Senin, 22 September 2014

Takut Tenggelam? Ingat Tuhan Beserta Kita

Catatan Kotbah hari Minggu 10 Agustus 2014
Nats: Matius 14:22-33
Oleh: Nekson M Simanjuntak


Takut Tenggelam, ingat Tuhan Beserta Kita


Tantangan adalah realitas hidup, tak seorang pun kita hidup tanpa masalah atau pergumulan hidup. Semua itu mesti dijalani dengan berani dan tegar. Menjalani tantangan dengan segala potensi tentu tak cukup, karena potensi dan kemampuan kuta terbatas. Inilah kelebihan orang beriman bahwa kita percaya Tuhan senantiasa hadir dan mengulurkan tanganNya menolong dan menyelamatkan kita.
Sebelum memasuki kisah murid2 diterpa badai perikop ini menunjukkan aktifitas Yesus yang berdoa. Menjadi bagian penting agar kita dalam kehidupan sehari hari mesti memulainya dalam doa. Doa adalah keterbukaan hati kita di hadapan Allah yang Maha Tahu dan membuka diri dihadanNya dan memberikan ruang bagi allah mengatur dan menggerakkan hidup kita. Dengan demikian apapun yang kita alami dalam hidup apakah berupa tantangan atau badai kehidupan, kitanpercaya tuhan ada dan hadir menolong kita.

Marillah kita gali beberapa pesan menarik dari kotbah mingu ini menjadi berkat bagi kita:

01. Ketakutan menduga Tuhan jadi hantu
Hal ini yang ditunjukkan dalam perikope kotbah ini: angin kencang dan ombak nampak bermusuhan dan mengancam mereka, badai ingin menenggelamkan dan membalikkan perahu yang mereka tumpangi. Dengan angin shakal memunculkan badai kencang ini membuat mereka goncang. Tentu ada ketakutan di antara mereka dan itu wajar dan sifat manusiawi. Normal itu jika setiap ada ancaman yang membahayakan ada rasa takut dalam diri. Di samping cemas atas terpaan badai, muncul pula rasa takut yang menghantui pikiran mereka, dengan munculnya sosok banyangan yang semakin mendekati mereka. Mungkin dlm benaknya mereka ini hantu atau setan danau yang akan mengakhiri kisah mereka. Ketakutan pun berbalik setelah sosok bayangan itu jelas, rupanya bukan hantu tetapi Tuhan Yesus yang berjalan di atas air. Yesus yang berjalan di atas air mendekati perahu dan ingin bersama dengan muridsebagaimana pesan awal. Kehadiran Yesus membuat mereka tenang, nyaman dan tidak takut.

Ada pesan penting di sini ketakutan membuat kita samar2 bahkan semakin gelap mata. Dalam berbagai hal ketakutan membuat orang melakukan hal aneh dan bodoh yang semakin menjerumuskan kita pada perilaku aneh yang semakin tak rasional. Lihatlah seperti murid2 ini, ketakutan mereka mengganggap banyangan yang datang itu adalah hantu. Padahal bukan hantu melainkan Tuhan sendiri. Dalam banyak hal itu bisa terjadi ketakutan bahkan hingga pengalaman traumatik orang akan mengurungnya sulit keluar dari ketakutan, sekalioun jalan solutif yang ditawarkan dia akan terkungkung dan dipenjara oleh ketakutannya. Bukankan ketakutan Petrus dalam perikope ini yang memberikan rasa pd angin k3ncang membuat dia hendak tenggelam? Padahal Yesus sendiri yang menyuruh mereka berperahu dan Yesus sendori yang menyuruh Petrus berjalan di atas air.

02. Tuhan segera menolong
Melihat Yesus berjalan di atas air, menimbulkan ketakjuban Petrus, langsung spontan meminta agar Yesus mengajak Petrus berjalan di atas air, Yesus pun mengundangnya dan Petrus berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Namun alkitab mencatat ayat 30 "tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam". Disini ada hal menarik dalam dirimPetrus, yaitu mengikuti panggilan dan tiupan angin. Spontanitas Petrus berjalan mendapatkan Yesus adalah iman yang digerakkan melakukannperintah Yesus. Iman itu bergerak dan hendak mengikuti dan melaksanakan apa yang Yesus sampaikan. Perjalanan melakukan perintah itu, ada oula tantangan, yaitu badai. Lihatlah teks ini, disebutkan ketika Petrus merasakan tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam. Ini hal menarik yang perlu didalami. Ketika kita lebih mendengarkan badai dan ancaman tak ada yang bisa kuta lakukan, justru ketakutan demi ketakutan yang semakin menenggelamkan kita. Padahal Yesus ada di depan dan penuh kuasa untuk menolong hingga kita sampai kepadanya. Ini pelajaran penting dari kotbah ini, ketakutan terhadapa ancaman yang melebihi rasa percaya mendapatkan Yesus akan menenggelamkan. Kita mesti percaya pada Yesusyang memikiki kuasa menolong dan menyelamatkan kita. Dia tidak membiarkan kita tenggelam. Seperti Petrus yang berseru, ya Tuhan tolong lah aku. Maka Dia pun akan segera datang dan mengulurkan tanganNya menolong kita. Hal ini mengingatkan kita akan Firman yang begitu indah dsri Mazmur 50:15 "Berserulah kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau dan engkaunakan memuliakan Engkau."

03. Berilah Kesaksian dan muliakan Tuhan
Hal ketiga dari kotabah ini perlu juga kita teladani. Pengalaman menerima pertolongan dari Yesus mendorong Petrus memberikan kesaksian dan pengakuan iman: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah". Hal ini penting bahwa pengalaman iman yang merasakan pertolongan Tuhan harus disertai dengan syukur dan kesaksian. Syukur dan kesaksian Petrus disini menguatkan imannya untuk bersaksi bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah. Syukur dan kesaksian seperti ini akan mempertebal rasa percaya pada Tuhan Yesus. Sebaliknya jangan anggap pertolongan Tuhan adalah sebagai kewajibannya saja yang tidak perlu disyukuri. Pemahaman seperti ini bisa saja muncul, bahwa ada banyak orang mengakui kebaikan Tuhan namun tidak disertai dengan ungkapan syukur karena kebaikan Tuhan dianggap sebagai kewajiban Tuhan. Tuhan menghendaki kita menjadi kesaksian bagiNya (band Kis 1,8) memberitakan dan mengungkapkan kebaikan Tuhan dalam hidup kuta, sehingga semua orang daoat memukikan Tuhan melalui kesaksian kita. Orang percaya yang berkonfessio adalah bagian ketiga yang perlu kita dalami dari pesan kotbah minggu ini. Mari hitung berkat dan tindakan Allah yang kita alami dalam hidup ini, dan mari sampaikan syukur dan terima kasih kita.

Penutup
Kotbah minggu ini sangat penting menguatkan kita dalam mengahadapi terpaan badai kehidupan. Jangan takut, Tuhan ada bersama kita. Jika badai hendak menenggelamkan hidupmu, berserulah padaNya, Dia akan segera menolong dan menyelamatkan kita. Ketikan kita telah menerima pertolongan dari Tuhan jangan lupa bersyukur dan memberikan kesaksian. Pengalaman hidup kita dapat menjadi kesaksian bagi orang lain sehingga semakin banyak pula orang yang memuliakan Allah dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...