WASPADAI PERKATAAN YANG MEMECAH BELAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 01/06/2017
1 Samuel 24:9 (TB) (24-10) Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?
1 Samuel 24:9 (UKJV) And David said to Saul, Wherefore hear you men's words, saying, Behold, David seeks your hurt?
Dalam berbagai kasus ada konflik tanpa mengetahui akar permasalahan yang sesungguhnya. Dua sahabat bisa saling membenci dan bahkan saling menyakiti. Marah dan membenci karena prasangka atau data yang failed yang disampaikan orang ketiga. Tanpa membenarkan konflik, tentu kita semua tak berterima jika difitnah dan dijelek-jelekkan orang lain. Kadang tanpa berpikir panjang langsung naik darah, emosi dan menimbulkan pertengkaran hingga kebencian mendalam. Padahal hanya ulah "sipahit lidah" orang ketiga sengaja memprovokasi dan membuat gaduh. Dalam bahasa Batak tipe orang ini disebut dengan: "dila pamolamola" artinya lidah yang pemecah belah yang menyebarkanngosip dan fitnah. Lidah pemecahbelah ini biasanya: menangkap perkataan orang dan menyampaikan perkataan dengan maksud agar seseorang itu membeci yang dimusuhinya bahkan jika perlu mengarang cerita yang macam-macam. Banyak korban perselisihan bahkan hingga perceraian keluarga karena ulah semacam itu. Benar apa yang disampaikan oleh Yakobus bahwa agar hati-hati terhadap lidah (Yakobus 3). Jagalah perkataan yang membuat orang lain tersinggung atau perkataan atau cerita yang membuat orang membenci orang lain.
Perselisihan Saul dan Daud begitu mendalam hanya karena perkataan orang. Awalnya tidak ada permusuhan dari mereka berdua, namun perkataan orang yang memuji Daud ketika mengalahkan Goliat, dimana para perempuan menyanyikan: "Saul mengalahkan musuh beribu-ribu, namun Daud berlaksa-laksa." Nyanyian itu membuat Saul geram dan marah pada Daud. Jika kita telisik, sebenarnya Daud telah hadir sebagai penolong dan pembantu Saul. Daud mengalahkan Goliat yang membuat Saul gemetar dan ketakutan. Ketika Roh Tuhan undur sari Saul, mengalami goncangan kejiwaan, namun Daud memainkan kecapi dan menyanyikan Mazmur sehingga pikirannya tenang.
Selain nyanyian yang membuat Saul geram itu, rupanya ada juga disekitar Saul yang meracuni pikirannya bahwa Daud adalah musuh bahkan berencana membunuh Saul. Saul pun makin geram hingga mengejar dengan tiga ribu pasukan untuk menangkap dan membunuh Daud. Suatu ketika Saul memasuki padang gurun En Gedi, masuk ke gua. Tanpa disadari Saul, Daud memotong punca jubahnya. Sebagai simbol sesungguhnya nyawanya telah di tangan Daud jika dia mau. Namun Daud tidak menjamah Saul karena Daud sadar bahwa Saul adalah orang yang diurapi Tuhan. Pengikut Daud mendesak hendak membunuh Saul namun Daud tampil memerintahkan agar tak menyentuh Saul yang diurapi itu. Ketika Saul hendak beranjak, Daud menyampaikan kekeliruan Saul terhadapnya: mengapa mendengar perkataan yang menghasut dan memfitnah Daud. Hingga Saul terperdaya bahwa Daud musuhnya yang berikhtiar mencelakainya. Atas peristiwa ini Saul menyesali dirinya, menangis dan menyesal. Daud telah melakukan yang baik pada dirinya padahal dirinya selalu merencanakan kejahata dan upaya mencelakainya.
Anda pernah difitnah, dihasut dan mungkin disakiti oleh orang lain. Tiada kesempatan membela diri atau menjelaskan perkara yang sebenarnya. Bersabar dan berdoa, waktunya akan tiba sesuai dengan rencana Tuhan kebenaran akan terungkap secara terang benderang seperti kisah Daud di atas. Pelajaran kedua dari renungan hari ini mengingatkan kita agar lebih hati-hati berbicara apalagi sikap dan perbuatan yang dapat membakar kebencian dan amarah. Ada banyak kebenaran yang perlu kita tahu namun tak perlu disampaikan pada orang lain jika itu dapat membakar amarah seperti menyulut api pada bensin. Bahkan kita harus menjadi orang yang membawa kesejukan, merajut dan mempertebal kebersamaan dan persahabatan. Jauhkanlah diri dari "dila pamolamola" (lidah pemecah) namun jadilah pembawa kesejukan dan kedamaian bagi sesama.
Rabu, 31 Mei 2017
Selasa, 30 Mei 2017
SABAR DAN TEGUH HATI
SABAR DAN TEGUHKANLAH HATIMU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah megambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 31/05/2017
Yakobus 5:8 (TB) Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
James 5:8 (UKJV) Be all of you also patient; establish your hearts: for the coming of the Lord draws nigh.
Kesabaran adalah buah iman. Rasul Yakobus berulang kali menasihatkan jemaat mula-mula untuk sabar dalam penderitaan. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam siatuasi yang menghimpit mereka. Kesabaran ini penting, karena kita tau bahwa semakin mengeluh tentu beban berat semakin menekan, semakin bersungut-sungut semakin menyerang daya tahan tubuh dan semakin menyalahkan orang lain atas situasi sulit yang kita hadapi akan semakin melemahkan diri sendiri dan tak kuat memikul beban hidup. Cara terbaik adalah bersabar dan meneguhkan hati dalam menjalani semua kesesakan dan masalah yang menghimpit. Adalah benar, semakin tinggi tingkat kecemasan semakin rendah daya tahan tubuh. Namun sebaliknya semakin tinggi tingkat kepasrahan dan bersabar maka tingkat daya tahan seseorang mengahadapi keadaan sulit akan semakin tinggi pula. Sabar adalah suatu potensi diri manusia yang harus dikembangkan dalam menghadapi masalah.
Inilah nasihat rasul Petrus bagi jemaat mula-mula yang banyak mengalami pergumulan. Dalam pasal 5 ini saja ada sebanyak 5 kali kata sabar disebutkan, lain lagi dengan kata yang memiliki makna yang serupa. Ini dapat dimaklumi karena jemaat mula-mula menghadapi penderitaan karena iman. Mereka dikejar, dianiaya dan harus menyelamatkan diri dari berbagai pengejaran. Mereka harus menahan diri atas segala hasutan dan fitnahan karena dianggap sebagai pemberontak kepada kekaisaran Romawi, dibenci kaum Yahudi dan ditindas para tuan-tuan kaya. Bagi Yakobus semua ini akan berlalu dan hanya tinggal sesaat lagi. Bertahanlah, bersabar dan teguhkan hati menghadapi semua kesesakan ini. Tuhan melihat, Tuhan menyertai dan segera menolong dan menghantarkan kita hingga garis finis. Ibarat dalam berlari, berlarilah terus karena garis finis sudah di depan mata. Ibarat perahu yang berlayar maka harus menahan ombak dan badai karena pelabuhan sudah dekat dan bertahanlah. Demikian orang percaya harus terus berlayar hingga sampai ke tujuan yaitu pelabuhan iman; kedatangan Kristus sudah dekat dan hampir tiba. Bersabar dan berteguh hati dalam iman karena mahkota kehidupan kekal akan segera dianugerahkan bagi orang yang setia sampai mati pasa kedatangan Kristus.
Sabar dan berteguh hati adalah buah dari iman dan pengharapan. Bersabar bukan karena kemampuan diri menghadapi semua itu, namun kesabaran itu muncul karena kepasrahan dan pengharapan kepada Tuhan yang akan datang menolong. Prinsip demikian sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hati apalagi dalam menghadapi berbagai pergumulan. Renungan ini menjadi kekuatan dan inspirasi bagi kita; apapun masalah yang kita hadapi dalam keluarga, masalah ekonomi, masalah pribadi hingga masalah yang timbul di tengah-tengah masyarakat kita yang kacau balau. Percayalah kepada Tuhan, bersabar dan berteguh hati dalam prinsip iman. Semuanya akan berlalu seperti pengharapan Marthin Luther King menghadapi penghinaan dan diskriminasi: we shall overcome, we shall overcome. Some day! Rasisme berlalu, diskriminasi berakhir, mereka bisa duduk bersma dengan saudara mereka kulit putih, duduk bersama dan menikmati kebebasan: mereka bebas memasuki kampus terbaik, duduk di bus umum dan restoran terbaik manapun tanpa ada lebel "nigger" atau sebutan bagi kulit hitam.
Bersabarlah dalam segala pergumulan we shall overcome some day. Waktunya Tuhan akan menjawab dan sesak didada akan lega, wajah murung dan masam akan berubah menjadi senyum manis dan bersahaja.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah megambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 31/05/2017
Yakobus 5:8 (TB) Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
James 5:8 (UKJV) Be all of you also patient; establish your hearts: for the coming of the Lord draws nigh.
Kesabaran adalah buah iman. Rasul Yakobus berulang kali menasihatkan jemaat mula-mula untuk sabar dalam penderitaan. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam siatuasi yang menghimpit mereka. Kesabaran ini penting, karena kita tau bahwa semakin mengeluh tentu beban berat semakin menekan, semakin bersungut-sungut semakin menyerang daya tahan tubuh dan semakin menyalahkan orang lain atas situasi sulit yang kita hadapi akan semakin melemahkan diri sendiri dan tak kuat memikul beban hidup. Cara terbaik adalah bersabar dan meneguhkan hati dalam menjalani semua kesesakan dan masalah yang menghimpit. Adalah benar, semakin tinggi tingkat kecemasan semakin rendah daya tahan tubuh. Namun sebaliknya semakin tinggi tingkat kepasrahan dan bersabar maka tingkat daya tahan seseorang mengahadapi keadaan sulit akan semakin tinggi pula. Sabar adalah suatu potensi diri manusia yang harus dikembangkan dalam menghadapi masalah.
Inilah nasihat rasul Petrus bagi jemaat mula-mula yang banyak mengalami pergumulan. Dalam pasal 5 ini saja ada sebanyak 5 kali kata sabar disebutkan, lain lagi dengan kata yang memiliki makna yang serupa. Ini dapat dimaklumi karena jemaat mula-mula menghadapi penderitaan karena iman. Mereka dikejar, dianiaya dan harus menyelamatkan diri dari berbagai pengejaran. Mereka harus menahan diri atas segala hasutan dan fitnahan karena dianggap sebagai pemberontak kepada kekaisaran Romawi, dibenci kaum Yahudi dan ditindas para tuan-tuan kaya. Bagi Yakobus semua ini akan berlalu dan hanya tinggal sesaat lagi. Bertahanlah, bersabar dan teguhkan hati menghadapi semua kesesakan ini. Tuhan melihat, Tuhan menyertai dan segera menolong dan menghantarkan kita hingga garis finis. Ibarat dalam berlari, berlarilah terus karena garis finis sudah di depan mata. Ibarat perahu yang berlayar maka harus menahan ombak dan badai karena pelabuhan sudah dekat dan bertahanlah. Demikian orang percaya harus terus berlayar hingga sampai ke tujuan yaitu pelabuhan iman; kedatangan Kristus sudah dekat dan hampir tiba. Bersabar dan berteguh hati dalam iman karena mahkota kehidupan kekal akan segera dianugerahkan bagi orang yang setia sampai mati pasa kedatangan Kristus.
Sabar dan berteguh hati adalah buah dari iman dan pengharapan. Bersabar bukan karena kemampuan diri menghadapi semua itu, namun kesabaran itu muncul karena kepasrahan dan pengharapan kepada Tuhan yang akan datang menolong. Prinsip demikian sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hati apalagi dalam menghadapi berbagai pergumulan. Renungan ini menjadi kekuatan dan inspirasi bagi kita; apapun masalah yang kita hadapi dalam keluarga, masalah ekonomi, masalah pribadi hingga masalah yang timbul di tengah-tengah masyarakat kita yang kacau balau. Percayalah kepada Tuhan, bersabar dan berteguh hati dalam prinsip iman. Semuanya akan berlalu seperti pengharapan Marthin Luther King menghadapi penghinaan dan diskriminasi: we shall overcome, we shall overcome. Some day! Rasisme berlalu, diskriminasi berakhir, mereka bisa duduk bersma dengan saudara mereka kulit putih, duduk bersama dan menikmati kebebasan: mereka bebas memasuki kampus terbaik, duduk di bus umum dan restoran terbaik manapun tanpa ada lebel "nigger" atau sebutan bagi kulit hitam.
Bersabarlah dalam segala pergumulan we shall overcome some day. Waktunya Tuhan akan menjawab dan sesak didada akan lega, wajah murung dan masam akan berubah menjadi senyum manis dan bersahaja.
Senin, 29 Mei 2017
MISSI PEMBEBASAN
MISSI PEMBEBASAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Selasa 30/05/2017
Yesaya 42:7 (TB) untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Isaiah 42:7 (UKJV) To open the blind eyes, to bring out the prisoners from the prison, and them that sit in darkness out of the prisonr house.
HKBP salah satu gereja di Sumatera Utara memiliki satu lembaga sosial yang disebut dengan HEPATA. Tempat ini para penyandang disabilitas (buta dan lumpuh) dilatih untuk memiliki berbagai ketrampilan; kerajinan tangan, bertani dan juga seni. Sehingga mereka dapat mandiri dan hidupnya produtktif. Hingga saat ini lembaga ini terus melakukan pelayanan sebagai praksis pembebasan bagi penyandang disabilitas. Nama HEPATA diangkat dari perkataan Tuhan Yesus ketika menyembuhkan seorang yang tuli dan bisu dalam narasi Markus 7:34. Ini salah satu contoh gereja yang melaksanakan tugas mulia dalam pelayanan untuk membebaskan saudara kita yang dari beban hidup yang dialami. Gereja (baca: orang percaya) dipanggil untuk ikut berperan membebaskan sesama dari berbagai bentuk yang menghambat dan membebani hidupnya.
Dapat kita bayangkan bagaimana rindunya seorang buta. Dunia ini gelap dan oleh kebutaannya dia terbatas ruang geraknya. Demikian dengan seorang tahanan yang rindu mendapat gratia pembebasan. Dikungkung dan dibatasi oleh terali dan tembok-tembok. Dalam PL penjara bagi tahanan berat dibuat di ruang bawah tanah agar semakin sulit dibebaskan. Ruangan yang sangat gelap hanya satu titik cahaya yang didesign sedemikian rupa. Dalam kondisi buta dan tawanan satu-satunya kerinduan dan haraoannya adalah pembebasan; bebas dari kebutaan dan bebas dari tahanan. Demikianlah kehadiran Allah untuk menyelamatkan manusia. Apa yang membatasi, membebani dan memenjarakan diri seseorang dibebaskan oleh Tuhan.
Orang percaya yang telah menerima keselamatan dipanggil untuk missi pembebasan. Hal dilakukan sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang Tuhan berikan. Amanat ini disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa Umat Allah dipanggil dan diselamatkan untuk menjadi terang bagi bangsa bangsa, membuka mata orang buta, melepaskan mereka yang tertawan dan membawa mereka yang duduk di dalam kegelapan. (Yes 42:6-7). Bagaimana mereka bisa melakukan ini sementara mereka berada dalam pembuangan Babel. Inilah mental pembuangan. Seolah membebaskanndiri dulu baru melakukan bagi ornag lain. Mentalitas pembebasan adalah dalam segala keterbatasan diri kita dapat melakukan sesuatu bagi orang lain. Memang benar jauh lebih sulit membebaskan diri sendiri. Sekalipun demikian nabi Yesaya dalam renungan ini Tuhan telah menyelamatkan kita dan memanggil kita untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa.
Tentu masih bayak disekitar kita yang "buta" dan "terpenjara". Buta karena gelap mata tak melakukan kebaikan. Matanya terbuka namun tak tergerak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Buta demikian jauh lebih parah dari buta fisik. Demikian dengan manusia yang terdera oleh berbagai kepentingan, hutang, ambisi dan obsesi diri. Jangan biarkan hidupmu diikat dan didera oleh berbagai perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sesungguhnya kita telah dibebaskan dan dimerdekakan Kristus, karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi diperhamba oleh dosa (Band Gal 5:1). Kita dapat beranjak dari berbagai hak yang membatasi dan memenjarakan kita dalam hidup ini.
Renungan harian in mengingatkan kita akan tugas orang percaya. Kita dipanggil untuk meretas segala belenggu dosa, belenggu penindasan dan belenggu yang menghambat dan membatasi manusia untuk hidup dalam kasih karunia Tuhan. Jika lembaga Hepata membebaskan orang buta dan lumpuh hingga produktif dalam hidupnya. Tentu masih banyak yang dapat kita lakukan terhadap sesama agar terbebas dari belenggu hidupnya.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Selasa 30/05/2017
Yesaya 42:7 (TB) untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Isaiah 42:7 (UKJV) To open the blind eyes, to bring out the prisoners from the prison, and them that sit in darkness out of the prisonr house.
HKBP salah satu gereja di Sumatera Utara memiliki satu lembaga sosial yang disebut dengan HEPATA. Tempat ini para penyandang disabilitas (buta dan lumpuh) dilatih untuk memiliki berbagai ketrampilan; kerajinan tangan, bertani dan juga seni. Sehingga mereka dapat mandiri dan hidupnya produtktif. Hingga saat ini lembaga ini terus melakukan pelayanan sebagai praksis pembebasan bagi penyandang disabilitas. Nama HEPATA diangkat dari perkataan Tuhan Yesus ketika menyembuhkan seorang yang tuli dan bisu dalam narasi Markus 7:34. Ini salah satu contoh gereja yang melaksanakan tugas mulia dalam pelayanan untuk membebaskan saudara kita yang dari beban hidup yang dialami. Gereja (baca: orang percaya) dipanggil untuk ikut berperan membebaskan sesama dari berbagai bentuk yang menghambat dan membebani hidupnya.
Dapat kita bayangkan bagaimana rindunya seorang buta. Dunia ini gelap dan oleh kebutaannya dia terbatas ruang geraknya. Demikian dengan seorang tahanan yang rindu mendapat gratia pembebasan. Dikungkung dan dibatasi oleh terali dan tembok-tembok. Dalam PL penjara bagi tahanan berat dibuat di ruang bawah tanah agar semakin sulit dibebaskan. Ruangan yang sangat gelap hanya satu titik cahaya yang didesign sedemikian rupa. Dalam kondisi buta dan tawanan satu-satunya kerinduan dan haraoannya adalah pembebasan; bebas dari kebutaan dan bebas dari tahanan. Demikianlah kehadiran Allah untuk menyelamatkan manusia. Apa yang membatasi, membebani dan memenjarakan diri seseorang dibebaskan oleh Tuhan.
Orang percaya yang telah menerima keselamatan dipanggil untuk missi pembebasan. Hal dilakukan sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang Tuhan berikan. Amanat ini disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa Umat Allah dipanggil dan diselamatkan untuk menjadi terang bagi bangsa bangsa, membuka mata orang buta, melepaskan mereka yang tertawan dan membawa mereka yang duduk di dalam kegelapan. (Yes 42:6-7). Bagaimana mereka bisa melakukan ini sementara mereka berada dalam pembuangan Babel. Inilah mental pembuangan. Seolah membebaskanndiri dulu baru melakukan bagi ornag lain. Mentalitas pembebasan adalah dalam segala keterbatasan diri kita dapat melakukan sesuatu bagi orang lain. Memang benar jauh lebih sulit membebaskan diri sendiri. Sekalipun demikian nabi Yesaya dalam renungan ini Tuhan telah menyelamatkan kita dan memanggil kita untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa.
Tentu masih bayak disekitar kita yang "buta" dan "terpenjara". Buta karena gelap mata tak melakukan kebaikan. Matanya terbuka namun tak tergerak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Buta demikian jauh lebih parah dari buta fisik. Demikian dengan manusia yang terdera oleh berbagai kepentingan, hutang, ambisi dan obsesi diri. Jangan biarkan hidupmu diikat dan didera oleh berbagai perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Sesungguhnya kita telah dibebaskan dan dimerdekakan Kristus, karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi diperhamba oleh dosa (Band Gal 5:1). Kita dapat beranjak dari berbagai hak yang membatasi dan memenjarakan kita dalam hidup ini.
Renungan harian in mengingatkan kita akan tugas orang percaya. Kita dipanggil untuk meretas segala belenggu dosa, belenggu penindasan dan belenggu yang menghambat dan membatasi manusia untuk hidup dalam kasih karunia Tuhan. Jika lembaga Hepata membebaskan orang buta dan lumpuh hingga produktif dalam hidupnya. Tentu masih banyak yang dapat kita lakukan terhadap sesama agar terbebas dari belenggu hidupnya.
Minggu, 28 Mei 2017
KEBERANIAN MENGHAMPIRI TAHKTA KASIH KARUNIA
KEBERANIAN MENGHAMPIRI TAHKTA KASIH KARUNIA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Senin 29/05/2017
Ibrani 4:16 (TB) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Hebrews 4:16 (UKJV) Let us therefore come boldly unto the throne of grace, that we may obtain mercy, and find grace to help in time of need.
Beriman butuh keberanian, itu suatu kesimpulan yang kita temukan dalam renungan hari ini. Keberanian untuk menghampiri tahkta kasih karunia yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah. Dia adalah imam besar yang mendamaikan manusia dengan Allah. Pada pihak Allah, Allah telah mau berdamai dengan manusia, melupakan dosa dan pelanggaran kita. Allah menggantikan tuntutan dengan anugerah. Pada pihak manusia, memasuki realitas baru yaitu hidup baru di dalam kasih karunia. Bukan lagi Adam yang diasingkan dari Eden, namun yang telah dirangkul oleh kasih karunia di dalam diri Yesus Kristus.
Mengapa manusia butuh keberanian menghampiri Allah? Hal ini sangat menarik untuk dipahami bahwa dosa membuat manusia takut kepada Tuhan. Lihatlah ketika Adam jatuh ke dalam dosa. Adam bersembunyi dihadapan Allah. Demikian dengan Kain yang membunuh adiknya Habil memiliki ketakutan. Sekalipun dia mencoba membohongi Allah pada akhirnya mengakui dihadapan Allah dan Kain memiliki ketakuan dan akhirnya Allah memberi tanda bagi Kain dan jaminan tak akan ada yang membunuhnya. Dosa telah membuat kita takut berhadapan muka dengan Allah. Namun oleh Yesus Kristus Kristus kita telah menerima pengampunan dan pendamaian. Kita dipanggil bukan untuk dihukum melainkan untuk diselamatkan dan memperoleh anugerah.
Demikianlah penulis kitab Ibrani ini mengajarkan agaw kita memiliki keberanian untuk menghampiri tahta anugerah. Kita harus percaya bahwa kita telah dibenarkan di dalam diri Yesus Kristus. Dosa kita telah dihapusnya dan kita harus berani menghampiri tahta kasih karunia.
Mungkin pernah anda mendengar kisah telor rajawali dierami oleh induk ayam. Setelah menetas rajawali tak terbang namun seperti anak ayam lainnya, mengais dan ikut induknya. Setelah ada rajawali terbang diatas dia, lama kelamaan ia sadar bahwa dia juga burung raja wali yang bisa terbang dan setelah dicobanya ia pun bisa terbang. Benar atau tidak kisah itu boleh juga dicoba. Namun menurut saya itu hanya contoh mengingatkan kita adalah anak-anak terang, anak-anak yang diberi kasih karunia, maka harus berani meninggalkan hidup lama dan memasuki kehidupan baru di dalam kasih karunia Kristus. Selagi kita hidup tidak berubah dan memasuki kehidupan baru tentu kita tidak merasakan manfaat dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita yang mendapat kasih karunia.
Saudaraku, mari jadikan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam hidup ini.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Senin 29/05/2017
Ibrani 4:16 (TB) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Hebrews 4:16 (UKJV) Let us therefore come boldly unto the throne of grace, that we may obtain mercy, and find grace to help in time of need.
Beriman butuh keberanian, itu suatu kesimpulan yang kita temukan dalam renungan hari ini. Keberanian untuk menghampiri tahkta kasih karunia yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah. Dia adalah imam besar yang mendamaikan manusia dengan Allah. Pada pihak Allah, Allah telah mau berdamai dengan manusia, melupakan dosa dan pelanggaran kita. Allah menggantikan tuntutan dengan anugerah. Pada pihak manusia, memasuki realitas baru yaitu hidup baru di dalam kasih karunia. Bukan lagi Adam yang diasingkan dari Eden, namun yang telah dirangkul oleh kasih karunia di dalam diri Yesus Kristus.
Mengapa manusia butuh keberanian menghampiri Allah? Hal ini sangat menarik untuk dipahami bahwa dosa membuat manusia takut kepada Tuhan. Lihatlah ketika Adam jatuh ke dalam dosa. Adam bersembunyi dihadapan Allah. Demikian dengan Kain yang membunuh adiknya Habil memiliki ketakutan. Sekalipun dia mencoba membohongi Allah pada akhirnya mengakui dihadapan Allah dan Kain memiliki ketakuan dan akhirnya Allah memberi tanda bagi Kain dan jaminan tak akan ada yang membunuhnya. Dosa telah membuat kita takut berhadapan muka dengan Allah. Namun oleh Yesus Kristus Kristus kita telah menerima pengampunan dan pendamaian. Kita dipanggil bukan untuk dihukum melainkan untuk diselamatkan dan memperoleh anugerah.
