Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, marilah mengambil waktu sejenak berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi baginkita dalam melaksanakan aktifitas hari ini, Jumat 24/02/2017.
Yesaya 63:9 (TB) dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.
Isaiah 63:9 (UKJV) In all their affliction he was afflicted, and the angel of his presence saved them: in his love and in his pity he redeemed them; and he bare them, and carried them all the days of old.
Menggendong sangat akrab untuk aktifitas seorang ibu untuk mengasuh dan mengasih anak. Seorang ibu tidak akan membiarkan anaknya menangis: haus dan lapar atau sakit namun segera akan menggendongnya dan sang bayi pun akan aman dalam pangkuan ibunya. Seorang ibu akan menggendong bayinya kemana pun ia pergi sebagai wujud kasih sayang yang tidak terpisahkan antara ibu dan anak. Gambaran seperti inilah yang dipakai oleh nabi Yesaya akan kasih Allah atas umatNya sejak dahulu kala. Allah telah mengangkat dan menggendong umatnya yang tidak mungkin terlupakan dalam sejarah keselamatan umat Israel; dari bapak leluhur Abraham, Ishak, Yakub, zaman Musa, hingga pembuangan dan paskah pembuangan. Sungguh Allah peduli, Allah mengangkat dan menggendong umatNya. Jila umat Israel melupakan itu, sesungguhnya umat Israellah yang tidak tahu budi baik.
Dalam segala kesusahan umatnya, Allah hadir secara langsung dan turut menderita dan bangkit untuk menggendong mereka. Allah tidak hanya mengutus utusannya saja memahami dan mengalami apa yang mereka rasakan dalam segala kesusahan, namun Allah sendiri yang ikut dalam pengalaman sejarah yang mereka alami. Allah hadir ditengah-tengah penderitaan dan kesusahan mereka secara langsung (live inn). Jika dalam politik seorang tokoh hanya melaksanakn blusukan: kunjungan emphati untuk melihat dan merasakan apa yang dirasakan warga. Maka lebih dari sekedar blusukan, Allah sendiri datang dan tinggal bersama mereka dalam segala keadaan yang mereka alami dan Allah sendiri mengangkat dan menggendong mereka agar mereka selamat.
Mungkin jika ada kemalangan atau keadaan yang membuat seseorang jatuh dalam kesusahan besar, bisa saja ada banyak orang merasa emphati mengatakan turut prihatin. Namun siapa yang mau merasakan langsung dan tinggal dengan mereka yang mengalami kesusahan? Inilah hal yang luar biasa dari praksis pembebasan Tuhan atas umatNya. Dalam segala kesusahan yang mereka alami, Tuhan turut menderita, mengalami apa yang dialami oleh umatNya dan dengan penuh kuasa Tuhan menyelamatkan umatnya dengan mengangkat dan menggendong mereka.
Tuhan mengangkat dan menggendong umatNya, menjadi jaminan bagi kita dalam hidup ini. Kita percaya saat ini Tuhan bekerja dan berkarya atas hidup kita atas segala keadaan, pergunulan dan jala yang kita temouh. Sesungguhnya Tuhan mengangkat dan menggendong kita.
Mungkin sudah sering kita dengan kisah jejak kaki. Seorang pejalan kaki di pantai ketika jalan bagus dia masih melihat ada empat jejak kaki dua jejak kakinya dan dua lagi jejak kaki Tuhan. Namun dijalan berlumpur dan berduri pejalan kaki hanya melihat dua jejak kaki, maka dia pun bertanya kepada Tuhan. Tuhan dimanakah Engkau, bukankah Engkau telah berjanji akan setia mendampingi aku? Maka Tuhan pun menjawab; lihat dan perhatikanlah jejak kaki itu hanya dua dijalan yang berlumpur dan duri adalah jejak kakiKu karena ketika itu Aku menggendong engkau agar kakimu tidak kena lumpur dan luka akibat duri.
Tuhan menggangkat dan menggendong: suatu hal yang meyakinkan kita akan kasih Allah yang selalu berkenan menolong dan menyelamatkan kita. Kasih Allah melebihi seorang ibu yang memangku dan menggendong bayinya. Inilah yang harus kita syukuri dan menyakinkan kita agar percaya kepada jaminan keselamatan dari Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar