Selasa, 21 Februari 2017

TUHAN MEMBUANG HIKMAT DAN KEARIFAN PEMIMPIN YANG MUNAFIK

TUHAN AKAN MEMBUANG HIKMAT DAN KEARIFAN PEMIMPIN YANG MUNAFIK;
Pemimpin yang takut akan Tuhan akan berhikmat dan arif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, marilah sejenak mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita dalam melakukan aktivitas hari ini, Rabu 22/02/2017 tertulis pada:

Yesaya 29:14 (TB)  maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."

Isaiah 29:14 (UKJV)  Therefore, behold, I will proceed to do a marvellous work among this people, even a marvellous work and a wonder: for the wisdom of their wise men shall perish, and the understanding of their prudent men shall be hid.

Setiap orang pasti berharap agar sesamanya apalagi pemimpinnya adalah orang yang bijak dan arif melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Bahkan setiap ada pengangkatan sumpah dan jabatan pemimpin,  kita selalu menyampaikan doa agar diberi hikmat dan kearifan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Itulah kebiasaan orang beriman agar hikmat Tuhan menyertainya dalam mengemban amanah. Harapan seperti itu muncul tentu karena harapan kita agar dalam melaksanakan kepemimpinannya menghasilkan buah yang baik, tatanan yang baik dan hasil yang bermanfaat bagi umat yang dipimpinnya. Inilah harapan bahwa kearifan dan hikmat, kepintaran dan kecerdasan pemimpin diharapkan berdampak positip bagi kepentingan umat.

Namun agak berbeda dalam renungan hari ini bahwa Allah secara proaktif akan membuang hikmat orang-orang yang berhikmat dan kearifannya akan tersembunyi. Dalam bahasa Batak teks ini lebih tajam disebutkan: "di bahen i, ida ma salin ma angka pambahenanKu tu jolo an on tu bangso on, salin situtu ma, asa huagohon habisuhon ni angka na bisukna, jala Huambolonghon roha ni angka parroha sian nasida."

Apa yang menyebabkan Tuhan marah dan bertindak membuang dan menghilangkan hilmat orang berhikmat dan kearifan pemimpin? Semuanya karena kemunafikan dan memimpin tidak tulus.

1) Mulut mereka memuji Tuhan namun hatinya jauh dari Tuhan. (Yes 29:13a) Mulut mereka mengucapkan pujian, menyampaikan doa dan mengeluarkan banyak kata-kata Tuhan, tapi hati dan tindakan mereka jauh dari Tuhan.

2) Ibadah mereka hanyalah formalisme sebatas memenuhi perintah manusia. (Yes 29:13b). Mereka beribadah karena manusia, bukan karena kebutuhan spiritualitas, bukan karena dorongan dari hati, bukan karena sentuhan hendak membangun relasional yang baik dengan Tuhan. Tetapi karena perintah manusia. Mereka beribadah karena takut pada pemimpin, mereka beribadah agar dilihat dan dibilang orang manusia beragama dan beribadah. Orang Yahudi sangat banyak perintah dan aturan beribadah menurut hukum Levirat, akhirnya jatuh pada formalisme agama semata. Ibadah bukan lagi pemenuhan perintah Tuhan yang memerintahkan kita beribadah, tetapi pemenuhan hukum dan atauran manusia.

3) maksud hati yang tersembunyi dan merasa bangga atas rancangan jahat di dalam hatinya. (Yes 29:15). Ada istilah pembunuh  berdarah dingin, senyumannya manis, kata-katanya lembut menusuk makna, bekerja soft di mata orang namun sesungguhnya tindakannya sadis, brutal dan sangat kejam. Bahkan segala tindakannya dijamin tidak diketahui oleh orang karena rancangannya tersembunyi dengan rapat-rapat.

Inilah yang ditentang Tuhan dari sang pemimpin yang dianggap berhikmat dan memiliki kearifan namun menyimpan kejahatan dannkepentingan yang terselubung. Pemimpin yang seolah sudah berbuat banyak namun hanya mimpi. Mereka bermimpi makan keyang tetapi ketika mereka bangun perut mereka masih kosong, mereka bermimpi minum sepuasnya namun ketika mereka sadar kerongkongannya kering dan dahaga (Yes 29:7-8). Inilah beda pemimpin dan pemimpi. Pemimpin yang arif adalah yang bekerja dan berbuat di dalam rasa takut akan Tuhan. Namun pemimpi adalah yang berhanyal, banyak berkata-kata hal apa yang dilakukan namun hanya dalam ide tapi tindakannya tidak nyata dan berdampak.

Tuhan menghilangkan hikmat dan kearifan pemimpin yang munafik dan tidak takut akan Tuhan. Untuk apa mereka memiliki pendidikan yang tinggi, kecerdasan yang seolah hebat dan excellent dalam berbagai tindakan dan ketrampilan, namun hatinya jauh dari Tuhan, ibadahnya munafik dan hatinya menyimpan kejahatan di dalam lubuk hati tang terdalam.

Tuhan akan menghilangkan dan membuang hikmat dan kearifan pemimpin yang demikian. Sejarahbakan mencatat, Tuhan tidak akan membiarkan hikmat dan kearifan orang munafik berjaya dan sejarah akan mencatatnya. Tuhan sendiri akan bertindak agar jangan sampai umatNya bersandar pada pemimpin yang munafik, namun sepenuhnya hidup tergantung kepada Allah. Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Hikmat dan kearifan peminpin yang tidak takut akan Tuhan adalah destruktif; merusak dan membinasakan. Tuhan sendiri akan melakukan keajaiban; jika ada orang berusaha membangun ide-ide dan menawarkan gagasan-gagasan secara rasional mengambil simpatik orang jangan cepat percaya bisa saja hikmat dan kearifannya hanyalah dimulut saja namun kepentingannya yang jahat tersembunyi di dalam hatinya. Namun orang yang takut akan Tuhan akan memimpin dengan arif dan bijak sana, berhikmat dan cerdas membangun kemaslahatan umat yang dipimpinnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...