Rabu, 30 Januari 2019

PERCAYA DAN TIDAK TAKUT

PERCAYA DAN TIDAK TAKUT

Mazmur 56:4 (TB)  (56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Psalms 56:5 (RSV)  In God, whose word I praise, in God I trust without a fear. What can flesh do to me?

Percaya kepada Tuhan akan mengusir ketakutan dan menimbulkan keberanian pada diri seseorang. Tidak heran jika seseorang mau melakukan missi atau pekerjaan yang besar dalam hidupnya maka dia akan meminta dukungan dari sahabatnya atau doa peneguhan kepada pendetanya. Demikian dengan seseorang yang jatuh sakit dan hendak menjalani operasi besar yang beresiko tinggi membutuhkan doa penguatan. Peneguhan ini penting, agar ada pegangan dan jaminan bahwa apa yang dijalaninya berjalan dengan baik seturut harapan.

Dalam Mazmur 56, adalah adalah satau kesaksian yang meneguhkan. Daud berada dalam posisi sulit. Dia dikejar-kejar oleh Saul, berhasil lari dari Saul justru dalam konteks ini Daud berada di Gat, dihadapan raja Akhis. Ibarat berhasil keluar dari mulut harimau, kita ke mulut buaya. Sulit betul, Daud tak berdaya atas musuh-musuhnya. Jika kita baca kejadiannya dalam 1 Samuel 21:10-15, Daud berhasil melarikan diri dari pengejaran Saul, tapi terjebak di tanah Gat. Raja Akhis, mengenal Daud yang terkenal itu, yang mengalahkan Goliat sprang manusia raksasa. Alkitab mencatat bahwa Daud pura-pura Gila dihadapan raja Akhis dan akhirnya dilepaskan raja Akhis karena dia bukan kekurangan orang gila di negerinya. Itulah jalan yang membuat Daud berhasil lolos dari raja Akhis.

Dalam Mazmur ini Daud menghadapi musuh: ada keraguan dan ketakutan, namun ketakutan itu hilang karena percaya kepada Tuhan. Mazmur 56:3 (TB)  (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;

Apakah yang dapat dilakukan oleh manusia terhadap orang yang percaya kepada Tuhan? Banyak terjadi peristiwa ajaib dalam kehidupan orang percaya untuk melindungi hambaNya dari rancangan orang jahat. Satu contoh pengalaman sederhana dari sekian banyak peristiwa yang dialami oleh Igwer Ludwig Nommensen adalah "Rasul Orang Batak". Gelar itu dinobatkan karena pengaruhnya yang begitu besar dalam mengkristenkan orang Batak.  Ketika menetap di Tanah Batak banyak cobaan yang dia hadapi dari orang-orang yang tidak menghendaki kehadiran Injil. Suatu ketika ada orang yang menaruh racun ke makanannya, sebelum makan malam seperti biasa Nommensen terlebih dahulu memberi makan kucing peliharaannya. Sangat aneh, saat kucing makan tergelepar dan mati.  Nommensen sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan makanannya. Aktifitas biasa dipakai Tuhan menyelamatkan nyawanya.

Apakah yang dilakukan orang jahat? Tanpa meniadakan penderitaan orang percaya, dalam banyak kejadian orang percaya menghadapi penyiksaan yang besar, orang jahat dapat memenjarakan bahkan membakar hidup-hidup orang benar (band. Pengalaman gereja mula-mula) Namun orang percaya tidak akan takut atas semua itu karena percaya Tuhan. Matius 10:28 (TB)  Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Sahabat yang baik hati! Kita harus percaya, Tuhan itu mampu melindungi kita dari segala rancangan kejahatan. Jika orang fasik memiliki seribu strategi melumpuhkan orang baik, makan Tuhan punya banyak cara melepaskan orang yang percaya kepadaNya dari rancanagn si jahat baik dari cara yang biasa-biasa hingga hal luar biasa. Yang utama adalah kita percaya kepada Tuhan. Amsal 3:5 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 29 Januari 2019

JANGAN MENYIMPANG DARI PETUNJUK TUHAN

*JANGAN MENYIMPANG DARI PETUNJUK TUHAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan,  inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas, Rabu, 30/01/2019

Yosua 1:7b (TB)  janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.

Joshua 1:7b (RSV)  turn not from it to the right hand or to the left, that you may have good success wherever you go.

Yosua adalah pemimpin besar bagi bangsa Israel menggantikan Musa yang telah dipanggil Tuhan di bukit Nebo. Jika Musa pemimpin yang membawa Israel keluar dari Mesir dan menuntun umatnya dalam perjalanan padang gurun, maka Yosua mempimpin bangsa Israel memasuki dan membagi tanah Kanaan menurut kedua belas suku bangsa Israel. Bagaimanakah Yosua dapat memimpin bangsa Israel? Nas ini memberikan jawaban: kuat dan teguh hati seperti Musa, berhati-hati dan miliki integritas yang kuat dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Apa ketetapan Tuhan, lakukan dan jalankan. Itulah satu-satunya cara  menuntun dan membawa Yosua dan bangsa Israel memasuki dan menguasai tanah Kanaan

Jangan menyimpang ke kiri atau ke kanan. Disini ditegaskan bahwa Tuhan meneguhkan penetapannya kepada Yosua: sudah ada contoh Musa, sudah ada koridor, sudah ada petunjuk dan sudah ada ketetapan yang telah direncanakan oleh Tuhan. Sebagai Pemimpin, Yosua harus memiliki prinsip yang kuat, jangan mblelo apalagi menyimpang dari ketetapan Allah. Ibarat suatu perjalanan, sesudah ada peta dan rute yang harus dijalani. Peta dan rute itu adalah dari Tuhan sendiri, maka tugas Yosua sebagai pemimpin membawa bangsa ini menurut peta dan rute yang ditentukan Allah. Ibarat kini, kita mengenal Google Map atau GPS, sebagai penuntun arah. Ketik saja tujuan dan ikuti  saja arah yang dimaksud pasti sampai ke tujuan. Hanya ini masalahnya jangan sampai HP lowbat dan tak dapat signal. 🤣. Lebih dari itulah Tuhan menuntun Josua dan umat Allah memasuki dan menguasai tanah Kanaan.  Tanah perjanjian, tanah yang diimpikan sejak leluhur mereka. Tanah ini penting menjadi dasar bagi Israel sebagai bangsa. Mereka memiliki rakyat, pemimpin, hukum (Taurat) dan tanah (wilayah). Memasuki dan menguasai tanah Kanaan sangat menentukan masa depan Israel sebagai suatu bangsa.

Jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan! Ini yang harus diingat, setiap penyimpangan adalah dianggap buruk baik di lingkungan kerja dan keluarga. Mungkinkah anda mempekerjakan karyawan anda disuruh mengerjakan A namun dia mengerjakan B. Dari pada anda stress mungkin anda akan mecari karyawan lain.

Menyimpang adalah bukti ketidak taatan padahal Tuhan menghendaki pemimpin yang taat. Menyimpang dari rancangan Tuhan adalah pembangkangan bahkan melawan kehendak Tuhan. Pemimpin yang baik akan membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi umat yang dipimpinnya. Sebaliknya pemimpin yang menyimpang akan menjerumuskan dan membawa umat yang dipimpimnya dalam berbagai kesusahan.

Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini mengingatkan kita meraih keberuntungan, yaitu konsisten dan berintegritas. Berdiri kokoh di dalam suatu prinsip yang kuat. Sekalipun mungkin berat, namun itulah satu-satunya jalan yang diberkati Tuhan. Dalam konteks tahun Politik ini menurut saya penting juga kita  membuat suatu indikator bahwa memilih pemimpin yang memiliki prinsip yang kuat dan berdiri kokoh, bukan orang yang mblelo atau menghalalkan segala cara demi mencapai kekuasaan sekalipun menyimpang dari dasar-dasar umum bernegara. Pemimpin yang menyimpang akan membawa umatnya sampai ketujuan tetapi menghantarkan umatnya ke pintu gerbang kesusahan dan kesengsaraan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 28 Januari 2019

SABAR DAN TEGUHKANLAH HATIMU

SABAR DAN TEGUHKANLAH HATIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah megambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 29/01/2019

Yakobus 5:8 (TB)  Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

James 5:8 (UKJV)  Be all of you also patient; establish your hearts: for the coming of the Lord draws nigh.

Kesabaran adalah buah iman. Rasul Yakobus berulang kali menasihatkan jemaat mula-mula untuk sabar dalam penderitaan. Kesabaran sangat dibutuhkan dalam siatuasi yang menghimpit mereka. Kesabaran ini penting, karena kita tau bahwa  semakin mengeluh tentu beban berat semakin menekan, semakin bersungut-sungut semakin menyerang daya tahan tubuh dan semakin menyalahkan orang lain atas situasi sulit yang kita hadapi akan semakin melemahkan diri sendiri dan tak kuat memikul beban hidup. Cara terbaik adalah bersabar dan meneguhkan hati dalam menjalani semua kesesakan dan masalah yang menghimpit. Adalah benar,  semakin tinggi tingkat kecemasan semakin rendah daya tahan tubuh. Namun sebaliknya semakin tinggi tingkat kepasrahan maka tingkat daya tahan seseorang mengahadapi keadaan sulit akan semakin tinggi pula. Sabar adalah suatu potensi diri manusia yang harus dikembangkan dalam menghadapi masalah.

Inilah nasihat rasul Yakobus dalam renungan ini bagi jemaat mula-mula yang banyak mengalami pergumulan. Dalam pasal 5 ini saja ada sebanyak 5 kali kata sabar disebutkan, lain lagi dengan kata yang memiliki makna yang serupa. Ini dapat dimaklumi karena jemaat mula-mula menghadapi penderitaan karena iman. Mereka dikejar, dianiaya dan harus menyelamatkan diri dari berbagai pengejaran. Mereka harus menahan diri atas segala hasutan dan fitnahan karena dianggap sebagai  pemberontak kepada kekaisaran Romawi, dibenci kaum Yahudi dan ditindas para tuan-tuan kaya. Bagi Yakobus semua ini akan berlalu dan hanya tinggal sesaat lagi. Bertahanlah, bersabar dan teguhkan hati menghadapi semua kesesakan ini. Tuhan melihat, Tuhan menyertai dan segera menolong dan menghantarkan kita hingga garis finis. Ibarat dalam berlari, berlarilah terus karena garis finis sudah di depan mata. Ibarat perahu yang berlayar maka harus menahan ombak dan badai karena pelabuhan sudah dekat dan bertahanlah. Demikian orang percaya harus terus berlayar hingga sampai ke tujuan yaitu pelabuhan iman; kedatangan Kristus sudah dekat dan hampir tiba. Bersabar dan berteguh hati dalam iman karena mahkota kehidupan kekal akan segera dianugerahkan bagi orang yang setia sampai mati pasa kedatangan Kristus.

Coba anda ingat kapan anda ikut dalam barisan antrian? Kesabaran dalam barisan antrian ditentukan pada uregensinya mengapa kita antri. Jika kurang urgent anda akan keluar dari antrian dan memilih kesempatan lain waktu. Namun jika antrian yang anda ikuti adalah satu-satunya jalan mencapai apa yang anda inginkan pasti anda akan bersabar menanti giliran. Maka bersabar itu ditentukan oleh kesadaran seberapa penting dan urgennya yangnkita nantikan itu bagi anda. Saya pernah ikut antrian BPJS, panjang dan lama berjam-sama, saya sabar saja karena demikian caranya saya mendapatkan perobatan yang saya inginkan. Maka demikian dengan kesabaran menantikan kedatangan Tuhan. Kita harus sabar dan tekun menantikan, karena itulah satu-satunya pengharapan kita untuk ikut memasuki kehidupan yang kekal yang disediakan Tuhan.

Sabar dan berteguh hati adalah buah dari iman,  Orang akan senang menanti walaupun berlama-lama karena yang dinantikan itu adalah segalanya dalam hidupnya. Demikian kita dalam.menantikan kedatangan Kristus. Kedatangannya adalah tujuan akhir perjalanan dan penantian kita.

Sahabat yang baik hati! Bersabarlah dalam segala pergumulan, sekalipun berat dan lama tetaplah setia waktunya Tuhan akan menjawab dan sesak didada akan lega, wajah murung dan masam akan berubah menjadi senyum manis dan bersahaja.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Nekson M Simanjuntak

Minggu, 27 Januari 2019

KUAT DAN TEGUHKANLAH HATIMU

KUAT DAN TEGUHKANLAH HATIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas.  Senin, 28/01/2019

Mazmur 31:25 Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

RSV Psalms 31:25 Be strong, and let your heart take courage, all you who wait for the LORD! ]

Saya sependapat dengan LAI menyebutkan Mazmur 31 dengan judul "Aman Dalam Tangan Tuhan." Jika kita baca dari awal pemazmur benar-benar menyerahkan hidupNya kepada Tuhan dan percaya sepenuhnya bahwa Tuhan akan melindungi orang percaya dari setiap ranjangan orang fasik yang menjatuhkan orang percaya. Mazmur 31-15 Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"

Percaya kepada Tuhan membuat kita aman dalam naungan tanganNya. Tangan Tuhan kuat menolong dan menopang kita, sehingga aman di tangan Tuhan. Jika demikian  mengapa diakhir doa ini diminta agar orang percaya kuat dan teguh hati? Bukankah akan santai dan tinggal berteduh saja di tangan Tuhan? Semakin dekat kepada Tuhan, tantangan berat karena itu harus kuat dan teguh berpegang kepada tangan Tuhan.

Nas ini mengingatkan saya akan cerita klasik kisah "Kura-kura Terbang". Bagaimana mungkin kura-kura bisa terbang?  Di suatu telaga hidup sepasang angsa dan kura-kura dengan harmoni. Mereka sering berbagi cerita dengan pengalaman masing-masing, apalagi angsa yang punya sayap.  Setiap mereka terbang, sepasang angsa bercerita akan apa yang mereka lihat. Kura-kura pun sangat berkeinginan bisa terbang seperti angsa dan melihat dunia luar. Sebagai sahabat baik sepasang angsa mencari akal agar kura-kura bisa terbang. Mereka membawa ranting dan menyuruh kura-kurang mengigitnya kuat dan jangan sama sekali berbicara. Dengan cepat kura-kura setuju segala persyaratan karena yang penting bagi dia pernah terbang.  Sepasang angsa itu mulai mengayunkan sayapnya dan membawa ranting itu dan kura-kura pun terangkat terbang dengan menggitlgit ranting kuat bersama angsa dan kura-kura kagum bisa terbang melihat dunia luar.  Tiba-tiba seekor anjing melihatnya dan mengejek bukan kura-kura yang terbang tetapi angsalah yang membawanya terbang. Tak sabar kura-kura langsung ingin menjawab dan membuka mulutnya, seketika itu kura-kura jatuh terpental?

Cerita lama tentang kura-kura terbang ini adalah contoh yang mendidik seseorang harus kuat memegang teguh janji, jangan sama sekali lupa diri tetapi harus tetap kuat dan teguh akan ikrar ketika ingkar saat itu akan jatuh terpental.

Contoh ini juga memiliki pesan yang sangat bermakna bagi orang percaya sebagaimana pesan renungan hari ini.  Orang percaya yang senantiasa berpengharapan kepada Tuhan harus kuat dan teguh. Kita percaya hanya di dalam tangan Tuhan kita aman dan terlindung namun kita harus kuat dan teguh memelihara perintahnya. Semakin dekat kepada Tuhan semakin banyak cobaan, godaan, hinaan bahkan hambatan. Jangan andaikan diri menghadapi semua itu, biarkan Tuhan yang bekerja.  Ketika kita meraih sesuatu dalam hidup jangan lupa diri. Kita harus sadat bahwa bisa begini dan begitu karena tangan Tuhan meraih dan menuntun kita menggapai impian dan cita-cita. Kita aman dan teduh karena tangan Tuhan yang menjaga dan melindungi kita. Kita bisa senyum dan merasakan bahagia, semua itu karena tangan Tuhan yang merangkul kita. Maka Tugas kita adalah kuat dan teguh dalam perlindungan  tangan Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Mari tetap kuat dan teguh dalam perlindungan Tuhan. Andalkan Tuhan dalam segala keadaan. Sadari selalu bahwa tangan Tuhan sefang menuntun dan membimbing kita menurut kehendakNya. Jangan andalkan diri apalagi lupa diri, jika ada kesulitan dan hambatan jangan langsung mengandalkan siri mencari  solusi tetapi serahkan sepenuhnya kepada Tuhan apa yang harus kita lakukan dan kerjakan di dalam hidup ini. 

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 26 Januari 2019

PERCAYA PADA KUASA ALLAH PENCIPTA DAN PENYELAMAT


Kotbah Minggu, 27 Jan 2019
Nas: Yesaya 45:18-25

*PERCAYA KUASA TUHAN PENCIPTA DAN PENYELAMAT*

Nabi Yesaya merupakan salah satu nabi besar yang terus mengingatkan bangsa Israel agar tetap setia kepada Tuhan, memelihara firmanNya dan berpengharapan kepada Tuhan Allah. Sekalipun banyak resiko yang dia hadapi, ditolak, dibully hingga dikucilkan.
Kotbah ini pada masa pembuangan,  dapat kita bayangkan bagaimana kehidupan umat Allah saat itu: hati yang hancur, harapan sirna dan kebanggaan mereka lenyap. Sebahagian sudah apatis dan tak percaya lagi kepada Tuhan. Apa yang dulu kebanggaan mereka sebagai umat pilihan Allah, bangsa yang diberkati dan umat kesayangan nyatanya menderita sengsara dalam pembuangan Babel.

Disinilah Yesaya tidak berhenti memberikan semangat dan pengharapan. Allah mampu berkarya dalam segala keadaan bahkan hal buruk pun dapat dipakai Tuhan menjadi sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi umatNya.  Dalam ayat sebelumnya Yesaya menyebutkan Tuhan memakai raja Koresh untuk membebaskan umatNya. Bukan hanya itu Koresh raja Persia itu akan memulangkan mereka ke Yerusalem dan membiayai pembangunan kembali Bait Allah serta tembok Yerusalem. (Baca Yesaya 45:1-3)

Bagaimana hal itu mungkin? Disinilah kuasa Tuhan yang tidak terbatas. Allah itu pencipta alam semesta, semua ciptaan termasuk raja-raja tunduk pada kuasa Allah. Allah itu dapat memakai ciptaannya dan raja mana saja untuk mewujudkan maksud dan rencana Allah.  Tuhan itu raja diatas segala raja, Tuhan itu penyelamat umatNya sebagaimana dalam sejarah pengalaman bangsa Israel. Hal inilah yang diyakinkan oleh Yesaya kepada umat Allah dalam pembuangan agar tetap berpengharapan kepada Tuhan.

1. Tuhan adalah Pencipta alam semesta kepadanya seluruh ciptaan akan tunduk. Tidak ada alasan bagi kita untuk meragukan kekuasaan Tuhan. Yesaya 45:9 (TB)  Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!".

Tugas kita percaya pada Firman sebagaimana kisah penciptaan. Allah menjadikan lewat Firman: "Jadilah terang!" Maka terang itu jadi. Demikianlah kuasa Firman Tuhan membebaskan umatNya. Jika Tuhan berfirman akan pembebasan dari pembuangan Babel akan jadi. Maka firmanNya akan terlaksana dan terjadi. Yesaya 45:23a (TB)  "Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali."
Allah menciptakan bumi bukan dengan hampa tujuan.  Yesaya 45:18n (TB)  Dialah Allah — yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, — dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami —:
Tuhan mencipta dengan tujuan kebaikan. Tuhan  lihatlah segala sesuatu yang diciptakannya itu adalah baik adanya.
Dalam penciptaan, Tuhan menahlukkan kegelapan dengan menciptakan terang dan mengisi alam semesta yang kosong dengan urutan penciptaan hari demi hari. Tuhan pencipta mengingatkan bahwa Tuhan adalah Penata Ulung terhadap umatNya. Tuhan tak akan membiarkan Yerusalem kosong, membiarkan umatNya lenyap dibawah penindasan bangsa asing.

2. Keselamatan hanya ada pada Tuhan.
Tuhan itu adalah raja diatas segala Raja, Dia dapat memerintah raja manapun di muka bumi ini untuk menjadi alatNya melakukan kehendak Allah. Keselamatan hanya ada pada Tuhan; jangan percaya kepada tukang-tukang yang membuat berhala tetapi percayalah kepada Tuhan Allah Israel. Yesaya 45:20 (TB) "Tiada berpengetahuan orang-orang yang mengarak patung dari kayu dan yang berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan."

Berhala tak menyelamatkan, justru membuat Tuhan murka karena telah menduakan Tuhan. Allah dapat memakai siapa saja membebaskan  umatNya. Itulah yang terjadi dengan raja Koresh. Raja Koresh setelah menaklukkan Babelonia, dia memulangkan umat Allah kembali ke Yerusalem, membekali mereka dengan harta benda, serta menyediakan pembiayaan untuk membangun kembali Bait Allah dan pembangunan tembok Yerusalem.

Tugas kita adalah percaya kepada Tuhan sebagai satu-satunya pwnyelamat umatNya. Hal ini telahbdipenuhi oleh Allah di dalam diri Yesus Kristus.. Hal juga yang dikotbahkan oleh Petrus di depan mahkamah agama. Kisah Para Rasul 4:12 (TB)  Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Yesaya 45:23 ini dikutip oleh Paulus menjelaskan kekuasan Kristus yang mengosongkan diri menyelamatkan dunia dalam Filipi 2:10 (TB)  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Kita harus percaya dalam segala keadaan,  Tuhan dapat mendatangkan keselamatan kepada umatNya.

3. Keadilan dan Kekuatan hanya ada pada Tuhan.
Yesaya 45:24 (TB)  sambil berkata: Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam TUHAN.
Dalam hidup ini kita harus percaya keadilan Tuhan, sekalipun kita harus menjalani masa-masa sulit dalam perlakuan yang tidak adil.  Berjalanlah dalam kekuatan yang bersumber dari Tuhan. Sabar dan nantikan Tuhan bertindak, waktunya akan tiba orang yang menindas umatNya akan tertunduk malu.

Sahabat yang baik hati! Dengan penjelasan ketiga hal di atas, kotbah ini semakin menyadarkan kita agar percaya kepada kekuatan firman serta taat dan tunduk kepada kuasa Allah. Dalam setiap langkah hidup ini; enak dan susah, menderita dan bahagia jalanilah dalam ketaatan kepada Tuhan. Jangan menangisi keadaan, tapi nyalakanlah lilin pengharapan. Percayalah kepada Firman dan kuasa Tuhan akan dapat membuat segala sesuatu indah pada waktunya seturut kehendakNya.
Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 25 Januari 2019

BERPEGANG TEGUH PADA AJARAN RASUL

BERPEGANG TEGUH PADA AJARAN RASUL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Sabtu, 26/01/2019

1 Korintus 11:2 (TB)  Aku harus memuji kamu, sebab dalam segala sesuatu kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu.

1 Corinthians 11:2 (RSV)  I commend you because you remember me in everything and maintain the traditions even as I have delivered them to you.

Salah satu kekuatiran orang adalah dilupakan. Sedih memang jika kita dilupakan orang.  Coba saja dalam hal sederhana, jika anda menghubungi sahabat anda, namun kalimat yang muncul adalah: siapa ya? Mungkin kita terus berpikir, nomor hp kita telah dihapus dari memori buku hpnya. Bagaimana apabila anda dilupakan orang? Wah jangan sampai terjadi hal hal itu pada diri anda, justru mari jadikan sebanyak mungkin moment yang dapat dikenang orang lain. Termasuk mungkin bagi yang suka selfi dan simpan di medsos.

Ketakutan dilupakan itu muncul ungkapan: jika punya teman baru jangan lupa teman lama. Dalam persekutuan jemaat jangan sampai terjadi melupakan kawan lama karena ada sahabat baru, karena persekutuan di jemaat adalah persekutuan yang disatukan oleh Yesus Kristus.  Seperti pengalaman Paulus, sekalipun ada banyak rasul atau pemberita Injil yang telah datang ke Korint, namun mereka tidak melupakan ajaran Paulus. Mereka tetap setia dan taat memelihara apa yang diajarkan oleh Paulus.

Selain pemberita Injil, Paulus adalah guru yang baik bagi setiap jemaat yang dia injil. Paulus mengajar tentang keselamatan (dogmatik)  bagaimana seharusnya mereka hidup (etika Kristen). Pengajarannya menjadi petunjuk hidup sehari-hari bagi jemaat. Sekalipun ada hal yang membuat Paulus sedih atas perpecahan di jemaat Korint, namun Paulus juga memuji kesetiaan jemaat Korint yang setia mengikutin ajaran Paulus. Beberapa yang disinggung Paulus akan apa yang harus mereka lakukan adalah sebagai etika hidup orang percaya adalah: tetap hormat dan bersikap adil terhadap orang yang tidak beriman (Pasal 6), memelihara kekudusan perkawinan (Pasal 7), sikap terhadap daging kurban persembahan, bagi Paulus bebas saja bagi yang memakan silahkan, bagi yang tidak jangan namun satu hal jangan sampai batu sandungan (Pasal 8 ) dan bagaimana seharusnya perempuan dalam pertemuan jemaat: hidup sopan, dalam pertemuan jemaat tidak perlu perhiasan kepala dll. Semua yang diajarkan oleh Paulus kepada jemaat Korint masih dipelihara dengan baik. Atas hal inilah Paulus memuji ketaatan dan kesetiaan jemaat Korint memelihara apa yang diajarkan oleh Paulus. 

Apa yang kita lihat disini, Paulus jujur dan obyektif menilai permasalahan di jemaat Korint; ada hal yang dia kritisi ada pula yang dia puji. Dalam banyak kasus, orang sering melihat persoalan dari satu perspektif, apa yang baik semuanya dinilai salah karena satu atau dua kesalahan. Namun Paulus di jemaat Korint dia melihat kedua sisi secara obyektif. Berpikir seperti itu, sehingga tidak buta terhadap plus minus yang terjadi. Kebaikan persekutuan jika kita kontributor terhadap berbagai persoalan yang terjadi.

Sebaliknya demikian degan jemaat Korint sekalipun banyak ajaran-ajaran lain yang mereka terima namun tak membuat hal itu meninggalkan ajaran Paulus. Apa yang baik dari rasul Paulus mereka akui dan pelihara. Sekalipun terjebak dalam perpecahan yang sempat mengagungkan rasul atau pemberita Injil mereka, namun tetap hidup dalam ajaran Paulus dan Etika Kristen yang dianjurkan oleh Paulus.

Sahabat yang baik hati, inilah yang harus kita syukurj dalam persekutuan jemaat, tetap setiap melakukan pengajaran dan nasihat para rasul karena pengajaranNya memberikan pe jelaskan tentang ajaran iman dan nasehatnya menjadi petunjuk hidup yang harus diterapkan.  Selalu mengenang dan menaati pengajaran para rasul sebagai pedoman hidup baru.

Sahabat, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 24 Januari 2019

TETAP TEGUH

TETAP TEGUH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Jumat, 25/01/2019

Kolose 1:23 (TB)  Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Colossians 1:23 (RSV)  provided that you continue in the faith, stable and steadfast, not shifting from the hope of the gospel which you heard, which has been preached to every creature under heaven, and of which I, Paul, became a minister.

Beriman kepada Yesus Kristen berpadanan dengan konsistensi. Yesus Kristus tetap sama kemarin, kini dan esok (Ibrani 13:8). Demikian orang yang percaya harus konsistensi dengan imannya: tidak goyah, tak mudah terguncang oleh keadaan tetapi berdiri kokoh diatas landasan yang satu yaitu Kristus Yesus band 1 Kor 3:11. Iman yang konsisten akan mempengaruhi pribadi yang konsisten pula.  Apapun yang menimpa hidup kita, susah senang, bahagia dan derita, untung dan malang tetap beriman yang teguh, berpengharapan yang pasti kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang yang dikasihinya dalam segala keadaan.

Berpikir konsisten dan tetap teguh dalam suatu pendirian merupakan keistimewaan jemaat mula-mula. Begitu banyak tantangan yang mereka hadapi menjadi pengikut Yesus Kristus. Dibenci oleh Yahudi, dicurigai orang Romawi dan dikucilkan oleh keluarga. Mereka semua dibawah tekanan, dikejar dan dianiaya namun mereka tak pernah surut sedikit pun. Sekalipun tubuh mereka musnah dibakar namun jiwa mereka merasa tenang karena jaminan Kristus. Sekalipun tubuh mereka didera dan mendapat penyiksaan yang menyakitkan namun iman mereka tetap kokoh dan tangguh. Semakin si babat, semakin merambat. Semakin dijepit, semakin melejit. Semakin dikejar Semakin menyebar,  semakin dihambat semakin bertambah. Semua itu karena konsistensi mereka mengikut Yesus Kristus.

Selain tantangan dari luar, masih ada juga tantangan dari dalam yaitu masuknya rupa-rupa ajaran yang menyesatkan. Atas nama rasul bahkan atas nama Yesus Kristus mereka menghasut jemaat. Kemana Paulus memberitakan Injil dan mendirikan jemaat ke situ pula rasul palsu menggoncangkan iman jemaat agar menolak ajaran rasul Paulus. Seperti perumpamaan Tuhan Yesus, ketika penabur menaburkan benih gandum entah bagaimana caranya siiblis juga menaburkan ilalang. Tidak ada benih kebaikan yang akan kita tabur tanpa tantangan, justru semakin kuat keinginan kita untuk berbuat baik semakin deras pula tantangan dihadapi. Itulah sebabnya Paulus dalam nas ini menegaskan: bertekun dalam iman,  tetap teguh, tidak tergoncang dan tidak bergeser pengajaran Paulus.

Paulus dibully bahkan berbagai propaganda ditimpakan kepadanya. Pengajar palsu menyebarkan hoax bahwa Paulus bukan rasul, karena tak langsung murid Yesus,  dia mempermudah iman dengan tidak mewajibkan sunat dan Taurat dalam ajarannya untuk mendapat simpatik dari pengikutnya. Demikianlah banyak tuduhan pada Paulus agar jemaat bergeser dari pengajaran Paulus. Namun lihatlah Paulus begitu gigih dan tak pernah goyah oleh hasutan apapun. Paulus terus memberitakan Injil dan mendirikan jemaat. Paulus mengajak agar tetap teguh dalam iman dan pengharapan sebagaimana telah diajarkan oleh Paulus.

Sahabat yang baik hati! Lawan konsisten adalah ingkar, dalam banyak hal orang sering kali ingkar.  Mari waspadai dan menjaga diri agar tetap konsisten beriman kepada Yesus Kristus.  Orang yang konsisten memiliki "passion", tekun mengikuti sampai ke titik akhir perjalanan hidup. Jangan goyah dan jangan bergeser. Tetaplah bertekun dan teguh di dalam iman.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Rabu, 23 Januari 2019

KESAKSIAN YANG MENEGUHKAN

KESAKSIAN YANG MENEGUHKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Kamis, 24/01/2019

1 Korintus 1:6 (TB)  sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.

1 Corinthians 1:6 (RSV)  even as the testimony to Christ was confirmed among you--

Prinsip yang kuat pada diri seseorang setidaknya dipengaruhi dua hal penting yaitu idealisme dan panggilan.  Idealisme biasanya berkaitan dengan kareakter pribadi, semakin idealis seseorang semakin kuat dalam hal prinsip. Idealisme adalah seseorang yang melakukan sesuatu didasarkan pada kesadaran berpikir (idea). Tidak segan meningggalkan pekerjaan yang bagus karena tak sesuai dengan pikiran. Sedangkan panggilan adalah kesadaran atas kegunaan dan manfaat hidupnya bagi orang lain, semakin tinggi kesadaran orang akan manfaat kehadirannya bagi orang lain, maka semakin kuat pula panggilannya untuk menekuninya. Maka tidak heran jika ada orang yang mau terbeban bahkan berkorban untuk melakukan sesuatu karena didasarkan bahwa apa yang dilakukannya itu berguna bagi orang lain.

Idealisme dan panggilan , kedua hal inilah yang dimiliki oleh Paulus dalam melayani. Setelah bertobat dia begitu gigih melakukan pemberitaan Injil. Dia bekerja berdasarkan kesadaran berpikir bahwa dunia ini harus diinjili sebelum Kristus datang kedua kali. Dia menyadari bahwa kegunaan hidupnya harus menyaksikan Yesus Kristus bahkan dianggap senagai hutang. Maka dia berlari-lari dari satu kota ke kota lain menyebarkan Injil dan mendirikan jemaat-jemaat. Paulus berharap setiap orang yang menerima Injil melakukan hal yang sama, menyaksikan Yesus Kristus demi meneguhkan iman jemaat.

Jemaat Korintus agak unik, mereka terpecah, bukan karena status sosial dan bukan pula karena perbedaan suku bangsa atau tradisi yang berbeda. Namun mereka terpecah karena mereka masuk pada golongan dan kelompok berdasarkan rasul atau penginjil favorit mereka. Ada pengikut Paulus, ada pengikut Apolos, ada pengikut Kefas; mereka membandingkan dan membedakan yang satu dan lain sehingga mereka terkotak-kotak dan terpecah. Kesaksian dan pengajaran para rasul bukan lagi menjadi dasar yang kuat supaya saling membangun iman Jjemaat, namun menjadi dasar perpecahan yang mengecilkan iman dan mengeringkan kerohanian.

Paulus menasihati Jemaat, agar kembali kepada prinsip utama persekutuan jemaat. Persekutuan orang percaya didasarkan pada kesaksian akan Kristus. Maka seharusnya ide, peran dan perbuatan apapun yang dilakukan oleh seluruh anggota persekutuan Kristen harus bermuara dan bertujuan pada kemuliaan Kristus. Itulah sebabnya Paulus membuat suatu benar merah, 1 Korintus 3:6-7 (TB)  Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.  Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini mengingatkan kita akan fungsi dan manfaat kehadiran orang percaya dalam persekutuan. Kita semua anggota tubuh Kristus; masing-masing anggota pemeran utama  dalam satu kesatuan yang utuh untuk saling membangun dan meneguhkan. Setiap jemaat dengan potensi dan karunia yang diperolehnya masing-masing adalah memperlengkapi seluruh jemaat dalam berbagai hal. Jangan ada yang merasa lebih utama, tapi utamakanlah Kristus. Janganlah ada yang merasa paling menentukan, namun biarlah ditentukan oleh kehendak Kristus. Jangan pula ada orang yang merasa asing dan terpinggirkan karena kita semua telah menjadi satu keluarga Allah. Dalam persekutuan gereja,  semua jemaat mesti menyadari panggilannya, setiap orang berguna dan bermanfaat untuk saling melengkapi dan meneguhkan.  Satu untuk semua dan semua untuk satu demi kemuliaan Kristus.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 22 Januari 2019

IMANMU MENYELAMATKANMU

IMANMU MENYELAMATKANMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber Kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Rabu, 23/01/2019

Lukas 7:50 (TB)  Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

Luke 7:50 (RSV)  And he said to the woman,l "Your faith has saved you; go in peace."

Iman adalah dasar kehidupan orang Kristen. Beriman berarti percaya kepada Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Tidak ada dasar lain yang diletakkan dalam iman selain Kristus Yesus (2 Kor 3:11), dan keselamatan  tidak ada di dalam nama siapapun juga selain di dalam Dia (Kisah Para Rasul 4:1). Filipi 2:10-11 (TB)  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,  dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Tiga ayat diatas merupakan landasan kuat dalam iman kekristenan. Keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus. Hal ini menjadi dasar kuat bagi setiap orang percaya untuk percaya Yesus Kristus sebagai Yuruselamat.  Keselamatan itu bukanlah usaha manusia, atau balas dari budi baik kita tetapi anugerah Allah secara cuma-cuma. Cuma-cuma bukan murahan, tetapi anugerah itu sangat mahal karena dilakukan dengan pengorbanan Yesus Kristus. Keselamatan itu bukan pula hasil pencapaian dari tingkatan tahap meditasi hingga dapat memasuki dunia nirwana sebagaimana dalam ajaran lain. Karena jika demikian maka sangat terbatas orang yang mencapai tingkat spiritualitas yang sedemikian tinggi. Alkitab mengajarkan kepada kita keselamatan itu adalah anugerah yang kita terima melalui iman.  Imanmu menyelamatkan engkau!

Imanmu menyelamatkan Engkau! Demikia kalimat ini disampaikan oleh Yesus mengampuni seorang perempuan berdosa. Saat itu Yesus dijamu oleh seorang Farisi bernama Simon. Perempuan berdosa itu melakukan hal yang tak lazim dilakukan orang. Lukas 7:38 (TB)  Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Kejadian ini membuat Simon risih, dan tidak berterima masa seorang nabi mau menerima seorang perempuan berdosa? Yesus tahu apa yang ada dalam pikiran Simon maka Yesus berkata: Lukas 7:41-42 (TB)  "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
Pertanyaan ini memberikan pencerahan bagi Simon dan menjawab bahwa orang yang paling mengasihi adalah orang yang terbanyak hutangnya dihapuskan.

Tidak ada seorang pun yang dapat menghapuskan dosa perbuatannya di hadapan Tuhan, baik oleh perbuatan baik dan amal yang diabdikan. Upah dosa adalah maut. Maka semestinya kita akan mati oleh dosa kita. Tetapi syukurlah kepada Tuhan Yesus yang datang kw dunia ini untuk mengampuni dan menghapuskan dosa kita. Kita sama seperti perempuan berdosa ini, berdosa melaluinkata, sikap dan perbuatan kita. Sesungguhnya kita tidak layak datang dan sujud di hadapan Tuhan. Namun pengampunan Kristus menyelamatkan kita.  Sama seperti seorang perempuan pendosa yang sangat terkenal diampuni dan diberkati, selama inindia jauhbdsri Tuhan, tapi ketika dia mau datang menjumpai dan sujud di kaki Yesus, Yesus mengampuni dan berkata: Imanmu menyelamatkan Engkau. 

Sahabat yang baik hati! Sebagai Pendeta pernah saya melayani di Desa, ketika ada perjamuan kudus banyak jemaat yang pulang, menurut mereka hanya orang yang rajin ke gereja dan dianggap baik yang mengikutinya. Saya pun mulai memberikan penjelasan: perjamuan Kudus ini disediakan untuk orang yang berdosa. Jika ada yang merasa tidak berdosa dan tidak membutuhkan pengampunan akan dosa silahkan pulang dan tak usah mengikuti Perjamuan Kudus. Sejak itu banyak yang mengikuti perjamuan. Ini mungkin agak memaksa, namun jawaban praktis yang mengingatkan kita perlu juga dilakukan agar jemaat memahami iman lebih mendalam.

Kristus telah berkorban dan menyelamatkan kita. Tetaplah percaya kepadanya dan berdiri di atas iman yang kokoh, karena iman kepada Yesus Kristus menyelamatkan kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 21 Januari 2019

TUHAN PERISAIKU

TUHAN PERISAIKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Selasa, 22/01/2019

Mazmur 7:10 (TB)  (7-11) Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;

Psalms 7:11 (RSV)  My shield is with God, who saves the upright in heart.

Perisai adalah alat pertahanan yang selalu melekat pada seorang kesatria atau prajurit. Jika senjata bertujuan untuk menyerang dan melumpuhkan lawan, maka perisai adalah alat pertahanan untuk melindungi diri dari serangan musuh. Perisai biasanya terbuat dari baja yang kuat tahan terhadap pedang, tombak dan panah. Perisai membuat ksatria percaya diri dan aman serta terlindungi.

Begitu hebatnya fungsi perisai pada diri ksatria, membuat pemazmur memakai kata perisai syair-syair Mazmur. Dalam kitab Mazmur saja ada sebanyak 21 kali dari 64 kali dalam keseluruhan Alkitab. Dengan demikian perisai salah satu kata yang penting dalam Alkitab. Perisai sebagai alat pertahanan dan mempersonifikaaikan Allah sebagai perisai, pertahanan, perlindungan dan penyelamat orang beriman.

Mazmur 7 berasal dari Daud sendiri. Dalam  pengalamannya di medan tempur dia merasakan bagaimana fungsi perisai. Bagi Daud, perisai meruoakan alat penting melindungi dan membentengi dirinya dari segala serangan musuh. Lebih dari itulah Tuhan sebagai perisai yang melindungi, menyelamatkan orang yang percaya kepadaNya. Pengakuan Daud ini penting bahwa kehebatan seorang prajurit selamat dan memenangkan pertempukan letaknya bukanlah pada perlengkapan senjata yang dimilikinya, bukan pula karena kemampuan dirinya tetapi karena Allah sendiri menjadi perisainya.

Ada orang yang hebat, pintar, cekatan dan terampil namun kalah dalam pertempuran mengapa demikian? Lihatlah Goliat manusia raksasa, yang sombong dan angkuh, namun tumbang dan di tangan Daud seorang manusia kecil. Raja Nimrot ingin membangun menara Babel, Firaun membangun Phyton dan Ramses menindas Israel, Raja Nebukadnezar menghancurkan Yerusalem dan menngangkut umat Allah ke pembuangan  dan tokoh lainnya orang yang meninggikan diri  akhirnya runtuh. Mazmur ini menyadarkan bahwa kekuatan diri terbatas, ketangkasan kita bisa dilumpuhkan oleh lawan setelah mempelajari kelemahan kita. Tetapi orang yang tulus hati dan orang yang menjadikan Tuhan sebagai perisainya akan selamat dan terlindungi dari segala niat jahat. Paulus mengatakan agar kita menggunakan perisai iman menghadapi api sijahat (Efesus 6:16).

Sahabat yang baik hati! Mari jadikan Tuhan sebagai perisai hidup kita. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok dalam hidup kita. Kekuatan kita terbatas melindungi diri kita, jangkauan analisis kita untuk mengantisipasi hari esok juga sangat terbatas. Terpujilah Tuhan yang senantiasa berkenan menjadi perisai hidup.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Minggu, 20 Januari 2019

*BERKATA BENAR DAN PENDAMAI*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Senin, 21/01/2019

Zakharia 8:16 (TB)  Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.
Zechariah 8:16 (RSV)  These are the things that you shall do: Speak the truth to one another, render in your gates judgments that are true and make for peace,

Salah satu budaya kita orang timur adalah sungkan berterus terang (directly) dan sangat suka berbasa-basi. Berbeda dengan teman kita orang barat, mereka  paling suka berterus terang dan apa adanya. 
Apa jadinya jika dua budaya seprti ini bertemu?
Saya jadi ingat cerita ini suatu kejadian di kereta api seorang barat duduk disamping seorang ibu sederhana, mungkin dia dari desa hendak ke mau menjumpai keluarganya. Tidak ada cerita, menatap wajah orang barat dan melempar senyum dan manggut demikian juga orang barat mencoba bersikap santai dan manggut aerta melempar senyum. Mereka tidak saling menyapa karena faktor bahasa dan namun saling menjaga dengan bahasa isyarat. Beberapa jam  kemudian si ibu mengeluarkan bekal makan malamnya berupa nasi dibungkus daun pisang di dalamnya ada satu telor rebus yang sudah dibumbui sambal tomat. Sebelum makan si ibu tersebut seperti umumnya orang timur, dengan senyum mengarahkan nasi bungkusnya yang berbuka menawarkan kepada orang barat tersebut:  "silakan makan pak", "silahkan diambil dan dicicipi?" Orang barat itu pun dengan agak ragu, namun demi menghormati tawaran ibu tersebut dan enggan tersinggung dan kurang sopan jika menolak permintaan si ibu maka dia pun mengambil telor dan memakannya. Dia pun melemparkan senyum dan mangut-mangut seraya mengucapkan terima kasih. Atas kejadian tersebut si ibu sungguh tak menyangka demikian. Si ibu pun berkata dalam hatinya: "aduh dasar orang ini tak punya pengertian sudah lauk satu-satunya itu pun di ambil nya. Namun si ibu berupaya menyembunyikan rasa jengkelnya dan berusaha senyum menikmati makan malamnya tanpa lauk.

Inilah salah satu contoh yang sederhana, kasus basa basi, kurang berterus terang namun berakhir dengan kurang enak di hati.  Memang tidak bisa dipaksakan pada setiap orang untuk jujur, berkata yang benar seorang bapak yang lain serta berbicara terus terang.

Dalam renungan pagi ini kita diajak memiliki dua hal hidup dalam berbicara yang benar seorang terhadap yang lain dan melakukan yang benar untuk mendatangkan damai.
Pengadilan pintu gerbang adalah keputusan pengadilan yang diakui secara resmi oleh bangsa Israel. Jika seseorang diperlakukan tidak adil dalam hidupnya, dia berhak memanggil tua tua Israel untuk menuntut kebenaran. Dalam pengadilan pintu gerbang, setiap orang harus memiliki prinsip berkata yang benar, berkata jujur dan jauh dari kebohongan. Hal itu sesuai dengan perintah Allah ke IX: "jangan mengucapkan saksi dusta."

Berkata benar membawa setiap orang melihat persoalan dengan jelas. Setiap orang tahu menimbang di dalam hatinya siapa yang benar dan siapa yang salah. Berkata yang benar akan menyelamatkan orang benar dari tuntutan kesalahan. Itulah sebabnya Yesus berkata dalam Matius 5:37 (TB)  Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Berkata yang benar bukan sekalipun harus menyatakan kesalahan orang lain. Jangan takut untuk berkata benar demi kebenaran yang mendamaikan, tetapi harus di dalam kasih, bukan bertujuan hanya untuk memojokkan dan memvonis orang lain bersalah.  Berkata yang benar akan lebih mudah mengelola konflit dan mencari resolusi konflik menuju perdamaian. Sebaliknya jika terus menutupi diri dengan kebohongan-kebohongan maka hati pun akan terus menciptakan kebohongan dan mengendaokan berbagai hal yang tidak enak di hati.

Sahabatku yang baik hati! Inilah yang harus kita dorong dalam kehidupan kita, mari berkata yang benar untuk menuju perbaikan atau rekonsiliasi yang membebaskan. Lebih baik berterus terang, dari pada menyembunyikan kebenaran hanya karena menjaga perasaan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 19 Januari 2019

KUASA ALLAH YANG MENGHIDUPKAN

Kotbah Minggu, 20 Jan 2019
Nas: Markus 1:21-28

*KUASA ALLAH YANG MENGHIDUPKAN*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, ada tiga kata yang mudah diingat tentang pelayanan Yesus semasa hidup-Nya, yaitu: teaching, preaching and healing. Teaching adalah pengajaran, Yesus memberikan pencerahan mengisi akal manusia dengan pengetahuan akan Kerajaan Allah. Pengajaran Yesus hendak membawa manusia memahami kehendak Allah. Preaching adalah kotbah, melalui kotbah Yesus menyapa hati setiap orang dan menuntun orang bertobat dari hidup yang lama kepada hidup baru. Dalam kotbahNya Yesus memberikan harapan baru sehingga beriman dan melakukan kehendak Allah. Healing adalah penyembuhan, dimana Yesus menyembuhkan fisik manusia dari penyakit. Dengan menyembuhkan Yesus memulihkan keadaan setiap: yang buta melihat, bisu berbicara, lumpuh berjalan, kusta dilahirkan dan roh jahat diusirnya dll. Semua itu dilakukan agar manusia memiliki kesehatan jasmani dan rohani.  Yesus menyembuhkan penyakit setiap orang baik sakit fisik dan psikis agar manusia sehat dan prima melakukan kehendak Allah.

Dalam kotbah minggu ini ada dua hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus: mengajar dan menyembuhkan dengan mengusir roh jahat. Pengajaran dan mujizat yang dilakukannya adalah untuk menyatakan kuasa Allah yang menghidupkan.

*1. Yesus mengajar dengan penuh Kuasa Allah*
Injil Markus langsung memberikan suatu ketakjuban atas pengajaran Tuhan Yesus. Pengajaran Yesus berbeda dengan pengajaran  guru-guru atau rabbi Yahudi.  Itulah sebabnya kemanapun Yesus pergi selalu berduyun-duyun orang hendak mendengar pengajaran Yesus. Yesus memiliki daya magnetik yang kuat untuk manarik orang untuk datang kepadaNya. Memang jika kita baca pengajaran Yesus, pengajaran Yesus berkaitan dengan kehidupan spiritualitas, yang membangun iman setiap orang yang mendengarnya. Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah dengan memakai perumpamaan dan contoh-contoh yang ada disekitar jemaat agar mudah dipahami. Lihatlah misalnya 7 perumpamaan Tuhan Yesus perihal Kerajaan Sorga: menabur, lalang diantara gandum, mutiara yang berharga, harta yang terpendam, biji sesawi, ragi dan pukat. Pengajaran ini sangat akrab bagi pendengar dan biasa mereka lihat namun Yesus menghadirkan kayabmakna yang dapat dipahami tentang Kerajaan Allah.  Dibalik yang biasa mereka lihat Yesus dalam pengajaranNya dapat menunukkan arti yang lebih luas tentang cara Kerajaan Allah berkerja dalam hidup manusia.

Sebaliknya, para rabbi Yahudi yaitu orang Farisi mereka mengajar namun kosong makna, mereka hadir ibarat hakim yang senantiasa melihat kesalahan setiap orang dari kaca mata hukum Taurat. Tak ada orang yang benar di hadapan Farisi semuanya berdosa. Dengan pengajaran demikian konsep religius gersang,  Tuhan digambarkan hakim yang mendakwa dengan murka yang segera menghukum.   Yesus berbeda , dalam pengajaranNya, menggambarkan Tuhan itu adalah maha baik, penuh kasih dan mengampuni serta ada ruang pengharapan. Kuasa mengajar demikian menghidupkan semangat bagi setiap orang. Setiap orang sadar keberdosaannya, namun ada kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya. Spiritualitas demikianlah kuasa pengajaran Yesus.

Kuasa Yesus mengajar juga disertai dengan metodenya yang sangat sederhana dan mudah dipahami. Yesus mengajar lewat perumpamaan, memakai ilustrasi ayang ada di alam sekitar namun mengangkat makna mencerahkan. Yesus tidak mengajarkan ketaatan yang buta, tetapi menjadi pengikut yang kritis terhadap praktek keagamaan.

Apa yang disampaikan Yesus ini dikembangkan oleh Paulo Freira seorang filsuf pendidikan dari Brazil dengan buku yang terkenal: Pendidikan Kaum Tertindas. Baginya pendidikan itu harus membebaskan masyarakat pembodohan dan struktur sosial yang menindas.  Pendidikan bukanlah memuat hafalan, tetapi mengembangkan nalar agar memiliki kesadaran.

Ini juga kotbah yang berharga di jaman kita Ini, harus cermat dan kritis terhadap Hoax. Pengajaran yang baik bukanlah orasi yang menggelegar, tetapi pesan yang menyatakan kebenaran dan menyadarkan setiap orang akan siapa dirinya sendiri di hadapan Tuhan.

*2. Roh Jahat di Rumah Ibadat: menghambat kebaikan dan penyebar fitnah.*
Kotbah ini menunjukkan tak semua orang menyambut kebaikan. Ada saja roh jahat yang mempengaruhi orang agar menolak kebaikan.
Itulah yang dialami oleh Yesus, roh jahat itu membuat keributan dan sangat provokatif. Selain menolak Yesus untuk juga telah berburuk sangka dan menuduh Yesus akan membinasakan mereka. Mulutnya seolah mengakui Yesus Anak Allah yang Kudus namun pernyataannya provokatif dan menuduh hal negatif.
Markus 1:24 (TB)  "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."

Bahkan menurut Injil Markus Ini, roh jahat itu datang ke rumah ibarat. Ini catatan yang menarik dari Injil Markus. Rumah ibarat biasanya orang menghadap hadiran Tuhan, berdoa menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Ini penting, tidak ada ruang yang tidak dimasuki oleh iblis di dunia ini. Tempat yang paling kita anggap kudus sekalipun roh jahat datang menghambat kebaikan.

Inilah kuasa jahat, tak suka kebaikan datang bahkan memprovokasi orang bahwa Yesus tak punya urusan dengan mereka. Ibarat orang yang selalu berpandangan negatif, berburuk sangka dan menuduhkan sesuatu yang tidak benar. Yesus datang bukanlah untuk membinasakan namun justru untuk menyelamatkan.

Itulah cara kerja roh jahat untuk menghambat kebaikan, aman dalam kebobrokan. Roh jahat seperti itu sangat perlu kita kritisi di jaman ini. Baru-baru reformasi kita mengenal istilah provokator. Banyak persoalan muncul, menebarkan kebencian, kecurigaan dan berbagai hal yang membuat orang lain gusar sehingga tanpa di sadari masyarakat diguncang sedemikian rupa hingga terjadi kekerasan massa dan tindakan anarkhis.

*3. Kuasa Yesus menghardik dan mengusir roh jahat.*
Markus 1:25 (TB)  Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"

Yesus menghardik dan mengusir roh jahat peristiwa ini penting bahwa Yesus tidak membiarkan roh jahat menebarkan kejahatannya terlebih lagi kejadian itu di rumah ibadah. Yesus menghardiknya dan menyuruhnya diam serta mengusirnya. Yesus dengan penuh kuasa dapat menghardik dan mengusirnya hingga terguncang-guncang ibarat orang yang terpukul KO. Kuasa Yesus melampaui segala kuasa yang ada.

Sahabat yang baik hati! Dua pesan penting yang harus dilakukan oleh orang percaya, meneladani pelayanan Yesus, yaitu: mengajari dan terus memberikan pencerahan. Kita telah mengetahui Alkitab, kita mengetahui kebenaran Firman Tuhan dan kita mengetahui apa kehendak Allah di dalam Alkitab. Mari ajarkan dan sebarkan sehingga orang lain mengetahui kehendak Allah.

Kedua adalah mengusir roh jahat. Jangan biarkan kejahatan menang mengalahkan orang baik. Tapi dengan pertolongan kuasa Yesus Kristus mari ikutlah barisan Anak-anak Tuhan melawan roh-roh jaman ini yang menyesatkan.  Tentu banyak roh jaman ini yang mempengaruhi umat Kristen, menolak kehadiran Injil Yesus Kristus bahkan dengan licin dan licik melakukan propaganda demi menghambat Injil dan kebenaran Kristus.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 18 Januari 2019

KONTAK PENGADUAN KE TUHAN 333

KONTAK PENGADUAN KE TUHAN 333

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Sabtu, 19/01/2019

Yeremia 33:3 (TB)  Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.

Jeremiah 33:3 (RSV)  Call to me and I will answer you, and will tell you great and hidden things which you have not known.

Sejak ada telepon, pemerintah telah memberikan nomor kontak emergency yang dapat dihubungi oleh masyarakat berupa pengaduan keluhan atau informasi darurat. Di Indonesia kontak darurat itu adalah sebagai berikut
- Ambulans (118 atau 119); untuk Provinsi DKI Jakarta (021-65303118)
- Pemadam kebakaran (113)
- Polisi (110)
- SAR/BASARNAS (115)
- Posko bencana alam (129)
- PLN (123)
Nomor ini penting diingat agar orang dapat meminta pelayanan pemerintah dalam keadaan darurat. Saya kurang tahu bagaimana pengalaman anda menghubungi kontak tersebut? Saya pernah melihat suatu kecelakaan dan menghubunginya namun tak tersambung. Syukur saya tahu ada nomor pendeta di daerah kecelakaan agar memberitahukan kepada kantor polisi terdekat ada kecelakaan di titik yang yang kami saksikan. Memang dalam waktu kurang satu jam polisi langsung datang ke TKP. Itulah respon polisi. Tentu masih ada lagi nomor kontak yang bisa kita hubungi yang dapat membantu dan menolong kita dalam keadaan darurat seperti layanan doa oleh gereja, layanan konseling dari psikolog dll.

Orang Kristen memiliki nomor kontak khusus atas segala permasalahan dan pergumulan yang kita hadapi, yaitu: 333. Nomor kontak pengaduan 333 dimaksud adalah nas Alkitab Yeremia 33:3 berisi layanan dan kesediaan Tuhan untuk memberikan jawaban dan pertolongan kepada setiap orang yang berseru kepadaNya.  Berserulah kepadaKu, Aku akan menjawab. Suatu kepastian dari Tuhan sendiri bahwa Tuhan akan menjawab permohonan yang kita sampaikan. Tidak ada yang tidak didengar dan dijawab oleh Tuhan.

Tentu akan muncul pertanyaan dari kita, jika Tuhan menjawab semua permohonan yang kita sampaikan mengapa sampai kini permohonan tidak dikabulkan? Alkitab memberikan penjelasan bahwa semua permohonan akan dijawab Tuhan dan jawaban itu ada pada tiga jawaban ini: ya, tidak dan tunggu. Ya, berarti Tuhan memenuhi apa yang kita sampaikan. Dalam banyak hal Tuhan memberikan melebihi dari apa yang mohonkan. Itulah sebabnya dalam nas ini dikatakan: "akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar kepadamu". Jawaban Tidak, itu berarti Tuhan tidak memberikan apa yang kita sampaikan karena yang disampaikan tidak seturut dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan dalam hal berdoa, kita harus mengalaskan permohonan kita dengan kalimat:  Ya Bapa jadilah kehendak-Mu. Jawaban Tunggu, banyak kisah Alkitab, bahwa permohonan orang beriman membutuhkan kesabaran dan kesetiaan sampai kepada pemenuhan janji Allah. Abrahamnharus menunggu samapi berumur 100 tahun baru mendapatkan Ishak, dll. Dalam hal inilah orang percaya diuji kesetiaannya sampai maranatha.

Coba anda check ponsel anda, nomor siapa yang paling sering anda kontak? Semakin sering kontak berarti ada kedekatan atau urusan yang semakin penting. Semakin sering nomor kontak yang anda hubungi pasti semakin tinggi kebutuhan anda kepadanya.  Maka demikianlah kehidupan orang beriman memiliki nomor kontak Tuhan call saja no 333 yangbharus selalu kita hubungi "Yeremia 33:3"  menjadi nomor kontak pribadi kita dengan Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Mari pergunakan nomor kontak Tuhan ini, untuk menolong dan menjawab kebutuhan hidup kita. Dalam setiap masalah dan pergumulan hidup kita, Berserulah kepada Tuhan di dalam doa dan permohonan,  Tuhan itu baik dan senantiasa mendengar dan menjawab apa yang kita sampaikan. Tuhan tahu apa yang terbaik dalam hidup kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 17 Januari 2019

PERCAYA DAN TEGUH JAYA

PERCAYA DAN TEGUH JAYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Jumat, 18/01/2019

Yesaya 7:9b (TB) "Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya."

Isaiah 7:9b (RSV)  "If you will not believe, surely you shall not be established.'"

Dalam belajar leadership salah satu prinsip membuat keputusan adalah yakin lakukan, jika ragu pertimbangkan. Jangan buat keputusan saat ragu, lebih baik ambil waktu untuk mempertimbangkan. Itulah saran para pengajar leadership. Prinsip itu bukan hanya berlaku kepada pemimpin atau hakim dalam memutuskan suatu perkara tetapi prinsip yang berlaku secara umum kepada siapapun. Hal itu sejalan dengan pandangan Alkitab bahwa iman  adalah dasar yang menentukan dan bukti atas apa yang tidak kita lihat. Band. Ibrani 11:1 (TB)  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebaliknya jika ragu-ragu itu adalah bukti ketidakpercayaan. Keraguan membuat seseorang bimbang dan mendua hati. Itulah sebabnya rasul Yakobus mengingatkan. Yakobus 1:8 (TB)  Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Yesaya dalam renungan ini hendak menguatkan raja Ahas agar percaya sepenuhnya kepada perintah Allah dalam menghadapi kemelut yang terjadi di Yehuda. Suku Efraim salah satu dari anak Yusuf nampaknya berkoalosi dengan Aram untuk melakukan suatu pemberontakan kepada Yehuda. Mereka sudah merencanakan penyerangan ke Yerusalem.  Atas situasi Ini raja Ahas kebingungan. Ahas orang cepat galau, Yesaya 7:2 (TB)  Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: "Aram telah berkemah di wilayah Efraim," maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.

Kegalauan Raja Ahas sangat dimaklumi, dia ragu akan kemampuan pasukan perangnya, dia gemetar mendengar raja Aram dan sekutunya. Namun ada hal baik dari Ahas, menghadapi kegalauannya dia datang kepada nabi Yesaya meminta petunjuk apa yang harus dilakukan kepada penghianatan Efraim dan ekspansi raja Aram. Sebagai abdi Allah, Yesaya memahami permasalahan yang dihadapi oleh Raja Ahas. Yesaya pun meneguhkan raja Ahad dan seluruh umat Allah. Yesaya 7:4 (TB)  dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.

Teguhkanlah hatimu, jangan ragu karena jika dia tidak percaya maka dia akan tidak teguh jaya. Ini suatu motivasi yang berharga, seorang pemimoin harus yakin dengan kemampuannya, yakin dan percaya akan apa yang dimilikinya mampu menghadapi Efraim dan Aram. Hal paling utama yang mau diaampaikan oleh Yesaya adalah percaya kepada Tuhan, Allah Israel, Allah diatas segala allah, Raja diatas segala raja. Dia Maha Kuasa dan Maha Agung. Bukankah dalam pengalaman sejarah Tuhan itu ajaib dan melakukan perbuatan-perbuatan besar kepada umatNya?  Jaman Musa ayat ini sangat diingat oleh Israel: Keluaran 14:14 (TB)  TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

TUHAN akan berjalan di depan mendahului apa yang kita rencanakan sehingga kita berjalan dalam kuasa penyertaan Tuhan. Jangan ragu akan kuasa dan penyertaanNya.

Sahabat yang baik hati! Percaya kepada Tuhan dalam segala aktifitas serta buang keraguan dan kebimbangan menjadi pesan yang sangat berharga. Dasar kita adalah firman. Firman yang menuntun dan menerangi jalan kita. Jika ada persimpangan jalan yang belum kita ketahui, berdoalah meminta petunjuk kepada Tuhan. Atau jika ada yang harus anda putuskan namun masih belum yakin ambillah waktu untuk berdoalah, kemudian ambil keputusan dan percayalah Tuhan akan menolong.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Rabu, 16 Januari 2019

MENDERITA DEMI MENANGGUNG DOSA KITA

*MENDERITA DEMI MENANGGUNG DOSA KITA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Kamis,
17/01/2019

Yesaya 53:4a (TB)  Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,

Isaiah 53:4a (RSV)  Surely he has borne our griefs and carried our sorrows;

Renungan kemarin Rabu, 16/01/2019 mengisahkan Yesus akan datang dalam kemuliaan dan kekuasaa,  hari ini mengisahkan Mesias yang hadir dalam kehinaan, menderita dan menjadi korban demi menanggung dosa-dosa umat manusia. Hal ini cukup menarik dua peran yang berbeda: Allah diperkenalkan dalam kemuliaan dan kehinaan. Tentu mau menunjukkan dalam minggu-minggu Ephipanias ini, kekuasaan dan kemuliaan Allah dapat dinyatakan dalam segala kehadiranNya baik lewat keagungan dan kemuliaan maupun dalam kesederhadaan dan kehinaan. Allah hadir dalam segala aspek kehidupan manusia, sehingga manusia dalam segala statusnya dapat merasakan dan melihat Allah dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini memberikan makna yang mendalam, Jika kita miskin dan hina jangan bersedih dan dunia seolah sudah berakhir, sama sekali tidak justru Tuhan ada dan mengasihi. Dia mengambil rupa seorang hamba untuk memberikan pengharapan bagi orang-orang miskin dan papa. Maka di dalam kehinaan menurut kaca mana manusia ada rencana mulia yang agung menurut Allah. Jika diberi kesempatan untuk menjadi pejabat dan memiliki kekayaan, jangan lupa diri mari bersyukur itu semua berkat dan kasih karuniaNya. Ingat jangan lupa diri, takutlah akan Tuhan karena kelak Tuhan akan menghakimi setiap orang. 

Bagaimana Yesaya menggambarkan Mesias, Hamba Allah yang menderita ini? Coba anda baca keseluruhan Yesaya pasal 53 ini. Itu semua dinubuatkan 500 tahun sebelumnya oleh nabi Yesaya. Kemudian bacalah kitab Injil peristiwa pengadilan, via dolorosa dan penyaliban Tuhan Yesus persis peristiwa yang digambarkan oleh Yesaya benar-benar terjadi pada diri Yesus Kristus. Itulah kebenaran Firman Tuhan. Allah setia pada janjiNya untuk menyelamatkan manusia.  Peristiwa salib di Golgata adalah pemenuhan janji Allah. Dia disalibkan bukanlah karena kutuk atau tersandra karena kesalahannya. Yesus adalah manusia tanpa dosa. Dia adalah Tuhan yang mengampuni. Yesus menderita sengsara, justru mau menanggung dan menebus kita dari penyakit hutang dosa manusia. Yesus mengalami semua ini: dihina, diludahi, dipukul, ditikam dan darahNya tertumpah semata-mata untuk menebus kita. Orang Yaudi mungkin sudah berkata, Dia telah dihukum mati yang selalu menghujat Allah karena menamakan diri sebagai Anak Manusia? Orang Romawi mungkin akan berkata, lihatlah akhir hidup pemberontak nasibnya berakhir di salib? Padahal Yesus korban di kayu salib, bukanlah karena dosa dan perbuatannNya namun untuk menanggung dosa-dosa kita.

Jika anda pernah menonton Film "The Passion of The Christ", siksaan yang dijalani Tuhan Yesus sangat berat. Film tersebut seolah membuktikan bahwa wajar Yesus meninggal dalam hitungan waktu karena penyiksaan berat mulai ditangkap hingga disalibkan. Film tersebut mendapat protes dari kalangan Yahudi karena terlalu menonjolkan penyiksaan yang sungguh tak manusiawi. Sesungguhnya itulah yang terjadi sebagaimana dikatakan kitab suci. Yesus menderita demi menanggung dosa-dosa manusia.

Sahabat yang baik hati! Allah hadir dalam segala kemuliaan, karena Dialah yang empunya kekuasan dan kemuliaan. Dia akan datang  untuk menghakimi setiap orang. Allah yang agung dan mulia itu juga mau hadir ke dunia, mengalami sengsara, penyiksaan hingga korban di kayu salib semuanya itu dijalani demi menanggung dosa kita. Ini merupakan tindakan pembebasan. Kristus telah menanggung dosa kita; ibarat orang yang berhutang, terbeban dan tertekan kini hutang dosa itu telah ditanggung dan dilunasi lewat pengorbanan Kristus di kayu salib.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 15 Januari 2019

YESUS AKAN DATANG DALAM KEMULIAAN

YESUS AKAN DATANG DALAM KEMULIAAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Rabu, 16/01/2019

Markus 13:26 (TB)  Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Mark 13:26 (RSV)  And then they will see the Son of man coming in clouds with great power and glory.

Di kalangan orang Batak ada anekdot dalam menunggu seseorang dalam acara adat. Sebagaimana diketahui orang Batak sangat taat pada acara adat. Katanya kalau supir atau orang biasa yang datang terlambat, orang akan mendesak agar acara langsung dimulai tanpa menunggunya. Namun jika pejabat atau orang terhormat yang belum hadir maka orang akan dengan sabar menunggu sekalipun kepastian tibanya tak dapat kabar. He..He..., tentu bukan hanya orang Batak begitu bukan? Biasa juga terjadi dalam komunitas , lingkungan kerja dan lembaga lainnya.  Itu suatu realitas kehidupan kita, kesabaran dan kesetiaan menunggu seseorang didasarkan pada siapa yang akan datang itu. Alkitab mengajarkan kepada kita, kita harus bersikap hormat sama semua orang tanpa menbeda-bedakannya bahkan Yesus menyebutkan orang kecil dan hina adalah melakukannya untuk Yesus Kristus. Matius 25:45 (TB)  Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

Kembali kepada sikap manusia menyambut Yesus.  Dalam kedatangan pertama Yesus Kristus datang dalam kesederhanaan bahkan teramat sangat sederhana sehingga dapat digolongkan dalam kehinaan. Itulah kedatangan Yesus di saat Natal di Betlehem. Bagaimaana orang merespon kedatangannya? Lihatlah tidak ada orang yang menyambutNya, bahkan satu pintu pun rumah pun tidak ada yang terbuka untuk Yesus sehingga harus lahir di kandang domba. Padahal kedatanganNya adalah membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia dan sukacita bagi bangsa-bangsa. Yesus datang dalam kehinaan membawa sukacita namun tak satu pun menyambutNya. Penolakan manusia terhadap dirinya sampai mati di kayu salib. Dia naik ke sorga untuk menyediakan sukacita abadi bagi kita. Sebelum berangkat ke sorga Tuhan Yesus berpesan agar kita berjaga-haga karena dia akan datang segera menjemput orang percaya.

KedatanganNya yang kedua,  Yesus Kristus akan datang dalam awan, kemuliaan dan kekuasaan. Jika kedatangan pertama orang acuh, maka dalam kedatangan kedua dengan segala kemuliaanNya semua orang akan terkagum, heran dan mungkin akan berseru, Tuhan selamatkan kami. Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:27, 27)

Dalam kedatangan Yesus yang kedua semua orang akan melihat kemuliaan Yesus Kristus,  Dia akan sebagai hakim untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. KepadaNya diberi segala kuasa untuk menghakimi setiap orang menurut perbuatannya dan menentukan hukum atau kasih karunia. Yang setia dalam iman akan ikut bersama Kristus dalam sukacita surgawi.

Sahabat yang baik hati! Renungan ini mengajak kita semua agar memastikan diri  menjadi orang yang ikut melihat dan menyaksikan kedatangan Kristus dalam kemuliaan dan kekuasaan. Ikutlah dalam penantian Yesus Kristus.  Bagaimana kita menjadi orang yang ikut menyaksikan kemuliaan Kristus? Pancarkanlah sinar terang dan hidup yang berhati mulia serta setia di dalam iman sampai maranatha.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 14 Januari 2019

YESUS KRISTUS TIDAK PERNAH BERUBAH

*YESUS KRISTUS TIDAK PERNAH BERUBAH*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas.  Selasa, 15/01/2019

Ibrani 13:8 (TB)  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Hebrews 13:8 (RSV)  Jesus Christ is the same yesterday and today and for ever.

Filsuf Yunani  kuno bermama Heracletos (540 – 480 seb. M) pernah berkata: “Nothing endures but change” – Tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu mutlak, tiada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.

Lihatlah, dalam masa-masa kampanye ini saya menggambarkkan ibarat membangun jembatan.  Para calon legislatif (DPR), Senator (DPD) dan Eksekutif (Capres/Cawapres turun ke masyarakat mengobral kepedulian, emphaty dan beragam rasa lainnya namun setelah sampai ke seberang jembatan dipotong dan komunikasi pun terputus dengan konstituennya. Lupa akan janji. Namanya manusia selalu terbuka ruang untuk berubah. Memang tidak semua begitu, namun umumnya masyarakat mengeluhkannya dan berkata: janji tinggal janji, atau simphony lagi: "kau bukan yang dulu lagi". Semuanya telah berubah. Itulah nasib rakyat yang ditinggal wakilnya atau pemimpin yang pulihnya.

Ada yang menarik jika kita cermati dalam kehidupan politik ini. Politisi seolah sepakat mengatakan bahwa politik itu dinamis: tidak ada yang menetap segala sesuatu bisa berubah:  dulu lawan sekarang kawan untuk mencapai kekuasaan atau sebaliknya dulu kawan sekarang lawan demi tujuan dan kepentingan. Manusia bisa berubah demi mencapai tujuan dan kepentingan diri. Tak heran dulu didaulat tokoh reformasi tapi sekarang justru ibarat kakek tua yang sudah lupa akan apa yang diucapkannya untuk memperjuangkan reformasi.

Itulah dunia kita yang selalu berubah, sebentar begini, sebentar begitu, dulu disayang kini dibuang. Dulu berkawan sekarang berantam dan seterusnya. Ganti periode ganti kawan, ganti pula lawan. Demikianlah manusia itu berubah-buah menjalani waktunya hari demi hari, entah bagaimana ujung dan akhirnya.

Perubahan sifat manusia yang berubah itu merembes dalam seluruh aspek kehidupan;  dalam dunia politik, kehidupan keluarga, pekerjaan, sosial dan budaya bahkan dalam hal beragama. Dalam studi sosial paham seperti ini disebut dengan "relativitas", tidak ada kebenaran, kebenaran adalah persepsi dan persepsi itu bisa berubah seturut jaman atau dari posisi pandang. Tak heran seorang aktifitas sebelum masuk jabatan politis sangat kritis dan tajam namun setelah menduduki jabatan politis akan diam seribu bahasa menikmati fasilitasnya masing-masing.

Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang berubah ini, orang percaya memiliki sesuatu yang tidak pernah berubah, yaitu Yesus Kristus.  Kita hidup dalam perubahan detik demi detik, diminta atau tidak perubahan akan terus berlangsung baik nilai, cara pandang (paradigma), budaya dan prinsip. Namun berbeda dengan iman kekristenan, jika pun dunia ini berubah atau sekalipun sikap manusia berubah menurut kepentingannya satu hal yang tidak berubah adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak pernah berubah, baik kemarin, kini dan esok.  Yesus Kristus adalah bukti  konsistensi Allah mengasihi manusia selama-lamanya. Sekali kasih akan tetap memancarkan kasih, baik dulu, kini dan esok.

Sahabat yang baik hati! "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." Menjadi dasar iman kita yang kokoh, Kristus dasar iman yang kuat dalam dunia yang berubah. Kulit ini bisa semakin berkerut, suara kita makin parau, mata kita makin rabun, kaki makin sulit melangkah dan semuanya berubah menurut porses alamiah yang harus dihadapi oleh manusia. Namun kita bersyukur bahwa Yesus Kristus telah menggenapi janjiNya, Dia konsisten tak akan pernah berubah yang memberikan kepastian bagi kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 13 Januari 2019

MENCARI DAN MENYELAMATKAN YANG HILANG

MENCARI DAN MENYELAMATKAN YANG HILANG

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Senin, 14/01/2019

Lukas 19:10 (TB)  Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Luke 19:10 (RSV)  For the Son of man came to seek and to save the lost."

Tidak sedikit orang yang menganggap sebelah mata terhadap pemulung.    Jika dibuat survey pasti tak ada orang yang dengan rela hati menjadi pemulung. Tetapi jika kita renungkan secara mendalam sebenarnya ada sikap mulia pada diri mereka. Pemulung melihat ada nilai dibalik sampah yang tak berguna bagi orang bahkan dapat membuatnya berharga dan berguna.

Apa hubungannya kisah pemulung dengan nas ini? Tidak sama tetapi saya mau tangkap ide dibalik pemulung adalah mencari sesuatu dibalik yang dianggap bernilai di tengah-tengah gundukan sampah Pernyataan Yesus yang membuka lebar-lebar pikiran dan hati kaum Yahudi yang merasa benar dan kayak di hadapan Allah, sementara orang berdosa tak layak di hadapan Tuhan. Yesus datang ke dunia ini justru mencari dan menyelamatkan yang hilang karena Bapa Yang Mahakasih sudah rindu akan mereka kembali dalam pangkuan Bapak.

Nats ini berawal dari kisah Zakheus, seorang kepala Pemungut Cukai, sekalipun di kaya, punya jabatan dan status sosial yang baik karena kerinduan hang mendalam hendak melihat Yesus, dia memanjat pohon ara di jalan yang akan hendak dilewati Yesus. Itulah usahanya ingin melihat dan berjumpa dengan Yesus. Kerinduannya dijawab oleh Yesus, dia disuruh turun dan Yesus mau datang ke rumahnya. Zakheus bahagia karena Yesus mengasihinya dan mau berkenan datang ke rumahnya dan dijadikannsahabat Yesus. Berita itupun tersebar ke seluruh penjuru, Yesus datang ke rumah penuntut cukai? Mereka bersungut-sungut, tetapi justru Yesus berkata: Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan domba yang hilang.

Ada apa dengan pemungut Cukai? Apakah Yesus tidak bisa datang ke rumahnya. Apakah ada yang sesuatu dalam diri Zakheus yang membuat dia tak boleh dekat dan bersahabat dengan Yesus. Itulah kepicikan dan kemunafikan kaum Yahudi di jamannya. Mereka terjebak dengan stigma bahwa Penuntut Cukai itu adalah kaki tangan Romawi, pendukung penjajah, sering menindas dan memanggil algojo untuk memukuli orang yang tidak mau membanyar pajak. Pokoknya bagi Yahudi, pemungut cukai sungguh dikategorikan orang paling berdosa?

Siapakah yang paling berdosa? Lihatlah Yesus bersahabat dengan Zakheus. Ketika Yesus bertamu di rumahnya justru terbalik stigma yang disampaikan orang kepadanya sungguh tak berdasar.  Zakheus di hadapan Yesus dan seluruh orang yang hadir; jika ada miliknya dari pemerasan maka setengah dari miliknya akan diberikan kepada orang miskin. Jika demikian siapakah yang seharusnya berdosa? Orang yang paling mengganggap dirinya benar dan tak membutuhkan Yesus justru itulah yang seharusnya bertobat.  Zakheus hidup dari penghasilannya, dia orang yang rindu berjumpa dengan Yesus dan berhati mulia.

Sahabat yang baik hati! Kita semua adalah orang berdosa dan tak layak berdiri dihadapan Tuhan. Kita ibarat anak yang hilang, yang tersesat oleh keinginan dan memburu nafsu pribadi dalam hidup ini. Namun jangan berkecil hati, Tuhan Yesus datang ke dunia ini memanggil, mencari dan hendak menyelamatkan kita. Yesus telah datang, Dia berseru-seru, masalahnya apakah jawaban kita? Apakah kita lari dan bersembunyi seperti Adam yang jatuh dalam dosa? Atau seperti jawaban Yesaya setelah menyadari siapa dirinya, Tuhan menyucikan bibirnya dan dia menjawab: ini aku, utuslah aku!

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 11 Januari 2019

MELAYANI DAN BERKORBAN

MELAYANI DAN BERKORBAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Sabtu, 12/01/2018

Matius 20:28 (TB)  sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Matthew 20:28 (RSV)  even as the Son of man came not to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many."

Setiap orang pasti suka dilayani.  Itu adalah sifat alamiah dalam diri manusia. Sifat alamiah manusia inilah yang ditangkap oleh usahawan sehingga dalam menggapai bisnis terbaik mereka memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya.  Mereka berusaha melayani konsumen dan mitra bisnisnya dengan pelayanan terbaik. Dari mana muncul kata: "pelanggan adalah raja", tentu dari mereka yang memberikan pelayanan di bidang provit. Coba anda perhatikan semisal hotel, restoran, jasa travel dan pelayanan publik lainnya berlomba lomba memanjakan customernya. Memberikan pelayanan terbaik demi mencapai keuntungan ekonomis yang baik pula. Disini kata melayani menjadi trend bisnis yang menguntungkan. Siapa yang diuntungkan apakah pihak dilayani atau yang melayani?  Mungkin kita katakan keduanya ibarat simbiosis yang saling menguntungkan namun sesungguhnya motif dari pengertian "melayani" semacam itu adalah melayani demi keuntungan bisnis. Kata melayani menjadi kata netral, siapa saja pun dapat menggunakannya untuk kepentingan dan urusan apapun.

Berbeda dengan pengertian Alkitab kata "melayani" adalah suatu bentuk pengabdian diri bahkan melalui pengorbanan diri agar orang lain senang dan bahagia. Melayani berarti bekerja tanpa pamrih, ikhlas dan tulus untuk melakukan yang berguna bagi orang lain. Kata melayani bukanlah hanya sebatas pelayan meja, dimana pelayan mempersiapkan hidangan makanan di meja tuannya, setia menanti dan dengan segera memberikan apa yang mereka butuhkan. Tetapi lebih dari itu melayani adalah sikap yang telah dilakukan Yesus dalam hidupNya. Melayani memberikan kebutuhan dan memenuhi apa yang kita harapkan.

Yesus dalam Matius 20:28 ini menekankan bahwa melayani adalah mengabdikan diri dan berkorban. Nas ini juga kita temukan dalam Markus 10:45 (TB)  Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus datang untuk melayani; lihatlah perjalanan pelayanannya: berkhotbah, mengajar, menyembuhkan semuanya hari-hari hidupnya untuk memberikan harapan bagi banyak orang. Yang sakit disembuhkan, buta melihat, lumpuh berjalan, tuli mendengar, y bisu berbicara, lepra ditahirkan. Kemana Yesus pergi, orang banyak selalu berbondong-bondong datang padaNya untuk memohon pertolongan. Yesus tak pernah mengeluh, mereka dilayani dengan baik, bahkan saat lapar mereka diberi makan.

Pelayanan Yesus benar-benar menjadi pengabdian yang tulus. Sekalipun di disebut rabbi oleh murid-murid, Yesus adalah guru yang melayani dan mau membasuh kaki muridnya. Bukan hanya membasuh kaki murid, tetapi membasuh dosa kita dari pelanggaran dengan kerelaannya mati di kayu salib.

Sahabat yang baik hati! Prinsip melayani bukan untuk dilayani merupakan prinsip hidup orang percaya. Mari meneladani sikap Yesus yang terlebih dahulu melayani dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 10 Januari 2019

HARAPAN SEGALA BANGSA

HARAPAN SEGALA BANGSA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi ini untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Jumat, 11/01/2019

Matius 12:21 (TB)  Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Matthew 12:21 (RSV)  and in his name will the Gentiles hope."

Semasa hidupNya, Yesus ibarat magnet yang memiliki daya tarik yang kuat membuat banyak orang datang kepadanNya. Ada orang datang hanya ingin mendengar khotbahNya, mendengar pengajaranNya dan ada yang datang untuk memperoleh kesembuhan dan ada pula yang hanya ingin melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Pokoknya di mana Yesus berada, disana akan ada orang banyak berduyun-duyun. Orang banyak itu datang kepada Yesus dengan berbagai harapan dan memenuhi harapan setiap orang. Mereka datang dari berbagai daerah, sekalipun Yesus berpindah namun orang banyak terus berbondong-bondong mengikutNya.  Matius 4:25 (TB)  "Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan."

Tidak semua yang datang kepad aYesus dengan maksud baik, ada juga yang datang dengan tujuan mencari-cari kesalahan Yesus. Mereka adalah kaum Farisi dan Herodian. Dimana Yesus mengajar disitu juga ada mata-mata mereka ketika ada celah untuk menyalah Yesus mereka akan bangkit menjadi saksi untuk mempersalahkan Yesus. Hal ini juga yang perlu dicatat bahwa dalam segala niat baik yang dilakukan akan ada yang tidak menyukai. Tapi jangan undur, tetaplah maju dan menebarkan kebaikan.

Kembali kepada peranyaan di atas: mengapa sedemikian banyak orang yang mengikut Yesus? Jawaban yang pasti diberikan oleh nas renungan hari ini. Yesus adalah harapan bagi semua orang dan bangsa-bangsa. Di dalam Yesus mereka menemukan apa yang mereka cari dan di dalam Yesus mereka merasakan kuasa Allah nyata. Di dalam diri Yesus mereka menemukan apa yang dijanjikan oleh Para nabi-nabi.  Sehingga janji Allah bukanlah kata-kata kosong, tetapi nyata dihadapan mereka. Dalam pelayananNya, Yesus sungguh memperhatikan setiap orang. Dia berkhotbah dengan lembut, menggugah hati dan menenangkan jiwa mereka. Khotbah Yesus berbeda dengan kaum Farisi yang hanya mendakwa orang berdosa dihadapan Allah. Selama ini orang banyak mendengar kotbah yang kering dan kosong, namun di dalam kotbah Yesus mereka menemukan arti hidup bahagia. Ada harapan bagi setiap orang yang memiliki kelemahan untuk berbenah menerima anugerah Tuhan.  Yesus mengajar hal Kerajaan Sorga dengan perumpamaan. Siapapun mendengarnya akan mudah memahami dan mengerti. Yesus menyembuhkan dan melakukan berbagai mujizat. Membuktikan kuasa Allah yang ada padanya melepaskan orang dari belenggu. Yesus adalah harapan bagi setiap orang: KhotbahNya mengubah hati, pengajaranNya mengisi pikiran dan menginspirasi serta penyembuhanNya memberikan kesehatan yang prima bagi manusia. PelayananNya lengkap atas diri manusia yang terdiri dari hati, pikiran dan tubuh

Yesus hadir di dunia ini pada masa kejayaan Kekaisaran Romawi. Dunia berlomba menguasai bangsa asing dengan pedang dan kekuasaan. Tak heran demi memperluas kerajaan akan ada perang dan kekerasan. Demikianlah penguasa-penguasa dunia ini memerintah. Namun Yesus hadir dalam versi yang berbeda mendirikan dan menegakkan Kerajaan Allah bukan dengan pedang,  tetapi menghadirkan damai sejahtera, keadilan dan kebenaran. Jika dunia  berkuasa dengan pedang berujung pada perang, tetapi kehadiran Yesus adalah menyelamatkan kehidupan. Itulah sebabnya Yesus harapan segala bangsa.

Sahabat  yang baik hati! Yesus adalah harapan semua orang, termasuk saudara dan saya. Apapun yang kita butuhkan dalam hidup ini ada pada Yesus. Datanglah pada Yesus Kristus, bersandar padaNya. Dia berseru mengajak dan memanggil semua agar datang padaNya. Mari ikuti mengikut Yesus dalam hidup ini.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan sebagai kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak




Rabu, 09 Januari 2019

KAWAN SEWARGA

 *KAWAN SEWARGA*

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 10/01/2019

Efesus 2:19 (TB)  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Ephesians 2:19 (RSV)  So then you are no longer strangers and sojourners, but you are fellow citizens with the saints and members of the household of God,

Salah satu kekeliruan terbesar umat manusia adalah mengganggap orang lain sebagai ancaman atau musuh. Perang antar suku, antar bangsa yang berujung kepada kematian massal dalam sejarah perang dunia umumnya didasari motif bangsa asing sebagai ancaman dan musuh. Apalagi  tragedi Nazi di Jerman merupakan sejarah hitam yang sulit dihapuskan. Adolf Hitler dalam pandangannya yang membakar semangat Jerman menekankan ras unggul adalah bangsa Arya, ras diatas segalanya "uber Alles",  Hitler mengarahkan bahwa  ancaman dan musuh bangsa Arya adalah Yahudi. Selama dia berkuasa lebih dari 6 juta Yahudi dibunuh. Itulah keadaan buruk dari sifat melihat orang lain sebagai musuh dan ancaman.

Tentu jika kita teliti lagi dalam kehidupan sehari-hari, sikap yang menganggap orang lain sebagai musuh merupakan sumber masalah dalam hidup kita. Maka tak jemu-jemu mengingatkan pandangan "positive thinking". Hal ini seturut dengan makna Injil. Injil telah mengingatkan bahwa kita semua saudara di dalam Yesus Kristus. Saling menerima dan mengasihi. Orang percaya hidup dalam kasih akan mampu melihat dan menganggap orang asing sebagai sesama dan saudara bukan sebagai musuh yang mengancam. Bukankah Yesus mengajarkan perdamaian, jika orang menampar pipi kirimu, berilah pipi kananmu. Jika orang meminta berjalan satu mil, berjalanlah dengannya dua mil. Jika orang lain melempar engkau dengan batu, maka lemparlah mereka dengan roti. Berdoalah dan berkatilah orang yang membencimu. Disini tersimpan makna Injil yang terdalam bahwa tak pernah terpikir untuk melihat orang lain bahkan yang membenci kita sekalipun sebagai ancaman dan musuh tetapi tetap berbuat baik kepada mereka. Mengenai perbuatan jahat mereka itu adalah urusannya dengan Tuhan. Tugas kita adalah berbuat baik dan mengasihi mereka sebagai saudara dan sesama.  Sejak berita kelahiran Yesus di dunia ini telah disebutkan bahwa kabar baik itu miliki segala bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa (orang lain bukan sebagai ancaman tetapi bahagian yang diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hal itu diumumkan para malaikat sorga kepada Para Gembala. Lukas 2:10 (TB)  "Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:"

Di dalam Yesus Kristus,  segala bangsa memiliki persaudaraan dalam Kerajaan Sorga. Injil adalah kabar baik, kabar yang mempersatukan, mendamaikan dan membuat seluruh orang percaya saling menerima yang satu dengan yang lain hidup dalam satu keluarga Allah.

Paulus menekankan ini karena masih ada sisa-sisa warisan eksklusivisme dalam diri orang percaya; menganggap diri lebih benar, lebih suci, lebih layak dihadapan Tuhan sementara orang asing tidak benar, berdosa, tidak layak dan tak pantas menjadi satu persekutuan. Bagi Paulus justru inilah kehebatan Injil Yesus Kristus mempersatukan kita semua menjadi teman sewarga: sekalipun suku berbeda, tradisi dan budaya yang berbeda, status sosial yang berbeda, warna kulit dan cara pandang yang berbeda semuanya hidup rukun dan harmonis dalam satu komunitas kawan sewarga dalam kerajaan Allah. (Band Juga Gal 3:28)

Sahabat yang baik hati! Marilah kita hidup saling menerima sebagai saudara di dalam Yesus Kristus, menghormati orang lain, terbuka, dan bersahabat bagi setiap orang serta menjauhkan diri dari pengkotak-kotakan dan permusuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak da

Selasa, 08 Januari 2019

UMAT PERJANJIAN

UMAT PERJANJIAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Rabu, 09/01/2019

Yesaya 49:8b (TB)  Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

Isaiah 49:8b (RSV) I have kept you and given you as a covenant to the people, to establish the land, to apportion the desolate heritages;

Isi dari janji adalah konsekwensi; jika seseorang gagal menepati janji sesungguhnya ia berhutang. Dalam PL makna janji lebih berat lagi dengan kata "Kharat  Beryit" artinya "memotong perjanjian" dengan kurban. Kurban itu dibelah dua. Barang siapa membatalkan janji maka dia akan berhutang nyawa atas janjinya dan darahnya akan tumpah seperti kurban yang potong saat mengikat janji.

Dalam Alkitab, kita menemukan Tuhan mengikat perjanjian kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dalam sejarah Israel, Tuhan senantiasa menepati janjinya, sebaliknya umat Israel sendiri yang tidak setia melakukan perintah Tuhan.  Manusia tidak dapat memenuhi janjinya dihadapan Allah, manusia jatuh dalam dosa dan berbagai pelanggaran. Pertanyaan apakah janji Tuhan batal menyelamatkan manusia? Sama sekali Tidak, Tuhan itu setia, Tuhan tak menghendaki manusia mati oleh pelanggarannya atas janji tetapi digantikan oleh darah Yesus dengan di salib Golgata.
 Galatia 3:10, 13 (TB)  Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Israel adalah umat perjanjian. Allah memilih Israel sebagai umat perjanjian bukan karena jumlah mereka yang besar atau karena kehebatan dan kelebihan mereka dari bangsa-bangsa lain. Tetapi Allah telah mengikat perjanjian dengan leluhur Abraham, Ishak dan Yakub. Perjanjian itu adalah inisiatip dan keputusan Allah sendiri yang hendak memberkati dunia ciptaanNya melalui umat pilihanNya.

Nabi Yesaya mengingatkan umatNya dalam pembuangan sebagai umat perjanjian. Memang sulit mereka terima keadaan di pembuangan mereka bangga sebagai umat Israel, umat Perjanjian dan umat pilihan Allah tapi terbuang di negeri asing, diperbudak dan ditindas sebagai orang asing. Atas kejadian ini tak sedikit orang Israel dalam pembuangan meninggalkan Tuhan, mereka tak setia dan telah mengambil jalan hidupnya sendiri. Namun ada juga sisa-sisa uang tetap setia memegang teguh janji Tuhan..mereka percaya Tuhan itu setia dan tak meninggalkan umatNya  begitu saja dalam pembuangan.

Bagi Yesaya, keadaan sulit ini bukan berarti janji Tuhan batal, tetapi keadaan yang dialami adalah ujian terhadap janji. Hal itu telah dialami Israel selamat pembentukan mental mereka berjalan 40 tahun di padang gurun. Yerusalem kota yang telah sepi, tidak berpenduduk dan tinggal puing saja akan dibangun kembali dan tanah perjanjian itu akan ditata ulang dan dibagi menurut suku dan klannya. Allah memenuhi janjinya bukan saja memberkati mereka, tetapi Tuhan hendak memakai mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Ini bukan hanya terjadi dalam Alkitab, tapi dalam dunia yang kita hidup kini itu nyata, oleh orang-orang Yahudi dengan berbagai penemuan ilmu dan sains telah membantu umat manusia kita sudah banyak diberkati.

Sahabat yang baik hati! Demikian dalam hidup ini, kala terjadi hal yang tidak seperti yang kita harapkan bukan berarti segalanya telah berakhir, mungkin saja ada rencana Tuhan dibalik pengalaman buruk yang kita hadapi. Hal buruk yang menimpa kita tak selamanya membuat kita rugi total, tapi siapa tahu rencana Allah menempa hati kita menjadi hati yang teruji.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda.  Amin

Salam:Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 07 Januari 2019

JANGAN TAKUT

JANGAN TAKUT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 08/01/2019

Yesaya 41:10 (TB)  janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Isaiah 41:10 (RSV)  fear not, for I am with you, be not dismayed, for I am your God; I will strengthen you, I will help you, I will uphold you with my victorious right hand.

Setiap orang pasti memiliki rasa takut, tidak ada yang terlahir di dunia ini yang tidak memiliki rasa takut. Ada orang yang gagah berani namun ketika ditinggal sendirian di rumah sangat ketakutan. Ada orang petualang hebat, traveling ke mana-mana namun ketika disuruh berjalan lewat pemakaman umum akan mohon ampun. Ada orang yang sangat sangar, tidak takut kepada preman namun tak sedikit pun berkutik dihadapan isterinya. Orang seperti ini namanya suami takut istri he..he..! Itulah uniknya kita manusia ini. Betul, secara psikologis bahwa setiap orang pasti memiliki rasa takut di dalam dirinya. Rasa takut itu bisa berbentuk kekuatiran dan kecemasan. Para ahli psikologi menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.  Ada takut di ketinggian, ada takut di kegelapan, ada takut pada binatang tertentu secara berlebihan dll. Jika sesorang dipaksa dalam ketakutannya orang itu bisa marah dan jika tidak bisa mengeluarkan emosinya lewat  marah maka dirinya akan mengalami depressi, trauma dan gangguan kejiwaan.  Ketakutan adalah suatu fakta real yang ada di dalam diri seseorang. Ketakutan ini sering menghambat seseorang untuk melakukan sesuatu.

Yesaya dalam renungan ini memahami betul apa ketakutan umat Allah yang hidup dalam pembuangan. Mereka takut akan masa depan umat Israel. Mereka takut cerita tentang Israel akan lenyap dan berakhir dan tidak akan bangkit lagi. Nama bangsa Israel yang pernah jaya  telah terhapus dalam ingatan setiap orang dan suku-suku bangsa. Sakitnya di pembuangan mungkin tak seberapa, namun betapa sakitnya dan pedihnya jika nama Israel telah lenyap dan berakhir di pembuangan. Mereka tidak akan bercerita lagi tentang perbuatan Allah yang besar sebagaimana tertuang dalam kredo: mereka dulu budak dj Mesir tetapi dengan Tangan Tuhan yang kuat mereka dibebaskan dan memberi negeri ini. Jangan telah berubah jadi puing, sepi dan tak berpenghuni.

Yesaya berseru memberikan semangat dan motivas. Jangan takut, Aku menyertai engkau, Tuhan itu setia dalam janjiNya. Tuhan menyertai mereka adalah suatu  jaminan kepastian hidup dalam perlindungan Tuhan. Sepahit apapun pembuangan Babel yang mereka alami,  seberapa lama pun pembuangan ini akan berlangsung, jangan takut mereka tidak sendirian, Tuhan menyertai mereka. Tuhan melihat umatNya dan Tuhan sendiri turut menderita merasakan apa yang dirasakan oleh umatNya.

Jangan bimbang! Aku meneguhkan dan menolong engkau. Jika kaki sudah tak kuat, lutut telah goyang dan tubuh terlalu lemah tak dapat laku melakukan sesuatu yang berarti bagi Tuhan. Jangan bimbang, Tuhan memberikan kekuatan, Tuhan memberikan pertolongan dan membawa kita meraih kemenangan dalam hidup mereka. Jangan ragukan penyertaan dan pertolonganNya.

Sahabat yang baik hati! Penyertaan Tuhan meruoakan jaminan yang dimiliki oleh orang percaya sehingga kita berani menjalani tantangan hidup di tahun baru ini. Kita tidak tahu akan apa yang terjadi pada hari esok tapi mari melangkah pasti;  Tuhan menyertai, membimbing dan memberikan pertolongan. Mungkin anda kaget ketika anda baru memulai pekerjaan di tahun 2019 ini dengan banyak kesemrautan, jadwal kerja yang begitu padat dan berbagai hal yang sulit anda pikirkan.  Awalilah di dalam doa, jangan takut! Tuhan menyertai kita. 

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...