Kamis, 31 Maret 2022

TUHAN MEMBUKA MATA YANG BUTA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7292377007500969/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivas

Jumat, 1 April 2022


*TUHAN MEMBUKA MATA YANG BUTA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Mazmur 146:8 (TB)  TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.


Psalms 146:8 (RWV)  The LORD openeth the eyes of the blind: the LORD raiseth them that are bowed down: the LORD loveth the righteous:


Kehadiran Injil adalah tahun pembebasan bagi orang miskin, papa, lemah dan disabilitas. Yesus hadir menyembuhkan: yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yaang bisu berbicara dan yang tuli mendengar.  Jaman sebelum kekristenan sering orang buta dikucilkan, orang kusta dipasung dan tidak bisa berkeliaran di tempat umum. Di tanah Batak misalnya sebelum missionaries datang orang buta menjadi beban bagi keluarga bahkan dianggap aib sedangkan orang kusta dipasung.  Missionaries melihat ini menjadi perhatian gereja, maka mereka dikumpulkan di satu tempat dan mereka dilatih untuk berbagai keterampilan: beternak, bertani dan membuat kerajinan. Tempat pelatihan inilah yang dikenal dengan nama Hepata yang berada di Laguboti. 


Missionaries bukan hanya memanusiakan mereka, tetapi mereka dilatih menjadi mandiri dan menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang sangat diminati masyarakat.  Hepata telah membuka kuk penderitaan tuna netra, dulu mereka dianggap beban tetapi mereka bisa menjadi mandiri dan menghasilkan berbagai kerajinan tangan. Kehadiran Injil mengubah beban menjadi berkat.


Injil pembebasan bukan hanya milik orang yang sehat, tetapi utamanya bagi mereka yang mengalami beban hidup yang menekan. Inilah tugas mesianis yang digenapi oleh Yesus saat membaca kitab suci. 

Lukas 4:18-20 (TB)  "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.


Yesus telah menggenapi apa yang disampaikan oleh Pemazmur di dalam nyanyian ini. Yesus Kristus dalam pelayannya telah menyembuhkan berbagai penyakit, yang buta bisa melihat, yang bisu dapat berbicara, yang tuli bisa mendengar, lumpuh bisa berjalan dan mujizat lainnya. Yesus bukan hanya pemberi kesembuhan bagi disabilitas, tetapi Yesus telah menjadi kekuatan yang membebaskan, menyelamatkan dan menyeberangkan manusia dari kebinasaan menuju kehidupan yang kekal. Apa yang dilakukan oleh Yesus ini sudah dinyanyikan.oleh Mazmur ini: TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.


Bagaiamana kita memaknai ini, gereja harus hadir bagi orang yang lemah, memberikan kesembuhan fisik dan rohani bagi mereka yang sakit lewat topangan doa-doa. Gereja harus hadir sebagai penyebar kasih bagi sesama manusia. Keselamatan di dalam Yesus bukan hanya kesembuhan jasmani tetapi juga penyembuhan rohani. Ada orang memiliki mata yang terang namun buta dalam hal melakukan kehendak Allah. Ada orang yang rajin membaca Alkitab namun kering dan gersang dalam menghayati dan mengamalkan FirmanNya. Ada banyak orang mengaku Tuhan, Tuhan, namun tidak semua orang dengan menyebut nama Tuhan masuk sorga. 


Siapapun kita, hal yang harus kita syukuri bahwa Tuhan itu hadir membela orang yang lemah, membukakan mata yang buta dan . Tuhan memberikan peneguhan bagi kaki yang lemah. Sama seperti memberangkat umat Israel menuju tanah Kanaan,  


Tuhan mencelikkan mata orang yang buta, ini bukan hanya mencelikkan biji mata fisik, namun Firman Tuhan juga dapat mencelikkan mata iman kita agar melihat kebenaran. Meninggalkan hidup yang cuek dan tidak perduli menjadi hidup yang emphaty dan peduli bagi libgkungan sekitar.  Amen


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 29 Maret 2022

MENGASIHI LEBIH DAHULU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7278818855523451/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 29 Maret 2022


*MENGASIHI LEBIH DAHULU*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Yohanes 4:10

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.


1 Jhon 4:10 (NIV)

This is love: not that we loved God, but that he loved us and sent his Son as an atoning sacrifice for our sins.


Sahabat yang baik hati, pernahkan kita berpikir untuk menunggu orang lain supaya lebih dahulu mengasihi kita, setelah itu kita bisa iklas berbuat baik membalas kasih atau kebaikan itu? Menunggu orang melakukan perbuatan baik, menunggu orang lebih dahulu memaafkan, menunggu orang bertobat menjadi pribadi lebih baik namun akhirnya kita kecewa karena orang tersebut tidak kunjung berubah, malah semakin jahat. Dalam situasi lain, menunggu kita mapan atau berkecukupan dulu, setelah itu merasa siap untuk melakukan perbuatan baik atau mengasihi.


Pemikiran-pekikiran "kurang baik" di atas sering tanpa disadari juga dilakoni orang percaya pada masa kini. Nas kita pagi hari ini ingin mengingatkan konsep dasar bagi pengikut kristus dalam hal mengasihi atau berbuat baik. Allah mengasihi kita terlebih dahulu, dan dalam segala keadaan kita yang dulu, inilah kasih istimewa yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dia mengasihi kita, saat kita tidak memiliki kasih terhadapNya, saat kita berada dalam kesalahan, kesengsaraan, dan darah kita sendiri, saat kita tidak layak dikasihi, pantas dihukum, tercemar, dan najis, serta perlu dibersihkan dari dosa-dosa kita dalam darah yang suci. Tuhan Allah tidak pernah menungu manusia itu supaya lebih baik atau bertobat, Faktanya: justru kita dibeli, ditebus dalam keadaan keberdosaan kita dengan segala kekurangan kita. Ini adalah fakta yang haru membekas dan kita renungkan dan hargai setiap saat sehingga mendorong umat percaya untuk lebih sungguh mengasihi.


Sahabat yang baik hati, Bukti dari kasih Tuhan itu sangat nyata. Kristus menjadi pendamain bagi kita. Umumnya agama di dunia ini bependapat bahwa manusialah yang mencari Allah, namun realitas penebusan KeKristenan kita adalah bahwa  Allah di dalam Yesus Kristus mencari manusia yang jatuh ke dalam dosa itu! Nast kita pagi ini kembali menegaskan bahwa kebenaran yang mengagumkan bukanlah kasih kita kepada Allah, namun kasihNya kepada kita. Ia telah mencari kita melalui dosa dan diri kita, pemberontakan dan keangkuhan kita. Kebenaran yang mulia dari keKristenan adalah bahwa Allah mengasihi manusia yang jatuh dan telah memulai dan memelihara suatu kontak yang mengubah kehidupan. Yesus Kristus telah menjadi pendamaian kita dengan TUHAN, mendamaikan manusia dengan manusia (dirinya sendiri).  Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia.Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah. Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita, Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya. Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah.


Sahabat yang baik hati, kita sebagai orang percaya harus memiliki kemampuan untuk mengasihi karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Kasih yang kita miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada pengorbanan salib Kristus. Konsekuensi dari sini adalah, kita wajib saling mengasihi dan lebih dari itu, saling mendahului untuk mengasihi atau beerbuat baik (Bnd. Hendaklah kamu saling mengasihi  sebagai saudara dan saling mendahului y  dalam memberi hormat. Roma 12:10). Sahabat yang baik hati, kasih membutuhkan pengorbanan atau aksi nyata sebagai mana telah dilakukan TUHAN Allah di dalam Yesus Kristus.  Kasih mengalirlah pikiran yang penuh sukacita, rela dan bebas, melayani sesama secara iklas tanpa memperhitungkan rasa terima kasih maupun tak tahu budi, pujian maupun cacian, untung maupun rugi. Karena orang melayani bukan supaya ia boleh menempatkan orang lain di bawah kewajiban-kewajiban, tetapi dengan segala kebebasan dan kerelaan dia mencurahkan diri dari semua yang ia miliki .... seperti Bapa Surgawi telah secara bebas menolong kita di dalam Kristus, demikian juga kita harus menolong sesama kita secara bebas melalui tubuh kita dan pekerjaannya. Mari mengasihi lebih sungguh. Amin


Salam dari tim penulis: FS

HIDUPKU BERASAL DARI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7283339631738040/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 30 Maret 2022


*HIDUPKU BERASAL DARI TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ayub 33:4

“Roh Allah telah membuat aku, dan nafas yang Mahakuasa membuat aku hidup.”


Job 33:4 NKJV

The Spirit of God has made me, And the breath of the Almighty gives me life.


Rupiah dicetak oleh Bank Indonesia, US Dollar oleh FED atau Bank Sentral Amerika, tetapi hidup, nafas hanya Tuhan yang menciptakannya. Kesadaran yang menceritakan bahwa hidup kita ini berasal dari Tuhan. Walaupun seorang ibu dapat melahirkan seorang anak, itu adalah otoritas Allah memberikannya. Sehebat apapun usaha manusia untuk menciptakan kehidupan, sehebat apapun kecanggihan teknologi sebagai usaha manusia menciptakan hal-hal yang baru, kehidupan hanyalah berasal dari Allah. Manusia hanya dapat mengelola dari apa yang diciptakan oleh Allah. Tidak ada yang baru, tidak ada hal yang diciptakan oleh manusia sebab hanya Allah yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Walau di dalam menjalani kehidupan yang berasal dari Allah ini, manusia selalu memiliki rasa ingin tahu dan selalu ingin menambah informasi dan pengetahuan tentang kehidupan.  


Mengetahui informasi dapat mendatangkan rasa aman. Wajar kalau kita ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Ayub ingin tahu apa yang sedang terjadi, mengapa dia menderita. Elihu hadir dan merasa berhak menjawab pertanyaan Ayub. Awalnya ingin menguatkan dan memberi dukungan dalam pergumulan yang sedang dihadapi oleh Ayub namun kemudian menjadi tergoda mempersalahkan Ayub dengan mengatakan bahwa Allah telah menjawab pertanyaannya tetapi Ayub yang tidak mendengarkannya. Elihu salah menilai Allah dalam hal ini. Jika Allah harus menjawab semua pertanyaan kita, maka kita tidak akan diuji secara cukup. Ujian terbesar Ayub bukanlah penderitaan yang menimpanya melainkan bahwa dia tidak mengetahui mengapa dia menderita. Ujian terbesar kita adalah bahwa kita harus memercayai kebaikan Allah meskipun kita tidak memahami mengapa kehidupan kita berlangsung dengan suatu cara yang tidak kita mengerti dan menurut pikiran manusia tidak wajar, dan bahkan banyak sekali pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita berkaitan dengan peristiwa dalam kehidupan ini dan kita tidak menemukan jawabannya. Hanya percaya sepenuhnya kepada Allah, sumber kehidupan. Dia mengetahui yang terbaik sesuai dengan kemampuan kita. 


Penderitaan yang sedang kita alami karena keadaan yang sedang terjadi ini kita pakai sebagai alat kesaksian bagi kita. Katakanlah dan saksikanlah bahwa Roh Allah yang mengijinkan kita menikmati kehidupan hingga saat ini. Dengan berbagai keadaan, sakit penyakit, pergumulan dalam keluarga maupun pekerjaan atau bahkan keadaan baik-baik saja yang sedang kita nikmati, tetap saksikan dan perkatakan bahwa Allah yang mengijinkan kita hidup hingga saat ini. Walau banyak pertanyaan kita tentang kehidupan ini, satu yang kita percayai bahwa Allah yang menganugrahkan kehidupan ini, Dialah pemilik kehidupan ini. 

Bukan seberapa lama hidup di dunia ini maka menjadi berarti di hadapan Allah. Tetapi bagaimana kita mempergunakan hidup yang singkat ini menjadi hidup yang berguna, hidup yang menjadi alat Tuhan menyatakan kuasaNya, hidup yang mencapai tujuan dari Sang Pencipta yaitu Allah kita. Mari jalani hidup ini dalam kasih dan tuntunan Tuhan dengan melakukan yang terbaik dari diri kita. Walau penderitaan datang silih berganti dalam hidup ini, tetaplah percaya akan Allah sumber kehidupan sebab Dia dapat memakai suka duka untuk kebaikan kita. 


Jika Allah mengatakan sudah waktunya kembali kepadaNya, maka tidak ada yang dapat kita lakukan menundanya. Selagi masih diberikan kesempatan menjalani kehidupan ini, marilah kita jalani dengan setia kepada sumber kehidupan kita.  Amin! 


Salam Tim: (MP)

Minggu, 27 Maret 2022

JANGAN MENGANGGAP HINA HAL KECIL

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7274519232620080/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 28 Maret 2022


*JANGAN MEMANDANG HINA HAL KECIL*


Selamat Pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Zakaria 4: 10 Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi." 


Zakhari 4:10 For who hath despised the day of small things? for they shall rejoice, and shall see the plummet in the hand of Zerubbabel with those seven; they are the eyes of the LORD, which run to and fro through the whole earth. 


Zakharia berarti Tuhan Mengingat, mengingat bangsaNya, umat pilihanNya, ciptaanNya dengan kasih setia yang besar. Kitab Zakharia mengajarkan bahwa keselamatan tersedia bagi setiap orang. Keselamatan diberikan secara  universalisme, yang menyatakan bahwa semua orang akan diselamatkan karena kodrat Allah menghendaki seperti. itu. Sebaliknya, kitab ini mengajarkan bahwa Allah menginginkan setiap orang menyembahNya. Ia ingin menerima setiap orang yang menyembahNya, tanpa mempedulikan suku bangsa ataupun status politiknya. Ibarat seperti pelepasan Yudea dan Yerusalem dari musuh politik mereka. Zakharia menyatakan Allah berdaulat penuh atas dunia ini. Kita harus menyebarkan berita bahwa keselamatan Allah diberikan kepada setiap manusia; bagi semua bangsa, bahasa, suku dan budaya. 


Sahabat yang baik, Bukan hal yang mengejutkan lagi bila manusia menilai sesamanya berdasarkan apa yang terlihat dari luar dan dari apa yang dimiliki.  Terhadap mereka yang kaya kita begitu segan dan hormat, tetapi terhadap mereka yang biasa, apalagi miskin, kita cenderung meremehkan dan memandang rendah.  Sepanjang sejarah kehidupan manusia, kecongkakanlah menjadi malapetaka terbesar yang menghancurkan kehidupan manusia. Ayat ini adalah penglihatan yang diberikan Allah kepada Zakharia ketika mereka keluar dari pengasingan/pembuangan di Babel. Hal yang wajar ketika berharap sekembalinya dari pembuangan Babel, mendapatkan kehidupan baru, tanah yang subur, kekayaan yang berlimpah, tetapi kenyataannya adalah puing-puing bangunan lama, tanah yang penuh dengan semak belukar, bahkan Bait Allah sebagai simbol keperkasaan bangsa Israel dahulu hancur lebur, sehingga dengan realita tersebut mereka menjadi pesimis, bahkan membandingkan enaknya hidup di Babel dibandingkan hidup kembali ditanah yang harus dengan kerja keras dibangun.


Sahabat yang baik. Tidak ada satupun rencana Allah yang meleset, yang gagal. Ketika Tuhan sedang mengerjakaan rencananya dalam kehidupan kita, seringkali bisa membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak enak. Kita mungkin diperhadapkan kepada orang yang sukar, atau kita menghadapi keadaan yang kita tidak sukai sama sekali.Ketika semua ini terjadi, daripada mengeluh dan membuat jiwa kita jadi kecut, atau kita berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk merubah situasi menjadi yang kita sukai; lebih baik kita lakukan perenungan kedalam roh dan jiwa kita, dan berdoa kepada Tuhan: ” Tuhan, terimakasih buat apa yang sedang Engkau kerjakan dalam roh dan jiwaku. Sadarilah bahwa Tuhan lebih tertarik untuk mengubah kita dari pada mengubah keadaan sekeliling kita.Allah menginginkan kita Jangan menunggu keadaan berubah menjadi baik, setelah itu baru sikap kita berubah, itu bisa menjadi terlambat.Kita harus bersikap dan berbuat yang terbaik ditempat kita sekarang biarpun itu bukan tempat yang kita suka. Kita harus bisa menjadi yang terbaik sekarang ini baik ketika sedang berada ditempat yang baik maupun ditempat yang tidak baik.


Sahabat yang Baik demikianlah Zakharia mengajarkan kepada Israel yang pesimis bahwa keadaan mereka akan dipulihkan, Zerubabel dipakai Allah untuk menjadi alatnya, keselamatan Allah akan diwujudkan Dalam bahasa Asyur-Babel, berasal dari kata Zəru Bābel, artinya, "Benih dari Babel", yaitu orang yang dibuahi di Babel.orang yang lahir dan dibesarkan dalam proses pembuangan. Jika Allah bertindak tidak ada satupun kekuatan yang dapat menghentikannya, bahkan yang paling hina sekalipun yang dianggap manusia dipakai Allah untuk menunjkkan kuasanya. Oleh karena itu teks ini juga mengajarkan agar kita bisa saling menghormati, saling mengasih, menghargai sebab Allah berfirman Amsal 8:13,Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat dan mulut penuh tipu muslihat.


Sahabat yang baik hati, Kita semua berharga di hadapan Allah. Kasihnya besar dan sampai kepada semua orang, mari kita jaga kasih Allah dalam sikap kita melihat sesama. Amin


Salam dari tim: RS

Kamis, 24 Maret 2022

DISELAMATKAN OLEH TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7260891803982823/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 25 Maret 2022


*DISELAMATKAN OLEH TUHAN*


Mazmur 116:6 (TB)  TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku. 


Psalms 116:6 (UKJV)  The LORD perserves the simple: I was brought low, and he helped me. 


Seberat apapun pergumulan yang kita hadapi, tetaplah berpengharapan janagn pernah berputus asa. Sama seperti anggota keluarga yang sakit sekalipun pasien sudah akut dan koma serta sangat tipis kemungkinan untuk sembuh, tetapi tetap mengupanyakan pengobatan di rumah sakit terbaik dan dokter-dokter terbaik agar pasien sembuh. Manusia harus tetap berusaha dan Tuhan menentukan.


Dalam renungan hari ini, pemazmur nampaknya sudah terkekang dan pasrah menunggu lonceng kematian. Tali-tali maut sudah mengikatnya dan tidak dapat lagi melepaskan diri dari kematian. Dia sudah lemah, pasrah serta tinggal menunggu lonceng kematian  tetapi Tuhan menyelamatkan. Ibarat seorang petarung yang menerima pukulan bertubi-


Pemazmur mengalami kesulitan terberat, tidak berdaya seolah sudah dihantarkan kepada dunia orang mati dan pemazmur mengalami kesesakan dan kedukaan. Tidak ada lagi opsi atau pilihan pada Pemazmur, pasrah dan menunggu lonceng kematian. Namun bukankah kepasrahan karena keputusasaan. Kepasrahan dimaksud adalah penyerahan diri sepenuhnya bahwa Tuhan menolong dan menyelamatkan. Mazmur 116:4, 6-7 (TB)  Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!"

TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku.

Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.


Dari pergumulan pemazmur ini kita menemukan pelajaran yang sangat berharga. Pemazmur menjalani keadaan sulit dengan berserah kepada Tuhan. Pemazmur merendahkan hati dihadapan Tuhan dan terbuka atas apa yang dialaminya. Dalam keadaan lemah dan tidak berdaya semua harapan ditumpahkan kepada Tuhan. Apa yang dilakukan pemazmur disini menjadi contoh menjalani pergumulan hidup ini.  Kita melakukan yang menjadi tugas kita dan  selanjutnya percaya dan biarkan Tuhan melakukan yang menjadi bagiannya. Kita percaya pertolonganNya tidak pernah terlambat.


Sahabatku Tuhan memberkati dan melindungi saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 23 Maret 2022

MERENDAHKAN HATI

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10227972977973696&id=1350091128&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi


MERENDAHKAN DIRI DIHADAPAN TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


1 Petrus 5:6 (TB)  Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 


1 Peter 5:6 (RWV)  Humble yourselves therefore under the mighty hand of God, that he may exalt you in due time:


Saya baru saja membaca fabel tKodok dan Kerbau, di dekat sebuah kolam tinggallah kawanan kodok mereka akrab bermain satu dengan yang lain. Ada satu kodok yang badannya besar melebihi kodok hang lain. Kawanan kodok mengakui tidak ada binatang sebesar dia yang mereka lihat sebelumnya. Kodok besar itu sangat bangga atas tubuhnya yang besar. Saat tertidur datanglah seekor kerbau minum dioinggir kolam, anak kodok ketakutan dan heran apa gerangan yang datang dan dia bertanya. Kerbaupun  memberitahu bahwa dia kerbau, sama seperti kalian binatang juga. Usai minum sang kerbau pergi meninggalkan kolam dan kodok hang meilihatnya. Taklama kmudian terbangunlah kodok besar itu dan anaknya bercerita rupanya maaih ada binatang yang lebih besar darinya. Tidak berterima ada binatang yang lebih besar darinya maka sang kodok berdiri menium udara dan memperbesar perutnya dan bertanya apa ada sebesar ini? Anak kodok yang melihat, itu tak seberapa kerbaunya lebih besar. Sang kodok pun meniup udara lagi dan memperbesar perutnya dua kali lipat dan bekata: apa ada sebesar ini? Anaknya menjawab belum seberapa. Sang kodok meniup udara lagi sangat banhak hingga semua kulit kepalanya berisi udara, dan kodok yang lain sangat kuatir dan beri saran sudah jangan lakukan itu, biarlah terima saja ada binatang lain yang lebih besar. Dia tidak berterima dan berusaha menarik udara lagi hingga terdengr...prak.... tubuh sang kodok meletus dan mati seketika.


Kisah diatas adalah fabel yang mendidik agar setiap orang tidak sombong tetapi menerima keberadaan diri dan menghormati orang lain. Jangan pernah mengaggap rendah orang lain tapi jadilah orang yang merendahkan diri. Swperri pesan ayat harian hari ini tentang kerendahan hati atau "humble". Menerima keberadaan diri kita dan bahkan menggangap orang lain lebih utama. 


Humble sering juga diterjemahkan 'sederhana', 'rendah hati' dan 'low profile'. Sifat rendah hati adalah pribadi yang mulia karena tidak pernah meninggikan diri, menonjolkan diri tetapi menempatkan diri secara tepat , hormat terhadap orang lain. Seorang yang renda hati akan bersahaja da bersahabat bagi semua orang. 


Tuhan sangat menghendaki sifat rendah hati pada setipa orang percaya dan sebaliknya meruntuhkan kesembongan. Jika kita baca narasi-narasi Alkitab banyak berupa perlawanan terhadap tinggi hati. Kisah kejatuhan manusia jatuh dalam dosa. Kisah pembangunan Menara Babel, Kisah Musa menghadapi Firaun, Kisah Daud melawan Goliad, Herodes ditampar malaikat dll. Kisah-kisah tersebut tentu hendak mengajarkan Alkitab yang menentang kesombongan dan mengajarkan agar setiap orang memiliki rendah hati. 


Teladan dalam rendah hati adalah Yesus sendiri. Bagaimana Yesus menghidupi kerendahan hati ini dituliskan dalam Filipi 2:5-7 (TB)  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 

yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.


Yesus mengajarkan dan melakukan hidup yang rendah hati. Ketika murid-muridnya hendak berlomba menjadi orang yang lebih besar diantara murid-murid, Yesus menasihatkan pada Matius 20:26 (TB)  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,


Demikian juga dengan nasihat Yesus kepada kita bahwa 

Matius 23:12 (TB)  Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.


Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan pagi ini mengingatkannkita, jadilah diri sendiri yang mensyukuri penyertaan Tuhan dan memohon pertolongan agar diberi hati yang melayani dan sifat rendah hati. Biarlah segala kesombongan, tinggi hati dan keinginan menjadi besar dari yang lain jauh dari kita. Mari teladani Tuhan Yesus yang rendah hati dalam perbuatan dan peerkataanNya. 

Keteladanan Yesus yang rendah hati menjadi patron bagi setiap orang yang mengikut Yesus. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 21 Maret 2022

LAHIR BARU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7247749258630411/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Selasa, 22 Maret 2022


*LAHIR BARU*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 1 : 23 (TB) Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal.


1 Peter 1 : 23 (KJV) Being born again, not of corruptible seed, but of incorruptible, by the word of God, which liveth and abideth for ever.


Sahabat yang baik hati, Firman Tuhan dalam Roma 3 : 23 mengatakan bahwa “Semua orang telah berdosa”. Maka yang harus dilakukan adalah pertobatan atau lahir baru karena didalam Yoh 3:5 “Jawab Yesus: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan roh, ia tidak dapat masuk kedalam Kerajaan Allah”. kelahiran secara fisik menghadirkan kita didunia ini, tetapi kelahiran kembali yaitu dari Roh akan mengantarkan kita kedalam kerajaan Allah. untuk itu kelahiran kembali sangat dibutuhkan oleh orang-orang percaya.


Sahabat yang baik hati, secara sadar kita tidak akan pernah tahu kapan kita dilahirkan secara fisik jika tidak ada orang yang memberitahukan kepada kita. Tetapi didalam iman kepercayaan, kita mengakui bahwa kita dilahirkan untuk kemuliaan Tuhan. Ketika kita pun menghidupi perjalanan kehidupan kita sudah seharusnya adalah untuk kemuliaan Tuhan. pertanyaannya kepada kita harus lahir baru? bagaimana kita lahir baru? kita dilahirkan kembali bukan berarti ia masuk kembali kedalam rahim ibunya (Joh 3:4) tetapi kita dilahirkan kembali untuk semakin bisa hidup didalam Roh dan Firman Tuhan secara utuh. Saat kita dilahirkan kembali itu adalah pekerjaan Roh Kudus, membangkitkan hati kita dari kelemahan bahkan kematian rohani. meskipun mungkin kita tidak menyadari perubahan didalam kehidupan kita. 


Sahabat yang baik hati, bagaimana sebenarnya Firman Allah melahirkan kita kembali? Petrus berkata bahwa Firman yang melahirkan kita kembali adalah Firman yang berkuasa dan Firman yang hidup, kedua hal tersebutlah yang memiliki kuasa untuk mengubah hidup manusia. Saat Petrus mengatakan bahwa kita dilahirkan kembali oleh Firman Tuhan, maka Firman Tuhanlah yang menjadi bagian mutlak didalam kehidupan orang percaya. Sehingga ketika Firman Tuhan adalah bagian mutlak kehidupan orang percaya, maka Firman Tuhan yang membawa kita kedalam pertobatan. Ketika kita menjadi anak-anak Allah ada  kelahiran kembali oleh Roh Kudus yang menuntun kita kedalam pertobatan tersebut. Roh kuduslah yang menuntun kita mengerti akan Firman Tuhan yang menjadi sentral kehidupan orang-orang percaya baik secara pribadi atau dalam kehidupan bergereja. Petrus mengatakan bahwa Firman Allah yang melahirkan kita kembali supaya kita dapat mengenal Yesus Kristus dengan tepat. Maka sudah seharusnya kehidupan orang Kristen tidak dapat dipisahkan dengan Firman Tuhan. kehidupan orang Kristen/percaya harus kembali kepada apa yang Tuhan inginkan, kita harus memberikan ruang dan tempat kepada Firman Tuhan untuk mengontrol, menguasai dan memimpin kehidupan kita. untuk itu sahabat yang baik hati, marilah kita secara bersamasama mau dibaharui dan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus didalam Firman Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim: BP

Sabtu, 19 Maret 2022

BERTOBAT AGAR TIDAK BINASA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7239306009474736/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Okuli, 20 Maret 2020

Nas; Lukas 13:1-9


*BERTOBAT AGAR TIDAK BINASA*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, apakah yang terpikir pada diri anda jika mengetahui dan melihat orang mati mengenaskan? Mungkin anda merasa takut dan bertanya mengapa bisa terjadi demikian?  Apakah ada salah mereka kok bisa sampai terjadi demikian? Begitulah pendapat orang pada umumnya. 


Di kalangan Yahudi ada sebuah pandangan disebut dengan teodisi bahwa penderitaan yang terjadi pada seseorang adalah hukuman Tuhan. Ajaran seperti itu muncul dari pemahaman bahwa Tuhan itu baik dan akan mendatangkan kebaikan bagi orang saleh dan setia mengikuti perintahaNya. Sebalik akan mendatangkan hukuman bagi orang yang melanggar perintah Tuhan dan perilaku jahat. Semua yang baik datang dari Tuhan, penderitaan dan hal-hal buruk merupakan buah kejahatan. Dengan pandangan demikian tercipta pemahaman jika terjadi hal buruk kepada seseorang itu dianggap sebagai hukuman Tuhan. Pandangan teodisi ini dapat membuat orang menghakimi orang lain  jika ada penderigaan pasti ada kesalahan yang dilakukan sehingga mendatangkan murka Tuhan. 


Alkitab menentang pandangan teodisi yang demikian, penderitaan yang terjadi belum tentu akibat dari kesalahan orang. Faktanya ada kalanya orang baik dan tidak melakukan kesalahan apapun tetapi harus menjalani dan mengalami hal buruk sebagaimana dialami Ayub. Kitab Ayub dan kitab sastra hikmat lainnya mengajarkan semua yang terjadi di dunia ini diketahui oleh Tuhan, karena Tuhan pencipta dan mengatur segala ciptannyaNya. Hal buruk yang menimpa seseorang belum tentu akibat kesalahan mereka. Alkitab mengajarkan bahwa jika hal buruk terjadi pada orang baik jangan berputus asa tetapi tetap setia dan mencari hikmat dari apa yang dialami. Bisa saja dengan menjalani penderitaan meruoakan jalan Tuhan memberikan hal baik bagi orang yang dikasihi Tuhan.


*1. Jangan menghakimi, jangan tambahi duka orang yang berduka dengan prasangka yang macam-macam.*


Bagaimana orang memahami penderitaan? Merupakan salah satu hal yang dijawab oleh kotbah ini. Setelah Yesus melakukan pengajaran khusus kepada murid-muridNya (dalam pasal 12), diceritakan ada beberapa orang menyampaikan kabar tentang kematian orang Galilea yang dibunuh oleh Pilatus aaat mereka menyampaikan kurban di Bait Allah. Kematian mereka sangat tersebar bagi masyarakat karena kematian yang sangat menyedihkan. Darah mereka bercampur dengan korban yang mereka berikan. Spintas, bisa menjadi pertanyaan bikankan mereka berbuat baik dan membeeikan kurban? Tetapi apa yang mereka alami cukup naas. 


Yesus menjawab mereka dengan tegas dan seolah sudah tahu apa motivasi mereka menanyakannya. Lukas 13:2-3 (TB)  Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?

Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.


Prasangka mereka yang menyampaikan kejadian tersebut tentu sama seperti teodisi Yahudi yang dijelaskan diatas. Mereka berprasangka bahwa kematian naas tersebut karena ada kesalahan atau dosa mereka. Suatu sikap yang menghakimi yang menambah duka bagi keluarga mereka yang kehilangan dan berduka. Prasangka buruk yang menghakimi (judge) merupakan perbuatan yang tidak kristiani. Pesan Yesua yang tegas hendak menyampaikan bahwa jika kita masih menikmati hidup ini belum tentu mereka lebih taat atau setia kepada  Tuhan dari mereka yang mengalami penderitaan. Tuhan menunggu pertobatan kita, jika tidak menggunakan waktu untuk bertobat maka akan binasa.


Menampik prasangkan yang menyampaikan kabar kematian naas orang Galilea. Yesus menambahkan cerita yang sudah viral atau umum diketahui kalangan Yahudi saat itu.  Dimana pernah terjadi menara dekat Siloam jatuh seketika itu 18 orang meninggal dunia. Apakah ada dosa atau kesalahan mereka? Mereka tak berbuat apa-apa tapi kejadian itu membuat mereka meninggal. Yesus menambahkan cerita ini hendak menyampaikan bahwa kematian naas yang terjadi bukanlah akibat dosa dan bukan pula karena pemberontakan atau kejahatan mereka. 

Mereka telah berduka maka jangan tambahi lagi duka mereka dengan prasangka-prasangka yang meyakitkan hati. Yesus mau memberikan pesan, jika tidak bisa mengurangi beban dan duka mereka dengan berdoa bagi mereka agar kuat dan tabah, maka diam saja.


Jika kita baca Kitab Ayub, sahabat-sahabat Ayub pernah berprasangka buruk pada Ayub atas segala penderitaan yang dialaminya. Sahabatnya berpikir tidak mungkin penderitaan datang begitu saja dan pasti ada kesalahan Ayub. Ayub membela diri dan bersedia dikoreksi dari lubuk hati yang terdalam.  Prasangka sahabat-sahabat Ayub membuat Ayub kesal hingga menyebut sahabatnya sebagai "penghibur sialan". (Ayub 16:2 Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!)


*2. Jika tahu Tuhan murka atas kejahatan maka bertobatlah agar jangan binasa.*


Dari apa yang disampaikan oleh Yesus,  pelajaran kedua yang kita petik dari kotbah ini adalah jika tahi Tuhan murka atas kejahatan dan pelanggaran maka bertobatlah agar tidak binasa. Kita harus menyadari sepnuhnya bahwa mereka yang mengalami kejadian naas bukan lebih buruk dari mereka yang hidupnya amam-aman saja. Justru menjadi kayros untuk merenungkan secara dalam bahwa Tuhan masih memberi waktu untuk memperbaiki diri. 


Saya mengajak kita merekonstruksi kejadian menara Siloam, bagaimana duka yang dialami oleh keluarga dari 18 orang? Di luar 18 orang itu pasti ada yang selamat. Mereka yang selamat itu lasti tidak lebih baik, lebih soleh dan lebih taat dari mereka yang meninggal. Maka dapat kita tarik suatu pelajaran jika diberi kesempatan untuk hidup itu bukan karena kebaikan mereka namun Tuhan beri kesempatan untuk berubah dan menghasilkan perbuatan baik. Atau noleh kita bahasakan begi: jika Tuhan masih belum murka atas dosa dan perbuatan kita, itu bukan berarti kita tidak salah dan tidak berdosa, tetapi karena masih diberj kesempatan untuk memperbaiki diri. 


Bersyukur lepas dari peristowa naas juga harus berhati-hati. Saya masih ingat ada kejadian naas pada tanggal 1 Januari 2015. Pesawa Air Asia dsri Surabaya ke asingaoura kehilangan kontak setelah 50 menit di udara dan  akhirnya diketahui seluruh penumpang meninggal dunia sebanyak 163 orang. Rupanya ada satu keluarga penumpang yang tidak ikut terbang dalam pesawat karena ketidura dan terlambat. Setelahbtahu pesawatnya jatuh beri kesaksian "Inge meyakini ada campur tangan Tuhan yang mengingatkan akan adanya bahaya bila dia berangkat." “Sekelebat itu terlintas bayangan, Tuhan mungkin kasih penglihatan ya, saya jelas sekali melihat pesawat AirAsia, gambaran pesawat AirAsia crash (tabrakan), pecah. Nah, terus di dalam hati saya itu ada yang bicara, kamu berlima akan celaka,” papar Inge. (https://www-voaindonesia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.voaindonesia.com/amp/selamat-dari-kecelakaan-airasia-karena-batal-berangkat)


Pernyataan keluarga ini mendapat kommen dari banyak kalangan apakah keluarga yang ikut jatuh tidak disayang Tuhan? Benar keluarga Inge selamat namun mesti lebih bijak mengekpressikan kebahagiaan terluput dari peristiwa naas yang mendatangkan duka bagi orang lain. Artinya rasa sukurnya ada namun rasa sukurnya itu dalam saat-saat berduka jangan sampai mengurangi emphatic pada korban. Luputnya dari suatu peristiwa naas bukan karena kebaikan dan kesalehan. Apa yang terjadi dalam hidup ini sulit kita pahami, namun dari apa yang dialami kita dapat belajar menemukan kehendak Allah. Saat kita menemukan kehendak Allah. 


Itulah sebabnya Yesus sangat keras mengecam: "jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."


*3. Jangan kutuki pohon yang tidak berbuah, namun berusahalah menjadikannya berbuah.*


Perumpamaan pohon ara ini sangat pentong diperhatikan agar jangan cepat membuat keputusan terhadap orang yang tidak menghasilkan seperti yang diharapkan, namun cerita pohon ara ini  hendak mengajak kita mengasah lebih tajam apa yang dapat kita perbuat agar berbuah? Sudah tiga tahun membiarkannya berrumbuh namun tak menghasilkan apa-apa, ada baiknya ditebang saja diganti dengan tanaman lain. 


Namun hamba pwkerja di kwbun itu memohon: 

Lukas 13:8-9 (TB)  Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,

mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"


Permohonan hamba itu merupakan permohonan kita bersama dihadapan Tuhan. Mungkin banyak hal yang diharapkan Tuhan dari kkta, namun kita belum menghasilkan apa-apa bagi Tuhan.  Tidak ada alasan lagi untuk memberi waktu bagi kita. Namun Tuhan baik permohonan kita masi terus didengarkan dan diberi kesempatan.


Sekarang marilah kita buat perencanaan seperti hamba tersebut, dia akan mencangkul dan memupuknya. Artinya dia bekerja keras lagi dan berupaya melakukan usaha extra agar dapat berbuah. Kita adalah ppelerja itu dan sekaligus pohon ara. Sebagai pwkerja kita berusaha agar pohon ara berbuah dengan usaha pemgolahan tanah dan pemupukan. Kita jugalah pohon ara yang ditunggu-tunggu oleh Tuhan untuk menghasilkan buah. 


Sahabatku, Tuhan memberkati kita semua. Kiranya kotbah minggu ini memberikan semangat bagi kita untuk hidup lebih baik, sikap korektif pada diei sendiri dan memperbaiki kelakuan (bertibat) dan berusaha untuk menghasilkan buah-buah yang manis bagi Tuhan. 


Salam: Pdt Nekson  M Simanjuntak

Jumat, 18 Maret 2022

JANJI TUHAN ADALAH YA DAN AMIN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7235064076565596/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 19 Maret 2022


*JANJI TUHAN IALAH YA DAN AMIN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


2 Korintus 1: 20

Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.


2 Corinthians 1: 20 (KJV)

For all the promises of God in him are yea, and in him Amen, unto the glory of God by us.


Sahabat yang baik, sebagai manusia tidak seorangpun dari kita yang luput dari kekurangan, kehilafan dan kesalahan. Karena keterbatasan kita sebagai manusia, ada kalanya tanpa di sengaja tindakan dan perbuatan kita tidak sesuai dengan harapan dan  mengecewakan orang lain. 


Sahabat yang baik, demikian juga dengan Paulus. Sebagai seorang rasul ia juga tidak luput dari keterbatasan yang tidak bisa sepenuhnya memenuhi harapan orang-orang yang ada di Korintus. Apalagi mereka yang memang tidak terlalu simpati dan tidak suka dengan pelayanan dan pemberitaan Paulus, mereka berusaha mencari-cari celah kekurangan dan keterbatasan Paulus untuk mereka pakai sebagai alat menjelek-jelekkan dan menjatuhkan Paulus. Dalam perikop ini misalnya, ada perdebatan karena sepertinya Paulus tidak memenuhi perkataannya yang berjanji akan kembali ke Korintus. Beberapa dari mereka menganggap Paulus ingkar janji dan tidak patut dicontoh.


Namun, Paulus melalui ayat ini ingin menegaskan bahwa sebenarnya Paulus tidak berniat untuk tidak melewati Korintus setelah melakukan perjalanan, namun karena satu dan lain hal maka niatnya itu tidak dapat ia realisasikan. Paulus juga sadar, bahwa perdebatan ini juga terjadi karena banyak orang yang membenci pemberitaan Paulus tentang Yesus Kristus, sehingga mereka berusaha mencari kelemahan dan kesalahan Paulus. Oleh karena itulah Paulus mencoba menegaskan bahwa Kristus yang ia beritakan itu adalah gambaran Allah Tuhan yang setia memegang janjiNya. Kristus adalah Tuhan yang datang ke dunia untuk memenuhi janjiNya untuk menyelamatkan manusia dari kekelaman dosa. Kristus adalah bukti nyata dari kasih Allah yang terbesar pada kita, sehingga Dia memenuhi janji penyelamatan yang Allah firmankan. Yohanes 3: 16 berkata: "karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal" . 


Sahabat yang baik, saat ini kita sudah memasuki minggu-minggu sengsara Kristus. Di minggu sengsara ini kita pun diingatkan akan penggenapan janji keselamatan Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Moment ini sekaligus ingin membuktikan pada kita bahwa Allah tidak pernah ingkar janji. Janji penyelamatan yang Ia firmankan pasti digenapi pada waktunya. 


Sahabat yang baik, Allah, bukanlah manusia yang mungkin bisa saja tidak menepati janjinya. Allah adalah Tuhan yang Maha sempurna, yang tidak pernah lupa akan janji-janjiNya. Dia Maha mengetahui kapan janji-janjiNya itu akan digenapi karena hanya Dialah Tuhan yang mengetahui apa yang terbaik bagi kebutuhan kita umatNya. Oleh karena itu, kita sebagai orang percaya kita harus percaya dan meng-aminkan segala janji Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan ragukan perbuatan-perbuatan Allah sebab ranjanganNya adalah rancangan yang mendatangkan damai sejahtera. Walaupun, mungkin para pemberita Injil memiliki keterbatasan, kelemahan bahkan kehilafan dalam memberitakan Kristus Tuhan pada kita, namun iman dan percaya kita pada janji Tuhan jangan sampai goyah. Sebab janji-Nya Ya dan amin


Salam dari Tim: MHS

Kamis, 17 Maret 2022

ENGKAULAH YANG BERKUASA ATAS SEGALANYA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7230510443687626/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 18 Maret 2022


*ENGKAULAH YANG BERKUASA ATAS SEGALA-GALANYA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Tawarikh 29:12 

Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. 


1 Chronicles 29: 12 NKJV

Both riches and honor come from You, and You reign over all. In Your hand is power and might; In Your hand it is to make great and to give strength to all.


Syair Kidung Jemaat No. 289:8 “Tuhan Pencipta Semesta”

Pemb’rian kami s’lamanya dari tanganMu asalnya; yang Kauterima itulah yang Kauberi.


Dari syair lagu ini yang dapat dihubungkan dengan 1 Tawarikh 29:12-14 ini menyatakan kepada orang percaya bahwa apa yang kita berikan bukan berasal dari diri kita sendiri tetapi apa yang kita berikan adalah dari yang kita terima. Kita menerimaNya dari Allah Sang pemilik segalanya, penguasa segalanya. Dialah yang memiliki kekayaan, kemuliaan. Dia yang memberkati segala usaha dan pekerjaan sehingga kita dapat memberikan dari apa yang telah Tuhan berikan bagi kita melalui usaha dan pekerjaan. Dia yang menganugrahkan kesehatan bagi kita sehingga kita sanggup mengerjakan pekerjaan yang harus kita kerjakan. 


Dalam hal ini, ketika Daud mempersiapkan segala kebutuhan untuk membangun Bait Allah, Daud pertama sekali memberikan dari apa harta yang dia miliki sehingga masyarakatnya tergerak untuk memberikan dari apa yang mereka punyai. Daud memahami, apa yang dia sanggup berikan bukan karena kehebatan dan kekayaannya, Daud memandang apa yang terjadi di hadapannya adalah karena kemurahan Tuhan yang menggerakkan setiap hati, bahkan hatinya sendiri untuk memberikan sumbangan pembangunan Bait suci Allah. 

Dari pengalaman Daud mengumpulkan sumbangan untuk pembangunan Bait Suci Allah, Daud menyanyikan pujian bagi Allah. Daud menyaksikan bahwa “kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.” Dengan lagu pujian ini Daud menyaksikan kemahakuasaan Allah atas segala-galanya. Daud tidak menyombongkan dari apa yang telah dia berikan untuk persiapan pembangunan Bait Allah. Daud tidak menyombongkan apa yang telah terkumpul itu adalah karena dirinya sendiri. Kita mengetahui Daud sebagai raja yang masyhur dan jaya, tentu memiliki kekayaan namun semuanya tidak membuat Daud menyombongkan apa yang ada padanya. Daud menyadari semua yang ada padanya adalah berasal dari Allah, diberikan oleh Allah. Apa yang Duad berikan untuk mempersiapkan pembangunan Bait Suci Allah adalah berasal dari Allah. 


Kesaksian Daud tentang kekayaan, kemuliaan, kekuatan, kejayaan, kebesaran, kekokohan dari sudut pandang manusia mungkin itu ada pada Daud tetapi Daud mengatakan bahwa semuanya itu berasal dari Allah, yang berkuasa atas segala-galanya. Bagaimanakah dengan kesaksian kita? Apakah yang kita miliki saat ini dan apa yang telah sanggup kita berikan?

Sahabat yang baik hati, saksikanlah bahwa Allah adalah penguasa segala-galanya, pujilah Allah yang memberikan apa yang kita butuhkan, pujilah Allah yang berkuasa atas seluruh kehidupan kita, pujilah Allah yang telah mengasihi kita dan menganugrahkan kehidupan selama-lamanya serta mengampuni segala dosa pelanggaran yang kita lakukan. Ada banyak hal yang dapat kita saksikan tentang Allah melalui kehidupan kit aini. Maka cobalah untuk menyebutkannya dan mengungkapkannya bagi Allah yang berkuasa atas segalanya. Kita tidak sama dengan apa yang dialami oleh Daud tetapi kita memiliki pengalaman massing-masing untuk menyaksikan kekayaan, kemuliaan, kekuatan, kejayaan, kebesaran, dan kekokohan Allah dalam hidup kita. Hal-hal sederhana dalam hidup ini juga dapat menjadi kesaksian kita atas Allah yang berkuasa atas segala-galanya. Kesaksianmu atas kemahakuasaan Allah atas segala-galanya dan kesaksianmu atas apa yang kau beri adalah yang kau terima dari Allah merupakan satu indikator kerendahan hati.


Kiranya Tuhan Allah yang Mahakuasa memampukan kita untuk senantiasa bersaksi, memuji memuliakan Allah di dalam Yesus Kristus atas segala yang ada pada kita. Amin


Salam dari Tim (MP)

Selasa, 15 Maret 2022

SEGALA YANG BERNAFAS MEMUJI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7221252827946721/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis 3 Maret 2022


*SEGALA YANG BERNAFAS MEMUJI TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang bai hati, marilah menggunakan waktu senenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenjngkan Firman Tuhan


Mazmur 150:6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!


Psalam 150:6 Let every thing that hath breath praise the LORD. Praise ye the LORD. 


Sahabat yang baik hati, kita menyakini puncak dari karya Allah dalam proses pencipaataan dari yang tidak ada menjadi ada adalah penciptaan manusia. "Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej 2:7). Pencipta langit dan bumi melakukan dua hal pada saat menciptakan manusia. Pertama, Ia membentuk manusia dari debu tanah, dan, kedua, Ia menghembuskan nafas-Nya sendiri ke dalam lubang hidung Adam. Dengan demikian kita harus menyadari bahwa nafas yang ada pada diri kita berasal dari Allah.


Sahabat yang baik, bernafas merupakan sebuah nikmat yang seringkali diabaikan manusia. Kalau hari ini kita masih bisa bernafas dengan gratis, kita seharusnya lebih banyak bersyukur, sebab nafas kehidupan adalah muzizat yang sangat besar yang setiap makhluk menerimanya dari Allah.  Nafas kehidupan yang diberikan Allah adalah bentuk kasih sayangnya pada kita, agar melalui nafas kehidupan yang diberikanya kita melaksanaan tugas dan tanggung jawab kita, sebagai makhkota ciptaanNya. Kejadian. 1:26-28 dikatakan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai “ Gambar” yang diambil dari kata bahasa Ibrani (TSELEM : ﬨלּﬦ) yang berarti buah ukiran/patung sedangkan kata “Serupa” (DEMUTH:   דּמּוֹﬨ) juga diambil dari kata bahasa Ibrani yang berarti  “keserupaan, kemiripan, kesegambar. Kesegambaran dan keserupaan dengan Allah bukan diartikan “sama/serupa dalam bentuk fisik seperti kaki, tangan, mulut,mata, kulit, rambut dan lain sebagainya  tetapi lebih diartikan dalam bentuk non fisik atau fisat  Saat Allah menciptakan manusia,laki-laki dan perempuan, Allah berfirman “Baiklah Kita menciptakan mereka segambar dan serupa dengan Kita”, artinya bahwa semua hal yang baik di dalam diri Allah diberikan kepada manusia yaitu: kebaikan,kepintaran, kesabaran, sukacita, damai sejahtera, menolong, kemurahan, kesetiaan, kesucian, dan lain sebagainya. Semua itu diberikan Allah kepada manusia yang menjadikan manusia serupa dan segambar dengan Allah. Sebagai makhota ciptaan Allah peran utama dan terutama dari manusia adalah memelihara, menjaga semua aspek yang telah dicipatakan oleh Allah. 


Sahabat yang baik hati dengan demikian tidak ada alasan untuk menjadi sombong, angkuh, melainkan dengan kesadaran yang tinggi, sebagai ciptaan/makhota Allah manusia harus manjadi tokoh, pelaku utama untuk melaksankan tugas dan tanggung jawabnya, selahsatu tugas dan taunggung jawab dari manusia adalah memuji Tuhan. Memuji tuhan dilakukan oleh manusia sebab


1. Allahlah pencipta segala sesuatunya yang ada dan yang akan ada didunia ini (Yesaya 40:28 Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Yesaya 44:24 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi -- siapakah yang mendampingi Aku?)


2. Sebagai bagian ciptaannya Allah menginginkan kita menjadi saksi keagungannya Yesaya 43:21, “umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”Allah rindu agar setiap aspek kehidupan umat-Nya dipenuhi dengan pujian akan kebesaran-Nya. Itu sebabnya Dia telah melahirbarukan kita semua, dan memberikan perintah untuk bersaksi tentang nama Yesus sampai keujung-ujung Bumi, yaitu agar semua orang mengenal-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat. Kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya, seperti disaksikan dalam ayat berikut, “semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!” (Yesaya 43:7)


3. Nafas tidak bisa kita simpan untuk dipakai kemudian. Jika kita memilih untuk menahan nafas, maka kita akan melewatkan kesempatan untuk itu. Bahkan jika kita menahannya untuk waktu yang lama kita bisa pingsan lalu mati. Karena itulah selagi nafas itu masih ada dalam diri kita, kita harus mampu mempergunakannya dengan sebaik-baiknya demi kemuliaan Tuhan. Memuji, menyembahNya dan mensyukuri kebaikan-kebaikan Tuhan bagi diri kita. Jangan sampai kita menyia-nyiakan nafas yang telah Dia anugerahkan kepada kita dengan hal-hal yang menyakiti hatiNya. "Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada.." (Kisah Para Rasul 17:28), menyadari itulah kita harus mempergunakan setiap kesempatan yang ada dalam hidup kita, selagi nafas masih ada, untuk terus memuji dan memuliakan Tuhan.

Ketika nafas ini masih berada pada kita, adalah baik jika itu dipakai untuk alasan yang tepat, sebuah alasan yang menjadi landasan kita untuk hidup, yaitu untuk memuji Tuhan. To worship Him, baik dengan memujiNya secara langsung dengan kata-kata maupun dengan menjaga perkataan dan perbuatan yang kita lakukan/ucapkan selagi masih bernafas. 


Sahabat yang baik, Memuji Tuhan adalah sikap iman yang amat penting dalam kehidupan orang Kristen. Dengan pujian, orang Kristen mengungkapkan imannya. Karena itu, hidup orang Kristen selalu diwarnai dengan nyanyian atau lagu-lagu pujian. Dalam segala situasi orang Kristen selalu memuji Tuhan. Tak hanya ketika berulang tahun, kelimpahan berkat, kenaikan pangkat, kelulusan dan peristiwa “syukur” lainnya. Dalam situasi berduka dan menderita pun, orang Kristen tetap tampil memuji Tuhan. Mari kita puji Tuhan dengan segala perkataan dan perbuatan kita yang nyata. Amen


Salam dari tim penulis: RS

Minggu, 13 Maret 2022

TETAP BERSYUKUR

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7211880585550612/?sfnsn=wiwspmo

Pdt. Nekson M Simanjuntak

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 14 Maret 2022


*TETAP BERSYUKUR KARENA KASIH SETIA TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 107: 3, 8 (TB) : "Yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia."


Psalm 107: 3, 8 (KJV) : "And Oh that men would praise the LORD for his goodness, and for his wonderful works to the children of men gathered them out of the lands, from the east, and from the west, from the north, and from the south!"


Sang pemazmur mengingatkan orang percaya untuk memuji dan bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya yang menanggapi kesulitan dan penderitaan yang terjadi, betapapun berdosanya serta memberontaknya terhadap Tuhan. Umat Israel dikumpulkan Tuhan dari negeri-negeri di mana mereka telah dibuang. Di tengah kelaparan, kehausan, dan kecemasan selama pengembaraan umat itu melewati gurun dan belantara menuju tanah perjanjian, Tuhan senantiasa memelihara dan menuntun mereka. Penyertaan dan kasih setia Tuhan tetap, tak berubah. Nas ini juga ditujukan bagi kita orang percaya masa kini agar senantiasa bersyukur memuji Tuhan sekalipun di dalam kesesakan dan penderitaan seraya berseru mohon campur tangan-Nya dalam perantauan kita di dunia ini. Karena kasih setia Tuhan berupa belas kasih berkemurahan membentang luas bak samudera tak bertepi dan tak berkesudahan atas orang-orang yang takut akan Dia. Alkitab menyatakan biarpun gunung-gunung beranjak  dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih-Nya tidak akan beranjak. Bahkan dalam Yesaya 54:8 diserukan, "dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia  abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu."  


Salah satu hal penting yang harus dipunyai umat percaya adalah kemampuan untuk tetap bersyukur meskipun keadaan tak baik, bahkan dalam kondisi paling pahit sekalipun! Dengan bersyukur, kita mengimani bahwa Tuhan adalah kekuatan, perisai dan gantungan hidup kita, dan hanya kepada-Nya lah kita percaya sebagai Sang Pemilik hidup kita. Kita bisa belajar dari Ayub, yang dalam penderitaan amat sangat, bahkan kehilangan segalanya, dia tetap memuji Allah dengan mengatakan: "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!" (Ay.1:21b). Pertanyaan mendasarnya adalah, apa yg membuat kita bersyukur sekalipun faktanya masih dicengkram banyak masalah, bahkan tak kunjung terselesaikan? Sekurang-kurangnya ada 3 alasan: Pertama,  keyakinan bahwa Tuhan pasti akan menjawab doa-doa kita. Pada saat kita berseru, Tuhan mau mendengar dan akan menjawab pada waktu-Nya. Tuhan adalah Maha hadir, bahkan Yunus dari dalam perut ikan di dasar laut sekalipun ketika berdoa didengar dan dijawab Tuhan. Juga harus diimani bahwa Tuhan akan memelihara kita serta menyelesaian semuanya seturut rancangan-Nya. Kedua, Tuhan akan tambahkan kekuatan kepada setiap kita untuk mampu memikul beban persoalan yang menerpa hidup ini, apakah ketika kita kehilangan pekerjaan, atau menghadapi sakit penyakit dan kesusahan lainnya. Kenyataan menunjukkan, banyak ibu rumah tangga ketika kehilangan suaminya di saat anak-anaknya masih kecil-kecil, Tuhan menambahkan kekuatan kepada mereka untuk bisa memelihara dan membesarkan anak-anaknya serta menyekolahkannya. Banyak kisah demikian bagi mereka yang tetap bersyukur, berserah serta memohon belas kasih Tuhan dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Kristus Yesus. Ketiga, Keyakinan bahwa Tuhan setia menyertai dan akan mengerjakan porsi karya-Nya dalam kehidupan kita dan menyelesaikannya tepat waktu. Banyak hal dalam hidup sehari-hari yang datang sebagai karunia, bukan upah kebaikan kita. Bahkan hal-hal yang semestinya tak pantas kita dapatkan. 


Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana cara bersyukur yang berkenan bagi Tuhan?  Antara lain:  Pertama, diungkapkan lewat ucapan dan doa pujian serta ibadah untuk penyembahan dan penghormatan kepada Tuhan sekaligus menghargai berkat-berkat yang Tuhan karuniakan dalam hidup kita, baik materi maupun non materi yang kita terima seperti: talenta, kesehatan, bahkan setiap tarikan nafas detik lepas detik. Kedua, bersyukur dengan tindakan konkrit lewat buah-buah iman yang memuliakan Tuhan. Salah satunya menjadi saluran berkat bagi sesama, tidak musiman seperti halnya pohon ara yang dikutuk Yesus karena tak berbuah ketika Yesus menginginkannya. Persembahan hidup seutuhnya lewat pelayanan kasih adalah salah satu yang dikenan-Nya. Kedua, menyenangkan hati Tuhan, dengan ketaatan dan kesetiaan dalam kerendahan hati sambil terus memuji, memuliakan Tuhan dalam persekutuan dengan-Nya di setiap keadaan. Selalu rindu untuk hidup dalam jalan dan kebenaran Firman-Nya. Ketiga, mencari, membawa, dan menguatkan jiwa-jiwa yang terhilang, tersesat, terluka, dan terpinggirkan kembali kepada pertobatan berbalik mengampiri Allah untuk memperoleh pengampunan menuju anugerah karunia keselamatan kekal.


Sahabat yang baik! Kasih setia Tuhan adalah pengangan hidup kita untuk tetap berpengharapan kepada-Nya. Kita jadikan perilaku kebersyukuran menjadi gaya hidup kristiani kita. Amin.


Salam dari Tim Renungan (TEM)

Sabtu, 12 Maret 2022

JANGAN TAKUT, AKULAH PERISAIMU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7207359132669424/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu REMINISCERE, 13 Maret 2022

Nas: Kejadian 15:1-6


*JANGAN TAKUT, UPAHMU SANGAT BESAR*


Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, ada banyak hal yang membuat kita takut menjalani kehidupan ini. Takut itu menghantui orang sukses atau gagal; orang kaya atau miskin, pejabat tinggii atau pegawai biasa. Ketakutan orang sukses takut gagal dan tidak bisa mempertahankannya sedangkan orang gagal takut kehilangan popularitas dan reputasi. Siapun bisa saja rasa takut muncul saat sukses atau gagal, ketakutan bisa menjadi  virus yang melemahkan namun ketakutan juga dapat menjadi energi yang besar menghantarkan orang mencapai kesuksesan. 


Kotbah minggu ini merupakan perjumpaan Abraham dengan Tuhan. Tuhan menguatkan janjiNya akan memiliki seorang anak dari Sarah yang akan menjadi ahli waris bagi Abraham. Sebagaimana kita ketahui Abraham dipanggil Tuhan untuk meninggalkan Haran (Ur Kasdim) ke tanah yang akan ditunjukkan oleh Tuhan. Kemana itu, masih belum pasti. Ini jugalah menjadi salah satu dasar iman Abraham, *dalam ketidak pastian di pwecaya dan menuruti perintah Allah*. Abraham percaya akan janji Tuhan. Ini suatu kelebihan hidup orang percaya, berangkat dari iman percaya. Bagaimana kita percaya bahwa Tuhan adalah perisai, penolong dan pemberi solusi atas tantangan kehiduoan yang kita jalani. 


Abraham mengikuti panggilan Tuhan dan mewarisi janji Tuhan satu demi satu. Ada empat janji Tuhan kepada Abraham menurut Kejadian 12:1-4, yaitu: memberkati Abraham, nama yang mashyur, keturunan menjadi bangsa yang besar dan mewarisi tanah perjanjian.  Konsekwensinya, Abraham harus meninggalkan orangtuanya, kampung halamannya dan segala yang memikat hatinya dalam dunia lamanya menuju kepada satu tujuan menurut panggilan Allah. Keputusan Abraham adalah mengikuti panggilan Allah. Satu persatu janji Tuhan diterima oleh Abraham: berkat yang belimpah,  nama yang masyur, bersahabat dan disegani oleh raja Kota Salem. 


Pertanyaan bagaimana Abraham bisa menjadi banhsa yang besar sementara dia belum memiliki anak dari Sarah? Abraham dalam perikop kotbah ini benar-benar mengungkapkan keluhan dan megakutannya kepada Tuhan. Kemudian Tuhan sendiri menjawab Abraham. Marilahnkita ambil beberapa pelajaran berharga dari kotbah ini yang sekaligus menguatkan kita dalam menjalani kehidupan ini.


*Jangan Takut!*

Baru-baru belanja di online saya beli barang murah hanya 15.000, dan besoknya datang. Berikutnya pernah saya beli barang hampir 200.000,- dua hari belum datang saya langsung kuatir jangan, pikiran pun mengawang awang jangan-jangan saya tertipu. Sebelum barang itu tiba ada harap-harap cemas dan galau istilah jaman now.  Itu salah satu contoh kecil bahwa sebelum seseorang memenuhi janji sepenuhnya maka dua hal ini akan selalu muncul, pertama: tetap percaya dan optimis akan memenuhinya. Opsi kedua adalah kuatir dan galau, jangan-jangan dia hanya PHP


Abraham telah diberkati Tuhan, janjinya satu demi satu telah diberikan Tuhan, namun janji bagaimana nenjadi bangsa yang besar masih pertanyaan  bagi Abraham. Bagaimana mungkin anak-anak dan keturunan Abraham akan seperti bintang di langit dan pasir dipantai, sungguh suatu bilangan  yang tak terhingga. Bagaimana itu terjadi jika belum punya anak dari Sarah isterinya? 


Dalam keadaan galau, Tuhan menguatkan Abraham. Kejadian 15:1 (TB)  Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."


Jangan takut! Pesan yang sangat berharga meneguhkan Abraham. Allah sendiri pemberi harapan pasti. Tuhan memiliki segalanya, segalanya mungkin bagi Tuhan. Karena itu berjalan di dalam terang Tuhan tidak perlu takut, karena Tuhan sendiri penjaga dan pelindung. Tidak perlu takut akan apa yang akan kita butuhkan karena segalanya ada padaNya. 


*Akulah perisaimu*

Dalam konteks perang tentu seorang pahlawan harus memiliki dua hal ini: kekuatan dan pertahanan. Kekuatan seorang pahlawan terletak pada ketangkasan dan kemampuannya untuk mengalahkan musuh dan mengorganisir pasukan yang dimilikinya. Seorang pemimpin pasukan harus mempertimbangan kekuatan pasukannya dalam malawan musuh, jika kekuatan musuh lebih besar san tak ada titik lemah tidak ada gunanya meneruskan itu hanya akan menjadi korban yang sia-sia. Mengenai pertahanan juga sangat menentukan, bisa saja seorang pahlawan tangguh dan kuat serta memiliki pasukan hebat tetapi kalau pertahanan tidak kuat, maka kemenangan yang seharusnya milik akan berpindah ke pihak lawan. 


