Sabtu, 13 Januari 2018

TUHAN MEMBEBASKAN UMATNYA

TUHAN MEMBEBASKAN UMATNYA
(Keluaran 6:1-7)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini adalah kabar sukacita. Allah menyatakan diri kepada umatNya dan memberitahukan rencana pembebasan umatNya dari penindasan Firaun. Allah tidak tinggal diam atas penindasan, tetapi Allah telah mendengar jeritan umatNya.

Awalnya bani Israel sangat dihormati di Mesir, itu disebabkan oleh Yusuf yang ditetapkan menjadi Perdana Menteri di Mesir karena dia dapat menafsirkan mimpi Raja Firaun dan strategi mengelola kemakmuran tujuh tahun dan  mengantisipasi kelaparan tujuh tahun yang hendak melanda Mesir (Kej 41) dengan membangun lumbung-lumbung pangan. Mesir menjadi satu-satunya negara yang memiliki stok pangan. Masa krisis pangan itu pula yang mempertemukan Yusuf dengan saudara-saudaranya termasuk Ishak ayahnya Yakub dan menjadikan mereka tetap di Mesir. Gosyen ditetapkan menjadi kampung untuk bani Israel (Kel 46)
Kisah kehebatan Yusuf di Mesir terlupakan seturut perjalanan sejarah, ini menjadi peringatan penting, tiada yang abadi semuanya akan berlalu, kuasa, jabatan dan popularitas bisa pudar turut perjalanan waktu.  Raja-raja Firaun berikutnya melihat bani Israel menjadi tantangan. Firaun menekan populasi bani Israel dengan membekali setiap bidan agar membunuh setiap bayi laki-laki dari bani Israel. Bani Israel semakin mendapat tekanan dan tertindas di Mesir. Firaun menindas mereka dengan berat dan berbagai pekerjaan paksa yang harus dijalani Israel (Kel 1:1-15).  Mereka bukan lagi menjadi komunitas yang dihormati tetapi mereka menerima perbudakan yang menyakitkan. Bangsa Israel tinggal selama 430 tahun di Mesir (Kel 22:40). Dalam keadaan tertindas mereka berseru-seru dan Tuhan mendengar mereka yang mengerang kesakitan atas penindasan dan perlakuan Mesir atas bani Israel (Kel 2:23-25).
Kotbah minggu ini merupakan bakar baik, Allah menyatakan diriNya kepada umatNya, Allah yang maha kuasa dan memberitahukan pembebasan bagi bani Israel.

1. Tuhan Yang Maha Kuasa setia dengan JanjiNya.
Allah yang mendengar dan hendak membebaskan umatNya adalah Allah leluhur mereka yang mengikat perjanjian dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah YHWH, Allah yang maha kuasa. YHWH telah berjanji menjadikan keturunan Abraham menjadi bangsa yang besar. Allah tidak akan membiar mereka ditindas,  namun akan menjadi bangsa yang besar, seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Mereka akan memiliki wilayah sendiri yaitu tanah perjanjian, Kanaan. Mesir bukanlah tempat yang menetap bagi umatNya. Umat Allah bukanlah sub etnis yang diperlakukan sewenang-wenang oleh bangsa asing. Mereka akan menjadi bangsa yang berdaulat, dimana Allah menjadi Allah mereka dan merwka menjadi umatNya.

2. Allah Mendengar Jeritan UmatNya.
Hal kedua yang menarik dari kotbah ini adalah Allah hadir dalam penderitaan yang  umatNya. Allah turut menderita. Allah hadir dan menyatakan diri kepada umatNya. Ini penting, Allah tidak membiarkan umatNya tertindas, sengsara dan menderita di negeri asing. Allah tidak meninggalkan mereka. Allah akan bertindak dan tindakannya tidak akan pernah terlambat.
Sering dalam kehidupan orang percaya, penderitaan menjadi alarm mengingatkan
 orang akan Tuhan. Sejauh kebaikan dan kesuksesan ada, seolah hidup ini adalah otomatis berjalan tanpa campur tangan Tuhan. Baru setelah ada kesulitan ingat  akan Tuhan.  Kotbah minggu ini mengingatkan bahwa Tuhan selalu ingat umatNya. Tuhan peduli dan terus menjaga hidup kita. Pertolongannya tepat pada waktunya. Hal ni menimbulkan pengharapan bagi kita, jangan berputus asa ketika penderitaan menerpa hidup kita. Namun percayalah pada pertolonganNya. Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita.

3. Tuhan membebaskan dan membenci penindasan.
Hal ketiga dari kotbah ini adalah Tuhan membebaskan dan membenci penindasan. Manusia memiliki kecenderungan di dalam dirinya "will to power", keinginan untuk berkuasa. Kuasa melegalkan orang bertindak  atas nama kuasa yang dimilikinya menindas orang. Firaun adalah contoh kuasa yang menindas. Tuhan membenci kuasa yang menindas dan akan bertindak dengan kuasa yang maha besar membebaskan umatNya dari penindasan.
Orang percaya menerima kuasa, namun bukan kuasa untuk menindas tetapi kuasa untuk mewartakan Kerajaan Allah, kuasa untuk menyaksikan perbuatan Tuhan yang ajaib dan kuasa untuk melayani Tuhan (Kis 1:8). Tuhan tidak memberikan kepada kita kuasa ketakutan, tetapi kuasa membebaskan kita dari ketakutan.
Jangan takut akan Firaun masa kini, Tuhan yang maha kuasa akan menjadikan mereka hanya sebagai mummi. Mayat yang awet tak punya kuasa apapun.

Mari syukuri kepedulian Tuhan dalam hidup kita. Tuhan tidak membiarkan hidup kita ditimpa beban penderitaan. Tuhan mendengar seruan minta tolong dan datang untuk membebaskan kita.
Sahabat yang baik hati, dimana pun saudara berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Kristus menyertai saudara. Amin


Salam
#nekson m simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...