Kotbah Minggu XI Stlh Trinitatis
Ev: 1 Korintus 6:12-20 dan Ep Kejadian 11:1-9
*KEBEBASAN DAN PENGENDALIAN DIRI*
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kekristenan sejak semua mengajarkan tentang kebebasan. Manusia yang telah jatu ke dlm dosa diperhamba oleh dosa tetapi Kroatus telah membebaskan kota supaya sungguh-sungguh merdeka. Bagaimanakah kebebasan seorang Kristen?
Etika kebebasan menurut PB khususnya dalamn surat-surat Paulus, yakni:
- bebas melakukan segala sesuatu tetapi harus berlandaskan oleh kasih. (1 Kor 13:1-13)
- bebas melakukan sesuatu namun harus berguna dan membangun (1 Kor 6:12:,10:23)
- bebas melakukan segala sesuatu namun jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain (1 Kor 8:9)
- dan bebas melakuan segala sesuatu asal didasarkan iman kepada Yesus Kristus.
Etika kebebasan Paulus ini sangat menarik, disatu sisi menekankan kebebasan, namun disisi lain terikat dengan syarat yaitu iman, nilai-nilai dan prinsip hidup orang percaya. ada persyaratannya yang disebut dengan tanggung jawab. Jika kita bebas melakukan sesuatu kepada orang lain di dalam kasih maka tak mungkin kasih menyakiti dan menghancurkn kehidupan orang lain. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan itu sah-sah saja tetapi apakah dari sekian banyak yang dilakukan membangun diri sendiri dan membangun kehidupan orang lain? Kebebasan orang Kristen adalah kebebasan yang bertanggunjawab dan didasarkan pada iman.
Sejak penciptan manusia memiliki kehendak bebas, bukan hanya bebas menentukan apa bagi dirinya sendiri, tapi bebas untuk menuruti perintah Allah atau.menolah perintah Allah. Menuruti peintah Allah akan beroleh hidup, namun kebebasan yang menolak perintah Allah akan mendatangkan kematian. Itukah sebabnya Alkitab menekankan, Kejadian 2:16-17 (TB) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kehendak bebas manusia harus diabdikan dalam ketaatan kepada perintah Allah. Ketika kebebasan itu tidak didasarkan pada ketaatan kepada peintah Allah manusia akan terasing dari kehidupan.
Reformator Marthin Lurher saat awal memulai reformasi menuliskan satu buku berjudul *"Kebebeban Seorang Kristen".* Buku ini menjadi pengendalian diri orang Kristen yang ikut arus dalam euforia refoemasi. Redormasi telah meruntuhkan otoritas klerus. Gereja harus kembali.keada basis Alkitab. Jemaat tidk mau lagi dibohongin dibalik doktrin-doktrin dan peraturan gereja yang menindas. Marthin Luther jeli euforia kebebasan di masa reformasi itu membuat ada gerakan anti hukum atau yang disebut dengan "antinomian". Kristus menjadi patron hidup orang percaya. Hidup di dalam iman tanpa hukum Taurat. Antinomianisme suatu paham yang menekankan kebebasan didalam Kristus dan tak membutuhkan hukum. Antinomianisme adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani anti dan nomos. Anti berarti melawan. "Nomos" berarti hukum. Antinomianisme berarti anti terhadap hukum. Ajaran ini mengajarkan bahwa orang-orang Kristen telah dibebaskan dari hukum Taurat dan tidak perlu melakukan hukum Taurat lagi karena orang-orang Kristen telah mendapat kasih karunia Allah. Selain itu, di dalam Teologi, Antinomianisme diartikan sebagai seseorang yang yakin bahwa hanya iman, bukan hukum moral yang diperlukan untuk mendapatkan keselamatan.
Marthin Luther menentang antinomianisme, bagi Luther gereja yang hidup ditengah-tengah masyarakat harus hidup dalam tatanan etika sosial (hukum). Manusia membutuhkannhukum dlm mengatur hubungan dengan sesama. Sementara di dalam persekutuan gereja orang percaya hidup di dalam Injil yang dilandaskan pada kasih.
Dengan demikian, Alkitab mengajarkan kebebasan. Manusia sesungguhnya telah bebas dan merdeka dari hamba dosa, kuk hukum taurat dan segala konsekwensi lainnya. Kebwbasan menueur Alkitab menekankan kebebasan yang bertanggung jawab. Benar manusia telah dimerdekakan oleh Kristus namun kemerdekaan Kristen itu harus bertanggung jawab.
Dalam kotbah minggu ini, kita berbicara tentang kemerdekaan yang bertanggung jawab. Hal ini penting karena ada orang yang menyalah-gunakan kebebasan. Kemerdekaan itu harus digunakan kepada hal yang membangun. Segala sesuatu boleh, namun tidak semua hak yang berguna. Mengapa harus melakukannya? Kebebasan harus dikendalikan oleh iman.
Jemaat Korintus terdiri dari berbagai kelompok, ada Yahudi dan ada non Yahudi. Kaum Yahudi sangat ketat dengan peantangan-pantangan, tak dapat diterima jika ada jemaat masih mau makan daging yang dipantangkan menurut peraturan Yahudi. Sementara bagi non Yahudi itu tidak permasalahan karena makanan atau minuman tak membuat manusia dekat dengan Allah. Memantangkan makann tertentu tak membuat manusia selamat. Keelamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus.
Bagaimana menjembatani kebebasan kedua kelompok di Korint? Paulus menjelaskan kebebasan yang bertanggung jawab dan penuh pengendalian diri. Bagi Paulus segala sesuatu halal, tetapi tak semuannya berguna.
Hal ini sejajar dengan apa yang filter Socrates. Dalam melakukan segala sesuatu hendaklan lakukan filter ini: *ujilah apakah itu benar, ujilah apakah itu baik dan pertimbangkanlah apakah berguna.*
*1.Etika Makanan*
Di beberapa kalangan Kristen ada yang memantangkan makanan-makanan, jika dimakan dianggap nazis dan berdosa. Sehingga memantangkan makanan adalah menjadi syarat dlm keselamatan. Padahal disisi lain menerima keselamatan adalah anugerah Allah yangnkita terima melalui iman. Keselamatab bukan karena perbuatan, bukan karena kemampuan melakukan Taurat dan mwnueuti pantangan-pantangan. Keselamatan adalah anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Tidak ada siarat lain yang ditambahkan pada iman agar seseorang menerima keselamatan. Maka demikian dengan pantangan-pantangan hal makanan. Saat dimakan tinggal beberapa saat saja dia sudah keluar dari tubuh. Dalam suratnya yang lain Paulus berkata dalam 1 Korintus 8:8 (TB) "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
Maka yang diminta adalah orang percaya harus memiliki etika makan. Jangan sampai kebebasan Kristen menjadi sandungan bagi orang lain. Saat makan atau minum, biarlah Kristus yang dimuliakan.
*2. Jauhi Percabulan! Percabulan mencemarkan tubuh.*
Ada masalah yang serius di Korintus
Khususnya dari kalangan non Yahudi. Di Korintus ada kuil dewa Afroditus yang dihuni sampai seribu imam wanita sebagai pelacur bakti. Di Korintus Paulus menemui permasalahan moral yang serius. Selain berhadapan moral yang rusak dan pengaruh ajaran kuil dewa Afroditus juga ajaran gnostik. Gnostik mengajarkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan tubuh tidak akan menimbulkan pengaruh apa pun. Pengajaran tentang kehidupan seks bebas adalah hukum ilahiah. Hal ini mengakibatkan ada jemaat yang hidup kompromi dengan percabulan.
Faktanya sekalipun sudah Kristen namun sebahagian orang maasih mau terlibat dalam ritus yang menjurus kepada percabulan di Korintus. Paulus sangat tegas melarang jemaat untuk memjauhi percabulan. Tidak ada kompromi appaun dengan praktek percabulan. Tubuh manusia telahbditebus oleh Keistus dan tubuh kita adalah milik Kristus karena itu tak boleh dicemari keinginan daging dan hawa nafsu
Paulus dengan tegas mengatakan sekali-kali tidak! Jemaat harus menjauhi percabulan adalah amanat iman. 1 Korintus 6:15 (TB) Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
Jemaat harus melawan praktek percabulan. Bagi Paulus praktek percabulan adalah menyerahkan anggota tubuh dicemari oleh hawa nafsu. Kita telah ditebus oleh Kristus maka tubuh kita adalah milik Kristus. 1 Korintus 6:20 (TB) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
*3. Tubuhmu adalah Bait Allah*
Argumentasi paling mendasar lagi dijelaskan oleh Paulus agar jemaat menjauhi percabulan dan segala praktek yang mencemari tubuh. Paulus mengajarkan bahwa tubuh kita ini adalah Bait Allah. Bait Allah adalah kudus, tak mungkin dikotori dengan berbagai praktek peribadahan yang tidak berkenan di hadapan Allah.
1 Korintus 6:19 (TB) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Pandangan ini menegaskan penolakan kepada pandangan gnostik yang menekankan tubuh ini adalah fana dan yang abadi adalah jiwa. Dasar pandangan ini sering menganggap rendah dan hina tubuh manusia. Paulus mengajarkan sebaliknya justru tubuh ini adalah milik Kristus dan tubuh kita adalah Bait Allah.
Tubuh kita adalah Bait Allah sering dipergunakan untuk melarang merokok, tatto, tindik dan segala bentuk yang merusak anggota tubuh dan dampaknya pada kesehatan tibih. Semua itu kita hargai dan bisa diterima namun jangan sampai saling menghakimi. Yang lebih utama akan arti tubuh kita adalah bait Allah menekankan agar manusia mempersembahkan tubuhnya, memelihara kekudusan karena rubuh adlah milik Kristus. Baiklah tubuh kita dan segala yang ada pada manusia untuk kemuliaan Kristus.
Sahabat yang baik hati! Tuhan Yesus gelah menjadikan kita manusia merdeka, mari gunakan kebebasan untuk hidup di dalam kasih, berguna membangun dan jangan sampai batu sandungan. 1 Korintus 10:31 (TB) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Baiklah setiap orang mempersembahkan hidupnya untuk mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati!
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar