Selamat hari Minggu! Jubilate nama minggu yang indah mengajak kita bersyukur (mandok mauliate) karena dunia ini penuh dengan kasih karunia Tuhan. Itu seruan minggu kita di hari ini dari Kotbah Yesaya 40:9-11. Sion dan Yerusalem diajak untuk naik ke tempat yang tinggi dan mewartakan demgan suara nyaring Tuhan itu ada dan datang dengan penuh kuasa. Dia memimpin dan membimbing dengan lembut seperti seorang Gembala?
Firman ini menjadi penghiburan bagi umat Allah yang memasuki situasi baru dalam pembuangan. Siapa yang tidak pilu? Kota kebanggaan mereka Yerusalem pusat peribadahan disitu berdiri Bait Allah yang mereka banggakan telah rata dengan tanah. Sion pusat pemerintahan yang dibangun Daud telah kosong dan menjadi puing korban perang. Tiada anak-anak yang bermain di lorong-lorong itu kedua kota itu. Semuanya sunyi dan tak ada tanda2 kehidupan karena semua penduduknya telah diangkut ke pembuangan Babel? Mereka bangsa pilihan, umat kesayangan Allah harus menjadi bangsa yang terbuang ke Babelonia. Ini suatu realitas kehidupan yang pahit.
Dalam keadaan demikianlah berita Baik datang datang dari Tuhan. HambaNya pemberita kabar baik dipanggil untuk mewartakan penghiburan dan penguatan. Penghiburan dan kabar baik apa yang hendak disampaikan?
1. Umat yang terbuang di Babel tidak sendirian mengahadapi masalah mereka. Allah tak akan membiarkan mereka seperti yatim dan tak punya pemimpin. Allah hadir di tempat mereka harus bekerja rodi. Allah hadir dengan penuh kuasa akan bertindak menolong dan memimpin kembali ke Sion dan Yerusalem seperti sedia kala. Makna kehadiran Allah sangat penting nagi mereka. Allah melihat, mendampingi dan beserta mereka dalam menjalani masa pembuangan. Jadi Allah turut hadir dalam penderitaan yang mereka alami. Ini adalah kekuatan baru mereka dalam menjalani masa-masa sulit yang mereka hadapi.
2. Allah itu penuh kuasa. Ada pukulan berat bagi umat Allah atas kenyataan yang mereka alami. Kekalahan suatu bangsa bukan anaih kekalahan bangsa itu sendiri, namun diyakini swbagai kekalahan Allah yang mereka sembah. (Bandungkan Elia di bukit Karmel). Jadi ada pertarungan spiritualitas dimana kekalahan bangsa sekaligus kekalahan Allah yang mereka sembah. Pukulan iman dan bathin ini sangat menekan jiwa mereka yang percaya kepada Allah yang penuh kuasa yang dialami sejak leluhur, pembebasan dari Mesir dan kemenangan atas bangsa-bangsa. Bangsa yang terbuang bukan berarti Allah yang kalah. Allah adalah penuh kuasa. Sama seperti kita jika favorit kita kalah dalam pertandingan, dimana kita sudah doakan selama ini jika tidak terkabul bukan berarti Allah kita yang tidak berkuasa, namun ada kehendak Allah atas kejadian itu. Demikian pembuangan Babel dimaknai, mereka terbuang bukan karena kekalahan Tuhan yang mereka sembah dan percayai, tetapi ada kehendak Allah tang dinyatakan atas pembuangan. Pembuangan bukan akhir segalanya bagi umatNya. Umat Allah sangat berharga di mata Tuhan dan mereka adalah uoah dsri jerih panyanNya yang telah dipilih sejak jaman bapak leluhur. Tuhan akan datang dengan penuh kuasa berjalan di depan menuntun mereka menjalani masa pembuangan.
3. Tuhan datang seperti gembala yang baik. Umumnya umat Allah tahu akan makna kehadiran seorang gembala. Figur gembala adalah kepemimpinan yang lembut, membimbing, mengasuh dan mengantarkan domba-dombanya ke padang gurun yang hijau dan ke air yang sejuk. Adai dan Tongkatnya dipakai untuk memukul serigala dan harimau dan mempertaruhkan dirinya demi melindungi domba-dombanya. Demkian Tuhan Allah akan hadir sebagai gembala di kalangan umatNya memasuki situasi baru. (Baca epistel dari Yohanes 10)
Firman Tuhan minggu ini sangat menguatkan kita semua: Tuhan tidak membiarkan kita menjalani masa sulit sendirian. Tuhan Allah hadir, penuh kuasa dan memimpin dengan lembut seperti seorang gembala menggembalakan kehidupan kita yang penuh intrik, licik, keras dan penuh propaganda. Seperti nyanyian Mazmur 23 Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Inilah pujian dan mazmur kita di minggu jubilate ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar