Selamat Pagi! Saudaraku, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas. Jumat 17/02/2017
Yesaya 40:27 (TB) Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"
Isaiah 40:27 (UKJV) Why says you, O Jacob, and speak, O Israel, My way is hid from the LORD, and my judgment is passed over from my God?
Ada satu judul lagu Paduan Suara dalam bahasa Batak berjudul: "Lulululu Do Rohangki" (Terj: hatiku bertanya, dimanakah Tuhan?). Konon lagu ini diciptakan karena kisah sedih dan pahit yang dialaminya: beberapa kali kehilangan anggota keluarganya. Hidupnya terus dirundung duka: seolah tiada kebahagiaan, semuanya kesedihan. Dia memperoleh anak, namun tak lama Tuhan memanggilnya, demikian beberapa kali. Kenapa kesedihan ini terus menimpanya dan tiada bahagia padahal dia seorang yang baik hati dan berbhakti. Tuhan seolah membuangnya, dan Tuhan seolah alpa dalam derita yang dialaminya. Dalam syair berikutnya: sang penggubah hanya berdoa kepada sang Bapa agar memberi kekuatan dalam menjalani semua; ".. .... papir dohot tondingku asa hot pingkiranki, nang haporseaonku..." (berikan kekuatan kepada rohku agar pikiranju tidak keliru, denikian dengan oengharapanku). Lagu ini sangat terkenal dikalangan gereja Batak dan sering menjadi lagu penghiburan ketika kisah sedih menimpa seseorang.
Sepadan dengan kisah di atas, apa yang disampaikan oleh renungan harian ini adalah keluh umat dalam pembuangan. Dimana Tuhan dalam penderitaan yang mereka alami? Apakah Tuhan tidak melihat derita yang menimpa umatNya? Apakah Tuhan sudah tidak di pihak mereka? Keluh ini muncul karena tidak ada lagi kekuatan untuk menjalani semua penderitaan. Pertanyaan ini suatu ungkapan hati yang sudah rapuh, isak tangis atas duka yang mendalam dan pikiran mereka hampa seolah tiada jalan. Ada kalanya demikian, tidak habis pikir dan secara logis hilangnya akal untum mencari jalan keluar atas masalah yang menghimpit, akhirnya pasrah dan menjalani seadanya. Semakin dilikirkan semakin menderita, semakin berusaha mencari jalan semakin lelah. Dalam keadaa demikian hanya satu jalan pasrah dan jalani.
Tuhan tidak hanya bekerja ketika hal baik saja, ketika hal buruk pun menimpa orang yang dikasihinya Tuhan mendatangkan kebaikan. Seperti syair lagu KJ:".. dari cadas di depanku keluar air yang sedap.., suka duka dipakainya untuk kebaikan ku.." seperti seorang prajurit yang mengikuti pelatihan, terkadang mereka lelah dan cape dan mungkin harus menjalani ruang yang sangat sulit ditempuh, semua itu latihan agar kuat dan tangguh. Demikian hal-hal buruk, penderitaan dan duka yang menimpa umat yang dikasihi, bisa menjadi pelajaran dan semakin mengasah iman dan kesetiaan kita kepada Tuhan.
Hal yang harus kita ingat dalam setiap duka dan derita yang menimpa kita adalah TUHAN PEDULI. Jangan sampai stress dan depressi yang mendalam sehingga memasuki suatu lorong kehidupan yang suitt disembuhkan. Dalam seluruh beban dan hiduo dan pergumukan yang mendalam kita harus percaya Tuhan ada. Dia ada disamping kita seperti tutor yang membimbing suatu pelatihan, Dia meneguhkan dan menguatkan kita. Jalan sulit yang kita jalan telah diukurnya sesuai dengan kemampuan kita. Jangan berputus asa, jalani dan pasrah kepadaNya yang telah mempersiapkan semua. Dia telah mempersiapakan jawaban manis diujung jalan yang dirancangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar