https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7642634912475175/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 14 Juni 2022
“DIPILIH UNTUK MELAKUKAN MISI ALLAH”
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan
Yesaya 42:1 (TB) Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Isaiah 42:1 (UKJV) Behold my servant, whom I uphold; mine elect, in whom my soul delights; I have put my spirit upon him: he shall bring forth judgment to the Gentiles.
Setiap orang tentunya pernah berjanji. Tidak semua orang yang berjanji dapat menepati janjinya. Manusia pernah ingkar janji dengan berbagai alasan. Itulah sebabnya ada istilah yang berkata “PHP” (Pemberi Harapan Palsu). Mungkin kita pernah mengalami di-PHP-in oleh seseorang sehingga kita merasa kecewa. Tetapi satu hal yang pasti bahwa Allah bukanlah Pemberi Harapan Palsu (PHP) kepada kita, tetapi Dia adalah Pemberi Harapan Pasti (PHP) kepada setiap orang yang mempercayaiNya. Melalui Yesaya, hambaNya ini, Allah menyatakan penggenapan janjiNya kepada Israel umat yang dikasihiNya.
Kitab Yesaya dalam bahasa Ibrani disebut Yesyayahu, yang artinya: Allah adalah keselamatan. Pada zamannya, nabi Yesaya telah menubuatkan kedatangan Mesias, Sang Juru Selamat sebagaimana firman yang telah diterimanya dari Allah.
Kitab Yesaya 42:1-9 ini merupakan salah satu nubuat tentang Yesus Kristus, Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan kita. Dialah yang sangat berkenan di hadapanNya. Dia telah dipilih dan ditetapkan-Nya sebagai Mesias dan Juru Selamat manusia berdosa. Nubuatan ini merupakan janji Allah kepada umat Israel ketika sedang berada di pembuangan Babel. Dalam situasi sulit, bahkan hampir putus asa karena terbuang di Babel sekitar 70 taon, bangsa Israel menerima janji Allah melalui nabi Yesaya. Mungkin saja mereka sulit percaya akan janji keselamatan itu. Mereka merasa telah ditinggalkan oleh Allah karena dosa dan pelanggaran mereka. Mereka telah berpaling dari Allah dan menyembah berhala, mereka jatuh ke dalam kesombongan dan mengandalkan kekuatan militer bangsa-bangsa lain. Dengan kata lain, mereka telah berpaling dan meninggalkan Allah yang telah menyelamatkan nenek moyang mereka dahulu kala dari penindasan Mesir. Mereka telah melupakan Allah. Oleh karena itu, bangsa Israel telah menerima satu pelajaran yang berharga atas dosa-dosa mereka, mereka menerima teguran Allah melalui pembuangan Babel.
Meskipun bangsa itu telah berdosa dan menjalani hukuman atas dosa-dosa mereka, Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Allah senantiasa setia menanti pertobatan umat yang dikasihiNya itu. Allah tidak berkenan terhadap kematian mereka atas dosa-dosa mereka. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! (Yehezkiel 33:11). Jadi, Allah tetap mengasihi manusia berdosa itu, karena pada dasarnya Allah adalah kasih dan Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita. Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita (1 Yoh.4:10). Jadi, Allah adalah kasih dan senantiasa mengasihi umat pilihanNya. Melalui nabi Yesaya Allah ingin menyatakan kasih dan kesetiaanNya kepada bangsa Israel yang sedang berada dalam pembuangan Babel. Pembuangan ini telah membuat mereka menderita, dan merasa ditinggalkan oleh Allah. Tetapi, sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkan mereka, merekalah yang telah meninggalkan Allah.
Janji keselamatan itu telah dinyatakan Allah melalui Yesaya, nabiNya itu. Allah berkata: “Lihat, itu hambaKu yang Kupegang, orang pilihanKu, yang kepadaNya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.” (Yes.42:1). Siapakah yang disebut sebagai hamba yang dipilih dan yang berkenan di hadapanNya itu? Ini adalah nubuatan akan kedatangan Mesias, Yesus Juru Selamat. Sejak awal, Allah telah menetapkan Dia sebagai Juru Selamat dunia ini. Allah telah menaruh Roh KudusNya di atasnya. Yesus adalah Anak yang dikasihi olehNya dan kepadaNya saja Dia berkenan (Mat.3:17). Ini menunjukkan kesatuan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus yang disebut dengan Trinitatis (Ketritunggalan Allah).
Oleh karena itu, melalui firman hari ini, kita terpanggil untuk:
*a. Melihat Yesus Juru Selamat kita*
Dalam nas ini dikatakan: “Lihat, itu hambaKu yang kupegang…”. Dengan kata lain, Allah ingin kita melihat perbuatanNya yang besar. Bahwa Allah sangat mengasihi umatNya, sekalipun mereka berdosa Allah tetap setia bahkan mempersiapkan Sang Juru Selamat. Dia disebut sebagai hamba, karena Yesus adalah Juru Selamat yang harus menderita dan mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia yang berdosa. Keselamatan itu sungguh nyata telah disediakan oleh Allah.
*b. Mempercayai Yesus Juru Selamat kita*
Salah satu sikap untuk menerima keselamatan yang dianugerahkan oleh Allah adalah dengan percaya. Kita harus mempercayai bahwa Allah sangat mengasihi kita dan telah memberikan Anak yang dikasihiNya untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa.
*c. Menaati hukum Allah*
Kita harus mensyukuri anugerah Allah di dalam AnakNya Yesus Kristus. Sudah sepatutnya kita berbahagia atas keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada kita orang berdosa. Allah telah melimpahkan kasih setiaNya kepada orang-orang berdosa. Sudah sepatutnya kita berbahagia dan bersyukur atas kebaikan Allah. Kita telah menerima karya besar Allah atas pengampunan segala dosa-dosa kita. Marilah kita bersyukur atas segala kasih karunia Allah. Amin.
Salam dari tim 12: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar