Selasa, 21 Juni 2022

TUHANLAH HAKIM

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/pfbid0t2tWLCCk5imtzKFqQcHwqqu62KAntY42RoM82pzyL3iZUiVLxC2UjbjfBDNUm58pl/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 22 Juni 2022


*TUHANLAH HAKIM*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 4: 4 (TB) “Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.”


1 Corinthians 4:4 (KJV) "For I know nothing by myself; yet am I not hereby justified: but he that judgeth me is the Lord."


Sahabat yang baik hati! Dalam realita kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering melihat bahwa ada banyak orang yang bersalah tetapi tidak mendapatkan hukuman yang setimpal, dan sebaliknya ada orang yang tidak bersalah tetapi memperoleh hukuman berat. Dalam hal ini kita juga tahu bahwa setiap orang yang berhadapan dengan masalah bisa mendapatkan bantuan hukum untuk mendapatkan keringanan dan bahkan pembebasan dari hukuman. Orang yang mampu atau punya ekonomi yang lebih dan berpengaruh memang bisa menyewa ahli-ahli hukum ternama untuk membela kasus mereka. Sekalipun seseorang bersalah secara fakta, ia mungkin tidak bersalah secara hukum; dan karena itu tugas para pembela hukum adalah meringankan hukuman sang kliennya. Orang yang bebas dari hukuman harus dipandang sebagai orang yang tidak bersalah.


Selama hidup di dunia, orang Kristen adalah warga dunia tetapi juga warga surga. Mereka harus menaati hukum dunia dan juga hukum Tuhan. Ketaatan kepada pemerintah dan hukumnya adalah keharusan bagi setiap orang Kristen dan itu diajarkan dalam Roma 13: 1–7 bahwa tiap-tiap warga harus patuh kepada pemerintah. Namun terkadang di zaman sekarang ini tidak semua orang bisa menuruti atau menaati hukum negara dan tidak menghormati pemerintah. Sebab apa yang terjadi dalam hukum negara sering dikaburkan dan disalahgunakan demi kepentingan seseorang atau sekelompok pihak, sehingga bertentangan dengan firman dan hukum Tuhan. Seseorang yang mencuri uang negara hingga milyaran rupiah hanya dipenjara 5 bulan sedangkan yang mencuri seekor ayam dipenjara 5 tahun. Hukum negara sering tidak adil dalam mengadili atau menghakimi seseorang. 


Sahabat yang dikasihi Tuhan. 

Hal inilah yang dialami oleh Paulus dalam pelayanannya. Paulus dianggap sebagai orang yang kurang berkharisma, kurang pintar, kurang berwibawa, kurang populer. Orang-orang yang ada di Korintus merendahkan Paulus dan meragukan kerasulannya. Intinya adalah jemaat Korintus meragukan kerasulan Paulus dan pelayanannya karena mereka beranggapan bahwa diri mereka lebih pintar, lebih berharga, dan lebih diberkati secara ekonomi. Paulus dihakimi dengan tidak adil dan tidak benar.


Sekalipun Paulus direndahkan dan dihina, ia tidak menjadi kecewa dan goyah. Paulus tahu bahwa Tuhanlah hakim dalam hidupnya, bukan manusia, sebab manusia tidak patut menjadi hakim terhadap sesamanya manusia. Rasul Paulus tidak merasa terganggu hati nuraninya sekalipun ada banyak penilaian-penilaian negatif yang diarahkan kepadanya. Paulus tetap menyerahkan penghakiman atas pelayanannya kepada Tuhan semata (1 Korintus 4: 4). Ia menyadari bahwa manusia sering salah menilai sehingga penghakiman manusia sering tidak tepat. Rasul Paulus juga hanya mengharapkan pujian dari Tuhan, bukan dari manusia.


Sahabatku, Menghakimi dengan adil berarti menimbang-nimbang dan menilai dengan kritis, tidak asal-asalan dan tidak ikut-ikutan. Maka ukuran untuk menghakimi adalah firman Tuhan dan Kehendak Allah. Menghakimi  adalah “dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna” (bdk. Roma 12:2). Dengan demikian, jelaslah bahwa dasar dari pelaksanaan fungsi diri kita sebagai “hakim” adalah Tuhan sendiri.


Dialah Hakim di atas segala hakim. Semua “penghakiman” kita mengacu kepada apa yang dikehendaki-Nya. Tuhan mau kita menjadi “hakim” yang mencintai sesama berdasarkan kebenaran-Nya. Jangan mempermainkan hukum dan keadilan sebab Tuhan adalah Hakim yang adil dan benar. Jangan menghakimi dengan tidak benar. Lukas 6:37-38 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Sahabatku, Tuhanlah Hakim. Amin. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (JZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...