Senin, 22 September 2014

TRADISI MUDIK DAN INKULTURASI RELIGIUS

Tradisi Mudik - Inkulturasi Religius
Colek Lebaran 2014 Lalu
Oleh: Nekson M Simanjuntak


Mudik berasal dari kata 'udik' artinya 'desa' dan 'kampungan'. Mudik berarti seseorang atau sekelompok masyarakat yang kembali ke desa atau ke kampung halaman. Perayaan besar keagamaan menjadi kesempatan penting untuk mudik. Bagi beragama Islam mudik lebaran menjadi salah satau moment yang sangat penting, demikian dengan umat Kristen pada saat Natal dan Tahun Baru. Tradisi mudik ini menjadi fenomena dalam masyarakat Indonesia dan menjadi agenda tahunan yang mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mempersiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan seperti jalan umum, jembata, dan jalur-jalur alternatif dipersiapkan secara serius agar semua pemudik dapat sampai di ke tujuan masing2.

Mudik adalah Inkulturasi Religius.
Hal menarik dari mudik adalah adanya inkulturasi tradisi keagamaan menjadi praktek kehidupan masyarakat Indonesia. Agama Yahudi misalnya adalah menjadi kewajiban bagi mereka untuk merayakan Paskah di Bait Suci Yerusalem. Perayaan paskah di Yerusalem ini sangat banyak dimanfaatkan oleh para imam di bait suci dan penduduk sekitar. Bagi Yahudi Diaspora adalah menjadi kewajiban religius untuk naik ke Yerusalem; beribadah serta sampaikan kurban di Bait Suci. Hal menarik disini adalah keyakinan religius yang mewajibkan merayakan paskah di Yerusalem menjadi perilaku masyarakat Yahudi diaspora secara rutin yang kembali ke kampung halamannya.

Tradisi Kekristenan mudik juga merupakan peristiwa religius. Menurut kitab suci peristiwa ini dimulai dengan tindakan politik yang merecanakan sensus penduduk diseluruh kekuasaan Romawi namun menjadi peristiwa keagamaan yg mengagungkan (Band Lukas 2). Sensus ini ditetapkannoleh Kaisar Agustus agar seluruh penduduk kekaisaran Romawi kembali ke kampung halamannya. Dalam memenuhi peristiwa politik ini pula Yesus lahir di Bethlehem karena Yusuf dan Maria adalah orang Nazareth. Peristiwa lahirnya Yesus di Bethlehem merupakan Perayaan Natal atau yang disebut dengan Merry Christmass. Dalam merayakan Natal banyak umat Kristen merayakannya di kampung halaman yang kita sebut dengan mudik. Mereka yang hidup diperantauan pulang ke kampung merayakan natal dan tahun baru di Bona Pasogit. Mudik di masa natal bukan sebagai pulang kangen dan pelepas rindu semata, namun memiliki makna khusus untuk penghargaan terhadap kampung halaman. Makna ini digali dari peristiwa religius. Peristiwa natal di mana Yusuf dan Maria kembali ke kampung halamannya dan dalam kembali ke kampung halaman ini nubuatan keselamatan di genapi (band Mikha 5,1). Hal ini menjadi term menarik yang diyakini umat kristen sebagai suatu pesan moral akan tingginya arti bona pasogit. Apa yang mau dilihat disini adalah kekristenan memahami iperistiwa pulang kekampung terjadi keselamatan besar. Hal ini dimaknai sebagi peristiwa religius yang sangat penting dalam sejarah keselamatan dan menjadi pendorong bahwa kembali ke kampung halaman. Perayaan natal adalah merayakan Yesus yang lahir di Betlehem, sekaligus mengenang yusuf dan maria yang kembali ke kampung halamannya.

Bagi masyarakat muslim di Indonesia, tradisi mudik di masa lebaran (idul fitri) nampaknya menjadi agenda tahunan masing2 prubadi dan keluargayang memiliki makna tersendiri. Berangkat dari pemahaman arti lebaran: lebar+an. Memohon keluasan hati atas dosa, khilaf dan sala terhadap sesama manusia. Dalam memohon maaf peristiwa silaturahmi sangat penting dengan saling mengunjungi, khususnya ke kampung halaman tempat sanak saudara kumpul. Defenisi yang sama dari Idul Fitri, fitri=fitrah manusia, kembali ke fitrah, setelah berpuasa manusia menahan diri atas segala godaan dan dosa manusia memperoleh kemenangan dan pencerahan budi, kembali ke fitrahnya dlm menjalani hidup. Mudik lebaran bukanlah semata2 mengisi liburan namun merupakan peristiwa religius dengan merayakan kemenangan iman dan kemenangan penguasaan diri atas godaan. Dalam idul fitri biasanya dirayakan melalui sembayang Id atau kemenangan. Dalam merayakan lebaran umat Islam berkewajiban memberikan zakad fitrah, sebagai persembahan atas berkat dan ridho Allah dalam hidupnya yang memberikan rizki, maka rizki yang diterima wajib hukumnya untuk dipersembahkan bagi sesama khususnya yang membutuhkan atau kekurangan, yatim dan anak terlantar. Apa yang mau kita lihat disi adalah peristiwa lebaran dengan mudik adalah pemenuhan kewajiban religius untuk memohon keluasan hati maaf dan kelapangan hati.

Mudik atau kembali ke kampung halaman yang dirayakan oleh umat muslim di saat lebaran, memiliki makna spiritualitas yang terdapat dalam tradisi Kekristenan di saat Natal dan Yahudi di saat paskah adalah peristiwa religius. Peristiwa religius ini memikiki dimensi iman dannikatan dengan kampung halaman. Melaksanakan keyakinan keagamaan ini menjadi fenomena masyarakat yang memikiki dampak berbagai dimensi kehidupan. Dalam makna demikin mudik atau kempali ke kampung halaman mestinya diikuti dengan peningkatan spiritualitas masing masing pengikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...