Senin, 22 September 2014

ALLAH TURUT BEKERJA MENDATANGKAN KEBAIKAN KITA

ALLAH TURUT BEKERJA MENDATANGKAN KEBAIKAN KITA 
Pokok2 Renungan dari Kotbah Minggu, 27 Juli 2014: Rom 8,26-30
Oleh: Nekson M Simanjuntak


Dalam memahami perikop kotbah ini ada baiknya kita membaca keseluruhan pasal 8, hal ini penting untuk memahami penjelasan Paulus tentang peran Roh Kudus dalam diri orang2 yang diselamatkan. Orang yang diselamatkan telah hidup menurut Roh. Mereka tidak lagi menurut daging, karena jika kita hidup menurut daging maka kita akan mati. Kristus tela telah menyelamatkan kita maka Roh mendiami kita. Roh bukan hanya diam pasif namun menjadi penggerak dalam nurani orang percaya. Atau dapat kita sebut dengan Hidup orang percaya adalah hidup yang dipimpin oleh Roh atau hidup yang digerakkan oleh Roh. Dalam duka Roh menghibur, dalam menghadapi pergumulan Roh mengajar, dalam keadaan tersesak Roh menolong dan melindungi. Hidup di dalam Roh adalah menjadi kesaksian bagi dunia bahwa kita adalah pewaris Kerajaan Allah, hidup di dalam Roh adalah hidup yang bertekun di dalam doa.

Dengan memahami penjelasan di atas kita bisa memahami begitu sentralnya peran Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya. Hal ini yang disimpulkan oleh Paulus dalam perikop kotbah minggu ini:

1. Roh membantu kita menghadapi pergumulan dan penderitaan. Paulus memberikan penjelasan bahwa semasa hidup ini, kita masih terus menghadapi pergumulan dan penderitaan (ay 2-23), itu adalah realitas yang harus dijalani oleh orang percaya. Namun Roh Kudus adalah penolong bagi orang percaya, bahkan dalam pergumulan dan penderitaan yang tak terucapkan dengan kata-kata Roh kudus membantu kita menyampaikan doa dan permohonan kita kepada Allah. Ini adalah suatu mistery hidup orang percaya bahwa di luar kemampuan naluri manusiawi kita bisa melakukan sesuatu dengan dibantu dan digerakkan oleh Roh Kudus. Bagian pertama ini sekaligus mengajarkan bahwa jika seseorang bisa keluar dari pergumulan berat semata mata bukan karena kepiawaiannya melainkan peran Roh Kudus, yang sekalipun tidak kita minta namun Roh bekerja melindungi kita.

2. Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Manusia tidak bekerja sendirian, atau dibiarkan oleh Allah bekerja sendiri mencari apa yang baik bagi dirinya sendiri. Manusia tidak ditinggalkan menghadapi kesulitan yang dijalaninya. Tetapi Allah bekerja mendatangkannkebaikan bagi kita. Sama seperti pesan Yesus ketika naik ke Sorga, bahwa murid2 tidak dibiarkan sebagai yatim. Hal yang sama dalam ayat 28 ini, Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Pengalaman seperti itu dialami oleh Musa di Gurun, dalam Keluaran 14,14 dikatakan: "Tuhan berperang untuk kamu, asal kamu diam saja." Diam bukan berarti pasif, kita mesti berjalan dalam terang Tuhan, usaha kita kita serahkan kepada Tuhan agar diberkati dan sesuai dengan kehendakNya. Dalam pergumulan yang sangat berat serasa kuta tak mampu memikulnya, kita percaya bahwa Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan. Pesan kedua ini memberikan motivasi yang besar bagi kita untuk menjalani hidup dan merencanakan kebaikan dalam hidup kita. Jika kita perhatikan dengan seksama dlm ayat 28 memang nampaknya ada syarat, yaitu bagi yang mengasihi Dia. Ini menjadi catatan penting, mengharapkan tindakan Allah dalam hidup kita mesti disertai dengan hidup yang mengasihi Allah. Percayalah dalam setiap usaha yang kita gumuli bahwa Dia turut bekerja untuk kebaikan kita.

3. Recana Allah yang indah sejak semula. Disini memang ada semacam penekanan yang membuka pemahaman tentang predestinasi, bahwa Allah telah menentukan kebaikan kita sejak semula. Marilah kita baca ayat 29-30, ditekankan bahwa Allah sejak semula telah melakukan sesuatu pada umatnya: dipilih-ditentukan-dipanggil-dibenarkan dan dimuliakanNya. 5 istilah ini menjadi penting bahwa semuanya tindakan itu didasarkan pada Allah sendiri. Hal ini penting untuk meyakinkan kita akan jaminan keselamatan Allah bagi orang percaya. Allah sendiri telah menentukan sejak semula tentang kebaikan dan warisan kesekanatan yang akan diterima oleh orang pilihannya. Agak berbeda dengan Calvin, Luther sedikit menekankan kehendak bebas pada diri manusia, sekalipun Allah sudah menentukan sejak semula tentang umat pilihanya namun jika tidak diterima dengan tanggung jawab bagi Luther itu adalah pelanggaran. Maka kebaikan itu agar menjadi warisan harus disertai dengan tanggung jawab dengan tetap percaya.

Tiga pokok penting akan kotbah hari minggu ini menjadi sangat menarik untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Melalui kotbah ini kita diingatkan akan peran Roh Kudus yang sangat central dalam kehidupan orang percaya. Percaya bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita sesuai dengan rencana dan kehendakNya.

Salam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...