Minggu, 19 Februari 2017

BUSUR TUHAN: Tanda Perjanjian

BUSUR TUHAN: Tanda Perjanjian

Selamat Pagi! Saudaraku, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita melakukan aktifitas hari ini. Renungan hari ini Senin 20/02/2017 tertulis pada:
Kejadian 9:13 (TB)  Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
Genesis 9:13 (UKJV)  I do set my bow in the cloud, and it shall be for a token of a covenant between me and the earth.

Busur Tuhan atau sering disebut pelangi adalah tanda perjanjian antara Allah dengan Nuh dan seluruh ciptaan bahwa Allah tidak akan mendatangkan air bah untuk menghukum atau membinasakan seluruh mahkluk hidup. Ini suatu jaminan agar tidak ada trauma atau ketakutan mahkluk ciptaan atas air bah. Pelangi biasanya muncul setelah hujan berhenti; sinar mata hari memantulkan cahaya dan menghasilkan bias cahaya yang sangat indah dengan warna warni yang indah. Dalam ilmu pengetahuan hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Namun proses alamiah ini juga dipakai Tuhan sebagai tanda perjanjian dan jaminan bagi Nuh dan seluruh ciptaan bahwa Tuhan tidak akan menghukum atau membinasakan manusia berdosa lewat air bah.

Mengapa disebut degan  busur Tuhan? Ada hal menarik disini; busur adalah senjata yang dipakai prajurit pemanah untuk membunuh lawan jarak jauh. Jika pemanah menggantungkan busur itu namanya genjatan senjata, tidak ada lagi musuh yang mati oleh anak panah yang dibidikkan  membunuh musuh. Dalam hal ini makna ini sama dimana Allah menggantungkan busurNya dihadapan Nuh dan seluruh ciptaan dan semuanya dapat melihat bahwa Tuhan telah menghentikan aktifitasnya mendatangkan air bah memusnahkan manusia dan seluruh mahkluk hidup. Tuhan sendiri mau melakukan  perundingan atau perjanjian damai dengan tidak mendatangkan hukuman lewat air bah. Ini suatu  jaminan keselamatan bagi manusia dan segala mahkluk hidup. Perjanjian Tuhan ini merupakan tanggungjawab juga terhadap oranga percaya untuk memelihara alam dan lingkungan. Inilah kasih Tuhan yang tiada tara atas ciptaanNya.

Allah setia dalam perjanjian ini; Allah tidak lagi menghukum manusia lewat hukuman air bah. Allah justru menyelmatkan  manusia berdosa dan segala mahkluk hidup lainnya dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Barang siapa yang percaya kepada Yesus Kristus menerima keselamatan. Jika pada oeristiwa air bah Allah menghukum manusia dan segala mahkluk untuk melenyapkan dosa dari muka bumi, tak seorang pun yang selamat. Hanya Nuh dan keluarganya. Maka Allah mengubahnya dengan jalan pengasihan. Allah memberikan jalan keselamatan melalui Yesus Kristus di kayu salib, barang siapa percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (baca Yoh 3:16).

Mari kita syukuri jalan keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita di dalam diri Yesus Kristus. Allah telah menggenapi janjiNya bagi manusia dan seluruh ciptaan, kita diberi pengasihan dan jalan keselamatan sehingga kita berhak memperoleh hidup yang kekal. Manusia berdosa tidak akan binasa oleh dosanya tetapi akan memperoleh anugerah lewat pengampunan Yesus Kristus di kayu salib. Terpujilah Tuhan atas segala keselamatan yang dirancangnya untuk kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...