Senin, 22 Januari 2018

TUHAN PEMBERI SEGALANYA

TUHAN PEMBERI SEGALANYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 23/01/2017

Kisah Para Rasul 17:25b (TB) karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.

Acts 17:25b (RSV) since he himself gives to all men life and breath and everything.

Hingga saat ini gereja HKBP dalam setiap doa persembahan dalam Ibadah Minggu selalu menyanyikan syair yang begitu indah dari BE 204:2 "Nasa na nilehonMi, tondi ro di pamatangju, hosa dohot gogongki, ro di saluhut artangku. Hupasahat itu Ho. Naso unsatonku do." (Terjemahan; Tuhan karuniaMu, roh dan jiwaku semua. Nyawa juga hidupku, harta milikku semua. Kuserahkan padaMu. Untuk selama-lamanya).

Jika kita analisa syair lagu ini berpadanan dengan nats renungan diatas bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatunya pada hidup kita. Pandangan dasar teologis seperti ini sangat penting dipahami bahwa: segala yang ada pada kita adalah karunia Tuhan. Kepemilikan yang ada pada kita tetapi milik Allah. Kita adalah pengelola pemberian Allah untuk membangun hidup kita, membangun sesama melalui tindakan kasih.

Lagu persembahan diatas mendasari bahwa apa yang kita persembahkan bukanlah milik kita tetapi milik Tuhan yang dianugerahkan bagi kota. Yang kita persembahkan bukan sebahagian tetapi totalitas hidup yang kita persembahkan kepada Tuhan: Roh, jiwa, nyawa juga hidup kita adalah persembahan kepada Tuhan yang harum bagi nama Tuhan. Jadi persembahan itu bukan hanya persembahan yang kita serahkan pada saat ibadah minggu, perpuluhan dan ucapan syukur yang kita beri. Tetapi lebih dari itu hidup kita dan segala yang ada pada kita harus kita persembahkan sebagai dupa yang harum bagi Tuhan. Hal ini ditegaskan oleh Paulus dalam Rom 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Sahabat yang baik hati! Nats renungan di atas merupakan penjelasan Paulus di Atena. Disana ia menemukan kuil-kuil dan rupa-rupa sesajen yang ditujukan pada dewa-dewa. Paulus melihat ini adalah praktek manusia yang melayani "tuhan". Namun ada satu kuil yang disebut kepada dewa yang tidak dikenal. Paulus memanfaatnya untuk pemberitaan Injil.  Jika dalam kuil-kuil itu Paulus mendapat kesan manusia yang melayani Tuhan berbeda dengan pemahaman Paulus bahwa Tuhan kita sembah dan kita puji dan yang dia beritakan adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi,  tidak dilayani oleh tangan-tangan manusia, tetapi Tuhan sendiri yang memberikan segala sesuatu bagi manusia dan Tuhan yang memperlengkapi apa yang kita butuhkan. 

Renungan ini menegaskan kepada kita bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatu dalam hidup kita; yang dapat kita lihat dan yang tidak dapat kita lihat, yang dapat kita rasakan, yang dapat kita hitung dan di luar jangkauan pikiran kita. Semua itu adalah pemberian Tuhan yang harus kita syukuri dan kita persembahkan menjadinalat pelayanan Tuhan di dunia ini.

Sahabat yang baik hati! Dimanapun  anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin

Salam
#nekson m simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...