Senin, 17 Agustus 2020

APA YANG DINYATAKANNHALAL TAK BOLEH DIHARAMKAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Renungan Harian, Selasa, 18 Agustus 2020


APA YANG DINYATAKAN HALAL 

TAK BOLEH DIHARAMKAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Kisah Para Rasul 11:9 (TB)  Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!


Acts 11:9 (RWV)  But the voice answered me again from heaven, What God hath cleansed, that call not thou common.


Tidak sedikit orang Kristen ikut berpikir legalistik seperti Yahudi dimana segala sesuatu diperhadapkan dengan "benar atau salah",  "halal atau haram". Cara berpikir itu sebenarnya didasari dari pemahaman keagamaan yang legalistik. Segala sesuatu telah diaturkan melalui peraturan formal keagamaan. Peraturan keagamaan itu bertujuan untuk memelihara mereka sebagai umat yang kudus. Segala sesuatu boleh atau tidak boleh diperintahkan atau dilarang menurut peraturan keagamaan.


Dalam PB kita memahami bahwa Kristus datang untuk memenuhi hukum Taurat. Taurat tidak menyelamatkan, Kristuslah yang menyelamatkan. Manusia tidak dapat benar dihadapan Allah oleh pekerjaan Taurat tetapi oleh pembenaran Kristus. Manusia tidak dapat hidup kudus oleh karena memenuhi pantangan-pantangan makanan tertentu. Manusia dikuduskan hanya oleh karena penebusan Kristus.


Tentang hal haram dan halal Yesus mengajarkan bahwa Matius 15:11 (TB)  "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. 


Pergumulan Petrus soal haram dan halal dalam renungan ini bukanlah soal makanan. Tetapi boleh atau tidakkah orang non Yahudi menerima baptisan? Atau dengan pertanyaan lain, apakah orang non Yahudi dapat diterima menjadi warga komunitas orang percaya? Di kalangan para rasul masih ada perdebatan sebahagian berpendapat keselamatan adalah hnya kepada Yahudi sedangkan bangsa di luar non Yahudi dianggap nazis? Dalam pandangan Yudaisme hanya Yahudi umat yang diberkati dan layak menerima keselamatan. Sementara Paulus melawan pandangan Yudaisme, keselamatan itu universal. Keselamatan itu menge ukan hanya untuk kaum Yahudi tetapi keada segala bangsa. Paukau dipanggil menjadi rasul justru dia dipanggil Tuhan untuk kabar baik bagi non Yahudi.


Dalam keraguan inilah Petrus megalami suatu pengalaman rohani. Ketika Petrus berdoa di Yope, dia menerima suatu penglihatan


11:5 "Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku.

11:6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung.

11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!

11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku.

11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!


Peristiwa itu terjadi sampai tiga kali, bersamaan dengan itu orang yang diperintahkan menjemput Petrus sudah berada di depan pintunya. Ini alasan yang sesungguhnya bahwa Petrus diyakinkan bahwa orang non Yahudi dapat diterima dalam persekutuan orang percaya. Akhirnya Petrus membaptis Cornelius seorang perwira Romawi. Di dalam Yesus Kristus kita semua adalah Anak-anak Allah yang dikuduskan melalui pengorbanan Yesus Kristus.  Penebusan Kristus, non Yahudi diterima sebagai anak-anak Abraham karena anak perjanjian. Mewarisi keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. 


Sahabat yang baik hati! Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Inilah sikap Kristen yang menekankan harus menghargai orang lain. Segala bangsa berhak menerima keselamatan asal menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Orang Kristen tidak diperkenankan menghakimi sesama dan mengatakan dirinya kudus yang lain haram. Semua adalah umat Allah yang kudus karena telah dikuduskan oleh Kristus.


Demikianlah juga dengan hal makanan atau minuman. Makanan dan minuman tidak membuat kita lebih dekat kepada Tuhan.  Sebagai orang Kristen memang harus memiliki etika makan: makan teratur, tidak tamak, mendukung kesehatan dan tidak menjadi sandungan bagi orang lain. Roma 14:20 (TB)  Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

Semua yanh diciptakan Allah dapat kita nikmati di dalam syukur. 1 Timotius 4:4 (TB)  Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,

Selanjutnya Paulus berkata


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TETAPLAH PERCAYA, SETIA DAN LAKUKAN YANG BAIK

REFLEKSI AKHIR TAHUN 2024 DAN MENYONGSONG TAHUN 2025 (Kotbah Ibadah Malam Akhir Tahun 2024) Ev. Mazmur 37:1-11 *TETAP PERCAYA, SETIA DAN LAK...