Perisai adalah alat pertahanan yang membentengi diri agar dapat bertahan dan menangkis serangan musuh. Perisai biasanya terbuat dari lempengan baja yang sangat kuat dan akan dapat menahan serangan panah, tumbak dan pedang. Dengan perisai di tangan  seorang prajurit akan percaya diri dan merasa terlindungi dalam peperangan.


Tuhan adalah kekuatan dan perisai umatNya. Mazmur 28:8 (TB)  TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!  Mazmur ini berisi doa permohonan dan sekaligus sebagai keyakinan pemazmur bahwa Tuhanlah kekuatan dan perisai umatNya menghadapi musuh-musuhnya. Tidak ada kekuatan lain, tetapi hanya bersandar kepada Tuhan. Mereka adalah umat pilihan Allah dan pemimpin-pemimpin mereka adalah yang diurapi Allah. 


Jika Tuhan berbicara pada Abraham, Akulah perisaimu merupakan suatu jaminan bahwa Tuhan menjadi pengawal dan pelindung serta pemberian kepasgian bahwa janji Allah akan nyata bagi Abraham. Dalam bayang-bayang ketidak pastian Tuhan sendiri hadir memastikan. Kekuatan dan perisai orang percaya menjalani kehidupan ini Tuhan. Diabakan menolong, melindungi dan menyelamatkan kita. 


Dalam kesempatan ini ada baiknya juga kita berdoa untuk rakyat Ukraina yang mengalami goncangan atas invansi Rusia. Banyak korban jiga, pwngungsi dan mungkin tidak tahu pergi kemana. Rakyat Ukraina dalam ketakutan dan kepastian. Kita berdoa agar Tuhan jugalah menjadi perisai bagi mereka. Berbagai lembaga gereja dunia telah menyerukan agar Rusia melakukan genjatan senjata demi kemanusiaan.  Demikian berbagai negara dunia menyerukan perdamaian bagi Ukraina guna mengurangi korban. Akulah perisaimu suatu janji Allah hang akan mendatangkan pwrlindungan bagi para korban


Tuhan adalah perisaiku, merupakan janji yang memberikan semangat dan motivasi juga bagi kita hari ini. Tuhan berjanji akan melindungi dan menyeberangkan kita dari pandemi covid ini dan segala kesusahan yang ditimbulkannya.


*Upahmu Besar*

Setelah Tuhan menguatkan Abrahan dengan perkataan: jangan takut, Akukah perisaimu. Kalimat berikutnya yang disampaikan oleh Tuhan kepada Abraham adalah "upahmu besar." Upah dimaksud disini adalah penghargaan atas kesetiaan Abraham. Kesetiaan Abraham tisak akan sia-sia, tetap akan mendapat upah yang besar. 


Upah bagi setiap pekerja merupakan hal yang ditunggu. Seorang pekerja mau berlelah seharian demi upah. Ibarat seorang petani bekerja keras melakukan tahapan demi tahapan dalam pertanian dan setia menunggu panen. Demikian seorang atlet yang berlatih dan bertanding untuk meraih upah berupa medali. Upah adalah bahagian penghargaan atas usaha seseorang. 


Dalam hal keagamaan orang yang setia dan percaya kepada Tuhan akan memiliki uoah. Uoah iru bukan berupa materi melainkan immateri yakni upqh yang besar disorga. Yesus berpesan menuruti peraturan keagamaan bukanlah untuk menerima upah di dunia ini, namun segala yang kita lakukan pengabdian dan pelayanan, kesetiaan dan kepercayaan kepada Tuhan semuanya bertujuan pada upah besar di sorga. Tuhan Yesus berkata dalam Matius 5:12 (TB)  Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."


Setia menantikan janji Tuhan merupakan contoh dari Abrahan yang sebaiknya diikutimoleh setiap orang percaya. Upah besar Abraham adalah bukan hanya hendak memberkati Abraham dengan banyak anak dan keturunan. Tetapi oleh keturunan Abraham Tuhan hendak memberkati bumi yang diciptakanNya. Ada banyak anak-anak Abraham namun dari Anak Perjanjian, yaitu Ishak, Tuhan akan memberkati semua bangsa di bumi ini. Narasi inilah yang diberitakan dalam Alkitab sejarah keselamatan dari pemanggilan Abraham, Ishak dan Yakub. Allah memakai keturunan Abraham menjadi berkat bagi dunia. Secara faktual, keturunan Yahudi telah mengubah peradaban dunia, melalui pengetahuan dan tehnologi banyak ditemukan oleh keturunan Yahudi. Sungguh merupakan upah yang sangat besar dan menjadikan nama Israel harum dan dikenal banyak orang. 


Sahabat yang baik hati! 

Abraham adalah Bapa orang percaya, anak-anak Abraham bukan saja anak-anak genetik. Namun setiap orang percaya kepada Yesus Kristus secara iman kita juga adalah anak-anak Abraham. Maka prinsip hidup orang percaya juga harus ikut ambil bagian dalam panggilan ini diberkati untuk menjadi berkat bagi dunia.


Kotbah minggu ini memberikan kekuatan dan peneguhkan bagi kita, dalam banyak hal yang kita pikorkan, kuatirkan dan peegumulan yang menimpa kita, mari jalani dengan iman, jangan takur sebab Tuhan perisai dan pelindung bagi kita. Dia akan memberikan upah yang besar yang tidak pernah kita pikirkan. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 11 Maret 2022

TIADA YANG MUSTAHIL

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7202726649799339/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 12 Maret 2022


*TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH*


Selamat Pagi, sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Markus 10 : 26-27 (TB) Mereka semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”


Mark 10: 26-27 (KJV) And they were astonished out of measure, saying among themselves, Who then can be saved? And Jesus looking upon them saith, With men it is impossible, but not with God: for with God all things are possible.


Sahabat yang baik hati! Ketika kita mendengar kalimat “Tiada yang mustahil bagi Allah”, apa respon kita? Pastinya beberapa dari kita ada yang langsung berkata ‘amin’  dan ada yang menganggap bahwa kalimat itu sudah biasa didengar maka hanya menganggukkan kepalanya bahkan ada yang tidak merespon sama sekali. 


Firman Tuhan hari ini hendak menegaskan kepada kita, masihkah kita mengimani kalimat tersebut? Masihkah kita percaya bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah? Manusia mengukur segala sesuatu berdasarkan akal, pengetahuan, logika dan rasio, namun Allah jauh melebihi di atasnya. Sebab akal, pikiran, logika, pengetahuan, rasio dan apapun itu, hanyalah anugerah Tuhan bagi kita. 


Rasio, akal dan logika itulah yang dipakai oleh murid-murid ketika Yesus berkata “alangkah sukarnya orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Bahkan Yesus membandingkannya dengan seekor unta yang lebih mudah melewati lobang jarum dari pada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. ‘lubang jarum’ adalah sebuah pintu kecil yang berada pada gerbang kota Yerusalem. Pintu gerbang utama kota Yerusalem dibuka dan ditutup pada jam-jam tertentu. Jika seseorang akan memasuki kota Yerusalem pada saat pintu gerbang utama tertutup, maka ia harus melalui pintu kecil yang disebut dengan istilah ‘lubang jarum’. Para pedagang biasanya mengangkut barang dagangannya dengan unta, ia harus menurunkan dulu semua barang dagangannya dari unta itu, lalu dengan sedikit ‘paksa’ ia menarik unta itu ke dalam. Dengan pernyataan ini Tuhan Yesus mau mengatakan; bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, seseorang harus menanggalkan harta miliknya lebih dahulu. Membuang segala pikirannya tentang harta lalu memfokuskan diri untuk memasuki Kerajaan Allah.


Para murid gentar, "jadi, siapakah yang dapat diselamatkan?" Tanya mereka (Diselamatkan sinonim dengan masuk ke dalam Kerajaan Allah dan memperoleh kehidupan yang kekal). Orang yang telah melaksanakan perintah Allah saja bisa tidak masuk Kerajaan Allah. 12 murid-murid Tuhan Yesus bukanlah orang-orang kaya. Petrus mewakili yang lain ketika ia berkata "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau" (Markus 10:28 ). Petrus mau mengatakan, “kami ini miskin, kalau orang kaya yang saleh saja sukar masuk Kerajaan Allah, bagaimana dengan kami yang miskin ini?” Sampai di sini mereka belum menyadari betapa ketatnya syarat-syarat memasuki Kerajaan Allah itu. Tuhan Yesus menerangkan, “Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” Untuk menyelamatkan seorang kaya, maka hati orang kaya itu harus diubah. Cintanya pada kekayaan duniawi harus diganti dengan cinta pada kekayaan sejati yaitu "harta di Surga". Kerajaan Allah, tidak memandang kaya atau miskin tapi memandang ‘hati’ orang-orang yang mencarinya.


Sahabat yang baik hati! Ternyata memang benar bahwa bagi Allah tiada yang mustahil dan segala sesuatu adalah mungkin. Yang kita butuhkan untuk mewujudkan itu hanyalah iman dan hati yang senantiasa tertuju kepada Allah. Itulah yang hendak dikatakan Yesus kepada orang kaya yang ada diperikop ini dan kepada murid-muridNya, agar mereka tidak sebatas memandang apa yang ada di dunia yang akan berakhir ini, namun senantiasa hidup di dalam iman dan melekatkan hati kepada Allah. Maka janganlah mata kita dibutakan oleh keinginan sesaat. Janganlah jalan kita tertutup oleh keserakahan dan kejahatan. Tapi, yakinlah dan imanilah Tuhan akan terus mengasihani kita dan menyatakan mujizat-Nya bagi kita dan keluarga, asal kita terus beriman, hidup di dalam Dia walau harus memikul salib. Tiada yang mustahil bagi Allah, akan terwujud ketika kita tetap teguh di dalam iman dan memiliki hati yang melekat kepada Tuhan. Amin


Salam Tim Penulis (PS)

Kamis, 10 Maret 2022

TAATILAH HUKUM

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7198092670262737/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 11 Jumat 2022


*TAATILAH HUKUM*


Selamat Pagi, sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 56:1 (TB)  Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. 


Isaiah 56:1 (UKJV)  Thus says the LORD, Keep all of you judgment, and do justice: for my salvation is near to come, and my righteousness to be revealed. 


Nats renungan pagi ini merupakan ayat penghantar bagi umat Allah yang akan segera memasuki suatu era baru, yaitu: kembali dari pembuangan Babel. Yesaya menyebutkan: "sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku." Keselamatan yang dari Tuhan tidak lama lagi, ini berarti penantian mereka selama 70 tahun di pembuangan berakhir sudah. Janji keselamatan dan pemulihan umat Allah telah digenapi. Berakhirnya pembuangan Babel berakhirlah penderitaan, umat Allah memasuki suatu suasana sukacita yaitu pemulihan umatNya. Namun harus dicatat bahwa pengembalian umat Allah ke Yerusalem bukanlah usaha mereka atau karena kemenangan melawan Babelonia tetapi karena Tuhan sendiri yang memerintahkan Raja Koresh membebaskan umatNya; mengembalikan mereka pulang dengan harta benda dan diberikan segala perbekalan pembangunan kembali Bait Suci dan Tembok Yerusalem (Baca 2 Taw 26:22-23 dstr).


Dalam memasuki suasana baru, Apakah yang harus mereka persiapkan? Sama seperti ketika Musa membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan, Allah memperlengkapi dan membentuk umat Allah yang taat terhadap Taurat atau hukum Musa. Mereka harus setia kepada Allah dan taat beribadah kepadaNya.


Demikianlah Umat Allah yang kembali ke Yerusalem, mereka akan meninggalkan Babelonia kembali ke kampung halamannya. Hal pertama yang disampaikan oleh nabi Yesaya untuk mereka lakukan adalah: Taat pada Hukum dan menegakkan Keadilan.


*Taat pada hukum dan menegakkan Keadilan. *

Umat Allah memiliki hukum Taurat yang diwariskan dan diajarkan secara turun-temurun (Ulangan 5:6). Di dalam hukum Taurat umat dibentuk untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah) dan mengatur relasional sesama manusia atau etika sosial. Dengan demikian,  tidak ada lagi alasan bagi umat Allah tidak mengetahui hukum. Karena selain memiliki buku Taurat, setiap orang tua wajib mengajarkannya kepada anak-anaknya dan terpatri di dalam hati sanubari mereka masing-masing. 


Pentingnya memelihara hukum bagi umat Allah, karena di dalam hukum Taurat kita mengenal kehendak Allah. Sebagai umat Allah kita harus memelihara dan melakukan kehendakNya. Bagaimana mungkin kita mengasihi Allah namun mengabaikan kehendakNya? 


*Tegakkanlah keadilan!*

Adil adalah sikap yang memberikan kesamaan, persamaan dan keseimbangan bagi setiap orang. Keadilan ini penting untuk menghargain harkat dan martabat manusia. Siapapun kita,  harus menghargai sesama. Jangan karena kekuasaan yang dimiliki sehingga berlaku sewenang terhadap orang lain. Dengan menegakkan keadilan ini, semua orang terjamin hidupnya, setiap orang terjamin haknya di tengah-tengah masyarakat. 


Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan! Inilah harapan Yesaya akan status umat baru yang kembali ke Yerusalem. Umat yang demikian akan menjadi status umat Allah yang baru; penuh kasih dan penghargaan terhadap semua orang karena memelihara hukum dan berlaku adil. 


Sahabat yang baik hati! Orang percaya adalah Israel yang baru yang dipanggil dan dibentuk menjadi umat Allah di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pemenuhan dari semua hukum Taurat.  Hukum dan keadilan adalah kasih dan pembuktian hidup di dalam kasih itu harus memelihara hukum dan berlaku adil. Jadi ketiganya adalah suatu kesatuan di dalam hidup orang percaya. Kasih tanpa keadilan, kita akan buta, hukum tanpa kasih kita legalistik, keadilan tanpa hukum manusia akan anarkis karena manusia akan membuat ukuran keadilan masing-masing. Renungan pagi ini mengajarkan kita melengkapi hidup kita di dalam hukum, keadilan dan kasih. 


Salam dari tim: ARIT

Senin, 07 Maret 2022

HIDIPLAH DI DALAM KASIH KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7184377394967598/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 08 Maret 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*HIDUPLAH DI DALAM KASIH KRISTUS YESUS*


Efesus 5:2 (TB) “dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.”


Ephesians 5: 2 (KJV) “And walk in love, as Christ also hath loved us, and hath given himself for us an offering and a sacrifice to God for a sweetsmelling savour.”


Sahabat yang baik hati.

Di hari-hari masa perenungan akan Sengsara Kristus, Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk hidup di dalam Kasih Kristus. Hidup di dalam Kasih berarti berjalan, bekerja, berperilaku dalam Kasih Kristus, maksudnya Kasih Kristus menjadi ciri dan mewarna segala tindakan dan perbuatan kita.


Sahabat yang baik hati.

Bagaimana kita bisa menghidupi Kasih Kristus? Apakah dengan menjadi Kristen kita langsung otomatis bisa melakukannya? Tentu tidak. Menjadi Orang Kristen atau dibaptis merupakan langkah awal untuk menjadi melekat kepada Kristus. Ketika hidup tetap melekat kita akan dibawa kepada pengenalan akan Kasih Tuhan yang telah menyelamatkan kita. Dengan pengenalan itu akan menjadikan kita berhikmat untuk mengetahui mana yang dikehendaki Allah dan mana yang tidak dikehendaki Allah. Kemudian kita butuh untuk berkomitmen melakukan kehendak-Nya. Dengan singkat, hidup dalam kasih adalah pilihan dan komitmen hidup yang berangkat dari kesadaran akan Kasih Allah pada diri kita. 


Untuk memilih dan berkomitmen hidup dalam Kasih, kita perlu mengembangkan kesadaran dan pengetahuan akan kebenaran. Kasih-Nya yang telah menyelamatkan kita adalah dasar kita untuk mengasihi. Kita yang adalah debu tanah dan akan kembali menjadi debu tanah, tetapi Allah menyatakan Kasih-Nya yang mulia kepada kita yang fana ini. Kasih karunia ini sungguh amat sangat berharga, oleh karena itu sewajarnya kita mempersembahkan hidup kita sebagai korban yang harum bagi Allah. Yaitu dengan mengabdikan diri atau mendedikasikan diri kita melakukan hidup dalam kasih kepada sesama. 


Sahabat yang baik hati.

Kristus Yesus mengasihi kita dengan menyerahkan diri sebagai persembahan.  Dialah Pribadi yang penuh kasih, Sang Kasih Sorgawi yang turun ke dunia memperagakan kasih sejati.  Dan kasih dari Yesus itulah yang kita hidupi dalam setiap langkah hidup kita. Kasih merupakan ciri orang beriman. Karena Kasih Tuhan Yesus kita bisa hidup, dan kitapun harus hidup didalam kasih itu. Kita harus bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa kita, dan kita harus bisa mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Hal ini tertulis dalam Matius 22:37-39 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dengan demikian, marilah kita hidup saling mengasihi seperti Yesus Kristus mengasihi kita. Amin. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Renungan (JZ)

Minggu, 06 Maret 2022

BERSIHKANLAH DIRIMU DARI KEJAHATAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7179851658753505/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 7 Maret 2022


*BERSIHKANLAH HATIMU DARI KEJAHATAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yeremia 4: 14

Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?


Jeremiah. 4: 14 (NIV)

Jerusalem, wash the evil from your heart and be saved. How long will you harbor wicked thoughts?


Sahabat yang baik, adakah dari antara kita yang suka dengan sesuatu yang kotor? Tentu tidak. Semua orang pasti menyukai sesuatu yang bersih, walau memang tidak semua orang menyukai kebersihan. Jika rumah milikmu terlihat kotor sekali, apa yang saudara lakukan sebagai pemilik rumah? Tentu segera membersihkan kotoran-kotoran di sekeliling sudut rumah itu agar saudara bisa nyaman dan tenang tinggal dan diam di dalamnya. Tentu, untuk membersihkan rumah dibutuhkan bukan hanya niat semata, karena niat tanpa tindakan nyata tidak akan menghasilkan apapun. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan yang sungguh-sungguh untuk menghasilkan yang bersih.


Sahabat yang baik, demikian pula dengan hati kita. Allah Sang pemilik hidup kita, menginginkan agar hati kita selalu bersih dari dosa dan kebiasaan-kebiasaan jahat yang mengotorinya. Persoalannya membersihkan hati jauh lebih sulit dari sekadar membersihkan rumah. Jika membersihkan rumah, kita mungkin dengan sangat mudah dapat membuang sampah yang mengotorinya, tetapi tidak demikian dengan dosa dan kejahatan yang mengotori hati kita. Itulah sebabnya banyak orang yang tidak bisa membersihkan hatinya, karena memang sangat sulit bagi manusia untuk membuang dosa dan kebiasaan-kebiasaan jahat yang sudah  disenangi dan nikmati selama bertahun-tahun. Bayangkan, jika saudara sudah terbiasa berbohong, terbiasa menikmati melakukan hal jahat, senang mengambil harta orang lain, senang menyakiti hati orang lain, senang mabuk, judi, narkoba, dll tentu sulit bukan untuk membuang semuanya itu? Dibutuhkan niat yang dibarengi dengan tindakan nyata yang sungguh-sungguh untuk bisa membuangnya.


Hal ini juga terjadi pada orang Israel. Mereka sulit meninggalkan kejahatan mereka yang masih menyembah dan percaya pada berhala, karena mereka menyenangi dan menikmatinya. Bahkan ketika Yeremia mengingatkan bangsa Israel akan murka Allah atas kejahatan mereka dengan membiarkan umat Israel diserang oleh bangsa besar, mereka tetap tegar tengkuk dan tidak mau membersihkan dirinya. Bagi Yeremia, satu-satunya cara agar bangsa Israel diselamatkan Allah dari serangan bangsa lain dan dari segala bencana yang akan menimpa mereka adalah jika umatNya mau membersihkan diri dan meninggalkan segala kebiasaan-kebiasaan jahat mereka.


Sahabat yang baik, kita semua ingin diselamatkan bukan? Maka, dibutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh untuk membersihkan diri dari kebiasaan-kebiasaan jahat dan memulai hal-hal yang baik yang dikehendaki Tuhan. Sama seperti orang sakit asam urat yang menginginkan kesembuhan, maka ia harus menghentikan semua makanan yang disenanginya yang menjadi pemicu sakitnya tersebut dan harus memulai kebiasaan baru dengan hanya makan makanan yang dianjurkan dokter. Demikian jugalah kita manusia, jika menginginkan keselamatan, kita harus menghentikan segala dosa dan kejahatan yang kita senangi dan nikmati selama ini yang mengotori hati dan hidup kita. Kita harus membersihkan diri dari semua hal-hal yang tidak baik agar kita beroleh keselamatan.


Sahabat yang baik, sudah lebih dua tahun kita harus melewati masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Jika sampai saat ini Tuhan masih mengijinkan kita untuk bernafas dan beroleh kehidupan, maka mungkin Tuhan sedang memberi kita kesempatan untuk membersihkan diri agar kita tidak mati dalam kebinasaan. Oleh karena itu, waktu-waktu ini haruslah kita pakai dengan baik untuk membersihkan diri, membuang segala dosa dan kebiasaan jahat yang selama ini kita senangi agar ketika waktunya tiba, Allah mendapati kita tidak bercela. Manfaatkanlah waktu yang ada dengan melakukan hal-hal positif, memperbaiki hubungan dengan Tuhan dengan semakin mencintai persekutuan dan doa, melakukan kebaikan kepada sesama dengan menjadi berkat di manapun kita berada. Dengan hal-hal posotif ini, hati kita akan semakin terlihat bersih dan bersinar dan kita pun beroleh keselamatan yang dari Tuhan. Seperti yang diserukan dalam buku Nyanyian NKB no.211 "pakailah waktu anugrah Tuhanmu, hidupmu singkat bagaikan kembang. Mana benda yang kekal di hidupmu? Hanyalah kasih tak akan lekang. Tiada yang baka di dalam dunia, sgala yang indah pun akan lenyap. Namun kasihmu demi Tuhan Yesus, sungguh bernilai dan tinggal tetap ". Amin


Salam dari Tim 12: MHS

Jumat, 04 Maret 2022

BERITAKANLAH INJIL KE SEGALA MAKHLUK

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7170088789729792/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 05 Maret 2022


*BERITAKANLAH INJIL KEPADA SEGALA MAKHLUK*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Markus 16: 15 

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”


Mark 16:15 NKJV

And He said to them, “Go into all the world and preach the gospel to every creature.


Pergilah, beritakanlah adalah perintah imperative, yang harus dilakukan. dan ini merupakan perintah dari Yesus bagi umatNya. Melakukan perintah tentu jelas pengertian tentang perintah tersebut dan mengetahui cara bagaimana melakukannya. Petunjuk sangat penting, sama seperti ketika membeli satu barang elektronik misalnya handphone selalu disertai petunjuk penggunaannya dan bagaimana mengoperasikannya. Namun sering sekali orang yang membelinya merasa sudah mengerti dan paham cara pemasangan semua perangkatnya dan cara mengoperasikannya. Ketika terjadi kendala atau kerusakan barulah mencari buku petunjuk bagaimana memperbaikinya. Demikian halnya dalam memahami kalimat perintah ini. Yesus berkata kepada mereka (murid-muridNya atau orang yang sudah percaya) untuk pergi dan memberitakan Injil. Injil Yesus yang hendak diberitakan oleh orang percaya. Pergi dan memberitakan adalah kata kerja artinya harus ‘bergerak’ melakukan sesuatu sehingga kata perintah tersebut dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dari sumber perintah tersebut.   

Yesus menyuruh murid-muridNya untuk pergi ke seluruh dunia, memberitakan kepada semua orang bahwa Ia sudah membayar hukuman dosa dan barangsiapa percaya kepada-Nya akan diampuni dan hidup kekal bersama Allah.


Orang Kristen pada zaman ini di seluruh penjuru dunia sedang memberitakan Kabar Baik ini kepada orang-orang yang belum mendengar tentang Kristus. Kuasa yang menggerakkan para misionaris di seluruh dunia dan mulai menggerakkan gereja adalah iman yang berasal dari kebangkitan. Apakah kita pernah merasakan seakan-akan kita tidak mempunyai keterampilan atau tekad untuk menjadi saksi bagi Kristus? kita harus menyadari bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati dan hidup bagi kita saat ini. Ketika hubungan kita dengan Kristus makin bertumbuh, Ia akan memberi kita kesempatan dan juga kekuatan untuk memberitakan InjilNya ke seluruh mahluk.  


Tidak mudah memberitakan sesuatu tanpa mengalami atau menyaksikannya sendiri. Namun berbicara tentang berita kebangkitan Yesus, seorang menjadi percaya, tidak selalu harus melihat langsung (seperti kesempatan spesial yang dimiliki para murid). Saat ini kuasaNya masih dapat kita rasakan karena tidak terbatas zaman. Kuasa Yesus pun memberikan pengertian untuk tahu apa yang dilakukan dalam memberitakannya sekalipun tidak melihatnya. Karena kuasa Allah  memiliki otoritas dalam hidup manusia yang bukan sekedar memberi perintah tapi juga membekali kita untuk bertindak dan melakukan.

Tentu bersaksi tentang kuasa kebangkitan tidak harus selalu dengan kata, kesaksian lisan atau tulisan, atau bermodalkan tingginya ilmu atau pengalaman spiritual. Tetapi kesaksian yang paling menyentuh, saat orang lain dapat merasakan melalui sikap hidup hari lepas hari. Mulai dari hal sederhana sekalipun.

Kesaksian akan kuasa Yesus intinya adalah menyatakan kebenaran Firman Tuhan dalam setiap kemampuan dan kesempatan hidup masing-masing. Cara bersaksi tidak harus selalu sama bagi setiap orang. Juga bukan berbicara tentang penilaian atas bagus atau tidaknya. Melainkan banyak tanda yang dapat disampaikan sesuai dengan panggilan masing-masing yang Tuhan berikan bagi kita. Berilah diri untuk selalu dipakai Tuhan dalam pelayanan yang mengubahkan, dimulai dari diri kita.


Tugas memberitakan Injil Kristus adalah tugas semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. pemberitaan ini, Markus nyatakan adalah kepada seluruh mahluk yang artinya segala tindakan kita baik bagi sesama maupun bagi alam ciptaan Tuhan ini adalah sebagai tindakan orang yang memberitakan Injil, sebagai orang yang memberitakan bahwa Allah mengasihi dunia ini di dalam Yesus Kristus. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan dunia ini dari keberdosaan, kegelapan dan segala akibatnya. Walau semua tindakan kasihNya tersebut harus dilalui dengan jalan penderitaan. Tuhan menolong dan memampukan kita untuk melakukan tugas panggilan kita sebagai pemberita Injil. Tidak ada yang terlalu bodoh sehingga kita merasa tidak mampu untuk memberitakan Injil dan tidak ada yang terlalu pintar sehingga kita merasa lebih berhak untuk menyampaikan berita Injil. Semua kita dipakai Allah sebagai alatnya untuk pergi dan memberitakan Injil ke seluruh mahluk sesuai talenta kita masing-masing. Amin


Salam dari tim penulis: MP

Kamis, 03 Maret 2022

TUHAN MEMBALUT DAN MENYEMBUHKAN LUKA UMATNYA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7165479220190749/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 04 Maret 2022


*TUHAN MEMBALUT LUKA UMATNYA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 30:26

Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.


Isaiah 30:26 (NIV)

“sunlight will be seven times brighter, like the light of seven full days, when the Lord binds up the bruises of his people and heals the wounds he inflicted.


Sahabat yang baik hati, pernahkah saudara/i merasakan pukulan atau peringatan yang hebat sekali dari seseorang yang menurut anda adalah orang terdekat atau orang yang kita ketahui sangat mengasihi kita sahabat. Peringatan itu ibarat cambuk yang membuat kita kembali berjalan lurus atau kembali ke jalan yang benar. Peringatan itu bisa saja meninggalkan bekas luka atas pelanggaran kita yang berat. Jika hukuman atau peringatan itu sangat berat dan tidak disertai balutan luka atau pemulihan, tentunya bisa saja ada dampak negatif yang lebih besar yang membawa pada trauma atau kerusakan fisik dan terlebih psikis (Jiwa). Oleh karena itu adalah sangat penting bagi setiap orang yang memberikan peringatan atau ganjaran hukuman untuk membertimbangkan resiko penyembuhan kembali agar dia mengenal dan mau berubah, bukan malah sebaliknya semakin jahat atau menjauh.


Sahabat yang baik hati, TUHAN adalah “Penghukum” yang terbaik, Dia marah namun tetap dalam rangka menunjukkan kasih setiaNya kepada UmatNya. Sahabat yang baik hati, Di Yesaya 30:1-5, disebutkan bagaimana murka Tuhan atas koalisi yang dibangun Yehuda dengan bangsa Mesir. Koalisi tersebut sama dengan pemberontakan terhadap Allah. Dengan meminta pertolongan kerajaan Mesir, sama dengan bangsa Yehuda meragukan kuasa Allah untuk dapat menolong mereka. Mereka tidak mendengar nabi Yesaya. Tuhan murka dan membawa bangsa itu pada penderitaan hebat yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Pembuangan babel, hilangnya harapan dan identitas, namun kemudia ditata ulang atau dimurnikan. Umat Allah mengalami masa lalu yang pahit dan sedih. Pembuangan juga adalah salah satu pengalaman yang sangat berharga bagi mereka. Tetapi, pengalaman ini adalah juga jalan bagi mereka untuk merasakan pemulihan yang dilakukan oleh Allah. Pemulihan yang dilakukan oleh Allah adalah pemulihan totalitas hidup jasmani dan rohani mereka. 


Sahabat yang baik hati, Di atas telah kita dengar pernyataan, Tuhan adalah Penghukum yang terbaik. Akibat dari semuanya ini pastilah akan berupa penghiburan dan sukacita tak terperikan bagi umat Allah. Dalamnas kita pagi ini, sangat jelas pernyataan sinar harapan nyata. Terang akan bertambah. Yaitu, pengetahuan akan bertambah, atau lebih tepat, sorak-sorai kemenangan akan bertambah. Terang sukacita yang ditabur untuk kebenaran akam muncul sekarang dengan pertambahan yang besar. Semua orang akan teramat bersuka dan tampak ceria lebih daripada biasanya. Akan ada luapan sukacita besar di Yehuda dan Yerusalem pada waktu terjadinya kehancuran pasukan Asyur, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan, bukan hanya menyelamatkan mereka dari luka selanjutnya, tetapi juga menyembuhkan luka-luka yang mereka terima melalui penyerbuan Asyur itu dan membuat mereka kalah. Kesesakan hebat mereka yang terangkat, rasa putus asa yang hilang, dan kelepasan yang tiba-tiba, semuanya menambah rasa sukacita mereka. Seperti terang matahari dibandingkan dengan bulan, yang mengumandangkan: menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.

Sahabat yang baik hati, Tampaknya tidak seorang pun yang luput dari masalah, tantangan, dan kekecewaan selama dia masih hidup di dunia ini. Ibarat seorang ayah yang menghukum anaknya bila kedapatan berbuat salah; teguran, hajaran yang ditimpakannya bukanlah untuk membalas perbuatan salah, tetapi untuk mengubah dan membentuk anak menjadi pribadi yang baik dan bertanggung-jawab. Begitu halnya perlakuan Allah terhadap bangsa Israel. Setelah Allah menindak mereka, maka inilah saat yang tepat bagi Allah untuk memulihkan mereka. (Bnd.…Ibana na parohon pangunjunan i, laos Ibana do mambahen hapateanna, asa tartaon hamu. 1 Korint 10:13). Sahabat yang baik hati, Tidak hanya perhatian yang Allah berikan, tetapi juga kesempatan baru, untuk memperbaiki sikap hidup di hadapan Allah. Tujuan pemulihan dari Allah adalah menegaskan ulang pengakuan iman mereka, bahwa Allahlah satu-satunya sumber pertolongan. Pertolongan Tuhan adalah nyata. Dalam keadaan sulit dan terdesak, banyak orang melakukan hal seperti yang pernah Israel lakukan. Tidak peduli cara yang ditempuh dan kepada siapa meminta pertolongan, yang penting adalah beroleh kelepasan. Akibatnya, berbagai langkah gegabah pun dibenarkan. 


Mari belajar dari Israel umat yang besar itu, tindakan tegas Allah itu penuh kasih sayang, agar umat kembali kepada-Nya, sebagai satu-satunya harapan yang mampu memberikan pertolongan nyata. Amin.


Salam dari tim: FS

Rabu, 02 Maret 2022

HOSANA, DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DI DALAM NAMA TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7160947687310569/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 3 Maret 2022


*HOSANA, DIBERKATILAH DIA YANG DATANG DALAM NAMA TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Markus 11: 9 “Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,


Mark (KJV) 11:9 And they that went before, and they that followed, cried, saying, Hosanna; Blessed is he that cometh in the name of the Lord: 


Sahabat yang baik hati .Tentu kita pasti memiliki seorang idola, orang yang kita kagumi. Banyak hal yang kita contoh, dari seorang yang kita idolakan, tentu kita berharap suatu waktu boleh bertemu langsung dan bercengkrama dengan idola tersebut. Ketika seorang idola, yang kita kagumi boleh bertemu langsung, bertatap muka dengan kita tentu kita sangat bangga, sangat senang dan terharu, kita tidak bisa membanyangkan orang yang kita kagumi selama ini hanya boleh kita lihat di sebuah media, dari jarak jauh tiba-tiba hadir dan bertatap muka dengan kita, sungguh perasaaan sangat senang yang tidak bisa tergambarkan, rasa senang, puas, gembira bahkan euphoria yang berlebih pasti akan terjadi dalam situasi tersebut.


Sahabat yang baik, nats renungan kita pagi ini adalah kisah Yesus memasuki Yerusalem (Markus 11:1-11) Keberadaan Tuhan Yesus di suatu tempat selalu menarik perhatian banyak orang. Tidak heran mengapa orang banyak selalu ingin melihatNya sebab namaNya sudah begitu populer dan apa yang diperbuatNya selalu menjadi pembicaraan khalayak ramai. Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat; mengubah air menjadi anggur, mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan orang-orang sakit bahkan membangkitkan orang mati. Kedatangan Tuhan Yesus ke Yerusalem disambut oleh orang banyak dan namaNya dielu-elukan. Ia disambut bagai seorang raja. Memang Tuhan Yesus adalah Raja, namun tidak seperti raja yang dibayangkan oleh banyak orang yang mengelu-elukanNya saat di Yerusalem itu.


Dari sekian banyak kisah di alkitab, baru kali ini Yesus disambut begitu meriah. Dengan menunggangi seekor keledai, Yesus disambut bak raja dan pahlawan oleh banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, menyebarkan ranting-ranting hijau dan meneriakkan : “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!” Mengapa mereka melakukan demikian? Bukan hanya karena Yesus sudah begitu populer, dikenal sebagai sosok yang berkuasa dan melakukan berbagai mujizat. Tetapi karena kata ‘Hosana’ sebenarnya berasal dari istilah Ibrani “hosyiana” yang berarti “tolonglah, selamatkan kami sekarang!” Artinya mereka menyambut Yesus dengan harapan besar bahwa Yesus kelak menjadi raja yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.


Orang Kristen banyak yang hanya menjadi pengagum dan menjadikan Yesus sebagai idola, belum mengenal Yesus yang sebenarnya. Bahkan murid-murid Yesus pun seringkali tidak mengenal Yesus secara benar padahal mereka selalu bersama dengan Yesus (Mark. 8:27-28; Mat. 16:13-16), yang hanya mengagumi perbuatan-perbuatan Yesus tapi tidak mengerti untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Memang tidak gampang untuk meneladani apa yang sudah Yesus lakukan, apalagi hidup sebagai ‘hamba’ Allah  yang penuh pengorbanan hanya untuk kemulian Allah. Siapa pun kita tidak akan mampu untuk berkorban seperti Yesus tetapi paling tidak kita bisa berusaha untuk berbuat yang terbaik dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Rendah hati, tidak sombong terlebih bisa membawa damai untuk orang lain.


Suara, seruan kita dalam hidup sehari-hari yang begitu sulit seperti apakah kah ketika ketakutan dan persoalan hidup semakin pelik, bencana gempa, ekonomi yang tidak stabil, bahan-bahan rumah tangga yang sulit didapat seperti minyak makan, perang Rusia versus Ukrania dan wabah virus Corona yang tidak kita tahu kapan berakhir? Apakah kita masih bisa berseru‘Hosana’, memuji Tuhan, memohon pertolongan Tuhan, namun justru menghindari salib yang harus kita pikul? Menerima segala yang baik, menghindar dari jalan sulit yang Tuhan ingin untuk kita hadapi? Seperti orang-orang yang berteriak memuji Yesus tapi yang kemudian berseru : “salibkan Dia!”

Sahabat yang baik, Perjalanan sengsara Yesus kiranya menjadi teladan bagi kita untuk setia kepada Allah. Agar kita dapat menghayati sukacita, kegembiraan, kesuksesan sebagai berkat Tuhan. Tetapi juga masa-masa susah, malang, sakit dan derita dalam kuasa penyertaan Allah. Dibalik salib, ada keselamatan, damai sejahtera dan kemuliaan yang kelak dinyatakan-Nya. Orang yang bertahan itulah yang memperoleh mahkota kehidupan (Matius 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.). 


Allah mengajarkan dan memberikan kita janji-Nya yang paling kuat “Yeremia 29:11, dikatakan “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Tetaplah bertahan dan bersabar Yohanes 16:33 disebutkan, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Sahabat yang baik hati, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara dan senantiasa menguatkan kita untuk bertahan dalam segala hal. Amin


Salam dari tim penulis: RS

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...