ENGKAULAH PERTEDUHAN KAMI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 01/09/2017
Mazmur 90:1-2 (TB) Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Psalms 90:1-2 (RSV) A Prayer of Moses, the man of God. LORD, thou hast been our dwelling place in all generations.
"Rest Area" demikian nama peristirahatan yang dipersiapkan manajemen Jasa Marga kepada pengguna jalan Tol. Tempat ini multi fungsi: mengisi bbm, rest room, rehat kopi bahkan makan dan tempat istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Lebih dari fungsi Rest Area, makna Tempat Perteduhan bagi seseorang yang berjalan di padang gurun sebagaimana disebutkan pada renungan hari ini. Bagi pejalan di gurin pasir Tempat perlindungan adalah satu-satunya tempat berlindung dan keselamatan menghadapi badai pasir. Berjalan di padang gurun tentu penuh dengan tantangan: terik panas, kehabisan air minum, binantang buas dan binatang berbisa yang mematikan serta yang paling mengenaskan adalah badai pasir. Semuanya akan mati tertimbun badai pasir jika tidak ada perteduhan yang aman. Dengan konteks demikian, kita tentu dapat memahami makna penting perteduhan bagi pejalan di gurun pasir: Engkaulah Perteduhan Kami. Perteduhan bukan suatu istirahat semata, tetapi satu-satunya tempat perlindungan.
Mazmur ini disebut doa Musa, kemungkinan ini adalah Mazmur yang tergolong tua jaman Musa yang dituliskan kembali pada zaman kerajaan. Atau kemungkinan kedua adalah hendak menceritakan akan pentingnya tempat perteduhan bagi orang yang berjalan di padang gurun seperti pengalaman Musa dan bangsa Israel. Musa membawa umat Israel keluar dari Mesir dan berjalan di padang gurun. Tidak ada kekuatan yang bisa diandalkan dari kekuatan diri sendiri. Hanya di dalam Tuhan mereka terlindung dari berbagai ancaman maut.
Jika bukit-bukit padas dan gua batu menjadi tempat perlindungan paling aman bagi pejalan di padang gurun, jauh sebelum itu ada Tuhan telah ada. Dialah pencipta dan pemelihara hidup kita, tempat perlindungan yang abadi. Tuhan sebagai tempat perteduhan bukan hanya sekali perjalanan, atau untuk satu generasi. Namun Tuhan itu adalah perteduhan kita dari generasi ke generasi sampai selama-lamanya.
Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini memberikan jaminan bagi kita bahwa Allah adalah tempat perteduhan bagi kita. Dia menjaga, melindungi dan menyediakan apa yang kita butuhkan. Jika kebaikan manusia terbatas untuk memberikan pertolongannya, maka Tuhan berkenan sebagai tempat perteduhan selama-lamanya
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 31 Agustus 2017
Rabu, 30 Agustus 2017
JANGAN BERDALIH: TUHAN MENJAMU KITA
JANGAN BERDALIH, TUHAN MENJAMU KITA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 31/08/2017
Lukas 14:17 (TB) Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
Luke 14:17 (RSV) and at the time for the banquet he sent his servant to say to those who had been invited, `Come; for all is now ready.'
Dalam percakapan umum di masyarakat ada hal unik dalam undang mengundang. Perhatikanlah, tidak sedikit orang yang kecewa atau kesal karena tidak diundang seorang sahabat ke pestanya, namun banyak juga orang yang telah menerima undangan dari sahabat namun tidak menghadirinya. Bahkan tidak merasa bersalah tidak hadir memenuhi undangan. Mungkin saja masyarakat kita sudah terbiasa atau karena terlalu banyak undangan sehingga sulit menentukan prioritas. Jika diundang by phone, atau pesan sms/WA dianggap kurang menghargai. Undangan cetak yang dikirim via pos juga dianggap kurang sopan, padahal zaman ini sangat susah mengatur waktu untuk jumpa langsung.
Masalah undang mengundang ke pesta ini rupanya sudah masalah klasik. Yesus sendiri memakai hal undangan ke pesta ini menjadi satu pengajaran yang sangat menarik tentang Kerajaan Sorga. Sesungguhnya, Allah itu baik, Dia menyediakan jamuan besar dan lezat. Dia mengundang orang-orang pilihannya untuk menikmati jamuan yang dipersiapkanNya. Namun sayang, umat pilihan, sahabat lingkaran terdekat yang diundangNya menikmati jamuan tak memenuhi undangan Allah.
Bagi orang Yahudi diundang dalam jamuan pesta adalah suatu kehormatan dan penghargaan. Namun apa jadinya jika jamuan telah dipersiapkan dan suda tersedia yang diundang tidak ada yang hadir? Perumpamaan orang berdalih ini adalah menjelaskan sikap manusia yang menolak rencana baik Allah dalam hidup kita. Yesus mengajarkan suatu perumpamaan seorang mengadakan perjamuan yang terbaik, namun orang yang diundang berdalih. Alasan mereka sibuk dengan kesenangannya masing-masing, sibuk dengan urusan dan bisnisnya masing-masing dan mengabaikan undangan tuan yang maha baik. Di akhir perumpamaan ini, sang tuan menyuruh hamba-hambanya untuk pergi ke jalan dan ke lorong-lorong mengundang siapa saja yang ditemukan untuk mau menikmati jamuan yang tersedia. Bagi mereka yang berdalih tidak akan menikmati apapun.
Sahabat yang baik hati, waktu yang kita lalui adalah kesempatan baik. Dalam setiap kesempatan baik ini kita diundang untuk berkenan memenuhi undangan Allah. Apalah undangan Tuhan? Berjumpa dengan Tuhan lewat doa dan pujian kita. Tuhan selalu mengundang kita dan hendak menumpangkan tanganNya memberkati kita. Tuhan menunggu kita: bagilah waktumu, rencanakanlah pekerjaanmu dengan baik karena Tuhan telah menyediakan waktu bagi kita untuk bekerja. Hadirilah undangan Allah untuk mengisi kerohanian kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 31/08/2017
Lukas 14:17 (TB) Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
Luke 14:17 (RSV) and at the time for the banquet he sent his servant to say to those who had been invited, `Come; for all is now ready.'
Dalam percakapan umum di masyarakat ada hal unik dalam undang mengundang. Perhatikanlah, tidak sedikit orang yang kecewa atau kesal karena tidak diundang seorang sahabat ke pestanya, namun banyak juga orang yang telah menerima undangan dari sahabat namun tidak menghadirinya. Bahkan tidak merasa bersalah tidak hadir memenuhi undangan. Mungkin saja masyarakat kita sudah terbiasa atau karena terlalu banyak undangan sehingga sulit menentukan prioritas. Jika diundang by phone, atau pesan sms/WA dianggap kurang menghargai. Undangan cetak yang dikirim via pos juga dianggap kurang sopan, padahal zaman ini sangat susah mengatur waktu untuk jumpa langsung.
Masalah undang mengundang ke pesta ini rupanya sudah masalah klasik. Yesus sendiri memakai hal undangan ke pesta ini menjadi satu pengajaran yang sangat menarik tentang Kerajaan Sorga. Sesungguhnya, Allah itu baik, Dia menyediakan jamuan besar dan lezat. Dia mengundang orang-orang pilihannya untuk menikmati jamuan yang dipersiapkanNya. Namun sayang, umat pilihan, sahabat lingkaran terdekat yang diundangNya menikmati jamuan tak memenuhi undangan Allah.
Bagi orang Yahudi diundang dalam jamuan pesta adalah suatu kehormatan dan penghargaan. Namun apa jadinya jika jamuan telah dipersiapkan dan suda tersedia yang diundang tidak ada yang hadir? Perumpamaan orang berdalih ini adalah menjelaskan sikap manusia yang menolak rencana baik Allah dalam hidup kita. Yesus mengajarkan suatu perumpamaan seorang mengadakan perjamuan yang terbaik, namun orang yang diundang berdalih. Alasan mereka sibuk dengan kesenangannya masing-masing, sibuk dengan urusan dan bisnisnya masing-masing dan mengabaikan undangan tuan yang maha baik. Di akhir perumpamaan ini, sang tuan menyuruh hamba-hambanya untuk pergi ke jalan dan ke lorong-lorong mengundang siapa saja yang ditemukan untuk mau menikmati jamuan yang tersedia. Bagi mereka yang berdalih tidak akan menikmati apapun.
Sahabat yang baik hati, waktu yang kita lalui adalah kesempatan baik. Dalam setiap kesempatan baik ini kita diundang untuk berkenan memenuhi undangan Allah. Apalah undangan Tuhan? Berjumpa dengan Tuhan lewat doa dan pujian kita. Tuhan selalu mengundang kita dan hendak menumpangkan tanganNya memberkati kita. Tuhan menunggu kita: bagilah waktumu, rencanakanlah pekerjaanmu dengan baik karena Tuhan telah menyediakan waktu bagi kita untuk bekerja. Hadirilah undangan Allah untuk mengisi kerohanian kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 29 Agustus 2017
SEJAHTERA BERTAMBAH ATASMU
SEJAHTERA BERTAMBAH ATASMU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 30/08/2017
Daniel 6:25 (TB) (6-26) Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
Daniel 6:25 (RSV) Then King Darius wrote to all the peoples, nations, and languages that dwell in all the earth: "Peace be multiplied to you.
Sesulit apapun keadaan, jalan keluar akan selalu ada bagi orang yang setia di jalan Tuhan. Itulah yang ditunjukkan oleh kitab Daniel. Bangsa Yehuda yang terbuang mengalami keadaan pahit di Babelonia, namun dalam keadaan pahit itu masih ada pemeliharaan Tuhan. Anak-anak Yehuda yg terbuang ada yang lulus seleksi untuk dididik menjadi pejabat tinggi di Istana. Mereka itu adalah Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego. (Daniel 1:7)
Keempat orang ini lulus terbaik dan menjadi pejabat di Istana Nebukadnezar Raja orang Babel. Mereka sangat cerdas dan mampu menjawab misteri mimpi raja melebihi pejabat istana lainnya. Kecerdasan mereka tidak disukai pejabat lainnya, sehingga mereka dijebak dengan peraturan tidak boleh menyembah selain dewa Babelonia. Atas dakwaan inilah Daniel dkk harus menjalani hukuman mati dengan dimasukkan ke perapian. Namun apa yang terjadi orang yang melempar ke api sudah mati terbakar, namun mereka tetap hidup, sehelai rambut pun tak disentuh oleh api. Atas kejadian itu Nebukadnezar memuji Tuhan, Allah yangbdisembah Daniel. Darius memberkati Daniel dkk dan diberi jabatan yang tinggi di Istana Babel.
Rezim pun berlalu, Kerajaan Media dan Persia bangkit manahlukkan Babel. Seluruh jajahan Babelonia menjadi jajahan Persia dibawah pemerintahan Darius. Darius sangat menyukai Daniel dkk atas integritas mereka, namun hal yang sama terulang lagi, sekeliling istana tak menghendaki Daniel dkk. Mereka menjebak Daniel dkk yang tetap berdoa kepada Tuhan , Allah Israel, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Ini bertentangan dengan dekrit raja yang memerintahkan agar semua penduduk hanya taqwa dan beribadah pada Raja Persia. Atas hal ini Daniel dkk dihukum mati dengan dilemparkan ke gua singa. Pikir Darius tamatlah riwayat Daniel dkk. Tapi apa yang terjadi, ketika Darius bangun, yang pertama dilakukannya adalah memastikan apakah Daniel dkk selamat atau tidak. Tak ada singa yang menyentuh Daniel dkk, justru semua tunduk dan taat. Tuhan menjaga dan memelihara mereka di gua Singa dengan mengutus malaikat.
Darius senang bahwa Daniel selamat, dia memuji Tuhan Daniel. Selain memberkati Daniel dan memberi pangkat yang tinggi Darius membuat surat ke seluruh negeri perihal agar takut dan hormat kepada Allah yang disembah Daniel. Daniel 6:26 (TB) (6-27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
Sahabat yang baik hati! Inilah kehebatan orang percaya, sekalipun ditindas namun tak binasa, sekalipun berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan mereka, kuasa Tuhan jauh lebih kuat melindungi orang-orang yang dikasihinya. Sehebat apapun kesulitan yang menimpa kita, jalanilah dengan setia di dalam Tuhan. Tuhan akan menambahkan berkat-berkatnya bagi kita. Bahkan orang yang paling membenci kita sekalipun dapat diubah Tuhan menjadi orang yang menolong dan mengasihi kita. Dalam catatan sejarah Raja Darius adalah orang yang menyetujui kembalinya umat Israel dari pembuangan Babel, memulangkan mereka dengan bekal yang dibutuhkan dan turut menyediakan pembiayaan pembangunan tembok Yerusalem dan pembangunan Bait Suci.
Apa yang kita temukan dalam renungan ini adalah karya Allah atas orang yang tetap setia. Tuhan telah membuka mata Darius lewat kesetiaan Daniel.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 28 Agustus 2017
TETAPLAH MENGAMPUNI
TETAPLAH MENGAMPUNI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 29/08/2017
Lukas 17:4 (TB) Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
Luke 17:4 (RSV) and if he sins against you seven times in the day, and turns to you seven times, and says, `I repent,' you must forgive him."
Ada satu lagu berjudul: "Jangan Sampai Tiga Kali". Lagu ini menggambarkan sikap hati manusia yang memiliki batas kemampuan seseorang memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain. sairnya demikian: "Satu kali kau sakiti, masih kumaafkan, dua kali kausakiti juga kumaafkan. Tapi jangan kau coba tiga kaki. Jangan oh jangan ....dst". Lagu ini menggambarkan keterbatasan hati kita memaagkan orang lain: seseorang tidak dapat lagi menerima maaf dari kesalahan yang berulang.
Jika manusia memiliki batas kemampuan memaafkan, berbeda dengan ajaran Alkitab. Inilah salah satu keunggulan ajaran alkitab, yaitu: pengampunan. Yesus mengajarkan konsep pengampunan yang tanpa batas. Setiap ada orang bersalah datang memohon maaf dan menyesali dosanya pada sat itu kita harus mengampunia dia. Sekalipun saudara kita melakukan kesalah tujuh kali sehari, dan ia datang menyesali dosanya pada saat itu kita akan menerima maaf, mengampuni dan membebaskan dia. Yesus mengajarkan jangan menaruh dendam dan menutup maaf baginya. Tetapi bukalah senantiasa maaf dan pengampunan bagi setiap orang yang bersalah kepada kita. Sebagaimana kita mengharapkan Tuhan mengampuni setiap kesalahan kita, demikian pula kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita. (Doa Bapak Kami)
Hal mengampuni ini, lebih jauh lagi Jesus mengajarkan dalam Matius 18:21-22 (TB) "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."
Dari penjelasan Yesus ini kita hendak menerima maaf dari setiap orang yang menyesali perbuatannya.
Sahabat yang baik hati, inilah salah satu keunggulan ajaran kekristenan, maaf dan pengampunan yang senantiasa terbuka. Tidak ada dosa yang tidak dapat di ampuni, hanya satu menurut Alkitab yang tidak dapat diampuni yaitu melakukan dosa kekal menghujat Roh Kudus (Lukas 12:10; Markus 3:29). Dalam berbagai penafsir, dosa kekal dimaksud adalah orang yang tidak mempergunakan kesempatan pengampunan.
Renungan hari ini mengajak kita untuk berkenan memaafkan. Memaafkan berarti pertama sekali kita menyadari kesalahan kita dan bangkit untuk memohon maaf. Hati yang mau memohon maaf adalah bahagian dari sikap kerendahan hati. Orang yang mau memohon maaf biasanya diikuti juga dengan kesediaan memaafkan. Mengapa kita harus mengampuni, karena kita adalah anak-anak Allah. Yang meneladani Allah yang murah hati sebagaimana tertulis Lukas 6:36 (TB) Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Dengan demikian hidup akan indah, karena terbukanya maaf dan pengampunan bagi setiap orang.
Hidup ini akan indah jika setiap orang saling mengampuni karena pengampunan memulihkan hubungan kita dengan orang lain dan inilah yang dikehendaki oleh Allah.
#pdt nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 29/08/2017
Lukas 17:4 (TB) Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
Luke 17:4 (RSV) and if he sins against you seven times in the day, and turns to you seven times, and says, `I repent,' you must forgive him."
Ada satu lagu berjudul: "Jangan Sampai Tiga Kali". Lagu ini menggambarkan sikap hati manusia yang memiliki batas kemampuan seseorang memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain. sairnya demikian: "Satu kali kau sakiti, masih kumaafkan, dua kali kausakiti juga kumaafkan. Tapi jangan kau coba tiga kaki. Jangan oh jangan ....dst". Lagu ini menggambarkan keterbatasan hati kita memaagkan orang lain: seseorang tidak dapat lagi menerima maaf dari kesalahan yang berulang.
Jika manusia memiliki batas kemampuan memaafkan, berbeda dengan ajaran Alkitab. Inilah salah satu keunggulan ajaran alkitab, yaitu: pengampunan. Yesus mengajarkan konsep pengampunan yang tanpa batas. Setiap ada orang bersalah datang memohon maaf dan menyesali dosanya pada sat itu kita harus mengampunia dia. Sekalipun saudara kita melakukan kesalah tujuh kali sehari, dan ia datang menyesali dosanya pada saat itu kita akan menerima maaf, mengampuni dan membebaskan dia. Yesus mengajarkan jangan menaruh dendam dan menutup maaf baginya. Tetapi bukalah senantiasa maaf dan pengampunan bagi setiap orang yang bersalah kepada kita. Sebagaimana kita mengharapkan Tuhan mengampuni setiap kesalahan kita, demikian pula kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita. (Doa Bapak Kami)
Hal mengampuni ini, lebih jauh lagi Jesus mengajarkan dalam Matius 18:21-22 (TB) "Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."
Dari penjelasan Yesus ini kita hendak menerima maaf dari setiap orang yang menyesali perbuatannya.
Sahabat yang baik hati, inilah salah satu keunggulan ajaran kekristenan, maaf dan pengampunan yang senantiasa terbuka. Tidak ada dosa yang tidak dapat di ampuni, hanya satu menurut Alkitab yang tidak dapat diampuni yaitu melakukan dosa kekal menghujat Roh Kudus (Lukas 12:10; Markus 3:29). Dalam berbagai penafsir, dosa kekal dimaksud adalah orang yang tidak mempergunakan kesempatan pengampunan.
Renungan hari ini mengajak kita untuk berkenan memaafkan. Memaafkan berarti pertama sekali kita menyadari kesalahan kita dan bangkit untuk memohon maaf. Hati yang mau memohon maaf adalah bahagian dari sikap kerendahan hati. Orang yang mau memohon maaf biasanya diikuti juga dengan kesediaan memaafkan. Mengapa kita harus mengampuni, karena kita adalah anak-anak Allah. Yang meneladani Allah yang murah hati sebagaimana tertulis Lukas 6:36 (TB) Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Dengan demikian hidup akan indah, karena terbukanya maaf dan pengampunan bagi setiap orang.
Hidup ini akan indah jika setiap orang saling mengampuni karena pengampunan memulihkan hubungan kita dengan orang lain dan inilah yang dikehendaki oleh Allah.
#pdt nekson m simanjuntak
Minggu, 27 Agustus 2017
TUHAN RAJA SEMESTA
TUHAN RAJA SEMESTA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 28/08/2017
Zakharia 14:9 (TB) Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Zechariah 14:9 (RSV) And the LORD will become king over all the earth; on that day the LORD will be one and his name one.
Zakaria artinya Tuhan mengingat kembali umatNya. Kitab Zakaria ini hendak menunjukkan bahwa sesungguhnya Tuhan tidak lupa akan umatNya dalam pembuangan. Allah akan menghukum bangsa-bangsa yang selama ini menindas umatNya, Tuhan akan datang menyelamatkan dan mengembalikan mereka ke Yerusalem.
Jika anda membaca kitab Zakaria, mungkin anda akan sulit memahami karena isinya banyak mengenai penglihatan-penglihatan (Pasal 1-9). Di kalangan teolog juga mengalami kesulitan memahami penglihatan-penglihatan yang dituliskan dalam kitab ini. Namun disitulah kekayaan Alkitab, zaman penindasan membuat para hamba Tuhan terus kreatif, menyampaikan pesan-pesan nabiah lewat simbol-simbol yang dapat ditangkap dan dipahami oleh umat Israel. Sesungguhnya dari penglihatan-penglihatan ini kita mengetahui bahwa Zakaria memiliki cara penulisan yang unik, mengungkapkan pergumulan umat Israel dengan bangkitnya bangsa-bangsa. Keadaan tidak membuat mereka berhenti berpikir namun dengan metode tertentu dan symbol-symbol kitab Zakaria hadir menguatkan umatNya dalam pembuangan. Kerajaan-kerajaan dunia ini akan bangkit, menekan dan menindas umat Allah. Bahkan umat Allah akan tercerai berai seolah kehilangan gembala namun Allah sendiri menjadi gembala dan akan mendatangkan sukacita dan sorak sorai nagi umatnya.
Pandangan Zakaria sejajar dengan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan adalah murka Allah atas pelanggaran (Zak 1:2). Sekalipun Yerusalem akan hancur, umat Allah akan tercerai berai namun Allah akan datang, sebagai Raja dami Dia akan memulihkan keadaan umatNya, dan memulihkan keadaan mereka. Pembuangan adalah hukuman, namun bukan untuk melenyapkan namun hukuman yang bersifat edukatif mendidik dan memurnikan umatNya. Setelah semua itu dijalani Tuhan akan memulihkan Sion. Itulah sebabnya nabi Zakaria mengatakan: Zakharia 9:9 (TB) Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Zakaria menunjukkan suatu keadaan bahwa Allah akan menghakiminya semua bangsa-bangsa karena Dialah raja alam semesta. Dialah Tuhan atas segala bangsa-bangsa. Tuhan adalah Raja segala bangsa, semua bangsa dan suku bangsa berada dibawah kedaulatan Allah. Tidak ada yang tidak dibawah pemerintahannya.
Sahabat yang baik hati, renungan di pagi hari ini menguatkan kita agar tidak takut. Sehebat apapun kuasa dunia ini menekan dan menindas orang percaya, jalanilah...! Akhir semua perjalanan ini ada pada Tuhan. Tuhan jauh lebih berkuasa karena Tuhan satu-satunya Allah yang memerintah atas segala bangsa. Kuasa Tuhan jauh melebihi dari kuasa apapun di dunia ini. Tuhan itu raja di atas segala raja. Senagaimana pesan Paulus segala kuasa bertekuk lutut: Filipi 2:10 (TB) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 28/08/2017
Zakharia 14:9 (TB) Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Zechariah 14:9 (RSV) And the LORD will become king over all the earth; on that day the LORD will be one and his name one.
Zakaria artinya Tuhan mengingat kembali umatNya. Kitab Zakaria ini hendak menunjukkan bahwa sesungguhnya Tuhan tidak lupa akan umatNya dalam pembuangan. Allah akan menghukum bangsa-bangsa yang selama ini menindas umatNya, Tuhan akan datang menyelamatkan dan mengembalikan mereka ke Yerusalem.
Jika anda membaca kitab Zakaria, mungkin anda akan sulit memahami karena isinya banyak mengenai penglihatan-penglihatan (Pasal 1-9). Di kalangan teolog juga mengalami kesulitan memahami penglihatan-penglihatan yang dituliskan dalam kitab ini. Namun disitulah kekayaan Alkitab, zaman penindasan membuat para hamba Tuhan terus kreatif, menyampaikan pesan-pesan nabiah lewat simbol-simbol yang dapat ditangkap dan dipahami oleh umat Israel. Sesungguhnya dari penglihatan-penglihatan ini kita mengetahui bahwa Zakaria memiliki cara penulisan yang unik, mengungkapkan pergumulan umat Israel dengan bangkitnya bangsa-bangsa. Keadaan tidak membuat mereka berhenti berpikir namun dengan metode tertentu dan symbol-symbol kitab Zakaria hadir menguatkan umatNya dalam pembuangan. Kerajaan-kerajaan dunia ini akan bangkit, menekan dan menindas umat Allah. Bahkan umat Allah akan tercerai berai seolah kehilangan gembala namun Allah sendiri menjadi gembala dan akan mendatangkan sukacita dan sorak sorai nagi umatnya.
Pandangan Zakaria sejajar dengan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan adalah murka Allah atas pelanggaran (Zak 1:2). Sekalipun Yerusalem akan hancur, umat Allah akan tercerai berai namun Allah akan datang, sebagai Raja dami Dia akan memulihkan keadaan umatNya, dan memulihkan keadaan mereka. Pembuangan adalah hukuman, namun bukan untuk melenyapkan namun hukuman yang bersifat edukatif mendidik dan memurnikan umatNya. Setelah semua itu dijalani Tuhan akan memulihkan Sion. Itulah sebabnya nabi Zakaria mengatakan: Zakharia 9:9 (TB) Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Zakaria menunjukkan suatu keadaan bahwa Allah akan menghakiminya semua bangsa-bangsa karena Dialah raja alam semesta. Dialah Tuhan atas segala bangsa-bangsa. Tuhan adalah Raja segala bangsa, semua bangsa dan suku bangsa berada dibawah kedaulatan Allah. Tidak ada yang tidak dibawah pemerintahannya.
Sahabat yang baik hati, renungan di pagi hari ini menguatkan kita agar tidak takut. Sehebat apapun kuasa dunia ini menekan dan menindas orang percaya, jalanilah...! Akhir semua perjalanan ini ada pada Tuhan. Tuhan jauh lebih berkuasa karena Tuhan satu-satunya Allah yang memerintah atas segala bangsa. Kuasa Tuhan jauh melebihi dari kuasa apapun di dunia ini. Tuhan itu raja di atas segala raja. Senagaimana pesan Paulus segala kuasa bertekuk lutut: Filipi 2:10 (TB) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 26 Agustus 2017
TUHAN PENYELAMAT YANG KWKAL
TUHAN PENYELAMAT YANG KEKAL
Selamat hari minggu! Tentu bukanlah pekerjaan mudah meyakinkan orang, apalagi jika suasana hati yang penuh beban. Tidak semudah seorang marketing mempromosikan produknya. Sebagaimana kita tahu seorang marketing harus berusaha meyakinkan konsumen dengan mempromosikan produknya, baik melalui tutur bahasa yang menarik, pandai menjelaskan mutu dan kwalitas, tahu menjelaskan manfaatnya pada konsumen dan meyakinkan orang bahwa produknya menjawab kebutuhan dan keahlian lainnya. Tidak jarang korporasi mengalokasikan anggaran yang lumayan untuk promosi dan marketing.
Pekerjaan meyakinkan ini jugalah yang digumuli oleh nabi Yesaya dalam pembuangan sebagaimana nats Kotbah Minggu ini dari Yesaya 51:1-8. Orang yang diyakinkannya adalah umat Allah yang telah berjuang keras hidup menderita di pembuangan Babel: mengalami pergumulan batin dan tidak sedikit dari antara mereka yang sudah berputus asa menantikan keselamatan. Namun ada pula yang sangat giat mencari Tuhan dan hidup dalam kebenaran, yaitu sisa-sisa Israel yang selalu bertekun menantikan keselamatan dari Allah. Menantikan Mesias yang akan memulihkan Sion dan Yerusalem.
Jika tidak semua dapat diyakinkan, setidaknya sisa-sisa ini masih dapat mendengarkannya. Itulah sebabnya Yesaya fokus pada orang yang mencari Tuhan yaitu: sisa-sisa Israel. Ungkapan: "hai kamu yang mengejar kebenaran" dan "hai kamu yang mencari Tuhan" adalah komunitas yang masih memiliki pengharapan dan menantikan keselamatan dari Tuhan. Penantian mereka tidak akan sia-sia, pencarian mereka tidaklah usaha menjaring angin. Mereka akan menemukan apa yang mereka cari yaitu keselamatan dari Tuhan. Tuhan penyelamat yang kekal.
Untuk meyakinkan hal ini Yesaya menunjukkan contoh tindakan Allah dalam sejarah Israel dengan mengarahkan: Pandanglah...
1. Abraham dan Sarah
Ketika dipanggil dia hanya sendiri namun ditempa dan dijadikan Tuhan menjadi bangsa yang besar. Tuhan memberkati ra Allah bekerja sehingga orang yang sebatang kara pun dapat dijadikan menjadi bangsa yang besar. Mengapa bisa demikian karena janji Allah. Allah telah mengikat perjanjian kepada Abraham. Janji Tuhan tidak akan berubah, seperti fajar yang selalu menyingsing di pagi hari demikian janji Tuhan akan konsisten dan digenapi.
Ketika dipanggil dia hanya sendiri namun ditempa dan dijadikan Tuhan menjadi bangsa yang besar. Tuhan memberkati ra Allah bekerja sehingga orang yang sebatang kara pun dapat dijadikan menjadi bangsa yang besar. Mengapa bisa demikian karena janji Allah. Allah telah mengikat perjanjian kepada Abraham. Janji Tuhan tidak akan berubah, seperti fajar yang selalu menyingsing di pagi hari demikian janji Tuhan akan konsisten dan digenapi.
2. Tuhan akan membangun reruntuhan Sion. Sejak ditahlukkan Babelonia, Sion telah menjadi sepi, Yerusalem tinggal puing korban perang. Lorong-lorongnya menjadi senyap dan jalan-jalan utamanya sepi; tidak ada orang tua berjalan dan tak ada anak-anak bermain. Yerusalem telah menjadi reruntuhan yangbselalu diratapi. Tuhan akan memulihkannya, Tuhan akan membangun kota Allah kembali. Bagaimana itu mungkin? Tuhan itu maha kuasa, Dia bisa mengubah padang gurun menjadi taman Eden dan tanah gersang menjadi taman Tuhan. Tidak ada yang mustahil baginya. Semuanya dapat diubahnya sesuai dengan kehendakNya. Sejarah perjalanan Israel keluar dari perbudakan Mesir hingga tuntunan Tuhan sampai ke Tanah Kanaan semuanya telah dilihat dan disaksikan oleh bangsa Israel. Sehingga menetapkan kredo atau pengakuan iman. Pengakuan iman ini terus diulang-ulang dan diajarkan dari generasi ke generasi. Allah itu maha kuasa, tiada kemustahilan bagi Allah. Sekali dia berfirman jadilah maka segala sesuatu akan jadi. Sion yang hanya tinggal puing akan dipulihkan. Itu bukanlah hanya janji, Tuhan sendiri telah memakai Raja Kores (Raja Persia) memulangkan Yehuda darinpembuangan babel dan membekali mereka membangun kembali tembok Yerusalem dan membangun kembali Bait Allah dibawah kepemimpinan Esra dan Nehemia.
Jika demikian halnya tak ada alasan untuk meragukan janji Kleselamatan Allah. Percayalah pada Tuhan, keselamatan akan datang. Sekali Dia berjanji, Tuhan akan menggenapi janjinya.
3. Yesaya mengajak agar bangsa itu memandang sekelilingnya, semua itu akan berlalu: langit, bumi dan segala kemegahannya akan berlalu. Namun keselamatan dari Tuhan akan abadi.
Yesaya 51:6 (TB) Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
Sungguh apa yang kita pandang baik, kuat dan megah akan berakhir dan berlalu. Langit akan lenyap seperti asap dan bumi memburuk sepeti pakaian usang dan akan ditinggal. Yang abadi adalah Firman Tuhan dan janjiNya tetap untuk selama-lamanya. Karena itu tetaplah berpegang pada janji kedelamatanNya.
Yang menjadi permasalahn adalah: apa yang kita lakukan selama penantian? Apa yang hendak kita perbuat sampai pemenuhan janji?
Yesaya dalam kotbah Minggu ini berungkali menyebutkan beberapa hal:
A. Perhatikanlah
B. Pandanglah
C. Arahkanlah
D. Dengarkanlah
B. Pandanglah
C. Arahkanlah
D. Dengarkanlah
Semuanya itu adalah bentuk imperatif yang betujuan kepada Allah.
Perhatikanlah, pandanglah, arahkanlah dan dengarkanlah...! Semuanya ini ajakan dan bahkan membuat perbandingan, jika ada pilihan-pilihan yang ditawarkan dunia ini, ingatkahbitu sementara semua akan berlalu. Jika banyak nasihat, banyak petuah dan sumbang saran. Bisa saja orang dalam pembuangan telah mencari jalan alternatif di luar kehendak Allah. Yesaya mengajak agar mereka kembali kepada arah yang Tuhan tunjukkan. Jika masukan dan sumbang saran itu tidak bersumber dari Allah abaikanlah dan kembalilah mendengarkan firman Tuhan. Lihatlah dan perhatikan hidup mereka yang telah mengikuti panggilan Allah seperti Abraham, pengalaman mereka akan menjadi kekayaan rohani bagi kita; menguatkan dan menginspirasi kita mengikuti jejak sukses mereka.
Perhatikanlah, pandanglah, arahkanlah dan dengarkanlah...! Semuanya ini ajakan dan bahkan membuat perbandingan, jika ada pilihan-pilihan yang ditawarkan dunia ini, ingatkahbitu sementara semua akan berlalu. Jika banyak nasihat, banyak petuah dan sumbang saran. Bisa saja orang dalam pembuangan telah mencari jalan alternatif di luar kehendak Allah. Yesaya mengajak agar mereka kembali kepada arah yang Tuhan tunjukkan. Jika masukan dan sumbang saran itu tidak bersumber dari Allah abaikanlah dan kembalilah mendengarkan firman Tuhan. Lihatlah dan perhatikan hidup mereka yang telah mengikuti panggilan Allah seperti Abraham, pengalaman mereka akan menjadi kekayaan rohani bagi kita; menguatkan dan menginspirasi kita mengikuti jejak sukses mereka.
#pdt nekson m sjuntak
Jumat, 25 Agustus 2017
KEBERANIAN UNTUK BERSAKSI
KEBERANIAN UNTUK BERSAKSI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 26/08/2017
Kisah Para Rasul 4:29 (TB) Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
Acts 4:29 (RSV) And now, Lord, look upon their threats, and grant to thy servants to speak thy word with all boldness,
Jika ketakutan telah hilang maka yang tinggal hanyalah keberanian.
Ungkapan di atas sangat tepat menggambarkan pengalaman gereja mula-mula, mereka telah kehilangan rasa takut atas segala penganiayaan, pengejaran dan penindasan. Dapat kita bayangkan para rasul dan gereja mula-mula berasal dari kalangan sederhana namun harus berhadapan dengan soko guru dan rabbi yang dihormati kalangan Yahudi. Mereka adalah rakyat biasa namun harus berhadapan dengan tentara pemerintah Romawi yang sangat ditakuti. Namun lihatlah sekalipun mereka dari kalangan sederhana, tapi Petrus berkotbah luar biasa dikalangan tua-tua, guru dan rabbi-rabbi Yahudi? Sekalipun jemaat berasal dari rakyat jelata namun mereka tidak takut dan tak mundur sedikit pun atas tekanan dan senjata tentara Romawi? Itulah pengalaman rasul dan jemaat mula-mula yang terus diancam, dikejar dan dianiaya.
Apa yang membuat mereka memiliki energi yang begitu kuat tanpa rasa takut, jawabnya adalah doa. Mereka berdoa menyerahkan apa yang terjadi pada hidup mereka; pasrah dan percaya kepada Tuhan atas segala keadaan. Lihat doa rasul Petrus: "Ya Tuhan lihatlah mereka mengancam kami". Segala ancaman, tekanan dan segala sesuatu yang terjadi disampaikan kepada Tuhan. Mereka tidak berdoa untuk menyingkirkan segala masalah dan tekanan, tetapi berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan dalam menjalani kesusahan agar mampu memberitakan Injil, menyaksikan Yesus Kristus lewat pola hidup mereka.
Mungkin kita pernah mendengar kisah Dietrich Boenhoeffer melawan Nazi. Dalam berbagai kesempatan sahabatnya mengajak agar keluar dari Jerman menyeberang ke USA, bahkan tiket perjalanannya sudah dipersiapkan sahabat-sahabatnya. Namun dia, menolaknya dan tetap tinggal di Jerman. Akhirnya dia ditangkap tentara, dipenjarakan dan dihukum mati oleh Nazi. Hal yang mendasarinya adalah Kisah 4:29 ini bahwa murid sejati Tuhan Yesus bukanlah berdoa agar tidak ada masalah, tetapi berdoa agar kuat menghadapi masalah. Dalam visinya kematiannya tidak akan diratapi dengan duka, tetapi bersyukur atas kasih dan kerahiman Allah.
“… Hidup lamaku penuh dengan kebaikan Allah, dan dosa-dosaku ditutupi oleh kasih penuh pengampunan dari Kristus yang tersalib. Aku sangat berterima kasih kepada pribadi-pribadi yang telah kujumpai, dan aku hanya berharap bahwa mereka tidak pernah akan berdukacita atas diriku, akan tetapi bahwa mereka juga akan senantiasa merasa pasti dan berterima kasih penuh syukur atas kerahiman dan pengampunan Allah (Surat kepada Eberhard Bethge, 23 Agustus 1944)
Itulah mahalnya seorang murid (the cost of disciple) harus memikul salib
Sahabat yang baik hati! Inilah hidup orang beriman. Beriman bukan berarti hidup tanpa masalah dan hambatan, namun berdoa agar memiliki spirit atau kekuatan dalam menjalani semua tantangan dan hambatan. Demikianlah hendaknya kita masing-masing jangan minta agar tidak ada masalah, karena diminta atau tidak diminta kita akan selalu bersinggungan masalah. Dalam segala pergumulan itu semua berdoalah memohon kekuatan dari Tuhan agar Tuhan menguatkan kita menghadapi tantangan dan keberanian menyaksikan Yesus Kristus.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 26/08/2017
Kisah Para Rasul 4:29 (TB) Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
Acts 4:29 (RSV) And now, Lord, look upon their threats, and grant to thy servants to speak thy word with all boldness,
Jika ketakutan telah hilang maka yang tinggal hanyalah keberanian.
Ungkapan di atas sangat tepat menggambarkan pengalaman gereja mula-mula, mereka telah kehilangan rasa takut atas segala penganiayaan, pengejaran dan penindasan. Dapat kita bayangkan para rasul dan gereja mula-mula berasal dari kalangan sederhana namun harus berhadapan dengan soko guru dan rabbi yang dihormati kalangan Yahudi. Mereka adalah rakyat biasa namun harus berhadapan dengan tentara pemerintah Romawi yang sangat ditakuti. Namun lihatlah sekalipun mereka dari kalangan sederhana, tapi Petrus berkotbah luar biasa dikalangan tua-tua, guru dan rabbi-rabbi Yahudi? Sekalipun jemaat berasal dari rakyat jelata namun mereka tidak takut dan tak mundur sedikit pun atas tekanan dan senjata tentara Romawi? Itulah pengalaman rasul dan jemaat mula-mula yang terus diancam, dikejar dan dianiaya.
Apa yang membuat mereka memiliki energi yang begitu kuat tanpa rasa takut, jawabnya adalah doa. Mereka berdoa menyerahkan apa yang terjadi pada hidup mereka; pasrah dan percaya kepada Tuhan atas segala keadaan. Lihat doa rasul Petrus: "Ya Tuhan lihatlah mereka mengancam kami". Segala ancaman, tekanan dan segala sesuatu yang terjadi disampaikan kepada Tuhan. Mereka tidak berdoa untuk menyingkirkan segala masalah dan tekanan, tetapi berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan dalam menjalani kesusahan agar mampu memberitakan Injil, menyaksikan Yesus Kristus lewat pola hidup mereka.
Mungkin kita pernah mendengar kisah Dietrich Boenhoeffer melawan Nazi. Dalam berbagai kesempatan sahabatnya mengajak agar keluar dari Jerman menyeberang ke USA, bahkan tiket perjalanannya sudah dipersiapkan sahabat-sahabatnya. Namun dia, menolaknya dan tetap tinggal di Jerman. Akhirnya dia ditangkap tentara, dipenjarakan dan dihukum mati oleh Nazi. Hal yang mendasarinya adalah Kisah 4:29 ini bahwa murid sejati Tuhan Yesus bukanlah berdoa agar tidak ada masalah, tetapi berdoa agar kuat menghadapi masalah. Dalam visinya kematiannya tidak akan diratapi dengan duka, tetapi bersyukur atas kasih dan kerahiman Allah.
“… Hidup lamaku penuh dengan kebaikan Allah, dan dosa-dosaku ditutupi oleh kasih penuh pengampunan dari Kristus yang tersalib. Aku sangat berterima kasih kepada pribadi-pribadi yang telah kujumpai, dan aku hanya berharap bahwa mereka tidak pernah akan berdukacita atas diriku, akan tetapi bahwa mereka juga akan senantiasa merasa pasti dan berterima kasih penuh syukur atas kerahiman dan pengampunan Allah (Surat kepada Eberhard Bethge, 23 Agustus 1944)
Itulah mahalnya seorang murid (the cost of disciple) harus memikul salib
Sahabat yang baik hati! Inilah hidup orang beriman. Beriman bukan berarti hidup tanpa masalah dan hambatan, namun berdoa agar memiliki spirit atau kekuatan dalam menjalani semua tantangan dan hambatan. Demikianlah hendaknya kita masing-masing jangan minta agar tidak ada masalah, karena diminta atau tidak diminta kita akan selalu bersinggungan masalah. Dalam segala pergumulan itu semua berdoalah memohon kekuatan dari Tuhan agar Tuhan menguatkan kita menghadapi tantangan dan keberanian menyaksikan Yesus Kristus.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 24 Agustus 2017
TIADA YANG KEBETULAN
TIDAK ADA YANG KEBETULAN
Daud Pengantar Roti Menjadi Pahlawan
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 25/08/2017
1 Samuel 17:18 (TB) Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka.
1 Samuel 17:18 (UKJV) And carry these ten cheeses unto the captain of their thousand, and look how your brethren fare, and take their pledge.
Di dunia inibtidak ada yang kebetulan, namun semuanya ada dalam rencana dan sepengetahuan Tuhan. Salah satu contoh kita temukan dalam kisah Daud terjun ke medan perang melawan Goliat.
Bangsa Israel dipimpinnoleh Saul mendapat tekanan dari bangsa Filistin. Baik Filistin maupun Israel sudah saling mempersiapkan pasukan perangnya untuk bertempur. Namun seorang algojo Filistin bernama Goliat terus mengancam orang Israel dan menantang Saul agar menyuruh satu orang menantangnya. Saul sebagai pemimpin ketakutan dan cemas menghadapinya (17:11), Goliat gagah, perkasa tubuhnya tegap danntingginya 6 hasta 1 jengkal.(kira-kira 3.5 meter). Bagaimana mungkin dapat melawannya?
