FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Jumat, 14 Agustus 2020
TETAP SETIA MEMBERKATI UMATNYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Roma 10:21 (TB) Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
Romans 10:21 (RWV) But to Israel he saith, All day long I have stretched forth my hands to a disobedient and contrary people.
Sekalipun bangsa Israel disebut dengan bangsa yang "tegar tengkuk" tetapi Tuhan tetap memberkati umatNya. Itulah satu kalimat penting memahami renungan hari ini.
Dalam PL kata ini muncul sebanyak 10 kali semuanya menunjukkan kepada karakter bangsa Israel yang tegar tengkuk. Sebutan itu diawali dari Musa dapat kita baca dalam Keluaran 32:9 (TB) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Hal ini cukup beralasan sekalipun mereka telah menyaksikan perbuatan Allah yang besar, 10 tulah di Mesir, Kuasa Tuhan uang dahsyat menyeberangkan Israel di Laut Merah dan berbagai tanda ajaib lainnya di padang gurun. Namun jika ada kesulitan sedikit mereka bersungut-sungut dan tak segan mengatakan kepada Musa agar mereka kembali ke Mesir.
Raja Hizkia menegor bangsa Israel agar umat Allah jangan tegar tengkuk seperti leluhur mereka (2 Taw 20:8) dan Selain tegar tengkuk nabi Yesaya menyebutkan mereka kwras kepala dn kepala batu. Yesaya 48:4 (TB) Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu.
Tegar tengkuk berarti keras kepala, tidak mau menurut. Dengan kata lain, tidak taat, tidak setia dan tidak patuh. Sikap tegar tengkuk ini terjadi dalam sejarah perjalanan bangsa Israel. Mereka sering kali menolak hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan maksud Allah namun tidak percaya. Menurut nabi Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa dampak penolakan dan ketidak setiaan bangsa Israel membuat Tuhan murka dan menjadikan Israel terbuang ke Babel.
Tuhan memberikan hukuman atas ketidak setiaan umat Israel, namun kasihNya tidak pernah putus. Tuhan menegor dan memberi ganjaran kepada kedegilan hati dan ketidak percayaan mereka namun Tuhan tetap setia menyanyangi dan memberkati umatNya. Tuhan memulangkan bangsa Israel dan memulangkannya ke Yerusalem dan memulihkan Sion.
Ada catatan yang menarik dari Paulus tentang kedegilan hati bangsa Israel. Allah telah mengutus Yesus Kristus memenuhi janji keselamatan bagi umatNya Israel. Semasa hidupNya Yesus telah mengajar, melayani dan melakukan tanda-tanda mujizat. Dari apa yang dilakukan oleh Yesus sampai kematian dan kebangkitannya namun mereka tidak percaya dan menolak Yesus. Disinilah Paulus melihat suatu maksud Allah di alik ketidak percayaan Israel.
Pertama: ketidak percayaan Israel tidak membuat Tuhan membatalkan kasihNya kepada Israel. Tuhan tetap sayang dan memberkati umatNya. Dalam renungan ini disebut: "Aku telah mengulurkan tanganku seoanjng hari". Allah itu senantiasa memberkati umatNya. Allah murka terhadap pelanggaran dan ketidak percayaan umatNya. Sekalipun Tuhan murka kepad umatnya namun kaaih Tuhan lebih besar dari amarahNya. Tuhan tetap mengangkat tangannya memberkati Israel.
Kebaikan Tuhan kepada umatnya bukan tergantung kepada respon atau balasan umat kepada Tuhan. Tuhan mengasiho dan membeekati umatNya karena Tuhan itu Maha Baik, penyanyang dan setia pada janjiNya yang telah menetapkan bangsa Israel menjadi umat pilihan dan kepunyaan Allah.
Kedua, penolakan Israel menjadi kesempatan bagi bangsa-bangsa menerima kasih karunia Allah. Memang berkat itu dijanjikan kepada Israel agar mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Namun karwna pwnolakan banhsa Israel keselamatan itu disampaikan kepada bangsa-bangsa di luar Yahudi. Bagi mereka yang menyambut dan menerimanya mereka memperoleh keselamatan. Dijelaskan dalam Roma 11:6, 10-11 (TB) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus membungkuk." Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Keselamatan bagi bangsa-bangsa tidak menjadikan bangsa Israel tersandung, namun telah membuat mereka cemburu, yang seharusnya mereka menikmati kasih karunia Allah, namun berkati itu menjadi milik semua banhsa. Pada akhirnya mereka akan cemburu dn kembali kepada Allah.
Sahabat yang baik hati! Kebaikan yang kita lakukan dalam hidup ini sering kali kita dilakukan sebagai balas jasa atas kebaikan yang kita terima. Renungan hari ini kita belajar dari Firman. Tuhan itu baik, mengasihi dan memberkati tidak didasarkan pada kebaikan umat itu kepada Tuhan. Tuhan tetap mengasihi dan memberkati karena Tuhan setia pada janjiNya. Mengenal kasih Allah yang demikian seharusnya membuat kita semakin cepat menyadari kasih Allah, percaya dan setia kepada Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar