuk Tuhan. Paulus mengarahkan kembali orientasi kehidupan jemaat Romawi; hal apapun yang kita lakukan hendaknya berpaut pada Kristus. Kesalehan dan budi baik kita tak akan menjadikan kita memperoleh keselamatan, memelihara pantangan ini itu dan melaksanakan ritual-ritual perayaaan religius tak menjadikan kita memperoleh keselamatan. Keselamatan hanya ada di dalam diri Yesus Kristus. Dengan demikian apapun yang kita lakukan, dalam hal makan, minum, perbuatan kasih dan sikap terhadap sesama baiklah semuanya kita lakukan untuk Tuhan.
Mari kembangkan sikap hidup yang memahami dan menghargai orang lain. Abdikan diri untuk mengasihi sesama.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 14 September 2017
KASIHNYA TAK BERKESUDAHAN
KASIHNYA TAK BERKESUDAHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/09/2017
Yeremia 18:14-15 (TB) Masakan salju putih akan beralih dari gunung batu Siryon? Masakan air gunung akan habis; air yang sejuk dan mengalir? Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku, mereka telah membakar korban kepada dewa kesia-siaan; mereka telah tersandung jatuh di jalan-jalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang tidak diratakan.
Jeremiah 18:14-15 (RSV) Does the snow of Lebanon leave the crags of Si'rion? Do the mountain waters run dry, the cold flowing streams? But my people have forgotten me, they burn incense to false gods; they have stumbled in their ways, in the ancient roads, and have gone into bypaths, not the highway,
Puncak pegunungan tertinggi di Indonesia adalah Puncak Jaya di Papua. Sampai sekarang di puncak Jaya ada gumpalan salju membuat puncak jaya putih dan pegunungan dibawahnya menjadi subur karena tetesan salju akan terus mengaliri pohon dibawahnya. Demikianlah Pegunungan Libanon, atau disebut juga Gunung Batu Siryon, selain putih karena batu kapur namun pegunungan ini berada pada titik 3.000 Meter atau lebih di atas permukaan air laut. Karena ketinggian demikian secara alamiah pada puncuknya ada salju putih yang bertahan lebih dari enam bulan. Selain pemandangan indah salju di atas akan terus mengalir dan membuat pohon dibawahnya tumbuh subur. Pohon yang lebat akan menahan air dan menjadi sumber air yang terus bertahan sepanjang tahun. Ungkapan inilah yang dipakai oleh Yeremia bahwa tentang kasih Allah yang tak berkesudahan, seperti gunung Libanon tak akan kehabisan sumber air. Air akan terus mengalir sepanjang tahun dan tak akan pernah habis.itulah sebabnya Yeremia memakai istilah: "masakan salju putih akan beranjak dari gunung batu Siryon (Lebanon)?"
Air yang tak berkesudahan dari pegunungan Libanon, demikianlah kasih Allah yang tidak berkesudahan atas umatNya. Sekalipun umatNya sendiri telah melupakan Tuhan dan mereka memberikan korban bakaran kepada baal yang dianggap mereka dapat memberikan kehidupan. Allah tidak langsung menghukum seturut dengan pelanggaran kita. Namun Dia mengampuni dan memaafkan. Dia menjauhkan dosa dan pelanggaran kita sejauh timur dari barat, Dia tidak akan mengingat-ingat kesalahan kita. Dalam naungan kasihNya Tuhan merangkul kita dengan penuh cinta kasih. Allah itu penuh kasih setia, penuh kasih dan rahmatNya tak berkesudahan bagi umatNya.
Sahabat yang baik hati! Yeremia memgingatkan umat umat Allah dan juga kita saat ini. Jika kasih Tuhan itu tak berkesudahan, mengapa harus menghabiskan waktu kepada hal yang tidak berguna dengan menuruti ilah lain? Jika Tuhan itu merangkul kita dengan kasihnya dan melindungi kita dari segala bahaya yang mengancan kehidupan, mengapa pergi memohon petunjuk fan perlindungan dari kekuatan dunia ini? Inilah renungan yang mendalam dari Yeremia, Berbaliklah kepada Allah karena Dia penuh kasih karunia. Jika terjadi hal sulit dan memasuki pergumulan jangan berputus asa, Tuhan itu seperti tulang periuk menempa tembikar. Tukang periuk akan membentuk tembikar seturut kehendak pembuatnya. Demikian Tuhan membentuk kita seturut dengan bentuk dan keadaan yang dikehendaki oleh Allah Bapak. Jika hal sulit terjadi dalam hidup kita bukan berarti Tuhan melupakan kita, namun dalam segala keadaan Tuhan akan menunjukkan kasih setiaNya.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/09/2017
Yeremia 18:14-15 (TB) Masakan salju putih akan beralih dari gunung batu Siryon? Masakan air gunung akan habis; air yang sejuk dan mengalir? Tetapi umat-Ku telah melupakan Aku, mereka telah membakar korban kepada dewa kesia-siaan; mereka telah tersandung jatuh di jalan-jalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang tidak diratakan.
Jeremiah 18:14-15 (RSV) Does the snow of Lebanon leave the crags of Si'rion? Do the mountain waters run dry, the cold flowing streams? But my people have forgotten me, they burn incense to false gods; they have stumbled in their ways, in the ancient roads, and have gone into bypaths, not the highway,
Puncak pegunungan tertinggi di Indonesia adalah Puncak Jaya di Papua. Sampai sekarang di puncak Jaya ada gumpalan salju membuat puncak jaya putih dan pegunungan dibawahnya menjadi subur karena tetesan salju akan terus mengaliri pohon dibawahnya. Demikianlah Pegunungan Libanon, atau disebut juga Gunung Batu Siryon, selain putih karena batu kapur namun pegunungan ini berada pada titik 3.000 Meter atau lebih di atas permukaan air laut. Karena ketinggian demikian secara alamiah pada puncuknya ada salju putih yang bertahan lebih dari enam bulan. Selain pemandangan indah salju di atas akan terus mengalir dan membuat pohon dibawahnya tumbuh subur. Pohon yang lebat akan menahan air dan menjadi sumber air yang terus bertahan sepanjang tahun. Ungkapan inilah yang dipakai oleh Yeremia bahwa tentang kasih Allah yang tak berkesudahan, seperti gunung Libanon tak akan kehabisan sumber air. Air akan terus mengalir sepanjang tahun dan tak akan pernah habis.itulah sebabnya Yeremia memakai istilah: "masakan salju putih akan beranjak dari gunung batu Siryon (Lebanon)?"
Air yang tak berkesudahan dari pegunungan Libanon, demikianlah kasih Allah yang tidak berkesudahan atas umatNya. Sekalipun umatNya sendiri telah melupakan Tuhan dan mereka memberikan korban bakaran kepada baal yang dianggap mereka dapat memberikan kehidupan. Allah tidak langsung menghukum seturut dengan pelanggaran kita. Namun Dia mengampuni dan memaafkan. Dia menjauhkan dosa dan pelanggaran kita sejauh timur dari barat, Dia tidak akan mengingat-ingat kesalahan kita. Dalam naungan kasihNya Tuhan merangkul kita dengan penuh cinta kasih. Allah itu penuh kasih setia, penuh kasih dan rahmatNya tak berkesudahan bagi umatNya.
Sahabat yang baik hati! Yeremia memgingatkan umat umat Allah dan juga kita saat ini. Jika kasih Tuhan itu tak berkesudahan, mengapa harus menghabiskan waktu kepada hal yang tidak berguna dengan menuruti ilah lain? Jika Tuhan itu merangkul kita dengan kasihnya dan melindungi kita dari segala bahaya yang mengancan kehidupan, mengapa pergi memohon petunjuk fan perlindungan dari kekuatan dunia ini? Inilah renungan yang mendalam dari Yeremia, Berbaliklah kepada Allah karena Dia penuh kasih karunia. Jika terjadi hal sulit dan memasuki pergumulan jangan berputus asa, Tuhan itu seperti tulang periuk menempa tembikar. Tukang periuk akan membentuk tembikar seturut kehendak pembuatnya. Demikian Tuhan membentuk kita seturut dengan bentuk dan keadaan yang dikehendaki oleh Allah Bapak. Jika hal sulit terjadi dalam hidup kita bukan berarti Tuhan melupakan kita, namun dalam segala keadaan Tuhan akan menunjukkan kasih setiaNya.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 13 September 2017
JANGAN TERTIDUR, TERJAGALAH!
JANGAN TERTIDUR, TERJAGALAH!
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/09/2017
1 Tesalonika 5:6 (TB) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
1 Thessalonians 5:6 (RSV) So then let us not sleep, as others do, but let us keep awake and be sober.
Jangan tertidur tetapi berjaga-jagalah merupakan nasehat yang berulang-ulang yang kita temukan dalam kitab Perjanjian Baru. Sebagai contoh ketika Yesus berdoa di Getsemane memberikan pesan agar para murid berjaga-jaga, namun kantuk mereka sangat berat dan tertidur (Mat 26: 38,42). Pesan Yesus ini agar mereka dapat terjaga karena waktunya sudah dekat bahwa Anak manusia dimuliakan. Namun lihatlah semuanya tertidur. Contoh kedua hal berjaga-jaga dalam PB berkaitan erat dengan penantian kedatangan hari Tuhan. Masih ingat cerita tentang pengajaran Yesus mengenai gadis bijak dan bodoh? Bacalah kisah itu dalam Mat 25:1-13, gadis yang bijak sana dan bodoh sama-sama menyongsong mempelai. Gadis bodoh hanya menyalakan dian mereka tidak punya persediaan minyak. Waktu pun berlalu mempelai belum datang dian mereka padam dan tertidur lelap sebelum mempelai tiba. Mereka kehilangan dan penantiannya siasia. Namun berbeda dengan gadis bijaksana selain menyalakan dian juga mempersiapkan bekal minyak. Sekalipun sudah larut malam mempelainya datang mereka tetap terjaga dan dian mereka menyala karena ada persediaannya. Mereka bijak mengantisipasi keadaan dan mereka pun memperoleh sukacita bersama pengantin.
Berjaga-jagalah! peringatan kepada kita untuk selalu waspada dan membentengi diri dari segala kemungkinan buruk dalam hidup ini. Yesus akan datang sehingga harus mempersiapkan diri dengan uman yang terjaga. Dian adalah gambaran terang iman yang menyala dan sadar akan hal-hal buruk disekitarnya. Demikian iman orang percaya harus tetap menyala dalam kondisi apapun. Selain menyala, kita mesti mempersiapkan bekal. Bekal kita adalah iman, pengharapan dan kkasih (1 Kor 13:13). Tiga hal yang selalu dimiliki oleh orang percaya dan untuk menimbulkan iman kita harus mendengarkan Firman.
Apakah yang membuat iman kita tertidur? Ada banyak hal yang mungkin saja membuat kita tertidur. Cobalah kita periksa aktifitas kita masing-masing. Fakta hidup: ada orang yang terlalu sibuk terus mencari nafkah dan mencari kebutuhan ekonomi dalam keluarga lewat kerja yang berlebihan namun mengabaikan kesehatan. Kenyataannya uang yang dikumpulkannya tak cukup untuk membiayai perobatannya. Ada pula orang yang terus mencari uang melalui kesibukan sana sini namun mengabaikan kebutuhan spiritualitasnya? Waktu istirahat (minggu) yang seharusnya untuk Tuhan dan keluarga dipakai untuk kerja, urusan bisnis dan usaha. Apa jadinya? spiritualitas yang gersang, sikap rapuh menghadapi masalah sehingga mudah berputus asa.
Hidup ini harus penuh keseimbangan, salah satu keseimbangan itu dengan hidup berjaga-jaga dan jangan tertidur, tyap beriman dan imannya menyala seprri dian yangvtak pernah kehabisan minyak. Banyak hal yang dapat memabukkan kita di dunia sekitar, ketika kita larut kita teridur dan tertinggal. Sebagai contoh coba anda bayangkan seorang penumpang Kereta Api, karena rasa kantuk yang berat dan tertidu melewati beberapa titik stasiun yang semestinya dia sudah harus turun. Dia akan mengalami kerugian besar, anda harus cape lagi untuk berbalik arah. Jika waktu anda banyak masih bersyukur, namun apa jadinya anda kehilangan meeting penting anda terlewatkan, anda kehilangan peluang anda kesempatan hilang sudah.
Berjaga-jagalah dan jangan tertidur! Renungan yang mengingatkan kita agar kita mengelola keseimbangan dalam hidup ini yang terjaga.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/09/2017
1 Tesalonika 5:6 (TB) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
1 Thessalonians 5:6 (RSV) So then let us not sleep, as others do, but let us keep awake and be sober.
Jangan tertidur tetapi berjaga-jagalah merupakan nasehat yang berulang-ulang yang kita temukan dalam kitab Perjanjian Baru. Sebagai contoh ketika Yesus berdoa di Getsemane memberikan pesan agar para murid berjaga-jaga, namun kantuk mereka sangat berat dan tertidur (Mat 26: 38,42). Pesan Yesus ini agar mereka dapat terjaga karena waktunya sudah dekat bahwa Anak manusia dimuliakan. Namun lihatlah semuanya tertidur. Contoh kedua hal berjaga-jaga dalam PB berkaitan erat dengan penantian kedatangan hari Tuhan. Masih ingat cerita tentang pengajaran Yesus mengenai gadis bijak dan bodoh? Bacalah kisah itu dalam Mat 25:1-13, gadis yang bijak sana dan bodoh sama-sama menyongsong mempelai. Gadis bodoh hanya menyalakan dian mereka tidak punya persediaan minyak. Waktu pun berlalu mempelai belum datang dian mereka padam dan tertidur lelap sebelum mempelai tiba. Mereka kehilangan dan penantiannya siasia. Namun berbeda dengan gadis bijaksana selain menyalakan dian juga mempersiapkan bekal minyak. Sekalipun sudah larut malam mempelainya datang mereka tetap terjaga dan dian mereka menyala karena ada persediaannya. Mereka bijak mengantisipasi keadaan dan mereka pun memperoleh sukacita bersama pengantin.
Berjaga-jagalah! peringatan kepada kita untuk selalu waspada dan membentengi diri dari segala kemungkinan buruk dalam hidup ini. Yesus akan datang sehingga harus mempersiapkan diri dengan uman yang terjaga. Dian adalah gambaran terang iman yang menyala dan sadar akan hal-hal buruk disekitarnya. Demikian iman orang percaya harus tetap menyala dalam kondisi apapun. Selain menyala, kita mesti mempersiapkan bekal. Bekal kita adalah iman, pengharapan dan kkasih (1 Kor 13:13). Tiga hal yang selalu dimiliki oleh orang percaya dan untuk menimbulkan iman kita harus mendengarkan Firman.
Apakah yang membuat iman kita tertidur? Ada banyak hal yang mungkin saja membuat kita tertidur. Cobalah kita periksa aktifitas kita masing-masing. Fakta hidup: ada orang yang terlalu sibuk terus mencari nafkah dan mencari kebutuhan ekonomi dalam keluarga lewat kerja yang berlebihan namun mengabaikan kesehatan. Kenyataannya uang yang dikumpulkannya tak cukup untuk membiayai perobatannya. Ada pula orang yang terus mencari uang melalui kesibukan sana sini namun mengabaikan kebutuhan spiritualitasnya? Waktu istirahat (minggu) yang seharusnya untuk Tuhan dan keluarga dipakai untuk kerja, urusan bisnis dan usaha. Apa jadinya? spiritualitas yang gersang, sikap rapuh menghadapi masalah sehingga mudah berputus asa.
Hidup ini harus penuh keseimbangan, salah satu keseimbangan itu dengan hidup berjaga-jaga dan jangan tertidur, tyap beriman dan imannya menyala seprri dian yangvtak pernah kehabisan minyak. Banyak hal yang dapat memabukkan kita di dunia sekitar, ketika kita larut kita teridur dan tertinggal. Sebagai contoh coba anda bayangkan seorang penumpang Kereta Api, karena rasa kantuk yang berat dan tertidu melewati beberapa titik stasiun yang semestinya dia sudah harus turun. Dia akan mengalami kerugian besar, anda harus cape lagi untuk berbalik arah. Jika waktu anda banyak masih bersyukur, namun apa jadinya anda kehilangan meeting penting anda terlewatkan, anda kehilangan peluang anda kesempatan hilang sudah.
Berjaga-jagalah dan jangan tertidur! Renungan yang mengingatkan kita agar kita mengelola keseimbangan dalam hidup ini yang terjaga.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 11 September 2017
AKU HIDUP KARENA PERTOLONGAN TUHAN
AKU HIDUP KARENA PERTOLONGAN TUHAN
(Kesaksian Paulus di Hadapan Raja Agripa)
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 12/09/2017
Kisah Para Rasul 26:22 (TB) Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa,
Acts 26:22 (RSV) To this day I have had the help that comes from God, and so I stand here testifying both to small and great, saying nothing but what the prophets and Moses said would come to pass:
Aku bisa hidup hanya karena pertolongan Tuhan. Ini adalah kalimat yang disampaikan oleh Paulus di hadapan peradilan Raja Agripa gubernur Romawi di wilayah Palestina. Raja Agripa adalah cucu dari Herodes Agung yang mati ditampar oleh malaikat (Kis 12:21-22) setelah memvonis mati Yakobus dan beberapa regu pemberita Injil dipenjarakan, kamariannya tragis karena meninggal saat berpidato. Agripa I diberi wewenang untuk menjadi penguasa atas Palestina. Paulus ditangkap oleh kaum Jahudi di Bait Allah dengan tuduhan menghasut kaum Yahudi dan menyelewengkan ajaran Yahudi mwngenai Taurat dan Hukum Musa. Dalam pembelaannya dihadapan Agripa bahwa pemberitaan Paulus tidak pernah menyimpang dari ajaran dari para nabi dan hukum Taurat. Justru agumentasinya bahwa Yesus Kristus yang diberitakannya adalah pemenuhan dari Taurat dan nubuatan nabi-nabi.
Pembelaan Paulus di hadapan Agripa bukan saja hanya pembelaan diri namun menjadi kesaksian akan apa yang dialaminya; pertobatannya dan perjalanan hidupnya menjadi menarim perhatian Agripa. Suka duka dalam memberitakan injil Yesus Kristus: Kesaksian Paulus menunjukkan bahwa tidak ada kesalahan yang setimpal yang dilakukan Paulus sehingga dia berhutang nyawa (Kis 25:25). Bahkan sebaliknya Agrippa ini terpesona atas apa mujizat dan pertolongan Tuhan yang dialaminya dan tertarik menjadi Kristen. Kisah Para Rasul 26:28 (TB) Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!" Agripa menawarkan kepada Paulus agar di sidang di Yerusalem dibawah kekuasaannya, namun Paulus sudah menyatakan banding ke Roma karena Paulus warga Roma, sekalipun ia Yahudi. Bagi seorang yang banding tak dapat diberi gratia bebas.
Inilah kelebihan Paulus yang luar biasa, sidang atas dakwaan hutang nyawa Paulus menjadi media kesaksian dan pemberitaan Injil. 2 Korintus 6:8-10 (TB) ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Kesaksian Paulus ini persis seperti lirik lagu ini:
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku
Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru
Pertolonganku datang darimu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
(Teks lagu Bahasa Batak::Dang Alani Hagogoanki)
Sahabat yang baik hati! Kesaksian Paulus dalam renungan pagi ini, menjadi bahagian dari kesaksian hidup kita semua. Kita hidup dan memperoleh apa adanya yang kita nikmati sekarang ini bukanlah semata-mata karena kekuatan kita. Namun karena kasih karunia dan pertolongan Tuhan. Pertolongannya selalu tepat waktu, perlindungannya senantiasa datang bahkan di saat-saat yang tidak kita sadari. Demikian dengan kita, bahwa sesungguhnya kita hidup hanya karena pertolongan Tuhan, tanpa terkecuali. Karena itu syukurilah penyertaan dan perlindungannya. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
(Kesaksian Paulus di Hadapan Raja Agripa)
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 12/09/2017
Kisah Para Rasul 26:22 (TB) Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa,
Acts 26:22 (RSV) To this day I have had the help that comes from God, and so I stand here testifying both to small and great, saying nothing but what the prophets and Moses said would come to pass:
Aku bisa hidup hanya karena pertolongan Tuhan. Ini adalah kalimat yang disampaikan oleh Paulus di hadapan peradilan Raja Agripa gubernur Romawi di wilayah Palestina. Raja Agripa adalah cucu dari Herodes Agung yang mati ditampar oleh malaikat (Kis 12:21-22) setelah memvonis mati Yakobus dan beberapa regu pemberita Injil dipenjarakan, kamariannya tragis karena meninggal saat berpidato. Agripa I diberi wewenang untuk menjadi penguasa atas Palestina. Paulus ditangkap oleh kaum Jahudi di Bait Allah dengan tuduhan menghasut kaum Yahudi dan menyelewengkan ajaran Yahudi mwngenai Taurat dan Hukum Musa. Dalam pembelaannya dihadapan Agripa bahwa pemberitaan Paulus tidak pernah menyimpang dari ajaran dari para nabi dan hukum Taurat. Justru agumentasinya bahwa Yesus Kristus yang diberitakannya adalah pemenuhan dari Taurat dan nubuatan nabi-nabi.
Pembelaan Paulus di hadapan Agripa bukan saja hanya pembelaan diri namun menjadi kesaksian akan apa yang dialaminya; pertobatannya dan perjalanan hidupnya menjadi menarim perhatian Agripa. Suka duka dalam memberitakan injil Yesus Kristus: Kesaksian Paulus menunjukkan bahwa tidak ada kesalahan yang setimpal yang dilakukan Paulus sehingga dia berhutang nyawa (Kis 25:25). Bahkan sebaliknya Agrippa ini terpesona atas apa mujizat dan pertolongan Tuhan yang dialaminya dan tertarik menjadi Kristen. Kisah Para Rasul 26:28 (TB) Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!" Agripa menawarkan kepada Paulus agar di sidang di Yerusalem dibawah kekuasaannya, namun Paulus sudah menyatakan banding ke Roma karena Paulus warga Roma, sekalipun ia Yahudi. Bagi seorang yang banding tak dapat diberi gratia bebas.
Inilah kelebihan Paulus yang luar biasa, sidang atas dakwaan hutang nyawa Paulus menjadi media kesaksian dan pemberitaan Injil. 2 Korintus 6:8-10 (TB) ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Kesaksian Paulus ini persis seperti lirik lagu ini:
Bukan dengan kekuatanku
Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku
Yang menopangku
Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru
Pertolonganku datang darimu
Peganglah tanganku jangan lepaskan
Kaulah harapan dalam hidupku
(Teks lagu Bahasa Batak::Dang Alani Hagogoanki)
Sahabat yang baik hati! Kesaksian Paulus dalam renungan pagi ini, menjadi bahagian dari kesaksian hidup kita semua. Kita hidup dan memperoleh apa adanya yang kita nikmati sekarang ini bukanlah semata-mata karena kekuatan kita. Namun karena kasih karunia dan pertolongan Tuhan. Pertolongannya selalu tepat waktu, perlindungannya senantiasa datang bahkan di saat-saat yang tidak kita sadari. Demikian dengan kita, bahwa sesungguhnya kita hidup hanya karena pertolongan Tuhan, tanpa terkecuali. Karena itu syukurilah penyertaan dan perlindungannya. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 10 September 2017
ALLAH PENUH KASIH SETIA
ALLAH PENUH KASIH SETIA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 11/09/2017
Mikha 7:18 (TB) Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Micah 7:18 (RSV) Who is a God like thee, pardoning iniquity and passing over transgression for the remnant of his inheritance? He does not retain his anger for ever because he delights in steadfast love
Allah itu kasih, panjang sabar dan penuh kasih setia. Tuhan memberi waktu bagi umatNya untuk bertobat dari pelanggarannya. Jika tidak berubah, waktunya Tuhan akan memberikan ganjaran. Demikianlah nabi Mikha sejajar dengan nabi-nabi lainnya mengenai krisis yang terjadi bagi umat Allah. Ketidak setiaan mereka akan mendatangkan hukuman Allah atas umatNya. Kealpaan pemimpin sebagai gembala bagi umat akan mendatangkan kesengsaraan bagi umat yang dipimpinnya. Selain menyampaikan kritik terhadap kerajaan Yehuda, nabi Mikha juga berdialog dengan Raja Ahab (Israel Utara) bahkan menubuatkan kematian raja Ahab (1 Raj 22). Namun konsekwensi seorang nabi yang memyatakan kebenarab dialami oleh Mikha, dia ditampar pegawai istana dan Mikha ditahan dan dipenjarakan (1 Raj 22:24,27).
Apa yang terjadi? Nubuatan mikha benar adanya: Israel Utara benar jatuh ke tangan Assyur dan Israel Selatan jatuh ke pembuangan Babel. Namun telah tamatkah riwayat umat Allah? Bagi nabi Mikha, kasih setia Tuhan tidak berkesudahan. Tuhan itu penuh kasih setia dan tetap mengasihi umatNya. Jika pemimpin-pemimpin tak care dengan umatNya maka Allah sendiri akan menjadi gembala bagi umatNya. Disinilah Mikha menyampaikan nubuat akan kehadiran Mesias yang akan lahir di kota Bethlehem (Mikha 5:1 dan band Mat 2:6).
Allah itu penuh kasih setia, demikianlah renungan di pagi ini menyapa kita. Menyakinkan kita akan pemeliharaan Tuhan atas hidup kita. Tuhan tidak membiarkan kita tersesat seperti domba yang tak punya gembala, atau seorang yang berbeban tanpa tenaga. Beban akan selalu ada bagi orang beriman, namun Tuhan selalu memberi kekuatan dan energi bagi kita agar mampu memikul beban.
Allah itu penuh kasih setia, Dia berkenan memaafkan dan mengampuni dosa kita. Tak selamanya Dia menyimpan amarah, namun seperti ayah yang rindu akan anak yang pergi dari rumah, lebih dari itu Tuhan mengasihi kita anak-anakNya. ALLAH itu pencemburu, yang tidak berkenan akan dosa dan pelanggaran. Namun maaf dan pengampunan akan senantiasa terbuka bagi setiap orang ynag mengakui dosanya di hadapan Allah. Allah tidak mengingatingat dosa dan pelanggaran. KasihNya lebih besar dari pelanggaran kita..
Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan di pagi hari ini menyemangati kita semua. Kita memperoleh jaminan keselamatan, Allah itu penuh kasih setia. Jika kita bergumul, kita percaya Tuhan akan segera menolong. Dalam berbagai hal ada orang yang memahami bahwa hal buruk yg terjadi pada kita adalah hukuman Tuhan atas pelanggaran kita. Di satu sisi itu benar, karena Tuhan memberikan cambuk atau ganjaran bagi orang yang dikasihiNya, namun bukan untuk melukai atau membinasakannya namun untuk memberi pengajaran. KasihNya jauh lebih besar dari pelanggaran kita. Kasih karuniaNya jauh lebih besar dari kekurangan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 11/09/2017
Mikha 7:18 (TB) Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?
Micah 7:18 (RSV) Who is a God like thee, pardoning iniquity and passing over transgression for the remnant of his inheritance? He does not retain his anger for ever because he delights in steadfast love
Allah itu kasih, panjang sabar dan penuh kasih setia. Tuhan memberi waktu bagi umatNya untuk bertobat dari pelanggarannya. Jika tidak berubah, waktunya Tuhan akan memberikan ganjaran. Demikianlah nabi Mikha sejajar dengan nabi-nabi lainnya mengenai krisis yang terjadi bagi umat Allah. Ketidak setiaan mereka akan mendatangkan hukuman Allah atas umatNya. Kealpaan pemimpin sebagai gembala bagi umat akan mendatangkan kesengsaraan bagi umat yang dipimpinnya. Selain menyampaikan kritik terhadap kerajaan Yehuda, nabi Mikha juga berdialog dengan Raja Ahab (Israel Utara) bahkan menubuatkan kematian raja Ahab (1 Raj 22). Namun konsekwensi seorang nabi yang memyatakan kebenarab dialami oleh Mikha, dia ditampar pegawai istana dan Mikha ditahan dan dipenjarakan (1 Raj 22:24,27).
Apa yang terjadi? Nubuatan mikha benar adanya: Israel Utara benar jatuh ke tangan Assyur dan Israel Selatan jatuh ke pembuangan Babel. Namun telah tamatkah riwayat umat Allah? Bagi nabi Mikha, kasih setia Tuhan tidak berkesudahan. Tuhan itu penuh kasih setia dan tetap mengasihi umatNya. Jika pemimpin-pemimpin tak care dengan umatNya maka Allah sendiri akan menjadi gembala bagi umatNya. Disinilah Mikha menyampaikan nubuat akan kehadiran Mesias yang akan lahir di kota Bethlehem (Mikha 5:1 dan band Mat 2:6).
Allah itu penuh kasih setia, demikianlah renungan di pagi ini menyapa kita. Menyakinkan kita akan pemeliharaan Tuhan atas hidup kita. Tuhan tidak membiarkan kita tersesat seperti domba yang tak punya gembala, atau seorang yang berbeban tanpa tenaga. Beban akan selalu ada bagi orang beriman, namun Tuhan selalu memberi kekuatan dan energi bagi kita agar mampu memikul beban.
Allah itu penuh kasih setia, Dia berkenan memaafkan dan mengampuni dosa kita. Tak selamanya Dia menyimpan amarah, namun seperti ayah yang rindu akan anak yang pergi dari rumah, lebih dari itu Tuhan mengasihi kita anak-anakNya. ALLAH itu pencemburu, yang tidak berkenan akan dosa dan pelanggaran. Namun maaf dan pengampunan akan senantiasa terbuka bagi setiap orang ynag mengakui dosanya di hadapan Allah. Allah tidak mengingatingat dosa dan pelanggaran. KasihNya lebih besar dari pelanggaran kita..
Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan di pagi hari ini menyemangati kita semua. Kita memperoleh jaminan keselamatan, Allah itu penuh kasih setia. Jika kita bergumul, kita percaya Tuhan akan segera menolong. Dalam berbagai hal ada orang yang memahami bahwa hal buruk yg terjadi pada kita adalah hukuman Tuhan atas pelanggaran kita. Di satu sisi itu benar, karena Tuhan memberikan cambuk atau ganjaran bagi orang yang dikasihiNya, namun bukan untuk melukai atau membinasakannya namun untuk memberi pengajaran. KasihNya jauh lebih besar dari pelanggaran kita. Kasih karuniaNya jauh lebih besar dari kekurangan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 09 September 2017
PENJAGA SESAMA DAN HUTANG NYAWA
PENJAGA SESAMA DAN HUTANG NYAWA
(Yehezkiel 33,7-11)
(Yehezkiel 33,7-11)
Selamat hari minggu! Jika anda pernah berwisata ke pantai, biasanya anda akan menemukan garis pembatas (line) sebagai petunjuk sampai di mana batas pengunjung bisa berenang. Jika ada pengunjung yang mendekati batasan ini biasanya sang penjaga pantai akan memberikan peringatan agar tidak melewati line batas karena akan berbahaya dan beresiko tinggi. Tentu line pembatas seperti ini adalah petunjuk dan alarm agar tetap dalam posisi aman. Penjaga adalah tugas yg sangat mulia karena dengan peringatannya setiap orang terhindar dari bahaya. Penjaga harus tetap siaga berjaga kalau sempat tak mengingatkannya akan berdampak fatal. Tidak jarang pula sang penjaga harus bersuara keras pada pengunjung nakal yang berkemauan kuat melewati line. Jika penjaga tidak mengingatkan dan pengunjung mendapat musibah, sang penjaga akan kehilangan pekerjaannya. Penjaga juga bisa kita buat contoh pada penjaga gerbang, seorang penjaga pintu gerbang akan bertanggung jawab akan keamanan kota. Mereka harus memperhatikan arus masuk keluar kota. Jika ada musuh yang masuk penjaga segera membunyikan serene.
Tugas penjaga ini perlu didalami sebagaimana pesan kotbah minggu ini. Tantangan kita saat ini sifat Kain(isme) yang tidak mau peduli dengan sesama. Masih ingat cerita Kain dan Habel bukan? Ketika Tuhan menanyakan dimanakah adikmu Habel? Kain menjawab: apakah aku penjaga adikku? (Kej 4:9). Sikap Kain dan roh ketidak pedulian menjadi sasaran Firman Minggu ini. Orang percaya dipanggil menjadi penjaga bagi sesamanya, terpanggil menjadi orang yang peduli jangan sampai saudara tersesat dijalannya yang salah tanpa diingatkan. Jangan sampai ada orang celaka atau binasa di jalannya yang salah tanpa nasihat dan peringatan.
Itulah tujuan yang sangat berharga dari firman Tuhan dalam minggu ini:
1. Kita semua dipanggil untuk menjadi penjaga (watchman) sesama. Mengingatkan dan menasihati sesama di jalan yang tersesat agar berada dalam jalan yang benar. Hezekiel dipanggil menjadi penjaga umat Israel: mengingatkan dan menasihati mereka di setiap jalannya agar seturut dengan kehendak Tuhan. Orang percaya juga dipanggil sebagai penjaga terhadap sesama, panggilan itu karena kebenaran firman sebagaimana dalam 2 Tim 3:16. Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan tugas ini kita harus melawan roh Kain(isme) yang cuek dan tidak peduli terhadap sesamanya. Jika sesorang yang tersesat di jalannya tanpa peringatan maka hutang nyawa dituntut dari penjaga.
2. Menuruti peringatan - mencintai kehidupan
Mendengar nasihat adalah mencintai kehidupan. Seperti ungkapan orang Batak: "pantu hangoluan, tois hamagon" (orang yang menurut nasihat akan hidup namun barang siapa mengabaikannya akan binasa).
Ada banyak orang takut menyatakan kesalahan karena takut tidak berterima. Secara manusia orang sulit menerima tegoran. Penjaga yang menegor haruslah berdasarkan kasih. Jangan menegor demi mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain, tetapi tegorlah dalam bingkai kasih yang membangun dan demi kehidupan yang lebih baik. Bagaimana kita menegor? Yesus mengajarkannya dalam Epistel Mat 18:15-20; jika ada yang melakuka kesalahab tegorlah empat mata, jika diabaikan bawa dua tiga orang, jika diabaikan juga biarlah jemaat mengambil keputusan atas kesalahannya.
Mendengar nasihat adalah mencintai kehidupan. Seperti ungkapan orang Batak: "pantu hangoluan, tois hamagon" (orang yang menurut nasihat akan hidup namun barang siapa mengabaikannya akan binasa).
Ada banyak orang takut menyatakan kesalahan karena takut tidak berterima. Secara manusia orang sulit menerima tegoran. Penjaga yang menegor haruslah berdasarkan kasih. Jangan menegor demi mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain, tetapi tegorlah dalam bingkai kasih yang membangun dan demi kehidupan yang lebih baik. Bagaimana kita menegor? Yesus mengajarkannya dalam Epistel Mat 18:15-20; jika ada yang melakuka kesalahab tegorlah empat mata, jika diabaikan bawa dua tiga orang, jika diabaikan juga biarlah jemaat mengambil keputusan atas kesalahannya.
3. Pengampunan selalu tersedia
Alkitab mengajarkan bahwa Allah tetap berkenan mengampuni manusia untuk memperbaiki kehidupannya. Allah tidak menghendaki kematian orang fasik, namun berbalik dari jalannya yang salah dan memperbaiki kehidupan merupakan sikap yang dikehendaki Allah (Yeh 33,11). Allah itu panjang sabar dan murah hati ( Maz 103,8-12,) dan semerah apapun dosa kita Tuhan berkenan mengampuninya: "sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, Akan menjadi putih seperti salju Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba"
Alkitab mengajarkan bahwa Allah tetap berkenan mengampuni manusia untuk memperbaiki kehidupannya. Allah tidak menghendaki kematian orang fasik, namun berbalik dari jalannya yang salah dan memperbaiki kehidupan merupakan sikap yang dikehendaki Allah (Yeh 33,11). Allah itu panjang sabar dan murah hati ( Maz 103,8-12,) dan semerah apapun dosa kita Tuhan berkenan mengampuninya: "sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, Akan menjadi putih seperti salju Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba"
Mari saling menjaga dan memelihara hidup ini dengan saling mengingatkan agar kita memperoleh kehidupan yang lebih baik di hadapan Allah.
#pdt nekson m sjuntak
Jumat, 08 September 2017
TUNJUKKANLAH KASIHMU
TUNJUKKANLAH KASIHMU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 09/09/2017
Yesaya 63:15 (TB) Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! Di manakah kecemburuan-Mu dan keperkasaan-Mu, hati-Mu yang tergerak dan kasih sayang-Mu? Janganlah kiranya Engkau menahan diri!
Isaiah 63:15 (RSV) Look down from heaven and see, from thy holy and glorious habitation. Where are thy zeal and thy might? The yearning of thy heart and thy compassion are withheld from me.
Sifat dan karakter seseorang akan dapat diketahui ketika menghadapi masalah. Cobalah misalnya seorang yang emosional dan bertemperamen tinggi. Pasti bersemangat dan memiliki energi yang meluap-luap hendak menuntaskan pekerjaan dengan segera, namun sayang daya tahan mengahadapi masalah kurang. Ketika lelah dan ketemu jalan buntu: mencoba satu dua kali dia akan berputus asa. Sebaliknya orang yang ulet dia akan bekerja tekun, kesan tak energik namun tahan terhadap masalah yang mereka hadapi dan percaya akan ada jalan keluar dari apa yang mereka hadapi.
Sahahabat yang baik hati. Firman Tuhan selalu menjadi kekuatan bagi kita dalam mengahadpi pergumukan sebagaimana doa umat Allah dalam renungan di pagi hati ini. Konteks teks renungan kita di pagi ini adalah dia pengakuan dan permohonan umat Allah yang telah kembali dari pembuangan ke Yerusalem8. Setelah kembali dari pembuangan, di Yerusalem mereka semua berbenah, membangun rumah, memulai kehidupan baru dengan membuka ladang, ternak dan usaha mereka. Pemerintah melalui imam Ezra dan Nehemia juga sangat terbeban dengan membangun kembali Bait Allah dan pembangunan tembok Yerusalem. Tentulah mereka semua lelah memikirkannya. Kapan semua ini beres dan rampung? Semuanya serba memulai lagi dari awal, mereka mulai kelelahan dan berpikir bagaimana semua ini bisa selesai?
Inilah doa permohonan dari nabi Yesaya agar Tuhan memandang dan memperhatikan umatNya yang telah kembali dari pembuangan. Mereka sangat mengharapkan pertolongan dan penyertaan Tuhan agar apa yang mereka kerjakan diberkati Tuhan. Mereka memohon agar Tuhan menyertai mereka dalam merencanakan dan melaksanakan semua pekerjaan ini.
Mereka percaya Tuhan itu baik. Dia adalah Allah yang perkasa dan akan mampu memberikan apa yang mereka butuhkan. Itulah sebabnya mereka berseru kepada Tuhan: Kami membutuhkan kasih sayang-Mu. Pertolongan Tuhan itu sangat penting. Ibarat seseorang yang sudah tak berdaya yang butuh pertolongan demikianlah umat Allah memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan. Tidak ada alasan Tuhan meninggalkan mereka, karena mereka adalah umat kesayangan, umat pilihan Tuhan. Mereka adalah anak-anak Abraham. Mereka memohon agar Tuhan bersegeralah menjawab doa mereka. Jangan menahan diri! Ibarat seorang yang sudah lelah dan hampir habis daya demikian mereka mengharapkan pertolongan Tuhan.
Doa ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah tujuan permohonan kita. Kita percaya bahwa Tuhan itu berkuasa dan penuh kasih sayang. Tuhan itu baik dan tidak pernah terlambat untuk memberikan pertolongannya. Inilah yangvharus kita yakini dalam hidup ini. Tuhan akan mendengar doa dan segera menolong. Tuhan tak pernah menahan-nahan kasih sayangNya.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 09/09/2017
Yesaya 63:15 (TB) Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! Di manakah kecemburuan-Mu dan keperkasaan-Mu, hati-Mu yang tergerak dan kasih sayang-Mu? Janganlah kiranya Engkau menahan diri!
Isaiah 63:15 (RSV) Look down from heaven and see, from thy holy and glorious habitation. Where are thy zeal and thy might? The yearning of thy heart and thy compassion are withheld from me.
Sifat dan karakter seseorang akan dapat diketahui ketika menghadapi masalah. Cobalah misalnya seorang yang emosional dan bertemperamen tinggi. Pasti bersemangat dan memiliki energi yang meluap-luap hendak menuntaskan pekerjaan dengan segera, namun sayang daya tahan mengahadapi masalah kurang. Ketika lelah dan ketemu jalan buntu: mencoba satu dua kali dia akan berputus asa. Sebaliknya orang yang ulet dia akan bekerja tekun, kesan tak energik namun tahan terhadap masalah yang mereka hadapi dan percaya akan ada jalan keluar dari apa yang mereka hadapi.
Sahahabat yang baik hati. Firman Tuhan selalu menjadi kekuatan bagi kita dalam mengahadpi pergumukan sebagaimana doa umat Allah dalam renungan di pagi hati ini. Konteks teks renungan kita di pagi ini adalah dia pengakuan dan permohonan umat Allah yang telah kembali dari pembuangan ke Yerusalem8. Setelah kembali dari pembuangan, di Yerusalem mereka semua berbenah, membangun rumah, memulai kehidupan baru dengan membuka ladang, ternak dan usaha mereka. Pemerintah melalui imam Ezra dan Nehemia juga sangat terbeban dengan membangun kembali Bait Allah dan pembangunan tembok Yerusalem. Tentulah mereka semua lelah memikirkannya. Kapan semua ini beres dan rampung? Semuanya serba memulai lagi dari awal, mereka mulai kelelahan dan berpikir bagaimana semua ini bisa selesai?
Inilah doa permohonan dari nabi Yesaya agar Tuhan memandang dan memperhatikan umatNya yang telah kembali dari pembuangan. Mereka sangat mengharapkan pertolongan dan penyertaan Tuhan agar apa yang mereka kerjakan diberkati Tuhan. Mereka memohon agar Tuhan menyertai mereka dalam merencanakan dan melaksanakan semua pekerjaan ini.
Mereka percaya Tuhan itu baik. Dia adalah Allah yang perkasa dan akan mampu memberikan apa yang mereka butuhkan. Itulah sebabnya mereka berseru kepada Tuhan: Kami membutuhkan kasih sayang-Mu. Pertolongan Tuhan itu sangat penting. Ibarat seseorang yang sudah tak berdaya yang butuh pertolongan demikianlah umat Allah memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan. Tidak ada alasan Tuhan meninggalkan mereka, karena mereka adalah umat kesayangan, umat pilihan Tuhan. Mereka adalah anak-anak Abraham. Mereka memohon agar Tuhan bersegeralah menjawab doa mereka. Jangan menahan diri! Ibarat seorang yang sudah lelah dan hampir habis daya demikian mereka mengharapkan pertolongan Tuhan.
Doa ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah tujuan permohonan kita. Kita percaya bahwa Tuhan itu berkuasa dan penuh kasih sayang. Tuhan itu baik dan tidak pernah terlambat untuk memberikan pertolongannya. Inilah yangvharus kita yakini dalam hidup ini. Tuhan akan mendengar doa dan segera menolong. Tuhan tak pernah menahan-nahan kasih sayangNya.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 07 September 2017
MELIHAT ALLAH
MELIHAT ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 08/09/2017
Matius 5:8 (TB) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Matthew 5:8 (RSV) "Blessed are the pure in heart, for they shall see God.
Dapatkah kita melihat Tuhan? Dalam tradisi PL Allah itu agung dan mulia, tak ada yang sanggup berdiri dihadapan Allah wajah ke wajah. Contoh: Musa harus menanggalkan kasutnya ketika hendak menghadap Tuhan yang maha kudus. Musa menutup mukanya karena takut melihat Tuhan (Kel 3:5-6 ). Demikian dengan Yesaya ketika Tuhan menampakkan diri padanya: Yesaya 6:5 (TB) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Dua contoh ayat tersebut bahwa dalam konsep PL ada pemahaman bahwa manusia tak sanggup melihat Tuhan. Dalam beberapa narasi PL, Allah menampakkan diri kepada manusia lewat penampakan, kehadiran malaikat atau mimpi.
Manusia tidak dapat melihat Allah karena Allah itu agung dan mulia konsep ini diwariskan dari PL. Bukan hanya itu, bagi seorang Yahudi menyebutkan tulisan Ibrani YHWH saja tidak bisa dan setiap menemukan kata YHWH mereka harus membacanya menjadi 'Adonai'. Inilah konsep kaum Yahudi tentang Allah yang maha kudus dan manusia tak sanggup melihat Allah. Namun agak berbeda dengan kehadiran Yesus Allah itu kita pahami sebagai Allah yang Imanuel. Allah yang hadir dan beserta manusia (basa Mat 1:23), namun sejak kenaikan Yesus Kristus kita tidak pernah lagi melihatnya sampai kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaannya. Namun kita harus percaya sekalipun tidak melihat. (Yoh 20:29)
Maka menjadi pertanyaan apakah yang dimaksudkan oleh Yesus dalam Mat 5:8 tentang melihat Tuhan.
Pertama bahwa berbahagialah orang yang suci hati. Ada sukacita dan bahagia bagi orang yang suci hatinya. Suci berarti bersih, pure atau murni. Disatu sisi kita tahu bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa. Dosa telah merusak hubungan manusia dengan Allah, sesama dan dirinya sendiri. Kita disucikan atau dikufuskan hanya melalui darah Yesus Kristus. Manusia tidak dapat memurnikan hatinya lewat puasa, bertapa atau lewat askese-askese. Kemurnian hati jugabtodak diperoleh melalui ketaatan atas peraturan-peraturan dan pantangan-pantangan tertentu hingga mencapai tahapan spiritualitas tertinggi. Kemurnian hati hanya diperoleh karena darah Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita dimurnikan dan disucikan. Kemurnian hati orang percaya dipelihara oleh Roh Kudus. Bagi Paulus kemurnian hati adalah harta yang indah bagi orang percaya. 2 Timotius 1:14 (TB) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
"Melihat Allah" dalam konteks Mat 5:8 bukanlah dimaksudkan dengan melihat dengan mata berhadapan mata dengan Allah. Melihat Allah lebih lebih bertujuan pada mengetahui dan mengenal kehendak Allah. Orang yang suci hatinya, dalam keadaan apapun dapat menimbang dan melihat apa yang benar dan apa kehendak Allah. Hati nuraninkita akan menggerakkan apa yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Masalahnya adalag orang sering mengabaikannya, mengambil keputusan karena berbagai faktor dan kepentingan.
Inilah kelebihan orang percaya, dalam dunia yang abu-abu dan samar-samar. Orang percaya tidak dapat diperdaya oleh apapun. Namun oleh iman yang murni, orang percaya mengetahui dan mengenal kehendah Allah di dunia ini. Dalam keadaan tak berdaya dan tak bertenaga sekalipun, nurani yang murni akan memberitahu apa berkenan bagi Tuhan.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita untuk senantiasa memelihara kemurnian hati, obyektif berpikir dan meminta tuntunan Roh Kudus sehingga kita tahu apa kehendak Allah dan melakukan apa yang benar bagiNya. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 08/09/2017
Matius 5:8 (TB) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Matthew 5:8 (RSV) "Blessed are the pure in heart, for they shall see God.
Dapatkah kita melihat Tuhan? Dalam tradisi PL Allah itu agung dan mulia, tak ada yang sanggup berdiri dihadapan Allah wajah ke wajah. Contoh: Musa harus menanggalkan kasutnya ketika hendak menghadap Tuhan yang maha kudus. Musa menutup mukanya karena takut melihat Tuhan (Kel 3:5-6 ). Demikian dengan Yesaya ketika Tuhan menampakkan diri padanya: Yesaya 6:5 (TB) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Dua contoh ayat tersebut bahwa dalam konsep PL ada pemahaman bahwa manusia tak sanggup melihat Tuhan. Dalam beberapa narasi PL, Allah menampakkan diri kepada manusia lewat penampakan, kehadiran malaikat atau mimpi.
Manusia tidak dapat melihat Allah karena Allah itu agung dan mulia konsep ini diwariskan dari PL. Bukan hanya itu, bagi seorang Yahudi menyebutkan tulisan Ibrani YHWH saja tidak bisa dan setiap menemukan kata YHWH mereka harus membacanya menjadi 'Adonai'. Inilah konsep kaum Yahudi tentang Allah yang maha kudus dan manusia tak sanggup melihat Allah. Namun agak berbeda dengan kehadiran Yesus Allah itu kita pahami sebagai Allah yang Imanuel. Allah yang hadir dan beserta manusia (basa Mat 1:23), namun sejak kenaikan Yesus Kristus kita tidak pernah lagi melihatnya sampai kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaannya. Namun kita harus percaya sekalipun tidak melihat. (Yoh 20:29)
Maka menjadi pertanyaan apakah yang dimaksudkan oleh Yesus dalam Mat 5:8 tentang melihat Tuhan.