Dalam menghadapi bangsa Filistin anak-anak Isai, yaitu: Eliab, Abinadab dan Syama turut dalam pasukan Israel. Semuanya maju ke medan perang bersama Saul menghadapi pasukan Filistin. Namun Saul belum menjawab tantangan Goliad, karena tidak ada lawan yang sebanding dari pasukannya. Dalam keadaan demikianlah ditempat terpisah Isai menyuruh Daud memberikan bekal bagi kakak-kakaknya dan hendak memastikan bahwa kakak-kakaknya selamat dalam perang. Ini bukan kebetulan, namun rencana Allah untuk memperkenalkan Daud yang telah diurapi Samuel menjadi pemimpin besar di tengah-tengah umatNya (Baca 2 Sam 16). Daud seorang pembawa bekal dan diutus hanya untuk memastikan kakak-kakaknya sehat, namun justru itu jalannya Daud terjun ke medan perang. Daud tidak membiarkan Goliat menghina Allah Israel dan menghina umat Israel. Daud pun meminta restu dari Saul. Saul dengan berat hati membiarkan Daud menghadapi Goliat sang raksasa itu. Akhirnya Daud tampil melawan Goliat hanya bersenjatakan alu, suatu alat yang lazim dipakai gembala. Goliat mengejek bahkan menghina Daud dengan menyebutnya anjing. Namun lihatlah oleh alu, Daud mengalahkan Goliat secara menakjubkan.
Sahabat yang baik hati! Banyak kejadian dalam hidup ini terjadi tanpa kita perkirakan. Daud datang ke medan perang sebenarnya bukan untuk berperang namun justru kehadirannya menjadi pahlawan di dalam perang yang mengagumkan. Dia hadir bukan hanya memastikan keselamatan kakak-kakaknya, namun memastikan keselamatan bangsa Israel dari tekanan bangsa Filistin. Daud tampil bukan dia rencanakan, dia maju ke pertempuran bukan mau medali gelar pahlawan namun keadaan itu membuatNya melakukan sesuatu yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bangsanya.
Coba ingat lagi, mungkin anda juga pernah mengalami kejadian yang tidak anda rencanakan. Anda merencanakan perjalanan atau anda ingin mengerjakan sesuatu sesuai dengan rencana anda, namun situasi tertentu membuat anda harus melakukan sesuatu yang bukan agenda anda, namun menurut anda harus kerjakan. Lakukanlah, siapa tahu ini adalah panggilan untuk anda mengerjakan sesuatu untuk menyatakan kehendak Allah dan berguna bagi orang lain. Tidak ada yang kebetulan, tetapi Tuhan dapat memanggil setiap orang untuk menyatakan kehendakNya. Tuhan juga bekerja dan berkarya dalam segala keadaan atau situasi untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang.
#pdt nekson m sjuntak
Daud Pengantar Roti Menjadi Pahlawan
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 25/08/2017
1 Samuel 17:18 (TB) Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda dari mereka.
1 Samuel 17:18 (UKJV) And carry these ten cheeses unto the captain of their thousand, and look how your brethren fare, and take their pledge.
Di dunia inibtidak ada yang kebetulan, namun semuanya ada dalam rencana dan sepengetahuan Tuhan. Salah satu contoh kita temukan dalam kisah Daud terjun ke medan perang melawan Goliat.
Bangsa Israel dipimpinnoleh Saul mendapat tekanan dari bangsa Filistin. Baik Filistin maupun Israel sudah saling mempersiapkan pasukan perangnya untuk bertempur. Namun seorang algojo Filistin bernama Goliat terus mengancam orang Israel dan menantang Saul agar menyuruh satu orang menantangnya. Saul sebagai pemimpin ketakutan dan cemas menghadapinya (17:11), Goliat gagah, perkasa tubuhnya tegap danntingginya 6 hasta 1 jengkal.(kira-kira 3.5 meter). Bagaimana mungkin dapat melawannya?
Dalam menghadapi bangsa Filistin anak-anak Isai, yaitu: Eliab, Abinadab dan Syama turut dalam pasukan Israel. Semuanya maju ke medan perang bersama Saul menghadapi pasukan Filistin. Namun Saul belum menjawab tantangan Goliad, karena tidak ada lawan yang sebanding dari pasukannya. Dalam keadaan demikianlah ditempat terpisah Isai menyuruh Daud memberikan bekal bagi kakak-kakaknya dan hendak memastikan bahwa kakak-kakaknya selamat dalam perang. Ini bukan kebetulan, namun rencana Allah untuk memperkenalkan Daud yang telah diurapi Samuel menjadi pemimpin besar di tengah-tengah umatNya (Baca 2 Sam 16). Daud seorang pembawa bekal dan diutus hanya untuk memastikan kakak-kakaknya sehat, namun justru itu jalannya Daud terjun ke medan perang. Daud tidak membiarkan Goliat menghina Allah Israel dan menghina umat Israel. Daud pun meminta restu dari Saul. Saul dengan berat hati membiarkan Daud menghadapi Goliat sang raksasa itu. Akhirnya Daud tampil melawan Goliat hanya bersenjatakan alu, suatu alat yang lazim dipakai gembala. Goliat mengejek bahkan menghina Daud dengan menyebutnya anjing. Namun lihatlah oleh alu, Daud mengalahkan Goliat secara menakjubkan.
Sahabat yang baik hati! Banyak kejadian dalam hidup ini terjadi tanpa kita perkirakan. Daud datang ke medan perang sebenarnya bukan untuk berperang namun justru kehadirannya menjadi pahlawan di dalam perang yang mengagumkan. Dia hadir bukan hanya memastikan keselamatan kakak-kakaknya, namun memastikan keselamatan bangsa Israel dari tekanan bangsa Filistin. Daud tampil bukan dia rencanakan, dia maju ke pertempuran bukan mau medali gelar pahlawan namun keadaan itu membuatNya melakukan sesuatu yang harus dilakukan untuk menyelamatkan bangsanya.
Coba ingat lagi, mungkin anda juga pernah mengalami kejadian yang tidak anda rencanakan. Anda merencanakan perjalanan atau anda ingin mengerjakan sesuatu sesuai dengan rencana anda, namun situasi tertentu membuat anda harus melakukan sesuatu yang bukan agenda anda, namun menurut anda harus kerjakan. Lakukanlah, siapa tahu ini adalah panggilan untuk anda mengerjakan sesuatu untuk menyatakan kehendak Allah dan berguna bagi orang lain. Tidak ada yang kebetulan, tetapi Tuhan dapat memanggil setiap orang untuk menyatakan kehendakNya. Tuhan juga bekerja dan berkarya dalam segala keadaan atau situasi untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 23 Agustus 2017
PERSEMBAHAN MENOPANG PERSEKUTUAN
PERSEMBAHAN MENOPANG PERSEKUTUAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak si pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 24/08/2017.
Kisah Para Rasul 4:36-37 (TB) Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Acts 4:36-37 (UKJV) And Joses, who by the apostles was surnamed Barnabas, (which is, being interpreted, The son of consolation,) a Levite, and of the country of Cyprus,
Having land, sold it, and brought the money, and laid it at the apostles' feet.
Satu untuk semua adalah pola hidup gereja mula-mula. Mereka membentuk suatu persekutuan atau komunitas sehati sejiwa, apa yang dimiliki seseorang adalah milik semua jemaat. Dihadapan para rasul mereka mempersembahkan apa yang ada padanya diberikan kepada jemaat untuk menopang persekutuan. Hidup demikian tak membuat mereka berkekurangan, justru berkelimpahan dan para rasul semakin kuat dalam memberitakan Injil. Kisah Para Rasul 4:32-33 (TB) "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah."
Hidup sehati sejiwa membuat komunitas ini semakin dicintai oleh orang dan semakin banyak pula yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Di dalam persekutuan jemaat mula-mula semua orang saling memperhatikan sesamanya dan mereka menjadi satu keluarga yang bekerja untuk menopang semua anggota persekutuan. Pola hidup demikian sangat menopang penyebaran kekristenan, sekalipun ada yang ditangkap, dipenjarakan, dikejar dan dianiaya namun semua jemaat menjadi pendoa dan menopang baginya. Pola hidup demikian pula menjadi jaminan hidup anggota keluarga korban penganiayaan dan pengejaran.
Dalam renungan pagi ini, seorang yang bernama Yusuf, dia Yahudi perantau berasal dari Pulau Siprus namun telah menerima Yesus sebagai Yuruselamat. Dia menjual ladang miliknya dan di hadapan rasul dia mempersembahkan miliknya itu untuk menopang persekutuan jemaat. Perbuatannya telah menjadi kotbah dan teladan yang tercatat dalam Alkitab.
Dalam studi ekonomi, pola hidup jemaat ini sering dijadikan dasar dalam membentuk koperasi. Ide dasarnya hampir sama masing-masing anggota menopang sesama anggota sumpan pinjam. Namun koperasi tentu dibangun diatas dasar pemgelolaan bisnis dan saling percaya dan dalam bentuk simpan pinjam yang saling menguntungkan. Namun pola hidup jemaat ini adalah totali bentuk persembahan; masing-masing mempersembahkan apa yang ada padanya menjadi milik semua dan semua menjadi satu keluarga, satu kepemilikan dan satu jiwa dalam menjalani hidup.
Pola hidup demikian tentulah sulit untuk diterapkan masa kini, namun prinsip kebersamaan, masing-masing mempersembahkan apa yang ada pada kita untuk menopang sesama adalah mutlak menjadi prinsip hidup kita. Itulah makna tubuh Kristus, hidup di dalam satu persekutuan bahwa apa yang dialami oleh salah salah anggota adalah pengalaman semua. Sama seperti anggota tubuh kita, jika kaki tersandung maka seluruh anggota tubuh akan merasakannya.
Sahabat yang baik hati, kiranya firman yang kita baca di pagi ini semakin menyentuh hati kita untuk lebih peduli terhadap sesama. Mari berlomba untuk berbuat sesuatu menolong dan menopang persekutuan kita dalam komunitas masing-masing, persekutuan dalam keluarga, persekutuan dalam jemaat(gereja) dan persekutuan dalam masyarata maupun lingkungan kerja. Inilah ciri pribadi orang percaya mempersembahkan hidup untuk menopang sesama dalam kasih. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak si pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 24/08/2017.
Kisah Para Rasul 4:36-37 (TB) Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Acts 4:36-37 (UKJV) And Joses, who by the apostles was surnamed Barnabas, (which is, being interpreted, The son of consolation,) a Levite, and of the country of Cyprus,
Having land, sold it, and brought the money, and laid it at the apostles' feet.
Satu untuk semua adalah pola hidup gereja mula-mula. Mereka membentuk suatu persekutuan atau komunitas sehati sejiwa, apa yang dimiliki seseorang adalah milik semua jemaat. Dihadapan para rasul mereka mempersembahkan apa yang ada padanya diberikan kepada jemaat untuk menopang persekutuan. Hidup demikian tak membuat mereka berkekurangan, justru berkelimpahan dan para rasul semakin kuat dalam memberitakan Injil. Kisah Para Rasul 4:32-33 (TB) "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah."
Hidup sehati sejiwa membuat komunitas ini semakin dicintai oleh orang dan semakin banyak pula yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Di dalam persekutuan jemaat mula-mula semua orang saling memperhatikan sesamanya dan mereka menjadi satu keluarga yang bekerja untuk menopang semua anggota persekutuan. Pola hidup demikian sangat menopang penyebaran kekristenan, sekalipun ada yang ditangkap, dipenjarakan, dikejar dan dianiaya namun semua jemaat menjadi pendoa dan menopang baginya. Pola hidup demikian pula menjadi jaminan hidup anggota keluarga korban penganiayaan dan pengejaran.
Dalam renungan pagi ini, seorang yang bernama Yusuf, dia Yahudi perantau berasal dari Pulau Siprus namun telah menerima Yesus sebagai Yuruselamat. Dia menjual ladang miliknya dan di hadapan rasul dia mempersembahkan miliknya itu untuk menopang persekutuan jemaat. Perbuatannya telah menjadi kotbah dan teladan yang tercatat dalam Alkitab.
Dalam studi ekonomi, pola hidup jemaat ini sering dijadikan dasar dalam membentuk koperasi. Ide dasarnya hampir sama masing-masing anggota menopang sesama anggota sumpan pinjam. Namun koperasi tentu dibangun diatas dasar pemgelolaan bisnis dan saling percaya dan dalam bentuk simpan pinjam yang saling menguntungkan. Namun pola hidup jemaat ini adalah totali bentuk persembahan; masing-masing mempersembahkan apa yang ada padanya menjadi milik semua dan semua menjadi satu keluarga, satu kepemilikan dan satu jiwa dalam menjalani hidup.
Pola hidup demikian tentulah sulit untuk diterapkan masa kini, namun prinsip kebersamaan, masing-masing mempersembahkan apa yang ada pada kita untuk menopang sesama adalah mutlak menjadi prinsip hidup kita. Itulah makna tubuh Kristus, hidup di dalam satu persekutuan bahwa apa yang dialami oleh salah salah anggota adalah pengalaman semua. Sama seperti anggota tubuh kita, jika kaki tersandung maka seluruh anggota tubuh akan merasakannya.
Sahabat yang baik hati, kiranya firman yang kita baca di pagi ini semakin menyentuh hati kita untuk lebih peduli terhadap sesama. Mari berlomba untuk berbuat sesuatu menolong dan menopang persekutuan kita dalam komunitas masing-masing, persekutuan dalam keluarga, persekutuan dalam jemaat(gereja) dan persekutuan dalam masyarata maupun lingkungan kerja. Inilah ciri pribadi orang percaya mempersembahkan hidup untuk menopang sesama dalam kasih. Tuhan memberkati!
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 22 Agustus 2017
ALLAH YANG KUAT DAN DAHSYAT
ALLAH YANG KUAT DAN DAHSYAT
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 23/08/2017
Ulangan 10:17 (TB) Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;
Deuteronomy 10:17 (UKJV) For the LORD your God is God of gods, and Lord of lords, a great God, a mighty, and a terrible, which regards not persons, nor takes reward:
Jika anda penggemar film anda mungkin akan pernah menonton atau setidaknya membaca ulasan film The Ten Commandments. Film ini karya Cecil B DeMille dan diproduksi oleh Paramount Picture. Film ini diangkat dari kisah kitab Keluaran, bagaimana Musa membawa Israel keluar dari perbudakan Mesir hingga menerima Sepuluh Perintah Tuhan di Sinai. Aktor Musa diperankan oleh Charlton Heston. Film ini menjadi salah satu film terbaik dunia dengan perolehan predikat terbaik; pengolahan gambar, sound, narasi, bintang dan berbagai kategori lainnya. Oleh Kongres Amerika film ini ditetapkan menjadi dokumentasi Nasional, tercatat dalam Guinnes World Record dan oleh Lembaga Film Amerika mencatatkan 10 film terbaik dunia.
Satu hal yang menakjubkan dalam film kolosal ini adalah film ini berhasil memukau penonton bagaimana kekuasaan Allah dan kedahsyatannya yang luar biasa. Sehingga tak ada orang yang mampu berdiri berhadapan muka dengan Tuhan yang hadir melalui Musa dan kuasa yang ada dalam tabut perjanjian. Semuanya taat, takjub dan taat kepada Tuhan yang dahsyat Sebelumnya Musa dengan kuasa Allah telah melakukan mujizat-mujizat besar menahlukkan Firaun. Tulah demi tulah di datangkan agar Firaun dapat membebaskan Israel dan dengan kuasa tangan Tuhan yang kuat menuntun perjalanan Israel selama di padang gurun?
Firaun raja terkuat di jaman itu yang memiliki kekuatan gaib dan sihir. Mesir negara terkuat dan termaju di jaman itu, namun disitulah Allah menunjukkan Allah lebih kuat, tidak ada allah seperti Allah Israel yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Bahkan dalam Kel 4:21 Allah mengeraskan hati Firaun. Allah secara aktif mengeraskan hati Firaun, namun pada saat yang sama Allah menunjukkan kedahsyatannya. Allah memberitahukan apa yang Tuhan kehendaki kita lakukan dalam hidup ini melalui pemberikan ke sepuluh perintah. Kedahsyatan dan kemahakuasaan Tuhan yang disaksikan oleh mereka dari pembebasan hingga pemeliharaanNya selama perjalanan di Gurun Pasir membuat seluruh umat itu takut dan takjub serta melakukan perintahNya.
Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini, mengingatkan kita akan Allah yang kuat dan dahsyat tidak ada satu pun yang sanggup berdiri di hadapannya. Tuhan itu adil, hukumnya benar dan tepat. Tuhan menghendaki kita melakukan kehendakNya. Tuhan tidak memandang bulu menyatakan kasihNya, kita semua sama di hadapan Tuhan. Demikian juga dengan murkanya, Tuhan tidak menghendaki kita orang-orang yang dikasihinya melakukan apa yang bertentangan dengan perintahNya.
Satu dari perilaku yang tidak disukai Tuhan disebutkan dalam renungan pagi ini yaitu korupsi dan penerima suap. Tuhan menghendaki agar setiap orang menikmati bahagian yang ditetapkan Allah baginya. Seperti doa Amsal: Amsal 30:7-9 (TB) "Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku."
Mari semakin takjub kepada kemahakuasaan dan kedahsyatan Tuhan dengan semakin takut kepada Tuhan dan melakukan perintahNya.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 23/08/2017
Ulangan 10:17 (TB) Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;
Deuteronomy 10:17 (UKJV) For the LORD your God is God of gods, and Lord of lords, a great God, a mighty, and a terrible, which regards not persons, nor takes reward:
Jika anda penggemar film anda mungkin akan pernah menonton atau setidaknya membaca ulasan film The Ten Commandments. Film ini karya Cecil B DeMille dan diproduksi oleh Paramount Picture. Film ini diangkat dari kisah kitab Keluaran, bagaimana Musa membawa Israel keluar dari perbudakan Mesir hingga menerima Sepuluh Perintah Tuhan di Sinai. Aktor Musa diperankan oleh Charlton Heston. Film ini menjadi salah satu film terbaik dunia dengan perolehan predikat terbaik; pengolahan gambar, sound, narasi, bintang dan berbagai kategori lainnya. Oleh Kongres Amerika film ini ditetapkan menjadi dokumentasi Nasional, tercatat dalam Guinnes World Record dan oleh Lembaga Film Amerika mencatatkan 10 film terbaik dunia.
Satu hal yang menakjubkan dalam film kolosal ini adalah film ini berhasil memukau penonton bagaimana kekuasaan Allah dan kedahsyatannya yang luar biasa. Sehingga tak ada orang yang mampu berdiri berhadapan muka dengan Tuhan yang hadir melalui Musa dan kuasa yang ada dalam tabut perjanjian. Semuanya taat, takjub dan taat kepada Tuhan yang dahsyat Sebelumnya Musa dengan kuasa Allah telah melakukan mujizat-mujizat besar menahlukkan Firaun. Tulah demi tulah di datangkan agar Firaun dapat membebaskan Israel dan dengan kuasa tangan Tuhan yang kuat menuntun perjalanan Israel selama di padang gurun?
Firaun raja terkuat di jaman itu yang memiliki kekuatan gaib dan sihir. Mesir negara terkuat dan termaju di jaman itu, namun disitulah Allah menunjukkan Allah lebih kuat, tidak ada allah seperti Allah Israel yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Bahkan dalam Kel 4:21 Allah mengeraskan hati Firaun. Allah secara aktif mengeraskan hati Firaun, namun pada saat yang sama Allah menunjukkan kedahsyatannya. Allah memberitahukan apa yang Tuhan kehendaki kita lakukan dalam hidup ini melalui pemberikan ke sepuluh perintah. Kedahsyatan dan kemahakuasaan Tuhan yang disaksikan oleh mereka dari pembebasan hingga pemeliharaanNya selama perjalanan di Gurun Pasir membuat seluruh umat itu takut dan takjub serta melakukan perintahNya.
Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini, mengingatkan kita akan Allah yang kuat dan dahsyat tidak ada satu pun yang sanggup berdiri di hadapannya. Tuhan itu adil, hukumnya benar dan tepat. Tuhan menghendaki kita melakukan kehendakNya. Tuhan tidak memandang bulu menyatakan kasihNya, kita semua sama di hadapan Tuhan. Demikian juga dengan murkanya, Tuhan tidak menghendaki kita orang-orang yang dikasihinya melakukan apa yang bertentangan dengan perintahNya.
Satu dari perilaku yang tidak disukai Tuhan disebutkan dalam renungan pagi ini yaitu korupsi dan penerima suap. Tuhan menghendaki agar setiap orang menikmati bahagian yang ditetapkan Allah baginya. Seperti doa Amsal: Amsal 30:7-9 (TB) "Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku."
Mari semakin takjub kepada kemahakuasaan dan kedahsyatan Tuhan dengan semakin takut kepada Tuhan dan melakukan perintahNya.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 21 Agustus 2017
ANAK-ANAK ABRAHAM PEWARIS JANJI
ANAK-ANAK ABRAHAM PEWARIS JANJI
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 22/08/2017
Galatia 3:29 (TB) Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Galatians 3:29 (UKJV) And if all of you be Christ's, then are all of you Abraham's seed, and heirs according to the promise.
Abraham artinya Bapa Orang Percaya. Menurut narasi Alkitab Abraham dipanggil keluar dari negerinya Ur Kasdim ke tanah Perjanjian yang ditunjukkan oleh Allah. Tuhan memberkatinya dan menjadikannya menjadi bangsa yang besar, keturunannya akan memenuhi bumi dan tak terhitung jumlahnya sama seperti pasir di pantai dan bintang di langit. Ketiga agama langit (Yahudi, Kristen dan Islam) sama-sama mengakui Abraham yang dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi dunia. Allah memanggil Abraham untuk mewujudkan rencana keselamatan dunia dan umat manusia. Sekalipun harus diakui perspektif akan narasi keturunan Abraham telah mendatangkan konflik agama yang sulit untuk dituntaskan. Namun Alkitab mencatat bahwa seluruh anak-anak Abraham sama-sama hadir pada kematian dan pemakaman Abraham. (Kejadian 25:9 (TB) Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,)
Semoga teologi anak-anak Abraham dapat dikembangkan oleh agama-agama pewaris Abraham untuk perdamaian dunia, untuk kerukunan dan kesejahteraan umat manusia. Sesama anak-anak Abraham harus menghargai sesamanya dan sebagai saudara yang rukun dan damai. Sebagaimana dikemukakan Hans Kung (teolog) tidak ada perdamaian dunia tanpa perdamaian agama-agama. Hans Kung dan teolog lainnya mengagas lahirnya karya besar: Global Ethics. Suatu seruan tokoh-tokoh agama dunia untuk turut mendorong peran agama dalam menciptakan perdamaian dan pembangunan kesejahteraan umat manusia.
Hal ini pula yang ditekankan oleh renungan kita di pagi hari ini, Paulus menjelaskan bahwa di dalam Kristus kita adalah anak-anak Abraham. Keanakan kita bukan karena secara genetis namun karena iman. Jika Abrahama adalah bapak orangboercaya kita adalah anak-anaknya yang percaya kepada Yesus Kristus. Sebagaimana kita tahu Abraham memperoleh kasih karunia karena janji dan iman Abraham telah teruji membuat Tuhan berkenan atas Abraham. Abraham mewarisi janji Allah lewat imannya yang teruji itu. Demikian halnya dengan keselamatan, keselamatan itu bukanlah karena faktor genetis anak-anak Abraham, atau karena kemampuan melakukan hukum Taurat. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi anak-anak Abraham karena iman. Iman kepada Yesus Kristus menjadikan kita pewaris janji keselamatan dari Allah. Sebelum ayat ini Paulus telah menjelaskan bahwa di dalam Kristus tidak ada perbedaan: Galatia 3:28 (TB) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Sahabat yang baik hati, pastikan anda milik Kristus sebagaimana iman Paulus dalam Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Oleh iman di dalam Yesus Kristus kita adalah anak-anak Abraham, pewaris janji, pewaris keselamatan dari Allah Bapa. Seperti seorang anak yang mewarisi wasiat dari bapanya, demikianlah kita anak-anak Allah menjadi pewaris kerajaan kekal yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita melalui pengorbanan Yesus Kristus.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 22/08/2017
Galatia 3:29 (TB) Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Galatians 3:29 (UKJV) And if all of you be Christ's, then are all of you Abraham's seed, and heirs according to the promise.
Abraham artinya Bapa Orang Percaya. Menurut narasi Alkitab Abraham dipanggil keluar dari negerinya Ur Kasdim ke tanah Perjanjian yang ditunjukkan oleh Allah. Tuhan memberkatinya dan menjadikannya menjadi bangsa yang besar, keturunannya akan memenuhi bumi dan tak terhitung jumlahnya sama seperti pasir di pantai dan bintang di langit. Ketiga agama langit (Yahudi, Kristen dan Islam) sama-sama mengakui Abraham yang dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi dunia. Allah memanggil Abraham untuk mewujudkan rencana keselamatan dunia dan umat manusia. Sekalipun harus diakui perspektif akan narasi keturunan Abraham telah mendatangkan konflik agama yang sulit untuk dituntaskan. Namun Alkitab mencatat bahwa seluruh anak-anak Abraham sama-sama hadir pada kematian dan pemakaman Abraham. (Kejadian 25:9 (TB) Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre,)
Semoga teologi anak-anak Abraham dapat dikembangkan oleh agama-agama pewaris Abraham untuk perdamaian dunia, untuk kerukunan dan kesejahteraan umat manusia. Sesama anak-anak Abraham harus menghargai sesamanya dan sebagai saudara yang rukun dan damai. Sebagaimana dikemukakan Hans Kung (teolog) tidak ada perdamaian dunia tanpa perdamaian agama-agama. Hans Kung dan teolog lainnya mengagas lahirnya karya besar: Global Ethics. Suatu seruan tokoh-tokoh agama dunia untuk turut mendorong peran agama dalam menciptakan perdamaian dan pembangunan kesejahteraan umat manusia.
Hal ini pula yang ditekankan oleh renungan kita di pagi hari ini, Paulus menjelaskan bahwa di dalam Kristus kita adalah anak-anak Abraham. Keanakan kita bukan karena secara genetis namun karena iman. Jika Abrahama adalah bapak orangboercaya kita adalah anak-anaknya yang percaya kepada Yesus Kristus. Sebagaimana kita tahu Abraham memperoleh kasih karunia karena janji dan iman Abraham telah teruji membuat Tuhan berkenan atas Abraham. Abraham mewarisi janji Allah lewat imannya yang teruji itu. Demikian halnya dengan keselamatan, keselamatan itu bukanlah karena faktor genetis anak-anak Abraham, atau karena kemampuan melakukan hukum Taurat. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita telah menjadi anak-anak Abraham karena iman. Iman kepada Yesus Kristus menjadikan kita pewaris janji keselamatan dari Allah. Sebelum ayat ini Paulus telah menjelaskan bahwa di dalam Kristus tidak ada perbedaan: Galatia 3:28 (TB) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Sahabat yang baik hati, pastikan anda milik Kristus sebagaimana iman Paulus dalam Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Oleh iman di dalam Yesus Kristus kita adalah anak-anak Abraham, pewaris janji, pewaris keselamatan dari Allah Bapa. Seperti seorang anak yang mewarisi wasiat dari bapanya, demikianlah kita anak-anak Allah menjadi pewaris kerajaan kekal yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita melalui pengorbanan Yesus Kristus.
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 20 Agustus 2017
IA MENYANYANGI DENGAN KASIH SETIA
IA MENYAYANGI DENGAN KASIH SETIA
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 21/08/2017
Ratapan 3:31-32 (TB) Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
Lamentations 3:31-32 (UKJV) For the LORD will not cast off for ever:
But though he cause grief, yet will he have compassion according to the multitude of his mercies.
Kitab Ratapan merupakan isi duka dan kabung yang mendalam dari nabi Yeremia meratapi kejatuhan Yerusalem dan pembuangan Babel. Yeremia telah berulang kali menyampaikan nubuatkan agar bangsa itu berbalik kepada Allah, namun apa yang terjadi justru Yeremia dibenci, diancam, dimasukkan dalam sumur dan berbagai penderitaan lainnya. Justru mereka nabi palsulah yang mereka dengarkan. Apa yang disampaikan oleh Yeremia benar, Babel bangkit dan menahlukkan Yerusalem, kota kebanggaan mereka telah menjadi puing dan Bait Allah yang begitu megah, yang diyakini sebagai symbol kehadiran Allah telah telah hancur dan tak satu pun batu bertindih. Jalan-jalan dan lorong - lorong dulu orang tua dan anak-anak berubah menjadi sepi. Yeremia dan umat itu meratapi dan menangisi Yerusalem! Meraka semua meratap dan mengaku Tuhan telah menghukum kami.
Pertanyaan, apakah selamanya akan demikian? Mungkinkan kota ini akan pulih kembali? Banyak dari antara mereka begitu terpukul tidaldapat Yeremia dalam ratapan ini memberikan motivasi dan penguatan bahwa tak selamanya Tuhan mengucilkan. Walaupun Tuhan membiarkan mereka dalam kesusahan, Tuhan tidak meninggalkan mereka. Hal yang harus di ingat bahwa Tuhan setia pada janjinya. Allah turut menderita. Kasihnya lebih besar dari beban yang menimpa hidup kita. Ia menyanyangi kita dengan kasih setianya yang besar.
Inilah kelebihan orang beriman, seberat apapun beban yang menimpa kita; janganlah berputus seolah semuanya sudah berakhir. Renungan pagi ini menguatkan kita dan memberi harapan: tak selamanya Tuhan mengucilkan kita, kesusahan ini akan berlalu dan suka cita akan datang.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 21/08/2017
Ratapan 3:31-32 (TB) Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
Lamentations 3:31-32 (UKJV) For the LORD will not cast off for ever:
But though he cause grief, yet will he have compassion according to the multitude of his mercies.
Kitab Ratapan merupakan isi duka dan kabung yang mendalam dari nabi Yeremia meratapi kejatuhan Yerusalem dan pembuangan Babel. Yeremia telah berulang kali menyampaikan nubuatkan agar bangsa itu berbalik kepada Allah, namun apa yang terjadi justru Yeremia dibenci, diancam, dimasukkan dalam sumur dan berbagai penderitaan lainnya. Justru mereka nabi palsulah yang mereka dengarkan. Apa yang disampaikan oleh Yeremia benar, Babel bangkit dan menahlukkan Yerusalem, kota kebanggaan mereka telah menjadi puing dan Bait Allah yang begitu megah, yang diyakini sebagai symbol kehadiran Allah telah telah hancur dan tak satu pun batu bertindih. Jalan-jalan dan lorong - lorong dulu orang tua dan anak-anak berubah menjadi sepi. Yeremia dan umat itu meratapi dan menangisi Yerusalem! Meraka semua meratap dan mengaku Tuhan telah menghukum kami.
Pertanyaan, apakah selamanya akan demikian? Mungkinkan kota ini akan pulih kembali? Banyak dari antara mereka begitu terpukul tidaldapat Yeremia dalam ratapan ini memberikan motivasi dan penguatan bahwa tak selamanya Tuhan mengucilkan. Walaupun Tuhan membiarkan mereka dalam kesusahan, Tuhan tidak meninggalkan mereka. Hal yang harus di ingat bahwa Tuhan setia pada janjinya. Allah turut menderita. Kasihnya lebih besar dari beban yang menimpa hidup kita. Ia menyanyangi kita dengan kasih setianya yang besar.
Inilah kelebihan orang beriman, seberat apapun beban yang menimpa kita; janganlah berputus seolah semuanya sudah berakhir. Renungan pagi ini menguatkan kita dan memberi harapan: tak selamanya Tuhan mengucilkan kita, kesusahan ini akan berlalu dan suka cita akan datang.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 19 Agustus 2017
JADILAH SEPERTI YANG KAU INGINKAN
JADILAH SEPERTI YANG KAU INGINKAN
5Selamat hari minggu!
Salah satu kebahagian bagi setiap orang adalah ketika menemukan apa yang kita cari dan memperoleh apa yang kita inginkan. Nats kotbah minggu ini dsriMatius 15:21-28 menghadirkan narasi Yesus yang mengasihi seorang perempuan Kanaan memiliki iman yang sangat besar oleh iman yang sangat besar dan akhirnya Yesus memberikan apa yang diinginkannya, yaitu kesembuhan putrinya.
Salah satu kebahagian bagi setiap orang adalah ketika menemukan apa yang kita cari dan memperoleh apa yang kita inginkan. Nats kotbah minggu ini dsriMatius 15:21-28 menghadirkan narasi Yesus yang mengasihi seorang perempuan Kanaan memiliki iman yang sangat besar oleh iman yang sangat besar dan akhirnya Yesus memberikan apa yang diinginkannya, yaitu kesembuhan putrinya.
Yesus bukan hanya melayani di daerah Basis Yahudi, tetapi juga ke non Yahudi. Dalam lotbah minggu ini Yesus pergi ke Tirus dan Sidon, kota paling utara Peta Palestina (untuk mengetahuinya lihatlah bagian belakang alkitab anda). Tempat ini sudah sangat Jauh dari Palestina, sekalipun Yesus telah menyingkir dari keramaian namun lihatlah ke mana pun Yesus pergi akan selalu ada orang yang berdatangan hendak mendengarkan kotbah, pengajaran dan kesembuhan. Orang yang datang kepada Yesus juga bukan hanya dari kalangan Yahudi, namun di luar Jahudi juga datang membawa orang sakit agar disembuhkan. Salah satunya dalam perikop ini perempuan Kanaan. Mungkin saja perempuan ini sudah lama mencari tabib untuk menyembuhkan putrinya yang dirasuhi roh jahat dan sangat menderita. Sebagai orang tua dia terus berusaha mencari kesembuhan putrinya. Mungkin juga dia sudah mendengar nama Yesus yang sangat terkenal. Perjumpaannya dengan Yesus tidak disiasiakan begitu saja. Dalam dialog yang sangat menggugah hati perempuan Samaria menunjukkan kwalitas imannya yang luar biasa. Sampai-sampai Yesus mengatakan: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. (Mat 15:28)
Marilah kita belajar dari iman yang dimiliki perempuan Kanaan ini. Pertama, ketika dia datang MEMOHON, sekalipun seolah Yesus tidak menghiraukannya, hingga murid-murod menyarankan dia dipulangkan namun terus BERSERU agar putrinya disembuhkan. Akhirnya Yesus merespon dan berkata: "Aku diutus hanya kepada anak Israel yang hilang." Perempuan itu MENYEMBAH dan berkata: Tuhan tolonglah aku. Yesus menjawabnya: "tidak patut roti yang disediakan untuk anak-anak dilemparkan untuk anjing." Namun dia berhenti, sekalipun perkataan ini sangat keras namun perempuan itu menjawab: "BENAR TUHAN, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Atas jawaban itu, Yesus melihat imannya yang besar dan seketika itu putrinya sembuh. Dia membenarkan apa yang disampaikan Yesus, tak ada hak untuk memperoleh kesembuhan, namun hanya mengharapkan belas kasihan. Tak ada hak kita untuk memperoleh ini fan itu dari Tuhan, namun hanya kebaikannya yang membuat kita memperoleh yangbkita harapkan. Inilah yang dimiliki perempuan Kanaan penyangkalan diri di hadapan Yesus Kristus, sepenuhnya hanya memohon belas kasihan.
Oleh iman perempuan Kanan memperoleh kasih Kasih karunia. Puterinya yang selama ini dirasuki roha jahat, seketika itu dia bebas dan sembuh. Kasih karunia bukanlah hanya untuk, orang Israel, yang disebut dengan umat pilihan dan bangsa Allah. Kasih karunia Tuhan Yesus terbuka untuk semua orang dan semua kalangan asal datang dan percaya kepada Yesus Kristus.
Dari kotbah minggu ini, kita dapat pelajaran yang berharga:
1. Banyak masalah dan pergumulan yang kita hadapi, Yesus datang dan mau memberikan solusi atas beban dan pergumulan yang kita hadapi.
2. Datang kepada Yesus di dalam iman dan kerendahan hati. Jangan cepat berputus asa jika permohonanmu belum direspon Tuhan, teruslah memohon dan dengan kesungguhan dan kerendahan hati
3. Perlu juga meneladani tanggungjawab orang tua yang berusaha sekuat tenaga agar anakna
1. Banyak masalah dan pergumulan yang kita hadapi, Yesus datang dan mau memberikan solusi atas beban dan pergumulan yang kita hadapi.
2. Datang kepada Yesus di dalam iman dan kerendahan hati. Jangan cepat berputus asa jika permohonanmu belum direspon Tuhan, teruslah memohon dan dengan kesungguhan dan kerendahan hati
3. Perlu juga meneladani tanggungjawab orang tua yang berusaha sekuat tenaga agar anakna
Tuhan Yesus maha baik, Dia datang, merespon dan memberikan solusi atas apa yang kita gumuli.
#pdt nekson m sjuntak
Jumat, 18 Agustus 2017
HIDUP PENUH PENGHARAPAN
HIDUP PENUH PENGHARAPAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hari, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 28/08/2017
1 Petrus 1:3 (TB) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1 Peter 1:3 (UKJV) Blessed be the God and Father of our Lord Jesus Christ, which according to his abundant mercy has begotten us again unto a lively hope by the resurrection of Jesus Christ from the dead,
Teks renungan hari merupakan pujian yang disampaikan Petrus untuk mensyukuri kasih Allah di dalam diri Yesus Kristus. KebangkitanNya melahirkan kita kembali kepada kepada kehidupan yang penuh pengharapan dan sekaligus sebagai bahagian pembuka dari surat Rasul Petrus.
Memiliki pengharapan sangat menentukan semangat kerja seseorang. Jika tidak ada pengharapan pasti semangat kerja menurun dan tingkat pencapaian hasil juga sangat rendah. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar untuk mendatang motivator untuk melatih para staf dan karyawan agar memiliki semangat kerja melalui pelatihan-pelatihan pengembangan diri dan motivasi. Sudah terbukti bahwa staf dan karyawan yang memiliki semangat kerja memberikan dampak positif bagi perusahaan, tingkat produksi lebih tinggi dan segala manfaat lainnya.
Sahabat yang baik hati, orang percaya harus memiliki hidup yang penuh pengharapan. Ada banyak alasan yang bisa kita sebutkan: pertama jaminan pemeliharaan di dunia ini. Yesus Kristus berjanji akan menyertai muridNya sampai akhir jaman (Mat 28:20), kepastian jaminan dalam hidup kita dari segala ancaman dan tekanan karena sehelai rambut pun telah dihitung Tuhan (Mat 10:30). Banyak lagi ayat Alkitab yang meyakinkan kita akan jaminan pemeliharan Tuhan dalam hidup kita. Jaminan itu bukan hanya hidup di dunia ini, tapi telah menganugerahkan kehidupan yang kekal.
Bagi rasul Petrus hidup dalam penuh pengharapan bertititk tolak dari kebangkitan Yesus Kristus. Yesus Kristus telah bangkit, Kubur telah kosong. Ini sangat penting, semua kita takut kepada kematian, setiap orang pasti menangis karena kematian namun dengan bangkitnya Kristus dari kematian, hal yang paling kita takuti dalam hidup ini telah dikalahkan oleh kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus Kristus telah menyeberangkan kita dari kematian kepada hidup yang kekal.
Hidup yang penuh pengharapan adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Karena itu marilah tetap optimis, berpengharapan dan penuh semangat dalan menjalani aktifitas kita masing-masing. Jauhkan sikap pesimis dan segala bentuk yang menurunkan semangat kerja dan motivasi kita. Kristus telah menyeberangkan kita kepada hidup yang penuh pengharapan. Jika ada masalah, jangannsurut dan tawar hati, tetapi jalanilah dengan penuh pengharapan, jangan kalah dan larut masalag namun kuasailah diri dalam segala situasi Tuhan Yesus sumber kekuatan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hari, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 28/08/2017
1 Petrus 1:3 (TB) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1 Peter 1:3 (UKJV) Blessed be the God and Father of our Lord Jesus Christ, which according to his abundant mercy has begotten us again unto a lively hope by the resurrection of Jesus Christ from the dead,
Teks renungan hari merupakan pujian yang disampaikan Petrus untuk mensyukuri kasih Allah di dalam diri Yesus Kristus. KebangkitanNya melahirkan kita kembali kepada kepada kehidupan yang penuh pengharapan dan sekaligus sebagai bahagian pembuka dari surat Rasul Petrus.
Memiliki pengharapan sangat menentukan semangat kerja seseorang. Jika tidak ada pengharapan pasti semangat kerja menurun dan tingkat pencapaian hasil juga sangat rendah. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar untuk mendatang motivator untuk melatih para staf dan karyawan agar memiliki semangat kerja melalui pelatihan-pelatihan pengembangan diri dan motivasi. Sudah terbukti bahwa staf dan karyawan yang memiliki semangat kerja memberikan dampak positif bagi perusahaan, tingkat produksi lebih tinggi dan segala manfaat lainnya.
Sahabat yang baik hati, orang percaya harus memiliki hidup yang penuh pengharapan. Ada banyak alasan yang bisa kita sebutkan: pertama jaminan pemeliharaan di dunia ini. Yesus Kristus berjanji akan menyertai muridNya sampai akhir jaman (Mat 28:20), kepastian jaminan dalam hidup kita dari segala ancaman dan tekanan karena sehelai rambut pun telah dihitung Tuhan (Mat 10:30). Banyak lagi ayat Alkitab yang meyakinkan kita akan jaminan pemeliharan Tuhan dalam hidup kita. Jaminan itu bukan hanya hidup di dunia ini, tapi telah menganugerahkan kehidupan yang kekal.
Bagi rasul Petrus hidup dalam penuh pengharapan bertititk tolak dari kebangkitan Yesus Kristus. Yesus Kristus telah bangkit, Kubur telah kosong. Ini sangat penting, semua kita takut kepada kematian, setiap orang pasti menangis karena kematian namun dengan bangkitnya Kristus dari kematian, hal yang paling kita takuti dalam hidup ini telah dikalahkan oleh kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus Kristus telah menyeberangkan kita dari kematian kepada hidup yang kekal.
Hidup yang penuh pengharapan adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Karena itu marilah tetap optimis, berpengharapan dan penuh semangat dalan menjalani aktifitas kita masing-masing. Jauhkan sikap pesimis dan segala bentuk yang menurunkan semangat kerja dan motivasi kita. Kristus telah menyeberangkan kita kepada hidup yang penuh pengharapan. Jika ada masalah, jangannsurut dan tawar hati, tetapi jalanilah dengan penuh pengharapan, jangan kalah dan larut masalag namun kuasailah diri dalam segala situasi Tuhan Yesus sumber kekuatan kita.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 17 Agustus 2017
MENIMBA AIR KESELAMATAN
MENIMBA AIR KESELAMATAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita
Yesaya 12:3 (TB) Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Isaiah 12:3 (UKJV) Therefore with joy shall all of you draw water out of the wells of salvation.
Nyanyian syukur atas keselamatan, demikian judul perikop Yes 12 ini menurut LAI. Hal ini mengingatkan bangsa Yehuda agar tidak ragu akan keselamatan dari Tuhan. Masa-masa akhir kerajaan Yehuda ada kegamangan dan kekhawatiran yang luar biasa khususnya raja Uzia, Ahaz dan Hizkia. Mereka takut menghadapi kekuatan asing yang telah bangkit dan hendak memperluas daerah kekuasaannya. Salah satunya adalah negara Assyur. Satu persatu negara sekitarnya telah ditahklukkan termasuk Israel Utara yang ditahklukkan tahun 721. Kajatuhan Israel utara ini semakin mencemaskan Yehuda dari manakah pertolongan dari manakah keselamatan? Ada pikiran untuk membentuk koalisi dengan negara asing agar dapat membendung Assyur. Namun disitulah Yesaya hadir agar tidak meminta kekuatan pada bangsa asing karena akan mempercepat runtuhnya Yehuda ke tangan bangsa asing.
Yesaya hadir menguatkan bahwa sumber keselamatan ada pada Tuhan. Keselamatan dari Allah ibarat air keselamatan yang membuat orang dahaga. Air keselamatan ini diangkat dari konteks padang gurung. Kebutuhan mendasar bagi orang yang berjalan di padang gurun adalah air. Orang bisa mati karena hidrasi kehabisan air dalam tubuh. Di padang gurung hampir dipastikan tidak ada air, jika pun ada hanya oase-oase atau genangan2 air yang sangat terbatas jumlahnya dan kalau diambil akan segera keruh. Bagi orang dipadang gurun air adalah kehidupan dan keselamatan. Allah adalah air keselamatan bagi umatnya. Allah mau dan bersedia dan selalu menyediakan yang terbaikmuntuk umatnya. Masalahnya adalah apakah mereka mau menimbanya?
Orang yang haus akan air harus datang ke sumur, mau menimba agar mendapatkannya. Demikianlah Yesaya memberitakan bahwa keselamatan itu ada pada Tuhan dan Tuhan menyediakannya karena itu datanglah kepada Tuhan, Allah Israel, Allah Abraham, Ishak da Yakub yang mencipta, memelihara dan melindungi umatNya. Jangan ragu akan kemahakuasaanNya. Datanglah dan timbalah air kehidupan yang disediakan bagi kita.
Tuhan Yesus memperkenalkan bahwa Dialah Air Kehidupan. Yohanes 4:13-14 (TB) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Yesus adalah air kehidupan telah datang ke dunia ini menyelamatkan dan menyediakan kehidupan kekal bagi kita. Segalanya tersedia padanya dan dengan suara lembut berseru: datanglah kepadaku hai yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberikan kelegaan padamu." (Mat 11:28).
Sahabat yang baik hati, jangan sia-siakan kesempatan ini. Tuhan tetap membuka diri hanya padaNya air keselamatan dan tersedia setiap saat. Maka mari datanglah kepada sumber air kehidupan!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita
Yesaya 12:3 (TB) Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Isaiah 12:3 (UKJV) Therefore with joy shall all of you draw water out of the wells of salvation.
Nyanyian syukur atas keselamatan, demikian judul perikop Yes 12 ini menurut LAI. Hal ini mengingatkan bangsa Yehuda agar tidak ragu akan keselamatan dari Tuhan. Masa-masa akhir kerajaan Yehuda ada kegamangan dan kekhawatiran yang luar biasa khususnya raja Uzia, Ahaz dan Hizkia. Mereka takut menghadapi kekuatan asing yang telah bangkit dan hendak memperluas daerah kekuasaannya. Salah satunya adalah negara Assyur. Satu persatu negara sekitarnya telah ditahklukkan termasuk Israel Utara yang ditahklukkan tahun 721. Kajatuhan Israel utara ini semakin mencemaskan Yehuda dari manakah pertolongan dari manakah keselamatan? Ada pikiran untuk membentuk koalisi dengan negara asing agar dapat membendung Assyur. Namun disitulah Yesaya hadir agar tidak meminta kekuatan pada bangsa asing karena akan mempercepat runtuhnya Yehuda ke tangan bangsa asing.
Yesaya hadir menguatkan bahwa sumber keselamatan ada pada Tuhan. Keselamatan dari Allah ibarat air keselamatan yang membuat orang dahaga. Air keselamatan ini diangkat dari konteks padang gurung. Kebutuhan mendasar bagi orang yang berjalan di padang gurun adalah air. Orang bisa mati karena hidrasi kehabisan air dalam tubuh. Di padang gurung hampir dipastikan tidak ada air, jika pun ada hanya oase-oase atau genangan2 air yang sangat terbatas jumlahnya dan kalau diambil akan segera keruh. Bagi orang dipadang gurun air adalah kehidupan dan keselamatan. Allah adalah air keselamatan bagi umatnya. Allah mau dan bersedia dan selalu menyediakan yang terbaikmuntuk umatnya. Masalahnya adalah apakah mereka mau menimbanya?
Orang yang haus akan air harus datang ke sumur, mau menimba agar mendapatkannya. Demikianlah Yesaya memberitakan bahwa keselamatan itu ada pada Tuhan dan Tuhan menyediakannya karena itu datanglah kepada Tuhan, Allah Israel, Allah Abraham, Ishak da Yakub yang mencipta, memelihara dan melindungi umatNya. Jangan ragu akan kemahakuasaanNya. Datanglah dan timbalah air kehidupan yang disediakan bagi kita.
Tuhan Yesus memperkenalkan bahwa Dialah Air Kehidupan. Yohanes 4:13-14 (TB) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Yesus adalah air kehidupan telah datang ke dunia ini menyelamatkan dan menyediakan kehidupan kekal bagi kita. Segalanya tersedia padanya dan dengan suara lembut berseru: datanglah kepadaku hai yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberikan kelegaan padamu." (Mat 11:28).
Sahabat yang baik hati, jangan sia-siakan kesempatan ini. Tuhan tetap membuka diri hanya padaNya air keselamatan dan tersedia setiap saat. Maka mari datanglah kepada sumber air kehidupan!
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 16 Agustus 2017
DIMERDEKAKAN UNTUK MELAYANI SESAMA
DIMERDEKAAN UNTUK MELAYANI SESAMA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 17/08/2019
Galatia 5:13 (TB) Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Galatia 5:13 (TOBA) (II.) Tu haluaon i hamu dijou, angka dongan; asal unang haluaon i gabe parbonsiran di sibuk; sandok marhitehite haholongon i ma hamu masioloan!
Dirgahayu Negaraku dan selamat merayakan HUT kemerdekaan bagi kita semua warga negara Republik Indonesia. Sudah 72 tahun NKRI telah diproklamirkan merdeka untuk membentuk suatu masyarakat mewujudkan citacita bersama yakni masyarakat adil dan makmur. Moment 17 Agustus ini penting untuk kita renungan bersama sebagai warga negara yang baik kita harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Warga gereja adalah asset bangsa yang harus kita abdi bhaktikan untuk pembangunan nasional. Inilah panggilan kita sebagai warga gereja menjadi berkat bagi bangsa, negara dan masyarakat karena kita dimerdekakan Kristus agar bebas melayani sesama.
Sahabat yang baik hati, tentu kita masih ingat kalimat mukadimah UUD 45 yang menyebutkan: "bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa." Kalimat ini sama dengan pandangan Alkitab yang menekankan bahwa setiap manusia telah dimerdekakan Kristus. Kristus telah membebaskan kita dari segala bentuk penindasan, kolonialisasi dan eksploitasi. Kematian Kristus yang turun ke dalam kerajaan maut, membebaskan manusia dari cengkeraman maut. Kita memahami bahwa upah dosa adalah maut. Namun agar kita sungguh-sungguh merdeka Kristus telah memerdekakan kita. Baca Galatia 5:1 (TB) Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Pertanyaan kalau kita telah dimerdekakan Kristus dari dosa dan segala bentuk penindasan. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kemerdekaan kita itu harus diabdikan menjadi pengabdian dan pelayanan terhadap sesama. Dimerdekakan agar menjadi saluran berkat dengan menolong dan mensejahterakan orang lain. Semua orang merdeka harus menjaga dan memelihara kemerdekaannya agar tidak menjadi penindas bagi orang lain, atau membentuk koloni perbudakan melalui idiologi mayoritas. Atau atas nama kehendak rakyat namun telah menjadi tiran yang menindas orang lain. Kemerdekaan adalah hak azasi setiap orang merasakan kebebasan, jaminan atas hidup yang aman dan nyaman; bebas dari diskriminasi dan idiologi lainnya yang memarginalkan orang lain.
Sahabat yang baik hati! kita dipanggil untuk merdeka, kemerdekaan kita itu kita abdikan untuk melayani sesama, kemerdekaan itu untuk mengabdi demi kesejahteraan orang lain.
Renungan pagi ini sekaligus mengingatkan kita akan makna kemerdekaan RI ke 72 ini. Sudah sejauh mana kemerdekaan yang kita rayakan? Apakah kemerdekaan untuk kesejahteraan sendiri? Apakah kemerdekaan yang kita miliki telah kita bhaktikan secara optimal untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur? Atau mungkin banyak yang belum merasakan kemerdekaan karena berbagai sikap diskriminasi, primordialisme dan kepentingan sempit dari para tokoh dan pemimpin publik. Alkitab mengingatkan kita dengan keras. Kemerdekaan itu jangan disalah gunakan, namun harus dipastikan bahwa kemerdekaan untuk mensejahterakan sesama.
Dirgahayu RI ke 72: Salam Indonesia Hebat...MERDEKA!
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 15 Agustus 2017
HIDUP DALAM KEADILAN DAN KEBENARAN
HIDUP DALAM KEADILAN DAN KEBENARAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 16/08/2017
Amos 5:24 (TB) Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Amos 5:24 (UKJV) But let judgment run down as waters, and righteousness as a mighty stream.
Salah satu nabi paling keras mengkritik realitas sosial adalah nabi Amos. Dia seorang nabi dari Tekoa yang dipanggil Tuhan menyampaikan kritik terhadap pemerintah dan praktek ibadah Israel yang tidak didasarkan pada keadilan dan kebenaran. Amos melayani sebagai nabi ketika Yerobeam II menjadi raja atas Israel Utara. Amos sangat mengkritik kebijakan raja yang menaikkan pajak, jika pajak untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat tentu masih dapat diterima karwna memang demikianlah tujuannya. Apa yang terjadi, justru kenaikan pajak untuk membangun istana dan membangun rumah-rumah aparatus. Disinilah Amos mengatakan kenaikan pajak Raja Yerobeam II adalah menginjak-injak orang kecil (Amos 5:11). Demikian halnya dengan kebijakan luar negeri, mencari dukungan politik dengan bangsa asing atau koalisi hanya akan mempercepat kehancuran dan pembuangan. Membangun persenjataan hanya hanya akan menambah korban perang dari umat Israel sendiri (Amos 5:3). Amos telah menubuatkan bahwa bangsa Israel akan terbuang dan segala usahanya untuk memperbaiki keadaan bangsa yang dibawah tekanan politik asing akan menjadi usaha menjaring angin. Segala kebijakan politik akan tak berguna apabila bangsa Israek masih jauh dari keadilan dan kebenaran. Pemimpin-pemimpin harus memperbaki diri dengan mencintai kebaikan dan menunjukkan diri sebagai gembala.
Dalam kehidupan beragama, Amos sangat mengkritik praktek ibadah yang dilakukan bangsa Israel. Mereka merayakan hari-hari tertentu dalam perayaan agama, membawa korban dan menyanyikan mazmur dan gambus bagi Allah; namun hati mereka sangat jauh dari Tuhan dan mereka menumpahkan darah. Amos 5:21-23 (TB) "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar."
Ritual religius tidak ada artinya jika tidak diikuti dengan sikap hidup sehari-hari. Inilah kritik terbesar Amos kepada para gembala bagaimana mungkin Tuhan menghendaki ibadah raya mereka sementara mereka adalah pelaku penindasan terhadap sesamannya. Tuhan membenci semua itu, Amos bersuara keras bahwa jauh lebih penting hidup dalam keadilan dan kebenaran, dari pada beribadah namun tangan penuh darah. Untuk apa nyanyian merdu dengan harmoni melodi suara indah dan gambus namun tidak hidup mereka salih berbantah dan penuh kebencian.
Suara dan kritik Amos sangat menghentakkan seluruh pemimpin Israel baik pihak istana dan juga kaum imam. Kebijakan-kebijakan pihak istana yang mencoba keluar dari krisis tak akan memperbaikan bangsa itu. Menurut Amos satu-satunya jalan keluar dari kriris bangsa itu adalah: totalitas kehidupan bangsa itu yang MENCINTAI KEBAIKAN. Amos 5:14 (TB) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Kongkrit mencari kebaikan adalah hidup adil dan benar. Inilah jalan keluar dari semua krisis. Biarlah keadilan bergulunggulung seperti air dan kebenaran mengalir seperti sungai yang selalu mengalir. Seruan nabi Amos ini sangat penting untuk kita hidupi; mari membiasakan hidup dalam kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan. Biarlah kita berlaku adil dalam setiap kebijakan dan keputusan yang kita lakukan dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 16/08/2017
Amos 5:24 (TB) Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Amos 5:24 (UKJV) But let judgment run down as waters, and righteousness as a mighty stream.
Salah satu nabi paling keras mengkritik realitas sosial adalah nabi Amos. Dia seorang nabi dari Tekoa yang dipanggil Tuhan menyampaikan kritik terhadap pemerintah dan praktek ibadah Israel yang tidak didasarkan pada keadilan dan kebenaran. Amos melayani sebagai nabi ketika Yerobeam II menjadi raja atas Israel Utara. Amos sangat mengkritik kebijakan raja yang menaikkan pajak, jika pajak untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat tentu masih dapat diterima karwna memang demikianlah tujuannya. Apa yang terjadi, justru kenaikan pajak untuk membangun istana dan membangun rumah-rumah aparatus. Disinilah Amos mengatakan kenaikan pajak Raja Yerobeam II adalah menginjak-injak orang kecil (Amos 5:11). Demikian halnya dengan kebijakan luar negeri, mencari dukungan politik dengan bangsa asing atau koalisi hanya akan mempercepat kehancuran dan pembuangan. Membangun persenjataan hanya hanya akan menambah korban perang dari umat Israel sendiri (Amos 5:3). Amos telah menubuatkan bahwa bangsa Israel akan terbuang dan segala usahanya untuk memperbaiki keadaan bangsa yang dibawah tekanan politik asing akan menjadi usaha menjaring angin. Segala kebijakan politik akan tak berguna apabila bangsa Israek masih jauh dari keadilan dan kebenaran. Pemimpin-pemimpin harus memperbaki diri dengan mencintai kebaikan dan menunjukkan diri sebagai gembala.
Dalam kehidupan beragama, Amos sangat mengkritik praktek ibadah yang dilakukan bangsa Israel. Mereka merayakan hari-hari tertentu dalam perayaan agama, membawa korban dan menyanyikan mazmur dan gambus bagi Allah; namun hati mereka sangat jauh dari Tuhan dan mereka menumpahkan darah. Amos 5:21-23 (TB) "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar."
Ritual religius tidak ada artinya jika tidak diikuti dengan sikap hidup sehari-hari. Inilah kritik terbesar Amos kepada para gembala bagaimana mungkin Tuhan menghendaki ibadah raya mereka sementara mereka adalah pelaku penindasan terhadap sesamannya. Tuhan membenci semua itu, Amos bersuara keras bahwa jauh lebih penting hidup dalam keadilan dan kebenaran, dari pada beribadah namun tangan penuh darah. Untuk apa nyanyian merdu dengan harmoni melodi suara indah dan gambus namun tidak hidup mereka salih berbantah dan penuh kebencian.
Suara dan kritik Amos sangat menghentakkan seluruh pemimpin Israel baik pihak istana dan juga kaum imam. Kebijakan-kebijakan pihak istana yang mencoba keluar dari krisis tak akan memperbaikan bangsa itu. Menurut Amos satu-satunya jalan keluar dari kriris bangsa itu adalah: totalitas kehidupan bangsa itu yang MENCINTAI KEBAIKAN. Amos 5:14 (TB) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
Kongkrit mencari kebaikan adalah hidup adil dan benar. Inilah jalan keluar dari semua krisis. Biarlah keadilan bergulunggulung seperti air dan kebenaran mengalir seperti sungai yang selalu mengalir. Seruan nabi Amos ini sangat penting untuk kita hidupi; mari membiasakan hidup dalam kebenaran, bukan membenarkan kebiasaan. Biarlah kita berlaku adil dalam setiap kebijakan dan keputusan yang kita lakukan dalam hidup ini.
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 14 Agustus 2017
JADILAH ENGKAU TAHIR
JADILAH ENGKAU TAHIR!
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 15/08/2017
Markus 1:40b-42 (TB) "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Mark 1:40b-42 (UKJV) If you will, you can make me clean. And Jesus, moved with compassion, put forth his hand, and touched him, and says unto him, I will; be you clean.
And as soon as he had spoken, immediately the leprosy departed from him, and he was cleansed.
Orang yang berpenyakit kusta biasanya nampak pada kulitnya yang penuh dengan sisik-sisik putih licin, mengkilap dan ditekan, daging disekitarnya tidak terasa sakit lagi. Penyakit ini tak dapat disembuhkan, malah akan terus melebar jika tak diamputasi. Dikalangan orang Ibrani penyakit ini dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat. Untuk lebih jelas pandangan kaum Yahudi atas Kusta bacalah pada: Kel 13 dan Kel 14; Luk 18:12-19. Bahkan kusta sering digambarkan sebagai symbol dari dosa.
Pandangan kaum Yahudi demikian sangat membuat seorang kista memiliki penderitaan ganda selai dianggap terkutuk dalam pandangan agamawi, sanksi sosial juga sangat keras: mereka harus diasingkan, mereka tidak boleh berkeliaran di tempat umum, mereka kehilangan hak-hak sipilnya di tengah-tengah masyarakat. Tidak jarang orang yang berpenyakit kusta dipasung karena dianggap dapat berjangkit atau menular.
Seorang kusta datang memohon kepada Yesus Kristus agar dia ditahirkan. Bagi seorang kusta kesempatan tahir sangat sulit karena kusta tidak dapat disembuhkan. Dia hanya tinggal menunggu waktu kapan semuanya berakhir. Namun dalam keadaan demikian Yesus hadir bagi orang yang kusta, yang lemah, dipinggirkan dannterkucilkan. Kehadiran Yesus membuka ruang dan kesempatan bagi orang yang terpinggirkan. Semuanya terbuka untuk dipulihkan dan memperoleh keselamatan. Inilah luar biasanya Yesus Kristus, Dia membuka diri bagi orang yang dikucilkan. Yesus sebagai orang Yahudi pasti mengetahui bagaimana perlakuan orang kepada seorang kusta. Namun Yesus berbeda dengan Yahudi lainnya, Yesus membuka diri dengan orang kusta, dan tergerak hatinya oleh belas kasihan.
Aku mau, jadilah engkau tahir! Keterbukaan Yesus Kristus hati menyembuhkan dan mentahirkan orang kusta dan dia benar-benar tahir. Dia dipulihkan dari pengucilan dan hak-haknya di tengah-tengah masyarakat dipulihkan.
Sahabat yang baik hati! Kesediaan Tuhan Yesus menyembuhkan adalah berita keselamatan bagi kita semua. Yesus telah menghapus dosa kita di kayu salib. Pengorbanannya telah menebus kita dari perbudakan dosa. Oleh dosa kita telah terasing dihadapan Allah, hubungan kita dengan sesama terganggu oleh dosa namun lewat pengorbanan Yesus Kristus kita telah dipulihkan dan diperdamaikan dengan Allah.
Mari datanglah kepada Yesus Kristus, dengan penuh keyakinan bahwa Yesus mampu melakukan sesuatu untuk menolong kita. Dia berkenan menerima dan hendak memulihkan keadaan kita. Yesus tidak pernah menutup anugerahnya pada siapapun. Siapapun kita manusia berdosa bahkan lebih parah dari kusta dapat ditahirkannnya, tiada dosa yang tidak dapat diampuni di dalam diri Yesus Kristus asal kita mau datang, berseru dan memohon kepadaNya di dalam iman.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 15/08/2017
Markus 1:40b-42 (TB) "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Mark 1:40b-42 (UKJV) If you will, you can make me clean. And Jesus, moved with compassion, put forth his hand, and touched him, and says unto him, I will; be you clean.
And as soon as he had spoken, immediately the leprosy departed from him, and he was cleansed.
Orang yang berpenyakit kusta biasanya nampak pada kulitnya yang penuh dengan sisik-sisik putih licin, mengkilap dan ditekan, daging disekitarnya tidak terasa sakit lagi. Penyakit ini tak dapat disembuhkan, malah akan terus melebar jika tak diamputasi. Dikalangan orang Ibrani penyakit ini dianggap najis dan berbahaya, karena dapat menular; sebab itu harus diasingkan dari masyarakat. Untuk lebih jelas pandangan kaum Yahudi atas Kusta bacalah pada: Kel 13 dan Kel 14; Luk 18:12-19. Bahkan kusta sering digambarkan sebagai symbol dari dosa.
Pandangan kaum Yahudi demikian sangat membuat seorang kista memiliki penderitaan ganda selai dianggap terkutuk dalam pandangan agamawi, sanksi sosial juga sangat keras: mereka harus diasingkan, mereka tidak boleh berkeliaran di tempat umum, mereka kehilangan hak-hak sipilnya di tengah-tengah masyarakat. Tidak jarang orang yang berpenyakit kusta dipasung karena dianggap dapat berjangkit atau menular.
Seorang kusta datang memohon kepada Yesus Kristus agar dia ditahirkan. Bagi seorang kusta kesempatan tahir sangat sulit karena kusta tidak dapat disembuhkan. Dia hanya tinggal menunggu waktu kapan semuanya berakhir. Namun dalam keadaan demikian Yesus hadir bagi orang yang kusta, yang lemah, dipinggirkan dannterkucilkan. Kehadiran Yesus membuka ruang dan kesempatan bagi orang yang terpinggirkan. Semuanya terbuka untuk dipulihkan dan memperoleh keselamatan. Inilah luar biasanya Yesus Kristus, Dia membuka diri bagi orang yang dikucilkan. Yesus sebagai orang Yahudi pasti mengetahui bagaimana perlakuan orang kepada seorang kusta. Namun Yesus berbeda dengan Yahudi lainnya, Yesus membuka diri dengan orang kusta, dan tergerak hatinya oleh belas kasihan.
Aku mau, jadilah engkau tahir! Keterbukaan Yesus Kristus hati menyembuhkan dan mentahirkan orang kusta dan dia benar-benar tahir. Dia dipulihkan dari pengucilan dan hak-haknya di tengah-tengah masyarakat dipulihkan.
Sahabat yang baik hati! Kesediaan Tuhan Yesus menyembuhkan adalah berita keselamatan bagi kita semua. Yesus telah menghapus dosa kita di kayu salib. Pengorbanannya telah menebus kita dari perbudakan dosa. Oleh dosa kita telah terasing dihadapan Allah, hubungan kita dengan sesama terganggu oleh dosa namun lewat pengorbanan Yesus Kristus kita telah dipulihkan dan diperdamaikan dengan Allah.
Mari datanglah kepada Yesus Kristus, dengan penuh keyakinan bahwa Yesus mampu melakukan sesuatu untuk menolong kita. Dia berkenan menerima dan hendak memulihkan keadaan kita. Yesus tidak pernah menutup anugerahnya pada siapapun. Siapapun kita manusia berdosa bahkan lebih parah dari kusta dapat ditahirkannnya, tiada dosa yang tidak dapat diampuni di dalam diri Yesus Kristus asal kita mau datang, berseru dan memohon kepadaNya di dalam iman.
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 13 Agustus 2017
TETAPLAH SETIA KEPADA TUHAN
TETAPLAH SETIA KEPADA TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 14/08/2017
Yosua 22:5 (TB) Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
Joshua 22:5 (UKJV) But take diligent heed to do the commandment and the law, which Moses the servant of the LORD charged you, to love the LORD your God, and to walk in all his ways, and to keep his commandments, and to cleave unto him, and to serve him with all your heart and with all your soul.
Konteks ayat renungan pada pagi ini adalah pesan Yosua kepada Bangsa Israel setelah seluruh suku-suku Israel memperoleh pusaka, yaitu pembagian tanah Kanaan. Setelah sampai di Kanaan tentu akan ada situasi baru yang dimasuki oleh bangsa Israel, yaitu: tinggal dan menetap di Kanaan sesuai dengan janji Tuhan. Mereka akan memiliki ladang, rumah menetap dan penghasilan menetap bahkan segala kemakmuran dan sejahtera akan mreka nikmati karena tanah Kanaan adalah tanah yang subur, penuh susu dan madu. Sebelumnya mereka hidup nommaden; penggembara di negeri asing dan berpindah-pindah; mereka tidak memiliki tanah atau penghasilan yang menetap. Tetapi setelah memasuki tanah Kanaan mereka telah mewarisinya dan dibagi oleh Yosua menurut kedua belas Israel. Seluruh mereka dipastikan memiliki tanah pusaka sebagai pemberian Allah, kecuali Lewi karena mereka hidup dari perpuluhan umat.
Mengapa Yosua begitu keras mengingatkan bangsa Israel agar setia kepada Tuhan, memelihara perintahNya dan tetap berpaut kepada Tuhan? Yosua sebagai pemimpin telah melulihat ada bahaya yang akan mereka hadapi, yaitu: pengaruh budaya dan agama sekitar. Mereka akan berjumpa dengan budaya dan agama orang Kanaani yang memuja dewa kesuburan yang diyakini pemberi berkat dan hasil pertanian mereka. Demikian dengan bangsa-bangsa lainnya pemuja dewa baal. Atas situasi baru inilah Yosua mengingatkan begitu keras agar mereka tetap setia kepada Tuhan. Kemakmuran dan hasil panen dan ternak yang tambun dan segala apa yang mereka miliki adalah pemberian Tuhan.
Atas semua yang mereka terima dan nikmati di Kanaan, nats renungan ini disampaikan kepada umatNya. Marilah kita petik beberapa hal penting yang harus dilakukan: 1) Setia kepada perintah dan hukum Tuhan: mereka harus memelihara perintah Tuhan sebagaimana yang diterima Musa di Sinai dan telah diaminkan oleh semua bangsa itu di hadapan Allah. Tuhan adalah Allah yang cemburu, Dia tidak menghendaki bangsa Israel melupakannya. Sebagaimana Allah setia kepada umat ini yang diikat oleh perjanjian. Demikian hendaknya umat ini setia kepada Tuhan. 2) Jangan syukuri pemberianNya namun yang memberi dilupakan. Apa yang mereka miliki adalah bentuk kasih Allah atas umatNya. Disinilah Yosua menekankan agar umat Israel harus mengasihi Tuhan. 3) Hidup menurut jalan yang ditentukan oleh Tuhan. Sebagaimana mereka telah rasakan selama perjalanan di padang gurun. Berjalan di padang gurun bukankah hal yang mudah, namun penuh tantangan dan penuh ketidak pastian. Hanya oleh tuntunan dan petunjuk Tuhan mereka bisa menyeberanginya dan sampai di Kanaan. Dan ke 4) berbakti kepada Tuhan. Sebagai umat pilihan mereka harus menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya. Mereka adalah umat yang mengabdi dan berbhakti kepada Tuhan saja. Dalam segala perbuatan dan tindakan yang mereka lakukan harus berpaut kepada Allah.
Sahabat yang baik hati! Pesan firman Tuhan mengingatkan kita agar tetap setia kepada Tuhan. Dalam duka dan suka, dalam untung dan malang setialah kepada Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 14/08/2017
Yosua 22:5 (TB) Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
Joshua 22:5 (UKJV) But take diligent heed to do the commandment and the law, which Moses the servant of the LORD charged you, to love the LORD your God, and to walk in all his ways, and to keep his commandments, and to cleave unto him, and to serve him with all your heart and with all your soul.
Konteks ayat renungan pada pagi ini adalah pesan Yosua kepada Bangsa Israel setelah seluruh suku-suku Israel memperoleh pusaka, yaitu pembagian tanah Kanaan. Setelah sampai di Kanaan tentu akan ada situasi baru yang dimasuki oleh bangsa Israel, yaitu: tinggal dan menetap di Kanaan sesuai dengan janji Tuhan. Mereka akan memiliki ladang, rumah menetap dan penghasilan menetap bahkan segala kemakmuran dan sejahtera akan mreka nikmati karena tanah Kanaan adalah tanah yang subur, penuh susu dan madu. Sebelumnya mereka hidup nommaden; penggembara di negeri asing dan berpindah-pindah; mereka tidak memiliki tanah atau penghasilan yang menetap. Tetapi setelah memasuki tanah Kanaan mereka telah mewarisinya dan dibagi oleh Yosua menurut kedua belas Israel. Seluruh mereka dipastikan memiliki tanah pusaka sebagai pemberian Allah, kecuali Lewi karena mereka hidup dari perpuluhan umat.
Mengapa Yosua begitu keras mengingatkan bangsa Israel agar setia kepada Tuhan, memelihara perintahNya dan tetap berpaut kepada Tuhan? Yosua sebagai pemimpin telah melulihat ada bahaya yang akan mereka hadapi, yaitu: pengaruh budaya dan agama sekitar. Mereka akan berjumpa dengan budaya dan agama orang Kanaani yang memuja dewa kesuburan yang diyakini pemberi berkat dan hasil pertanian mereka. Demikian dengan bangsa-bangsa lainnya pemuja dewa baal. Atas situasi baru inilah Yosua mengingatkan begitu keras agar mereka tetap setia kepada Tuhan. Kemakmuran dan hasil panen dan ternak yang tambun dan segala apa yang mereka miliki adalah pemberian Tuhan.
Atas semua yang mereka terima dan nikmati di Kanaan, nats renungan ini disampaikan kepada umatNya. Marilah kita petik beberapa hal penting yang harus dilakukan: 1) Setia kepada perintah dan hukum Tuhan: mereka harus memelihara perintah Tuhan sebagaimana yang diterima Musa di Sinai dan telah diaminkan oleh semua bangsa itu di hadapan Allah. Tuhan adalah Allah yang cemburu, Dia tidak menghendaki bangsa Israel melupakannya. Sebagaimana Allah setia kepada umat ini yang diikat oleh perjanjian. Demikian hendaknya umat ini setia kepada Tuhan. 2) Jangan syukuri pemberianNya namun yang memberi dilupakan. Apa yang mereka miliki adalah bentuk kasih Allah atas umatNya. Disinilah Yosua menekankan agar umat Israel harus mengasihi Tuhan. 3) Hidup menurut jalan yang ditentukan oleh Tuhan. Sebagaimana mereka telah rasakan selama perjalanan di padang gurun. Berjalan di padang gurun bukankah hal yang mudah, namun penuh tantangan dan penuh ketidak pastian. Hanya oleh tuntunan dan petunjuk Tuhan mereka bisa menyeberanginya dan sampai di Kanaan. Dan ke 4) berbakti kepada Tuhan. Sebagai umat pilihan mereka harus menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya. Mereka adalah umat yang mengabdi dan berbhakti kepada Tuhan saja. Dalam segala perbuatan dan tindakan yang mereka lakukan harus berpaut kepada Allah.
Sahabat yang baik hati! Pesan firman Tuhan mengingatkan kita agar tetap setia kepada Tuhan. Dalam duka dan suka, dalam untung dan malang setialah kepada Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Sabtu, 12 Agustus 2017
APA YANG ENGKAU LAKUKAN DISINI?
APA YANG ENGKAU KERJAKAN?
Selamat Hari Minggu! Menghindar dari masalah atau bersembunyi dibalik pergumulan yang kita hadapi bukanlah hal yang dikehendaki Tuhan dari umatNya. Allah memanggil umatNya untuk bangkit berdiri menghadapinya, Tuhan itu ada, Dia Allah yang hidup memberikan kekuatan bagi kita.
Demikianlah Firman Tuhan Minggu ini dari 1 Raja-raja 19:1-18, Elia melarikan diri dan bersembunyi dari pengajaran Izebeel. Elia sangat takut karena Izebel memburu nyawanya. Dalam persembunyiannya Tuhan menyapa dan memanggil Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DISINI? Pertanyaan ini menghentakkan Elia dan sekaligus menyampaikan uneg-uneg yang sangat berat di hatinya. Apakah upah yang diterima Elia, bekerja segiat-giatnya melalukan perintah Tuhan, menegakkan kebenaran, memusnahkana berhala malah diancam dan hendak dibunuh. Atas ancaman dari Izabel ini Elia lebih baik rasanya mati saja meluapkan keluhannya kepada Tuhan. Tuhan menyapa dan memanggil Elia agar keluar dari persembunyiannya. Elia diperintahkan untuk bangkit berdiri dan melakukan kehendak Allah. Jangan takut dan gentar. Tuhan menjaga dan memelihara dan penuh kuasa melindungi hambaNya.
Adapun Izebel adalah perempuan yang sangat jahat di mata Tuhan. Dia isteri raja Ahab yang telah membawa malapetaka bagi Israel. Ahab raja yang takhluk kepada isterinya Izebel penyembah berhala. Dia meninggalkan Tuhan dan membangun mezbah untuk Baal. Kuasa Izebel atas raja Ahab sangat kuat dan banyak kebijakan raja diambil alih oleh Izebel; salah satunya adalah kasus Nabot yang sangat terkenal (baca 1 Raj 21). Sosok Izabel menjadi tragedi peran isteri yang merendahkan suami. Sebelum nats kotbah ini telah terjadi peetarungan besar antara Elia dan nabi-nabi Baal. Itulah peristiwa bukit Karmel (1 Raj 18). Nabi-nabi baal mempersembahkan korban dan mengundang dewa baal untuk memakan kurban yang disajikan, namun tak ada tanda apapun, sekalipun mereka sudah berdoa dan berjingkrak-jingkrak memohon baal untuk menunjukkan diri, namun tak ada gerakan apapun. Itu membuktikan bahwa baal adalah benda mati. Sebaliknya ketika Elia mempersembahkan kurban, dia berdoa dan nyala api pun menyambar korban yang dipersembahkan Elia. Ini membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa. Konsekwensi kekalahan baal dan nabi-nabi baal suruhan Izebel itu, Elia menangkap dan memusnahkan 450 nabi-nabi baal di sungai Kison.
Atas kekalahan baal, Izebel tak puas, semakin bangkit amarahnya menghendaki darah Elia. Izebel bangkit memerintahkan untuk membunuh Elia. Disinilah pergumulan Elia dalam kotbah minggu ini: Elia menghindar dari amarah Izebel dengan pergi dan bersembunyi ke Bersyeba (bahagian dari Wilayah Kerajaan Yehuda). Dengan demikian tidak ada lagi kuasa Izebel menangkap Elia di negeri Yehuda karena batas kekuasaan Israel Utara. Disini Elia bersembunyi menghindar dari pengetaran Izebel. Namun Tuhan bertanya pada Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DISINI? Elia pun menjawab dan menyampaikan isi hatinya; lebih dia mati. Bukan kah Elia melakukan apa yang Tuhan kehendaki dan membuktikan kebenaran, tapi apa yang didapatkan Elia justru ancaman, intimidasi da pengejaran Izebel.
Menghindar dari masalah dan menyembunyikan diri dari masalah yang dihadap merupakan hal yang tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan memanggil Elia keluar dari persembunyiannya untuk bangkit, tegar menghadapinya serta diutus untuk melakukan perintah Allah.
Marilah kita ambil beberapa point pelajaran yang sangat berharga dari kotbah minggu ini:
1. Bangkitlah dan makanlah!
Ketika menghindar dari masalah, Elia tak berdaya, mengeluh dan berkeluh atas semua yang dihadapinya. Inilah konsekwensi orang yang melakukan kebenaran, dikejar dan diancam. Malaikat menyediakan makanan bagi Elia membuktikan Tuhan memperhatikan dan menjamin hidupnya. Tuhan menyediakan energy bagi hambaNya melakukan tugas-tugasnya.
2. Bangkitlah, pergilah menghadap Tuhan
Jangan menghindar dan bersembunyi, tapi bangkitlah pergi menghadap Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan menjadi kekuatan bagi setiap orang yang mengalami beban berat. Seperti seruan Yesus: datanglah kepada-Ku, hai yang letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28). Di dalam Tuhan ada kelegaan, di dalam Tuhan kekuatanndan semangat kita dipulihkan.
3. Bangkitlah lakukanlah pengutusanNya
Perjumpaan dengan Tuhan memulihkan semangat, semangat demikian memampukan kita melakukan kehendakNya. Ada tiga perintah yang diamanatkan oleh Allah kepada Elia: mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram, mengurapi Omri menjadi Raja atas Israel dan mengurapi Elisa menggantikannya sebagai abdi Allah (1 Raj 19:16-17).
Selamat hari minggu!
Selamat Hari Minggu! Menghindar dari masalah atau bersembunyi dibalik pergumulan yang kita hadapi bukanlah hal yang dikehendaki Tuhan dari umatNya. Allah memanggil umatNya untuk bangkit berdiri menghadapinya, Tuhan itu ada, Dia Allah yang hidup memberikan kekuatan bagi kita.
Demikianlah Firman Tuhan Minggu ini dari 1 Raja-raja 19:1-18, Elia melarikan diri dan bersembunyi dari pengajaran Izebeel. Elia sangat takut karena Izebel memburu nyawanya. Dalam persembunyiannya Tuhan menyapa dan memanggil Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DISINI? Pertanyaan ini menghentakkan Elia dan sekaligus menyampaikan uneg-uneg yang sangat berat di hatinya. Apakah upah yang diterima Elia, bekerja segiat-giatnya melalukan perintah Tuhan, menegakkan kebenaran, memusnahkana berhala malah diancam dan hendak dibunuh. Atas ancaman dari Izabel ini Elia lebih baik rasanya mati saja meluapkan keluhannya kepada Tuhan. Tuhan menyapa dan memanggil Elia agar keluar dari persembunyiannya. Elia diperintahkan untuk bangkit berdiri dan melakukan kehendak Allah. Jangan takut dan gentar. Tuhan menjaga dan memelihara dan penuh kuasa melindungi hambaNya.
Adapun Izebel adalah perempuan yang sangat jahat di mata Tuhan. Dia isteri raja Ahab yang telah membawa malapetaka bagi Israel. Ahab raja yang takhluk kepada isterinya Izebel penyembah berhala. Dia meninggalkan Tuhan dan membangun mezbah untuk Baal. Kuasa Izebel atas raja Ahab sangat kuat dan banyak kebijakan raja diambil alih oleh Izebel; salah satunya adalah kasus Nabot yang sangat terkenal (baca 1 Raj 21). Sosok Izabel menjadi tragedi peran isteri yang merendahkan suami. Sebelum nats kotbah ini telah terjadi peetarungan besar antara Elia dan nabi-nabi Baal. Itulah peristiwa bukit Karmel (1 Raj 18). Nabi-nabi baal mempersembahkan korban dan mengundang dewa baal untuk memakan kurban yang disajikan, namun tak ada tanda apapun, sekalipun mereka sudah berdoa dan berjingkrak-jingkrak memohon baal untuk menunjukkan diri, namun tak ada gerakan apapun. Itu membuktikan bahwa baal adalah benda mati. Sebaliknya ketika Elia mempersembahkan kurban, dia berdoa dan nyala api pun menyambar korban yang dipersembahkan Elia. Ini membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa. Konsekwensi kekalahan baal dan nabi-nabi baal suruhan Izebel itu, Elia menangkap dan memusnahkan 450 nabi-nabi baal di sungai Kison.
Atas kekalahan baal, Izebel tak puas, semakin bangkit amarahnya menghendaki darah Elia. Izebel bangkit memerintahkan untuk membunuh Elia. Disinilah pergumulan Elia dalam kotbah minggu ini: Elia menghindar dari amarah Izebel dengan pergi dan bersembunyi ke Bersyeba (bahagian dari Wilayah Kerajaan Yehuda). Dengan demikian tidak ada lagi kuasa Izebel menangkap Elia di negeri Yehuda karena batas kekuasaan Israel Utara. Disini Elia bersembunyi menghindar dari pengetaran Izebel. Namun Tuhan bertanya pada Elia: APA YANG ENGKAU KERJAKAN DISINI? Elia pun menjawab dan menyampaikan isi hatinya; lebih dia mati. Bukan kah Elia melakukan apa yang Tuhan kehendaki dan membuktikan kebenaran, tapi apa yang didapatkan Elia justru ancaman, intimidasi da pengejaran Izebel.
Menghindar dari masalah dan menyembunyikan diri dari masalah yang dihadap merupakan hal yang tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan memanggil Elia keluar dari persembunyiannya untuk bangkit, tegar menghadapinya serta diutus untuk melakukan perintah Allah.
Marilah kita ambil beberapa point pelajaran yang sangat berharga dari kotbah minggu ini:
1. Bangkitlah dan makanlah!
Ketika menghindar dari masalah, Elia tak berdaya, mengeluh dan berkeluh atas semua yang dihadapinya. Inilah konsekwensi orang yang melakukan kebenaran, dikejar dan diancam. Malaikat menyediakan makanan bagi Elia membuktikan Tuhan memperhatikan dan menjamin hidupnya. Tuhan menyediakan energy bagi hambaNya melakukan tugas-tugasnya.
2. Bangkitlah, pergilah menghadap Tuhan
Jangan menghindar dan bersembunyi, tapi bangkitlah pergi menghadap Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan menjadi kekuatan bagi setiap orang yang mengalami beban berat. Seperti seruan Yesus: datanglah kepada-Ku, hai yang letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28). Di dalam Tuhan ada kelegaan, di dalam Tuhan kekuatanndan semangat kita dipulihkan.
3. Bangkitlah lakukanlah pengutusanNya
Perjumpaan dengan Tuhan memulihkan semangat, semangat demikian memampukan kita melakukan kehendakNya. Ada tiga perintah yang diamanatkan oleh Allah kepada Elia: mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram, mengurapi Omri menjadi Raja atas Israel dan mengurapi Elisa menggantikannya sebagai abdi Allah (1 Raj 19:16-17).
Selamat hari minggu!
Jumat, 11 Agustus 2017
LANGIT DAN BUMI AKAN BERLALU
LANGIT DAN BUMI AKAN BERLALU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 12/08/2017
Lukas 21:33 (TB) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Luke 21:33 (UKJV) Heaven and earth shall pass away: but my words (o. logos) shall not pass away.
Dunia ini akan lenyap dengan segala kemegahannya, jika demikian mengapa harus mengejar kenikmatan dunia ini? Dunia ini sementara, kita akan memasuki kehidupan kekal yang abadi. Itulah sebabnya penulis Ibrani mengatakan: Ibrani 13:14 (TB) Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
Yesus sangat kaya akan nasihat mengenai fananya dunia ini: Salah satu contoh adalah kisah orang kaya dan Lazarus (Baca Kisahnya Lukas 16:19-31). Orang kaya menikmati hidupnya di dunia ini, dihormati dan penuh kemuliaan. Lazarus sebaliknya hidup sengsara dan hina di dunia bahkan makan pun harus dari meminta belas kasihan orang lain. Dunia ini pun berlalu masuk pada penghakiman Tuhan. Alhasil, Lazarus menikmati kehidupan abadi dalam firdaus dan penuh bahagia bersama-sama orang-orang kudus, namun orang kaya di dunia harus memasuki penghukuman yang tak tertahankan. Ini suatu pesan dunia ini akan berlalu: jangan sampai kehilangan kehidupan kekal yang telah dipersiapkan oleh Allah karena memenuhi hidup yang sementara ini. Jika dibuat pilihan, lebih baik menderita sementara di dunia namun memperoleh hidup yang kekal dalam kehidupan mendatang.
Langit dan bumi akan berlalu. Ini adalah peringatan Yesus Kristus kepada murid bahwa dunia ini akan berakhir dan hal ini dituliskan dalam ketiga Injil (Lukas 21:25, 24:29 dan Mark 13:24). Demikian halnya surat-surat Perjanjian Baru bahwa unsur-unsur dunia ini akan hancur (2 Petrus 3:10-12), dunia ini akan berlalu Yesus akan datang dalam kemuliaanNya ketika malaikat berseru dan membunyikan sangkakala dimana orang percaya akan bangkit (1 Tes 4:16). Sesungguhnya langit dan bumi yang pertama akan berlalu dan datang langit dan bumi yang baru sebagaimana dijanjikanNya 2 Petrus 3:13) dan Wahyu 21:1 (TB) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Peganglah Firman Tuhan! Yesus berpesan bahwa FirmanNya tidak akan berlalu sebagai pegangan hidup bagi orang percaya dan jaminan akan keabadian. Jaman bisa berubah, perubahan nilai tak akan bisa dihambat bahkan sengala unsur-unsur dunia, langit dan bumi akan berlalu namun firman Tuhan adalah kekal. Nasihat bisa lupa, petuah bisa saja tak relevan namun firman Tuhan tetap sama dan relevan sepanjang masa (1 Petr 1:17) karena Yesus Kristus sama baik kemarin, sekarang dan selama-lamanya (Ibrani 14:8). Mengapa Firman tidak akan berlalu, karena firman adalah logos, pada mulanya adalah logos, logos bersama-sama dengan Allah (Yoh 1). Logos telah menjadi daging itulah keselamatan yang kita kenal di dalam diri Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati! Marilah berpegang hanya kepada Firman Tuhan sebagai suluh hidup di dunia ini. Firman memelihara dan menguatkan iman kita hingga memasuki kehidupan abadi.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 12/08/2017
Lukas 21:33 (TB) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Luke 21:33 (UKJV) Heaven and earth shall pass away: but my words (o. logos) shall not pass away.
Dunia ini akan lenyap dengan segala kemegahannya, jika demikian mengapa harus mengejar kenikmatan dunia ini? Dunia ini sementara, kita akan memasuki kehidupan kekal yang abadi. Itulah sebabnya penulis Ibrani mengatakan: Ibrani 13:14 (TB) Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.
Yesus sangat kaya akan nasihat mengenai fananya dunia ini: Salah satu contoh adalah kisah orang kaya dan Lazarus (Baca Kisahnya Lukas 16:19-31). Orang kaya menikmati hidupnya di dunia ini, dihormati dan penuh kemuliaan. Lazarus sebaliknya hidup sengsara dan hina di dunia bahkan makan pun harus dari meminta belas kasihan orang lain. Dunia ini pun berlalu masuk pada penghakiman Tuhan. Alhasil, Lazarus menikmati kehidupan abadi dalam firdaus dan penuh bahagia bersama-sama orang-orang kudus, namun orang kaya di dunia harus memasuki penghukuman yang tak tertahankan. Ini suatu pesan dunia ini akan berlalu: jangan sampai kehilangan kehidupan kekal yang telah dipersiapkan oleh Allah karena memenuhi hidup yang sementara ini. Jika dibuat pilihan, lebih baik menderita sementara di dunia namun memperoleh hidup yang kekal dalam kehidupan mendatang.
Langit dan bumi akan berlalu. Ini adalah peringatan Yesus Kristus kepada murid bahwa dunia ini akan berakhir dan hal ini dituliskan dalam ketiga Injil (Lukas 21:25, 24:29 dan Mark 13:24). Demikian halnya surat-surat Perjanjian Baru bahwa unsur-unsur dunia ini akan hancur (2 Petrus 3:10-12), dunia ini akan berlalu Yesus akan datang dalam kemuliaanNya ketika malaikat berseru dan membunyikan sangkakala dimana orang percaya akan bangkit (1 Tes 4:16). Sesungguhnya langit dan bumi yang pertama akan berlalu dan datang langit dan bumi yang baru sebagaimana dijanjikanNya 2 Petrus 3:13) dan Wahyu 21:1 (TB) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Peganglah Firman Tuhan! Yesus berpesan bahwa FirmanNya tidak akan berlalu sebagai pegangan hidup bagi orang percaya dan jaminan akan keabadian. Jaman bisa berubah, perubahan nilai tak akan bisa dihambat bahkan sengala unsur-unsur dunia, langit dan bumi akan berlalu namun firman Tuhan adalah kekal. Nasihat bisa lupa, petuah bisa saja tak relevan namun firman Tuhan tetap sama dan relevan sepanjang masa (1 Petr 1:17) karena Yesus Kristus sama baik kemarin, sekarang dan selama-lamanya (Ibrani 14:8). Mengapa Firman tidak akan berlalu, karena firman adalah logos, pada mulanya adalah logos, logos bersama-sama dengan Allah (Yoh 1). Logos telah menjadi daging itulah keselamatan yang kita kenal di dalam diri Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati! Marilah berpegang hanya kepada Firman Tuhan sebagai suluh hidup di dunia ini. Firman memelihara dan menguatkan iman kita hingga memasuki kehidupan abadi.
#pdt nekson m sjuntak
Kamis, 10 Agustus 2017
JANJI TUHAN SETELAH AIR BAH
JANJI TUHAN SETELAH PERISTIWA AIR BAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 11/08/2017
Kejadian 9:9-10 (TB) "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
Genesis 9:9-10 (UKJV) And I, behold, I establish my covenant with you, and with your seed after you;
And with every living creature that is with you, of the fowl, of the cattle, and of every beast of the earth with you; from all that go out of the ark, to every beast of the earth.
Cerita Alkitab mencatatkan bahwa air bah adalah hukuman Allah untuk melenyapkan manusia dari dosa. Dosa telah merajalela dan melingkupi dunia. Manusia semakin jahat. Allah menyesal terhadap manusia yang diciptakannya itu (Kej 6:6). Namun dari dunia yang penuh dosa, Tuhan masih menemukan orang setia, hidup benar dan tidak bercela serta bergaul dengan Tuhan yaitu Nuh. Dialah diperintahkan membuat bahtera karena Tuhan akan mendatangkan air bah. Hanya Nuh dan keluarganya yang diselamatkan. Selain Nuh dan keluarganya, Tuhan memerintahkan Nuh untuk memasukkan berbagai jenis binatang sesuai dengan yang ditentukan Allah untuk diselamatkan dalam bahtera. Oleh Nuh dunia ini masih memperoleh kasih karunia.
Setelah air bah surut hal pertama dilakukan oleh Nuh adalah membangun mezbah dan mempersembahkan kurban bakaran bagi Tuhan. Tuhan pun senang atas kurban yang dipersembahkan Nuh. Atas hal inilah Tuhan mengadakan perjanjian pada Nuh dan juga pada seluruh mahkluk hidup bahwa Tuhan tidak mendatangkan air bah lagi untuk memusnahkan manusia. Sebagai tanda perjanjian ini Tuhan menempatkan busur Allah yang lazim kita sebut dengan pelangi. Istilah busur ini sangat penting: busur adalah alat perang yang bisa membunuh musuh dengan jarak jauh. Allah menempatkan busur ini berarti Allah menghentikan amarahNya dan tak akan mendatangkan air bah lagi menghukum manusia dan seluruh binatang yang ada dan makhluk hidup lainnya baik yang ada di darat, di dalam air dan di udara.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita bahwa bukan hanya kepada manusia Allah berjanji untuk tidak mendatangkan air bah. Namun kepada seluruh makhluk, hal ini hendak menjelaskan bahwa manusia dan mahkluk hidup lainnya: binatang, tumbuhan dan alam harus hidup dalam harmoni, memelihara kelestarian alam dan ekosistem. Manusia, binatang, tumbuhan dan alam merupakan bahagian ciptaan Allah. Tuhan memgikat perjanjian bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga kepada makhluk hidup lainnya. Manusia sebagai mahkota ciptaan: yang diberikan akal budi dan pengertian bertanggungjawab atas kelestarian alam, jaminan kelangsungan hidup serta ekosistem yang memelihara mata rantai kehidupan.
Salah satu dampak dunia yang mengancam kehidupan kita penghuni bumi adalah climate change yang berdampak pada perubahan iklim yang semakin mencemaskan; suhu udara bumi yang semakin panas dan bencana alam yang semakin mengancam kehidupan umat manusia mendesak kita agar bergegas memilih produk yang ramah lingkungan. Dampak meningkatnya suhu bumi akan meleleh es kutub utara dan selatan berdampak pada meningkatnya permukaan laut. Tentu ini adalah air bah yang mengancam kehidupan. Tuhan memang telah berjanji tak akan melenyapkan manusia dengan air bah, namun merupakan tugas dan tanggung jawab kita memelihara lingkungan hidup dan melestarikannya demi kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup dan alam.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 11/08/2017
Kejadian 9:9-10 (TB) "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
Genesis 9:9-10 (UKJV) And I, behold, I establish my covenant with you, and with your seed after you;
And with every living creature that is with you, of the fowl, of the cattle, and of every beast of the earth with you; from all that go out of the ark, to every beast of the earth.
Cerita Alkitab mencatatkan bahwa air bah adalah hukuman Allah untuk melenyapkan manusia dari dosa. Dosa telah merajalela dan melingkupi dunia. Manusia semakin jahat. Allah menyesal terhadap manusia yang diciptakannya itu (Kej 6:6). Namun dari dunia yang penuh dosa, Tuhan masih menemukan orang setia, hidup benar dan tidak bercela serta bergaul dengan Tuhan yaitu Nuh. Dialah diperintahkan membuat bahtera karena Tuhan akan mendatangkan air bah. Hanya Nuh dan keluarganya yang diselamatkan. Selain Nuh dan keluarganya, Tuhan memerintahkan Nuh untuk memasukkan berbagai jenis binatang sesuai dengan yang ditentukan Allah untuk diselamatkan dalam bahtera. Oleh Nuh dunia ini masih memperoleh kasih karunia.
Setelah air bah surut hal pertama dilakukan oleh Nuh adalah membangun mezbah dan mempersembahkan kurban bakaran bagi Tuhan. Tuhan pun senang atas kurban yang dipersembahkan Nuh. Atas hal inilah Tuhan mengadakan perjanjian pada Nuh dan juga pada seluruh mahkluk hidup bahwa Tuhan tidak mendatangkan air bah lagi untuk memusnahkan manusia. Sebagai tanda perjanjian ini Tuhan menempatkan busur Allah yang lazim kita sebut dengan pelangi. Istilah busur ini sangat penting: busur adalah alat perang yang bisa membunuh musuh dengan jarak jauh. Allah menempatkan busur ini berarti Allah menghentikan amarahNya dan tak akan mendatangkan air bah lagi menghukum manusia dan seluruh binatang yang ada dan makhluk hidup lainnya baik yang ada di darat, di dalam air dan di udara.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita bahwa bukan hanya kepada manusia Allah berjanji untuk tidak mendatangkan air bah. Namun kepada seluruh makhluk, hal ini hendak menjelaskan bahwa manusia dan mahkluk hidup lainnya: binatang, tumbuhan dan alam harus hidup dalam harmoni, memelihara kelestarian alam dan ekosistem. Manusia, binatang, tumbuhan dan alam merupakan bahagian ciptaan Allah. Tuhan memgikat perjanjian bukan hanya kepada manusia saja, tetapi juga kepada makhluk hidup lainnya. Manusia sebagai mahkota ciptaan: yang diberikan akal budi dan pengertian bertanggungjawab atas kelestarian alam, jaminan kelangsungan hidup serta ekosistem yang memelihara mata rantai kehidupan.
Salah satu dampak dunia yang mengancam kehidupan kita penghuni bumi adalah climate change yang berdampak pada perubahan iklim yang semakin mencemaskan; suhu udara bumi yang semakin panas dan bencana alam yang semakin mengancam kehidupan umat manusia mendesak kita agar bergegas memilih produk yang ramah lingkungan. Dampak meningkatnya suhu bumi akan meleleh es kutub utara dan selatan berdampak pada meningkatnya permukaan laut. Tentu ini adalah air bah yang mengancam kehidupan. Tuhan memang telah berjanji tak akan melenyapkan manusia dengan air bah, namun merupakan tugas dan tanggung jawab kita memelihara lingkungan hidup dan melestarikannya demi kelangsungan hidup manusia, makhluk hidup dan alam.
#pdt nekson m sjuntak
Rabu, 09 Agustus 2017
ROTI HIDUP
ROTI HIDUP
Selamat Pagi! Sehabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 10/08/2017
Yohanes 6:51 (TB) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
John 6:51 (UKJV) I am the living bread which came down from heaven: if any man eat of this bread, he shall live for ever: and the bread that I will give is my flesh, which I will give for the life of the world.
Roti Sorgawi bagi orang Israel adalah "manna", makanan yang disediakan oleh Allah bagi umatNya Israel selama dalam perjalanan di padang gurun. Ketika Yesus menyatakan diri Akulah Roti Hidup, mereka kaget karena ada yang lebih hebat dari manna.
Pernyataan Yesus ini menghentakkan kaum Yahudi karena tak ada roti hidup atau roti sorga yang mereka kenal selain dari manna di gurun pasir. Lebih dalam lagi Yesus memberikan penjelasan: Jika manna yang dianggap kaum Yahudi sebagai roti hidup, maka mereka yang makan manna masih lapar dan mati. Bagi Yesus manna adalah makanan biasa sama seperti roti lainnya dimakan keyang setelahnya lapar. Namun Yesus memperkenalkan diro kepada kita bahwa Dia adalah roti hidup. Dialah adalah sumber kehidupan dan kehidupan yang kekal. Barang siapa yang percaya kepadaNya akan beroleh keselamatan dan kehidupan yang kekal.
Yesus telah menyerahkan dirinya untuk keselamatan kita melalui pengorbananNya di kayu salib. Yesus adalah roti hidup yang kita terima dalam perjamuan kudus. Di dalam perjamuan Kudus kita menerima tubuh dan darah Kristus yang dikurbankan untuk menebus kita dari dosa dan kematian agar kita beroleh kehidupan yang kekal. Yesus roti hidup yang kita terima telah menjadi kehidupan kita.
Sahabat yang baik hati! Kita hidup mencari roti, itu adalah wajar karena kita membutuhkan roti. Siang dan malam, berlelah dan berpeluh demi mencari nafkah. Kita harus ingat bahwa manusia hidup bukan hanya dari roti saja. Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Dengan demikian janganlah hanya mencari roti yang terbuat dari tepung dan memberi rasa keyang yang kemudian kita bisa lapar dan haus lagi. Melengkapi itu semua tetaplah mencari roti hidup yaitu dengan percaya kepada Yesus Kristus menyediakan kehidupan yang kekal bagi kita. Marilah menerima roti hidup dengan memperhatikan pertubuhan rohani kita melalui doa, ibadah dan membina relasi kita dengan Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sehabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 10/08/2017
Yohanes 6:51 (TB) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
John 6:51 (UKJV) I am the living bread which came down from heaven: if any man eat of this bread, he shall live for ever: and the bread that I will give is my flesh, which I will give for the life of the world.
Roti Sorgawi bagi orang Israel adalah "manna", makanan yang disediakan oleh Allah bagi umatNya Israel selama dalam perjalanan di padang gurun. Ketika Yesus menyatakan diri Akulah Roti Hidup, mereka kaget karena ada yang lebih hebat dari manna.
Pernyataan Yesus ini menghentakkan kaum Yahudi karena tak ada roti hidup atau roti sorga yang mereka kenal selain dari manna di gurun pasir. Lebih dalam lagi Yesus memberikan penjelasan: Jika manna yang dianggap kaum Yahudi sebagai roti hidup, maka mereka yang makan manna masih lapar dan mati. Bagi Yesus manna adalah makanan biasa sama seperti roti lainnya dimakan keyang setelahnya lapar. Namun Yesus memperkenalkan diro kepada kita bahwa Dia adalah roti hidup. Dialah adalah sumber kehidupan dan kehidupan yang kekal. Barang siapa yang percaya kepadaNya akan beroleh keselamatan dan kehidupan yang kekal.
Yesus telah menyerahkan dirinya untuk keselamatan kita melalui pengorbananNya di kayu salib. Yesus adalah roti hidup yang kita terima dalam perjamuan kudus. Di dalam perjamuan Kudus kita menerima tubuh dan darah Kristus yang dikurbankan untuk menebus kita dari dosa dan kematian agar kita beroleh kehidupan yang kekal. Yesus roti hidup yang kita terima telah menjadi kehidupan kita.
Sahabat yang baik hati! Kita hidup mencari roti, itu adalah wajar karena kita membutuhkan roti. Siang dan malam, berlelah dan berpeluh demi mencari nafkah. Kita harus ingat bahwa manusia hidup bukan hanya dari roti saja. Matius 4:4 (TB) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Dengan demikian janganlah hanya mencari roti yang terbuat dari tepung dan memberi rasa keyang yang kemudian kita bisa lapar dan haus lagi. Melengkapi itu semua tetaplah mencari roti hidup yaitu dengan percaya kepada Yesus Kristus menyediakan kehidupan yang kekal bagi kita. Marilah menerima roti hidup dengan memperhatikan pertubuhan rohani kita melalui doa, ibadah dan membina relasi kita dengan Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak
Selasa, 08 Agustus 2017
HIKMAT ADALAH PEMBERIAN ALLAH
HIKMAT ADALAH PEMBERIAN TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 09/08/2017
Amsal 2:6 (TB) Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Proverbs 2:6 (UKJV) For the LORD gives wisdom: out of his mouth comes knowledge and understanding.
Dalam renungan Minggu lalu, 30 Juli 2017 dari 1 Raja-raja 3:4-12 kita telah membahas doa Salomo. Setelah dilantik jadi raja bagi Israel menggantikan ayahnya Daud. Salomo beribadah kepada Allah dan memberikan persembahan korban bakaran bagi Tuhan. Tuhan berkenan atas korban bakaran Salomo dan memberikan kesempatan baginya apa yang hendak Tuhan berikan kepadanya. Sungguh luar biasa yang diminta Salomo bukanlah harta atau pasukan perang terkuat atau kerajaan yang terkokoh sepanjang masa. Salomo meminta kepada Tuhan agar diberi kebijaksanaan: hati yang paham menimbang perkara agar mampu memimpin bangsa Allah dan memberikan keputusan yang tepat. Tuhan sangat senang kepada Salomo atas permintaannya itu dan memberikannya bahkan ditambah lagi kekayaan dan panjang umur, serta musuh-musuhnya tahkluk kepadanya.
Dalam Alkitab kebijaksanaan dipandang sebagai suatu pengetahuan dan kemampuan praktis, sebuah seni hidup (Ams 21:20). Bijaksana adalah orang yang pandai (Kel 28:3; 1Raj 7:14; Yeh 27:8), pemberi nasihat yang cerdas (2 Sam 13:3), orang yang terpelajar (Yer 2:8; 8:8-9), "penulis" di istana (2 Raj 15:19). Mereka yang tergolong orang-orang bijaksana termasuk kelompok pemimpin di masyarakat (Yes 3:2-3 dbtl) yang suka memberikan pengalamannya kepada para puteranya (Ams 13:1). Di kemudian hari para orang bijaksana terpilih dari para Ahli Kitab. Mereka mengajar akal-budi, pengertian, kecerdasan dan kepandaian untuk mencapai kebahagiaan hidup (Misalnya: Ams 14:15-16). Kebijaksanaan itu sekaligus merupakan sebuah kelakuan moral religius yang baik. Orang bijaksana melakukan hal-hal yang berkenaan pada Yahwe (Ams 6:16).
Hikmat adalah pemberian Tuhan demikian Amsal 2:6. Jika pengetahuan dapat dipelajari dan ketrampilan dapat dilatih maka hikmat adalah pemberian Tuhan. Orang yang pintar belum tentu bijak, ada yang pintar, punya IQ yang brillian, terampil dan professional namun tak bijak, sombong dan tak bermoral. Namun Hikmat dan kebijaksanaan selalu ada pada orang yang takut akan Tuhan. Hikmat dan kebijaksanaan adalah pemberian dari Tuhan. Jalan orang berhikmat mendatangkan kebaikan dan kehidupan bagi sesama. Dia tidak terjerat oleh kepentingan sesaat, atau tenggelam dalam zona abu-abu yang samar. Orang berhikmat akan dapat menimbang perkara dengan adil dan tepat bagi semua orang.
Hikmat lebih dalam dari pengetahuan, lebih berharga dari kepintaran. Hikmat membimbing kita menempuh jalan kehidupan, membebaskan kita dari jerat dan perangkap kejahatan. Hikmat hanya diperoleh orang yang takut akan Tuhan. Dalam kehidupan sehari hari, terkadang kita diperhadapkan dengan dilemma yang sulit dan perkara yang abu-abu yang sulit diputuskan. Salah-salah mengambil keputusan kita menjadi korban siasat dan propaganda. Disinilah kelebihan orang percaya dalam segala ketidak-tahuannya akan apa yang terjadi esok kita percaya Tuhan akan menolong dan memandu hidup kita melalui hikmat yang dari padaNya. Hikmat menuntun kita untuk mengambil langkah yang tepat. Kita percaya Tuhan akan memberikan hikmat dalam menjalani hidup ini dan memberikan hikmat dalam menentukan setiap keputusan yang kita ambil.
Doa: ya Tuhan berikanlah hikmat dan kebijaksanaan pada kami dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kami
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 09/08/2017
Amsal 2:6 (TB) Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Proverbs 2:6 (UKJV) For the LORD gives wisdom: out of his mouth comes knowledge and understanding.
Dalam renungan Minggu lalu, 30 Juli 2017 dari 1 Raja-raja 3:4-12 kita telah membahas doa Salomo. Setelah dilantik jadi raja bagi Israel menggantikan ayahnya Daud. Salomo beribadah kepada Allah dan memberikan persembahan korban bakaran bagi Tuhan. Tuhan berkenan atas korban bakaran Salomo dan memberikan kesempatan baginya apa yang hendak Tuhan berikan kepadanya. Sungguh luar biasa yang diminta Salomo bukanlah harta atau pasukan perang terkuat atau kerajaan yang terkokoh sepanjang masa. Salomo meminta kepada Tuhan agar diberi kebijaksanaan: hati yang paham menimbang perkara agar mampu memimpin bangsa Allah dan memberikan keputusan yang tepat. Tuhan sangat senang kepada Salomo atas permintaannya itu dan memberikannya bahkan ditambah lagi kekayaan dan panjang umur, serta musuh-musuhnya tahkluk kepadanya.
Dalam Alkitab kebijaksanaan dipandang sebagai suatu pengetahuan dan kemampuan praktis, sebuah seni hidup (Ams 21:20). Bijaksana adalah orang yang pandai (Kel 28:3; 1Raj 7:14; Yeh 27:8), pemberi nasihat yang cerdas (2 Sam 13:3), orang yang terpelajar (Yer 2:8; 8:8-9), "penulis" di istana (2 Raj 15:19). Mereka yang tergolong orang-orang bijaksana termasuk kelompok pemimpin di masyarakat (Yes 3:2-3 dbtl) yang suka memberikan pengalamannya kepada para puteranya (Ams 13:1). Di kemudian hari para orang bijaksana terpilih dari para Ahli Kitab. Mereka mengajar akal-budi, pengertian, kecerdasan dan kepandaian untuk mencapai kebahagiaan hidup (Misalnya: Ams 14:15-16). Kebijaksanaan itu sekaligus merupakan sebuah kelakuan moral religius yang baik. Orang bijaksana melakukan hal-hal yang berkenaan pada Yahwe (Ams 6:16).
Hikmat adalah pemberian Tuhan demikian Amsal 2:6. Jika pengetahuan dapat dipelajari dan ketrampilan dapat dilatih maka hikmat adalah pemberian Tuhan. Orang yang pintar belum tentu bijak, ada yang pintar, punya IQ yang brillian, terampil dan professional namun tak bijak, sombong dan tak bermoral. Namun Hikmat dan kebijaksanaan selalu ada pada orang yang takut akan Tuhan. Hikmat dan kebijaksanaan adalah pemberian dari Tuhan. Jalan orang berhikmat mendatangkan kebaikan dan kehidupan bagi sesama. Dia tidak terjerat oleh kepentingan sesaat, atau tenggelam dalam zona abu-abu yang samar. Orang berhikmat akan dapat menimbang perkara dengan adil dan tepat bagi semua orang.
Hikmat lebih dalam dari pengetahuan, lebih berharga dari kepintaran. Hikmat membimbing kita menempuh jalan kehidupan, membebaskan kita dari jerat dan perangkap kejahatan. Hikmat hanya diperoleh orang yang takut akan Tuhan. Dalam kehidupan sehari hari, terkadang kita diperhadapkan dengan dilemma yang sulit dan perkara yang abu-abu yang sulit diputuskan. Salah-salah mengambil keputusan kita menjadi korban siasat dan propaganda. Disinilah kelebihan orang percaya dalam segala ketidak-tahuannya akan apa yang terjadi esok kita percaya Tuhan akan menolong dan memandu hidup kita melalui hikmat yang dari padaNya. Hikmat menuntun kita untuk mengambil langkah yang tepat. Kita percaya Tuhan akan memberikan hikmat dalam menjalani hidup ini dan memberikan hikmat dalam menentukan setiap keputusan yang kita ambil.
Doa: ya Tuhan berikanlah hikmat dan kebijaksanaan pada kami dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kami
#pdt nekson m sjuntak
Senin, 07 Agustus 2017
JANGAN BERDALIH, DATANGLAH!
JANGAN BERDALIH, DATANGLAH!
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah sejenak menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 08/08/2017
Lukas 14:22-23 (TB) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Luke 14:22-23 (UKJV) And the servant said, Lord, it is done as you have commanded, and yet there is room.
And the lord said unto the servant, Go out into the highways and hedges, and compel them to come in, that my house may be filled.
Apa jadinya jika seorang mengadakan pesta besar namun para tamu yang diundang tidak hadir; semua mereka beralasan sana sini yang tidak jelas? Kemana semua makanan yang dipersiapkan? Apakah pestanya batal? Dari contoh pesta ini, Yesus memakai satu perumpamaan untuk menggambarkan penolakan Yahudi atas undangan Allah. Mereka adalah umat pilihan Allah dan dipersiapkan dan diundang dalam jamuan Allah (Band Yes 55). Namun apa yang terjadi semua mereka berdalih, mereka yang tidak datang ke pesta itu dan mereka tak akan menikmati jamuan khusus. Sekalipun para undangan tidak hadir bukan berarti pesta dibatalkan, sama sekali tidak! Tuan rumah menyuruh hambanya pergi ke jalan dan lintasan mengundang siapa saja orang yang mereka temui untuk bersuka cita bersama tuannya dalam jamuan yang dipersiapkan. Penolakan orang yang diundang menjadi berkat bagi orang di jalanan.
Perumpamaan ini sangat tepat menggambarkan penolakan Yahudi akan undangan Tuhan Yesus. Mereka menolak Yesus sekalipun mereka telah menyaksikan mujizat, mereka menolak Yesus dengan berbagai alasan. Menolak Yesus bukan berari missi dan rencana Allah gagal, sama sekali tidak justru penolakan mereka menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menerima perjamuan dalam Kerajaan Allah. Allah tidak memandang muka, semua suku bangsa diundangnya untuk masuk dalam kerajaan Allah. Kisah Para Rasul 10:34-35 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
Keselamatan itu universal, terbuka bagi setiap orang. Tuhan tidak membedakan mereka yang kulit putih, mata cipit, kulit hitam, coklat dll. Semuanya diundang oleh Tuhan Yesus untuk menerima jamuan dalam Kerajaan Allah. Jangan sia-siakan undangan berharga ini (Baca Mat 11:28). Jangan berpikir tak ada tempat bagimu? Sungguh masih ada tempat, sajian lezat pun telah tersedia secara gratis. Tuhan menunggu kita semua.
Sahabat yang baik hati. Di beberapa gereja di Tapanuli, konon Missionaris memperlengkapi gereja dengan lonceng gereja. Lonceng ini dibunyikan setiap hari pukul 06.00 Pagi untuk membangunkan warga dan agar kembali beraktifitas, kemudian pukul 06.00 sore agar mereka memastikan diri untuk kembali dari ladang mereka. Yang tidak kalah pentingnya setiap minggu lonceng ini dibunyikan untuk memanggil orang beribadah. Setiap warga mendengar lonceng gereja, warga diingatkan akan undangan Allah mengikuti ibadah menikmati makanan rohani.
Saat ini tentu tidak semua lonceng gereja kita dengar mengingatkan kita memenuhi undangan Allah menghadap hadiratNya di BaitNya. Namun lonceng panggilan Tuhan selalu berbunyi di hati kita. Undangan Tuhan untuk kita bukanlah dicetak dalam undangan mahal seperti undangan VIP dalam suatu pesta atau konser. Tuhan mengundang kita setiap saat melalui nurani kita. Roh Kudus bekerja di dalam hati kita menggerakkan dan memotivasi kita melakukan kehendakNya. Jangan abaikan apalagi berdalih menolaknya. Roh Kudus senantiasa mengajak kita untuk melakukan perintahNya. Dibalik kesediaan kita melakukan perintahNya, Tuhan mempersiapkan jamuan yang terbaik dan terlezat bagi kita.
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah sejenak menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 08/08/2017
Lukas 14:22-23 (TB) Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Luke 14:22-23 (UKJV) And the servant said, Lord, it is done as you have commanded, and yet there is room.
And the lord said unto the servant, Go out into the highways and hedges, and compel them to come in, that my house may be filled.
Apa jadinya jika seorang mengadakan pesta besar namun para tamu yang diundang tidak hadir; semua mereka beralasan sana sini yang tidak jelas? Kemana semua makanan yang dipersiapkan? Apakah pestanya batal? Dari contoh pesta ini, Yesus memakai satu perumpamaan untuk menggambarkan penolakan Yahudi atas undangan Allah. Mereka adalah umat pilihan Allah dan dipersiapkan dan diundang dalam jamuan Allah (Band Yes 55). Namun apa yang terjadi semua mereka berdalih, mereka yang tidak datang ke pesta itu dan mereka tak akan menikmati jamuan khusus. Sekalipun para undangan tidak hadir bukan berarti pesta dibatalkan, sama sekali tidak! Tuan rumah menyuruh hambanya pergi ke jalan dan lintasan mengundang siapa saja orang yang mereka temui untuk bersuka cita bersama tuannya dalam jamuan yang dipersiapkan. Penolakan orang yang diundang menjadi berkat bagi orang di jalanan.
Perumpamaan ini sangat tepat menggambarkan penolakan Yahudi akan undangan Tuhan Yesus. Mereka menolak Yesus sekalipun mereka telah menyaksikan mujizat, mereka menolak Yesus dengan berbagai alasan. Menolak Yesus bukan berari missi dan rencana Allah gagal, sama sekali tidak justru penolakan mereka menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menerima perjamuan dalam Kerajaan Allah. Allah tidak memandang muka, semua suku bangsa diundangnya untuk masuk dalam kerajaan Allah. Kisah Para Rasul 10:34-35 (TB) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
Keselamatan itu universal, terbuka bagi setiap orang. Tuhan tidak membedakan mereka yang kulit putih, mata cipit, kulit hitam, coklat dll. Semuanya diundang oleh Tuhan Yesus untuk menerima jamuan dalam Kerajaan Allah. Jangan sia-siakan undangan berharga ini (Baca Mat 11:28). Jangan berpikir tak ada tempat bagimu? Sungguh masih ada tempat, sajian lezat pun telah tersedia secara gratis. Tuhan menunggu kita semua.
Sahabat yang baik hati. Di beberapa gereja di Tapanuli, konon Missionaris memperlengkapi gereja dengan lonceng gereja. Lonceng ini dibunyikan setiap hari pukul 06.00 Pagi untuk membangunkan warga dan agar kembali beraktifitas, kemudian pukul 06.00 sore agar mereka memastikan diri untuk kembali dari ladang mereka. Yang tidak kalah pentingnya setiap minggu lonceng ini dibunyikan untuk memanggil orang beribadah. Setiap warga mendengar lonceng gereja, warga diingatkan akan undangan Allah mengikuti ibadah menikmati makanan rohani.
Saat ini tentu tidak semua lonceng gereja kita dengar mengingatkan kita memenuhi undangan Allah menghadap hadiratNya di BaitNya. Namun lonceng panggilan Tuhan selalu berbunyi di hati kita. Undangan Tuhan untuk kita bukanlah dicetak dalam undangan mahal seperti undangan VIP dalam suatu pesta atau konser. Tuhan mengundang kita setiap saat melalui nurani kita. Roh Kudus bekerja di dalam hati kita menggerakkan dan memotivasi kita melakukan kehendakNya. Jangan abaikan apalagi berdalih menolaknya. Roh Kudus senantiasa mengajak kita untuk melakukan perintahNya. Dibalik kesediaan kita melakukan perintahNya, Tuhan mempersiapkan jamuan yang terbaik dan terlezat bagi kita.
#pdt nekson m sjuntak
Minggu, 06 Agustus 2017
SUKACITA ORANG YANG MENCARI TUHAN
SUKACITA ORANG YANG MENCARI TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 07/08/2017.
Mazmur 105:3 (TB) Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!
Psalms 105:3 (UKJV) Glory all of you in his holy name: let the heart of them rejoice that seek the LORD.
Ada yang unik dari Mazmur 105 ini, hendak berbagi makna dan kesan mendalam dari kilas balik perjalanan bangsa Israel. Bacalah keseluruhan pasal 105 ini, kita akan menemukan perjalanan sejarah Israel dari bapak leluhur hingga memasuki tanah Kanaan. Pemanggilan Abraham, Ishak dan Yakub. Yusuf dijual menjadi budak, namun jalan Tuhan sungguh luar biasa justru menghantarkan Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Untuk menyelamatkan Yakub dan anak-anaknya terhadap kemarau yang panjang, Yusuf memanggil saudaranya agar tinggal Mesir dan berdiam disana. Sejarah pun berlalu muncul raja yang tak mengenal budi baik Yusuf di Mesir sehinnga Israel diperbudak di Mesir. Namun Tuhan memanggil Musa untuk membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Dengan mujizat dan kuasa yang ajaib dari Tuhan: tulah demi tulah disampaikan kepada Firaun namun tak membuat Firaun membebaskan mereka. Baru pada tulah ke sepuluh: kematian anak sulung, Firaun akhirnya membebaskan Israel. Itupun setelah mereka keluar masih dikejar oleh pasukan kereta kuda. Umat Israel tersesak di depan laut, di belakang kereta kuda Firaun yang ganas. Musa berdoa dan memukulkan tongkatnya maka laut pun terbelah sehingga umat Israel bisa berjalan, ketika mereka sudah menyeberang, pasukan Firaun yang mengejar akhirnya tenggelam di laut Merah. Menyeberang dari Mesir masuk Gurun Pasirpersoalan tidak selesai: mereka menghadapi alam ganas, kering tiada air, terik dan badai gurun dan binatang buas. Namun Tuhan memelihara hidup mereka di Padang Gurun, selama perjalanan diberi manna dan juga burung puyuh. Mereka bergumul terhadap bangsa-bangsa sekitar namun musuh-musuh mereka pun satu persatu ditahlukkan hingga mereka mewarisi Tanah Kanaan.
Dari perjalanan sejarah panjang itu Mazmur ini menyimpulkan keagungan Tuhan atas umatNya. Sungguh nyata kuasa Tuhan dan mereka benar-benar merasakan campur tangan Tuhan dalam sejarah kehidupan umatNya. Itulah sebabnya mereka dapat bermegah di dalam Tuhan. Berbahagia dan bersukacitalah orang yang berjalan menurut petunjuk Tuhan.
Mazmur ini juga hendak memaknai bahwa perjalanan Israel adalah mencari Tuhan. Tuhan telah berfirman keluar dari Mesir dan berjalan ke negeri yang dijanjikan Tuhan kepada leluhur mereka: tanah subur, penuh susu dan madu. Mereka berjalan seturut dengan kehendak Tuhan: cape, letih lesu dan melelahkan, tak jarang umat itu mengeluh bahkan bersungut-sungut. Tantangan setiap detik mengancam baik oleh alam, baik oleh bangsa sekitar dan kebutuhan yang ingin sana-sini seluruh dinamika yang luar biasa mereka lalui dengan penuhketegangan. Namun lihatlah sekalipun dinamika perjalanan yang melelahkan mereka akhirnya menemukan suka cita.
Adalah bersuka hati mereka yang mencari Tuhan. Mereka takut dan gentar atas musuh-musuh sekitar, namun Tuhan telah menyerahkan musuh-musuh mereka. Perjalanan mereka tidak sia-sia, pencarian mereka tidak hampa namun mereka penuh dengan suka cita karena mereka sampai di tanah Kanaan, mewarisi janji Tuhan: tanah yang dijanjikan sejak leluhur mereka.
Berbahagialah orang yang mencari Tuhan karena mereka menemukan apa yang mereka cari, mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Inilah janji Tuhan yang indah bagi kita menambah semangat untuk senantiasa berpengharapan padaNya.
Yesaya 55:6 (TB) Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
#pdt nekson m sjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 07/08/2017.
Mazmur 105:3 (TB) Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!
Psalms 105:3 (UKJV) Glory all of you in his holy name: let the heart of them rejoice that seek the LORD.
Ada yang unik dari Mazmur 105 ini, hendak berbagi makna dan kesan mendalam dari kilas balik perjalanan bangsa Israel. Bacalah keseluruhan pasal 105 ini, kita akan menemukan perjalanan sejarah Israel dari bapak leluhur hingga memasuki tanah Kanaan. Pemanggilan Abraham, Ishak dan Yakub. Yusuf dijual menjadi budak, namun jalan Tuhan sungguh luar biasa justru menghantarkan Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Untuk menyelamatkan Yakub dan anak-anaknya terhadap kemarau yang panjang, Yusuf memanggil saudaranya agar tinggal Mesir dan berdiam disana. Sejarah pun berlalu muncul raja yang tak mengenal budi baik Yusuf di Mesir sehinnga Israel diperbudak di Mesir. Namun Tuhan memanggil Musa untuk membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Dengan mujizat dan kuasa yang ajaib dari Tuhan: tulah demi tulah disampaikan kepada Firaun namun tak membuat Firaun membebaskan mereka. Baru pada tulah ke sepuluh: kematian anak sulung, Firaun akhirnya membebaskan Israel. Itupun setelah mereka keluar masih dikejar oleh pasukan kereta kuda. Umat Israel tersesak di depan laut, di belakang kereta kuda Firaun yang ganas. Musa berdoa dan memukulkan tongkatnya maka laut pun terbelah sehingga umat Israel bisa berjalan, ketika mereka sudah menyeberang, pasukan Firaun yang mengejar akhirnya tenggelam di laut Merah. Menyeberang dari Mesir masuk Gurun Pasirpersoalan tidak selesai: mereka menghadapi alam ganas, kering tiada air, terik dan badai gurun dan binatang buas. Namun Tuhan memelihara hidup mereka di Padang Gurun, selama perjalanan diberi manna dan juga burung puyuh. Mereka bergumul terhadap bangsa-bangsa sekitar namun musuh-musuh mereka pun satu persatu ditahlukkan hingga mereka mewarisi Tanah Kanaan.
Dari perjalanan sejarah panjang itu Mazmur ini menyimpulkan keagungan Tuhan atas umatNya. Sungguh nyata kuasa Tuhan dan mereka benar-benar merasakan campur tangan Tuhan dalam sejarah kehidupan umatNya. Itulah sebabnya mereka dapat bermegah di dalam Tuhan. Berbahagia dan bersukacitalah orang yang berjalan menurut petunjuk Tuhan.
Mazmur ini juga hendak memaknai bahwa perjalanan Israel adalah mencari Tuhan. Tuhan telah berfirman keluar dari Mesir dan berjalan ke negeri yang dijanjikan Tuhan kepada leluhur mereka: tanah subur, penuh susu dan madu. Mereka berjalan seturut dengan kehendak Tuhan: cape, letih lesu dan melelahkan, tak jarang umat itu mengeluh bahkan bersungut-sungut. Tantangan setiap detik mengancam baik oleh alam, baik oleh bangsa sekitar dan kebutuhan yang ingin sana-sini seluruh dinamika yang luar biasa mereka lalui dengan penuhketegangan. Namun lihatlah sekalipun dinamika perjalanan yang melelahkan mereka akhirnya menemukan suka cita.
Adalah bersuka hati mereka yang mencari Tuhan. Mereka takut dan gentar atas musuh-musuh sekitar, namun Tuhan telah menyerahkan musuh-musuh mereka. Perjalanan mereka tidak sia-sia, pencarian mereka tidak hampa namun mereka penuh dengan suka cita karena mereka sampai di tanah Kanaan, mewarisi janji Tuhan: tanah yang dijanjikan sejak leluhur mereka.
Berbahagialah orang yang mencari Tuhan karena mereka menemukan apa yang mereka cari, mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Inilah janji Tuhan yang indah bagi kita menambah semangat untuk senantiasa berpengharapan padaNya.
Yesaya 55:6 (TB) Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
#pdt nekson m sjuntak
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...