Kamis, 09 Juni 2022

PANGGILAN UNTUK MENELADANI KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7623891611016172/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 10 Juni 2022


*PENDERITAAN : PANGGILAN UNTUK MENELADANI KRISTUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 2 : 21 (TB) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya


1 Peter 2 : 21 (KJV) For even here unto were ye called: because Christ also suffered for us, leaving us an example, that ye should follow his steps  


Mengikut Yesus keputusan ku, seluruh hidupku mengikut Yesus. Mengikut Yesus keputusan ku, ku tak ingkar, ku tak ingkar." demikian kutipan lirik lagu dalam Buku Nyanyian HKBP yang disadur dari lagu rakya India. Lagu ini menggambarkan dengan jelas bagaimana realita kehidupan setiap orang percaya dalam menjalani waktu demi waktu yang masih Tuhan berikan kepadanya. Berbagai alur cerita dilalui, suka dan duka saling memperlengkapi setiap pribadi untuk menjadi orang percaya yang semakin berpengharapan hanya kepada Tuhan serta hanya meneladani Kristus di dalam hidupnya.


Firman Tuhan pada hari ini juga menjadi sebuah pedoman sekaligus kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai cerita lika-liku kehidupan ini. Melalui Petrus, kita diingatkan tak selamanya hidup ini berada dalam zona nyaman, bahkan kita diingatkan agar tetap bisa didalam sukacita sekalipun hidup penuh dengan pergumulan dan pencobaan. Seringkali terjadi kesalahan konsep bagi orang Kristen yang mengira bahwa mengikuti Yesus hanya dikelilingi oleh damai sejahtera dalam versi dan ukuran manusia. Padahal sedari awal juga Yesus sudah mengingatkan kita bahwa setiap pengikut Yesus harus setia untuk memikul salibnya sendiri dan mengosongkan diri.


Hidup sebagai pengikut Yesus Kristus juga diperhadapkan dengan kenyataan yang menantang bahkan pahit. Kita tidak berbuat kesalahan tetapi bisa menjadi korban dari kesalahan orang lain. Maka hidup secara Kristiani sebagaimana dinyatakan dalam 1 Petrus 1: 6 menunjukkan secara jelas bahwa bergembiralah dalam pergumulan dan persoalan juga ketika kita akan dapatkan cemooh dan juga pujian. Namun yang paling utama dalam konteks ini ialah bagaimana umat selalu memiliki pengharapan di tengah persoalan.


Mereka yang menjadi pengikut Yesus pada jaman Petrus adalah mereka yang berada di tingkat hamba dan hamba berarti mereka tidak memiliki otoritas. Hamba berarti mereka berada dalam wilayah yang penuh dengan tekanan dan himpitan. Maka penderitaan yang dialami bukan karena cara hidup mereka tetapi lebih karena pilihan hidup mereka. Pilihan hidup itu dikatakan dengan bahasa yang jelas sebagai hidup yang penuh pengharapan dengan meneladani Kristus. Di dalam kehidupanNya sebagai manusia, Yesus memiliki perasaan sebagai manusia biasa. Normalnya bisa merasa lapar, haus, sedih, marah, dan kecewa. Bahkan Yesus pernah merasa takut dan stres luar biasa, hingga peluhnya dikatakan seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44). Namun demikian, tidak sedikit pun Yesus menyimpang dari ketetapan dan aturan TUHAN. Dengan kata lain Yesus tidak pernah jatuh ke dalam dosa, tidak pernah sampai bersalah dalam perkataan maupun perbuatanNya, seberat apapun kehidupan dan tugas pengorbanan yang harus Ia lakukan. Yesus menyelesaikan semuanya dengan baik dan keluar sebagai pemenang.


Yesus adalah Allah sejati dan manusia yang sejati yang berkuasa atas kehidupan orang percaya bahkan menyerahkan nyawaNya bagi dunia yang penuh dengan dosa. Dia rela menderita demi umat manusia yang telah jatuh dalam dosa karena tidak mampu untuk menyelamatkan dirinya sendiri, melainkan dengan karya Kristus. Penderitaan selalu menyertai kehidupan manusia, karena melalui penderitaan kuasa Tuhan nyata bagi orang yang bertahan di dalamnya. Penderitaan merupakan cara Tuhan untuk menyadarkan umatNya supaya tidak bersandar pada kekuatan sendiri melainkan bersandar pada Allah yang memberikan pengharapan dalam setiap kesesakan, serta menyadari bahwa Kristus telah terlebih dahulu menderita bagi umat manusia. Maka dengan demikian, nyatalah firman Tuhan hari ini bagi kita bahwa, *penderitaan adalah panggilan untuk meneladani Kristus*.


Maka kehadiran kita sebagai umat yang mewarisi kasih karunia Allah membuat kita tetap tegar dalam pergumulan dan tidak kehilangan arah dalam penderitaan oleh karena pengharapan yang senantiasa menyala. Inilah konsekuensi dari pilihan kehidupan yang kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Baik suka maupun duka yang kita alami di dalam kehidupan ini adalah demi kebaikan kita sebagai orang kristen yang setia dan berpengharapan penuh kepada Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim 12 (PS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...