Pertama bahwa berbahagialah orang yang suci hati. Ada sukacita dan bahagia bagi orang yang suci hatinya. Suci berarti bersih, pure atau murni. Disatu sisi kita tahu bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa. Dosa telah merusak hubungan manusia dengan Allah, sesama dan dirinya sendiri. Kita disucikan atau dikufuskan hanya melalui darah Yesus Kristus. Manusia tidak dapat memurnikan hatinya lewat puasa, bertapa atau lewat askese-askese. Kemurnian hati jugabtodak diperoleh melalui ketaatan atas peraturan-peraturan dan pantangan-pantangan tertentu hingga mencapai tahapan spiritualitas tertinggi. Kemurnian hati hanya diperoleh karena darah Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita dimurnikan dan disucikan. Kemurnian hati orang percaya dipelihara oleh Roh Kudus. Bagi Paulus kemurnian hati adalah harta yang indah bagi orang percaya. 2 Timotius 1:14 (TB) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
"Melihat Allah" dalam konteks Mat 5:8 bukanlah dimaksudkan dengan melihat dengan mata berhadapan mata dengan Allah. Melihat Allah lebih lebih bertujuan pada mengetahui dan mengenal kehendak Allah. Orang yang suci hatinya, dalam keadaan apapun dapat menimbang dan melihat apa yang benar dan apa kehendak Allah. Hati nuraninkita akan menggerakkan apa yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Masalahnya adalag orang sering mengabaikannya, mengambil keputusan karena berbagai faktor dan kepentingan.
Inilah kelebihan orang percaya, dalam dunia yang abu-abu dan samar-samar. Orang percaya tidak dapat diperdaya oleh apapun. Namun oleh iman yang murni, orang percaya mengetahui dan mengenal kehendah Allah di dunia ini. Dalam keadaan tak berdaya dan tak bertenaga sekalipun, nurani yang murni akan memberitahu apa berkenan bagi Tuhan.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita untuk senantiasa memelihara kemurnian hati, obyektif berpikir dan meminta tuntunan Roh Kudus sehingga kita tahu apa kehendak Allah dan melakukan apa yang benar bagiNya. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 06 September 2017
ALLAH ITU BIJAK DAN KUAT
ALLAH ITU BIJAK DAN KUAT
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 07/09/2017
Ayub 9:4 (TB) Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?
Job 9:4 (RSV) He is wise in heart, and mighty in strength --who has hardened himself against him, and succeeded?--
Tak berkesudahan inspirasi dari kitab Ayub dalam mengerti dan memahami serta menjalani penderitaan. Kitab Ayub memberikan pengajaran berharga bahwa tidak semua penderitaan atau petaka yang dialami seseorang akibat dari perbuatannya. Ada penderitaan yang terjadi di dalam diri seseorang karena kehendak Tuhan. Jadi jangan cepat-cepat menghakimi jika terjadi penderitaan pada seseorang itu adalah hukuman dari Tuhan atau buah dari perbuatan sendiri.
Pasal 9 ini adalah jawaban Ayub terhadap Bildad sahabatnya sebagaimana dijelaskan dalam pasal 8. Bildad sangat yakin Tuhan tidak keliru, masakan membuat penderitaan seperti yang dialami Ayub tanpa alasan? Bildad meyakinkan Ayub agar jujur dan mengakui kesalahannya di hadapan Allah. Tertawa masih ada bagi anak-anak Tuhan.
Apa yang disampaikan Bildad sungguh tak dapat diterima Ayub karena Ayub sendiri menderita bukan karena perbuatannya. Semua penderitaan yang dialaminya bukanlah hukuman Tuhan atas kesalahannya. Ayub sendiri tidak tahu apa kehendak Tuhan atas penderitaan yang dialaminya, namun yakin dan percaya bahwa Tuhan itu bijak dan kuat. Seandainya berperkara di hadapan Tuhan tidak akan ada yang dapat membantahNya. Apa yang terjadi pada ciptaannya menurut kehendakNya dan menurut rancanganNya. Kebijakan Tuhan tak terselami. Tidak ada gunanya berbantah kepada Tuhan atas apa yang kita alami, Ayub sendiri yakin manusia tidak dapat benar dihadapan Tuhan (9:2). Maka satu-satunya jalan adalah menjalani apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup ini.
Allah itu bijak dan kuat. Suatu pengakuan dari Ayub dan sekaligus penyerahan diri: Tuhan itu bijak; Dia berkarya jauh di luar jangkauan pikiran manusia. Dia mendatangkan kebaikan kita bukan saja pada hal-hal manis. Allah juga dapat mendatangkan hal yang manis dari peristiwa pahit yang kita jalani.
Sahabat yang baik hati. Mari jalani hidup ini dalam suka dan duka, dalam pahit dan manis, dalam tertawa dan derai air mata di dalam keyakinan dan kepasrahan kepada Tuhan. Tuhan itu bijaksana mengetahui apa yang lebih tepat untuk kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 07/09/2017
Ayub 9:4 (TB) Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?
Job 9:4 (RSV) He is wise in heart, and mighty in strength --who has hardened himself against him, and succeeded?--
Tak berkesudahan inspirasi dari kitab Ayub dalam mengerti dan memahami serta menjalani penderitaan. Kitab Ayub memberikan pengajaran berharga bahwa tidak semua penderitaan atau petaka yang dialami seseorang akibat dari perbuatannya. Ada penderitaan yang terjadi di dalam diri seseorang karena kehendak Tuhan. Jadi jangan cepat-cepat menghakimi jika terjadi penderitaan pada seseorang itu adalah hukuman dari Tuhan atau buah dari perbuatan sendiri.
Pasal 9 ini adalah jawaban Ayub terhadap Bildad sahabatnya sebagaimana dijelaskan dalam pasal 8. Bildad sangat yakin Tuhan tidak keliru, masakan membuat penderitaan seperti yang dialami Ayub tanpa alasan? Bildad meyakinkan Ayub agar jujur dan mengakui kesalahannya di hadapan Allah. Tertawa masih ada bagi anak-anak Tuhan.
Apa yang disampaikan Bildad sungguh tak dapat diterima Ayub karena Ayub sendiri menderita bukan karena perbuatannya. Semua penderitaan yang dialaminya bukanlah hukuman Tuhan atas kesalahannya. Ayub sendiri tidak tahu apa kehendak Tuhan atas penderitaan yang dialaminya, namun yakin dan percaya bahwa Tuhan itu bijak dan kuat. Seandainya berperkara di hadapan Tuhan tidak akan ada yang dapat membantahNya. Apa yang terjadi pada ciptaannya menurut kehendakNya dan menurut rancanganNya. Kebijakan Tuhan tak terselami. Tidak ada gunanya berbantah kepada Tuhan atas apa yang kita alami, Ayub sendiri yakin manusia tidak dapat benar dihadapan Tuhan (9:2). Maka satu-satunya jalan adalah menjalani apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup ini.
Allah itu bijak dan kuat. Suatu pengakuan dari Ayub dan sekaligus penyerahan diri: Tuhan itu bijak; Dia berkarya jauh di luar jangkauan pikiran manusia. Dia mendatangkan kebaikan kita bukan saja pada hal-hal manis. Allah juga dapat mendatangkan hal yang manis dari peristiwa pahit yang kita jalani.
Sahabat yang baik hati. Mari jalani hidup ini dalam suka dan duka, dalam pahit dan manis, dalam tertawa dan derai air mata di dalam keyakinan dan kepasrahan kepada Tuhan. Tuhan itu bijaksana mengetahui apa yang lebih tepat untuk kita.
#pdt nekson m sjuntak
PENJAGA DAN HUTANG NYAWA
Penjaga dan Hutang Nyawa
Catatan Kotbah Minggu 7 September 2014
Nats: Yehezkiel 33,7-11
Jika anda pernah wisata ke daerah pantai, biasanya anda akan menemukan line pembatas sebagai petunjuk sampai dimana batas pengunjung bisa berenang. Jika ada pengunjung yang mendekati batasan ini biasanya sang penjaga pantai akan memberikan peringatan agar tidak melewati line batas karena akan berbahaya dan beresiko tinggi. Tentu line pembatas seperti ini adalah petunjuk dan alarm agar tetap dlm posisi aman. Penjaga adalah tugas yg sangat mulia karena dengan peringatannya setiap orang terhindar dari bahaya. Penjaga harus tetap berjaga kalau sempat tak mengingatkannya akan berdampak fatal. Tidak jarang pula sang penjaga harus bersuara keras pada pengunjung nakal yang berkemauan kuat melewati line. Jika penjaga tidak mengingatkan dan pengunjung mendapat musibah, sang penjaga akan kehilangan pekerjaannya. Tugas penjaga ini perlu didalami sebagaimana pesan kotbah minggu ini.
1. Tugas penjaga - watchman
Gambaran penjaga merupakan istilah yang dipakai dalam Kitab Yehezkiel. Sebagai penjaga umat Israel, bagi nabi bertugas menyampaikan Firman untuk memberikan peringatan bagi umat yg melampauhi perbuatan yg tidak betkenan dihadapan Allah. Bagi umat Israel telah ada Tsurat, pesan imam dan nabi sebagai pagar bagi mereka. Namun dlm praktek kehidupan sering terjadi pelanggaran. Disinilah nabi diutus menyampaikan peringatan. Firman itu mesti disampaikan, jika umat berdosa dan kehilangan nyawanya tanpa diingatkan maka hutang nya ada pada sang penjaga. Ini suatu tugas yang maha penting dan beresiko, selain menyampaikan Firman sebagaimana dipesankan oleh Allah, sang penjaga akan berhadapan pula dengan berbagai sikap yang muncul dari umat. Respon yang diabaikan, dilecehkan, ditolak bahkan dikejar merupakan resiko berat bagi penjaga.
Penolakan terhadap peringatan nabi sering terjadi dlm kitab para nabi. Yesaya saja misalnya harus bersembunyi atas penolakan umat (Yes 8,11-22) namun terpaksa juga harus keluar karena Firman harus disampaikan. Demikian Yeremia nyawanya terancam di Atot (12,18-23) mengeluh dan meminta agar dia tidak lagi dibebani dengan tugas pewarta, namun tak ada gunanya berbantah dengan Tuhan dan mesti bernubuat dan menyampaikan pesan Allah kepada umat. Demikian Elia yang lari ke gua menyembunyikan diri dari pengejaran Izebel (1 Raj 19,9dst) namun Tuhan terus memaksanya untuk mengingatkan umat dan raja Israel yang menyimpang, memberitakan tanda dan berbagai kesaksian. Dari sini nabi sebagai penjaga sarat dengan tantangan, penolakan karena umat tak mau mendengar peringatan, sebagai ebed YHWH tidak dapat menghindar dari pengutusan. Alkitab menyampaikan juga bahwa tidak ada ruang untuk menghindar dan menolak dari tugas pengutusan, kisah ini dikemas oleh kitab Yunus. Sekalipun berat, mesti berangkat untuk mewartakan, menyampaikan firman agar sampai ke umat. Firman harus disampaikan hal diterima atau ditolak oleh umat itu bukan lagi menjadi hutang nyawa sang penjaga, namun menjadi hutang nyawanya sendiri yang tidak mau bertobat atau mengindahkan peringatan Allah.
Penjaga istilah lain dari tugas seorang nabi. Penjaga memiliki tugas berat yang panggil dan diutus Tuhan menyampaikan peringatan bagi umat. Sebagai penjaga dia mesti memantau dan melihat kehidupan umat agar tatap hidup dalam damai sejahtera, dan memberikan peringatjika ada yg menyimpang bahkan berbalik dari Tuhan.
Tugas penjaga ini merupakan hal yg pantas dikembangkan dalam kehidupan kita saat ini. Sungguh amat sedih ketika Tuhan memanggil Kain: "...dimana kah adikmu Habel?" Jawaban yang sangat mengejutkan: "...apakah aku penjaga adikku...?" (Kej 4,9). Demikian halnya pertanyaan seorang ahli Taurat dialog dengan Yesus, bertanya, "......siapakah sesamaku..?" (Mat 10,29). Ketidak pedulian dan sikap tidak mau tahu terhadap sesesama merupakan realitas sosial. Membiarkan orang melakukan kejahatan, bahkan bersekongkol dan pendukung kejahatan adalah kekejian bagi Tuhan. Kotbah minggu ini dengan munculnya tugas baru umat yaitu penjaga bagi orang lain dan menjadi saudara bagi sesama. Penjaga sesama agar tidak menyimpang atau melewati line syalom yang ditetapkan Tuhan.
