Selasa, 09 Mei 2017

TUHAN DAN ORANG MISKIN

TUHAN DAN ORANG MISKIN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Rabu 10/05/2017

Amsal 17:5 (TB)  Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman. 
Proverbs 17:5 (UKJV)  Whoso mocks the poor reproaches his Maker: and he that is glad at calamities shall not be unpunished.

Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan selalu membela orang miskin. Tuhan berada di pihak orang miskin dan lemah serta memperjuangkan hak-hak mereka. Ini suatu pengangkatan harkat dan martabat manusia; sekecil apapun dan semiskin apapun manusia tak boleh dihina dan diperolok-olok. Mereka adalah manusia milik kepunyaan Allah. Mereka miskin bukan karena kehendak sendiri namun kemiskinan adalah realitas kehidupan yang harus dijalani. Tak seorang pun menghendaki dirinya miskin. 

Siapa yang memperolok-olok orang miskin menghina penciptaNya. Inilah yang diajarkan oleh Amsal di pagi hari ini. Jika di dunia ini tidak ada yang memperhatikan nasib orang miskin dan lemah, namun Alkitab memberikan  pengajaran bahwa Tuhan ada di pihak orang miskin. Barang siapa yang menghina, mengolok-olok dan membuat yang tak pantas bagi orang miskin Tuhan akan membuat pertimbangan. 

Masih ingat kasus Nabot bukan? Bacalah kisah ini dalam 1 Raj 21. Kisah ini merupakan salah satu cerita yang sangat menarik dalam Alkitab. Nabot memiliki kebun anggur dekat istana raja Ahab. Ahab telah meminta kepada Nabot agar berkenan memberikan kebun anggurnya. Namun Nabot tidak mau karena sebagai orang Ibrani tidak boleh menjual warisan pusaka tanah.  Isebel memperhatikan suaminya Ahab galau atas penolakan Nabot. Akhirnya Isebel mengambil alih dengan caranya sendiri. Dia mengumpulkan tua-tua Israel dan mengangkat saksi-saksi dursila  agar menjatuhkan hukuman terhadap Nabot. Nabot orang miskin dan kecil di pihak Istana. Nabot bukan hanya kehilangan kebun anggurnya, namun kehilangan nyawanya karena dihukum mati dilempari. Sekecil apapun Nabot di mata Ahab dan Isebel, Tuhan tidak tinggal diam dan menyuruh hambaNya Elia menyampaikan hukuman kepada Ahab dan Isebel bahwa mereka akan mati diseret-seret anjing. Apa yang terjadi di akhir hidup raja Ahab dan Isebel benar-benar terjadi mereka mati mengenaskan.

Banyak cerita dalam Alkitab bahwa Tuhan membela orang-orang miskin dan nats-nats yang mendukung bahwa Tuhan ada di pihak orang kecil dan miskin. Barang siapa menghina, menindas dan mengolok-olok orang miskin sama saja dengan menghina penciptaNya. Tuhan tidak tinggal diam, namun Dia akan bertindak dan membuat perhitungan bagi setiap orang yang memperlakukan semena-mena terhadap orang miskin.

Kedua dari nats ini memberikan pengajaran moral. Jangan bergembira atas celaka yang dialami orang lain. Siapapun orangnya jangan menghendaki orang celaka terjadi dalam hidupnya. Amsal menasihati dengan keras jangan pernah bergembira atas kecelakaan yang menimpa orang lain. Namun semestinya berbela rasa terhadap mereka yang mengalami beban berat dan pukulan yang terjadi dalam kehidupannya. Jangan tertawa melihat penderitaan orang lain, namun berilah empaty dan penghiburan agar dia tertolong dalam menghadapi kesusahannya.

Berbela rasa dan berempati terhadap orang miskin merupakan pribadi yang diinginkan oleh Tuhan. Nats renungan di pagi ini mengajak kita untuk meneladani Tuhan yang berbela rasa terhadap orang miskin dan sekaligus memberikan peringatan agar jangan mengolok, menghina dan menindas orang kecil karena mereka adalah sahabat-sahabat Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...