Minggu, 23 Agustus 2020

SEISI RUMAHKU BERIBADAH KEPADA TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Renungan Harian, Senin 24 Agustus 2020


SEISI RUMAHKU BERIBADAH KEPADA ALLAH


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yosua 24:15 (TB)  Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" 


Joshua 24:15 (RWV)  And if it seemeth evil to you to serve the LORD, choose for yourselves this day whom ye will serve; whether the gods which your fathers served that were on the other side of the river, or the gods of the Amorites, in whose land ye dwell: but as for me and my house, we will serve the LORD.


Hati-hati terhadap kemakmuran dan kesuksesan, itu bisa membuat orang lupa akan Tuhan! Itulah peringatan keras dari Yosua yang melihat fenomena asing di tengah-tengah kehidupan Bangsa Israel setelah menetap dan menikmati hasil ladangnya di Kanaan. Ada diantara mereka menjadi tertarik mengikuti praktek hidup orng Kanani dengan percaya kepada Baal dan dewa-dewa kesuburan padahal kemakmuran adalah bersumber dari Allah. 


Benar apa yang disampaikan Musa, dalam suksesi kepemimpinan darinya ke Yosua,  Musa menyampaikan peringatan terhadap bangsa Israel agar tidak melupakan Tuhan setelah memasuki tanah Kanaan. Peringatan itu sangat penting karena kemakmuran ibarat dua sisi mata uang. Kemakmuran bisa membuat orang sombong dan memuji keberhasilan atas segala apa yang dimilikinya. Namun kemakmuran bisa membuat orang semakin bersyukur karena semua yang dimiliki adalah pemberian Tuhan. Sebagaimana pesan Amsal 10:22 (TB)  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. Jika kemakmuran membuat orang lupa bersyukur maka sama dengan orang yang menikmati pemberian namun lupa kepada sang pemberi.


Peringatan Musa ini disampaikan sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Tanah Kanaan adalah tanah yang dijanjikan Tuhan Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Tanah ini adalah subur; penuh susu dan madu (Baca Kel 3:8). Akan ada perubahan besar bagi umat Israel; perubahan dari masyarakat nomanen (berpindah-pindah) atau pengembara berubah menjadi  masyarakat yang  tinggal menetap di tanah warisan mereka masing-masing. Semasa nomaden mereka berpindah-pindah dan tinggal di tenda-tenda sementara, di Kanaan mereka  akan menata kehidupan mereka dengan rumah menetap. Kesuburan Kanaan akan menghantarkan mereka kepada hidup makmur atau berkelimpahan.  Mereka akan menikmati hasil pertanian dari ladang mereka sendiri, segala kebaikan dan kelimpahan akan menyertai mereka. Mereka akan mendirikan lumbung menata masa depan. Mereka akan memilih sumur sendiri suatu gambaran ketersediaan air. Ini suatu hal yang sangat berbeda di gurun yang terancam kematian karena keterbatasan air. Mereka akan memiliki rumah sendiri dan mereka akan kenyang dari segala hasil kebun anggur, zaitun dan gandum mereka. 


Kekuatiran Musa itu disaksikan sendiri oleh Yosua. Bangsa Israel setelah menetap, memiliki tanah, rumah dan ladang yang subur mereka banyak yag melupakan Tuhan. Yosua melihat ada fenomena lain, mereka ada yang beribadah kepada baal,  dewa kemakmuran dan dewa kesuburan. Dalam keadaan demikian Yosua tampil dan menyampaikan: tetapi aku dan seisi rumah, kami akan beribadah kepada Tuhan (Yosua 24:15)


Yosua sebagai pemimpin dan imam bertindak untuk mengingatkan bangsa Israel dan mengarahkan kembali agar berbalik beribadah keada Tuhan. Mereka harus setia beribadah kepada Allah Israel yang membebaskan mereka keluar dari Mesir, memelihara dan menuntun selama di padang gurun. 


Peenyataan Yosua ini sekaligus juga dapat diteladai menjadi imam di tengah-tengah keluarga. Kerohanian isteri, anak dan orang-orang yang bekerja pada kita harus kita perhatikan agar menjadi orang-orang yang taat beribadah kepada Allah.


Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini menggugah kita,  dalam segala keadaan jangan lupakan Tuhan? Segala yang ada pada kita adalah pemberianNya. Lupa akan Tuhan sama seperti membedakan pemberian dari pemberinya. Pemberian kita ingat dan nikmati namun pemberinya kita lupakan. Seperti ungkapan lupa kacang pada kulitnya, demikian orang yang melupakan kebaikan. Tuhanlah yang memberikan segala kemakmuran mereka di Kanaan. Saat ini kita diingatkan dalam segala keadaan untung dan malang, dalam keadaan duka dan suka, ketika menelan pahit dan manis jangan lupakan Tuhan! Segala apa yang ada dalam hidup kita adalah anugerahNya. Mari bersyukur, segala kebaikan yang kita terima dalam hidup ini adalah pemberianNya. Mari peehatikan kehidupan rohani seluruh anggota keluarga kita menjadi orang yang taat beribadah kepada Tuhan


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TETAPLAH PERCAYA, SETIA DAN LAKUKAN YANG BAIK

REFLEKSI AKHIR TAHUN 2024 DAN MENYONGSONG TAHUN 2025 (Kotbah Ibadah Malam Akhir Tahun 2024) Ev. Mazmur 37:1-11 *TETAP PERCAYA, SETIA DAN LAK...