Demikianlah penulis kitab Ibrani ini mengajarkan agaw kita memiliki keberanian untuk menghampiri tahta anugerah. Kita harus percaya bahwa kita telah dibenarkan di dalam diri Yesus Kristus. Dosa kita telah dihapusnya dan kita harus berani menghampiri tahta kasih karunia.
Mungkin pernah anda mendengar kisah telor rajawali dierami oleh induk ayam. Setelah menetas rajawali tak terbang namun seperti anak ayam lainnya, mengais dan ikut induknya. Setelah ada rajawali terbang diatas dia, lama kelamaan ia sadar bahwa dia juga burung raja wali yang bisa terbang dan setelah dicobanya ia pun bisa terbang. Benar atau tidak kisah itu boleh juga dicoba. Namun menurut saya itu hanya contoh mengingatkan kita adalah anak-anak terang, anak-anak yang diberi kasih karunia, maka harus berani meninggalkan hidup lama dan memasuki kehidupan baru di dalam kasih karunia Kristus. Selagi kita hidup tidak berubah dan memasuki kehidupan baru tentu kita tidak merasakan manfaat dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita yang mendapat kasih karunia.
Saudaraku, mari jadikan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam hidup ini.
Sabtu, 27 Mei 2017
TERPUJILAH TUHAN, IA MENANGGUNG BEBAN KITA HARI DEMI HARI
TERPUJILAH TUHAN, IA MENANGUNG BEBAN KITA HARI DEMI HARI
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah mingggu ini dari Mamzur 68:20-22;32-36 ajakan pemazmur memuji dan memuliakan kebesaran Tuhan. Tuhan memelihara, menanggung beban kita dan melepaskan kita hari demi hari.
Masih segar diingatan kita tentang gerakan spontan penyalaan lilin bukan? Lilin untuk kepedulian A Hok dan Kepedulian untuk NKRI yang kita cintai ini. Ada banyak makna dibalik lilin. Lilin adalah terang yang bersinar sehingga kegelapan ditelanjagi. Sinar lilin tidak menyilaukan mata orang yang memandanganya, lilin adalah pengorbanan dan yang tidak kalah penting juga yang harus kita sadari bahwa lilin tak tahan atas angin kencang. Ketika angin kencang bertiup lilin pun akan padam. Hal ini mengingatkan kita akan ketidak mampuan dan ketidak berdayaan kita menghadapi pergumulan dengan kekuatan diri sendir. Dalam ketidak berdayaan itu kita percaya bahwa Tuhan lah yang menanggung beban. Orang percaya tidak mampu dari dirinya sendiri menahan beban dan pergumulan hidup namun Tuhan lah yang menanggungnya.
Inilah berita sukacita dari kotbah Minggu ini;
1. TUHAN menanggung beban kita. Tuhan adalah keselamatan kita, Tuhan adalah kekuatan kita dalam menghadapi pergumulan berat dan beban yang menimpa hidup ini. Jangan andalkan kekuatan diri sendiri, namun andalkan Tuhan dalam segala hal karena Ia menanggung kita. Yesus berseru datanglah kepadaku hai kamu yang letih lesu (Mat 11:28). Yesaya juga mengingatkan kita tentang Hamba yang menderita, sesunggunghnya beban kitalah yang dipikulnya (Yes 53). Demikian dengan Epistel, Iblis mengintai seperti singa yang siap menekam mangsanya. Jangan takut Tuhan menangung beban kita. Inilah berita suka cita bagi kita bahwa Tuhan menanggung beban dan pergumulan kita dalam hidup ini.
2. Bangsa-bangsa akan memulikan Tuhan. Siapa yang tidak mengenal Mesir bangsa yang memperbudak Israel. Namun nats ini mengatakan Mesir akan membawa tembaga dan bangsa Etiopia segera mengukurkan tangan untuk Tuhan. Etiopia adalah negara lecil yang dijajah Mesir selama 500 tahun. Beberapa kali disebutkab dalam Alkitab sebagai budak belia (2 Sam 18:21l dan memang ada beberapa pejabat penting (Yer 38:7). Seruan Mazmur ini mengingatka baik negara yang kuat dan negara yang dianggap lemah datang kehadapan Tuhan memuji dan memulikan kebesaran Tuhan. Inilah hal diluar perkiraan kita. Tuhan memakai siapa saja untuk menolong kita.
3. Hanya Bagi Tuhan: Kekuasaan, Kemuliaan.
Pemazmur mengajak kita memuji dan memuliakan Tuhan dan berseru: Bagi Tuhan hirmat, kekuasan dan kemuliaan. Sikap kita memuji Tuhan tentulah harus diiringi dengan kerendahan hati dihadapan Allah dan sesama.
Pada bagian ini penting kita merefleksikan bagaimana sikap memuji dan memuliakan Tuhan dalam bersikap terhadap sesama. Memuji dan memuliakan Tuhan mengangkat tangan menghadap hadirat Tuhan dan sekaligus mengulurkan tangan memberkati sesama. Kita harus menyadari bahwa kita adalah tanah liat dan debu. Namun kita berharga dimata Tuhan karena kita diciptakan segambar dengan rupa Allah. Sikap memuji dan memuliakan Tuhan harus selaras dengan sikap menghormati sesama. Rumus paling baik dijelaskan oleh rasul Yohanes: bagaimana mungkin kita mengasihi Allah yang tidak kelihatan, padahal membenci saudaranya? (1 Yoh 4:20). Keberagamaan kita yang memuji Tuhan, yang mengagungkan Allah yang maha besar dan nyanyian kita yang berseru: halleluya, haleluya, puji Tuhan, bukanlah hanya di ruang-ruang ibadah namun praktek hidup nyata dalam sikap terhadap sesama. Orang yang memuliakan Tuhan adalah orang menghargai harkat dan martabat manusia ciptaan Tuhan.
Sungguh disayangkan atas nama Tuhan mengorbankan orang lain, atas nama agama menyebar kebencian dan sikap sinis terhadap sesama. Saya percaya Tuhan tidak menghendaki mulut orang-orang yang beragama dan memuji Tuhan namun dihati kita ada kebencian dan amarah bagi sesamana. Memuliakan Tuhan nampak dalam sikap menghargai sesama karena jantung keagamaan kita adalah kemanusiaan.
Dalam pergumukan kita di Indonesia, minggu Exaudi sangat relevan mengajak kita bersama dengan segala kerendahan hati memohon kepada Tuhan: Dengarlah Tuhan seruan yang kusampaikan dan kasihanilah kami. Keberanian kita menyerukan karena kita percaya Tuhan berkenan menanggung beban kita dan melepaskan kita dari setiap masalah.
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah mingggu ini dari Mamzur 68:20-22;32-36 ajakan pemazmur memuji dan memuliakan kebesaran Tuhan. Tuhan memelihara, menanggung beban kita dan melepaskan kita hari demi hari.
Masih segar diingatan kita tentang gerakan spontan penyalaan lilin bukan? Lilin untuk kepedulian A Hok dan Kepedulian untuk NKRI yang kita cintai ini. Ada banyak makna dibalik lilin. Lilin adalah terang yang bersinar sehingga kegelapan ditelanjagi. Sinar lilin tidak menyilaukan mata orang yang memandanganya, lilin adalah pengorbanan dan yang tidak kalah penting juga yang harus kita sadari bahwa lilin tak tahan atas angin kencang. Ketika angin kencang bertiup lilin pun akan padam. Hal ini mengingatkan kita akan ketidak mampuan dan ketidak berdayaan kita menghadapi pergumulan dengan kekuatan diri sendir. Dalam ketidak berdayaan itu kita percaya bahwa Tuhan lah yang menanggung beban. Orang percaya tidak mampu dari dirinya sendiri menahan beban dan pergumulan hidup namun Tuhan lah yang menanggungnya.
Inilah berita sukacita dari kotbah Minggu ini;
1. TUHAN menanggung beban kita. Tuhan adalah keselamatan kita, Tuhan adalah kekuatan kita dalam menghadapi pergumulan berat dan beban yang menimpa hidup ini. Jangan andalkan kekuatan diri sendiri, namun andalkan Tuhan dalam segala hal karena Ia menanggung kita. Yesus berseru datanglah kepadaku hai kamu yang letih lesu (Mat 11:28). Yesaya juga mengingatkan kita tentang Hamba yang menderita, sesunggunghnya beban kitalah yang dipikulnya (Yes 53). Demikian dengan Epistel, Iblis mengintai seperti singa yang siap menekam mangsanya. Jangan takut Tuhan menangung beban kita. Inilah berita suka cita bagi kita bahwa Tuhan menanggung beban dan pergumulan kita dalam hidup ini.
2. Bangsa-bangsa akan memulikan Tuhan. Siapa yang tidak mengenal Mesir bangsa yang memperbudak Israel. Namun nats ini mengatakan Mesir akan membawa tembaga dan bangsa Etiopia segera mengukurkan tangan untuk Tuhan. Etiopia adalah negara lecil yang dijajah Mesir selama 500 tahun. Beberapa kali disebutkab dalam Alkitab sebagai budak belia (2 Sam 18:21l dan memang ada beberapa pejabat penting (Yer 38:7). Seruan Mazmur ini mengingatka baik negara yang kuat dan negara yang dianggap lemah datang kehadapan Tuhan memuji dan memulikan kebesaran Tuhan. Inilah hal diluar perkiraan kita. Tuhan memakai siapa saja untuk menolong kita.
3. Hanya Bagi Tuhan: Kekuasaan, Kemuliaan.
Pemazmur mengajak kita memuji dan memuliakan Tuhan dan berseru: Bagi Tuhan hirmat, kekuasan dan kemuliaan. Sikap kita memuji Tuhan tentulah harus diiringi dengan kerendahan hati dihadapan Allah dan sesama.
Pada bagian ini penting kita merefleksikan bagaimana sikap memuji dan memuliakan Tuhan dalam bersikap terhadap sesama. Memuji dan memuliakan Tuhan mengangkat tangan menghadap hadirat Tuhan dan sekaligus mengulurkan tangan memberkati sesama. Kita harus menyadari bahwa kita adalah tanah liat dan debu. Namun kita berharga dimata Tuhan karena kita diciptakan segambar dengan rupa Allah. Sikap memuji dan memuliakan Tuhan harus selaras dengan sikap menghormati sesama. Rumus paling baik dijelaskan oleh rasul Yohanes: bagaimana mungkin kita mengasihi Allah yang tidak kelihatan, padahal membenci saudaranya? (1 Yoh 4:20). Keberagamaan kita yang memuji Tuhan, yang mengagungkan Allah yang maha besar dan nyanyian kita yang berseru: halleluya, haleluya, puji Tuhan, bukanlah hanya di ruang-ruang ibadah namun praktek hidup nyata dalam sikap terhadap sesama. Orang yang memuliakan Tuhan adalah orang menghargai harkat dan martabat manusia ciptaan Tuhan.
Sungguh disayangkan atas nama Tuhan mengorbankan orang lain, atas nama agama menyebar kebencian dan sikap sinis terhadap sesama. Saya percaya Tuhan tidak menghendaki mulut orang-orang yang beragama dan memuji Tuhan namun dihati kita ada kebencian dan amarah bagi sesamana. Memuliakan Tuhan nampak dalam sikap menghargai sesama karena jantung keagamaan kita adalah kemanusiaan.
Dalam pergumukan kita di Indonesia, minggu Exaudi sangat relevan mengajak kita bersama dengan segala kerendahan hati memohon kepada Tuhan: Dengarlah Tuhan seruan yang kusampaikan dan kasihanilah kami. Keberanian kita menyerukan karena kita percaya Tuhan berkenan menanggung beban kita dan melepaskan kita dari setiap masalah.
Jumat, 26 Mei 2017
PERSEMBAHAN YANG MENGUBAH KEPUTUSAN TUHAN
PERSEMBAHAN YANG MENGUBAH KEPUTUSAN TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah sejenak mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firmanbTuhan di pagi hari ini, Sabtu 27/05/2017
Kejadian 8:21 (TB) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Genesis 8:21 (UKJV) And the LORD smelled a sweet savour; and the LORD said in his heart, I will not again curse the ground any more for man's sake; for the imagination of man's heart is evil from his youth; neither will I again strike any more every thing living, as I have done.
Dosa telah membuat Tuhan menyesal menciptakan manusia. "Allah menyesal" suatu kalimat yang sangat jarang ditemukan dalam Alkitab. Hanya satu kali dalam kitab Kejadian (6:6) dan 3 kali dalam kitab nabi-nabi (Yeremia 18:10; Amos 7:3 dan 6). Konteksnya adalah Allah menyesal karena telah merencanakan hukuman bagi manusia. Hukuman itu karena dosa yang sudah keterlaluan. Dalam Kejadian 6 bahwa dosa telah merajalela, manusia memproduksikan dosa dan di dalam hatinya hanya kejahatan. Maka Tuhan menghukum manusia dan penghuni bumi. Hanya Nuh dan keluarganya yang mendapat kasih karunia. Itu pun sudah mendapat tantangan dari masyarakat karena Nuh membuat perahu. Bagi yang binasa pekerjaan Nuh adalah sesuatu yang tak lazim, namun Nuh sebagai orang saleh dan berpegang pada perintah Tuhan tetap membuat bahtera sesuai perintahNya. Oleh perahu Nuh dan keluarganya selamat.
Jika oleh Dosa, Allah telah mendatangkan murka, maka oleh persembahan yang harum dari Nuh berjanji tidak mendatangkan hukuman kepada manusia lewat air bah. Persembahan Nuh disukai Tuhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa hal yang dikehendaki Tuhan dari manusia adalah Persembahan. Persembahan bukan hanya kurban ternak atau kurban bakaran di hadapan Allah namun persembahan dengan arti luas mempersembahan hidup ini untuk pelayanan dan kemuliaan Tuhan. (Baca Rom 12:1)
Persembahan Nuhbtelah membuat keputusan penting dalam keputusan Tuhan tentang jaminana keselamatan manusia dan penghuni bumi. Setelah Nuh keluar dari bahtera hal pertama dilakukan oleh Nuh membangun altar persembahan, beribadah dan membakar korban persembahan bagi Tuhan. Atas korban yang harum itu Allah membuat suatu keputusan penting ditandai dengan bujur Tuhan bahwa tak akan mendatangkan air bah untuk menghukum manusia dan penghuni bumi ini. Bahkan ada kalimat penting, sekalipun hatinya jahat sejak kecil namun Tuhan tidak membinasakan mereka.
Namun tidaklah boleh disalah artikan, bahwa Allah membiarkan manusia berhati jahat? Sama sekali tidak. Penghukuman seperti masa air bah tidak akan pernah lagi. Tuhan panjang sabar dan penuh kasih karunia, tidak dibalaskannya setimpal dengan apa yang kita perbuat. Sekalipun kasihNya tidak terukur namun tetap menghukum kejahatan dan puncak hukuman itu adalah pada penghakiman kelak. Manusia berdiri dihadapan Allah mempertanggungjawabkan hidupnya. Tuhan tidak menghendaki dosa. Upah dosa adalah maut. Namun Allah sendiri telah menggantikan hukuman itu dengan kasih karunia. Yesus telah mati di kayu salib untuk.menggantikan kita manusia berdosa. Sesungguhnya dosa kitalah yang ditanggungnya sehingga kita dibenarkan dan beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Apa yang menarik dari renungan ini? Sungguh besar peran orang yang mendapat kasih karunia. Tuhan berkenan atas kurban Nuh. Tuhan menetapkan tak akan mengutuk bumi dan membinasakan manusia seperti hukuman air bah. Demikian halnya dengan Abraham, ketika Tuhan hendak menjatuhkan hukuman terhadap Sodom dan Gomora, seolah ada tawar menawar Abraham dengan Tuhan sebelum menjatuhkan hukuman. Namun hal Sodom dan Gomora tak terelakkan lagi. Orang benar dan yang mendapat kasih karunia dari Tuhan sangat berperan menjadi berkat bagi sesama dan bagi dunia ini. Marilah menyampaikan doa syafaat untuk kebaikan bangsa dan negara kita. Mari kita menyampaikan permohonan dihadapan Tuhan untuk kesatuan dan persatuan bangsa kita agar Tuhan tidak mendatangkan murkanya atas perilaku dan perbuatan segelintir orang yang merusak kedamaian dan ketenteraman kita. Mari naikkan doa syafaat sebagaimana Nuh dan Abraham agar Tuhan melunakkan hatinya untuk tidak mendatangkan hukuman bagi bangsa kita. Mari pula kita berdoa untuk mereka yang selalu menyebarkan kebencian agar diubah menjadi berhati damai. Tuhan tidak membinasakan manusia lagi di bumi oleh air bah, namun angkara murka manusia yang membuat orang dan pembunuhan sadis adalah buah dosa dan kejahatan. Inilah tugas agama yang menggarami dan menerangi setiap hati manusia yang berkewajiban mendatangkan kedamaian.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah sejenak mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firmanbTuhan di pagi hari ini, Sabtu 27/05/2017
Kejadian 8:21 (TB) Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Genesis 8:21 (UKJV) And the LORD smelled a sweet savour; and the LORD said in his heart, I will not again curse the ground any more for man's sake; for the imagination of man's heart is evil from his youth; neither will I again strike any more every thing living, as I have done.
Dosa telah membuat Tuhan menyesal menciptakan manusia. "Allah menyesal" suatu kalimat yang sangat jarang ditemukan dalam Alkitab. Hanya satu kali dalam kitab Kejadian (6:6) dan 3 kali dalam kitab nabi-nabi (Yeremia 18:10; Amos 7:3 dan 6). Konteksnya adalah Allah menyesal karena telah merencanakan hukuman bagi manusia. Hukuman itu karena dosa yang sudah keterlaluan. Dalam Kejadian 6 bahwa dosa telah merajalela, manusia memproduksikan dosa dan di dalam hatinya hanya kejahatan. Maka Tuhan menghukum manusia dan penghuni bumi. Hanya Nuh dan keluarganya yang mendapat kasih karunia. Itu pun sudah mendapat tantangan dari masyarakat karena Nuh membuat perahu. Bagi yang binasa pekerjaan Nuh adalah sesuatu yang tak lazim, namun Nuh sebagai orang saleh dan berpegang pada perintah Tuhan tetap membuat bahtera sesuai perintahNya. Oleh perahu Nuh dan keluarganya selamat.
Jika oleh Dosa, Allah telah mendatangkan murka, maka oleh persembahan yang harum dari Nuh berjanji tidak mendatangkan hukuman kepada manusia lewat air bah. Persembahan Nuh disukai Tuhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa hal yang dikehendaki Tuhan dari manusia adalah Persembahan. Persembahan bukan hanya kurban ternak atau kurban bakaran di hadapan Allah namun persembahan dengan arti luas mempersembahan hidup ini untuk pelayanan dan kemuliaan Tuhan. (Baca Rom 12:1)
Persembahan Nuhbtelah membuat keputusan penting dalam keputusan Tuhan tentang jaminana keselamatan manusia dan penghuni bumi. Setelah Nuh keluar dari bahtera hal pertama dilakukan oleh Nuh membangun altar persembahan, beribadah dan membakar korban persembahan bagi Tuhan. Atas korban yang harum itu Allah membuat suatu keputusan penting ditandai dengan bujur Tuhan bahwa tak akan mendatangkan air bah untuk menghukum manusia dan penghuni bumi ini. Bahkan ada kalimat penting, sekalipun hatinya jahat sejak kecil namun Tuhan tidak membinasakan mereka.
Namun tidaklah boleh disalah artikan, bahwa Allah membiarkan manusia berhati jahat? Sama sekali tidak. Penghukuman seperti masa air bah tidak akan pernah lagi. Tuhan panjang sabar dan penuh kasih karunia, tidak dibalaskannya setimpal dengan apa yang kita perbuat. Sekalipun kasihNya tidak terukur namun tetap menghukum kejahatan dan puncak hukuman itu adalah pada penghakiman kelak. Manusia berdiri dihadapan Allah mempertanggungjawabkan hidupnya. Tuhan tidak menghendaki dosa. Upah dosa adalah maut. Namun Allah sendiri telah menggantikan hukuman itu dengan kasih karunia. Yesus telah mati di kayu salib untuk.menggantikan kita manusia berdosa. Sesungguhnya dosa kitalah yang ditanggungnya sehingga kita dibenarkan dan beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Apa yang menarik dari renungan ini? Sungguh besar peran orang yang mendapat kasih karunia. Tuhan berkenan atas kurban Nuh. Tuhan menetapkan tak akan mengutuk bumi dan membinasakan manusia seperti hukuman air bah. Demikian halnya dengan Abraham, ketika Tuhan hendak menjatuhkan hukuman terhadap Sodom dan Gomora, seolah ada tawar menawar Abraham dengan Tuhan sebelum menjatuhkan hukuman. Namun hal Sodom dan Gomora tak terelakkan lagi. Orang benar dan yang mendapat kasih karunia dari Tuhan sangat berperan menjadi berkat bagi sesama dan bagi dunia ini. Marilah menyampaikan doa syafaat untuk kebaikan bangsa dan negara kita. Mari kita menyampaikan permohonan dihadapan Tuhan untuk kesatuan dan persatuan bangsa kita agar Tuhan tidak mendatangkan murkanya atas perilaku dan perbuatan segelintir orang yang merusak kedamaian dan ketenteraman kita. Mari naikkan doa syafaat sebagaimana Nuh dan Abraham agar Tuhan melunakkan hatinya untuk tidak mendatangkan hukuman bagi bangsa kita. Mari pula kita berdoa untuk mereka yang selalu menyebarkan kebencian agar diubah menjadi berhati damai. Tuhan tidak membinasakan manusia lagi di bumi oleh air bah, namun angkara murka manusia yang membuat orang dan pembunuhan sadis adalah buah dosa dan kejahatan. Inilah tugas agama yang menggarami dan menerangi setiap hati manusia yang berkewajiban mendatangkan kedamaian.
Kamis, 25 Mei 2017
NUANSA RELIGIUS DI BULAN PUASA
NUANSA RELIGIUS DI BULAN RAMADHAN
Selamat Manunaikan Ibadah Puasa bagi saudara-saudara umat muslim di Indonesia
Kita sangat perihatin atas peristiwa bom bunuh diri di kampung Melayu Rabu 24/05. Kita berdoa agar korban yang masih dirawat cepat sembuh. Terkhusus bagi keluarga korban yang meninggal dunia kiranya Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan atas kehilangan anggota keluarga. Bom Kampung Melayu ini sangat mengejutkan kita semua sembari mengingatkan bahwa teror ada di sekitar kita. Selain mengejutkan, kejadian ini sangat menciderai makna agama karena teror ini dilakukan ketika warga muslim mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan. Seharusnya amal ibadah dipertebal dengan mengedepankan penguasaan diri justru terjadi mengorbankan jiwa orang lain. Teroris adalah musuh bersama umat beragama.
Apapun kejadian di sekitar kita tetaplah kita jadikan sebagai pelajaran. Momen hari Puasa ini bagi umat muslim tentu menjadi bahan refleksi yang mendalam agar terus bersama-sama mensosialisasikan islam yang rahmatan; rahmat bagi semua orang dan lingkungan hidup.
Sebagai seorang outsider saya melihat makna yang sangat dalam dari bulan puasa, diantaranya:
1. Penguasaan Diri
Satu hal yang sangat kental dari yang ditekankan bulan Ramadhan adalah penguasaan diri. Umat muslim belajar menahan diri atas lapar dan haus harus ditahan sepanjang hari. Makan dan minum adalah kebutuhan pokok manusia, dengan berpuasa dipahami bahwa manusia dapat menguasai dirinya dalam hal yang pokok sekalipun. Penguasaan ini disini tentu menjadi pusat perhatian. Dengan berpuasa tentu umat muslim terlatih dan terbiasa dalam penguasaan diri. Sungguh suatu praktek keagamaan yang sangat mulia, apalagi jika hal ini menjadi habit (kebiasaan) tentu akan menjadi karakter pribadi yang sangat mulia. Penguasaan diri ini bukan pula hanya bagi umat muslim yang sedang berpuasa, namun umat beragama lain pun akan sontak menghargainya kebiasaan merokok di tempat publik misalnya akan berkurang termasuk aktifotas lainnya demi menghargai bulan suci Ramadhan. Ini satu contoh sederhana bahwa penguasaan diri bukan hanya bagi umat muslinm yang menjalankan ibadah puasa, namun umat beragama lain pun diingatkan untuk menghargai bulan puasa dengan penuh kesadaran akan penguasaan diri dan kesucian hidup.
2. Nuansa Religius: Di Indonesia kita sangat merasakan ini. Setiap memasuki bulan Ramadhan ada nuansa yang berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya atau sesudahnya. Dalam bulan Ramadhan media Televisi misalnya memperdengarkan lagu rohani muslim diiringi gambus dan rebana yang mengagumkan, pengajian alquran terus diperdengarkan menjelang berbuka puasa, para pemuka dan publik figur (termasuk para artis) tampak tampil lebih religius dengan pakaian muslim. Tak kalah penting selalu ada renungan-renungan (khotbah) dari pada para ulama-ulama yang sangat bernas dan mengugah hati. Tak kalah penting, Iklan-iklan media pun berubah lebih banyak memiliki pesan-mesan penting dalam mengingatkan makna Ramadhan, sekalipun ada kesan mengkomersilakan bulan Ramadhan dengan menjual produk unggulan mereka. Memang itu prinsip ekonomi yang sagat kental dalam moment apapun selalu mencari untung. Berbeda dengan masyarakat biasa seperti pedagang kecil mereka menutup warung makan mereka untuk menghargai bulan suci Ramadhan. Kalau pun ada yang buka hanya buka setengah saja untuk melayani mereka yang tidak berpuasa.
Inilah suasana dan nuansa sehari-hari ketika memasuki bulan Ramadhan, nuansa religius yang sangat kental dalam kehidupan sehari hari kita di Indonesia
3. Bulan Puasa Penuh Bhakti:
Ada satu hal yang khusus dari catatan seorang outsider dalam melihat fenomena bukan Ramadhan. Saudara-sausara muslim melalukan suatu bhakti sosial dengan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Berita akan silih berganti para publik figur berbuka puasa bukan hanya di mesjid-mesjid saja namun berbuka puasa bersama dengan berbagai lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, panti jompo, anak jalanan dan berbagai masyarakat marjinal lainnya. Tentu ini menggambarkan bulan bhakti penuh amal. Praktek ini menunjukkan bahwa ibadah bukan dipahami dalam bentuk pemenuhan kebutuhan rohani ansih atau mengikuti ibadah menurut ketentuan agama, namun dengan kentalnya bulan bhakti di bulan ramadhan menunjukkan bahwa ibadah sebenarnya adalah praksis hidup yang berbagi kepada sesama, memberi uluran tangan bagi yang membutuhkan pertolongan.
Puasa di Bulan Ramdhan dengan menahan diri tidak makan dan tidak minum sepanjang hari tidak membuat merek lemah, namun energik dan potensial untuk berbhakti dan berbagi dengan orang lain.
4. Kebersamaan dan Harmoni
Selain berbhakti dan beramal di bulan puasa, satu hal yang memiliki makna khusus dalam melaksanakan puasa di Bulan ramadhan adalah makna harmoni yang luar biasa. Masing-masing keluarga nampaknya mempersipkan moment istimewa untuk berbuka puasa bersama. Ini momen penting, dalam aktifitas sehari-hari apalagi kehiduoan di kota yang serba sibuk dalam mencari nafkah moment kebersamaan ini seolah direnggut dari setiap keluarga. Melalui bukan puasa ini suatu momen kebersamaan yang kental baik; mengawali hari dengan makan bersama diwaktu subuh dan mengakhir aktifitas dengan berbuka bersama. Masing-masing keluarga melaksanakan ini. Tentu pesan moral yang sangat dalam akan pentingnya kebersamaan. Kebersamaan dan harmoni dalam keluarga tentu akan bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan masyarakat.
Selamat berpuasa bagi saudara-saudara kami, sahabat dan teman kami umat Muslim di Indonesia.
Selamat Manunaikan Ibadah Puasa bagi saudara-saudara umat muslim di Indonesia
Kita sangat perihatin atas peristiwa bom bunuh diri di kampung Melayu Rabu 24/05. Kita berdoa agar korban yang masih dirawat cepat sembuh. Terkhusus bagi keluarga korban yang meninggal dunia kiranya Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan atas kehilangan anggota keluarga. Bom Kampung Melayu ini sangat mengejutkan kita semua sembari mengingatkan bahwa teror ada di sekitar kita. Selain mengejutkan, kejadian ini sangat menciderai makna agama karena teror ini dilakukan ketika warga muslim mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan. Seharusnya amal ibadah dipertebal dengan mengedepankan penguasaan diri justru terjadi mengorbankan jiwa orang lain. Teroris adalah musuh bersama umat beragama.
Apapun kejadian di sekitar kita tetaplah kita jadikan sebagai pelajaran. Momen hari Puasa ini bagi umat muslim tentu menjadi bahan refleksi yang mendalam agar terus bersama-sama mensosialisasikan islam yang rahmatan; rahmat bagi semua orang dan lingkungan hidup.
Sebagai seorang outsider saya melihat makna yang sangat dalam dari bulan puasa, diantaranya:
1. Penguasaan Diri
Satu hal yang sangat kental dari yang ditekankan bulan Ramadhan adalah penguasaan diri. Umat muslim belajar menahan diri atas lapar dan haus harus ditahan sepanjang hari. Makan dan minum adalah kebutuhan pokok manusia, dengan berpuasa dipahami bahwa manusia dapat menguasai dirinya dalam hal yang pokok sekalipun. Penguasaan ini disini tentu menjadi pusat perhatian. Dengan berpuasa tentu umat muslim terlatih dan terbiasa dalam penguasaan diri. Sungguh suatu praktek keagamaan yang sangat mulia, apalagi jika hal ini menjadi habit (kebiasaan) tentu akan menjadi karakter pribadi yang sangat mulia. Penguasaan diri ini bukan pula hanya bagi umat muslim yang sedang berpuasa, namun umat beragama lain pun akan sontak menghargainya kebiasaan merokok di tempat publik misalnya akan berkurang termasuk aktifotas lainnya demi menghargai bulan suci Ramadhan. Ini satu contoh sederhana bahwa penguasaan diri bukan hanya bagi umat muslinm yang menjalankan ibadah puasa, namun umat beragama lain pun diingatkan untuk menghargai bulan puasa dengan penuh kesadaran akan penguasaan diri dan kesucian hidup.
2. Nuansa Religius: Di Indonesia kita sangat merasakan ini. Setiap memasuki bulan Ramadhan ada nuansa yang berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya atau sesudahnya. Dalam bulan Ramadhan media Televisi misalnya memperdengarkan lagu rohani muslim diiringi gambus dan rebana yang mengagumkan, pengajian alquran terus diperdengarkan menjelang berbuka puasa, para pemuka dan publik figur (termasuk para artis) tampak tampil lebih religius dengan pakaian muslim. Tak kalah penting selalu ada renungan-renungan (khotbah) dari pada para ulama-ulama yang sangat bernas dan mengugah hati. Tak kalah penting, Iklan-iklan media pun berubah lebih banyak memiliki pesan-mesan penting dalam mengingatkan makna Ramadhan, sekalipun ada kesan mengkomersilakan bulan Ramadhan dengan menjual produk unggulan mereka. Memang itu prinsip ekonomi yang sagat kental dalam moment apapun selalu mencari untung. Berbeda dengan masyarakat biasa seperti pedagang kecil mereka menutup warung makan mereka untuk menghargai bulan suci Ramadhan. Kalau pun ada yang buka hanya buka setengah saja untuk melayani mereka yang tidak berpuasa.
Inilah suasana dan nuansa sehari-hari ketika memasuki bulan Ramadhan, nuansa religius yang sangat kental dalam kehidupan sehari hari kita di Indonesia
3. Bulan Puasa Penuh Bhakti:
Ada satu hal yang khusus dari catatan seorang outsider dalam melihat fenomena bukan Ramadhan. Saudara-sausara muslim melalukan suatu bhakti sosial dengan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Berita akan silih berganti para publik figur berbuka puasa bukan hanya di mesjid-mesjid saja namun berbuka puasa bersama dengan berbagai lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, panti jompo, anak jalanan dan berbagai masyarakat marjinal lainnya. Tentu ini menggambarkan bulan bhakti penuh amal. Praktek ini menunjukkan bahwa ibadah bukan dipahami dalam bentuk pemenuhan kebutuhan rohani ansih atau mengikuti ibadah menurut ketentuan agama, namun dengan kentalnya bulan bhakti di bulan ramadhan menunjukkan bahwa ibadah sebenarnya adalah praksis hidup yang berbagi kepada sesama, memberi uluran tangan bagi yang membutuhkan pertolongan.
Puasa di Bulan Ramdhan dengan menahan diri tidak makan dan tidak minum sepanjang hari tidak membuat merek lemah, namun energik dan potensial untuk berbhakti dan berbagi dengan orang lain.
4. Kebersamaan dan Harmoni
Selain berbhakti dan beramal di bulan puasa, satu hal yang memiliki makna khusus dalam melaksanakan puasa di Bulan ramadhan adalah makna harmoni yang luar biasa. Masing-masing keluarga nampaknya mempersipkan moment istimewa untuk berbuka puasa bersama. Ini momen penting, dalam aktifitas sehari-hari apalagi kehiduoan di kota yang serba sibuk dalam mencari nafkah moment kebersamaan ini seolah direnggut dari setiap keluarga. Melalui bukan puasa ini suatu momen kebersamaan yang kental baik; mengawali hari dengan makan bersama diwaktu subuh dan mengakhir aktifitas dengan berbuka bersama. Masing-masing keluarga melaksanakan ini. Tentu pesan moral yang sangat dalam akan pentingnya kebersamaan. Kebersamaan dan harmoni dalam keluarga tentu akan bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan masyarakat.
Selamat berpuasa bagi saudara-saudara kami, sahabat dan teman kami umat Muslim di Indonesia.
SEMBAHLAH DIA,
SEMBAHLAH DIA, SATU-SATUNYA ALLAH YANG MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Jumat 26/05/2017
Wahyu 14:7 (TB) dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Revelation 14:7 (UKJV) Saying with a loud voice, Fear God, and give glory to him; for the hour of his judgment has come: and worship him that made heaven, and earth, and the sea, and the fountains of waters.
Salah satu tujuan penulisan kitab wahyu adalah meneguhkan jemaat mula-mula menghadapi penderitaan dan penganiayaan terhadap kekristenan. Kaisar Romawi semakin menunjukkan permusuhan besar terhadap kekristenan dan juga termasuk ekstrimis Yahudi seperti gerakan-gerakan zelotis. Puncak kemarahan Kaisar Romawi adalah ketika Kaisar Nero yang memerintahkan pengepungan dan penghancuran Bait Suci Yerusalem tahun 70. Hal itu dilakukan untuk menghentikan perlawanan dari kelompok-kelompok yang dicurigai melakukan perlawanan kepada pihak kelaisaran. Bait Suci akhirnya hancur dan semua orang Yahudi dan umat Kristen menjadi sasaran kebencian Kaisar. Bukan hanya itu tahun 80-90 muncul Kaisar Domitianus yang mengeluarkan perintah agar seluruh penduduk romawi menyembah sebagai dewa orang Romawi. Perintah ini membuat penderitaan semakin lengkap karena Yahudi dan keristenan tidak menyembah dewa. Konsekwensi penolakan penyembahan kaisar akan berat yaitu hukuman mati bahkan ada yang dimasukkan ke gua singan sebegai tontonan dan sebahagian dibakar hidup-hidup sebagai obor di jalan. Cara itu dilakukan sebagai peringatan bagi setiap usaha melawan perintah kaisar.
Pergumulan itulah yang dialami jemaat mula-mula dalam konteks renungan ini. Kitab wahyu mengingatkan agar tidak mau tunduk pada kaisar dan menyembahnya. Orang percaya harus lebih takut kepada kepada Tuhan dari pada manusia. Hanya Tuhan satu-satunya yang harus disembah dan dipuja, yaitu Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi, yang kita kenal di dalam nama Yesus Kristus. Dialah Tuhan dan raja, yang memberikan kehidupan. Dialah air hidup yang memberikan kehidupan yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Jangan takut, bertahanlah dan tetaplah setia dalam prinsip iman yang kuat itu karena malaikat memberitahukan bahwa tidak lama lagi penghakiman itubakan datang. Setiap orang akan dilucuti dan memberikan pertanggungjawaban hidupnya dihadapan Allah. Lebih baik setia dan menahan dalam penderitaan karena upah orang setia akan memperoleh kehidupan kekal, dari pada menyangkal iman kehilangan pengharapan dan penghukuman kekal. Dalam ayat berikutnya malaikat memberitahukan bahwa tinggal sesaat lagi Babilonia itu akan runtuh. Istilah Babelonia itu ditujukan kepada Kaisar yang menganiaya kekristenan.
Ujian terhadap iman dan setia kepada Allah menjadi kunci pokok dalam renungan ini. Memang konsekwensinya sangat berat apalagi diperhadapkan dengan hukuman yang berat. Beriman adalah konsekwensi taruhan nyawa, sama seperti pengalaman Daniel dkk di Babelonia yang dipaksa menyembah Nebukadnezar. Namun Tuhan melindungi dan menjaga Daniel dkk.
Kesetiaan kepada Allah pencipta dan kepada Yesus Kristus merupakan harga mati. Apalah artinya segala sesuatu dapat dimiliki di dunia ini namun kehilangan nyawanya? Firman ini menguatkan jemaat mula-mula agar tetap setia di dalam iman dan menyembah Allah saja, satu-satunya Allah yang harus dipuji dan disembah.
Sahabat sekalian, tantangan iman kita tentu sangat berbeda dengan jaman kitab ini. Kita saat ini diuji bukan karena tekanan, namun lebih banyak karena godaan dan cobaan. Dalam setiap cobaan dan pergumulan yang kita hadapi setialah di dalam iman. Hanya Tuhan Pencipta langit dan bumi satu-satunya Allah yang kita sembah yang memberikan kehidupan bagi kita. Jangan sampai kehilangan pengharapan dan upah yang sudah dipersiapkan bagi orang yang percaya. Yaitu kehidupan yang kekal.
Sahabatku, marilah jadikan firman Tuhan sebagainsumber kekuatan, inspirasi dan motivasi di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberikan kekuatan bagi kita semuanya.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Jumat 26/05/2017
Wahyu 14:7 (TB) dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Revelation 14:7 (UKJV) Saying with a loud voice, Fear God, and give glory to him; for the hour of his judgment has come: and worship him that made heaven, and earth, and the sea, and the fountains of waters.
Salah satu tujuan penulisan kitab wahyu adalah meneguhkan jemaat mula-mula menghadapi penderitaan dan penganiayaan terhadap kekristenan. Kaisar Romawi semakin menunjukkan permusuhan besar terhadap kekristenan dan juga termasuk ekstrimis Yahudi seperti gerakan-gerakan zelotis. Puncak kemarahan Kaisar Romawi adalah ketika Kaisar Nero yang memerintahkan pengepungan dan penghancuran Bait Suci Yerusalem tahun 70. Hal itu dilakukan untuk menghentikan perlawanan dari kelompok-kelompok yang dicurigai melakukan perlawanan kepada pihak kelaisaran. Bait Suci akhirnya hancur dan semua orang Yahudi dan umat Kristen menjadi sasaran kebencian Kaisar. Bukan hanya itu tahun 80-90 muncul Kaisar Domitianus yang mengeluarkan perintah agar seluruh penduduk romawi menyembah sebagai dewa orang Romawi. Perintah ini membuat penderitaan semakin lengkap karena Yahudi dan keristenan tidak menyembah dewa. Konsekwensi penolakan penyembahan kaisar akan berat yaitu hukuman mati bahkan ada yang dimasukkan ke gua singan sebegai tontonan dan sebahagian dibakar hidup-hidup sebagai obor di jalan. Cara itu dilakukan sebagai peringatan bagi setiap usaha melawan perintah kaisar.
Pergumulan itulah yang dialami jemaat mula-mula dalam konteks renungan ini. Kitab wahyu mengingatkan agar tidak mau tunduk pada kaisar dan menyembahnya. Orang percaya harus lebih takut kepada kepada Tuhan dari pada manusia. Hanya Tuhan satu-satunya yang harus disembah dan dipuja, yaitu Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi, yang kita kenal di dalam nama Yesus Kristus. Dialah Tuhan dan raja, yang memberikan kehidupan. Dialah air hidup yang memberikan kehidupan yang kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Jangan takut, bertahanlah dan tetaplah setia dalam prinsip iman yang kuat itu karena malaikat memberitahukan bahwa tidak lama lagi penghakiman itubakan datang. Setiap orang akan dilucuti dan memberikan pertanggungjawaban hidupnya dihadapan Allah. Lebih baik setia dan menahan dalam penderitaan karena upah orang setia akan memperoleh kehidupan kekal, dari pada menyangkal iman kehilangan pengharapan dan penghukuman kekal. Dalam ayat berikutnya malaikat memberitahukan bahwa tinggal sesaat lagi Babilonia itu akan runtuh. Istilah Babelonia itu ditujukan kepada Kaisar yang menganiaya kekristenan.
Ujian terhadap iman dan setia kepada Allah menjadi kunci pokok dalam renungan ini. Memang konsekwensinya sangat berat apalagi diperhadapkan dengan hukuman yang berat. Beriman adalah konsekwensi taruhan nyawa, sama seperti pengalaman Daniel dkk di Babelonia yang dipaksa menyembah Nebukadnezar. Namun Tuhan melindungi dan menjaga Daniel dkk.
Kesetiaan kepada Allah pencipta dan kepada Yesus Kristus merupakan harga mati. Apalah artinya segala sesuatu dapat dimiliki di dunia ini namun kehilangan nyawanya? Firman ini menguatkan jemaat mula-mula agar tetap setia di dalam iman dan menyembah Allah saja, satu-satunya Allah yang harus dipuji dan disembah.
Sahabat sekalian, tantangan iman kita tentu sangat berbeda dengan jaman kitab ini. Kita saat ini diuji bukan karena tekanan, namun lebih banyak karena godaan dan cobaan. Dalam setiap cobaan dan pergumulan yang kita hadapi setialah di dalam iman. Hanya Tuhan Pencipta langit dan bumi satu-satunya Allah yang kita sembah yang memberikan kehidupan bagi kita. Jangan sampai kehilangan pengharapan dan upah yang sudah dipersiapkan bagi orang yang percaya. Yaitu kehidupan yang kekal.
Sahabatku, marilah jadikan firman Tuhan sebagainsumber kekuatan, inspirasi dan motivasi di dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberikan kekuatan bagi kita semuanya.
Rabu, 24 Mei 2017
Missi Agung: MENJADI SAKSI KRISTUS
MISSI AGUNG: Menjadi Saksi Kristus
Selamat Merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus!
Kenaikan Yesus Kristus adalah memiliki makna fundamental dalam kekristenan. Keselamatan di dalam diri Yesus Kristus telah digenapi secara sempurna. Yesus naik ke surga, duduk disebelah Kanan Allah Bapa. Yesus menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa di Sorga.
Sungguh menarik firman Tuhan dalam merayakan hari kenaikan ini dari Kisah 1:1-11, jangan tertegun hanya melihat dan menatap langit namun bekerja, bersaksilah di dunia ini menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allab. Yesus telah naik ke sorga dan memastikan dan menjamin kewargaan kita dalam Kerajaan Sorga. Kini pertanyaan apa yang menjadi tugas kita di dunia ini?
1. Yesus Naik ke Sorga, Bagaimana Nasib Kerajaan Israel?
Ini adalah pertanyaan dari murid-murid ketika memberitahukan bahwa Yesus akan meninggalkan mereka. Adakah pemulihan Israel, jika ada mengapa Yesus meninggalkan para murid? Pertanyaan ini muncul karena para murid memahami bahwa Yesus datang hendak memulihkan Kerajaan Israel di dunia ini sebagaimana zaman Daud. Yesus tidak menjawab langsung pertanyaan murid namun semakin nyata bahwa Dia datang bukan mau mendirikan Kerajaan Israel, namun Kerajaan Allah di dunia ini di dalamnya ada kebenaran, keadilan, sukacita dan damai sejahtera. Inilah tanda-tanda kerajaan Allah, hal ini yang harus nyata dalam kehidupan masyarakat. Menghadirkan Kerajaan Allah menjadi amanat agung yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid. Orang percaya diutus untuk menghadirkan syalom Allah di tengah-tengah masyarakat.
Kembali kepada kerjaan Israel. Kitab Injil jelas menekankan bahwa missi Yesus Kristus bukann hanya memulihkan Israel yang kita kenal dengan anak-anak Yakub. Namun Israel yang diperbaharui. Yesus bukan mau memulihkan kebangsaan anak-anak Abraham secara lahiriah, namun kebangsaan anak-anak Abraham yang diikat oleh perjanjian. Orang menerima Yesus Kristus adalah pewaris janji dan di dalam Yesus Kristus kita menjadi anak-anak Abraham melalui iman dan dimateraikan melalui baptisan.
Yesus naik ke sorga, membuktikan bahwa Yesus bukan mempersiapkan suatu kerajaan di dunia ini, namun mempersiapkan dunia ini memiliki pengharapan kepada kehidupan kekal. Sebelum bersama Yesus dalam kerajaan Allah kita tetap tinggal di dunia ini menghadirkan kerajaan Allah. Dari perspektif ini kita bisa melihat peran Kekristenan di tengah-tengah dunia, gereja dan masyarakat. Allah tidak meninggalkan mereka sendiri di namun mereka menghadirkan Kerajaan Allah dengan kuat kuasa Kudus.
2. Penyertaan Roh Kudus. Pesan ini sangat penting bahwa murid tidak boleh beranjak sebelum menerima kuasa roh kudus. Disini murid-murid tidak dapat bekerja dan melayani tanpa kuasa Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus menjadi energy atau dynamit yang kuat di dalam diri murid-murid melakukan pelayanan. Mereka tidak berdaya dan tak dapat melakukan apa-apa tanpa Roh Kudus.
Sangat disayangkan jika peran roh kudus hanya dipersempit dengan kemampuan berbahasa roh. Padahal peran roh kudus sangan fundamental bagi orang percaya. Roh mengajar, menghibur, memenguatkan dan memelihara orang percaya hingga akhir jaman. Karunia-karunia Roh yan berbeda-beda pada setiap diri setiap orang semestinya dipersembahkan untuk pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini.
3. Menjadi Saksi:
Saksi disini bisa seperti saksi dalam pengadilan: menjelaskan suatu kejadian dengan benar. Menjadi saksi disini bisa lebih dalam yaitu memberitakan (proclaim) perbuatan Allah. Memberitakan cerita tentang Yesus Kristus Anak Allah. Dia adalah yuruselamat dunja. Menjadi saksi berarti menceritakan peristiwa yang mereka alami sebagai pengalaman iman. Pengalaman orang percaya dapat menguatkan sesama.
Menjadi saksi tidak diam, namun ada pergerakan: mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Keselamatan yang kita terima tidak berhenti pada diri kita sendiri. Namun kita dipanggil menjadi saksi Kristus di dunia ini
Lewat apa kita menjadi saksi Kristus? Ada gerakan yang sangat disesalkan akhir-akhir ini dalam kekristenan, mempendetakan berbagai orang. Meninggalkan berbagai karier dan professi yang sangat strategis dalam pelayanan dan missi dunia. Seharusnya menjadi saksi adalah masuki berbagai bidang dan dunia pekerjaan apapun itu sehingga orangbpercaya dapat menjadi saksi dan teladan. Menjadi garam dan terang, sehingga seluruh dunia ini dan berbagai bidang-bidang kehidupan ini disentuhboleh Injil dan melalui kesaksian hidup orang percaya yang berada di sana.
Inilah makna menjadi saksi berarti bergerak, memasuki dunia ini dalam berbagai pekerjaan dan professi. Injil menggarami dan menerangi dunia ini lewat keteladanan kehidupan orang percaya. Meneladani hidup Yesus Kristus.
Selamat Merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus!
Kenaikan Yesus Kristus adalah memiliki makna fundamental dalam kekristenan. Keselamatan di dalam diri Yesus Kristus telah digenapi secara sempurna. Yesus naik ke surga, duduk disebelah Kanan Allah Bapa. Yesus menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa di Sorga.
Sungguh menarik firman Tuhan dalam merayakan hari kenaikan ini dari Kisah 1:1-11, jangan tertegun hanya melihat dan menatap langit namun bekerja, bersaksilah di dunia ini menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allab. Yesus telah naik ke sorga dan memastikan dan menjamin kewargaan kita dalam Kerajaan Sorga. Kini pertanyaan apa yang menjadi tugas kita di dunia ini?
1. Yesus Naik ke Sorga, Bagaimana Nasib Kerajaan Israel?
Ini adalah pertanyaan dari murid-murid ketika memberitahukan bahwa Yesus akan meninggalkan mereka. Adakah pemulihan Israel, jika ada mengapa Yesus meninggalkan para murid? Pertanyaan ini muncul karena para murid memahami bahwa Yesus datang hendak memulihkan Kerajaan Israel di dunia ini sebagaimana zaman Daud. Yesus tidak menjawab langsung pertanyaan murid namun semakin nyata bahwa Dia datang bukan mau mendirikan Kerajaan Israel, namun Kerajaan Allah di dunia ini di dalamnya ada kebenaran, keadilan, sukacita dan damai sejahtera. Inilah tanda-tanda kerajaan Allah, hal ini yang harus nyata dalam kehidupan masyarakat. Menghadirkan Kerajaan Allah menjadi amanat agung yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid. Orang percaya diutus untuk menghadirkan syalom Allah di tengah-tengah masyarakat.
Kembali kepada kerjaan Israel. Kitab Injil jelas menekankan bahwa missi Yesus Kristus bukann hanya memulihkan Israel yang kita kenal dengan anak-anak Yakub. Namun Israel yang diperbaharui. Yesus bukan mau memulihkan kebangsaan anak-anak Abraham secara lahiriah, namun kebangsaan anak-anak Abraham yang diikat oleh perjanjian. Orang menerima Yesus Kristus adalah pewaris janji dan di dalam Yesus Kristus kita menjadi anak-anak Abraham melalui iman dan dimateraikan melalui baptisan.
Yesus naik ke sorga, membuktikan bahwa Yesus bukan mempersiapkan suatu kerajaan di dunia ini, namun mempersiapkan dunia ini memiliki pengharapan kepada kehidupan kekal. Sebelum bersama Yesus dalam kerajaan Allah kita tetap tinggal di dunia ini menghadirkan kerajaan Allah. Dari perspektif ini kita bisa melihat peran Kekristenan di tengah-tengah dunia, gereja dan masyarakat. Allah tidak meninggalkan mereka sendiri di namun mereka menghadirkan Kerajaan Allah dengan kuat kuasa Kudus.
2. Penyertaan Roh Kudus. Pesan ini sangat penting bahwa murid tidak boleh beranjak sebelum menerima kuasa roh kudus. Disini murid-murid tidak dapat bekerja dan melayani tanpa kuasa Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus menjadi energy atau dynamit yang kuat di dalam diri murid-murid melakukan pelayanan. Mereka tidak berdaya dan tak dapat melakukan apa-apa tanpa Roh Kudus.
Sangat disayangkan jika peran roh kudus hanya dipersempit dengan kemampuan berbahasa roh. Padahal peran roh kudus sangan fundamental bagi orang percaya. Roh mengajar, menghibur, memenguatkan dan memelihara orang percaya hingga akhir jaman. Karunia-karunia Roh yan berbeda-beda pada setiap diri setiap orang semestinya dipersembahkan untuk pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini.
3. Menjadi Saksi:
Saksi disini bisa seperti saksi dalam pengadilan: menjelaskan suatu kejadian dengan benar. Menjadi saksi disini bisa lebih dalam yaitu memberitakan (proclaim) perbuatan Allah. Memberitakan cerita tentang Yesus Kristus Anak Allah. Dia adalah yuruselamat dunja. Menjadi saksi berarti menceritakan peristiwa yang mereka alami sebagai pengalaman iman. Pengalaman orang percaya dapat menguatkan sesama.
Menjadi saksi tidak diam, namun ada pergerakan: mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Keselamatan yang kita terima tidak berhenti pada diri kita sendiri. Namun kita dipanggil menjadi saksi Kristus di dunia ini
Lewat apa kita menjadi saksi Kristus? Ada gerakan yang sangat disesalkan akhir-akhir ini dalam kekristenan, mempendetakan berbagai orang. Meninggalkan berbagai karier dan professi yang sangat strategis dalam pelayanan dan missi dunia. Seharusnya menjadi saksi adalah masuki berbagai bidang dan dunia pekerjaan apapun itu sehingga orangbpercaya dapat menjadi saksi dan teladan. Menjadi garam dan terang, sehingga seluruh dunia ini dan berbagai bidang-bidang kehidupan ini disentuhboleh Injil dan melalui kesaksian hidup orang percaya yang berada di sana.
Inilah makna menjadi saksi berarti bergerak, memasuki dunia ini dalam berbagai pekerjaan dan professi. Injil menggarami dan menerangi dunia ini lewat keteladanan kehidupan orang percaya. Meneladani hidup Yesus Kristus.
Selasa, 23 Mei 2017
KASIHNYA TETAP HINGGA BERIBU-RIBU KETURUNAN
KASIHNYA TETAP HINGGA BERIBU-RIBU KETURUNAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan bagi kita. Rabu 24/05/2017
Ulangan 7:9 (TB) Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,
Deuteronomy 7:9 (UKJV) Know therefore that the LORD your God, he is God, the faithful God, which keeps covenant and mercy with them that love him and keep his commandments to a thousand generations;
Janji membutuhkan kepastian! Kepastian itu penting karena sifat manusia yang berubah-ubah. Pasti setiap orang akan hormat melihat kualitas pribadi seseorang yang kommit dan tepat janji. Sebaliknya kita akan ragu kepada seseorang yang sering berjanji namun tak pernah menepatinya. Persoalan kemanusiaan kita sering terjadi di seputar memenuhi janji. Misalnya hubungan kasih, seorang kecewa berat bahkan bisa menjadi bunuh diri karena kekasihnya tidak memenuhi janji. Makanya ungkapan lama sering diingatkan: janji adalah hutang yang harus dibanyar. Makanya jangan berjanji jika tidak mampu merealisasikannya.
Janji dalam pemahaman Alkitab sangat menarik. Istilah yang dipakai adalah "mengikat perjanjian" atau "memotong perjanjian". Bahasa Ibrani disebut Karat Beryth. Dalam mengikat perjanjian atau memotong perjanjian biasanya ada kurban ternak yang dipotong. Jika ada pihak yang membatalkan janji maka darahnya akan menjadi kurban seperti darah kurban yang dipotong. Allah memilih Abraham dan mengadakn perjanjian dengan Abraham memakai istilah Karath Beryth. Suatu kepastian bahwa Tuhan akan memenuhi janjiNya kepada Abraham dan pada pihak Abraham akan setia menuruti perintah Allah.
Kepastian janji Allah diulangi oleh Musa kepada umat Allah yang hendak memasuki tanah Kanaan. Janji Allah itu pasti, bukan hanya sekarang tetapi beribu-ribu keturunan. Allah akan setia mengasihi umatNya dan memberkati mereka di Tanah Kanaan hingga beribu-ribu keturunan. Namun sebagaimana syarat janji kedua pihak harus memelihara janji. Jika Allah setia pada janjinya yang mengasihi dan memberkati umatNya, maka Umat Israel harus setia memelihara dan melakukan perintah Allah. Umat yang setia akan menikmati kasih Allah, bukan hanya mereka tapi leturunan mereka. Bukan hanya satu generasi, tetapi beribu-ribu generasi. Itulah keabadian janji Allah.
Peringatan kesetiaan ini penting diingatkan Musa; karena mereka akan memasuki suasana baru di Kanaan. Kanaan tanah yang subur, penuh kemakmuran dan kelimpahan. Namun ada pula tantangan baru yaitu godaan pada ilah orang Kanani yang menyembah dewa-dewi kesuburan. Mereka akan berhadapan dengan masyarakat di sekitar, melihat praktek hidup mereka yang bisa menggoda untuk melupakan Tuhan. Apa yang disampaikan Musa benar, ketika Yosua memimpin mereka memasuki Kanaan; praktek hidup mereka berbeda bahkan sudah hampir meninggalkan Tuhan. Dengan keras Josus berseru: Aku dan seisi rumahku hanya beribadah kepada Allah (Yosua 24:15)
Sahabatku, kita adalah bahagian yang menerima janji Allah. Kasih setianya bukan hanya beribu-ribu keturunan saja, namun kekal dan abadi. Kasih setia Allah bukan hanya di dunia ini, tapi kita pewaris janji memasuki kehidupan yang kekal. Jika Allah telah setia pada janjinya yang memelihara dan memberkati kita, maka kita dituntut untuk setia kepada Tuhan. Dalam keadaan apapun, ketika berkelimpahan berkat jangan lupakan Tuhan. Ada anekdot yang sering terjadi dalam kehidupan orang percaya: ketika menerima berkat kita berseru: "halleluya!" Namun ketika menjalani masalah: hallelupa! Atau sebaliknya ketika kita memperoleh berkat memuji diri dan lupa bahwa itu semua adalah karya Tuhan. Baru setelah jatuh ingat Tuhan.
Sahabatku; dalam segala keadaan tetaplah percaya dan setia pada Tuhan
Mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan bagi kita. Rabu 24/05/2017
Ulangan 7:9 (TB) Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,
Deuteronomy 7:9 (UKJV) Know therefore that the LORD your God, he is God, the faithful God, which keeps covenant and mercy with them that love him and keep his commandments to a thousand generations;
Janji membutuhkan kepastian! Kepastian itu penting karena sifat manusia yang berubah-ubah. Pasti setiap orang akan hormat melihat kualitas pribadi seseorang yang kommit dan tepat janji. Sebaliknya kita akan ragu kepada seseorang yang sering berjanji namun tak pernah menepatinya. Persoalan kemanusiaan kita sering terjadi di seputar memenuhi janji. Misalnya hubungan kasih, seorang kecewa berat bahkan bisa menjadi bunuh diri karena kekasihnya tidak memenuhi janji. Makanya ungkapan lama sering diingatkan: janji adalah hutang yang harus dibanyar. Makanya jangan berjanji jika tidak mampu merealisasikannya.
Janji dalam pemahaman Alkitab sangat menarik. Istilah yang dipakai adalah "mengikat perjanjian" atau "memotong perjanjian". Bahasa Ibrani disebut Karat Beryth. Dalam mengikat perjanjian atau memotong perjanjian biasanya ada kurban ternak yang dipotong. Jika ada pihak yang membatalkan janji maka darahnya akan menjadi kurban seperti darah kurban yang dipotong. Allah memilih Abraham dan mengadakn perjanjian dengan Abraham memakai istilah Karath Beryth. Suatu kepastian bahwa Tuhan akan memenuhi janjiNya kepada Abraham dan pada pihak Abraham akan setia menuruti perintah Allah.
Kepastian janji Allah diulangi oleh Musa kepada umat Allah yang hendak memasuki tanah Kanaan. Janji Allah itu pasti, bukan hanya sekarang tetapi beribu-ribu keturunan. Allah akan setia mengasihi umatNya dan memberkati mereka di Tanah Kanaan hingga beribu-ribu keturunan. Namun sebagaimana syarat janji kedua pihak harus memelihara janji. Jika Allah setia pada janjinya yang mengasihi dan memberkati umatNya, maka Umat Israel harus setia memelihara dan melakukan perintah Allah. Umat yang setia akan menikmati kasih Allah, bukan hanya mereka tapi leturunan mereka. Bukan hanya satu generasi, tetapi beribu-ribu generasi. Itulah keabadian janji Allah.
Peringatan kesetiaan ini penting diingatkan Musa; karena mereka akan memasuki suasana baru di Kanaan. Kanaan tanah yang subur, penuh kemakmuran dan kelimpahan. Namun ada pula tantangan baru yaitu godaan pada ilah orang Kanani yang menyembah dewa-dewi kesuburan. Mereka akan berhadapan dengan masyarakat di sekitar, melihat praktek hidup mereka yang bisa menggoda untuk melupakan Tuhan. Apa yang disampaikan Musa benar, ketika Yosua memimpin mereka memasuki Kanaan; praktek hidup mereka berbeda bahkan sudah hampir meninggalkan Tuhan. Dengan keras Josus berseru: Aku dan seisi rumahku hanya beribadah kepada Allah (Yosua 24:15)
Sahabatku, kita adalah bahagian yang menerima janji Allah. Kasih setianya bukan hanya beribu-ribu keturunan saja, namun kekal dan abadi. Kasih setia Allah bukan hanya di dunia ini, tapi kita pewaris janji memasuki kehidupan yang kekal. Jika Allah telah setia pada janjinya yang memelihara dan memberkati kita, maka kita dituntut untuk setia kepada Tuhan. Dalam keadaan apapun, ketika berkelimpahan berkat jangan lupakan Tuhan. Ada anekdot yang sering terjadi dalam kehidupan orang percaya: ketika menerima berkat kita berseru: "halleluya!" Namun ketika menjalani masalah: hallelupa! Atau sebaliknya ketika kita memperoleh berkat memuji diri dan lupa bahwa itu semua adalah karya Tuhan. Baru setelah jatuh ingat Tuhan.
Sahabatku; dalam segala keadaan tetaplah percaya dan setia pada Tuhan
Mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Senin, 22 Mei 2017
PRODUKTIF KEPADA KEBAIKAN
PRODUKTIF KEPADA KEBAIKAN
Jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Selasa, 23/05/2017
1 Tesalonika 5:15 (TB) Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1 Thessalonians 5:15 (UKJV) See that none render evil for evil unto any man; but ever follow that which is good, both among yourselves, and to all men.
Ajaran inti kekristenan adalah produktif terhadap kebaikan hidup. Injil menegaskan: Sekalipun dibenci, namun harus penuh kasih, mendoakan dan memberkati mereka yang berbuat jahat. Yesus tidak pernah mengajarkan kekerasan sekalipun untuk untuk menghentikan kejahatan karena penghakiman adalah milik Allah. Tugas manusia adalah mengusahan dan menghasilkan buah-buah kebaikan.
Dengan menjalankan ajaran demikian mungkin saja kita berpikir bahwa orang Kristen menjadi alien (orang asing) di dunia ini. Sama sekali tidak justru dengan tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan dunia akan lebih damai, tenang dan lebih banyak waktu untuk memghasilkan kebaikan. Dapat kita bayangkan bagaimana anggaran negara-negara maju, berkembang dan negara-negara miskin mempersiapkan senjata untuk mengantisipasi dan membalaskan kejahatan. Anggaran pertahanan le ih beaar dibandingkan dengan anggaraj kesehatan dan kesejahteraan. Itulah mahalnya hidup mengantosopasi kejahatan. Dari senjata sederhana hingga senjata nuklir serta pasukan militer dari infantri, zipur, armed dll seluruhnya dipersiapkan untuk membalaskan kejahatan. Seandainya itu semua dianggarkan untuk perbuatan baik mungkin manusia akan lebih produktif terhadap kebaikan.
Ada lagi satu contoh yang sangat menarik di salah satu suku di Indonesia yaitu "budaya carok". Saya tidak usah menyebutkan suku mana, namun itu bisa anda temukan sendiri melalui googling. Hal ini saya tahu ketika mempersiapkan artikel untuk studi tentang akar kekerasan. Dalam budaya carok ini, seorang ibu akan menyimpan dendam atas kematian suaminya dengan menyimpan pakaian suaminya yang berlumuran darah dan senjata yang dipaikainya ketika berkelahi dengan musuhnya. Ketika anaknya sudah dewasa dan dianggap sudah matang untuk membalaskan dendam, sang ibu akan menunjukkan pakaian yang berlumuran darah tersebut kepada anaknya. Maka tugas anak ini adalag untuk membalaskan dendam dan keadilan bagi ayahnya yang telah meninggal. Demikianlah carok trus mewarisi kekerasan dan membalas dendam, maka akan terus ada pertumpahan darah dan mati dicarok.
Ini salah satu contoh saja, tentu jika kita periksa dalam setiap kelompok masyarakat hal yang menyimpan dendam dan mengajarkan hukum membalas sangat kental di tengah masyarakat. Apa yang mau saya sampaikan adalah ini salah satu contoh warisan budaya manusia yang melestarikan dan memelihara kejahatan dan kekerasan bahkan dianggap sebagai bentuk keadilan. Sehingga kejahatan dan kekerasan terus menjadi bahagian dari kehidupan. Inilah kelebihan ajaran kekristenan memutuskan mata rantai kejahatan dan kekerasan.
Jangan membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Penghakiman adalah milik Tuhan. Benar melalui alkitab kita memahami Tuhan murka terhadap kejahatan, namun tak satu pun manusia menerima mandat untuk membalaskan kemarahan Tuhan terhadap sesamanya. Tugas manusia menurut orang percaya adalah menghasilkan kebaikan. Kebaikan yang pro kepada kehidupan.
Jangan membalaskan kejahatan dengan kejahatan tetapi produktiflah menghasilkan kebaikan menjadi amanat untuk menghentikan segala akar pahit di dalam diri manusia. Hentikan dendam dendam, kebencian dan kekerasan dengan menghasilkan kebaikan, damai sejahtera dan segala buah baik yang pro kehidupan. Roma 12:21 (TB) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Sahabatku, mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita menghasilkan kehidupan yang lebih baik dan lebih damai dengan tidak.membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Tuhan memberikan kekuatan bagi kita menghasilkan kebaikan.
Jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Selasa, 23/05/2017
1 Tesalonika 5:15 (TB) Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1 Thessalonians 5:15 (UKJV) See that none render evil for evil unto any man; but ever follow that which is good, both among yourselves, and to all men.
Ajaran inti kekristenan adalah produktif terhadap kebaikan hidup. Injil menegaskan: Sekalipun dibenci, namun harus penuh kasih, mendoakan dan memberkati mereka yang berbuat jahat. Yesus tidak pernah mengajarkan kekerasan sekalipun untuk untuk menghentikan kejahatan karena penghakiman adalah milik Allah. Tugas manusia adalah mengusahan dan menghasilkan buah-buah kebaikan.
Dengan menjalankan ajaran demikian mungkin saja kita berpikir bahwa orang Kristen menjadi alien (orang asing) di dunia ini. Sama sekali tidak justru dengan tidak membalaskan kejahatan dengan kejahatan dunia akan lebih damai, tenang dan lebih banyak waktu untuk memghasilkan kebaikan. Dapat kita bayangkan bagaimana anggaran negara-negara maju, berkembang dan negara-negara miskin mempersiapkan senjata untuk mengantisipasi dan membalaskan kejahatan. Anggaran pertahanan le ih beaar dibandingkan dengan anggaraj kesehatan dan kesejahteraan. Itulah mahalnya hidup mengantosopasi kejahatan. Dari senjata sederhana hingga senjata nuklir serta pasukan militer dari infantri, zipur, armed dll seluruhnya dipersiapkan untuk membalaskan kejahatan. Seandainya itu semua dianggarkan untuk perbuatan baik mungkin manusia akan lebih produktif terhadap kebaikan.
Ada lagi satu contoh yang sangat menarik di salah satu suku di Indonesia yaitu "budaya carok". Saya tidak usah menyebutkan suku mana, namun itu bisa anda temukan sendiri melalui googling. Hal ini saya tahu ketika mempersiapkan artikel untuk studi tentang akar kekerasan. Dalam budaya carok ini, seorang ibu akan menyimpan dendam atas kematian suaminya dengan menyimpan pakaian suaminya yang berlumuran darah dan senjata yang dipaikainya ketika berkelahi dengan musuhnya. Ketika anaknya sudah dewasa dan dianggap sudah matang untuk membalaskan dendam, sang ibu akan menunjukkan pakaian yang berlumuran darah tersebut kepada anaknya. Maka tugas anak ini adalag untuk membalaskan dendam dan keadilan bagi ayahnya yang telah meninggal. Demikianlah carok trus mewarisi kekerasan dan membalas dendam, maka akan terus ada pertumpahan darah dan mati dicarok.
Ini salah satu contoh saja, tentu jika kita periksa dalam setiap kelompok masyarakat hal yang menyimpan dendam dan mengajarkan hukum membalas sangat kental di tengah masyarakat. Apa yang mau saya sampaikan adalah ini salah satu contoh warisan budaya manusia yang melestarikan dan memelihara kejahatan dan kekerasan bahkan dianggap sebagai bentuk keadilan. Sehingga kejahatan dan kekerasan terus menjadi bahagian dari kehidupan. Inilah kelebihan ajaran kekristenan memutuskan mata rantai kejahatan dan kekerasan.
Jangan membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Penghakiman adalah milik Tuhan. Benar melalui alkitab kita memahami Tuhan murka terhadap kejahatan, namun tak satu pun manusia menerima mandat untuk membalaskan kemarahan Tuhan terhadap sesamanya. Tugas manusia menurut orang percaya adalah menghasilkan kebaikan. Kebaikan yang pro kepada kehidupan.
Jangan membalaskan kejahatan dengan kejahatan tetapi produktiflah menghasilkan kebaikan menjadi amanat untuk menghentikan segala akar pahit di dalam diri manusia. Hentikan dendam dendam, kebencian dan kekerasan dengan menghasilkan kebaikan, damai sejahtera dan segala buah baik yang pro kehidupan. Roma 12:21 (TB) Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Sahabatku, mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita menghasilkan kehidupan yang lebih baik dan lebih damai dengan tidak.membalaskan kejahatan dengan kejahatan. Tuhan memberikan kekuatan bagi kita menghasilkan kebaikan.
Minggu, 21 Mei 2017
JANGAN MENABUR BENIH DI LADAH BERDURI
JANGAN MENABUR BENIH DI LAHAN BERDURI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Senin 22/05/2017
Yeremia 4:3 (TB) Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
Jeremiah 4:3 (UKJV) For thus says the LORD to the men of Judah and Jerusalem, Break up your fallow ground, and sow not among thorns.
Bagi seorang petani tentu nats ini sungguh menarik karena pengalamannya berkenaan langsung dengan apa yang diperintahkan Tuhan kepada umatNya Yehuda. Seorang petani tentu akan sia-sia menaburkan benih di ladang yang penuh duri dan lalang. Benih itu tak akan tumbuh, kalau pun tumbuh akarnya akan terjepit dan terhimput, kurus dan akhirnya akan mati. Tentu akan siasia belaka. Lebih baik baginya membuka lahan baru yang hendak diolah sehingga akan ada harapan bahwa benih dapat bertumbuh dengan baik dan kelak bisa panen. Hal ini dapat kita bandingkan perumpamaan Tuhan Yesus hal penabur. Benih yang tumbuh dijalan diinjak dan mati, benih yangntumbuh ditempat berbatu, tumbuh sesaat namun segera mati, benih yg jatuh di semak, akan tumbuh namun terhimpit dan mati. Harus di ladang subur benih akan tumbuh dengan baik.
Apa hubungannya membuka ladang baru dan menanam benih dengan umat Allah. Umat Allah Yehuda sudah meninggalkan Tuhan. Mereka mencari ilah yang mereka anggap dapat menyelamatkan mereka dan yang dapat memberikan kesejahteraan mereka. Apa hasilnya sungguh keadaan mereka semakin terpuruk. Hidup mereka bukan lebih baik, namun semakin terpuruk dan semakin buruk. Nasib mereka akan sama seperti Israel Utara telah jatuh di tangan asing dan terbuang ke Assyur.
Bagi nabi Yeremia satu-satunya jalan harus melepaskan diri dari hukuman Tuhan yang akan segera datang, seperti singa yang telah keluar dari semak hendak menerkam dan memangsa demikian hukum Tuhan segera tiba dan mereka akan naas. Adakah keselamatan?
Yeremia menyerukan: bukalah ladang baru dan jangan menabur benih di lahan berduri. Perubahan sikap dan pembaharuan budi, bertobat dari perilaku yang lama menjadi sikap baru. Tidak mungkin firman akan bertumbuh dengan baik di hati yang penuh duri dan semak. Benih itu akan sia-sia karena duri dan semak, hal itu akan menghimpit benih yang ditabur.
Ungkapan ini disampakan agar Yehuda benar-benar bertobat dan berubah sikap. Meninggalkan hulidup lama mereka, mereka harus meninggalkan ilah mereka dan berbalik kepada Allah dengan hati yang baru. Hanya jalan demikian Yehuda memperoleh harapan. Hati yang baru yang siap menerima firman dan firman akan bertumbuh dengan baik.
Sahabatku, renungan pagi ini menyapa kita? Apa gunanya melanjutkan kebiasaan buruk? Misalnya seorang ayah memiliki kebiasaan buruk; miras, marah-marah pada anak dan isterinya, kebahagiaan hilang dari rumah. Setiap sang ayah pulang ke rumah anak-anak takut dan suasana rumah mencekam dan tak bahagia? Apa hasilnya situasi seperti ini dilanjutkan? Kebahagiaan akan tiba jika ada perubahan sikap ayah, bertobat kebiasaan burik dan sikap baru. Meninggalkan kebiasaan buruk, merangkul anak-anak dan bahagia bermain dengan mereka. Contoh lain misalnya jika anda mengalami usaha yang terus memburuk, cash flow menunjukkan angka defisit terus menerus setiap bulannya apa gunanya melanjutkannya. Tentu anda akan mengambil langkah-langkah baru, mengelola pengeluaran untuk mengatasinya bahkan harus memulai usaha baru yang menjanjikan.
Demikian juga dengan mengelola hidup jika hidup yang kita jalani tak bahagia, gersang dan kering. Hidup anda gersang, jauh dari kebahagiaa dan hampa rasanya melewati hari-hari yang kita lalui? Periksalah kebiasan buruk anda, periksa kebiasaan anda terhadap sesama dan periksa hubungan personal anda dengan Tuhan. Siapa tahu hati kita penuh dengan kebencian, iri dan dengki dan berbagai "semak dan duri" berumbuh disana. Bukalah hati yang baru, buat sikap baru agar benih yang baru yaitu firman Tuhan dapat bertumbuh dan berbuah kebaikan.
Sahabatku! Marilah kita jadikan firman di pagi ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Senin 22/05/2017
Yeremia 4:3 (TB) Sebab beginilah firman TUHAN kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
Jeremiah 4:3 (UKJV) For thus says the LORD to the men of Judah and Jerusalem, Break up your fallow ground, and sow not among thorns.
Bagi seorang petani tentu nats ini sungguh menarik karena pengalamannya berkenaan langsung dengan apa yang diperintahkan Tuhan kepada umatNya Yehuda. Seorang petani tentu akan sia-sia menaburkan benih di ladang yang penuh duri dan lalang. Benih itu tak akan tumbuh, kalau pun tumbuh akarnya akan terjepit dan terhimput, kurus dan akhirnya akan mati. Tentu akan siasia belaka. Lebih baik baginya membuka lahan baru yang hendak diolah sehingga akan ada harapan bahwa benih dapat bertumbuh dengan baik dan kelak bisa panen. Hal ini dapat kita bandingkan perumpamaan Tuhan Yesus hal penabur. Benih yang tumbuh dijalan diinjak dan mati, benih yangntumbuh ditempat berbatu, tumbuh sesaat namun segera mati, benih yg jatuh di semak, akan tumbuh namun terhimpit dan mati. Harus di ladang subur benih akan tumbuh dengan baik.
Apa hubungannya membuka ladang baru dan menanam benih dengan umat Allah. Umat Allah Yehuda sudah meninggalkan Tuhan. Mereka mencari ilah yang mereka anggap dapat menyelamatkan mereka dan yang dapat memberikan kesejahteraan mereka. Apa hasilnya sungguh keadaan mereka semakin terpuruk. Hidup mereka bukan lebih baik, namun semakin terpuruk dan semakin buruk. Nasib mereka akan sama seperti Israel Utara telah jatuh di tangan asing dan terbuang ke Assyur.
Bagi nabi Yeremia satu-satunya jalan harus melepaskan diri dari hukuman Tuhan yang akan segera datang, seperti singa yang telah keluar dari semak hendak menerkam dan memangsa demikian hukum Tuhan segera tiba dan mereka akan naas. Adakah keselamatan?
Yeremia menyerukan: bukalah ladang baru dan jangan menabur benih di lahan berduri. Perubahan sikap dan pembaharuan budi, bertobat dari perilaku yang lama menjadi sikap baru. Tidak mungkin firman akan bertumbuh dengan baik di hati yang penuh duri dan semak. Benih itu akan sia-sia karena duri dan semak, hal itu akan menghimpit benih yang ditabur.
Ungkapan ini disampakan agar Yehuda benar-benar bertobat dan berubah sikap. Meninggalkan hulidup lama mereka, mereka harus meninggalkan ilah mereka dan berbalik kepada Allah dengan hati yang baru. Hanya jalan demikian Yehuda memperoleh harapan. Hati yang baru yang siap menerima firman dan firman akan bertumbuh dengan baik.
Sahabatku, renungan pagi ini menyapa kita? Apa gunanya melanjutkan kebiasaan buruk? Misalnya seorang ayah memiliki kebiasaan buruk; miras, marah-marah pada anak dan isterinya, kebahagiaan hilang dari rumah. Setiap sang ayah pulang ke rumah anak-anak takut dan suasana rumah mencekam dan tak bahagia? Apa hasilnya situasi seperti ini dilanjutkan? Kebahagiaan akan tiba jika ada perubahan sikap ayah, bertobat kebiasaan burik dan sikap baru. Meninggalkan kebiasaan buruk, merangkul anak-anak dan bahagia bermain dengan mereka. Contoh lain misalnya jika anda mengalami usaha yang terus memburuk, cash flow menunjukkan angka defisit terus menerus setiap bulannya apa gunanya melanjutkannya. Tentu anda akan mengambil langkah-langkah baru, mengelola pengeluaran untuk mengatasinya bahkan harus memulai usaha baru yang menjanjikan.
Demikian juga dengan mengelola hidup jika hidup yang kita jalani tak bahagia, gersang dan kering. Hidup anda gersang, jauh dari kebahagiaa dan hampa rasanya melewati hari-hari yang kita lalui? Periksalah kebiasan buruk anda, periksa kebiasaan anda terhadap sesama dan periksa hubungan personal anda dengan Tuhan. Siapa tahu hati kita penuh dengan kebencian, iri dan dengki dan berbagai "semak dan duri" berumbuh disana. Bukalah hati yang baru, buat sikap baru agar benih yang baru yaitu firman Tuhan dapat bertumbuh dan berbuah kebaikan.
Sahabatku! Marilah kita jadikan firman di pagi ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
Sabtu, 20 Mei 2017
TUHAN TELAH MENDENGARKAN DOAKU
TUHAN TELAH MENDENGAR DOAKU
Selamat Hari Minggu! Sungguh luar biasa Firman Tuhan minggu ini dari Mazmur 66:8-20. Suatu kesimpulan dari pemazmur: Tuhan telah mendengar dan memperhatikan doanya. Tuhan tidak pernah menolak permohonannya. Firman ini meyakinkan kita di minggu Rogate (berdoa) ini bahwa Dia adalah Bapa kita sehingga kita berkata: ya Abba. Bapa yang selalu baik dan memberikan apa yang kita minta kepadaNya. Hal ini mengingatkan kita kepada pengajaran Yesus hal berdoa. Adakah di antara kita yang memberikan batu ketika anaknya meminta roti, atau ular bagi anak yang meminta ikan. (Baca Mat 7:9-11). Sedangkan orang yg jahat sekalipun tahu melakukan yang baik bagi anak-anaknya. Lebih dari itu, Tuhan itu Maha Baik, Dia-lah Bapa kita; sebelum kita meminta dia sudah memberi, sebelum kita berseru Tuhan telah memperhatikan dan menyediakan apa yang kita butuhkan.
Dari Mazmur 66:8-20 memberikan pengajaran yang begitu indah pada kita:
1. Memuji dan memuliakan Tuhan atas segala kebaikannya.
Mazmur 66 ini merupakan mazmur umum ajakan untuk memuliakan Tuhan. Pertama-tama mengajak alam raya (swluruh bumi) memuliakan Tuhan atas segala karyanya. Segala bangsa diundang untuk memuji Tuhan karena segala kebesaranNya. Umat Tuhan diajak bermazmur karena segala kebaikanNya dan pemazmur sendiri menyampaikan syukur atas pe galaman pribadinya.
Lihatlah apa yang dialami oleh pemazmur: Tuhan memelihara kehidupannya dan tak membiarkan kakinya goyah. Sekalipun harus bergumul mengahadapi tantangan dan seolah hancur lebur (didaur ulang), namun bagi pemazmur itu bagai peleburan emas dan besi. Kita tahu semakin tinggi panas yang melebur biji emas, maka tingkat kualitas kemurniannya semakin tinggi. Demikian dengan biji besi, semakin tinggi suhu yang meleburnya semakin baik dan kuat besi yang dihasilkan. Demikian Tuhan menempa umatNya lewat pergumulan yang dihadapi sekalipun harus jatuh bangun namun rencananya yang baik demi menghasilkan kualitas iman terbaik.
Tuhan seolah membiarkan musuh mengelili pemazmur bahkan masuk dalam jaring perangkap musuh. Namun Tuhan melepaskannya. Pengalaman seperti ini banyak dialami oleh Daud.
Tuhan tak membiarkan umatnya tenggelam dalam air atau hangus terbakar oleh api. Itu9 terjadi dalam perjalanan bangsa Israel. Tuhan membelah laut sehingga mereka bisa berjalan di dasar laut. Tuhan memelihara Daniel dkk ketika dimasukkan oleh Nebukadnezar di tungku api, pikirnya mereka akan binasa namun Tuhan menyertai tak sehelai rambut pun terbakar dari Sadrak, Mesakh dan Abednego di tungku perapian. Begitulah pemeliharaan Tuhan atas umatNya. PertolonganNya nyata bagi orang-orang yang mengasihiNya.
Atas berbagai pengalaman perjalanan bangsa dan pengalaman pribadi pamazmur, dia mengajak seluruh umat Tuhan menyampaikan pujian dan kemuliaan bagi Tuhan.
2. Datang Ke Rumah Tuhan:
Ajakan ledua adalah datang ke rumah Tuhan. Ruamh Tuhan adalahntempat bersekutu dengan Allah, berdoa, menyampaikan kurban persembahan dan mendengarkan firmanNya. Pemazur datang ke rumah Tuhan mrnypaikan syukur atas penyertaan Tuhan dan segala kemurahan Tuhan dalam lehidupan pemazmur. Dia datang ke rumah Tuhan tidak dengan tangan kosong, tetapi untuk menyampaikan korban persembahan yang terbaik dalam hidupnya. Lihatlah jenis-jenis korban yang diberikan kepada Tuhan. Apa yang terbaik yang dimilikinya dipersembahakan untuk Tuhan..dia memilih yang tergemuk dan tambun dari lembu, kambing dan dombanya dipersembahkan kepada Tuhan memenuhi nazarnya. Dia tidak datang ke rumah Tuhan dengan tangan kosong namun menyampaikan berkat yang diterimanya dan dipersembahkan kepada Tuhan.
Selain memberikan Kurban persembahan, tentu pemazmur datang ke Rumah Tuan hendak mendengarkan firman sebagai pelita dan terang baginya (band Maz 119:105). Setiap Sabath umat Tuhan selalu mendengarkan firman Tuhan yang dibacakan para rabbi. Mereka haus dan lapar kepada roti kehidupan itu.
3. Tuhan telah mendengar doaku dan memperhatikan permohonanku. Berdoa ke hadapan Tuhan bukan berarti menyampaioan berbagai point-point permohonan kita.Jika kita berdoa hanya untuk memohon, itu namanya kita peminta saya. Doa bukan hanya sebatas meminta namun membuka diri di hadapan Allah, biarkan Tuhan masuk ke bilik-bilik hati kita yang terdalam sehingga tak ada dusta atau rencana jahat atau akal usuk di hati kita ketika kita masuk ke hadirat Tuhan. Di dalam doa ada keyakinan dan kepastian bahwa Tuhan mendengar dan memperhatikan apa yang kita sampaikan.
Pemahaman ayat 19-20 ini menatakannsuatu kepastian bahwa kita yakin sepenuhnya Tuhan mendengarkan doa kita.
Jika Mazmur ini menyebutkan Tuhan telah mendengarkan doaku, bukan berarti hidupnya telah sempurna, tak ada masalah dan tak ada lagi yang kurang. Lihatlah misalnya Daud pemazmur yang selalu menyampaikan syukur: Dia memang menikmati begitu banyak pemberian Tuhan dalam hidupnya namun bukan berarti hidupnya tanpa pergumulan. Jika kita baca riwayat hidupnya, Daud sungguh bergumul berat: dia menjerit dan menangis karena anak pertama dari Bersyeba meninggal (2 Sam 12:21). Dia juga mendapat berita yang sulit diterima anaknya Amnon memperkosa putrinya Tamar. Akirnya Absalom geram dan Amnon sendiri mati di tangan Absalom (2 Sam 13). Berikutnya Absalom melakukan kudeta terhadap dirinya karena hendak merebut kursi kerajaan dan harus meratapi anaknya sendiri karena Absalom mati di tangan panglima Daud (2 Sam 18). Ini suatu contoh bahwa Mazmur ini mengajak kita jika dikatakan Tuhan telah mendengarkan doaku maka tak ada lagi masalah dalam hidupnya. Sesungguhnya tidak, kita tetap bergumul namun dalam setiap pervumulan yang dihadapi kita percaya Tuhan ada dan betindak untuk menjawab dan memberikan terindah dalam hidup kita.
Sahabatku, berkaitan dengan minggu Rogate, kita perlu kembali merevitalisasi akan makna doa dalam hidup kita. Benar apa yang dikatakan Luther: doa adalah nafas kebidupan orang percaya. Jika tidak bernafas tentulah dia sudah mati. Atau sama seperti bahan bakar bagi mesin: jika bahan bakarnya habis makan matilah mesin tak mampu bergerak.
Berkaitan dengan pengalaman pemazmur dalam minggu ini. Doa bukanlah hanya menyampaikan sejumlah daftar permohonan kepada Tuhan. Jika hanya demikian kita hanya sebatas peminta (receiver). Mazmur ini datang berdoa ke rumah Tuhan memberikan kurban persembahan terbaik kepada Tuhan (giver). Dengan demikian Doa mengubah hidup.kita dari receiver chnag to be giver. Doa adalah mengubah hidup kita dsri hanya meminta kepada mempersembahakan hidup kita untuk dipakai me jadi berkat bagi dunia.
Mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
(Ibadah pagi 07.00 di HKBP Palembang)
Selamat Hari Minggu! Sungguh luar biasa Firman Tuhan minggu ini dari Mazmur 66:8-20. Suatu kesimpulan dari pemazmur: Tuhan telah mendengar dan memperhatikan doanya. Tuhan tidak pernah menolak permohonannya. Firman ini meyakinkan kita di minggu Rogate (berdoa) ini bahwa Dia adalah Bapa kita sehingga kita berkata: ya Abba. Bapa yang selalu baik dan memberikan apa yang kita minta kepadaNya. Hal ini mengingatkan kita kepada pengajaran Yesus hal berdoa. Adakah di antara kita yang memberikan batu ketika anaknya meminta roti, atau ular bagi anak yang meminta ikan. (Baca Mat 7:9-11). Sedangkan orang yg jahat sekalipun tahu melakukan yang baik bagi anak-anaknya. Lebih dari itu, Tuhan itu Maha Baik, Dia-lah Bapa kita; sebelum kita meminta dia sudah memberi, sebelum kita berseru Tuhan telah memperhatikan dan menyediakan apa yang kita butuhkan.
Dari Mazmur 66:8-20 memberikan pengajaran yang begitu indah pada kita:
1. Memuji dan memuliakan Tuhan atas segala kebaikannya.
Mazmur 66 ini merupakan mazmur umum ajakan untuk memuliakan Tuhan. Pertama-tama mengajak alam raya (swluruh bumi) memuliakan Tuhan atas segala karyanya. Segala bangsa diundang untuk memuji Tuhan karena segala kebesaranNya. Umat Tuhan diajak bermazmur karena segala kebaikanNya dan pemazmur sendiri menyampaikan syukur atas pe galaman pribadinya.
Lihatlah apa yang dialami oleh pemazmur: Tuhan memelihara kehidupannya dan tak membiarkan kakinya goyah. Sekalipun harus bergumul mengahadapi tantangan dan seolah hancur lebur (didaur ulang), namun bagi pemazmur itu bagai peleburan emas dan besi. Kita tahu semakin tinggi panas yang melebur biji emas, maka tingkat kualitas kemurniannya semakin tinggi. Demikian dengan biji besi, semakin tinggi suhu yang meleburnya semakin baik dan kuat besi yang dihasilkan. Demikian Tuhan menempa umatNya lewat pergumulan yang dihadapi sekalipun harus jatuh bangun namun rencananya yang baik demi menghasilkan kualitas iman terbaik.
Tuhan seolah membiarkan musuh mengelili pemazmur bahkan masuk dalam jaring perangkap musuh. Namun Tuhan melepaskannya. Pengalaman seperti ini banyak dialami oleh Daud.
Tuhan tak membiarkan umatnya tenggelam dalam air atau hangus terbakar oleh api. Itu9 terjadi dalam perjalanan bangsa Israel. Tuhan membelah laut sehingga mereka bisa berjalan di dasar laut. Tuhan memelihara Daniel dkk ketika dimasukkan oleh Nebukadnezar di tungku api, pikirnya mereka akan binasa namun Tuhan menyertai tak sehelai rambut pun terbakar dari Sadrak, Mesakh dan Abednego di tungku perapian. Begitulah pemeliharaan Tuhan atas umatNya. PertolonganNya nyata bagi orang-orang yang mengasihiNya.
Atas berbagai pengalaman perjalanan bangsa dan pengalaman pribadi pamazmur, dia mengajak seluruh umat Tuhan menyampaikan pujian dan kemuliaan bagi Tuhan.
2. Datang Ke Rumah Tuhan:
Ajakan ledua adalah datang ke rumah Tuhan. Ruamh Tuhan adalahntempat bersekutu dengan Allah, berdoa, menyampaikan kurban persembahan dan mendengarkan firmanNya. Pemazur datang ke rumah Tuhan mrnypaikan syukur atas penyertaan Tuhan dan segala kemurahan Tuhan dalam lehidupan pemazmur. Dia datang ke rumah Tuhan tidak dengan tangan kosong, tetapi untuk menyampaikan korban persembahan yang terbaik dalam hidupnya. Lihatlah jenis-jenis korban yang diberikan kepada Tuhan. Apa yang terbaik yang dimilikinya dipersembahakan untuk Tuhan..dia memilih yang tergemuk dan tambun dari lembu, kambing dan dombanya dipersembahkan kepada Tuhan memenuhi nazarnya. Dia tidak datang ke rumah Tuhan dengan tangan kosong namun menyampaikan berkat yang diterimanya dan dipersembahkan kepada Tuhan.
Selain memberikan Kurban persembahan, tentu pemazmur datang ke Rumah Tuan hendak mendengarkan firman sebagai pelita dan terang baginya (band Maz 119:105). Setiap Sabath umat Tuhan selalu mendengarkan firman Tuhan yang dibacakan para rabbi. Mereka haus dan lapar kepada roti kehidupan itu.
3. Tuhan telah mendengar doaku dan memperhatikan permohonanku. Berdoa ke hadapan Tuhan bukan berarti menyampaioan berbagai point-point permohonan kita.Jika kita berdoa hanya untuk memohon, itu namanya kita peminta saya. Doa bukan hanya sebatas meminta namun membuka diri di hadapan Allah, biarkan Tuhan masuk ke bilik-bilik hati kita yang terdalam sehingga tak ada dusta atau rencana jahat atau akal usuk di hati kita ketika kita masuk ke hadirat Tuhan. Di dalam doa ada keyakinan dan kepastian bahwa Tuhan mendengar dan memperhatikan apa yang kita sampaikan.
Pemahaman ayat 19-20 ini menatakannsuatu kepastian bahwa kita yakin sepenuhnya Tuhan mendengarkan doa kita.
Jika Mazmur ini menyebutkan Tuhan telah mendengarkan doaku, bukan berarti hidupnya telah sempurna, tak ada masalah dan tak ada lagi yang kurang. Lihatlah misalnya Daud pemazmur yang selalu menyampaikan syukur: Dia memang menikmati begitu banyak pemberian Tuhan dalam hidupnya namun bukan berarti hidupnya tanpa pergumulan. Jika kita baca riwayat hidupnya, Daud sungguh bergumul berat: dia menjerit dan menangis karena anak pertama dari Bersyeba meninggal (2 Sam 12:21). Dia juga mendapat berita yang sulit diterima anaknya Amnon memperkosa putrinya Tamar. Akirnya Absalom geram dan Amnon sendiri mati di tangan Absalom (2 Sam 13). Berikutnya Absalom melakukan kudeta terhadap dirinya karena hendak merebut kursi kerajaan dan harus meratapi anaknya sendiri karena Absalom mati di tangan panglima Daud (2 Sam 18). Ini suatu contoh bahwa Mazmur ini mengajak kita jika dikatakan Tuhan telah mendengarkan doaku maka tak ada lagi masalah dalam hidupnya. Sesungguhnya tidak, kita tetap bergumul namun dalam setiap pervumulan yang dihadapi kita percaya Tuhan ada dan betindak untuk menjawab dan memberikan terindah dalam hidup kita.
Sahabatku, berkaitan dengan minggu Rogate, kita perlu kembali merevitalisasi akan makna doa dalam hidup kita. Benar apa yang dikatakan Luther: doa adalah nafas kebidupan orang percaya. Jika tidak bernafas tentulah dia sudah mati. Atau sama seperti bahan bakar bagi mesin: jika bahan bakarnya habis makan matilah mesin tak mampu bergerak.
Berkaitan dengan pengalaman pemazmur dalam minggu ini. Doa bukanlah hanya menyampaikan sejumlah daftar permohonan kepada Tuhan. Jika hanya demikian kita hanya sebatas peminta (receiver). Mazmur ini datang berdoa ke rumah Tuhan memberikan kurban persembahan terbaik kepada Tuhan (giver). Dengan demikian Doa mengubah hidup.kita dari receiver chnag to be giver. Doa adalah mengubah hidup kita dsri hanya meminta kepada mempersembahakan hidup kita untuk dipakai me jadi berkat bagi dunia.
Mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
(Ibadah pagi 07.00 di HKBP Palembang)
Jumat, 19 Mei 2017
PERCAYA PADA JANJI TUHAN
PERCAYA PADA JANJI TUHAN
Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Sabtu 20/05/2017
Roma 4:21 (TB) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Romans 4:21 (UKJV) And being fully persuaded that, what he had promised, he was able also to perform.
Apakah dasar Abraham disebut sebagai Bapa Orang Percaya? Paulus dalam Surat Rom menjelaskan bahwa Abraham disebut Bapa orang percaya bukan karena kemampuannya melakukan hukum Taurat, namun karena percaya kepada janji Tuhan. Dia tidak bimbang dan ragu akan segala apa yang dijanjikan oleh Tuhan padanya. Intinya adalah percaya pada janji Allah, Allah pun memenuhi janjiNya kepada Abraham.
Dalam Kejadian 12 Abraham dipanggil untuk keluar dari Ur-Kasdim, dia keluar dan mengikuti petunjuk Tuhan. Tuhan memberkatinya menjadi berkat bagi dunia, namanya menjadi masyhur, keturunannya akan menjadi bangsa yg besar; seperti bintang di langit dan pasir di pantai serta mewarisi tanah perjanjian. Dalam perjalanan hidupnya Abraham menerima berkat dari Tuhan sampai tua pun dia tetap mengikut Tuhan. Abraham diberkati melalui ternak yang banyak, ladang yang subur dan namanya masyhur. Namun pertanyaan masih tersisa bagaimana menjadi bangsa besar jika anaknya sendiri belum ada karena belum punya anak laki-laki? Pada usia 99 tahun Tuhan menyapa dan menyegarkan perjanjiannya kepada Abraham bahwa Sara akan mengandung. Abraham percaya, sekalipun Sara menertawakannya karena dia telah menopause. Tepat usia 100 tahun Tuhan memenuhi janjiNya dengan kelahiran Ishak.
Dengan kelahiran Ishak, Tuhan juga menguji kesetiaan dan kepercayaan Abraham. Allah memerintahkan agar Ishak dipersembahkan bagi Tuhan di bukit Moria. Abraham dengan setia melakukan perintah Allah. Dia membawa Ishak anak yang sudah lama ditunggu itu untuk dipersembahkan bagi Tuhan. Abraham pun menuruti perintah Allah dengan setia. Abraham tidak takut kehilangan Ishak, anak yg telah lama dinantikannya. Abraham memilih lebih taat kepada perintah Tuhan dengan bersedia mengorbankan Ishak. Apa yang terjadi di Bukit Moria, ketika Abraham hendak mempersembahakan Ishak sebaga kurban bakaran. Tuhan telah menyediakan anak domba untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Ishak hidup dan menjadi pewaris Abraham. Kesetiaan Abraham telah teruji. Dia percaya kepada janji Tuhan. Tidak ragu sedikit pun akan janjiNya sekalipun itu harus kehilangan orang yang paling dikasihi dan ditunggunya. Atas kesetiaan yaitu Allah memperhitungkan iman Abraham. Tuhan telah menyediakan korban anak domba yang dipersembahkan Abraham kepada Tuhan.
Inilah kelebihan bapa orang percaya, Abraham yaitu percaya sepenuhnya kepada Allah. Allah akan memenuhi janjinya sekalipun dari pikiran logis itu sesuatu yang mustahil. Iman mengalahkan pikiran logis, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tidak sedikit pun keraguan dalam benak Abraham, karena Tuhan penuh kuasa dan mampu memenuhi janjiNya.
Ketika Jerman sebagai tuan rumah dalam Piala Dunia pernah buat semboyan: "nothing is imposible" menyakinkan seluruh dunia bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi. Karena itu harus optimis. Sekalipun diprediksi menjadi tim anak bawang, underdog dan orang under estimate terhadap tim kesayangan mereka segala sesuatu bisa terjadi. Jika Tuhan berkenan segala sesuatu bisa saja terjadi. Nonthing is imposible.
Anda juga pernah ikut latihan baris-berbaris? Coba ingat bahwa biasanya guru atau tutor akan menempatkan mereka yang terdepan adalah orang yang paling tinggi dan berbadan tegap, sementara di barisan belakang adalah orang yang lebih pendek dan dianggap merusak barisan. Namun ketika aba-aba disebut: "balik kanan gerak". Akan terjadi perubahan 180 derajat Barisan terbelakang bisa berubah posisi menjadi barisan terdepan. Hidup ini di tangan Tuhan, semuanya bisa terjadi. Allah sanggup memenuhi janjinya sekalipun di luar perkiraan pikiran logis manusia.
Demikian dengan Abraham sesuatu yang mustahil mendapatkan anak namun di usia 100 tahun dan istrinya Sarai sudah mati haid. Namun Tuhan memberikan apa yang dijanjikanNya. Abraham mewarisi seluruh janji Allah karena dia percaya.
Apa yang kita baca di pagi ini meyakinkan kita bahwa Tuhan itu setia dan memwnuhi janjiNya. Tuhan berbuat yang terbaik bagi kita sekalipun itu mustahil oleh pikiran logis. Semuanya bisa terjadi karena Tuhan berkuasa memenuhi segala janjiNya. Percaya pada janji Tuhan, jangan berikan ruang keraguan.
Sahabatku mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup kita.
Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Sabtu 20/05/2017
Roma 4:21 (TB) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Romans 4:21 (UKJV) And being fully persuaded that, what he had promised, he was able also to perform.
Apakah dasar Abraham disebut sebagai Bapa Orang Percaya? Paulus dalam Surat Rom menjelaskan bahwa Abraham disebut Bapa orang percaya bukan karena kemampuannya melakukan hukum Taurat, namun karena percaya kepada janji Tuhan. Dia tidak bimbang dan ragu akan segala apa yang dijanjikan oleh Tuhan padanya. Intinya adalah percaya pada janji Allah, Allah pun memenuhi janjiNya kepada Abraham.
Dalam Kejadian 12 Abraham dipanggil untuk keluar dari Ur-Kasdim, dia keluar dan mengikuti petunjuk Tuhan. Tuhan memberkatinya menjadi berkat bagi dunia, namanya menjadi masyhur, keturunannya akan menjadi bangsa yg besar; seperti bintang di langit dan pasir di pantai serta mewarisi tanah perjanjian. Dalam perjalanan hidupnya Abraham menerima berkat dari Tuhan sampai tua pun dia tetap mengikut Tuhan. Abraham diberkati melalui ternak yang banyak, ladang yang subur dan namanya masyhur. Namun pertanyaan masih tersisa bagaimana menjadi bangsa besar jika anaknya sendiri belum ada karena belum punya anak laki-laki? Pada usia 99 tahun Tuhan menyapa dan menyegarkan perjanjiannya kepada Abraham bahwa Sara akan mengandung. Abraham percaya, sekalipun Sara menertawakannya karena dia telah menopause. Tepat usia 100 tahun Tuhan memenuhi janjiNya dengan kelahiran Ishak.
Dengan kelahiran Ishak, Tuhan juga menguji kesetiaan dan kepercayaan Abraham. Allah memerintahkan agar Ishak dipersembahkan bagi Tuhan di bukit Moria. Abraham dengan setia melakukan perintah Allah. Dia membawa Ishak anak yang sudah lama ditunggu itu untuk dipersembahkan bagi Tuhan. Abraham pun menuruti perintah Allah dengan setia. Abraham tidak takut kehilangan Ishak, anak yg telah lama dinantikannya. Abraham memilih lebih taat kepada perintah Tuhan dengan bersedia mengorbankan Ishak. Apa yang terjadi di Bukit Moria, ketika Abraham hendak mempersembahakan Ishak sebaga kurban bakaran. Tuhan telah menyediakan anak domba untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Ishak hidup dan menjadi pewaris Abraham. Kesetiaan Abraham telah teruji. Dia percaya kepada janji Tuhan. Tidak ragu sedikit pun akan janjiNya sekalipun itu harus kehilangan orang yang paling dikasihi dan ditunggunya. Atas kesetiaan yaitu Allah memperhitungkan iman Abraham. Tuhan telah menyediakan korban anak domba yang dipersembahkan Abraham kepada Tuhan.
Inilah kelebihan bapa orang percaya, Abraham yaitu percaya sepenuhnya kepada Allah. Allah akan memenuhi janjinya sekalipun dari pikiran logis itu sesuatu yang mustahil. Iman mengalahkan pikiran logis, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tidak sedikit pun keraguan dalam benak Abraham, karena Tuhan penuh kuasa dan mampu memenuhi janjiNya.
Ketika Jerman sebagai tuan rumah dalam Piala Dunia pernah buat semboyan: "nothing is imposible" menyakinkan seluruh dunia bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi. Karena itu harus optimis. Sekalipun diprediksi menjadi tim anak bawang, underdog dan orang under estimate terhadap tim kesayangan mereka segala sesuatu bisa terjadi. Jika Tuhan berkenan segala sesuatu bisa saja terjadi. Nonthing is imposible.
Anda juga pernah ikut latihan baris-berbaris? Coba ingat bahwa biasanya guru atau tutor akan menempatkan mereka yang terdepan adalah orang yang paling tinggi dan berbadan tegap, sementara di barisan belakang adalah orang yang lebih pendek dan dianggap merusak barisan. Namun ketika aba-aba disebut: "balik kanan gerak". Akan terjadi perubahan 180 derajat Barisan terbelakang bisa berubah posisi menjadi barisan terdepan. Hidup ini di tangan Tuhan, semuanya bisa terjadi. Allah sanggup memenuhi janjinya sekalipun di luar perkiraan pikiran logis manusia.
Demikian dengan Abraham sesuatu yang mustahil mendapatkan anak namun di usia 100 tahun dan istrinya Sarai sudah mati haid. Namun Tuhan memberikan apa yang dijanjikanNya. Abraham mewarisi seluruh janji Allah karena dia percaya.
Apa yang kita baca di pagi ini meyakinkan kita bahwa Tuhan itu setia dan memwnuhi janjiNya. Tuhan berbuat yang terbaik bagi kita sekalipun itu mustahil oleh pikiran logis. Semuanya bisa terjadi karena Tuhan berkuasa memenuhi segala janjiNya. Percaya pada janji Tuhan, jangan berikan ruang keraguan.
Sahabatku mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup kita.
Kamis, 18 Mei 2017
TUHAN PENOLONG SEJATI
TUHAN PENOLONG SEJATI
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Jumat 19/05/2017
Mazmur 146:7 (TB) yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
Psalms 146:7 (UKJV) Which executes judgment for the oppressed: which gives food to the hungry. The LORD looses the prisoners:
Bacalah keseluruhan Mazmur 146 ini, sungguh indah, pemazmur memberikan pengenalan akan siapa Tuhan Allah. Dia pencipta, pemelihara, penolong, pembebas dan penyelamat. Dia menyembuhkan dan memberikan keadilan bagi orang yang lemah, miskin dan papa. Sungguh berbahagialah orang yang percaya kepada Allah Yakub.
Dalam ayat 6 ini pemazmur memperkalkan Allah sebagai penegak keadilan, peduli terhadap orang yang lapar dan pembebas bagi orang tertawan.
Penindasan salah satu hal yang ditentang oleh Alkitab. Penindasan biasanya dilakukan oleh kaum yang memiliki kuasa atau power untuk menekan, meminggirkan bahkan menghabisi hak-hak orang lemah. Dalam pertarungan seperti ini biasanya kaum lemah akan selalu kalah berhadapan dengan yang memiliki kekuasaan atau yg dekat dengan lingkaran kekuasaan. Siapakah yang peduli jika terjadi ketidak adilan? Inilah kelebihan orang percaya, Tuhan itu adil dan melihat segala perbuatan manusia. Dalam sejarah Alkitab Tuhan selalu hadir mengingatkan akan berlaku adil, melalui hambanya nabi-nabi akan memperingati para penindas dan waktunya akan bertindak memberikan penghakiman. Allah hadir melawan penindasan, kesewenangan dan menghukum para pelaku ketidak adilan. Allah menghendaki keadilan dan kebenaran. Amos 5:24 (TB) Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Hal kedua dari renungan ini, Tuhan itu adalah orang yang memelihara kehidupan: memberikan roti bagi orang yang lapar. Dalam teologi penciptaan Allah menyediakan makanan bagi manusia. Namun karena manusia jatuh dalam dosa manusia harus bekerja untuk mencari nafkah. Manusia seolah berlomba untuk mengeruk hasil bumi dan tidak semua yang beruntung dalam hidup ini. Ada yang memiliki banyak makanan bahkan berlebihan, namun ada pula yang berkekurangan bahkan harus hidup dalam sokongan dan dukungan orang lain. Yesus pernah berkata: bahwa orang miskin akan selalu ada padamu. Renungan hari ini mengingatkan bahwa Allah itu berbelas kasihan kepada orang yang lapar. Tuhan menafkahi mereka yang tidak mendapat makanan. Sifat Allah yang berbelas kasihan mesti ada pada orang percaya. Allah selalu menyediakan roti kepada setiap orang yang mau datang kepadaNya. Yesaya 55:1 (TB) Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Manusia harus pula berbelas kasihan kepada sesama meneladani Allah yang penuh belas kasih. Allah memberkati kita menjadi saluran berkat bagi sesama. Gereja yang hidup adalah gereja yang memberikan perhatian baginorang miskin, haus dan lapar. Jika dunia ini tidak peduli, Allah memakai umatNya untuk memperdulikan hidup mereka. Orang yang memberi tak akan kehabisan, karena Tuhan sumber segala pemberian. Prinsip ini yang disampaikan oleh pengkotbah.
Pengkhotbah 11:1 (TB) Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
Ketiga dari renungan hari ini, Tuhan pembebas bagi orang tawanan. Tiada kehidupan yang paling ngeri dari seorang tahanan. Apalagi di jaman konteks PL. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana mereka diperlakukan. Ditawan, disesah bahkan bagaimana mereka hidup tidak ada yang perduli. Tidak ada yang perduli bagaimana mereka makan dan minum. Tidak sedikit korban tawanan meninggal karena disiksa, tidak makan dan minum atau dibunuh karena dianggap tak koperatif dengan pihak penawan. Jika dianggap membebani tak segan pula dilenyapkan. Tiada kehidupan yang paling ngeri dari tawanan perang. Ini adalah kabar gembira bahwa Allah itu adalah pembebas bagi orang yang tertawan. Baca juga Lukas 4:28
Sahabat yang baik hati! Firman ini meyakinkan kita akan sifat Allah dari tindakanNya: pemberi keadilan bagi yang diperas, memberi makan bagi yang lapar dan pembebas bagi orang-orang yang tertawan. Tindakan Allah ini meyakinkan kita bahwa Tuhan satu-satunya penolong sejati dalam hidup ini. Dia memperhatikan, Dia peduli dan bertindak pada waktunya. Marilah tetap percaya padaNya.
Sahabatku, mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Jumat 19/05/2017
Mazmur 146:7 (TB) yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
Psalms 146:7 (UKJV) Which executes judgment for the oppressed: which gives food to the hungry. The LORD looses the prisoners:
Bacalah keseluruhan Mazmur 146 ini, sungguh indah, pemazmur memberikan pengenalan akan siapa Tuhan Allah. Dia pencipta, pemelihara, penolong, pembebas dan penyelamat. Dia menyembuhkan dan memberikan keadilan bagi orang yang lemah, miskin dan papa. Sungguh berbahagialah orang yang percaya kepada Allah Yakub.
Dalam ayat 6 ini pemazmur memperkalkan Allah sebagai penegak keadilan, peduli terhadap orang yang lapar dan pembebas bagi orang tertawan.
Penindasan salah satu hal yang ditentang oleh Alkitab. Penindasan biasanya dilakukan oleh kaum yang memiliki kuasa atau power untuk menekan, meminggirkan bahkan menghabisi hak-hak orang lemah. Dalam pertarungan seperti ini biasanya kaum lemah akan selalu kalah berhadapan dengan yang memiliki kekuasaan atau yg dekat dengan lingkaran kekuasaan. Siapakah yang peduli jika terjadi ketidak adilan? Inilah kelebihan orang percaya, Tuhan itu adil dan melihat segala perbuatan manusia. Dalam sejarah Alkitab Tuhan selalu hadir mengingatkan akan berlaku adil, melalui hambanya nabi-nabi akan memperingati para penindas dan waktunya akan bertindak memberikan penghakiman. Allah hadir melawan penindasan, kesewenangan dan menghukum para pelaku ketidak adilan. Allah menghendaki keadilan dan kebenaran. Amos 5:24 (TB) Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Hal kedua dari renungan ini, Tuhan itu adalah orang yang memelihara kehidupan: memberikan roti bagi orang yang lapar. Dalam teologi penciptaan Allah menyediakan makanan bagi manusia. Namun karena manusia jatuh dalam dosa manusia harus bekerja untuk mencari nafkah. Manusia seolah berlomba untuk mengeruk hasil bumi dan tidak semua yang beruntung dalam hidup ini. Ada yang memiliki banyak makanan bahkan berlebihan, namun ada pula yang berkekurangan bahkan harus hidup dalam sokongan dan dukungan orang lain. Yesus pernah berkata: bahwa orang miskin akan selalu ada padamu. Renungan hari ini mengingatkan bahwa Allah itu berbelas kasihan kepada orang yang lapar. Tuhan menafkahi mereka yang tidak mendapat makanan. Sifat Allah yang berbelas kasihan mesti ada pada orang percaya. Allah selalu menyediakan roti kepada setiap orang yang mau datang kepadaNya. Yesaya 55:1 (TB) Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Manusia harus pula berbelas kasihan kepada sesama meneladani Allah yang penuh belas kasih. Allah memberkati kita menjadi saluran berkat bagi sesama. Gereja yang hidup adalah gereja yang memberikan perhatian baginorang miskin, haus dan lapar. Jika dunia ini tidak peduli, Allah memakai umatNya untuk memperdulikan hidup mereka. Orang yang memberi tak akan kehabisan, karena Tuhan sumber segala pemberian. Prinsip ini yang disampaikan oleh pengkotbah.
Pengkhotbah 11:1 (TB) Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
Ketiga dari renungan hari ini, Tuhan pembebas bagi orang tawanan. Tiada kehidupan yang paling ngeri dari seorang tahanan. Apalagi di jaman konteks PL. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana mereka diperlakukan. Ditawan, disesah bahkan bagaimana mereka hidup tidak ada yang perduli. Tidak ada yang perduli bagaimana mereka makan dan minum. Tidak sedikit korban tawanan meninggal karena disiksa, tidak makan dan minum atau dibunuh karena dianggap tak koperatif dengan pihak penawan. Jika dianggap membebani tak segan pula dilenyapkan. Tiada kehidupan yang paling ngeri dari tawanan perang. Ini adalah kabar gembira bahwa Allah itu adalah pembebas bagi orang yang tertawan. Baca juga Lukas 4:28
Sahabat yang baik hati! Firman ini meyakinkan kita akan sifat Allah dari tindakanNya: pemberi keadilan bagi yang diperas, memberi makan bagi yang lapar dan pembebas bagi orang-orang yang tertawan. Tindakan Allah ini meyakinkan kita bahwa Tuhan satu-satunya penolong sejati dalam hidup ini. Dia memperhatikan, Dia peduli dan bertindak pada waktunya. Marilah tetap percaya padaNya.
Sahabatku, mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini
Rabu, 17 Mei 2017
PILIHAN YANG TERUTAMA
PILIHAN YANG TERUTAMA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk bedoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Kamis 18/05/2017
Lukas 9:25 (TB) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Luke 9:25 (UKJV) For what is a man advantaged, if he gain the whole world, and lose himself, or be cast away?
Saya masih ingat satu lagu ketika anak sekolah minggu. Lagu ini nampaknya seperti lagu wajib yang terus diulang ulangi setiap minggunya. Syairnya begini:
Apa yang dicari orang, UANG
Apa yang dicari orang, UANG
Apa yang dicari orang, UANG
Apa yang dicari orang siang malam, pagi petang: UANG, UANG, UANG?
Apa ya g dicari orang, SAYANG (3 kali)
Apa tang dicari orang siang malam, pagin petang; SAYANG, SAYANG, SAYANG
Lagu ini suatu pendidikan moral bagi anak-abak untuk membedakan anak-anak Tuhan. Uang adalah alat tukar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Dengan uang kita bisa membelikan dan memperoleh apa saja dan uang memfasilitasi kita akan segala yangnkita inginkan namun harus kita ingat uang tidak segalanya. Argumen itu sangat tepat dengan ungkapan ini:
"Dengan uang kita bisa membeli tempat tidur yang mahal, namun tidak bisa membeli tidur yang nyenyak.
Dengan uang kita bisa membeli rumah yang mewah, namun tak bisa membeli rumah tangga yang bahagia."
Ada yang tidak dapat dibeli dengan materi, itulah yang paling berharga yang diberikan oleh Allah kepada manusia yaitu kasihNya yang menyelamatkan. Allah mengasihi kita di dalam diri Yesus Kristus. Allah dalam kasihnya telah menyelamarkan kita dan memberikan lehidupan yang kekal. Itu adalah harta yang paling berharga.
Yesus memberikan pengajaran ini kepada murid-murid tentang konsekwensi seorang murid. Seorang murid Yesus akan berhadapan dengan berbagai godaan dan tantangan. Tergoda akan bisnis kotor, jalan pintas dan cara-cara dunia ini untuk memiliki harta sebanyak dan secepat mungkin? Firman memgajarkan bahwa Anak-anak Tuhan berpenghasilan dari jerih payah dan jalan diberkati Tuhan. Untuk apa memiliki segala-galanya namun jadi pengalang kita masuk kelak ke surga?
Dalam kenyataannya ada pula yang menggadaikan imannya karena jabatan, kuasa dan hawa nafsunya. Bisa saja demikian seseorang memiliki jabatan terhormat di dunia ini, pujian dimiliki dan bernagainucapan selamay atas prestasi dan kedudukan yang dimiliki dari kerabat dan mitar-mitra kerja namun karena jalannya untuk meraih itu dengan menggadaikan iman alangkah malangnya hidipnya karena dia tak masuk daftar dalam buku kehidupan kekal.
Apa yang disampaikan oleh Yesus dalam renungan di pagi ini sangat menyentuh hati kita dan kembali memeriksa aktifitas kita setiap hari apa yang kita cari? Keuntungan, pendapatan besar, hal-hal yang menyenangkan dan berbagai kenikmatan duniawi lainnya? Tapi ingatlah jika karena itu kita kehilangan nyawa kita dan tak ikut dalam kehidupan kekal silahkan beri pilihan. Kita bisa miliki semuanya di dunia ini, namun jika karena itu anda kehilangan nyawa anda tinggalkan dan tetaplah memilih mengikut Yesus.
Apa gunanya memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan dan merugikan diri?
Firman ini merupakan pertanyaan yang sangat baik dalam memulai aktifitas kita setiap hari. Biarlah segala aktifitas kita tetap di jalan yang diberkati Tuhan dan Firman menguatkan kita untuk memelihara harta yang tak ternilai yaitu iman kita.
Sahabatku, mari jadikan firman menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk bedoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Kamis 18/05/2017
Lukas 9:25 (TB) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Luke 9:25 (UKJV) For what is a man advantaged, if he gain the whole world, and lose himself, or be cast away?
Saya masih ingat satu lagu ketika anak sekolah minggu. Lagu ini nampaknya seperti lagu wajib yang terus diulang ulangi setiap minggunya. Syairnya begini:
Apa yang dicari orang, UANG
Apa yang dicari orang, UANG
Apa yang dicari orang, UANG
Apa yang dicari orang siang malam, pagi petang: UANG, UANG, UANG?
Apa ya g dicari orang, SAYANG (3 kali)
Apa tang dicari orang siang malam, pagin petang; SAYANG, SAYANG, SAYANG
Lagu ini suatu pendidikan moral bagi anak-abak untuk membedakan anak-anak Tuhan. Uang adalah alat tukar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Dengan uang kita bisa membelikan dan memperoleh apa saja dan uang memfasilitasi kita akan segala yangnkita inginkan namun harus kita ingat uang tidak segalanya. Argumen itu sangat tepat dengan ungkapan ini:
"Dengan uang kita bisa membeli tempat tidur yang mahal, namun tidak bisa membeli tidur yang nyenyak.
Dengan uang kita bisa membeli rumah yang mewah, namun tak bisa membeli rumah tangga yang bahagia."
Ada yang tidak dapat dibeli dengan materi, itulah yang paling berharga yang diberikan oleh Allah kepada manusia yaitu kasihNya yang menyelamatkan. Allah mengasihi kita di dalam diri Yesus Kristus. Allah dalam kasihnya telah menyelamarkan kita dan memberikan lehidupan yang kekal. Itu adalah harta yang paling berharga.
Yesus memberikan pengajaran ini kepada murid-murid tentang konsekwensi seorang murid. Seorang murid Yesus akan berhadapan dengan berbagai godaan dan tantangan. Tergoda akan bisnis kotor, jalan pintas dan cara-cara dunia ini untuk memiliki harta sebanyak dan secepat mungkin? Firman memgajarkan bahwa Anak-anak Tuhan berpenghasilan dari jerih payah dan jalan diberkati Tuhan. Untuk apa memiliki segala-galanya namun jadi pengalang kita masuk kelak ke surga?
Dalam kenyataannya ada pula yang menggadaikan imannya karena jabatan, kuasa dan hawa nafsunya. Bisa saja demikian seseorang memiliki jabatan terhormat di dunia ini, pujian dimiliki dan bernagainucapan selamay atas prestasi dan kedudukan yang dimiliki dari kerabat dan mitar-mitra kerja namun karena jalannya untuk meraih itu dengan menggadaikan iman alangkah malangnya hidipnya karena dia tak masuk daftar dalam buku kehidupan kekal.
Apa yang disampaikan oleh Yesus dalam renungan di pagi ini sangat menyentuh hati kita dan kembali memeriksa aktifitas kita setiap hari apa yang kita cari? Keuntungan, pendapatan besar, hal-hal yang menyenangkan dan berbagai kenikmatan duniawi lainnya? Tapi ingatlah jika karena itu kita kehilangan nyawa kita dan tak ikut dalam kehidupan kekal silahkan beri pilihan. Kita bisa miliki semuanya di dunia ini, namun jika karena itu anda kehilangan nyawa anda tinggalkan dan tetaplah memilih mengikut Yesus.
Apa gunanya memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan dan merugikan diri?
Firman ini merupakan pertanyaan yang sangat baik dalam memulai aktifitas kita setiap hari. Biarlah segala aktifitas kita tetap di jalan yang diberkati Tuhan dan Firman menguatkan kita untuk memelihara harta yang tak ternilai yaitu iman kita.
Sahabatku, mari jadikan firman menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Selasa, 16 Mei 2017
KESELAMATANMU TELAH DATANG
KESELAMATANMU TELAH DATANG
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Rabu 17/05/2017
Yesaya 62:11 (TB) Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Isaiah 62:11 (UKJV) Behold, the LORD has proclaimed unto the end of the world, Say all of you to the daughter of Zion, Behold, your salvation comes; behold, his reward is with him, and his work before him.
Sion adalah pusat Ibadah dan Pusat kerajaan bagi kerajaan Yehuda. Sion adalah sebutan lain untuk Yerusalem. Kota ini juga sering disebut sebagai kota Daud karena kita ini direbut oleh Daud dan dibangun oleh Daud. Sion menjadi strategis karena Daud membuatnya menjadi pusat kerajaan dan pusat peribadahan. Sebagai pusat kerajaan dan pusat peribadahan Sion menjadi simbol kemuliaan dan kejayaan Tuhan bagi Israel. Kota ini semakin terkenal ketika Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion. Kemudian setelah pembangunan Bait Allah selesai zaman Salomo, tabut perjanjian ditempatkan dalam ruang yang maha kudus. Setiap warga Yahudi melakukan peziarahan setidaknya paling sedikit satu kali dalam satu tahun beribadah ke Sion.
Sion adalah gambaran kejayaan, kemuliaan dan keagungan Tuhan karena di Sion, Allah telah berdiam. Tabut perjanjian telah diletakkan dalam ruang yg maha kudus di Bait Allah. Ini suatu kebangaaan dan kejayaan umat Israel, Sion menjadi simbol kesatuan umat Allah. Hai puteri Sion sebagai sebutan untuk umat Allah.
Sion kota kebanggaan ini hancur tahun 658 SM oleh Babel. Seluruh penduduk diangkut ke pembuangan Babel. Kota yang megah, kota kebanggaan dan simbol kejayaan hancul di tangan Babel. Kota yang dahulu ramai dimana di setiap lorong-lorong anak-anak bermain dan para orang tua berjalan-jalan berubah menjadi sepi dan tak berpenghuni serta puing-puing. Semua penduduknya diangkut ke pembuangan dan pekerja rodi di Babel.
Sekalipun kota Sion hancur bukan berarti iman dan kepercayaan telah lenyap dari hati pendusuk Yerusalem. Mereka tetap berpengharapan dan menantikan keselamatan dari Tuhan.
Yesaya dalam renungan hari ini mendeklarasikan suatu suka cita bagi mereka bahwa keselamatan telah datang. Tuhan akan memulihkan Sion menjadi kota kebanggaan dan kejayaan seperti sedia kala. Penantian selama dalam pembuangan terjawab sudah. Tuhan tidak membiarkan umatnya menderita selamanya dalam pembuangan. Namun Tuhan datang dan menolong umatNya. Keselamatan telah datang suatu pemulihan untuk fungsi kota Sion sebagai pusat kerajaan dan pusat Ibadah. Allah adalah raja yang memerintah dan berdaulat atas umatNya. Di Sion mereka akan memuji dan memuliakan Tuhan.
Menanti adalah pekerjaan yang paling membosankan. Ungkapan ini berlaku juga bagi umat Allah di pembuangan. Namun ketika yang dinantikan telah datang tiada sukacita yang lebih indah dari itu. Muka yang murung menjadi ceria, hati yang galau dan harap cemas menjadi riang gembira. Segala pujian dan sorak soarai mereka nyanyikan ketika Tugan memulihkan Sion. Demikian umat Allah merayakan kedatangan keselamatan Tuhan dan pemulihan Sion. Mereka yang terbuang dipulihkan kepada keadaan semula. Umat Allah yang terbuah akan dipulihkan dan menjadi upah jerih parah-Nya. P
Pemulihaan Tuhan merupakan di luar perkiraan mereka. Tuhan memakai bangsa asing memulihkan Sion. Setelah 70 tahun di pembuangan Syria menahlukkan Babel. Sirus raja Persia memulangkan umat dari pembuangan ke Sion. Bukan hanya itu, raja Persia membiayai pembangunan kembali kota Sion dan membangun Bait Allah seperti bangunan sedia kala jaman Salomo.
Sahabat yang baik yang baik hati, mari jadikan firman sebagai kekuatan, inspirasi dan motivasi. Tuhan itu setia pada janjiNya. Tetaplah setia dan berharap kepadaNya, keselamatan Tuhan akan datang.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini. Rabu 17/05/2017
Yesaya 62:11 (TB) Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Isaiah 62:11 (UKJV) Behold, the LORD has proclaimed unto the end of the world, Say all of you to the daughter of Zion, Behold, your salvation comes; behold, his reward is with him, and his work before him.
Sion adalah pusat Ibadah dan Pusat kerajaan bagi kerajaan Yehuda. Sion adalah sebutan lain untuk Yerusalem. Kota ini juga sering disebut sebagai kota Daud karena kita ini direbut oleh Daud dan dibangun oleh Daud. Sion menjadi strategis karena Daud membuatnya menjadi pusat kerajaan dan pusat peribadahan. Sebagai pusat kerajaan dan pusat peribadahan Sion menjadi simbol kemuliaan dan kejayaan Tuhan bagi Israel. Kota ini semakin terkenal ketika Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion. Kemudian setelah pembangunan Bait Allah selesai zaman Salomo, tabut perjanjian ditempatkan dalam ruang yang maha kudus. Setiap warga Yahudi melakukan peziarahan setidaknya paling sedikit satu kali dalam satu tahun beribadah ke Sion.
Sion adalah gambaran kejayaan, kemuliaan dan keagungan Tuhan karena di Sion, Allah telah berdiam. Tabut perjanjian telah diletakkan dalam ruang yg maha kudus di Bait Allah. Ini suatu kebangaaan dan kejayaan umat Israel, Sion menjadi simbol kesatuan umat Allah. Hai puteri Sion sebagai sebutan untuk umat Allah.
Sion kota kebanggaan ini hancur tahun 658 SM oleh Babel. Seluruh penduduk diangkut ke pembuangan Babel. Kota yang megah, kota kebanggaan dan simbol kejayaan hancul di tangan Babel. Kota yang dahulu ramai dimana di setiap lorong-lorong anak-anak bermain dan para orang tua berjalan-jalan berubah menjadi sepi dan tak berpenghuni serta puing-puing. Semua penduduknya diangkut ke pembuangan dan pekerja rodi di Babel.
Sekalipun kota Sion hancur bukan berarti iman dan kepercayaan telah lenyap dari hati pendusuk Yerusalem. Mereka tetap berpengharapan dan menantikan keselamatan dari Tuhan.
Yesaya dalam renungan hari ini mendeklarasikan suatu suka cita bagi mereka bahwa keselamatan telah datang. Tuhan akan memulihkan Sion menjadi kota kebanggaan dan kejayaan seperti sedia kala. Penantian selama dalam pembuangan terjawab sudah. Tuhan tidak membiarkan umatnya menderita selamanya dalam pembuangan. Namun Tuhan datang dan menolong umatNya. Keselamatan telah datang suatu pemulihan untuk fungsi kota Sion sebagai pusat kerajaan dan pusat Ibadah. Allah adalah raja yang memerintah dan berdaulat atas umatNya. Di Sion mereka akan memuji dan memuliakan Tuhan.
Menanti adalah pekerjaan yang paling membosankan. Ungkapan ini berlaku juga bagi umat Allah di pembuangan. Namun ketika yang dinantikan telah datang tiada sukacita yang lebih indah dari itu. Muka yang murung menjadi ceria, hati yang galau dan harap cemas menjadi riang gembira. Segala pujian dan sorak soarai mereka nyanyikan ketika Tugan memulihkan Sion. Demikian umat Allah merayakan kedatangan keselamatan Tuhan dan pemulihan Sion. Mereka yang terbuang dipulihkan kepada keadaan semula. Umat Allah yang terbuah akan dipulihkan dan menjadi upah jerih parah-Nya. P
Pemulihaan Tuhan merupakan di luar perkiraan mereka. Tuhan memakai bangsa asing memulihkan Sion. Setelah 70 tahun di pembuangan Syria menahlukkan Babel. Sirus raja Persia memulangkan umat dari pembuangan ke Sion. Bukan hanya itu, raja Persia membiayai pembangunan kembali kota Sion dan membangun Bait Allah seperti bangunan sedia kala jaman Salomo.
Sahabat yang baik yang baik hati, mari jadikan firman sebagai kekuatan, inspirasi dan motivasi. Tuhan itu setia pada janjiNya. Tetaplah setia dan berharap kepadaNya, keselamatan Tuhan akan datang.
Senin, 15 Mei 2017
BUAH KETEKUNAN
BUAH KETEKUNAN
Doakan kerjamu dan kerjakan doamu
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 16/05/2017
Lukas 18:7 (TB) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Lukas 18:7 (UKJV) And shall not God avenge his own elect, which cry day and night unto him, though he bear long with them?
Ayat renungan ini merupakan bahagian dari suatu perumpamaan Tuhan Yesus mengenai ketekunan. Syarat dalam doa adalah ketekunan. Yesus mengajarkan suatu perumpamaan di suatu kota hidup seorang hakim yang tidak takut kepada siapapun dan ada pula seorang janda yang meminta agar perkaranya di bela hakim tersebut atas musuh-musuhnya. Janda itu datang terus meminta kepada hakim yang lalim itu agar perkaranya di bela. Namun sebagai hakim yang tidak takut sama siapapun pertama-tama tentu menghiraukannya. Namun sang janda terus datang dan bertekun setiap hari agar perkaranya dibela atas musuh-musuhnya pada akhirnya sang hakim itu berpikir akan perkara sang janda. Lukas 18:4-5 (TB) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Jawaban sang hakim menjadi starting point yang ditangkap oleh Yesus sebagainsunber pengajaran. Inilah hal yang luar biasa dari kemampuan Tuhan Yesua dalam hal memgajar. Memakai ilustrasi, contoh atau perumpamaan dari kehidupan sehari-hari. Masalah hukum merupakan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari hari. Yesus memakai kasus hukum janda ini menjadi contoh bagaimana agar kita bertekun di dalam doa. Sang janda memperoleh haknya dan dibenarkan oleh hakim yang lalim karena ketekunannnya yang selalu berseru dan memohon.
Demikian kita di dalam doa, hendaklah bertekun di hadapan Allah. Kita adalahnunat pilihannya, umat kepunyaannya dan kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan; ya Abba, ya Bapa. Tidak mungkin seorang ayah mengabaikan permohonan anaknya. Tetapi dia mendengar dan memberikan apa yang diminta oleh anak-anaknya. Demikian Tuhan tidak akan lalai, Tuhan tidak akan menunda-nunda permohonan umat kesayangannnya. Asal saja kita bertekun dan berseru-seru kepadaNya. Kita adalah umat kepunyaannya, Dia akan memperhatiakan apa yang kita minta dengan ketekunan.
Tuhan tidak mengulur-ulur waktu menolong umat pilihanNya. Dia menjawab doa kita tepat waktu dan seturut kehendaknya. Ini suatu jaminan bagi kita bahwa tak ada doa yang sia-sia. Tak ada doa yang tidak dijawabNya. Namun Tuhan akan menjawabnya tepat waktu, menurut kebutuhan kita dan seturut kehendaknya.
Bertekun dalam doa merupakan salah satu rahasia yang harus dipahami oleh setiapmorang percaya. Sehingga kita tidak jemu-jemu menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Paulus juga dalam suratnya kepada jemaat Roma Bertekunlah dalam doa adalah sifat yang harus dimiliki oleh orang percaya (Rom 12:12). Hal itu juga diulangi dalam 1 Tes 5:17: "Tetaplah berdoa.".
Bertekun dalam doa menjadi satu pribadi yang harus dimiliki oleh orang percaya. Doa tidak seperti membaca mantra: ketika formula mantra dibacakan maka seketika itu terjadi apa yang diinginkan. Tidak demikian dengan doa. Doa butuh ketekunan, yang senantiasa datang ke hadapan Allah berseru dan memohon. Waktunya Tuhan akan menjawab dan menolong. Dia tidak mengulur-ulur waktu untuk menolong dan menjawab doa kita.
Bagaimana ketekunan ini dalam doa? Dalam doa kita ingat ungkapan Marthin Luther: Ora et Labora: berdoa dan bekerja. Ibarat seorang Tukang yang hendak membangun rumah. Sang Tukang berdoa kepada Tuhan agar agar rumah yang dibangun jadi dan selesai tepat pada waktunya. Maka dia mengerjakan doanya dengan tekun, batu demi batu disusunnya sehingga jadilah bangunan. Tukang tidak hanya berdoa, sehingga rumah pun jadi. Namun seorang tukang bekerja dengan tekun, tahap demi tahap dikerjakannya dengan baik dan hasilnya pun akan nampak dan jadilah rumah sebagaimana didoakannya.
Kita harus mendoakan pekerjaan kita dengan tekun dan mengerjakan doa kita pula dengan bertekun. Tuhan menolong dan memampukan kita mengerjakan apa yang kita minta dan waktunya akan melihat dan menyaksiakan bahwa doa kita terjawab.
Sahabatku mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Doakan kerjamu dan kerjakan doamu
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 16/05/2017
Lukas 18:7 (TB) Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Lukas 18:7 (UKJV) And shall not God avenge his own elect, which cry day and night unto him, though he bear long with them?
Ayat renungan ini merupakan bahagian dari suatu perumpamaan Tuhan Yesus mengenai ketekunan. Syarat dalam doa adalah ketekunan. Yesus mengajarkan suatu perumpamaan di suatu kota hidup seorang hakim yang tidak takut kepada siapapun dan ada pula seorang janda yang meminta agar perkaranya di bela hakim tersebut atas musuh-musuhnya. Janda itu datang terus meminta kepada hakim yang lalim itu agar perkaranya di bela. Namun sebagai hakim yang tidak takut sama siapapun pertama-tama tentu menghiraukannya. Namun sang janda terus datang dan bertekun setiap hari agar perkaranya dibela atas musuh-musuhnya pada akhirnya sang hakim itu berpikir akan perkara sang janda. Lukas 18:4-5 (TB) Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,
namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Jawaban sang hakim menjadi starting point yang ditangkap oleh Yesus sebagainsunber pengajaran. Inilah hal yang luar biasa dari kemampuan Tuhan Yesua dalam hal memgajar. Memakai ilustrasi, contoh atau perumpamaan dari kehidupan sehari-hari. Masalah hukum merupakan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari hari. Yesus memakai kasus hukum janda ini menjadi contoh bagaimana agar kita bertekun di dalam doa. Sang janda memperoleh haknya dan dibenarkan oleh hakim yang lalim karena ketekunannnya yang selalu berseru dan memohon.
Demikian kita di dalam doa, hendaklah bertekun di hadapan Allah. Kita adalahnunat pilihannya, umat kepunyaannya dan kita adalah anak-anakNya yang berseru kepada Tuhan; ya Abba, ya Bapa. Tidak mungkin seorang ayah mengabaikan permohonan anaknya. Tetapi dia mendengar dan memberikan apa yang diminta oleh anak-anaknya. Demikian Tuhan tidak akan lalai, Tuhan tidak akan menunda-nunda permohonan umat kesayangannnya. Asal saja kita bertekun dan berseru-seru kepadaNya. Kita adalah umat kepunyaannya, Dia akan memperhatiakan apa yang kita minta dengan ketekunan.
Tuhan tidak mengulur-ulur waktu menolong umat pilihanNya. Dia menjawab doa kita tepat waktu dan seturut kehendaknya. Ini suatu jaminan bagi kita bahwa tak ada doa yang sia-sia. Tak ada doa yang tidak dijawabNya. Namun Tuhan akan menjawabnya tepat waktu, menurut kebutuhan kita dan seturut kehendaknya.
Bertekun dalam doa merupakan salah satu rahasia yang harus dipahami oleh setiapmorang percaya. Sehingga kita tidak jemu-jemu menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Paulus juga dalam suratnya kepada jemaat Roma Bertekunlah dalam doa adalah sifat yang harus dimiliki oleh orang percaya (Rom 12:12). Hal itu juga diulangi dalam 1 Tes 5:17: "Tetaplah berdoa.".
Bertekun dalam doa menjadi satu pribadi yang harus dimiliki oleh orang percaya. Doa tidak seperti membaca mantra: ketika formula mantra dibacakan maka seketika itu terjadi apa yang diinginkan. Tidak demikian dengan doa. Doa butuh ketekunan, yang senantiasa datang ke hadapan Allah berseru dan memohon. Waktunya Tuhan akan menjawab dan menolong. Dia tidak mengulur-ulur waktu untuk menolong dan menjawab doa kita.
Bagaimana ketekunan ini dalam doa? Dalam doa kita ingat ungkapan Marthin Luther: Ora et Labora: berdoa dan bekerja. Ibarat seorang Tukang yang hendak membangun rumah. Sang Tukang berdoa kepada Tuhan agar agar rumah yang dibangun jadi dan selesai tepat pada waktunya. Maka dia mengerjakan doanya dengan tekun, batu demi batu disusunnya sehingga jadilah bangunan. Tukang tidak hanya berdoa, sehingga rumah pun jadi. Namun seorang tukang bekerja dengan tekun, tahap demi tahap dikerjakannya dengan baik dan hasilnya pun akan nampak dan jadilah rumah sebagaimana didoakannya.
Kita harus mendoakan pekerjaan kita dengan tekun dan mengerjakan doa kita pula dengan bertekun. Tuhan menolong dan memampukan kita mengerjakan apa yang kita minta dan waktunya akan melihat dan menyaksiakan bahwa doa kita terjawab.
Sahabatku mari jadikan firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Minggu, 14 Mei 2017
MENCERITAKAN: KEADILAN, KEBENARAN DAN KESETIAAN TUHAN
MEMBERITAKAN: KEADILAN, KEBENARAN DAN KESETIAAN TUHAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 15/05/2017
Mazmur 40:10 (TB) (40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.
Mazmur 40:10 (UKJV) I have not hid your righteousness within my heart; I have declared your faithfulness and your salvation: I have not concealed your loving kindness and your truth from the great congregation.
Saya pernah memperhatikan seorang anak Balita yang bermain di teras rumah, ketika ayahnya pulang dari pekerjaan, sang anak berlari ke dalam rumah sambil berteriak-teriak: "ayah pulang!", "ayah pulang!". Teriakannya diberitahukan kepada ibu dan kakak-kakaknya. Mungkin hal seperti itu terjadi di rumah anda, mungkin itu saudara anggapmperistiwa biasa, namun sesungguhnya peristiwa seperti itu sangat bermakna. Mengapa sang anak begitu gembira ? Secara psikologis itu bisa dibahas ayah kebanggaannya kembali, dia sudah hadir dan dia bisa bermain, merasa pelindungnya telah hadir bersamanya. Pelindungnya sudah datang, kebanggaannya telah ada bersamanya.
Perasaan atau suasana hati seperti anak di atas bisa sebagai contoh menjelaskan keadaan hati pemazmur dalam teks renungan di pagi hari ini. Dia gembira dan penuh sukacita atas keadilan, kesetiaan, keselamatan dan kebenaran Tuhan dalam hidupnya. Semuanitu tidak didiamkan namun diberitakan dan disaksikan kepada setiap orang. Pemazmur membicarakannya kepada setiap orang akan segala kebenaran dan kebaikan Tuhan. Pengalamannya yang berharga dengan Tuhan dibicarakan kepada jemaat.
Prinsip pemazmur menceritakan semua itu dihadapan jemaat yang besar adalah agar semua orang harus tahu bahwa keadilan Tuhan itu nyata dalam pengalaman real. Semua orang harus tahu bahwa keselamatan dan kebenaran Tuhan ada di tengah-tengahnumatNya. Dia setia memelihara dan melindungi milik kepunyaanNya.
Sekecil apapun pengalaman kita dalam hidup ini harus kita syukuri sebagai pemberian Tuhan. Jangan bandingkan hidupmu dengannorang lain. Pengalaman yang kau alami adalah bahagian dari keadilan dan kebenaran Tuhan.
Baiklah saya berikan contoh. Siput selalu cemberut terhadap katak. Lama kelamaan katak.menyadari hal itu, padahal tidak pernah berbuat salahn pada siput. Maka sang katak memberanikan diri menyapa siput. Katak berkata: mengapa selalu cemberut kepada kami? Siput pun menjawab: ini tidak adil, kami selalu terbeban oleh cangkang ini, jalan kami pun harus lambat tidak seperti kalian punya empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari. Sang katak pun menjawab: hidup ini punya kesusahannya masing-masing....belum selesai bicara sang katak diterkam oleh elang terbang diatas mereka. Spontan sang siput bergulung masuk ke cangkangnya. Sementara katak terbang bersama elang dan jadi santapannya. Sontak siput bersyukur. Untung ada cangkang ini, kalau tidak nasibnya akan sama seperti katak. Sejak itu siput selalu bangga bawa cangkangnya. Setiap mahluk punya kesusahannya masing-masing.
Apa yang ada padamu dan apa pengalamanmu bersama Tuhan itu yang penting diceritakan, bukan cerita hebat dan pengalaman yang dibuat-buat agar orang terkesan akan cerita menarik dari kita. Tetapi apa yang Tuhan perbuat dalam pengalaman hidup kita itu adalah keadilan dan kebaikan Tuhan. Siapapun dan bagaimana pun keadaan kita, kita ceritakan apa adanya. Kehendak Tuhan ada dalam pengalaman hidup yang kita alami. Dengan demikian semua orang tahu bahwa Tuhan itu baik. Dia setia, keadilan dan keselamatannya nyata dalam kehidupan ini, baik pada peristiwa besar dan ajaib, maupun peristiwa biasa dan sederhana.
Selamat menyaksikan keadilan, kebenaran dan kesetiaan Tuhan.
Sahabatku mari jadikan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Senin 15/05/2017
Mazmur 40:10 (TB) (40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.
Mazmur 40:10 (UKJV) I have not hid your righteousness within my heart; I have declared your faithfulness and your salvation: I have not concealed your loving kindness and your truth from the great congregation.
Saya pernah memperhatikan seorang anak Balita yang bermain di teras rumah, ketika ayahnya pulang dari pekerjaan, sang anak berlari ke dalam rumah sambil berteriak-teriak: "ayah pulang!", "ayah pulang!". Teriakannya diberitahukan kepada ibu dan kakak-kakaknya. Mungkin hal seperti itu terjadi di rumah anda, mungkin itu saudara anggapmperistiwa biasa, namun sesungguhnya peristiwa seperti itu sangat bermakna. Mengapa sang anak begitu gembira ? Secara psikologis itu bisa dibahas ayah kebanggaannya kembali, dia sudah hadir dan dia bisa bermain, merasa pelindungnya telah hadir bersamanya. Pelindungnya sudah datang, kebanggaannya telah ada bersamanya.
Perasaan atau suasana hati seperti anak di atas bisa sebagai contoh menjelaskan keadaan hati pemazmur dalam teks renungan di pagi hari ini. Dia gembira dan penuh sukacita atas keadilan, kesetiaan, keselamatan dan kebenaran Tuhan dalam hidupnya. Semuanitu tidak didiamkan namun diberitakan dan disaksikan kepada setiap orang. Pemazmur membicarakannya kepada setiap orang akan segala kebenaran dan kebaikan Tuhan. Pengalamannya yang berharga dengan Tuhan dibicarakan kepada jemaat.
Prinsip pemazmur menceritakan semua itu dihadapan jemaat yang besar adalah agar semua orang harus tahu bahwa keadilan Tuhan itu nyata dalam pengalaman real. Semua orang harus tahu bahwa keselamatan dan kebenaran Tuhan ada di tengah-tengahnumatNya. Dia setia memelihara dan melindungi milik kepunyaanNya.
Sekecil apapun pengalaman kita dalam hidup ini harus kita syukuri sebagai pemberian Tuhan. Jangan bandingkan hidupmu dengannorang lain. Pengalaman yang kau alami adalah bahagian dari keadilan dan kebenaran Tuhan.
Baiklah saya berikan contoh. Siput selalu cemberut terhadap katak. Lama kelamaan katak.menyadari hal itu, padahal tidak pernah berbuat salahn pada siput. Maka sang katak memberanikan diri menyapa siput. Katak berkata: mengapa selalu cemberut kepada kami? Siput pun menjawab: ini tidak adil, kami selalu terbeban oleh cangkang ini, jalan kami pun harus lambat tidak seperti kalian punya empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari. Sang katak pun menjawab: hidup ini punya kesusahannya masing-masing....belum selesai bicara sang katak diterkam oleh elang terbang diatas mereka. Spontan sang siput bergulung masuk ke cangkangnya. Sementara katak terbang bersama elang dan jadi santapannya. Sontak siput bersyukur. Untung ada cangkang ini, kalau tidak nasibnya akan sama seperti katak. Sejak itu siput selalu bangga bawa cangkangnya. Setiap mahluk punya kesusahannya masing-masing.
Apa yang ada padamu dan apa pengalamanmu bersama Tuhan itu yang penting diceritakan, bukan cerita hebat dan pengalaman yang dibuat-buat agar orang terkesan akan cerita menarik dari kita. Tetapi apa yang Tuhan perbuat dalam pengalaman hidup kita itu adalah keadilan dan kebaikan Tuhan. Siapapun dan bagaimana pun keadaan kita, kita ceritakan apa adanya. Kehendak Tuhan ada dalam pengalaman hidup yang kita alami. Dengan demikian semua orang tahu bahwa Tuhan itu baik. Dia setia, keadilan dan keselamatannya nyata dalam kehidupan ini, baik pada peristiwa besar dan ajaib, maupun peristiwa biasa dan sederhana.
Selamat menyaksikan keadilan, kebenaran dan kesetiaan Tuhan.
Sahabatku mari jadikan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup ini.
Sabtu, 13 Mei 2017
YANG TERBUANG: BERHARGA BAGI TUHAN DAN MENJADI BATU PENJURU
YANG TERBUANG: BERHARGA BAGI TUHAN DAN MENJADI BATU PENJURU
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan di Minggu Kantate, 14/04/2017 dari 1 Petrus 2:4-10, firman yang sungguh indah memberikan semangat baru bagi kita akan makna panggilan Allah.
Firman ini dapat menjadi inspirasi dan kekuatan bagi kita dalam melihat realitas sosial yang terjadi di sekitar kita. Jika anda ditolak, dipinggirkan dan dimarginalkan oleh sikap apapun itu baik oleh kebencian, diskriminasi, rasisme dan politik-politik kotor, yakin dan percaya bahwa kita sungguh berharga di mata Tuhan. Bahkan dalam keadaan demikian kita dipanggil (ekklesia) dan berguna bagi Tuhan untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang maha besar. Sama seperti Kristus yang ditolak atau dibuang menjadi Batu Penjuru. Hal ini terjadi supaya genap firman: Mazmur 118:22 (TB) Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Kisah seorang tukang bangunan, dari sekian gundukan batu padas yang hendak digunakan dalam bangunan, batu yang tidak digunakan lagi akan terbuang. Namun yang terbuang itu dipergunakan Tuhan mejadi Batu Penjuru. Yang terbuang, menjadi menentukan. Yang tidak berguna dan berarti dimata manusia, namun sangat berharga di mata Tuhan.
Itulah Gereja, Tuhan telah membangun bait Allah yang dibangun diatas alas yangnkuat, yaitu pada Yesus Kristus (1 Kor 3:11). Kristus Batu Penjuru Gereja dan kita dipanggil untuk bersedia ikut dalam rencana Allah dalam pembangunan tubuh Kristus. Karena itu firman Minggu ini mengajak kita.
1. Menjadi Batu Yang Hidup (Living Stone)
Ini ajakan rasul Petrus: 1 Petrus 2:5 (TB) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Bagaimana kita disebut dengan Batunyang hidup? Masih ingat panggilan Petrus bukan! Yesus menyebutnya Petra atau batu padas. Batu pada yang keras dan teguh. Dirinya dipanggil menjadi gembala melaksanakn tigas rasuli. Batu yang hidup adalah suatu ungkapan mengingatjannkita hal bangunan. Seorang tukang akan mempergunakan batu yang ikut disusun dalam membentuk bangunan menurut rancangannya. Batu-batu itu dipergunakan sesuai dengan rancangan tukang untuk menyelesaukan bangunannya. Demikian dengan kita orang percaya dipanggil untuk bersedia menuruti rencana Allah dalam membangun Bait Allah. Sehingga bangunan Allah dapat dirampungkan dan diselesaikan dengan baik. Menjadi batu yang hidup adalah bersedia dibentuk menurut rencana Allah sehingga missi Allah untuk mendirikan dan mengembangkan kerajaan Allah. Menjadi batu yang hidup berarti ikut mempersembahkan diri dalam rencana Allah di dunia ini.
Bagaimana kita bisa menjadi batu yang hidup? Bukankah kita adalah orang berdosa yang tidak beguna dihadapan Allah sama seperti batu yang terbuang dan yang tidak berguna dimata tukang? Firman ini memberikan suatu penjelasan bahwa sesungguhnya kita berharga dihadapan Tuhan. Kita berharga bukannkarena diri kita, tetapi karena Kristus. Kristus telah menebus kita dsri dosa dan menyucikan kita menjadi umatNya. Sesungguhnya oleh hidup kita sangat berharga dan mulia dihadahapan Allah oleh karena penebusannya. Jangan siasiakan hidup kita yang berharga ini, namun firman ini mengajak kita mari mempersembahkan diri dihadapan Allah sebagai persembahan yang harum. Banyak potensi diri kita yang dapat kita persembahkan dihadapanNya.
2. Status Baru: Umat Pilihan Allah
Dahulu dan sekarang, ada suatu perubahan bagi orang percaya. Dahulu tidak mengenal Allah, kita adalah baglngsa yang berjalan dalam kegelapan. Panggilan ini sangat berharga, karwna berjakan dalam kegelapan akan berakhir pada kelam dan kematian. Namun sekarang dipanggil keluar dari jalannya yang gelap kepada terang dan kepada kehidupan. Kita ditetapkan menjadi bangsa pilihan, imamat yang rajani, umat yang kudus dan milik kepunyaan Allah.
