Selasa, 29 Maret 2022

HIDUPKU BERASAL DARI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7283339631738040/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 30 Maret 2022


*HIDUPKU BERASAL DARI TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ayub 33:4

“Roh Allah telah membuat aku, dan nafas yang Mahakuasa membuat aku hidup.”


Job 33:4 NKJV

The Spirit of God has made me, And the breath of the Almighty gives me life.


Rupiah dicetak oleh Bank Indonesia, US Dollar oleh FED atau Bank Sentral Amerika, tetapi hidup, nafas hanya Tuhan yang menciptakannya. Kesadaran yang menceritakan bahwa hidup kita ini berasal dari Tuhan. Walaupun seorang ibu dapat melahirkan seorang anak, itu adalah otoritas Allah memberikannya. Sehebat apapun usaha manusia untuk menciptakan kehidupan, sehebat apapun kecanggihan teknologi sebagai usaha manusia menciptakan hal-hal yang baru, kehidupan hanyalah berasal dari Allah. Manusia hanya dapat mengelola dari apa yang diciptakan oleh Allah. Tidak ada yang baru, tidak ada hal yang diciptakan oleh manusia sebab hanya Allah yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Walau di dalam menjalani kehidupan yang berasal dari Allah ini, manusia selalu memiliki rasa ingin tahu dan selalu ingin menambah informasi dan pengetahuan tentang kehidupan.  


Mengetahui informasi dapat mendatangkan rasa aman. Wajar kalau kita ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Ayub ingin tahu apa yang sedang terjadi, mengapa dia menderita. Elihu hadir dan merasa berhak menjawab pertanyaan Ayub. Awalnya ingin menguatkan dan memberi dukungan dalam pergumulan yang sedang dihadapi oleh Ayub namun kemudian menjadi tergoda mempersalahkan Ayub dengan mengatakan bahwa Allah telah menjawab pertanyaannya tetapi Ayub yang tidak mendengarkannya. Elihu salah menilai Allah dalam hal ini. Jika Allah harus menjawab semua pertanyaan kita, maka kita tidak akan diuji secara cukup. Ujian terbesar Ayub bukanlah penderitaan yang menimpanya melainkan bahwa dia tidak mengetahui mengapa dia menderita. Ujian terbesar kita adalah bahwa kita harus memercayai kebaikan Allah meskipun kita tidak memahami mengapa kehidupan kita berlangsung dengan suatu cara yang tidak kita mengerti dan menurut pikiran manusia tidak wajar, dan bahkan banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita berkaitan dengan peristiwa dalam kehidupan ini dan kita tidak menemukan jawabannya. Hanya percaya sepenuhnya kepada Allah, sumber kehidupan. Dia mengetahui yang terbaik sesuai dengan kemampuan kita. 


Penderitaan yang sedang kita alami karena keadaan yang sedang terjadi ini kita pakai sebagai alat kesaksian bagi kita. Katakanlah dan saksikanlah bahwa Roh Allah yang mengijinkan kita menikmati kehidupan hingga saat ini. Dengan berbagai keadaan, sakit penyakit, pergumulan dalam keluarga maupun pekerjaan atau bahkan keadaan baik-baik saja yang sedang kita nikmati, tetap saksikan dan perkatakan bahwa Allah yang mengijinkan kita hidup hingga saat ini. Walau banyak pertanyaan kita tentang kehidupan ini, satu yang kita percayai bahwa Allah yang menganugrahkan kehidupan ini, Dialah pemilik kehidupan ini. 

Bukan seberapa lama hidup di dunia ini maka menjadi berarti di hadapan Allah. Tetapi bagaimana kita mempergunakan hidup yang singkat ini menjadi hidup yang berguna, hidup yang menjadi alat Tuhan menyatakan kuasaNya, hidup yang mencapai tujuan dari Sang Pencipta yaitu Allah kita. Mari jalani hidup ini dalam kasih dan tuntunan Tuhan dengan melakukan yang terbaik dari diri kita. Walau penderitaan datang silih berganti dalam hidup ini, tetaplah percaya akan Allah sumber kehidupan sebab Dia dapat memakai suka duka untuk kebaikan kita. 


Jika Allah mengatakan sudah waktunya kembali kepadaNya, maka tidak ada yang dapat kita lakukan menundanya. Selagi masih diberikan kesempatan menjalani kehidupan ini, marilah kita jalani dengan setia kepada sumber kehidupan kita.  Amin! 


Salam Tim: (MP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...