Senin, 29 Januari 2018

IMAN DAN PERBUATAN BAIK

IMAN HARUS BERBUAH

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi. Selasa, 30/01/2018

Yakobus 2:17 (TB)  Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

James 2:17 (RSV)  So faith by itself, if it has no works, is dead.

Ada hal yang dikoreksi Yakobus dalam iman kekristenan jemaat mula-mula. Dimana ada  sebahagian jemaat salah memahami pandangan Paulus yang menekankan bahwa keselamatan itu  tidak kita peroleh dari perbuatan baik tetapi kita terima dengan beriman kepada Yesus Kristus. Keselamatan adalah anugerah Allah semata bukan karena  usaha manusia. Pandangan ini disalah pahami, bahwa cukup dengan mengaku beriman kepada Yesus kita sudah diselamatkan tidak perlu berbuat baik dan tidak perlu peraturan agama. Sehingga cenderung anomia (anti hukum dan peraturan) yang menuntut orang melakukan perbuatan baik.

Paulus memang benar menekankan bahwa keselamatan hanya oleh iman, namun keselamatan itu harus dikerjakan sebagaimana dikatakan dalam Filipi 2:12 (TB) "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,"
Bahkan harus berbuahkan buah-buah roh sebagaimana dalam Galatia 5:22-23 (TB)  "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,  kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."

Pandangan Paulus ini jelas bahwa perbuatan baik bukan syarat menerima keselamatan, namun suatu keharusan bagi orang yang beriman untuk melakukan perbuatan baik atau melakukan kehendak Allah. Iman harus berbuah, yaitu perbuatan baik. Inilah yang ditekankan oleh Jakobus bahwa iman jika tidak disertai dengan perbuatan pada hakekatnya mati. Iman bukan hanya sebatas pengakuan (confession) tetapi harus berbuat (deeds). Apalah artinya kita mengaku percaya pada Yesus namun tidak mengikuti apa yang dikehendaki Yesus. Sulit memang mendialogkan pendapat Paulus dan Yakobus, namun satu sintesa yang kita buat adalah bahwa iman harus berbuah. Kita sependapat dengan Paulus keselamatan tak dapat diperoleh oleh budi dan perbuatan baik. Itu adalah anugerah yang kita terima melalui iman. Tetapi sebagai orang beriman harus berbuah kebaikan. Perbuatan baik yang terpancar dari hidup orang percaya adalah bukti iman

Untuk membandingkan ini cobalah kita bandingkan kasus sederhana dalam suatu keluarga: seorang suami mengaku sayang sama isterinya, namun apa yang terjadi jika hanya sebatas kata-kata. Tidak memberikan perhatian, janji selalu ingkar, tak pernah sama sekali memperhatikan keadaan isterinya, setiap jumpa yang dialami adalah marah-marah, selalu ingkar janji dan tidak peduli akan apa yang terjadi dalam rumah tangga dan anak-anaknya. Dia asyik dengan dirinya sendiri dan menghabiskan penghasilannya untik dirinya sendiri. Maka cukupkan dengan kata-kata? Sama sekali tidak harus diiringi perubahan dan bukti perbuatan baik membumtikan kasihnya.

Demikianlah hubungan iman dan perbuatan ini. Yakobus menegaskan pengakuan percaya dan beriman kepada Yesus Kristus tidak cukup, namun harus diikuti dengan perubahan sikap dan perbuatan baik sebagai bukti orang beriman.

Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini menjadi refleksi yang sangat penting bagi kita untuk evaluas diri. Janganlah kita hanya orang Kristen sebatas pengakuan (confessionis) tetapi harus menjadi pelaku firman yang berbuah lebat dalam hidup ini.

Sahabatku, dimana pun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam
#nekson m simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...