Bangsa pilihan, ini suatu status baru bagi kita. Bukan keturunan Abraham secara lahiriah atau Israel saja yang disebut sebagai pilihan. Kita yang ditebus didalam diri Yesus Kristus menjadi anak-anak Abraham. Di dalam diri Yesus Kristus kita
Menjadi Israel yang baru. Yesus menetapkan dua belas murid sebagai representasi keduabelas suku Israel. Yesus membentuk umat pilihan dan hendak membentuk KerajaanNya melalui kedua belas murid.
b) Imamat yang rajani, iamma adalah wakil Allah menyampaikan firman dan berkat bagi manusia dan sekaligus wakil manusia menyampaikan persembahan, dia dan permohonan baginTuhan..peran ini sangat penting agar setiao orangnpercaya menyadari bahwa dirinya adalah imam yang menyampaikan berkat bagi sesama. Sama seperti panggilan kepada Abraham dipanghil untuk.menjadi berkat bagi dunia. Ini panggilan yang sangat berarti bagi setiap diri orang percaya; imam bukanlahnhanya mereka yang memiliki tugas pelayanan (partohonan), pastor, pendeta atau yang menerima tahbisan. Namun imamat yang raji menjadi pangglan bagi seluruh orang percaya hendak melayani Allah di dunia ini melalui berbagai pekerjaan dan professi setiap orang percaya.
c) Umat yang kudus. Kita kudus bukannkarena kita sendiri yang kudus, namun Kristus telah menguduskan kita melalui pengorbanannya di kayu salib. Biarpun dosa kita merah seperti kain kesumba namun oleh pengudusan Kristus akan putih seperti salju. Itulah pengampunan bagi kita. Jangan asingkan dirimu dan menghukum diri menjadi orang berdosa sehingga jauh dari Tuhan, tetapi mendekatlah pada salibNya yang telah menguduskan kita
d) Umat kepunyaan Allah. Untu memahami ini sangat menarik jika kita membaca Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Hidup yang kita hidup sekarang bukan lagi milik kita sendiri, tetapi milik Allah. Dalam dunia perbudakan jika seorang hamba ditebus oleh tuan maka status kepemilikan berganti kepada tuan yang menebusnya. Demikian hidup kita yang diperhamba dosa, namhnbtelah ditebus oleh Kristus maka kita adalah milik Allah.
3. MEMBERITAKAN PERBUATAN ALLAH
Dsri status baru kita, kita fipanggil.untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Sama seperti umat Israel yang bebas dari perbudakan Mesir dan pengalaman selama pendidikan di padang gurun ada kredo yang harus mereka ceritakan dan ditunkan kepada anak dan keturunan mereka agar secara turun-temurun perbuatan Allah dikenang sepanjang jaman.
Demikian pula panggilan kita saat ini, setiap pribadi orang percaya memiliki amanat yaitu: memberitakan perbuatan Allah melalui pekerjaan dan missi pelayanan gereja anda.
Mari kita hitung waktu yang telah kita prlergunakan setiap hari. Dari 24 jam satu hari berapa waktu yang kita pergunakan untuk menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup ini? Anda tak punya waktu namun berikah hati untuk ikut berpartisipasi dalam pelayanan missi.
Selamat berkantate, memuji dan memulikan Tuhan karena sungguh besar karya dan perbuatan tuhan atas hidup kita.
Saudaraku yang kekasih mari jadikan firman yang kita dengarkan minggu ini menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan di Minggu Kantate, 14/04/2017 dari 1 Petrus 2:4-10, firman yang sungguh indah memberikan semangat baru bagi kita akan makna panggilan Allah.
Firman ini dapat menjadi inspirasi dan kekuatan bagi kita dalam melihat realitas sosial yang terjadi di sekitar kita. Jika anda ditolak, dipinggirkan dan dimarginalkan oleh sikap apapun itu baik oleh kebencian, diskriminasi, rasisme dan politik-politik kotor, yakin dan percaya bahwa kita sungguh berharga di mata Tuhan. Bahkan dalam keadaan demikian kita dipanggil (ekklesia) dan berguna bagi Tuhan untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang maha besar. Sama seperti Kristus yang ditolak atau dibuang menjadi Batu Penjuru. Hal ini terjadi supaya genap firman: Mazmur 118:22 (TB) Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Kisah seorang tukang bangunan, dari sekian gundukan batu padas yang hendak digunakan dalam bangunan, batu yang tidak digunakan lagi akan terbuang. Namun yang terbuang itu dipergunakan Tuhan mejadi Batu Penjuru. Yang terbuang, menjadi menentukan. Yang tidak berguna dan berarti dimata manusia, namun sangat berharga di mata Tuhan.
Itulah Gereja, Tuhan telah membangun bait Allah yang dibangun diatas alas yangnkuat, yaitu pada Yesus Kristus (1 Kor 3:11). Kristus Batu Penjuru Gereja dan kita dipanggil untuk bersedia ikut dalam rencana Allah dalam pembangunan tubuh Kristus. Karena itu firman Minggu ini mengajak kita.
1. Menjadi Batu Yang Hidup (Living Stone)
Ini ajakan rasul Petrus: 1 Petrus 2:5 (TB) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Bagaimana kita disebut dengan Batunyang hidup? Masih ingat panggilan Petrus bukan! Yesus menyebutnya Petra atau batu padas. Batu pada yang keras dan teguh. Dirinya dipanggil menjadi gembala melaksanakn tigas rasuli. Batu yang hidup adalah suatu ungkapan mengingatjannkita hal bangunan. Seorang tukang akan mempergunakan batu yang ikut disusun dalam membentuk bangunan menurut rancangannya. Batu-batu itu dipergunakan sesuai dengan rancangan tukang untuk menyelesaukan bangunannya. Demikian dengan kita orang percaya dipanggil untuk bersedia menuruti rencana Allah dalam membangun Bait Allah. Sehingga bangunan Allah dapat dirampungkan dan diselesaikan dengan baik. Menjadi batu yang hidup adalah bersedia dibentuk menurut rencana Allah sehingga missi Allah untuk mendirikan dan mengembangkan kerajaan Allah. Menjadi batu yang hidup berarti ikut mempersembahkan diri dalam rencana Allah di dunia ini.
Bagaimana kita bisa menjadi batu yang hidup? Bukankah kita adalah orang berdosa yang tidak beguna dihadapan Allah sama seperti batu yang terbuang dan yang tidak berguna dimata tukang? Firman ini memberikan suatu penjelasan bahwa sesungguhnya kita berharga dihadapan Tuhan. Kita berharga bukannkarena diri kita, tetapi karena Kristus. Kristus telah menebus kita dsri dosa dan menyucikan kita menjadi umatNya. Sesungguhnya oleh hidup kita sangat berharga dan mulia dihadahapan Allah oleh karena penebusannya. Jangan siasiakan hidup kita yang berharga ini, namun firman ini mengajak kita mari mempersembahkan diri dihadapan Allah sebagai persembahan yang harum. Banyak potensi diri kita yang dapat kita persembahkan dihadapanNya.
2. Status Baru: Umat Pilihan Allah
Dahulu dan sekarang, ada suatu perubahan bagi orang percaya. Dahulu tidak mengenal Allah, kita adalah baglngsa yang berjalan dalam kegelapan. Panggilan ini sangat berharga, karwna berjakan dalam kegelapan akan berakhir pada kelam dan kematian. Namun sekarang dipanggil keluar dari jalannya yang gelap kepada terang dan kepada kehidupan. Kita ditetapkan menjadi bangsa pilihan, imamat yang rajani, umat yang kudus dan milik kepunyaan Allah.
Bangsa pilihan, ini suatu status baru bagi kita. Bukan keturunan Abraham secara lahiriah atau Israel saja yang disebut sebagai pilihan. Kita yang ditebus didalam diri Yesus Kristus menjadi anak-anak Abraham. Di dalam diri Yesus Kristus kita
Menjadi Israel yang baru. Yesus menetapkan dua belas murid sebagai representasi keduabelas suku Israel. Yesus membentuk umat pilihan dan hendak membentuk KerajaanNya melalui kedua belas murid.
b) Imamat yang rajani, iamma adalah wakil Allah menyampaikan firman dan berkat bagi manusia dan sekaligus wakil manusia menyampaikan persembahan, dia dan permohonan baginTuhan..peran ini sangat penting agar setiao orangnpercaya menyadari bahwa dirinya adalah imam yang menyampaikan berkat bagi sesama. Sama seperti panggilan kepada Abraham dipanghil untuk.menjadi berkat bagi dunia. Ini panggilan yang sangat berarti bagi setiap diri orang percaya; imam bukanlahnhanya mereka yang memiliki tugas pelayanan (partohonan), pastor, pendeta atau yang menerima tahbisan. Namun imamat yang raji menjadi pangglan bagi seluruh orang percaya hendak melayani Allah di dunia ini melalui berbagai pekerjaan dan professi setiap orang percaya.
c) Umat yang kudus. Kita kudus bukannkarena kita sendiri yang kudus, namun Kristus telah menguduskan kita melalui pengorbanannya di kayu salib. Biarpun dosa kita merah seperti kain kesumba namun oleh pengudusan Kristus akan putih seperti salju. Itulah pengampunan bagi kita. Jangan asingkan dirimu dan menghukum diri menjadi orang berdosa sehingga jauh dari Tuhan, tetapi mendekatlah pada salibNya yang telah menguduskan kita
d) Umat kepunyaan Allah. Untu memahami ini sangat menarik jika kita membaca Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Hidup yang kita hidup sekarang bukan lagi milik kita sendiri, tetapi milik Allah. Dalam dunia perbudakan jika seorang hamba ditebus oleh tuan maka status kepemilikan berganti kepada tuan yang menebusnya. Demikian hidup kita yang diperhamba dosa, namhnbtelah ditebus oleh Kristus maka kita adalah milik Allah.
3. MEMBERITAKAN PERBUATAN ALLAH
Dsri status baru kita, kita fipanggil.untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Sama seperti umat Israel yang bebas dari perbudakan Mesir dan pengalaman selama pendidikan di padang gurun ada kredo yang harus mereka ceritakan dan ditunkan kepada anak dan keturunan mereka agar secara turun-temurun perbuatan Allah dikenang sepanjang jaman.
Demikian pula panggilan kita saat ini, setiap pribadi orang percaya memiliki amanat yaitu: memberitakan perbuatan Allah melalui pekerjaan dan missi pelayanan gereja anda.
Mari kita hitung waktu yang telah kita prlergunakan setiap hari. Dari 24 jam satu hari berapa waktu yang kita pergunakan untuk menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup ini? Anda tak punya waktu namun berikah hati untuk ikut berpartisipasi dalam pelayanan missi.
Selamat berkantate, memuji dan memulikan Tuhan karena sungguh besar karya dan perbuatan tuhan atas hidup kita.
Saudaraku yang kekasih mari jadikan firman yang kita dengarkan minggu ini menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
Jumat, 12 Mei 2017
SUKACITA MEMPELAI
SUKACITA MEMPELAI
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Sabtu 13/05/2017
Yohanes 3:29 (TB) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
John 3:29 (UKJV) He that has the bride is the bridegroom: but the friend of the bridegroom, which stands and hears him, rejoices greatly because of the bridegroom's voice: this my joy therefore is fulfilled.
Sukacita paling bahagia bagi seseorang sering digambarkan pada hari pernikahan (wedding day). Pengantin sangat bersuka cita karena sukacitanya telah dipenuhi mereka dipersatukan dalam cinta kasih. Sukacita pengantin itu digambarkan dengan ungkapan "raja sehari" untuk pengantin pria dan "ratu sehari" buat pengantin perempuan. Bukan hanya pengantin yang bersuka namun seluruh keluarga, sahabat dan karib mereka berpesta penuh dengan sukacita. Pengantin biasanya diampingi oleh sahabat khusus yang disebut pendamping pengantin. Pendamping pengantin sangat membantu sukacita pengantin: apa yang diinginkan dan diperlukan pengantin dengan penuh sukacita didengar dan dilakukan dengan baik demi kebahagiaan sang pengantin.
Hubungan pengantin dan pendamping pengantin itulah yang dianalogikan oleh Yohanes Pembaptis dengan Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis dan Yesus adalah dua rekan kerja yang saling melengkapi. Mereka bersahabat dan saling menghormati dan saling melengkapi tugas masing-masing. Yohanes pembaptis sejak awal menyebutkan dirinya bukan Mesias, namun yang datang kemudian. Yohanes pembaptis adalah perintis jalan suara yang berseru-seru di padang gurun, menyuarakan pertobatan dan membaptis sebagai kesiapan menerima mesias. Yesus sendiri sangat menghargai dan menghormati Yohanes pembaptis, Yesus datang ke sungai Yordan untuk memberi diriNya dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Keduanya adalah dua rekan yang saling memahami tugas masing-masing. Yohanes pembaptis mengenal Yesus khususnya setelah dia membaptis Yesus langit terbuka dan melihat merpati turun dari sorga dan berseru: inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan."
Setelah Yesus tampil melayani dan membaptis, ada saja murid yang gagal paham akan missi gurunya seorang Yahudi murid Yohanes pembaptis gusar dan khawatir akan popularitas gurunya. Semakin banyak orang yang datang kepada Yesus. Hal itu membuat di menanyakan kepada Yohanes Pembaptis perihal pelayanan Yesus yang membaptis seperti gurunya. Maka Yohanes pembaptis menjelaskan bahwa sukacitanya telah dipenuhi. Sama seperti sukacita pendamping pengantin: dia berkenan mendengar dan iklas melakukan pekerjaannya sebagai pendamping pengantin dia bersuka cita karena sukacita pengantin telah dipenuhi. "Dia harus semakin besar dan aku harus semakin kecil." (Yoh 3:30). Demikianlah sukacita Yohanes Pembaptis terhadap berita pelayanan Yesus apa yang selama ini dinantikan telah dipenuhi di dalam diri Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati, inilah kelebihan Yohanes pembaptis yang sadar sepenuhnya akan tugas dan tanggungjawabnya, rendah hati dan paham akan apa yang dikerjakan. Dia tidak merivalkan dirinya dengan Yesus namun menganalogikan hubungannya dengan Yesus seperti sukacita pengantin dan pendamping pengantin. Dia bersuka cita atas pelayanan Yesus telah dimulai.
Marilah ikut bersukacita seperti sukacita Yohanes pembaptis yang memahami dan mengenali pelayanan Yesus untuk memenuhi missi keselamatan Allah untuk dunia ini. Yesus telah datang ke dunia ini untuk memenuhi janji keselamatan Allah.
Jangan seperti murid Yohanes pembaptis, gagal paham akan apa tugas dan missi guruNya sehingga mendatangkan konflik, gusar dan galau. Padahal Yohanes sendiri sangat bersukacita bahkan sukacitanya telah terpenuhi. Yesus menginginkan kita bersukacita, karena untuk itulah Dia datang, mengorbankan dirinya demi suka cita kita. Marilah bersuka cita bersama Yesus dalam segala aktifitas kita. Suka cita kita juga telah digaransi oleh Yesus yang akan bersama-sama menikmati perjamuan dalam Kerajaan Sorga.
Sahabat yang kekasih, jadikanlah firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Tuhan memberkati!
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Sabtu 13/05/2017
Yohanes 3:29 (TB) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
John 3:29 (UKJV) He that has the bride is the bridegroom: but the friend of the bridegroom, which stands and hears him, rejoices greatly because of the bridegroom's voice: this my joy therefore is fulfilled.
Sukacita paling bahagia bagi seseorang sering digambarkan pada hari pernikahan (wedding day). Pengantin sangat bersuka cita karena sukacitanya telah dipenuhi mereka dipersatukan dalam cinta kasih. Sukacita pengantin itu digambarkan dengan ungkapan "raja sehari" untuk pengantin pria dan "ratu sehari" buat pengantin perempuan. Bukan hanya pengantin yang bersuka namun seluruh keluarga, sahabat dan karib mereka berpesta penuh dengan sukacita. Pengantin biasanya diampingi oleh sahabat khusus yang disebut pendamping pengantin. Pendamping pengantin sangat membantu sukacita pengantin: apa yang diinginkan dan diperlukan pengantin dengan penuh sukacita didengar dan dilakukan dengan baik demi kebahagiaan sang pengantin.
Hubungan pengantin dan pendamping pengantin itulah yang dianalogikan oleh Yohanes Pembaptis dengan Yesus Kristus. Yohanes Pembaptis dan Yesus adalah dua rekan kerja yang saling melengkapi. Mereka bersahabat dan saling menghormati dan saling melengkapi tugas masing-masing. Yohanes pembaptis sejak awal menyebutkan dirinya bukan Mesias, namun yang datang kemudian. Yohanes pembaptis adalah perintis jalan suara yang berseru-seru di padang gurun, menyuarakan pertobatan dan membaptis sebagai kesiapan menerima mesias. Yesus sendiri sangat menghargai dan menghormati Yohanes pembaptis, Yesus datang ke sungai Yordan untuk memberi diriNya dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Keduanya adalah dua rekan yang saling memahami tugas masing-masing. Yohanes pembaptis mengenal Yesus khususnya setelah dia membaptis Yesus langit terbuka dan melihat merpati turun dari sorga dan berseru: inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan."
Setelah Yesus tampil melayani dan membaptis, ada saja murid yang gagal paham akan missi gurunya seorang Yahudi murid Yohanes pembaptis gusar dan khawatir akan popularitas gurunya. Semakin banyak orang yang datang kepada Yesus. Hal itu membuat di menanyakan kepada Yohanes Pembaptis perihal pelayanan Yesus yang membaptis seperti gurunya. Maka Yohanes pembaptis menjelaskan bahwa sukacitanya telah dipenuhi. Sama seperti sukacita pendamping pengantin: dia berkenan mendengar dan iklas melakukan pekerjaannya sebagai pendamping pengantin dia bersuka cita karena sukacita pengantin telah dipenuhi. "Dia harus semakin besar dan aku harus semakin kecil." (Yoh 3:30). Demikianlah sukacita Yohanes Pembaptis terhadap berita pelayanan Yesus apa yang selama ini dinantikan telah dipenuhi di dalam diri Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati, inilah kelebihan Yohanes pembaptis yang sadar sepenuhnya akan tugas dan tanggungjawabnya, rendah hati dan paham akan apa yang dikerjakan. Dia tidak merivalkan dirinya dengan Yesus namun menganalogikan hubungannya dengan Yesus seperti sukacita pengantin dan pendamping pengantin. Dia bersuka cita atas pelayanan Yesus telah dimulai.
Marilah ikut bersukacita seperti sukacita Yohanes pembaptis yang memahami dan mengenali pelayanan Yesus untuk memenuhi missi keselamatan Allah untuk dunia ini. Yesus telah datang ke dunia ini untuk memenuhi janji keselamatan Allah.
Jangan seperti murid Yohanes pembaptis, gagal paham akan apa tugas dan missi guruNya sehingga mendatangkan konflik, gusar dan galau. Padahal Yohanes sendiri sangat bersukacita bahkan sukacitanya telah terpenuhi. Yesus menginginkan kita bersukacita, karena untuk itulah Dia datang, mengorbankan dirinya demi suka cita kita. Marilah bersuka cita bersama Yesus dalam segala aktifitas kita. Suka cita kita juga telah digaransi oleh Yesus yang akan bersama-sama menikmati perjamuan dalam Kerajaan Sorga.
Sahabat yang kekasih, jadikanlah firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Tuhan memberkati!
Kamis, 11 Mei 2017
TUHAN MENJADI SAKSI
TUHAN MENJADI SAKSI
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan bagi kita. Jumat 12/05/2017
Mikha 1:2 (TB) Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus.
Micah 1:2 (UKJV) Hear, all you people; hearken, O earth, and all that therein is: and let the Lord GOD be witness against you, the LORD from his holy temple.
Atas penemuan canggih sekarang melalui CCTV orang harus lebih menyadari bahwa aktifitas kita bisa ditangkap dan direkam melalui kamera yang terpasang di setiap pojok ruangan, bangunan dan rumah. Berbagai kejahatan, kejadian telah terungkap melalui rekaman CCTV. Sebanyak apapun CCTV terpasang, yang namanya kejahatan tetap beroperasi. Kejahatan seolah berkata bahwa perbuatannnya tak diketahui oleh siapapun. Bahkan baru baru ini ada aplikasi drone di mana orang dapat merekam suatu kejadian lewat kamera satelit yangvtersambung lewat kamera HP anda. Ini suatu penemuan baru oleh manusia dalam bidang IT untuk membantu kita merekam suatu kejadian.
Inilah kelebihan nabi Mikha sebagai mana dalam renungan di pagi hari ini. Mikha menjelaskan kepada umat Allah bahwa Tuhan telah menjadi saksi atas semua perbuatan umatNya; baik itu Yehuda maupun Samaria. Mereka adalah umat Allah yang telah meninggalkan Tuhan dan berbalik kepada ilah lain. Dosa mereka disaksikan sendiri oleh Allah dari pemimpin hingga rakyat jelata. Dari semya perbuatan mereka yang telah menyimpang dari jalan Tuhan direkam oleh Tuhan. RekamanNya lebih tajam dari CCTV dan lebih canggih dari Drone kamera satelit penemuan abad 21 ini. Karena tak ada perbuatan mereka yang terluput semuanya direkam dengan baik. Bahkan rencana yang tersembunyi di dalam hati manusia pun diketahuiNya.
Mikha seolah mengajak umat itu berperkara, karena sebentar lagi Tuhan akan menjatuhkan hukuman. Tidak ada alibi yang dapat disampaikan untuk membela diri di hadapan Tuhan karena semuanya jelas dan terekam dengan baik. Tuhan pu menghukum umatnya melalui pembuangan: Samaria jatuh di tangan Assyur dan penghuni Yerusalem akan diangkut ke pembuangan Babel. Tak ada alibi atau pembelaan diri mereka karena Tuhan sendiri menjadi saksi atas perbuatan mereka.
Dari renungan ini, kita menyadari bahwa apapun yang kita lakukan dalam hidup ini semuanya diketahui Tuhan. Bahkan rencana di dalam hati kita pun diketahuinya dengan baik. Demikian dengan perbuatan orang lain terhadap kita, apapun rencana orang untuk merencanakan kejahatan dan kejatuhan kita Tuhan adalah saksi yang mengetahui segala sesuatu. Maka jikankita diperlakukan tidak adil, yakinlah Than merekam semua itu dan waktunya Tuhan akan bertindak dan menyatakan kebenaran.
Tuhan tidak tinggal diam atas apa yang kita alami. Sekalipun orang jahat dapat melakukan kekejian dan ketidak adilan, ingatlah Tuhan menjadi saksi atas semuanya itu dan waktunya Tuhan akan bertindak dan memberikan keadilan. Sekalipun manusia merasakan kebenaran redup dan kelam oleh kuasa jahat dan lalim, namun waktunya sinar kebenaran akan nyata dan memberikan keadilan. Bersabar dan bertekunlah dalam doa atas setiap lengalaman pahit yang menimpa kita. Nantikan keadilan dari Tuhan.
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan bagi kita. Jumat 12/05/2017
Mikha 1:2 (TB) Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus.
Micah 1:2 (UKJV) Hear, all you people; hearken, O earth, and all that therein is: and let the Lord GOD be witness against you, the LORD from his holy temple.
Atas penemuan canggih sekarang melalui CCTV orang harus lebih menyadari bahwa aktifitas kita bisa ditangkap dan direkam melalui kamera yang terpasang di setiap pojok ruangan, bangunan dan rumah. Berbagai kejahatan, kejadian telah terungkap melalui rekaman CCTV. Sebanyak apapun CCTV terpasang, yang namanya kejahatan tetap beroperasi. Kejahatan seolah berkata bahwa perbuatannnya tak diketahui oleh siapapun. Bahkan baru baru ini ada aplikasi drone di mana orang dapat merekam suatu kejadian lewat kamera satelit yangvtersambung lewat kamera HP anda. Ini suatu penemuan baru oleh manusia dalam bidang IT untuk membantu kita merekam suatu kejadian.
Inilah kelebihan nabi Mikha sebagai mana dalam renungan di pagi hari ini. Mikha menjelaskan kepada umat Allah bahwa Tuhan telah menjadi saksi atas semua perbuatan umatNya; baik itu Yehuda maupun Samaria. Mereka adalah umat Allah yang telah meninggalkan Tuhan dan berbalik kepada ilah lain. Dosa mereka disaksikan sendiri oleh Allah dari pemimpin hingga rakyat jelata. Dari semya perbuatan mereka yang telah menyimpang dari jalan Tuhan direkam oleh Tuhan. RekamanNya lebih tajam dari CCTV dan lebih canggih dari Drone kamera satelit penemuan abad 21 ini. Karena tak ada perbuatan mereka yang terluput semuanya direkam dengan baik. Bahkan rencana yang tersembunyi di dalam hati manusia pun diketahuiNya.
Mikha seolah mengajak umat itu berperkara, karena sebentar lagi Tuhan akan menjatuhkan hukuman. Tidak ada alibi yang dapat disampaikan untuk membela diri di hadapan Tuhan karena semuanya jelas dan terekam dengan baik. Tuhan pu menghukum umatnya melalui pembuangan: Samaria jatuh di tangan Assyur dan penghuni Yerusalem akan diangkut ke pembuangan Babel. Tak ada alibi atau pembelaan diri mereka karena Tuhan sendiri menjadi saksi atas perbuatan mereka.
Dari renungan ini, kita menyadari bahwa apapun yang kita lakukan dalam hidup ini semuanya diketahui Tuhan. Bahkan rencana di dalam hati kita pun diketahuinya dengan baik. Demikian dengan perbuatan orang lain terhadap kita, apapun rencana orang untuk merencanakan kejahatan dan kejatuhan kita Tuhan adalah saksi yang mengetahui segala sesuatu. Maka jikankita diperlakukan tidak adil, yakinlah Than merekam semua itu dan waktunya Tuhan akan bertindak dan menyatakan kebenaran.
Tuhan tidak tinggal diam atas apa yang kita alami. Sekalipun orang jahat dapat melakukan kekejian dan ketidak adilan, ingatlah Tuhan menjadi saksi atas semuanya itu dan waktunya Tuhan akan bertindak dan memberikan keadilan. Sekalipun manusia merasakan kebenaran redup dan kelam oleh kuasa jahat dan lalim, namun waktunya sinar kebenaran akan nyata dan memberikan keadilan. Bersabar dan bertekunlah dalam doa atas setiap lengalaman pahit yang menimpa kita. Nantikan keadilan dari Tuhan.
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...