Sabtu, 27 Januari 2018

BERMEGAH DI DALAM TUHAN: Jauhkan Kesombongan, Kejarlah Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran


BERMEGAH DI DALAM TUHAN
Jauhkan Kesombongan, Kejarlah Kasih setia, Keadilan dan Kebenaran
Yeremia 9:23-24

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Benar bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk menggunakan potensi yang ada di dalam dirinya. Kehendak bebeas itu harus diarahkan ke arah yang positip agar membangun, bukan disalah gunakan kepada perbuatan yang merusak dirinya sendiri dan sesamanya.  Sekalipun ada kehendak bebas pada mansuai Alkitab memberikan pengajaran bahwa sebagai orang beriman manusia harus memiliki tugas dan tanggungjawab di hadapan Allah.

Kotbah minggu ini nabi Yeremia mengundang kita semua untuk merenungkan dampak kesombongan (hubris) manusia.  Ketika manusia memegahkan diri dengan apa yang dimilikinya, pengetahuan, kuasa dan kekayaan akan menjadi senjata yang dapat menindas, menyengsarakan dan melenyapkan orang lain. Yeremia melihat hal itu lewat kontes negara-negara adikuasa yang memamerkan kekuasaan mereka. Mesir, Babel, Assyur dan bangsa-bangsa lainnya berlomba menunjukkan diri menjadi negara super power dan menahklukkan bangsa lain.  Dampaknya adalah negara-negara kecil tertindas dan tertawan: Israel jatuh ditangan Assyur dan Yehuda di tangan Babel bahkan Yehuda harus terbuang selama 70 tahun. Atas kenyataan jni Yeremia menyerukan ratapan atas keadaan umat Allah. Yeremia 9:21-22 (TB)  "Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan; mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan.

1. Jauhkan Kesombongan (Hubris)
Ayat sebelum kotbah ini menjadi bukti bahwa hubris manusia akan membawa penderitaan yang mengerikan bagi sesama manusia.  Potensi yang dimilikinya menjadi alat perusak dan meleyapkan sesama manusia. Jika hikmat dan pengetahuan telah digunakan menjadi alat kejahatan. Kuasa menjadi alat penindasan dan kekayaan menjadi alat yang menyembunyikan kebenaran dampaknya adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan.

Oleh sebab itu Yeremia bangkit bersuara keras berseru: Yeremia 9:23 (TB)  Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,

Kita bersyukur jika pengetahuan dan sain yangbditemukan adalah membantu kita menopang kebidupan umat manusia. Namun dapat kita bayangkan bagaimana dahsyatnya bom atom meruntuhkan Hirosima dan Nagasaki ketika PD II, maka lebih dari situ kengerian dihadapi umat manusia dengan perang nuklir dan perang senjata biologi. Demikian halnya dengan kuat yang memiliki kuasa dan pengaruh. Jika kuasa da  penvaruhnya dipakai untuk membangun kebidupan umat manusia tentu peradaban kita akan semakin maju, namun sebaliknya jika kuasa menjadi alat kekuasaan akan mengadu domba dan berdampak pada perang yang mematikan. Demikian halnya dengan uang: mhngkin anda sudah mendapat pesan dalam WA berjudul: "Namaku Uang" segala kebaikan dapat dilakukannha namun segala kejahatan pun dapat dihasilnyanya; dengan uang orang menipu hingga korupsi, dengan uang bisa merusak rumah tangfa dan menghianati persahabatan. dll.

Tiga unsur potensi manusia yaitu:
a)  pengetahuan,
b) kuasa dan
c) uang dan kekayaa 
Ketiga unsur ini akan menjadi malapetaka besar bagi umat manusia jika alat hubris, namun akan  menjadi berkat yang membangun peradaban manusia jika menjadi alat pelayanan di dalam rasa takut akan Tuhan.
Yeremia mengingatkan bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam, dalam ayat berikutnya 9:25-26, Tuhan akan bertindak dan memberikan hukuman bagi orang-orang dan bangsa-bangsa yang memegahkan diri.

2. Bermegah dihadapan Tuhan: melayani sesama dengan kasih, keadilan dan kebenaran.
Bahagian kedua dari undangan kotbah minggu ini, mengajak kita semua untuk mengenal Allah dalam hidup ini. Mengenal Allah berarti menyadari siapa diri kita dihadapan Allah. Segala sesuatu yanga da pada kita adalah anugerahnya. Jika demikian tidak ada alasan bagi manusia untuk memegahkan diri, tetapi sekamin merwndahkan diri dihadapan Allah dan kesediaan melayani sesama.
Mengenal Allah memgenal hakekat Allah yang penuh kasih setia, mencintai keadilan dan kebenaran. Pengenalan hakekat Allah yang demikian mendorong manusia melakukan kehendak Allah:

a) kasih setia
Kasih setia berkaitan dengan sifat Allahnyang murah hati dan penuh  belas kasihan. Allah yang rahmani sellau beesedia memberkati dan mengampuni. Dengan sifat Allah hang penuh kasih setia, Tuhan selalu menunggu pertobatan manusia. Tuhan tidak membalaskan kejahatan kita dan tidak menghukum kita setimpal dengan perbuatan kita.  Tetapi Allah yang rahmani selalu membukan hatinya untuk menerima manusia apa adanya dan tanganNya selalu terbuka untuk memberkati kita.

b) keadilan
Kata yang dipakai dalam teks ini adalah Mispath. Kata ini menjelaskan makna adil pada tindakan manusia yang benar terhadap sesamanya. Memberikan pengharagaan terhadap yang patut dihargai dan memberikan hukuman bagi para pelaku kejahatan. Artinya  sikap atau cara atau tindakan manusia yang benar tehadap sesamanya: terjadinya apa yang seharusnya.
Dengan kata mispath, manusia harus memperlakukan sesamanya dengan adil. Adil bukan hanya dalam bentuk memenuhi syarat formal hukum, yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanga namun rasa keadilan di dalam bhatin. Jika ada orang yang melakukan kejahatan maka rasa keadilan adalah harus dihukum dan hukumannya dapat diterima dengan adil menurut perbuatannya. Maka tak adil jika kejahatan terus berkeliaran tanpa mendapat ganjaran.
Allah yang mencintai keadialan, jika manusia alpa memberikan rasa keadilan. Allah sendiri akan bertindak.

c) kebenaran
Kata kebenaran disini dipakai kata "tzedek" atau "tzedakah". Tzedek berarti benar dan lurus.  Dalam Alkitab kebenaran tertinggi adalah kehendak Allah. Manusia menerima Perintah Allah dan berjanji dihadapanNya untuk setia melakukannya. Kebenaran itu diukur dari kesetiaanNya melakukan perintah Allah. Artinya kebenaran adalah berkaitan demgan mentaati hukum-hukum Allah.Ul 6:25; Rom 10:5; Luk 1:6; Mazm 1:2. Kata Tzedakah, disebut juga sebagai sikap murah hati terhadap orang miskin.
Atas pengenalan kita kepada Allah mencintai kasih setia, keadilan dan kebenaran akan menghantarkan kita kepada dunia yang lebih baik. Jauh dari ratap tangis, penindasan dan pergumulan bathin.

Sahabat yang baik hati, jauhkanlah kesombongan tetapi kejarlah apa yang disukai Tuhan. Jangan memegahkan diri atas segala segala potensi diri yang dimiliki, tetapi layanilah Tuhan dengan melakukan kasih setia, keadilan dan kebenaran.

Sahabat yang kekasih, di manapun saudara berafa biarlah sdgala kebaikan dan kasih larunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...