Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Kamis 11/05/2017
2 Korintus 4:16 (TB) Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
2 Corinthians 4:16 (ISVN) That's why we are not discouraged. No, even if our outer man is wearing out, our inner man is being renewed day by day.
Sangat menarik pengajaran Paulus menggambarkan pribadi manusia dengan membedakan istilah manusia lahiriah dan manusia batiniah. Manusia lahiriah adalah secara fisik atau tubuh bilogis dimana sejak lahir dia bertumbuh pada bentuknya dan seturut dengan perjalanan waktu tubuh lahiriah secara alami akan semakin buruk, lemah, tak berdaya hingga kembali menjadi tanah. Sedangkan manusia batiniah adalah formasi spiritualitas, dimana seturut dengan perjalanan waktu akan menuju kematangan dan senantiasa diperbaharui. Pengalaman akan membentuk manusia batiniah kepada pencerahan budi hingga mewarisi hidup kekal (abadi). Itulah pribadi manusia: manusia lahiriah dan manusia batiniah keduanya menyatu di dalam diri manusia. Cara kerja dlkedua berlawanan arah manusia lahiriah secara alami akan lemah dan habis energi hingga kembali menjadi debu. Sedangkan manusia batiniah membawa pembaharuan budi menuju keabadian. Keduanya ini berkerja di dalam diri manusia dalam pengalaman real.
Bagaimana manusia lahiri dan manusia batiniah bekerja? Manusia lahiriah dalam mengalami berbagai penderitaan kita berkeluh dan berpeluh, namun oleh manusia batin kita mengalami pencerahan dan pengharapan sehingga kita dimampukan untuk bertahan bahkan mampu membaca sesuatu bermakna bahwa dibalik semua penderitaan ada makna positif.
Itulah sebabnya Paulus tidak surut dalam imannya. 2 Korintus 4:8-10 (TB) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Renungan pagi ini mengingatkan kita untuk selalu mengasah manusia batiniah. Manusia batiniah yang diperbaharui tidak dimiliki lewat yoga, bertapa dan berbagai upaya lainnya. Namun manusia batiniah diperbaharui oleh Roh Kudus. Manusia batiniah diperbaharui lewat doa dan pembatinan berbagai masalah yang kita hadapi. Jika lita baca kita Injil akan selalunkita temukan bahwa Yesus senantiasa berdoa dalam melaksanakan aktifitas. Demikian dengan Paulus dalam surat-suratnya selalu berpesan agar jemaat-jemaat yang dibentuk tetap berdoa. Lewat doa manusia batin kita semakin memperoleh pembaharuan budi. Itulah sebabnya Paulus mengatakan: "berubahlahnoleh pembaharuan bunimu." (Rom 12:2). Manusia batiniah yang diperbaharui adalah manusia yang mencari makna apa kehendak Allah dibalik pergumulan yang dihadapinya.
Jika ada pergumulan jangan tawar hati, langsung panik, stress dan berputus asa, namun marilah kita asah manusia batiniah kita masing-masing. Memang manusia lahiriah akan menjerit ketika sakit, mengeluh dan berpeluh. Tapi jangan sampai tawar hati, biarlah manusia batin kita bekerja. Kita akan menemukan kehendak Allah dan suka cita dibalik penderitaan yang kita alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar