Kotbah Minggu IX Stlh Trinitatis 9 Agustus 2020
Ev: Koloses 3:22-25 dan Ep Amsal 6:6-11
BEKERJA DENGAN ETOS KERJA KRISTIANI
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Dalam leadership selain kemampuan (skill) keberhasilan ditentukan dua hal ini, pertama motivas dan kedua etos kerja. Motivasi adalah apa yang mendorong dia melakukan sesuatu. Biasanya semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin tinggi juga keinginannya untuk mencapainya. Sedangkan Etos kerja adalah bagaimana seseorang mencapai tujuannya, apakah displin, tekun, rajin dan telaten dll. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi mencapai sesuatu tetapi tidak disertai dengan etos kerja biasanya akan mudah bergeser dari tujuan. Sebaliknga seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi mencapai sesuatu namun tidak disertai dengan etos kerja yang baik biasanya pada akhirnya orang lain akan kecewa.
Bagaimana orang Kristen memahami pekerjaan dan sikapnya terhadap upah? Inilah yang menjadi pokok penting dalam kotbah minggu ini.
Kolose 3:24 (TB) Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
Menerima upah adalah saat bahagia bagi setiap pekerja. Untuk mendapat upah seorang pekerja harus melakukan tugas dan pekerjaannya dengan baik dan sebaliknya pemberi kerja harus memberikan penghargaan atau imbalan bagi setiap orang yang dipekerjakan.
Gereja sejak awal telah memperlengkapi warga jemaat agar memiliki etos kerja yang baik. Bekerja bukanlah hanya sekedar menerima upah dari tuannya, namun bekerja adalah panggilan dan bahagian dari kesempatan melayani Tuhan. Pekerjaan bukanlah dipahami sebatas menuntut hak, tetapi mendapatkan bahagian yang ditentukan Tuhan dalam hidup ini.
Sebagaimana kita tahu, yang menjadi Kristen pada awalnya adalah banyak dari kalangan sederhana, pekerja atau hamba (budak) dan orang asing. Bagaimana sikap hidup seorang hamba dalam melakukan pekerjaan terhadap tuannya? Apakah dimotivasi untuk menerima upah?
Dari Kolose 3:22-25 ada tiga hal yang harus dilakukan oleh seorang hamba pada tuannya. Ketiga hal ini menjadi dasar etika kerja bagi orang Kristen.
Pertama, taat dan tuntuk kepada tuan pemberi kerjanya. Ketaatan ini bukan karena didasarkan upah atau karena takut kepada tuannya tetapi karena didasarkan ada takut akan Tuhan. Pekerjaan adalah anugerah dan pembeeian Allah, karena itu seorang hamba harus melakukan kewajibannya sebagai buah tanggung jawab kepada Tuhan. Dia melakukan tugas dan tanggung jawabnya bukan juga karena takut pada tuannya saja, tetapi didorong oleh kesadaran takut kepada Tuhan. Etos kerja demikian akan menghasilkan pekerjaan yang baik. Sekalipun tuannya tidak mengawasinya namun tetap bekerja dan menghasilkan buah pekerjaan terbaik. Sejalan dengan itulah Rasul Petrus berkata: Kisah Para Rasul 5:29 (TB): "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia."
Kedua, tulus bekerja dan mengabdikan pelayanan yang terbaik bagi tuannya sama seperti kepada Tuhan. Bekerja bukan untuk mengambil hati tuannya atau agar disenangi tuannya tetapi karena memang menyadari sebagai tugas dan tanggungjawab. Satu ciri orang Batak adalah sangap marhula-hula. Setia ada upacara adat maka pihak boru tehadap hula-hulanya harus berupaya melakukan yang terbaik dan menyenangkan hari pihak hula-hulanya. Demikian dalam aktifitas kantor atau rekan kerja yang baik akan selalu dilayani dengan service terbaik. Maka lebih dari itulah sikap etis Kristen memahami pekerjaannya. Setiap mandat yang diberikan mesti dilakukan seperti melayani Tuhan. Firman Tuhan minggu ini mengajak kita semua, lakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan pengabdian kita sama seperti kepada Tuhan.
Ketiga, bertanggung jawab dalam segala pekerjaan dan bersedia menanggung kesalahan. Dalam segala usaha dan pekerjan yang dilakukan seorang pekerja pasti memiliki kesalahan atau kelemahan atau mungkin sudah berusaha yang terbaik tapi kurang dimata orang. Dalam segala kelemahan yang ada, Terimalah itu sebagai masukan, evaluaai dan perbaiki. Orang yang memperbaiki kesalahan akan menghasil pekerjaan yang lebih baik. Pekerja seperti itu akan bertanggung jawab dalam semua pekerjaannya.
Seorang hamba harus bersedia mengganggung segala kesalahan. Seorang hamba yang baik akan bekerja sampai tuntas dan tidak akan pernah mengelak dari tanggung jawab.
Sahabat yang baik hati! Mendapat bahagian dari hasil pekerjaannya adalah hak setiap hamba. Namun bahagian yang paling dinantikan oleh orang percaya jauh lebih penting yakni melakukan tugas sebagai panggilan Tuhan akan mendapat bahagian dari yang lebih berharga dari Tuhan. Sekali lagi arti bekerja bagi orang Kristen bukan hanya sebatas mendapatkan upah. Pekerjaan adalah anugerah dan pemberian Allah maka dengan bekerja dapat mengabdi dan melayani orang lain sebagai panggilan dari Tuhan. Bagi orang percaya pekerjaan adalah anugerah Allah, maka dalam melakukan semua pekerjaannya harus diikuti dengan etos kerja yang Kristiani. Amin
Selamat hari minggu, Tuhan memberkati!
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar