Rabu, 02 Maret 2022

HOSANA, DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DI DALAM NAMA TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7160947687310569/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 3 Maret 2022


*HOSANA, DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Markus 11: 9 “Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,


Mark (KJV) 11:9 And they that went before, and they that followed, cried, saying, Hosanna; Blessed is he that cometh in the name of the Lord: 


Sahabat yang baik hati .Tentu kita pasti memiliki seorang idola, orang yang kita kagumi. Banyak hal yang kita contoh, dari seorang yang kita idolakan, tentu kita berharap suatu waktu boleh bertemu langsung dan bercengkrama dengan idola tersebut. Ketika seorang idola, yang kita kagumi boleh bertemu langsung, bertatap muka dengan kita tentu kita sangat bangga, sangat senang dan terharu, kita tidak bisa membanyangkan orang yang kita kagumi selama ini hanya boleh kita lihat di sebuah media, dari jarak jauh tiba-tiba hadir dan bertatap muka dengan kita, sungguh perasaaan sangat senang yang tidak bisa tergambarkan, rasa senang, puas, gembira bahkan euphoria yang berlebih pasti akan terjadi dalam situasi tersebut.


Sahabat yang baik, nats renungan kita pagi ini adalah kisah Yesus memasuki Yerusalem (Markus 11:1-11) Keberadaan Tuhan Yesus di suatu tempat selalu menarik perhatian banyak orang. Tidak heran mengapa orang banyak selalu ingin melihatNya sebab namaNya sudah begitu populer dan apa yang diperbuatNya selalu menjadi pembicaraan khalayak ramai. Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat; mengubah air menjadi anggur, mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan orang-orang sakit bahkan membangkitkan orang mati. Kedatangan Tuhan Yesus ke Yerusalem disambut oleh orang banyak dan namaNya dielu-elukan. Ia disambut bagai seorang raja. Memang Tuhan Yesus adalah Raja, namun tidak seperti raja yang dibayangkan oleh banyak orang yang mengelu-elukanNya saat di Yerusalem itu.


Dari sekian banyak kisah di alkitab, baru kali ini Yesus disambut begitu meriah. Dengan menunggangi seekor keledai, Yesus disambut bak raja dan pahlawan oleh banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, menyebarkan ranting-ranting hijau dan meneriakkan : “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!” Mengapa mereka melakukan demikian? Bukan hanya karena Yesus sudah begitu populer, dikenal sebagai sosok yang berkuasa dan melakukan berbagai mujizat. Tetapi karena kata ‘Hosana’ sebenarnya berasal dari istilah Ibrani “hosyiana” yang berarti “tolonglah, selamatkan kami sekarang!” Artinya mereka menyambut Yesus dengan harapan besar bahwa Yesus kelak menjadi raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.


Orang Kristen banyak yang hanya menjadi pengagum dan menjadikan Yesus sebagai idola, belum mengenal Yesus yang sebenarnya. Bahkan murid-murid Yesus pun seringkali tidak mengenal Yesus secara benar padahal mereka selalu bersama dengan Yesus (Mark. 8:27-28; Mat. 16:13-16), yang hanya mengagumi perbuatan-perbuatan Yesus tapi tidak mengerti untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Memang tidak gampang untuk meneladani apa yang sudah Yesus lakukan, apalagi hidup sebagai ‘hamba’ Allah  yang penuh pengorbanan hanya untuk kemulian Allah. Siapa pun kita tidak akan mampu untuk berkorban seperti Yesus tetapi paling tidak kita bisa berusaha untuk berbuat yang terbaik dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Rendah hati, tidak sombong terlebih bisa membawa damai untuk orang lain.


Suara, seruan kita dalam hidup sehari-hari yang begitu sulit seperti apakah kah ketika ketakutan dan persoalan hidup semakin pelik, bencana gempa, ekonomi yang tidak stabil, bahan-bahan rumah tangga yang sulit didapat seperti minyak makan, perang Rusia versus Ukrania dan wabah virus Corona yang tidak kita tahu kapan berakhir? Apakah kita masih bisa berseru‘Hosana’, memuji Tuhan, memohon pertolongan Tuhan, namun justru menghindari salib yang harus kita pikul? Menerima segala yang baik, menghindar dari jalan sulit yang Tuhan ingin untuk kita hadapi? Seperti orang-orang yang berteriak memuji Yesus tapi yang kemudian berseru : “salibkan Dia!”

Sahabat yang baik, Perjalanan sengsara Yesus kiranya menjadi teladan bagi kita untuk setia kepada Allah. Agar kita dapat menghayati sukacita, kegembiraan, kesuksesan sebagai berkat Tuhan. Tetapi juga masa-masa susah, malang, sakit dan derita dalam kuasa penyertaan Allah. Dibalik salib, ada keselamatan, damai sejahtera dan kemuliaan yang kelak dinyatakan-Nya. Orang yang bertahan itulah yang memperoleh mahkota kehidupan (Matius 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.). 


Allah mengajarkan dan memberikan kita janji-Nya yang paling kuat “Yeremia 29:11, dikatakan “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Tetaplah bertahan dan bersabar Yohanes 16:33 disebutkan, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Sahabat yang baik hati, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara dan senantiasa menguatkan kita untuk bertahan dalam segala hal. Amin


Salam dari tim penulis: RS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...