2. Memaknai peringatan - mencintai kehidupan
Duda itakmi, saut ma ho maritak bari
Tuntun lomomi saut ma ho sumolsol bagi
Tinallik bulung sihupi pinarsaong bulung siala
Unang sumolsol di pudi, sipasingot soada
Dua umpasa Batak diatas merupakan nasehat atas peringatan yg sejajar artinya dgn ungkapan "menyesal tua, tiada guna". Jika sudah diberi peringatan namun tak pedulikan peringatan itu, jangan salahkan siapa-siapa, rasakan sendiri akibatnya. Anda adalah korban pelanggaranmu, lain hal jika anda korban perlakuan tak adil. Jika jatuh dalam berbagai kesusahan apalagi pelanggaran itu adalah keinginan sendiri untuk pemuasan hasrat dan keinginan sempit, picik dan sesaat. Ungkapan di atas nikmatilah resiko yg dihadapi karena anda sendiri yg melanggar nasihat dan peringatan. Itu bukan lagi hutang penjaga atau pemberi peringatan namun menjadi tanggungan sendiri. Peringatan adalah petunjuk, yg mesti diperhatikan. Mengindahkannya adalah baik bagi kehidupan.
Dalam orang Batak kita kenal "poda" atau petuah yg sangat logis baik dalam adat, tutur dan hikmat menjalani hidup yg ditemukan dlm tradisi lisan. Jika itu dilakukan maka dia akan selamat dan sukses. Umat Israel amat berbeda karena mereka telah memiliki hukum yg mesti ditaati agar hidup sebagai umat Tuhan. Sebagai umat Tuhan mereka mengenal Tuhan dan kehendakNya melalui Taurat dan buku para nabi. Namun kerap kali dilanggar bahkan tak mengindahkannya. Kecaman yg sangat keraspun muncul seperti Hosea menyebutkan Lho Ami...kamu bukan lagi umatKu, dan Lho Ruhama ...kamu tidak lagi diberkati. Kritik terpedas dari nabi-nabi tidak membuat mereka bertobat dan berbalik justru semakin hebatnya pelanggaran bahkan mengusir nabi dan mendatangkan nabi palsu bagi mereka. Nabi Yesaya, Yeremua dan Yehezkiel sama2 melihat jatuhnya umat Israel ke pembuangan adalah penolakan atas peringatan. Inilah resiko yang tak mengindahkan peringatan nabi, dulunya bangsa yg besar menjadi bangsa kecil yg diperbudak dan ditawan di negeri asing. Dulu memiliki kebanggaan atas berdirinya Bait Suci yang megah dihancurkan hingga tak satu batupun berdindi di atasnya. Risiko pahit memang yg tak mengindahkan peringatan. Pahitnya hidup seperti itu digambarkan dlm umpasa orang Batak:
Landit porhot gota ni si margalagala
Hanssit ngotngot naung adong i gabe soada
Peringatan sang penjaga adalah petunjuk kehidupan. Peringatan ini penting untuk dimaknai dan direnungkan sebagai ketaatan kepada Tuhan dan mencintai kehidupan. Jika ada peringatan yg mengingatkan kesalahan adalah kebaikan, "matua dilinsing Jahowa do angka na niasianNa". Peringatan adalah alarm pentìng penting bagi kita untuk mengingatkan kita dlm berbàgai sikap, kata dan perbuatan. Mencintai kehidùpan sikap hidup yang mempèrhatikan peringatan dan berjalan dalamm petunjuk.
Memberikan peringatan adalah tugas berat apalagi bagi pelaku pelanggaran. Karena pada umumnya orang tidak suka dibatasi apalagi diingatkan perilaku yg disukai yang sesungguhnya sudah melanggar kehidupan. Namun bagi orang yang berhikmat peringatan adalah petunjuk yang membawa kehidupan. Seorang penjaga yg mewartakan pemberitaan harus memiliki keberanian bahkan berhadapan dengan berbagai resiko sebagai reaksi yang diingatkan. Tak apalah, itu tugas mulia karena kebenaran adalah tetap kebenaran.
3. Bertobat; menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kehidupan
Alkitab sangat banyak memberikan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan melalui konsep pengampunan. Allah tetap mengasihi umatNya. Pengampunan itu adalah kesediaan Allah bagi manusia untuk memperbaiki kehidupannya. Allah tidak menghendaki kematian orang fasik, namun berbalik dari jalannya yang salah dan memperbaiki kehidupan merupakana sikap yang dikehendaki Allah (Yeh 33,11)
Pemazmur menyampaikan ini cukup indah dalam Maz 103,8-12,
Tuhan adalah penyayang dan pengasih
Panjang sabar dan berlimpah kasih setia
Tidak selalu ia menuntut dan tidak selamanya Ia mendendam
Tidak dilakukannya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita
Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia
Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita.
hal sama sajak yang sangat indah dari Yesaya 1,18
-- sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
Akan menjadi putih seperti salju
Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba
Akan menjadi putih seperti bulu domba
Dua kutipan di atas merupakan deklarasi pengampunan, ada ruang perbaikan bagi pelanggaran yaitu memperbaikì diri.
Orang yang memperbaiki diri menyelamatkan nyawanya dan memperbaiki kehidupannya. Inilah yg dikehendaki Allah, karena Tuhan tidak menghendaki kematian orang fasik tetapi bertobat dan berbalik dari jalannya yang salah adalah kesenangan bagi Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Catatan Kotbah Minggu 7 September 2014
Nats: Yehezkiel 33,7-11
Jika anda pernah wisata ke daerah pantai, biasanya anda akan menemukan line pembatas sebagai petunjuk sampai dimana batas pengunjung bisa berenang. Jika ada pengunjung yang mendekati batasan ini biasanya sang penjaga pantai akan memberikan peringatan agar tidak melewati line batas karena akan berbahaya dan beresiko tinggi. Tentu line pembatas seperti ini adalah petunjuk dan alarm agar tetap dlm posisi aman. Penjaga adalah tugas yg sangat mulia karena dengan peringatannya setiap orang terhindar dari bahaya. Penjaga harus tetap berjaga kalau sempat tak mengingatkannya akan berdampak fatal. Tidak jarang pula sang penjaga harus bersuara keras pada pengunjung nakal yang berkemauan kuat melewati line. Jika penjaga tidak mengingatkan dan pengunjung mendapat musibah, sang penjaga akan kehilangan pekerjaannya. Tugas penjaga ini perlu didalami sebagaimana pesan kotbah minggu ini.
1. Tugas penjaga - watchman
Gambaran penjaga merupakan istilah yang dipakai dalam Kitab Yehezkiel. Sebagai penjaga umat Israel, bagi nabi bertugas menyampaikan Firman untuk memberikan peringatan bagi umat yg melampauhi perbuatan yg tidak betkenan dihadapan Allah. Bagi umat Israel telah ada Tsurat, pesan imam dan nabi sebagai pagar bagi mereka. Namun dlm praktek kehidupan sering terjadi pelanggaran. Disinilah nabi diutus menyampaikan peringatan. Firman itu mesti disampaikan, jika umat berdosa dan kehilangan nyawanya tanpa diingatkan maka hutang nya ada pada sang penjaga. Ini suatu tugas yang maha penting dan beresiko, selain menyampaikan Firman sebagaimana dipesankan oleh Allah, sang penjaga akan berhadapan pula dengan berbagai sikap yang muncul dari umat. Respon yang diabaikan, dilecehkan, ditolak bahkan dikejar merupakan resiko berat bagi penjaga.
Penolakan terhadap peringatan nabi sering terjadi dlm kitab para nabi. Yesaya saja misalnya harus bersembunyi atas penolakan umat (Yes 8,11-22) namun terpaksa juga harus keluar karena Firman harus disampaikan. Demikian Yeremia nyawanya terancam di Atot (12,18-23) mengeluh dan meminta agar dia tidak lagi dibebani dengan tugas pewarta, namun tak ada gunanya berbantah dengan Tuhan dan mesti bernubuat dan menyampaikan pesan Allah kepada umat. Demikian Elia yang lari ke gua menyembunyikan diri dari pengejaran Izebel (1 Raj 19,9dst) namun Tuhan terus memaksanya untuk mengingatkan umat dan raja Israel yang menyimpang, memberitakan tanda dan berbagai kesaksian. Dari sini nabi sebagai penjaga sarat dengan tantangan, penolakan karena umat tak mau mendengar peringatan, sebagai ebed YHWH tidak dapat menghindar dari pengutusan. Alkitab menyampaikan juga bahwa tidak ada ruang untuk menghindar dan menolak dari tugas pengutusan, kisah ini dikemas oleh kitab Yunus. Sekalipun berat, mesti berangkat untuk mewartakan, menyampaikan firman agar sampai ke umat. Firman harus disampaikan hal diterima atau ditolak oleh umat itu bukan lagi menjadi hutang nyawa sang penjaga, namun menjadi hutang nyawanya sendiri yang tidak mau bertobat atau mengindahkan peringatan Allah.
Penjaga istilah lain dari tugas seorang nabi. Penjaga memiliki tugas berat yang panggil dan diutus Tuhan menyampaikan peringatan bagi umat. Sebagai penjaga dia mesti memantau dan melihat kehidupan umat agar tatap hidup dalam damai sejahtera, dan memberikan peringatjika ada yg menyimpang bahkan berbalik dari Tuhan.
Tugas penjaga ini merupakan hal yg pantas dikembangkan dalam kehidupan kita saat ini. Sungguh amat sedih ketika Tuhan memanggil Kain: "...dimana kah adikmu Habel?" Jawaban yang sangat mengejutkan: "...apakah aku penjaga adikku...?" (Kej 4,9). Demikian halnya pertanyaan seorang ahli Taurat dialog dengan Yesus, bertanya, "......siapakah sesamaku..?" (Mat 10,29). Ketidak pedulian dan sikap tidak mau tahu terhadap sesesama merupakan realitas sosial. Membiarkan orang melakukan kejahatan, bahkan bersekongkol dan pendukung kejahatan adalah kekejian bagi Tuhan. Kotbah minggu ini dengan munculnya tugas baru umat yaitu penjaga bagi orang lain dan menjadi saudara bagi sesama. Penjaga sesama agar tidak menyimpang atau melewati line syalom yang ditetapkan Tuhan.
2. Memaknai peringatan - mencintai kehidupan
Duda itakmi, saut ma ho maritak bari
Tuntun lomomi saut ma ho sumolsol bagi
Tinallik bulung sihupi pinarsaong bulung siala
Unang sumolsol di pudi, sipasingot soada
Dua umpasa Batak diatas merupakan nasehat atas peringatan yg sejajar artinya dgn ungkapan "menyesal tua, tiada guna". Jika sudah diberi peringatan namun tak pedulikan peringatan itu, jangan salahkan siapa-siapa, rasakan sendiri akibatnya. Anda adalah korban pelanggaranmu, lain hal jika anda korban perlakuan tak adil. Jika jatuh dalam berbagai kesusahan apalagi pelanggaran itu adalah keinginan sendiri untuk pemuasan hasrat dan keinginan sempit, picik dan sesaat. Ungkapan di atas nikmatilah resiko yg dihadapi karena anda sendiri yg melanggar nasihat dan peringatan. Itu bukan lagi hutang penjaga atau pemberi peringatan namun menjadi tanggungan sendiri. Peringatan adalah petunjuk, yg mesti diperhatikan. Mengindahkannya adalah baik bagi kehidupan.
Dalam orang Batak kita kenal "poda" atau petuah yg sangat logis baik dalam adat, tutur dan hikmat menjalani hidup yg ditemukan dlm tradisi lisan. Jika itu dilakukan maka dia akan selamat dan sukses. Umat Israel amat berbeda karena mereka telah memiliki hukum yg mesti ditaati agar hidup sebagai umat Tuhan. Sebagai umat Tuhan mereka mengenal Tuhan dan kehendakNya melalui Taurat dan buku para nabi. Namun kerap kali dilanggar bahkan tak mengindahkannya. Kecaman yg sangat keraspun muncul seperti Hosea menyebutkan Lho Ami...kamu bukan lagi umatKu, dan Lho Ruhama ...kamu tidak lagi diberkati. Kritik terpedas dari nabi-nabi tidak membuat mereka bertobat dan berbalik justru semakin hebatnya pelanggaran bahkan mengusir nabi dan mendatangkan nabi palsu bagi mereka. Nabi Yesaya, Yeremua dan Yehezkiel sama2 melihat jatuhnya umat Israel ke pembuangan adalah penolakan atas peringatan. Inilah resiko yang tak mengindahkan peringatan nabi, dulunya bangsa yg besar menjadi bangsa kecil yg diperbudak dan ditawan di negeri asing. Dulu memiliki kebanggaan atas berdirinya Bait Suci yang megah dihancurkan hingga tak satu batupun berdindi di atasnya. Risiko pahit memang yg tak mengindahkan peringatan. Pahitnya hidup seperti itu digambarkan dlm umpasa orang Batak:
Landit porhot gota ni si margalagala
Hanssit ngotngot naung adong i gabe soada
Peringatan sang penjaga adalah petunjuk kehidupan. Peringatan ini penting untuk dimaknai dan direnungkan sebagai ketaatan kepada Tuhan dan mencintai kehidupan. Jika ada peringatan yg mengingatkan kesalahan adalah kebaikan, "matua dilinsing Jahowa do angka na niasianNa". Peringatan adalah alarm pentìng penting bagi kita untuk mengingatkan kita dlm berbàgai sikap, kata dan perbuatan. Mencintai kehidùpan sikap hidup yang mempèrhatikan peringatan dan berjalan dalamm petunjuk.
Memberikan peringatan adalah tugas berat apalagi bagi pelaku pelanggaran. Karena pada umumnya orang tidak suka dibatasi apalagi diingatkan perilaku yg disukai yang sesungguhnya sudah melanggar kehidupan. Namun bagi orang yang berhikmat peringatan adalah petunjuk yang membawa kehidupan. Seorang penjaga yg mewartakan pemberitaan harus memiliki keberanian bahkan berhadapan dengan berbagai resiko sebagai reaksi yang diingatkan. Tak apalah, itu tugas mulia karena kebenaran adalah tetap kebenaran.
3. Bertobat; menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kehidupan
Alkitab sangat banyak memberikan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan melalui konsep pengampunan. Allah tetap mengasihi umatNya. Pengampunan itu adalah kesediaan Allah bagi manusia untuk memperbaiki kehidupannya. Allah tidak menghendaki kematian orang fasik, namun berbalik dari jalannya yang salah dan memperbaiki kehidupan merupakana sikap yang dikehendaki Allah (Yeh 33,11)
Pemazmur menyampaikan ini cukup indah dalam Maz 103,8-12,
Tuhan adalah penyayang dan pengasih
Panjang sabar dan berlimpah kasih setia
Tidak selalu ia menuntut dan tidak selamanya Ia mendendam
Tidak dilakukannya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita
Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setiaNya atas orang-orang yang takut akan Dia
Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita.
hal sama sajak yang sangat indah dari Yesaya 1,18
-- sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
Akan menjadi putih seperti salju
Sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba
Akan menjadi putih seperti bulu domba
Dua kutipan di atas merupakan deklarasi pengampunan, ada ruang perbaikan bagi pelanggaran yaitu memperbaikì diri.
Orang yang memperbaiki diri menyelamatkan nyawanya dan memperbaiki kehidupannya. Inilah yg dikehendaki Allah, karena Tuhan tidak menghendaki kematian orang fasik tetapi bertobat dan berbalik dari jalannya yang salah adalah kesenangan bagi Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 05 September 2017
HANYA OLEH KASIH KARUNIA YESUS KRISTUS
HANYA OLEH KASIH KARUNIA YESUS KRISTUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 06/09/2017
Kisah Para Rasul 15:11 (TB) Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Acts 15:11 (RSV) But we believe that we shall be saved through the grace of the Lord Jesus, just as they will."
Kisah Rasul 15 adalah Konsili Pertama; para rasul bersidang untuk memutuskan suatu perdebatan teologis yang sudah sangat mengganggu di kalangan sesama rasul. Perbedaan itu adalah di satu sisi dari kalangan Yahudi memberitakan Injil dan menekankan Taurat dan Sunat. Hal ini dilatarbelakangi sasaran pemberitaan mereka adalah Yahudi di Yerusalem dan Yahudi diaspora. Berbeda dengan Paulus memberitakan Injil kepada non Yahudi yang tidak mengharuskan Taurat dan sunat; karena keselamatan itu hanya karena anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus. Bagi Paulus amat jelas, manusia tidak akan mampu memperoleh keselamatan karena melakukan Taurat. Justru akan kena kutuk, karena terkutuklah orang yang tidak setia melakukan hukum Taurat. Disinilah Paulus menjelaskan konsep anugerah di dalam Yesus Kristus. Kristus telah mati untuk menebus kita dari dosa dan kutuk yang dikandung oleh taurat. Bagi Paulus jelas tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Gal 3:10-11)
Hasil penginjilan ini membuat perbedaan (differensiasi) di kalangan jemaat; ada orang Kristen bersunat dan wajib Taurat dan ada Kristen tidak bersunat. Atas perbedaan ini semakin menimbulkan perdebatan yang menghantarkan jemaat ke ambang perpecahan. Kelompok yang satu merasa lebih kudus, lebih dekat kepada Tuhan, lebih saleh karena kemampuan melakukan peraturan-peraturan agama. Kesalehan mereka bahkan membawa mereka kepada kesombongan rohani. Bahkan memaksakan mereka yang non Yahudi harus sperti mereka ikut Taurat dan sunat sebagai syarat dalam keselamatan (Kis 11:5).
Atas hal itulah rasul mengadakan rapat akbar yang dituliskan pada Kisah Rasul. Rasul Petrus tampil berbicara pada sidang tersebut menjelaskan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah yang diterima hanya oleh karena iman. Hasil konsili pertama rasul ini menetapkan bahwa kita diselamatkan oleh anugerah, kemudian menetapkan Rasul Petrus dkk diutus untuk memberitakan Injil bagi Yahudi dan Paulus memberitakan Injil kepada non Yahudi tanpa Taurat dan sunat. Produk penginjilan keduanya sama-sama sah dan sama-sama benar. Semuanya adalah saudara, semua satu di dalam Yesus Kristus, tidak ada perbedaan Yahudi maupun Yunani, bersunat atau tak bersunat (Band Gal 3:28). Kita semua harus memahami bahwa kita memperoleh keselamatan bukan karena kemampuan melakukan Taurat tapi semata-mata kasih karunia Yesus Kristus. Jika Yahudi melakukan Taurat dan disunat bukanlah sebagai syarat keselamatan namun sebagai tradisi atau warisan (budaya) dari leluhur mereka yang tidak bisa ditanggalkan begitu saja bukan sebagai syarat dalammiman. Namun hal yang sama kaum Yahudi harus menyadari bahwa tradisi Yahudi tidak boleh dipaksakan bagi non Yahudi.
Sahabat yang baik hati! Sidang para rasul di Yerusalem salah satu contoh yang baik dalam merakit perbedaan. Siapapun kita, kita sama di hadapan Yesus Kristus. Kita semua hidup hanya karena kasih karunia Yesus Kristus. Dalam Yesus mari kita benamkan perbedaan, dalam Yesus kita satu, di dalam Yesus kita bersaudara yang saling mengasihi.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 06/09/2017
Kisah Para Rasul 15:11 (TB) Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Acts 15:11 (RSV) But we believe that we shall be saved through the grace of the Lord Jesus, just as they will."
Kisah Rasul 15 adalah Konsili Pertama; para rasul bersidang untuk memutuskan suatu perdebatan teologis yang sudah sangat mengganggu di kalangan sesama rasul. Perbedaan itu adalah di satu sisi dari kalangan Yahudi memberitakan Injil dan menekankan Taurat dan Sunat. Hal ini dilatarbelakangi sasaran pemberitaan mereka adalah Yahudi di Yerusalem dan Yahudi diaspora. Berbeda dengan Paulus memberitakan Injil kepada non Yahudi yang tidak mengharuskan Taurat dan sunat; karena keselamatan itu hanya karena anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus. Bagi Paulus amat jelas, manusia tidak akan mampu memperoleh keselamatan karena melakukan Taurat. Justru akan kena kutuk, karena terkutuklah orang yang tidak setia melakukan hukum Taurat. Disinilah Paulus menjelaskan konsep anugerah di dalam Yesus Kristus. Kristus telah mati untuk menebus kita dari dosa dan kutuk yang dikandung oleh taurat. Bagi Paulus jelas tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Gal 3:10-11)
Hasil penginjilan ini membuat perbedaan (differensiasi) di kalangan jemaat; ada orang Kristen bersunat dan wajib Taurat dan ada Kristen tidak bersunat. Atas perbedaan ini semakin menimbulkan perdebatan yang menghantarkan jemaat ke ambang perpecahan. Kelompok yang satu merasa lebih kudus, lebih dekat kepada Tuhan, lebih saleh karena kemampuan melakukan peraturan-peraturan agama. Kesalehan mereka bahkan membawa mereka kepada kesombongan rohani. Bahkan memaksakan mereka yang non Yahudi harus sperti mereka ikut Taurat dan sunat sebagai syarat dalam keselamatan (Kis 11:5).
Atas hal itulah rasul mengadakan rapat akbar yang dituliskan pada Kisah Rasul. Rasul Petrus tampil berbicara pada sidang tersebut menjelaskan bahwa keselamatan adalah kasih karunia Allah yang diterima hanya oleh karena iman. Hasil konsili pertama rasul ini menetapkan bahwa kita diselamatkan oleh anugerah, kemudian menetapkan Rasul Petrus dkk diutus untuk memberitakan Injil bagi Yahudi dan Paulus memberitakan Injil kepada non Yahudi tanpa Taurat dan sunat. Produk penginjilan keduanya sama-sama sah dan sama-sama benar. Semuanya adalah saudara, semua satu di dalam Yesus Kristus, tidak ada perbedaan Yahudi maupun Yunani, bersunat atau tak bersunat (Band Gal 3:28). Kita semua harus memahami bahwa kita memperoleh keselamatan bukan karena kemampuan melakukan Taurat tapi semata-mata kasih karunia Yesus Kristus. Jika Yahudi melakukan Taurat dan disunat bukanlah sebagai syarat keselamatan namun sebagai tradisi atau warisan (budaya) dari leluhur mereka yang tidak bisa ditanggalkan begitu saja bukan sebagai syarat dalammiman. Namun hal yang sama kaum Yahudi harus menyadari bahwa tradisi Yahudi tidak boleh dipaksakan bagi non Yahudi.
Sahabat yang baik hati! Sidang para rasul di Yerusalem salah satu contoh yang baik dalam merakit perbedaan. Siapapun kita, kita sama di hadapan Yesus Kristus. Kita semua hidup hanya karena kasih karunia Yesus Kristus. Dalam Yesus mari kita benamkan perbedaan, dalam Yesus kita satu, di dalam Yesus kita bersaudara yang saling mengasihi.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 04 September 2017
KEAGUNGAN TUHAN
KEAGUNGAN TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menlmpergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 05/09/2017
Mazmur 8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Psalm 8:2 (RSV) O LORD, our Lord, how majestic is thy name in all the earth! Thou whose glory above the heavens is chanted
"Our Majesty" atau "Yang Mulia"! Suatu ungkapan tertinggi bagi manusia untuk menyebutkan raja atau orang yang dihormatinya. Apalagi dalam budaya masyarakat sistem kerajaan, pengucapan penghormatan kepada raja benar-benar dipelihara. Sebutan our majesty atau yang mulia tentu bukan datang dengan sendirinya tetapi konstruksi masyarakat orang yang dihormati atau yang dikagumi. Bisa saja karena jabatan yang diemban, kesaktiannya, kehebatan atau karena budi baiknya yang dianggap agung. Namun keagungan raja hanyalah sebatas wilayah kerajaannya, dia belum tentu dikenal atau dikenang di luar wilayahnya.
Mazmur 8 ini juga mengangkat hal kekaguman terhadap Allah. Kekaguman pemazmur tehadap Allah melebihi dari apa yang dapat dilihat oleh mata. Kemuliaan Allah mengatasi seluruh bumi, Keagungan Allah mengatasi langit. Gambaran ini menunjukkan bahwa Allah itu mulia dan agung tanpa batas wilayah, waktu dan ruang, karena Tuhan sendirilah yang menciptakan waktu dan ruang. Inilah yang kita kenal dengan teologi natural melalui ciptaanNya keagungan Tuhan terpancar. Theologi natural menekankan bahwa alam juga menceritakan tentang Allah, lewat alam manusia takjub. Cobalah ingat apa kesan anda ketika mengunjungi tempat wisata alam yang indah seperti danau toba, gunung bromo atau tempat wisata alam lainnya yangnpernah anda kunjungi atau view picture alam yang pernah dipublish. Sunghuh menakjubkan bukan? Melalui pemandangan yang indah kita takjub dan bersyukur atas ciptaan Tuhan yang begitu indah. Itulah yang dilukiskan dalam nyanyian KJ 64 Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Lagu diatas dikutip dari Mzm 8:4
Keagungan Allah dapat juga kita rasakan atas karya Tuhan dalam hidup kita. Dari hal yang sederhana hingga hal-hal besar. Cobà anda bayangkan cara kerja jantung manusia. Jantung itu ibarat mesin yang hidup. Apakah ada mesin yang bekerja 24 jam terus menerus secara otomatis tanpa bahan bakar dan aktif selama 70 tahun hingga 100 tahun lebih atau seturut umur manusia? Itulah karya Tuhan yang dapat menciptakan mesin seperti itu dalam makhluk hidup. Dia menciptakan jantung yang sempurna sehingga kita bisa melakukan aktifitas kita. Coba kita renungkan pula setiap kali bangun dan kita dapat menarik nafas kita sesungguhnya harus bersyukur atas karya Tuhan yang memberikan kehidupan bagi kita. Dapat kita bayangkan bagaimana repotnya manusia jika harus membeli persediaan oksigen yang akan dihirup sepanjang hidupnya. Namun Tuhan itu baik dan menyediakannya bagi kita secara gratis. Demikian berbagai hal lainnya, Tuhan ciptakan dan sediakan bagi kita.
Sahabat yang baik hati. Renungan pagi ini menyapa kita untuk mengagungkan Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Apa yang kita banggakan dalam hidup ini semua adalah karyanya. Apa yang paling dibanggakan manusia atas karya manusia yang menakjubkan lewat sain dan IT, sungguh tak ada banding dengan karya Allah yang begitu agung baik yang dapat dijangkau maupun tak tak terjangkau manusia.
Atas keagungan Tuhan, kiranya kita semakin merendahkan diri di hadapan Allah dan mengagungkan namaNya. Amin
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menlmpergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 05/09/2017
Mazmur 8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Psalm 8:2 (RSV) O LORD, our Lord, how majestic is thy name in all the earth! Thou whose glory above the heavens is chanted
"Our Majesty" atau "Yang Mulia"! Suatu ungkapan tertinggi bagi manusia untuk menyebutkan raja atau orang yang dihormatinya. Apalagi dalam budaya masyarakat sistem kerajaan, pengucapan penghormatan kepada raja benar-benar dipelihara. Sebutan our majesty atau yang mulia tentu bukan datang dengan sendirinya tetapi konstruksi masyarakat orang yang dihormati atau yang dikagumi. Bisa saja karena jabatan yang diemban, kesaktiannya, kehebatan atau karena budi baiknya yang dianggap agung. Namun keagungan raja hanyalah sebatas wilayah kerajaannya, dia belum tentu dikenal atau dikenang di luar wilayahnya.
Mazmur 8 ini juga mengangkat hal kekaguman terhadap Allah. Kekaguman pemazmur tehadap Allah melebihi dari apa yang dapat dilihat oleh mata. Kemuliaan Allah mengatasi seluruh bumi, Keagungan Allah mengatasi langit. Gambaran ini menunjukkan bahwa Allah itu mulia dan agung tanpa batas wilayah, waktu dan ruang, karena Tuhan sendirilah yang menciptakan waktu dan ruang. Inilah yang kita kenal dengan teologi natural melalui ciptaanNya keagungan Tuhan terpancar. Theologi natural menekankan bahwa alam juga menceritakan tentang Allah, lewat alam manusia takjub. Cobalah ingat apa kesan anda ketika mengunjungi tempat wisata alam yang indah seperti danau toba, gunung bromo atau tempat wisata alam lainnya yangnpernah anda kunjungi atau view picture alam yang pernah dipublish. Sunghuh menakjubkan bukan? Melalui pemandangan yang indah kita takjub dan bersyukur atas ciptaan Tuhan yang begitu indah. Itulah yang dilukiskan dalam nyanyian KJ 64 Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Lagu diatas dikutip dari Mzm 8:4
Keagungan Allah dapat juga kita rasakan atas karya Tuhan dalam hidup kita. Dari hal yang sederhana hingga hal-hal besar. Cobà anda bayangkan cara kerja jantung manusia. Jantung itu ibarat mesin yang hidup. Apakah ada mesin yang bekerja 24 jam terus menerus secara otomatis tanpa bahan bakar dan aktif selama 70 tahun hingga 100 tahun lebih atau seturut umur manusia? Itulah karya Tuhan yang dapat menciptakan mesin seperti itu dalam makhluk hidup. Dia menciptakan jantung yang sempurna sehingga kita bisa melakukan aktifitas kita. Coba kita renungkan pula setiap kali bangun dan kita dapat menarik nafas kita sesungguhnya harus bersyukur atas karya Tuhan yang memberikan kehidupan bagi kita. Dapat kita bayangkan bagaimana repotnya manusia jika harus membeli persediaan oksigen yang akan dihirup sepanjang hidupnya. Namun Tuhan itu baik dan menyediakannya bagi kita secara gratis. Demikian berbagai hal lainnya, Tuhan ciptakan dan sediakan bagi kita.
Sahabat yang baik hati. Renungan pagi ini menyapa kita untuk mengagungkan Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Apa yang kita banggakan dalam hidup ini semua adalah karyanya. Apa yang paling dibanggakan manusia atas karya manusia yang menakjubkan lewat sain dan IT, sungguh tak ada banding dengan karya Allah yang begitu agung baik yang dapat dijangkau maupun tak tak terjangkau manusia.
Atas keagungan Tuhan, kiranya kita semakin merendahkan diri di hadapan Allah dan mengagungkan namaNya. Amin
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 03 September 2017
KESEIMBANGAN
KESEIMBANGAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sebin, 04/09/2017
Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Luke 6:38 (RSV) give, and it will be given to you; good measure, pressed down, shaken together, running over, will be put into your lap. For the measure you give will be the measure you get back."
Jika anda yang pernah belanja di pasar tradisional, hal takaran ini akan mudah anda temukan misalnya seperti belanja beras satu liter. Maka pedagang menuangkan berasnya dari karung ke liter, setelah penuh dia mengambil kayu pemotong menarik garis lurus. Itulah ukuran satu liter beras. Jika pedagangnya berpengalaman dia akan mahir untuk membuat takaran, seolah penuh satu liter namun dengan tehnik tertentu sebenarnya tidak tepat satu liter namun tampak seolah satu liter. Ukuran satu liter akan berbeda jika takarannya atau liternya digoyang-goyang maka akan padat, pasti ukuran volumenya atau takarannya berbeda dengan takaran yang asal digaris saja oleh pedagang. Pemandangan seperti ini sudah semakin berkurang karena sudah ada kemasan dengan berat netto yang tertera dalam setiap kemasan.
Praktek takar menakar dalam pasar ini diperhatikan oleh Yesus dan dipergunakan menjadi bahan pengajaran untuk mengingatkan kita hal menghakimi. Dengan pengajaran ini, Yesus hendak mengingatkan bahwa Allah mengetahui apa yang kita kerjakan. Allah tidak tinggal diam atas semuanya yang kita perbuat. Tuhan akan membalaskannya kepada kita menurut perbuatan kita. Takaran yang kita buat pada orang hal sama akan dibalaskan kepada kita. Peringatan ini penting agar masing-masing orang memeriksa perbuatannya terhadap orang lain. Roma 14:12 (TB) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Pengajaran ini juga berkaitan dengan pemberian. Berilah dan kamu akan diberi. Melalui pengajaran ini Tuhan Yesus hendak menasihatkan agar melakukan yang terbaik bagi orang lain. Jika kita melakukan yang terbaik bagi orang maka kita akan menerima kebaikan. Bahkan lebih dari yang kita harapkan dan jauh dari yang kita pikirkan Tuhan berikan bagi kita. Dalam praktek hidup sehari-hari, Prinsip memberi adalah sikap hidip Kristen. Adalah lebih baik memberi daripada diberi
Dalam hal memberi ini, kita harus ingat bahwa Tuhan telah terlebih dahulu memberikan kepada kita. Apa yang kita terima kita berikan sebagai persembahan bagi Tuhan melalui pelayanan dan darma bhakti kita bagi sesama. Kitab Maleaki juga lebih dalam mendorong umat Israel bahwa dengan memberi persembahan persepuluhan tidak membuat kita kekurangan, tetapi justru berkelimpahan karena Tuhan memberkati orang yang memberi. Maleakhi 3:10 (TB) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini merupakan suatu jaminan dari Firman bahwa dengan memberi kita tidak kehilangan atau kekurangan, justru dengan memberi kita semakin hidup di dalam kelimpahan. Sebaliknya dengan melakukan sikap unfair, curang dan ambil keuntungan dari orang lain melalui praktek yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, cepat atau lambat takaran serupa akan dikenakan bagi kita. Tuhan ada, Dia mengetahui dan menjadi hakim yang adil untuk mempertimbangkan setiap perbuatan kita. Dengan renungan ini Yesus juga mengingatkan kita pada renungan hari ini, menjadi pribadi yang memberi. Yesus hendak mengubah minset penerima (reciever) menjadi pemberi (giver).
Tuhan memberkati kita menjadi pribadi yang memberi!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sebin, 04/09/2017
Lukas 6:38 (TB) Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Luke 6:38 (RSV) give, and it will be given to you; good measure, pressed down, shaken together, running over, will be put into your lap. For the measure you give will be the measure you get back."
Jika anda yang pernah belanja di pasar tradisional, hal takaran ini akan mudah anda temukan misalnya seperti belanja beras satu liter. Maka pedagang menuangkan berasnya dari karung ke liter, setelah penuh dia mengambil kayu pemotong menarik garis lurus. Itulah ukuran satu liter beras. Jika pedagangnya berpengalaman dia akan mahir untuk membuat takaran, seolah penuh satu liter namun dengan tehnik tertentu sebenarnya tidak tepat satu liter namun tampak seolah satu liter. Ukuran satu liter akan berbeda jika takarannya atau liternya digoyang-goyang maka akan padat, pasti ukuran volumenya atau takarannya berbeda dengan takaran yang asal digaris saja oleh pedagang. Pemandangan seperti ini sudah semakin berkurang karena sudah ada kemasan dengan berat netto yang tertera dalam setiap kemasan.
Praktek takar menakar dalam pasar ini diperhatikan oleh Yesus dan dipergunakan menjadi bahan pengajaran untuk mengingatkan kita hal menghakimi. Dengan pengajaran ini, Yesus hendak mengingatkan bahwa Allah mengetahui apa yang kita kerjakan. Allah tidak tinggal diam atas semuanya yang kita perbuat. Tuhan akan membalaskannya kepada kita menurut perbuatan kita. Takaran yang kita buat pada orang hal sama akan dibalaskan kepada kita. Peringatan ini penting agar masing-masing orang memeriksa perbuatannya terhadap orang lain. Roma 14:12 (TB) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Pengajaran ini juga berkaitan dengan pemberian. Berilah dan kamu akan diberi. Melalui pengajaran ini Tuhan Yesus hendak menasihatkan agar melakukan yang terbaik bagi orang lain. Jika kita melakukan yang terbaik bagi orang maka kita akan menerima kebaikan. Bahkan lebih dari yang kita harapkan dan jauh dari yang kita pikirkan Tuhan berikan bagi kita. Dalam praktek hidup sehari-hari, Prinsip memberi adalah sikap hidip Kristen. Adalah lebih baik memberi daripada diberi
Dalam hal memberi ini, kita harus ingat bahwa Tuhan telah terlebih dahulu memberikan kepada kita. Apa yang kita terima kita berikan sebagai persembahan bagi Tuhan melalui pelayanan dan darma bhakti kita bagi sesama. Kitab Maleaki juga lebih dalam mendorong umat Israel bahwa dengan memberi persembahan persepuluhan tidak membuat kita kekurangan, tetapi justru berkelimpahan karena Tuhan memberkati orang yang memberi. Maleakhi 3:10 (TB) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini merupakan suatu jaminan dari Firman bahwa dengan memberi kita tidak kehilangan atau kekurangan, justru dengan memberi kita semakin hidup di dalam kelimpahan. Sebaliknya dengan melakukan sikap unfair, curang dan ambil keuntungan dari orang lain melalui praktek yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, cepat atau lambat takaran serupa akan dikenakan bagi kita. Tuhan ada, Dia mengetahui dan menjadi hakim yang adil untuk mempertimbangkan setiap perbuatan kita. Dengan renungan ini Yesus juga mengingatkan kita pada renungan hari ini, menjadi pribadi yang memberi. Yesus hendak mengubah minset penerima (reciever) menjadi pemberi (giver).
Tuhan memberkati kita menjadi pribadi yang memberi!
#pdt nekson m sjuntak
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...