TUHAN TELAH MENDENGAR DOAKU
Selamat Hari Minggu! Sungguh luar biasa Firman Tuhan minggu ini dari Mazmur 66:8-20. Suatu kesimpulan dari pemazmur: Tuhan telah mendengar dan memperhatikan doanya. Tuhan tidak pernah menolak permohonannya. Firman ini meyakinkan kita di minggu Rogate (berdoa) ini bahwa Dia adalah Bapa kita sehingga kita berkata: ya Abba. Bapa yang selalu baik dan memberikan apa yang kita minta kepadaNya. Hal ini mengingatkan kita kepada pengajaran Yesus hal berdoa. Adakah di antara kita yang memberikan batu ketika anaknya meminta roti, atau ular bagi anak yang meminta ikan. (Baca Mat 7:9-11). Sedangkan orang yg jahat sekalipun tahu melakukan yang baik bagi anak-anaknya. Lebih dari itu, Tuhan itu Maha Baik, Dia-lah Bapa kita; sebelum kita meminta dia sudah memberi, sebelum kita berseru Tuhan telah memperhatikan dan menyediakan apa yang kita butuhkan.
Dari Mazmur 66:8-20 memberikan pengajaran yang begitu indah pada kita:
1. Memuji dan memuliakan Tuhan atas segala kebaikannya.
Mazmur 66 ini merupakan mazmur umum ajakan untuk memuliakan Tuhan. Pertama-tama mengajak alam raya (swluruh bumi) memuliakan Tuhan atas segala karyanya. Segala bangsa diundang untuk memuji Tuhan karena segala kebesaranNya. Umat Tuhan diajak bermazmur karena segala kebaikanNya dan pemazmur sendiri menyampaikan syukur atas pe galaman pribadinya.
Lihatlah apa yang dialami oleh pemazmur: Tuhan memelihara kehidupannya dan tak membiarkan kakinya goyah. Sekalipun harus bergumul mengahadapi tantangan dan seolah hancur lebur (didaur ulang), namun bagi pemazmur itu bagai peleburan emas dan besi. Kita tahu semakin tinggi panas yang melebur biji emas, maka tingkat kualitas kemurniannya semakin tinggi. Demikian dengan biji besi, semakin tinggi suhu yang meleburnya semakin baik dan kuat besi yang dihasilkan. Demikian Tuhan menempa umatNya lewat pergumulan yang dihadapi sekalipun harus jatuh bangun namun rencananya yang baik demi menghasilkan kualitas iman terbaik.
Tuhan seolah membiarkan musuh mengelili pemazmur bahkan masuk dalam jaring perangkap musuh. Namun Tuhan melepaskannya. Pengalaman seperti ini banyak dialami oleh Daud.
Tuhan tak membiarkan umatnya tenggelam dalam air atau hangus terbakar oleh api. Itu9 terjadi dalam perjalanan bangsa Israel. Tuhan membelah laut sehingga mereka bisa berjalan di dasar laut. Tuhan memelihara Daniel dkk ketika dimasukkan oleh Nebukadnezar di tungku api, pikirnya mereka akan binasa namun Tuhan menyertai tak sehelai rambut pun terbakar dari Sadrak, Mesakh dan Abednego di tungku perapian. Begitulah pemeliharaan Tuhan atas umatNya. PertolonganNya nyata bagi orang-orang yang mengasihiNya.
Atas berbagai pengalaman perjalanan bangsa dan pengalaman pribadi pamazmur, dia mengajak seluruh umat Tuhan menyampaikan pujian dan kemuliaan bagi Tuhan.
2. Datang Ke Rumah Tuhan:
Ajakan ledua adalah datang ke rumah Tuhan. Ruamh Tuhan adalahntempat bersekutu dengan Allah, berdoa, menyampaikan kurban persembahan dan mendengarkan firmanNya. Pemazur datang ke rumah Tuhan mrnypaikan syukur atas penyertaan Tuhan dan segala kemurahan Tuhan dalam lehidupan pemazmur. Dia datang ke rumah Tuhan tidak dengan tangan kosong, tetapi untuk menyampaikan korban persembahan yang terbaik dalam hidupnya. Lihatlah jenis-jenis korban yang diberikan kepada Tuhan. Apa yang terbaik yang dimilikinya dipersembahakan untuk Tuhan..dia memilih yang tergemuk dan tambun dari lembu, kambing dan dombanya dipersembahkan kepada Tuhan memenuhi nazarnya. Dia tidak datang ke rumah Tuhan dengan tangan kosong namun menyampaikan berkat yang diterimanya dan dipersembahkan kepada Tuhan.
Selain memberikan Kurban persembahan, tentu pemazmur datang ke Rumah Tuan hendak mendengarkan firman sebagai pelita dan terang baginya (band Maz 119:105). Setiap Sabath umat Tuhan selalu mendengarkan firman Tuhan yang dibacakan para rabbi. Mereka haus dan lapar kepada roti kehidupan itu.
3. Tuhan telah mendengar doaku dan memperhatikan permohonanku. Berdoa ke hadapan Tuhan bukan berarti menyampaioan berbagai point-point permohonan kita.Jika kita berdoa hanya untuk memohon, itu namanya kita peminta saya. Doa bukan hanya sebatas meminta namun membuka diri di hadapan Allah, biarkan Tuhan masuk ke bilik-bilik hati kita yang terdalam sehingga tak ada dusta atau rencana jahat atau akal usuk di hati kita ketika kita masuk ke hadirat Tuhan. Di dalam doa ada keyakinan dan kepastian bahwa Tuhan mendengar dan memperhatikan apa yang kita sampaikan.
Pemahaman ayat 19-20 ini menatakannsuatu kepastian bahwa kita yakin sepenuhnya Tuhan mendengarkan doa kita.
Jika Mazmur ini menyebutkan Tuhan telah mendengarkan doaku, bukan berarti hidupnya telah sempurna, tak ada masalah dan tak ada lagi yang kurang. Lihatlah misalnya Daud pemazmur yang selalu menyampaikan syukur: Dia memang menikmati begitu banyak pemberian Tuhan dalam hidupnya namun bukan berarti hidupnya tanpa pergumulan. Jika kita baca riwayat hidupnya, Daud sungguh bergumul berat: dia menjerit dan menangis karena anak pertama dari Bersyeba meninggal (2 Sam 12:21). Dia juga mendapat berita yang sulit diterima anaknya Amnon memperkosa putrinya Tamar. Akirnya Absalom geram dan Amnon sendiri mati di tangan Absalom (2 Sam 13). Berikutnya Absalom melakukan kudeta terhadap dirinya karena hendak merebut kursi kerajaan dan harus meratapi anaknya sendiri karena Absalom mati di tangan panglima Daud (2 Sam 18). Ini suatu contoh bahwa Mazmur ini mengajak kita jika dikatakan Tuhan telah mendengarkan doaku maka tak ada lagi masalah dalam hidupnya. Sesungguhnya tidak, kita tetap bergumul namun dalam setiap pervumulan yang dihadapi kita percaya Tuhan ada dan betindak untuk menjawab dan memberikan terindah dalam hidup kita.
Sahabatku, berkaitan dengan minggu Rogate, kita perlu kembali merevitalisasi akan makna doa dalam hidup kita. Benar apa yang dikatakan Luther: doa adalah nafas kebidupan orang percaya. Jika tidak bernafas tentulah dia sudah mati. Atau sama seperti bahan bakar bagi mesin: jika bahan bakarnya habis makan matilah mesin tak mampu bergerak.
Berkaitan dengan pengalaman pemazmur dalam minggu ini. Doa bukanlah hanya menyampaikan sejumlah daftar permohonan kepada Tuhan. Jika hanya demikian kita hanya sebatas peminta (receiver). Mazmur ini datang berdoa ke rumah Tuhan memberikan kurban persembahan terbaik kepada Tuhan (giver). Dengan demikian Doa mengubah hidup.kita dari receiver chnag to be giver. Doa adalah mengubah hidup kita dsri hanya meminta kepada mempersembahakan hidup kita untuk dipakai me jadi berkat bagi dunia.
Mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
(Ibadah pagi 07.00 di HKBP Palembang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar