PERTOBATAN ANAK YANG HILANG
Selamat Pagi! Saudaraku, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas sehari hari. Renungan hatian hari ini Kamis 23/02/2017 tertulis pada
Lukas 15:18 (TB) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Luke 15:18 (UKJV) I will arise and go to my father, and will say unto him, Father, I have sinned against heaven, and before you,
Salah satu cerita paling indah dari berbagai pengajaran dan perumpamaan Tuhan Yesus adalah Lukas 15 ini; kisah seorang anak yang memilih bebas dari Bapanya. Dia meminta seluruh hak warisan dari Bapaknya dan hendak menikmati hidup dengan menghamburkan segala warisan yang dimilikinya. Hari demi hari berlalu harta warisannya pun semakin menipis dengan gaya hidup hura-hura: perempuan, miras, judi dan segala yang dianggapnya membuat dia bahagia. Kebahagiaan pun berlalu sesaat, uang pun habis, jatuh sengsara untuk melanjutkan hidupnya pun dia harus bekerja di peternakan babi, anehnya disanapun dia tersiksa karwna makanan sangat terbatas. Untuk mengisi perut kosong pun dia hendak memakan pakan babi. Tidak dapat dibayangkan bagaimana twrsiksanya hidupnya dan jeritan hati serta getirnya yang dia alami. Akhirnya dia mulai menyadari kesalahan yang dilakukan; memilih hidup bebas dan menghamburkan harta disasilnya habis-habisan dan membuat keputusan: AKU AKAN KEMBALI. Di rumah Bapaknya berlimpah makanan, para pekerja di lingkungan Bapaknya juga diperlakukan baik bukan seperti di peternakan babi yang dia alami. Keputusannya untuk kembali ke rumah Bapa sudah bulat setelah menyadari segala kesalahan.
Keputusan ini menjadi penting, dia memilih kembali kepada Bapanya yang kaya raya dan pemurah. Dia tidak berpikir akan omongan orang dan harga diri, tetapi berpengaharapan sepenuhnya kembali kepada Bapak. Kalau pun dianggap bukan sebagai anak, dia pun sudah bersedia menerima konsekwensi sebagai salah satu pekerja di rumah bapaknya dari pada sengsara dan binasa menerima dari effek kebebasan diri.
Lukas 15:18 (TB) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
Aku akan bangkit! Ini adalah suatu tekat tidak pasrah kepada keadaan, betul keadaan yang dialami adalah atas kesalahan sendiri. Namun aku akan bangkit suatu tekad meninggalkan kesalahan kepada suatu harapan yang lebih baik. Kesadaran total atas pilihan awal yang salah yang memilih bebas yang akhirnya melibas diri. Di akhir narasi Lukas 15 ini, anak yang hilang disambut Bapaknya yang murah hati, dibekali dan dijamu dengan jamuan makan terindah karena anak yang selama ini memilih kehendak bebasnya kembali ke pangkuan Bapaknya yang sudah rindu akan anaknya. Baoak yang murah hati tidak mengingat-ingat perbuatan dan kesalah anaknya itu dan jumlah warisan yang dihamburkannya. Yang sulung memang nyeleneh namun Bapaknya dapat menjawabnya dengan hati yang baik. Karena seluruh yang ada padanya adalah miliknya.
Intinya adalah pertobatan. Siapakah di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan? Ya, tentu kita semua pernah jatuh, masalahnya adalah bagaimana kita harus bersikap. Pasrah dan mempertahankan diri dalam dosa dan kesalahan hanya akan memperburuk keadaan bahkan bisa berakhir dalam kesalahan. Pilihan terbaik adalah bangkit, menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya merupakan kehendak Allah. Allah adalah bapak yang rahmani yang menunggu kita berbalik dsri dosa dan kesalahan. Anak yang hilang adalah representasi manusia berdosa, yang memilih hidup bebas dan mengikuti keinginan diri namun akhirnya menyiksa diri. Dia pun beranjak dari lumpur dalam kembali ke rumah Bapaknya yang rahmani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar