PRODUKTIF KEPADA KEBAIKAN
Jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Selasa, 23/05/2017
1 Tesalonika 5:15 (TB) Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1 Thessalonians 5:15 (UKJV) See that none render evil for evil unto any man; but ever follow that which is good, both among yourselves, and to all men.
Ajaran inti kekristenan adalah produktif terhadap kebaikan hidup. Injil menegaskan: Sekalipun dibenci, namun harus penuh kasih, mendoakan dan memberkati mereka yang berbuat jahat. Yesus tidak pernah mengajarkan kekerasan sekalipun untuk untuk menghentikan kejahatan karena penghakiman adalah milik Allah. Tugas manusia adalah mengusahan dan menghasilkan buah-buah kebaikan.
Dengan menjalankan ajaran demikian mungkin saja kita berpikir bahwa orang Kristen menjadi alien (orang asing) di dunia ini. Sama sekali tidak justru dengan tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan dunia akan lebih damai, tenang dan lebih banyak waktu untuk memghasilkan kebaikan. Dapat kita bayangkan bagaimana anggaran negara-negara maju, berkembang dan negara-negara miskin mempersiapkan senjata untuk mengantisipasi dan membalaskan kejahatan. Anggaran pertahanan le ih beaar dibandingkan dengan anggaraj kesehatan dan kesejahteraan. Itulah mahalnya hidup mengantosopasi kejahatan. Dari senjata sederhana hingga senjata nuklir serta pasukan militer dari infantri, zipur, armed dll seluruhnya dipersiapkan untuk membalaskan kejahatan. Seandainya itu semua dianggarkan untuk perbuatan baik mungkin manusia akan lebih produktif terhadap kebaikan.
Ada lagi satu contoh yang sangat menarik di salah satu suku di Indonesia yaitu "budaya carok". Saya tidak usah menyebutkan suku mana, namun itu bisa anda temukan sendiri melalui googling. Hal ini saya tahu ketika mempersiapkan artikel untuk studi tentang akar kekerasan. Dalam budaya carok ini, seorang ibu akan menyimpan dendam atas kematian suaminya dengan menyimpan pakaian suaminya yang berlumuran darah dan senjata yang dipaikainya ketika berkelahi dengan musuhnya. Ketika anaknya sudah dewasa dan dianggap sudah matang untuk membalaskan dendam, sang ibu akan menunjukkan pakaian yang berlumuran darah tersebut kepada anaknya. Maka tugas anak ini adalag untuk membalaskan dendam dan keadilan bagi ayahnya yang telah meninggal. Demikianlah carok trus mewarisi kekerasan dan membalas dendam, maka akan terus ada pertumpahan darah dan mati dicarok.
Ini salah satu contoh saja, tentu jika kita periksa dalam setiap kelompok masyarakat hal yang menyimpan dendam dan mengajarkan hukum membalas sangat kental di tengah masyarakat. Apa yang mau saya sampaikan adalah ini salah satu contoh warisan budaya manusia yang melestarikan dan memelihara kejahatan dan kekerasan bahkan dianggap sebagai bentuk keadilan. Sehingga kejahatan dan kekerasan terus menjadi bahagian dari kehidupan. Inilah kelebihan ajaran kekristenan memutuskan mata rantai kejahatan dan kekerasan.
Jangan membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Penghakiman adalah milik Tuhan. Benar melalui alkitab kita memahami Tuhan murka terhadap kejahatan, namun tak satu pun manusia menerima mandat untuk membalaskan kemarahan Tuhan terhadap sesamanya. Tugas manusia menurut orang percaya adalah menghasilkan kebaikan. Kebaikan yang pro kepada kehidupan.
Jangan membalaskan kejahatan dengan kejahatan tetapi produktiflah menghasilkan kebaikan menjadi amanat untuk menghentikan segala akar pahit di dalam diri manusia. Hentikan dendam dendam, kebencian dan kekerasan dengan menghasilkan kebaikan, damai sejahtera dan segala buah baik yang pro kehidupan. Roma 12:21 (TB) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Sahabatku, mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita menghasilkan kehidupan yang lebih baik dan lebih damai dengan tidak.membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Tuhan memberikan kekuatan bagi kita menghasilkan kebaikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar