Kamis, 30 Juni 2022

JANJI PEMULIHAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 30 Juni 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


JANJI PEMULIHAN OLEH TUHAN 


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yeremia 30:20 (TB): ”Anak-anak mereka akan seperti dahulu kala, dan perkumpulan mereka akan tinggal tetap di hadapan-Ku; Aku akan menghukum semua orang yang menindas mereka.”


Jeremiah 30:20 (KJV): "Their children also shall be as aforetime, and their congregation shall be established before me, and I will punish all that oppress them .”


Sahabat yang baik hati.

Pemberontakan bangsa Israel dengan kerap kali melawan Tuhan yang mendukakan-Nya, menyebabkan Allah dalam murka-Nya menghukum umat-Nya itu menjadi tawanan bangsa Babel, dijadikan budak yang membuat mereka sangat menderita selama 70 tahun. Penghukuman berat dari Tuhan berupa pembuangan itu merupakan bentuk pendisiplinan yang sangat keras dari Allah kepada umat pilihan-Nya yang tegar tengkuk itu. Namun dalam kasih kemurahan-Nya melalui nubuat nabi Yeremia dalam bacaan hari ini, Allah menawarkan harapan bagi bangsa Israel dengan berjanji akan membebaskan mereka dan kembali ke negeri mereka. Suatu janji anugerah pemulihan bahwa umat pilihan Allah itu tidak akan musnah; suatu sisa umat Israel akan tetap ada dan melalui mereka Allah akan melaksanakan kehendak-Nya bagi dunia yang tergenapi dengan kedatangan Yesus Sang Mesias ke dunia.  


Sahabat yang baik! Belajar dari pengalaman bangsa Israel di atas, kita umat Allah masa kini perlu melakukan perenungan atau kontemplasi diri: apakah juga kita sering memberontak, melarikan diri menjauhi Tuhan dan merasakan hubungan dengan Tuhan renggang, seperti halnya dilakukan umat Israel? Apakah itu lewat dosa-dosa pemberontakan kita dengan perzinahan rohani yang mempertuhankan isi dunia ini, atau dosa nafsu kedagingan, atau akibat luka derita yang silih berganti sehingga kita memutuskan hubungan doa-doa kepada-Nya, atau lain sebagainya. Kecenderungan umum manusia yang mengalami  sakit rohaniah akan mudah sekali untuk marah, membenci, mendendam, sakit hati, kecewa dan putus asa, serta berpikir negatif, menjadikan malas beribadah dan bersekutu dengan Tuhan, malas memuji Tuhan dan malas mensyukuri berkat yang ada, bahkan hidupnya hanya dipenuhi keluhan dan persungutan. Hal itu berimplikasi kepada ketidakmampuan merasakan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang tetap tak pernah berubah sehingga kita masih ada seperti sekarang ini! Tentunya tidaklah berarti bahwa mengikut dan taat kepada Yesus Kristus menjadi garansi bebas dari pergumulan atau penderitaan hidup. Mari kita tengok kehidupan orang-orang taat akan Tuhan namun mengalami pergumulan hidup yang hebat, contohnya: Ayub, dan juga Paulus setelah pertobatannya! 


Sahabat, hari ini kita diingatkan bahwa jika kita telah atau sedang menjauh dari Tuhan, kita masih diberi kesempatan untuk datang kembali kepada-Nya: bertobat dan siap menerima pendisiplinan-Nya! Allah adalah Bapa kita yang Maha Pengasih, Maha Pemurah serta Maha Pengampun yang panjang sabar dan penuh belas kasihan. Kita harus pula menyadari bahwa Allah mempunyai pengharapan yang tinggi kepada kita agar kita menjadi sempurna dan kudus sehingga dilayakkan menerima kemuliaan dan berdiam di hadirat-Nya. Sejalan dengan itu, dalam menghadapi lika-liku pergumulan hidup kristiani kita, Ayub 5:17-18 mengingatkan: "Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."


Dengan demikian, jika kita mau memenuhi pengharapan tinggi Allah Bapa kita, maka kita harus bersedia menerima dan untuk introspeksi diri menyelaraskan hidup kita menuju kedewasaan iman penuh. Dalam artian, tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Untuk mewujudkannya, Dia akan mendisiplinkan anak-anak-Nya yang melakukan kesalahan dan dosa. Memang Allah mengasihi umat-Nya, tetapi Allah juga tidak akan pernah membebaskan orang yang bersalah dari hukuman. Paulus mengatakan bahwa "Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" (Ibr.12:6). Penghajaran atau pendisiplinan Tuhan memiliki setidaknya 3 tujuan: Pertama, untuk mendorong kita bertobat; Kedua,  untuk menguduskan kita, dan Ketiga, untuk mengarahkan kita kembali ke jalan yang dikehendaki Allah, suatu jalan yang terbaik.


Sahabat yang baik! Mungkin kita saat ini merasakan sedang mengalami pendisiplinan Tuhan untuk memulihkan kehidupan kita, apakah lewat penghukuman, teguran, pergumulah hidup, atau bentuk pengajaran lainnya sebagai proses pendewasaan iman kita. Seyogyanya kita bersikap positif berpegang pada filosofi yang ketika memandang sebuah gelas berisi air setengahnya, yaitu: tetap bersyukur dengan memperoleh gelas dengan isi setengah; tidak mengkeluh-kesahkan dan bersungut-sungut pempersoalkan mengapa kosong setengah. Sebagai anak-anak Tuhan, janganlah kita menolak didikan dan kasih sayang-Nya, tapi teruslah berharap dan percaya akan kebaikan-Nya. Karena ketika Ia menghukum, maka Ia juga yang akan membalut luka dan memeluk serta menuntun kita. Dia berjanji tidak akan meninggalkan umat-Nya sepanjang kita terus berpaut dalam persekutuan intim dengan-Nya. Pertobatan memang merupakan hal yang tak bisa ditawar-tawar sebagai prasyarat pengampunan dosa dan pemulihan agar beroleh kasih karunia-Nya. Ingatlah seruan Wahyu 3:19: “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah.” Belas kasihan dan janji pemulihan-Nya dari dulu sampai sekarang tetap sama. 

Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Renungan 12 (TEM).

BUANGLAH SEGALA KEJAHATAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0ahwcz4oqJE4iavjFyd6FhETppY9hFVFXZuqhCmHpXgJj4LgAwxwmt2Uk9FoMaj1cl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Jumat, 01 Juli 2022


*BUANGLAH SEGALA KEJAHATAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 2 : 1 (TB) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah


1 Peter 2 : 1 (KJV) Wherefore laying aside all malice, and all guile and hypocrisies, and envies and all evil speaking,


Sahabat yang baik hati, surat Petrus 1 pasal 2 atau nas hari ini diawali dengan kata karena, yang menunjukkan bahwa sebenarnya berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya atau pasal yang pertama. Diatas nas ini yang diberitahukan ialah tentang kekudusan dan kasih persaudaraan. Tentunya supaya kasih persaudaraan dapat terwujud bila segala penyakit atau segala penghalang dibuang, seperti yang tertulis pada nas hari ini “Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah”. Dalam nas hari ini ada 5 hal yang sangat ditekankan untuk dibuang yaitu: Kejahatan, Tipu Muslihat, Kemunafikan, Kedengkian dan Fitnah. 


Sahabat yang baik hati menurut kbbi 1.Kejahatan adalah perbuatan jahat: korupsi, merampok, dan perbuatan lain yang melanggar hukum, kejahatan juga merupakan perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku yang telah disahkan oleh hukum. 2.Tipu muslihat merupakan perbuatan atau perkataan yang tidak jujur dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali atau mencari untung. 3.Kemunafikan merupakan sikap berpurapura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama, perseorangan atau kelompok dan sebagainya tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; atau selalu suka mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya (bermuka dua). 4.Kedengkian merupakan sikap yang menaruh perasaan marah/benci/tidak suka karena iri yang amat sangat terhadap keadaan/keberuntungan orang lain. 5.Fitnah  adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang lain. Harus kita akui bahwa membuang hal-hal tersebut bukanlah hal yang sangat gampang. Hal-hal tersebutlah kecenderungan manusia untuk mewarnai pikiran, perkataan, dan sikap terhadap sesama, yang menimbulkan perselisihan, perdebatan, kepurapurapuraan, ambisi dan banyak hal negative lainnya. Menyadari banyaknya penghalang tersebut Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk membuang semuanya itu, saudaraku marilah kita mulai membuangnya dari diri sendiri, supaya kasih persaudaraan akan mengalir dari diri kita dan dirasakan oleh saudara-saudar kita. 


Sahabat yang baik hati marilah kita hidup didalam Firman Tuhan, untuk mengikis dan membuang segala penghambat dalam kasih persaudaraan kita harus dengan ketaatan didalam melaksanakan Firman Tuhan, sehingga kasih yang mengalir dari kita akan semakin jernih dan baik. Ketika kita hidup didalam Firman Tuhan, maka kasih persaudaraan kita jugalah yang akan mewarnai persekutuan ibadah dan kasih persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari. Sahabatku marilah kita awali hari bahkan bulan baru ini dengan membuat segala sifat-sifat yang menghambat kasih persaudaraan kita.

 

Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim 12: BP

Minggu, 26 Juni 2022

PENDERITAAN BERUJUNG MANIS

 Kotbah Minggu II Steleh Trinitatis

Minggu, 26 Juni 2022

Nas: Ruth 1:7-17


PENDERITAAN BERUJUNG MANIS

Rencana Tuhan Yang Tidak Terselami Dalam Hidup Ruth


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, apapun yang terjadi dalam hidup ini jalanilah di dalam iman. Tuhan memberikan akal dan pikiran serta potensi dalam hidup ini untuk dipergunakan dalam menjalani dan menghadapi kehidupan. Jikalau tiba pada saat tertentu dimana pikiran logis kita tidak mampu menerima suatu kenyataan hidup jangan berputus asa, masih ada satu hal yang dapat kita andalkan yaitu iman. Di dalam iman kita percaya ada Tuhan perancang kehidupan ini. Hidup ini bukan ditenrukan oleh manusia tetapi pada Tuhan. Penderitaan bukanlah sesuatu yang harus selalu ditangisi dan disesali, namun dijalani dengan kesabaran, ketekunan dan pengharapan. Demikianlah kisah hidup Ruth yang memiliki mertua bernama Naomi. 


Kitab Rut berisi kisah yang sangat mengharukan, namun penuh makna dan tercatat dalam sejarah bangsa Israel. Ada satu keluarga bernama Elimelek isterinya bernama Naomi hendak mengadu nasib pergi merantau ke tanah Moab. Mereka telah menjual segala miliknya di Bethlehem dan tinggal di Moab. Mereka punya anak bermama Mahlon dan Kilion, kedua anaknya ini menikah dengan perempuan Moab, yang satu bernama Orpa dan satunya Rut. Maksud hati memperbaiki kehidupan, namun kenyataan lain. Mereka terpuruk  habis dan dirundung kesedihan di negeri asing. Elimelek meninggal dan tak lama kemudian kedua anaknya Mahlon dan Kilion pun meninggal sebelum memiliki anak. Habis dan apes, pahit dan sungguh tak terkatakan.


Saya merenungkan perjalanan hidup keluarga Naomi setelah suami dan anak-anaknya meninggal dengan membuat tiga tipe cara berpikir menghadapi kepahitan hidup, 


1. Rasional yang membebaskan dari Naomi

Tidak habis pikir penderitaan yang terjadi, pahit dan sungguh tak dapat lagi berkata apapun. Kedua anaknya meninggal tanpa keturunan. Dalam hukum Levirat Yahudi,  mantu milik dari kaumnya. Maka mantu itu dapat dinikahkan dengan kaum terdekat dengan keluarga Naomi. Setelah suami dan kedua anaknya meninggal, bertahan dirantau tidak mungkin lagi. Naomi kehilangan segalanya dan dengan pikiran logis dia berbicara dengan baik dan membebaskan dua mantunya yaitu Orpha dan Ruth untuk.kembali kaumnya. Secara logis tidak mjngkin lagi Naomi untuk memperoleh anak  sementara kaumnya terdekatnya tiada di tanah perantauan. 


Maka Naomi membuat keputusan untuk membebaskan keduan mantunya itu. Naomi tidak menahan kedua mantunya itu hidup dalam asuhan dan tanggungannya, namun memberikan kebebasan untuk memilih jalan hidup menurut yang mereka inginkan. Naomi seorang mertua yang moderat dan siap menerima kenyataan apapun sikap kedua mantunya itu akan menerima dengan lapang dada, karena toh tidak ada lagi yang dapat dilakukan oleh Naomi untuk memperbaiki kehidupan mereka. Mereka menangis dan pemuh air mata meratap kepedihan. 


Naomi memberkati Orpha saat memilih meninggalkan Naomi. Naomi juga menghargai keputusan Ruth yang berjanji mengikut Naomi. Naomi pun membawa Ruth kebali ke kampung halamannya di Bethlehem dan menolong apa yang bisa dilakukannya terhadap Ruth.


2. Orpha: berpikir logis dan pragmatis

Setelah Naomi memberikan kebebasan kepada kedua mantunya, Orpha memilih pulang ke bangsanya yakni Moab. Keputusan Orpha ini menuruti saya adalah keputusan yang rasional. Dia menerima alur berpikir Naomi, siapa tahu dengan kembalinya ke Moab Orpha mendapat kesempatan untuk hidup lebih baik, hidup bahagia dan mendapatkan suami dan keturunan. 


Inilah dasar kita menyebutkan bahwa Orpha tipe yang rasional, sekalipun sedih dia menuruti logika berpikir mertuanya dan dia pun meninggalkan mertuanya dan kembali ke Moab. Naomi memberkati Orpha pulang ke negerinya Moab. 


Namun bagaimana kisah kehidupan Orpha tidak ada lagi beritanya, hilang dalam sejarah. Ceritanya pendek dan tidak terulis dalam sejarah. Cerita tentang Orpha dengan keputusan rasionalnya hilang ditelan waktu. 


3. Ruth berpikir logis disertai, kasih, ketaatan dan iman. 


Berbeda dengan Ruth, Ruth lebih dari sekedar berpikir rasional, namun didalamnya ada kasih, ketaatan dan iman. Kasih karena dia tidak tega meninggalkan mertuanya sendirian atau sebatang kara tanpa ada penolong. Taat karena ada komitmen dan janji kemanapun mertuanya pergi kesitu dia pergi. Di dalamnya ada iman, karena dia mengakui Allah Israel Allah yang disembah Naomi menjadi Allah yang disembah dan dituruti oleh Ruth.  


Ruth seorang yang memiliki budi baik dan hati yang tulus, tak tega meninggalkan mertuanya sebatang kara. Didorong oleh rasa kasih yang tulus Ruth berjanji: kemana Naomi pergi kesitu dia pergi, selengkapnya dikatakan. 

Rut 1:16-17 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; 

di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"


Apa yang didapatkan Ruth setelah menjalani kehidupan yang pahit, kemiskinan dan penderitaan dijalaninya dengan taat. Dalam cerita berikutnya setelah kembali ke Bethlehem Tuhan menunjukkan Boaz sebagai penolong baginya. Boas sangat prihatin akan hidup Ruth dan Naoimi hingga menyampaikan pesan agar Ruth dapat mengumpulkan bulir-bulir gandum yang tercecer menjadi sumber hidupnya. Meprihatinanan Boas bukan hanya disitu, dia mencari keturunan terdekat dengan Elimelekh yang berhak memperisteri Ruth menurut hukum Perkawinan Yahudi, namun tidak.  Boas akhirnya menikahi Ruth.  


Berjumpa dengan Boas, hidup Ruth pun berubah manis, bukan hanya itu dari rahim Ruth yang sekalipun orang Moab tetapi menjadi ibu yang melahirkan catatan sejarah besar dalam bangsa Israel. Catatan sejarah itu dituliskan oleh kitab Matius silsilah Raja Daud dan Tuhan Yesus. Matius 1:5-6 (TB)  Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 

Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, 


Hidup yang pahit menempa Ruth melahirkan leturunan yang melahirkan raja besar bagi bangsa Israel dan dalam silsilah berikutnya menjadi raja-raja di Yehuda sampai kepada Tuhan Yesus sang Yuruselamat.


Pengalaman Ruth ini mengajarkan makna kehidupan yang sangat berharga. Masa pahit bisa saja terjadi, namun jangan sampai berputus asa. Saat Tuhan berkehendak bukan saja dapat mengubah yang pahit dengan manis, tetapi dari kehidupan yang hina sekalipun dapat melahir keturunan yang bersahaja dan mulia. 


Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

DITEBUS DENGAN DARAH KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/pfbid02PD6twBJJ3ePKZfHc6TaPHkgrGrJgqHmi2Kgn8D7ZosU3HC7cUuQkQUoeePXJYgAul/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 27 Juni 2022


*KAMU TELAH DITEBUS DENGAN DARAH KRISTUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 1:18-19

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 


1 Peter 1:18-19 NKJV

knowing that you were not redeemed with corruptible things, like silver or gold, from your aimless conduct received by tradition from your fathers, but with the precious blood of Christ, as of a lamb without blemish and without spot.


Seorang budak yang ditebus biasanya dapat menggunakan uang, perak atau emas sehingga dia dapat bebas dari tuannya. Sang penebus dapat membebaskan dia dan dapat membuat budak itu menjadi miliknya sendiri. Kita yang telah jatuh ke dalam dosa dan menjadi hamba dosa hanya dapat ditebus oleh Allah sendiri. Jika budak dapat ditebus dengan uang atau barang berharga lainnya namun kita telah ditebus Allah dari cara hidup kita yang sia-sia dengan mengorbankan AnakNya yang tunggal demi menebus dan menyelamatkan kita dari cara hidup kita. 


Jika manusia diibaratkan seperti seorang yang tenggelam di sungai, Allah bukan meneriakkan nasihat atau petunjuk untuk menyelamatkan diri. Allah bukan pula melemparkan pelampung atau tali penolong. Yang diperbuat Allah adalah langsung lompat turun ke air, berenang, dan menggendong orang yang tenggelam itu. Itulah Allah dalam diri Yesus Kristus. Yesus telah menebus kita, Dia rela berkorban demi kita manusia yang dikasihiNya, Dia rela menderita demi menyelamatkan kita, Dia yang adalah Allah kita yang turun langsung, berinisiatif tidak diwakilkan tetapi Yesus hadir secara langsung dan menyatakan kasihNya dengan menebus kita dari keberdosaan agar kita memiliki kehidupan. Dikatakan orang yang telah ditebus oleh Yesus tidak lagi memiliki cara hidup yang sia-sia, sebab hidup kita menjadi hidup yang bermakna dan bernilai serta sangat berharga. Kita semua berharga di hadapan Yesus, tebusan kita adalah Dia sendiri untuk menyelamatkan kita. milikilah hidup yang bernilai dan bermakna sebab kita telah ditebus oleh Yesus Kristus.


Allah menebus kita dengan darah AnakNya yang tunggal adalah karena kasihNya bagi manusia dan seluruh dunia ciptaanNya ini. Allah tidak menginginkan kebinasaan terjadi kepada dunia ini. Allah menghendaki keselamatan dan kebahagiaan bagi dunia ini. Manusia yang jatuh ke dalam dosa, yang melakukan pelanggaran dan pemberontakan terhadap aturan yang diberikan oleh Allah namun Allah selalu menunjukkan kasihNya bagi manusia dan dunia ini. Sebab dari diri manusia itu, tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari dosa. Justru jika semakin diusahakan dengan mengandalkan diri sendiri akan semakin jatuh lebih dalam lagi di dalam dosa tersebut. 

Penebusan oleh darah Kristus menjadi jalan utama bagi kita sehingga kita dibebaskan dari perbudakan dosa. Sehingga kita dapat hidup bebas dibawah pengendalian Kristus yang telah menebus kita dengan darah yang mahal. Yesus mengulurkan tanganNya kepada kita untuk menarik kita dari keberdosaan kita, apakah kita juga mau mengulurkan tangan kita, menyambut tangan Kristus sehingga tangan kita dipegang olehNya untuk keluar dari keberdosaan kita? 


Sahabat yang baik hati, jika darah Kristus digambarkan seperti anak domba yang jika kita lihat dalam tradisi Perjanjian Lama, darah anak domba sebagai korban keselamatan dan korban pengampunan dosa yang dilakukan setiap tahun untuk keselamatan dan keampunan dosa bagi umat Israel. Tetapi, darah Kristus yang tercurah di kayu salib adalah korban sekali untuk selamanya dan darah Kristus yang mahal ini sebagai tebusan bagi kita, supaya kita tidak diperhamba dan tidak diperbudak oleh dosa kembali. 

Kita umat manusia yang telah ditebus dengan darah yang mahal, mari kita hidup dan menghidupi keselamatan di dalam Yesus Kristus dengan tetap merenungkan pengorbanan Kristus karena kasihNya bagi kita. selayaknyalah kita harus tunduk sepenuhnya kepada Kristus yang menebus dan membebaskan kita dari kuasa dosa dan maut. Selayaknyalah kita dengan rasa syukur senantiasa datang kepada Kristus yang berinisiatif untuk membebaskan dan menyelamatkan kita.


Keselamatan di dalam Kristus sungguh adalah anugrah terindah di dalam hidup kita, tidak dapat dibandingkan dengan apapun dan tidak dapat ditukar dengan apapun. Sebab keselamatan ini kita terima di dalam iman dan kita harus ajarkan/wariskan kepada generasi berikutnya. sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Kristus mari kita mewariskan keselamatan di dalam Kristus dengan cara menghidupi keselamatan dan karya penebusan Kristus setiap hari. Kiranya Tuhan memampukan kita untuk senantiasa setia sebagai umat tebusan yang senantiasa merayakan penebusan dan keselamatan dalam Kristus Yesus. Amin


Salam dari Tim 12 (MP)

Rabu, 22 Juni 2022

ALLAH MENGASIHI ENGKAU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/pfbid02Y6MSPxJP46y9Go7faDfbDsQLnLcB3sfTkGzxXehyoSq9J8YPbpnYo1Bxc98vNU77l/?sfnsn=wiwspmo


FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 23 Juni 2022


*ALLAH MENGASIHANI ENGKAU*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 60: 10

Orang-orang asing akan membangun tembok mu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murkaKu Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau 


Isaiah 60: 10

“Foreigners will rebuild your walls,

and their kings will serve you.

Though in anger I struck you,

in favor I will show you compassion. 


Sahabat yang baik, terkadang kita seringkali merasa ditinggalkan oleh Tuhan ketika persoalan dan penderitaan yang berat tak berhenti datang menerpa kehidupan kita. Kesusahan yang kita alami sering kita mengerti sebagai akibat ketidakpedulian Allah kepada kita, seakan-akan Allah telah menjauh dan tidak berpihak pada kita.


Benarkah Allah membiarkan kita sendirian menanggung semuanya? Firman Tuhan hari ini ingin mematahkan pemikiran yang salah atas Allah yang baik. Yesaya dalam nas ini justru ingin menunjukkan betapa Allah yang kita sembah dan kita percaya itu adalah Allah yang mengasihi umatNya dengan sangat luar biasa, yang tidak pernah menjauh bahkan meninggalkan umatNya bahkan di saat umatNya meninggalkan Tuhan Allahnya. Allah kita justru adalah Allah yang berbelas kasihan, yang tidak membalaskan kejahatan umatNya tetapi yang menghajar umatNya dengan kasih agar menyadari kesalahan dan kejahatannya. 


Sahabat yang baik, memang benar karena kejahatan dan keberdosaan bangsa Yehuda, Allah telah menghajar umatNya itu, karena perbuatan bangsa Yehuda yang tidak benar bahkan menduakan Allah dengan menyembah dewa baal, maka Allah mengijinkan Meraka kalah dan terbuang di pembuangan Babel. Namun itu bukan karena kebencian Allah kepada bangsa Yehuda, Allah justru menghajar umatNya untuk membentuk mereka menjadi umat Allah yang takut dan taat kepada Allah sehingga hidupnya  berkenan.


Karena begitu besar kasih Allah kepada umatNya, maka Allah tidak membiarkan umatNya mati dalam dosa dan kejahatannya, dengan menghajar mereka, Allah justru sedang mengingatkan umatNya untuk menyadari dosa dan kejahatannya dan kembali kepada Tuhan. Ibrani 12: 6 mengatakan "karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." 


Sahabat yang baik, bukti besarnya kasih Allah pada umatNya, Allah bahkan berbelas kasihan kepada umat yang telah menduakanNya itu. Allah melalui Yesaya menjanjikan bahwa Ia akan memulihkan bangsaNya dan akan membuat mereka lebih besar lagi. Allah tidak membiarkan mereka sendirian, Allah setia menyertai umatNya melewati masa-masa sulit di pembuangan. Bahkan Allah telah menyediakan rencana besar bagi umat kesayanganNya itu dengan pembangunan kembali Yerusalem dengan megah hingga semua bangsa akan datang ke sana. 


Sahabat yang baik, Allah tidak pernah merancangkan yang tidak baik bagi umat kesayanganNya, sebab rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera dan bukan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29: 11). Mengapa demikian? Karena begitu besar kasih Allah bagi dunia ini, Ia bahkan mengaruniakan AnakNya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus supaya setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. KasihNya bahkan lebih besar dari murkaNya, itulah sebabnya Allah selalu berbelas kasihan kepada umatNya hingga kita semua dilayakkan menjadi anak-anak Allah.


Sahabat yang baik, hidup kita adalah belas kasihan Tuhan. Jika bukan karena Allah yang berbelas kasihan, maka kita tidak akan bisa hidup sampai hari ini. Ketidakbenaran dan kejahatan yang tidak pernah berhenti kita lakukan sesungguhnya akan membawa kita kepada penghukuman dan kematian untuk selama-lamanya, tetapi karena belas kasihan Allah, sama seperti bangsa Yehuda, kita dibenarkan dan dilayakkan menerima berkat keselamatan dan kehidupan yang layak. 


Jika demikian besarnya belas kasihan Tuhan pada kita, sepatutnya lah kita membalasnya dengan mempersembahkan hidup, waktu dan segala yang kita miliki untuk hidup benar seturut kehendak Tuhan, meninggalkan kejahatan dan menjauhi dosa yang tidak disukai Tuhan. 

Jika Tuhan berbelas kasihan, maka kita pun sepatutnyalah meneladaniNya dengan mau berbelas kasihan kepada sesama yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Hanya dengan hidup benar dan hidup baik dengan semua orang, kita dapat mewujudnyatakan kasih dan rasa syukur kita kepada Allah yang mengasihani kita. 


Salam dari Tim 12: MHS

Selasa, 21 Juni 2022

TUHANLAH HAKIM

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/pfbid0t2tWLCCk5imtzKFqQcHwqqu62KAntY42RoM82pzyL3iZUiVLxC2UjbjfBDNUm58pl/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 22 Juni 2022


*TUHANLAH HAKIM*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 4: 4 (TB) “Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.”


1 Corinthians 4:4 (KJV) "For I know nothing by myself; yet am I not hereby justified: but he that judgeth me is the Lord."


Sahabat yang baik hati! Dalam realita kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering melihat bahwa ada banyak orang yang bersalah tetapi tidak mendapatkan hukuman yang setimpal, dan sebaliknya ada orang yang tidak bersalah tetapi memperoleh hukuman berat. Dalam hal ini kita juga tahu bahwa setiap orang yang berhadapan dengan masalah bisa mendapatkan bantuan hukum untuk mendapatkan keringanan dan bahkan pembebasan dari hukuman. Orang yang mampu atau punya ekonomi yang lebih dan berpengaruh memang bisa menyewa ahli-ahli hukum ternama untuk membela kasus mereka. Sekalipun seseorang bersalah secara fakta, ia mungkin tidak bersalah secara hukum; dan karena itu tugas para pembela hukum adalah meringankan hukuman sang kliennya. Orang yang bebas dari hukuman harus dipandang sebagai orang yang tidak bersalah.


Selama hidup di dunia, orang Kristen adalah warga dunia tetapi juga warga surga. Mereka harus menaati hukum dunia dan juga hukum Tuhan. Ketaatan kepada pemerintah dan hukumnya adalah keharusan bagi setiap orang Kristen dan itu diajarkan dalam Roma 13: 1–7 bahwa tiap-tiap warga harus patuh kepada pemerintah. Namun terkadang di zaman sekarang ini tidak semua orang bisa menuruti atau menaati hukum negara dan tidak menghormati pemerintah. Sebab apa yang terjadi dalam hukum negara sering dikaburkan dan disalahgunakan demi kepentingan seseorang atau sekelompok pihak, sehingga bertentangan dengan firman dan hukum Tuhan. Seseorang yang mencuri uang negara hingga milyaran rupiah hanya dipenjara 5 bulan sedangkan yang mencuri seekor ayam dipenjara 5 tahun. Hukum negara sering tidak adil dalam mengadili atau menghakimi seseorang. 


Sahabat yang dikasihi Tuhan. 

Hal inilah yang dialami oleh Paulus dalam pelayanannya. Paulus dianggap sebagai orang yang kurang berkharisma, kurang pintar, kurang berwibawa, kurang populer. Orang-orang yang ada di Korintus merendahkan Paulus dan meragukan kerasulannya. Intinya adalah jemaat Korintus meragukan kerasulan Paulus dan pelayanannya karena mereka beranggapan bahwa diri mereka lebih pintar, lebih berharga, dan lebih diberkati secara ekonomi. Paulus dihakimi dengan tidak adil dan tidak benar.


Sekalipun Paulus direndahkan dan dihina, ia tidak menjadi kecewa dan goyah. Paulus tahu bahwa Tuhanlah hakim dalam hidupnya, bukan manusia, sebab manusia tidak patut menjadi hakim terhadap sesamanya manusia. Rasul Paulus tidak merasa terganggu hati nuraninya sekalipun ada banyak penilaian-penilaian negatif yang diarahkan kepadanya. Paulus tetap menyerahkan penghakiman atas pelayanannya kepada Tuhan semata (1 Korintus 4: 4). Ia menyadari bahwa manusia sering salah menilai sehingga penghakiman manusia sering tidak tepat. Rasul Paulus juga hanya mengharapkan pujian dari Tuhan, bukan dari manusia.


Sahabatku, Menghakimi dengan adil berarti menimbang-nimbang dan menilai dengan kritis, tidak asal-asalan dan tidak ikut-ikutan. Maka ukuran untuk menghakimi adalah firman Tuhan dan Kehendak Allah. Menghakimi  adalah “dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna” (bdk. Roma 12:2). Dengan demikian, jelaslah bahwa dasar dari pelaksanaan fungsi diri kita sebagai “hakim” adalah Tuhan sendiri.


Dialah Hakim di atas segala hakim. Semua “penghakiman” kita mengacu kepada apa yang dikehendaki-Nya. Tuhan mau kita menjadi “hakim” yang mencintai sesama berdasarkan kebenaran-Nya. Jangan mempermainkan hukum dan keadilan sebab Tuhan adalah Hakim yang adil dan benar. Jangan menghakimi dengan tidak benar. Lukas 6:37-38 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Sahabatku, Tuhanlah Hakim. Amin. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim 12 Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak (JZ)

Senin, 20 Juni 2022

JIWAKU MEMLNGHARAPKAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7676379895767343/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 21 Juni 2022


*JIWAKU MENGHARAPKAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 130:6 Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.


Psalam 130:6 My soul waiteth for the Lord more than they that watch for the morning: I say, more than they that watch for the morning. 


Sahabat yang baik, dalam perjalanan kehidupan yang kita lalui saat ini kita selalu berharap agar semuanya baik-baik saja, tetapi itu hanyalah harapan saja, tidak ada satupun dalam kehidupan yang dilalui dan akan dilalui persis sama seperti yang kita harapkan. Bahkan apa yang kita harapkan jauh dari kenyataan, bahkan seolah-olah persoalan, hambatan datang silih berganti dan tak kunjung habis. Kepada siapakah aku dan kami berseru untuk meminta pertolongan? Apakah kami akan binasa karena tidak ada pertolongan yang datang kepada kami dalam menghadapi persoalan dan tantangan hidup ini?

Demikianlah Pemazmur dalam teks ini merasakan persoalan hidup yang seakan tidak habis-habisnya menderu kedalam hidupya. LAI menerjemahkan keselurahan pasal 130 ini dengan “Judul Seruan dalam Kesusahan” ayat pertama sangat jelas dikatakan bahwa “ dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan. (bnd dengan seruan/doa Yunus ketika didalam perut Ikan Yunus 2: 2” dalam Kesusahanku aku berseru kepada Than dan Ia menjwab Aku”) seruan dalam kedua teks ini kemungkinan ada persamaannya tetapi hal yang paling penting yang mau ditekankan adalah bahwa Pemzmur menginginkan pertolongan dari yang maha kuat yaitu Allah semesta Alam yang tinggi. Pemazmur mengakui hanya Allahlah yang mampu memberikan pertolongan kepada dirinya, hanya Allahlah satu-satunyta penyelamat jiwanya.


Sahabat yang baik, hari-hari ini seolah-olah tidak habisnya persoalan hidup yang menimpa kita, berbagai tekanan tidak habis-habisnya datang mendera kita, Tekanan-tekanan dikarenakan persoalan dalam keuangan, keluarga, pekerjaan, usaha, keluarga sehingga membuat kepala pening, stres dan tidak tenang dalam hidupnya. Beban persoalan yang makin berat, pikiran yang makin ruwet berikutnya jiwanya terganggu, dalam jiwa ada tekanan dan beban yang membuat jiwanya menjadi tertekan dan tidak ada sukacita.

hal ini membuat jiwa tertekan. Jiwa yang tertekan membuatnya sulit untuk mengerti kehendak dan tuntunan TUHAN, masuk dalam hadirat TUHAN, menerima visi TUHAN dan hilang sukacita serta kegembiraan dalam hidupnya.


Sahabat yang baik, apa yang harus kita lakukan ketika jiwa kita tertekan oleh berbagai persoalan?

Pertama, berharaplah pada TUHAN (Mazmur 39:8 Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.) Berharap, bersandar, bergantung sama dengan mengandalkan TUHAN untuk menolong, melepaskan dan memberi kemenangan atas setiap kemelut persoalan hidup kita, TUHAN YESUS adalah pengharapan yang tidak mengecewakan bagi kita.


Kedua, teruslah mengucap syukur untuk setiap peristiwa. Sikap dan respon atas pergumulan kita juga menyebabkan jiwa kita makin tertekan, jika kita makin membiarkan amarah, emosi, bersungut-sungut, protes, kecewa kepada TUHAN maka jiwa kita makin tertekan. Mengucap syukur adalah bukti bahwa kita bisa menerima dan memahami bahwa apapun yang terjadi adalah seizin TUHAN dan membawa kebaikan bagi kita. Masalah itu hanya bungkusnya saja dan di dalamnya ada kebaikan dan berkat TUHAN. (Filipi 4: 13 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.


Sahabat yang baik hati Kekacauan jiwa tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang sedang tidak beriman, tetapi mungkin sekali hal ini merupakan awal dari perjalanan iman yang sejati, untuk menemukan Allah yang sejati. Tuhan membiarkan pemazmur mengalami realita ini, yang akan membawa dia mengenal sisi lain dari Allah dan sisi lain dari respon dia kepada Allah. Kalau tidak ada kondisi terpuruk seperti itu, maka kita akan menjadi orang Kristen yang kurang riil, karena dalam kondisi terpuruklah seruan kita kepada Allah menjadi sangat riil. Seruan supaya Allah mendengar doa kita adalah merupakan titik awal dari theologia doa kita. Kita tahu Allah mendengar doa kita tapi kita juga harus sadar bahwa Dia dapat bertindak sesuai dengan kemauan-Nya, bisa saja doa kita tidak digubris-Nya sama sekali.. dan Allah tahu memberikan apa yang terbaik bagi kemenangan jiwamu. 

Tuhan memberkati dan melimpahkan kebaikan bagi saudara sekalian. Amin


Salam dari tim 12: RS

Sabtu, 18 Juni 2022

ANAK-ANAK ALLAH KARENA YESUS KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7667045023367497/?sfnsn=wiwspmo


KOTBAH MINGGU I SETELAH TRINITATIS

Minggu, 19 Juni 2022, Galatia 3:23-29


*ANAK-ANAK ALLAH KARENA IMAN DI DALAM YESUS KRISTUS*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, dalam catatan saya, nas kotbah ini merupakan Evangelium pada kotbah awal tahun 2015 lalu yang menekankan tentang Kesatuan Jemaat.

Penekanan pentingnya kesatuan (hasadaon) merupakan potensi dan kekuatan. Kekuatan kesatuan ini banyak pula diungkapkan oleh beberapa istilah yang akrab kita kenal baik bhs Indonesia maupun dalam Bahasa Batak, misalnya: "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh", "aek godang aek laut, dos ni roha si baen na saut". Dari ungkapan ini kesatuan hanya ada jika ada hati yang terbuka untuk membuka diri dan menghargai orang lain. Yang pasti kita sudah berbeda, entah apapun bisa kita buat bahwa kita sungguh berbeda bahkan jauh berbeda dengan orang lain. Namun dalam berbagai perbedaan itu ada hal yang dapat menyatukan kita. 


Kotbah minggu ini membuka mata hatinkita kesatuan itu merupakan anugsrah di dalam Yesua Kristus. Jika oleh hukum Taurat, Yahudi dan non Yahudi dibedakan namun didalam Yssus Kristus dipersatukan. Jika Yahudi membedakan dirinya sebagai anak-anak Abraham, umat pilihan Allah dan bangsa yang diberkati, maka di dalam Yesus Kristus kita menjadi satu, yaitu anak-anak Allah. 


*1. Hidup oleh anugerah, ditebus dari kuk Hukum Taurat*


Paulus dalam Kotbah minggu ini menjelaskan bahwa Kristus telah menggenapi hukum Taurat.   Taurat tidak menyelamatkan, tetapi melalui Taurat kita mengenal kehendak Allah, apa yang baik dan apa yang jahat, apa yang dilarang dan tidak boleh dilakukan. Hukum Taurat berisi perintah tentang apa yang seharusnya kita lakukan. Dengan  memelihara hukum Taurat umat Allah memiliki etika hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Tuhan memberikan hukum Taurat saat Israel dibentuk dalam perjalanan menuju Kanaan. Perjakanan selama 40 tahun inilah, Israel dibentuk menjadi umat Allah yang memiliki norma kehidupan sebagai umat dan membedakan mereka dengan bangsa-bangsa.  


Hukum Taurat ibarat cermin, seseorang di depan cermin akan melihat dirinya sendiri apa adanya. Cermin akan menunjukkan wajah asli kita dan memperlihatkan apa yang ada.  Demikianlah manusia dihadapan hukum Taurat melihat diri, didalamnya ada pelanggaran dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Dengan contoh cermin ini kita mengatahui bahwa hukum Taurat membuat kita mengenal dosa. Pengenalan akan dosa akan membimbing kita kepada anugerah. Hal ini terjadi karena sanksi pelanggaran adalah hukuman dan upah dosa maut. Allah yang penuh kasih tidak menghakimi setimpal dengan pelanggaran kita. Oleh kasihnya yang besar, Allah menyelamatkan kita dengan mengutus Yesus Kristus. Kristus telah menebus kita dari pelanggaran dan dosa. Hukum Taurat nukanlah jalan keselamatan tetapai pembimbing sampai kepenuhan dan penggenapan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Ibarat seorang pengasuh akan memiliki peran yang kuat membimbing seseorang anak sampai akil baik. 


Hukum Taurat mengandung janji, barang siapa yang memelihara hukum Taurat siang dan malam akan diberkati. Tetapi kenyataannya tak seorang pun yang dapat melakukan hukum Taurat. Sebab didalam Taurat umat Allah berjanji dihadapan Allah untuk setia melakukan Taurat, namun barang siapa yang tidak setia akan kena hukuman. Disebutkan dalam Ulangan 27:26 (TB)  Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!" (baca Gal 3:10)


Kasih Allah di dalam Yesus Kristus telah menebus kita dari hukum Taurat dan menjadikannkita anak-anak Allah. Galatia 3:10 (TB)  Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." 


*2. Kristus mempersatukan*


Galatia 3:28 (TB)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.


Kristus telah menebus kita tanpa membeda-bedakan status sosial, suku bangsa dan jender. Di dalam Yesus Kristus kita sama di hadapan Allah.  Di dalam surat Galatia ini Paulus menjelaskan segala perbedaan dalam persekutuan kita semua sama di dalam Kristus. Kristus telah membuat kita menjadi Anak Allah, sehingga kita menyebut Abba. Di dalam Kristus , Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak2Nya tampa membedakan latar belakang, suku, status sosial dan identitas lain.

Keampuhan menjadi satu di dalam Kristus bukanlah pekerjaan mudah, karena paham2 konstruksi budaya manusia yang membedakan diri pada dikotomi "kami" dengan "mereka". Kami dan mereka adalah getto atau tembok pemisah antara kami dan mereka. Kami adalah ekslusif dan superior dan dalam pandangan kami, mereka adalah orang asing. Komunitas kami dan mereka akan menghambat proses persatuan dan kesatuan dalam jemaat. Kami selalu berorientasi akan superioritas diri dan idiologi superioritas diri ini memunculkan prasangka merendahkan orang lain. Kristus adalah perdamaian yang meruntuhkan pemisah kami dan mereka menjadikan suatu istila KITA. Kita adalah dimana kami dan mereka bersatu.

Marilah identifikasi beberapa hal yang membuat kami dan mereka:


a. Yahudi dan Yunani: karakteristik keduanya sungguh berbeda. Yahudi merasa diri umat Pilihan, mereka adalah umat yang diberkati, kepada mereka Tuhan menyampaikan Firman dan Taurat dan berbagai kelebihan lainnya. Dalam kehidupan religiusnya Yahudi adalah orang yang paling saleh, karena semua gerak kehidupan diatur oleh Taurat dan fianggap sebagai ibadah. Sebagai umat Pilihan Tuhan mereka menaatinya dan menganggap diri sebagai orang yang paling saleh dari seluruh umat manusia. Dalam pandangan demikian pemahaman terhadap orang lain adalah umat lain adalah bukan pilhan, tidak diberkati dan tidak saleh. Orang lain dianggap bukan umat Tuhan dan tidak mengenal Allah, nahis, kotor dan takmpantas memperoleh keselamatan. Kesalehan mereka menjadi suatu paham superioritas diri lebih saleh dan lebih kudus dari orang lain atau umat manapun dan tak pantas menjadi satu meja dalam jamuan kudus.

Yunani berbeda lagi, mereka peyanjung rasionalitas. Hal yang tak masuk akal bagi mereka adalah kebodohan. Bahkan keselamatan melalui salib dianggap kebodohan. Paham ini mendorong mereka lebih berhikmat sementara umat lain sebagai kebodohan. Bagi Yunani puncak pencapaian hikmat adalah pengetahuan. Baik Yahudi dan ayunani penyanjung kehebatan diri.

PAULUS dalam Galatia merakit kesatuan dari Yahudi yang merasa paling saleh dan Yunani paling berhikmat satu di dalam Kristus.


b. Hamba atau Orang Merdeka

Syukurlah perbudakan dan rasisme telah dihapuskan demi kesamaan dan kesetaraan umat manusia. Pada jaman Alkitab hal ini sangat berbeda dan tak akan mungkin budak dan tuan dianggap sama. Budak adalah budak, sedang tuan adalah tuan. Hamba tak memiliki hak untuk merdeka, dan tuanlah pemegang hak kemerdekaan mereka. Budak dan tuan sudah dianggap kodrat. Tak mungkin bagi budak menyebut dirinya sama dengan tuan atau sebaliknya. Budaya baru di dalam orang yang perdaya di dalam Kristus membuat mereka satu di dalam Kristus: sama2 yang ditebus dan dimateraikan oleh baptisan yang satu itu. Inilah suatu kekuatan Kristus yang meruntuhkan pemisah yang sangat keras dijamannnya sehingga dapat menerima satu dengan yang lain sebagai saudara.

Seperti nyanyian Marthin Luther King Jr: we shall overcome, we shall over come. Di dalam Kristus kita melampauhi semua hal yang memisahkan kami dan mereka.


c. Lakilaki atau Perempuan

Jaman alkitab disebut jaman yang sangat besar pengaruh patriakhis, lakilaki dianggap lebih kuat, lebih utama dan segala kelebihannya ketimbang perempuan. Sementara perempuan diangap lemah dan segala keterbatasannya. Dalam pandangan ini Paulus melihat ada suatu kekuatan di dalam Kristus yang tidak membedakan atau mengutamakan lakilaki dari perempuan. Kotbah ini menjadi suatu titik keberangkatan pemahaman kita akan kesamaan lakilaki dan perempuan dalam status, sosial dan peran dalam masyarakat. Baik lakilaki dan perempuan adalah kodrat ilahi dalam diri manusia yang menjalankan fungsi sesuai dengan kehendak Allah.


*3. Kita semua anak-anak Abraham, umat pilihan yang diberkati.*


Galatia 3:29 (TB)  Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. 

Abraham adalah baoak dari segala orang percaya. 


Dalam pandangan Yudaisme, hanya Yahudilah yang diberkati karena mereka adalah anak-anak Abraham.  Anak-anak Abraham, Ishal dan Yakub, yang dibentuk menjadi satu bangsa, yaitu Israel. Samaria saudaranya dari keturunan Yakub tidak dianggap sebagai umat yang diberkati karena tidak setia memelihara Hukum Taurat. 


Apa yang dijelaskan Paulus dalam surat Galatia ini semakin menegaskan bahwa anak-anak Abraham sehara lahiriah tidak otomatis menerima anugerah. Anugerah kita terima di dalam iman percaya kepada Yesus Kristus. Jika Yahudi adalah anak-anak Abraham secara lahiria, maka.didalam Yesus Kristus, oleh iman percaya kita adalah keturunan Abraham. Jika Yahudi memiliki tanda lahiriah mwlalui sunat, maka orang percaya menjadi Anak-anak Abraham melalui baptisan. 


Sahabat yang baik hati! 

Ada banyak hal yang dapat kita identifikasi yang membuat kita berbeda dengan orang lain. Ajakan firman di Tuhan sepanjang tahun ini yang diprogramkan sebagai Tahun Perempuan untuk bersamasama merakit kebersamaan. Mari identifikasi hal-hal yang dapat membuat kita lebih erat bersatu di dalam Kristus. Perbedaan adalah anugerah Tuhan, orang beriman hal2 yang berbeda dalam setiap identifikasi dapat melihat dan merakit kebersamaan dan kesatuan dan persekutuan. Kata "kami" dan "mereka" yang membuat kita berpisah dari sesama, Kristus memampukan kami dan mereka menjadi KITA.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh

Jumat, 17 Juni 2022

PUJIAN KARENA TUNTUNAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7662313827173950/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi


Sabtu, 18 Juni 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*PUJIAN KARENA TUNTUNAN TUHAN*


Mazmur 19:13

Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari


Psalm 19:12

But who can discern their own errors? Forgive my hidden faults. 


Sahabat yang baik hati, pernahkah kita memikirkan bahwa Daud raja yang besar dan kita akui sebagai teladan dalam hubungannya dengan Tuhan, ternyata juga pernah jatuh dalam dosa? Nas kita pagi ini adalah bahagian nyanyian kebesaran dan kemurahan Tuhan sekaligus pengakuan Daud tentang dirinya, lebih tepatnya dosa pada masa mudanya. Daud yang kemudian menyadari bahwa dosa-dosanya begitu banyak sehingga dia tidak mampu menghitungnya, dan begitu berat sampai-sampai dia tidak dapat menyelami betapa cemar dan menjijikkannya dosa-dosa tersebut. Namun, Meskipun Daud telah melakukan sebuah pelanggaran yang besar, dia mampu sungguh-sungguh bertobat. Dicatat dalam Alkitab bahwa, setelah Raja Daud berbuat dosa, Dia berdoa kepada Tuhan memohon ampun, sepanjang malam aku membasahi peraduanku; aku menggenangi petiduranku dengan air mataku" (Mazmur 6:4, 6). Karena dosanya, Raja Daud merasakan penyesalan yang mendalam, dan setiap hari dia bertobat dan mengaku dosa, berpuasa dan berdoa di hadapan Tuhan, serta dia berdoa agar Tuhan berbelas kasihan, ini mewujudkan tingkat penyesalannya dan betapa dia membenci dirinya sendiri. Satu hal yang membedakan banyak orang dari Daud adalah bahwa dia mau mengaku dosanya. Terlalu banyak orang merasa bahwa Tuhan tidak mengetahui dosa-dosanya sehingga dia tidak merasa untuk meminta pengampunan atau mengaku dosa. Ya, banyak dari manusia tidak memiliki dosa sebesar Daud, namun harus diakui, Daud adalah pribadi yang mau mengaku salah dan meminta tuntunan Tuhan bahkan supaya dibebaskan/dijauhkan dari dosa yang tidak dia sadari.

Sahabat yang baik hati, setelah Daud bertobat, dia kemudian menjadi pribadi yang sangat mencintai Taurat dan Firmannya setelah dia menerima kasih karunia pengampunan Dosa. Dari Daud, "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."  Mazmur 119:97. Daud semakin merasakan bahwa dirinya “benar” bukan karena perbuatannya namun Karena kasih kemurahan Tuhan yang mengampuni dan tidak mau meninggalkannya dalam keberdosaanya sekalipun. Daud kemudian mau berubah dan terus memuji kemulian Nama Tuhan sebagai mana terlihat dala perikop Nas kita di pasal 19. Dia kemudian berhasil sebagai pribadi yang setia dan mau dituntun oleh taurat Tuhan, setelah Tuhan menunjukkan jalannya salah dan tidak disadarinya kemudian membawa ke jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sahabat yang baik hati, dalam alkitab memang disebutkan ada dosa yang tidak disengaja (Tidak disadari) Bilangan 15:27 Apabila satu orang saja berbuat dosa dengan tidak sengaja, maka haruslah ia mempersembahkan kambing betina berumur setahun sebagai korban penghapus dosa. Jika membandingkan dengan ayat 30, hukumannya jauh berbeda, Bilangan 15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya. Namun, Sahabat yang baik hati, mari kita renungkan bahwa dosa dan pelanggaran itu bagaimanapun kecil besar, sengaja atau tidak, sadar atau tidak sadar adalah sesuatu yang tidak diinginkan Tuhan. Oleh karena itu marilah kita senantiasa mencintai Taurat Tuhan dan FirmanNya agar kita senantiasa mampu mengerti dan mengetahui apa yang diinginkan Tuhan dan apa yang dilarang oleh perintahNya. Seperti Daud mari kita terus berdoa dan memohon tuntunan Tuhan dan pertolongan Tuhan untuk semakin mampu membedakan yang jahat dan yang baik. Di tengah kemajuan yang semakin canggih ini, karena tingginya jabatan, nikmatnya dosa atau tantangan duniawi lainnya kita jadi lupa (tidak sadar). Daud adalah pribadi yang mau dibimbing oleh Tuhan dan senantiasa minta diajar oleh Taurat Tuhan. Bagaimana dengan sahabat terkasih? Amin. Salam

Selasa, 14 Juni 2022

DIPILIH UNTUK MELAKUKAN MISSI ALLAH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7642634912475175/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 14 Juni 2022


“DIPILIH UNTUK MELAKUKAN MISI ALLAH”


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Yesaya 42:1 (TB)  Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 

Isaiah 42:1 (UKJV)  Behold my servant, whom I uphold; mine elect, in whom my soul delights; I have put my spirit upon him: he shall bring forth judgment to the Gentiles.


Setiap orang tentunya pernah berjanji. Tidak semua orang yang berjanji dapat menepati janjinya. Manusia pernah ingkar janji dengan berbagai alasan. Itulah sebabnya ada istilah yang berkata “PHP” (Pemberi Harapan Palsu). Mungkin kita pernah mengalami di-PHP-in oleh seseorang sehingga kita merasa kecewa. Tetapi satu hal yang pasti bahwa Allah bukanlah Pemberi Harapan Palsu (PHP) kepada kita, tetapi Dia adalah Pemberi Harapan Pasti (PHP) kepada setiap orang yang mempercayaiNya. Melalui Yesaya, hambaNya ini, Allah menyatakan penggenapan janjiNya kepada Israel umat yang dikasihiNya. 

Kitab Yesaya dalam bahasa Ibrani disebut Yesyayahu‎, yang artinya: Allah adalah keselamatan. Pada zamannya, nabi Yesaya telah menubuatkan kedatangan Mesias, Sang Juru Selamat sebagaimana firman yang telah diterimanya dari Allah. 

Kitab Yesaya 42:1-9 ini merupakan  salah satu nubuat tentang Yesus Kristus, Anak-Nya Yang Tunggal, Tuhan kita. Dialah yang sangat berkenan di hadapanNya. Dia telah dipilih dan ditetapkan-Nya sebagai Mesias dan Juru Selamat manusia berdosa. Nubuatan ini merupakan janji Allah kepada umat Israel ketika sedang berada di pembuangan Babel. Dalam situasi sulit, bahkan hampir putus asa karena terbuang di Babel sekitar 70 taon, bangsa Israel menerima janji Allah melalui nabi Yesaya. Mungkin saja mereka sulit percaya akan janji keselamatan itu. Mereka merasa telah ditinggalkan oleh Allah karena dosa dan pelanggaran mereka. Mereka telah berpaling dari Allah dan menyembah berhala, mereka jatuh ke dalam kesombongan dan mengandalkan kekuatan militer bangsa-bangsa lain. Dengan kata lain, mereka telah berpaling dan meninggalkan Allah yang telah menyelamatkan nenek moyang mereka dahulu kala dari penindasan Mesir. Mereka telah melupakan Allah. Oleh karena itu, bangsa Israel telah menerima satu pelajaran yang berharga atas dosa-dosa mereka, mereka menerima teguran Allah melalui pembuangan Babel.


Meskipun bangsa itu telah berdosa dan menjalani hukuman atas dosa-dosa mereka, Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Allah senantiasa setia menanti pertobatan umat yang dikasihiNya itu. Allah tidak berkenan terhadap kematian mereka atas dosa-dosa mereka. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! (Yehezkiel 33:11). Jadi, Allah tetap mengasihi manusia berdosa itu, karena pada dasarnya Allah adalah kasih dan Ia telah terlebih dahulu mengasihi kita. Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita (1 Yoh.4:10). Jadi, Allah adalah kasih dan senantiasa mengasihi umat pilihanNya. Melalui nabi Yesaya Allah ingin menyatakan kasih dan kesetiaanNya kepada bangsa Israel yang sedang berada dalam pembuangan Babel. Pembuangan ini telah membuat mereka menderita, dan merasa ditinggalkan oleh Allah. Tetapi, sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkan mereka, merekalah yang telah meninggalkan Allah.


Janji keselamatan itu telah dinyatakan Allah melalui Yesaya, nabiNya itu. Allah berkata: “Lihat, itu hambaKu yang Kupegang, orang pilihanKu, yang kepadaNya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.” (Yes.42:1). Siapakah yang disebut sebagai hamba yang dipilih dan yang berkenan di hadapanNya itu? Ini adalah nubuatan akan kedatangan Mesias, Yesus Juru Selamat. Sejak awal, Allah telah menetapkan Dia sebagai Juru Selamat dunia ini. Allah telah menaruh Roh KudusNya di atasnya. Yesus adalah Anak yang dikasihi olehNya dan kepadaNya saja Dia berkenan (Mat.3:17). Ini menunjukkan kesatuan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus yang disebut dengan Trinitatis (Ketritunggalan Allah). 


Oleh karena itu, melalui firman hari ini, kita terpanggil untuk:


*a. Melihat Yesus Juru Selamat kita*

Dalam nas ini dikatakan: “Lihat, itu hambaKu yang kupegang…”. Dengan kata lain, Allah ingin kita melihat perbuatanNya yang besar. Bahwa Allah sangat mengasihi umatNya, sekalipun mereka berdosa Allah tetap setia bahkan mempersiapkan Sang Juru Selamat. Dia disebut sebagai hamba, karena Yesus adalah Juru Selamat yang harus menderita dan mati di kayu salib demi menyelamatkan manusia yang berdosa. Keselamatan itu sungguh nyata telah disediakan oleh Allah. 

*b. Mempercayai Yesus Juru Selamat kita*

Salah satu sikap untuk menerima keselamatan yang dianugerahkan oleh Allah adalah dengan percaya. Kita harus mempercayai bahwa Allah sangat mengasihi kita dan telah memberikan Anak yang dikasihiNya untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa.

*c. Menaati hukum Allah*

Kita harus mensyukuri anugerah Allah di dalam AnakNya Yesus Kristus. Sudah sepatutnya kita berbahagia atas keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada kita orang berdosa. Allah telah melimpahkan kasih setiaNya kepada orang-orang berdosa. Sudah sepatutnya kita berbahagia dan bersyukur atas kebaikan Allah. Kita telah menerima karya besar Allah atas pengampunan segala dosa-dosa kita. Marilah kita bersyukur atas segala kasih karunia Allah. Amin.

Salam dari tim 12: RN

KASIH MENGHILANGKAN KETAKUTAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7647657408639592/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan , inspirasi , dan motivasi

Rabu, 15 Juni 2022


*KASIH MELENYAPKAN KETAKUTAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Yohanes 4:18

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.


“There is no fear in love; but perfect love casteth out fear: because fear hath torment. He that feareth is not made perfect in love.”

‭‭1 John‬ ‭4:18‬ ‭KJV‬‬


Jika bubuk kopi ketika disatukan dengan air yang mendidih maka yang akan menjadi secangkir kopi yang nikmat. Jika sebuah wortel bertemu dengan air mendidih, wortel yang keras menjadi lembek. Jika telur bertemu dengan air mendidih, telur yang cair awalnya menjadi memadat dan mengeras.

Demikian halnya kita dalam perjalanan kehidupan kita, identitas sebagai orang Kristen diuji dan teruji di saat menghadapi air mendidih atau tantangan bahkan persoalan. Identitas sebagai pengikut Allah akan diuji apakah menjadi hilang karena tantangan atau bahkan mengeras karena persoalan?


Sahabat yang baik hati Firman Tuhan pada pagi hari ini ingin mengingatkan kita bagaimana Rasul Yohanes dalam pelayanannya kepada jemaat mula mula untuk menguatkan dan meneguk kan Iman mereka agar tetap bertahan dengan identitas nya tidak mengeraskan hati atau bahkan meninggalkan Tuhan. Rasul Yohanes ingin mengingatkan bahwa Allah adalah kasih dan bagi mereka yang hidup di dalam Allah juga harus memiliki kasih sehingga kesempurnaan daripada kasih adalah keteguhan hati untuk tidak takut tidak mengeraskan hati terhadap tantangan dan persoalan. Melainkan kita memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan dan persoalan karena ada Tuhan yang kita Sembah dan percayai menjaga merancang seluruh kehidupan kita. 


Kasih menghilangkan ketakutan, hal ini bisa karena di dalam kaaih seseorang tidak pernah curiga atau berpikir buruk pada orang lain. Sebaliknya jika ada dendam pada seseorang, maka dia akan curiga dan terus 'berpikir negatif' terhadap orang lain. Kasih menghilangkan ketakutan dan yang terjadi akan terus menambah sahabat. Tetapi dendam dan permusuhan akan mengurangi sahabat. 


Dalam pembukaan renungan ini kita di diingatkan akan perjuangan sebuah kopi yang tidak menghilangkan identitas nya tetapi bertahan dengan rasa nya sekalipun harus menghadapi air mendidih panasnya persoalan beratnya tantangan bahkan kerasnya namun biji kopi mampu tetap melebur dan bertahan dengan rasanya dia tidak kehilangan identitas nya sebagai kopi dia tidak mengeraskan hatinya atau bahkan menjadi lemah layaknya telur dan juga wortel.


Sahabat yang baik hati maka pada pagi hari ini sebelum kita melaksanakan segala perjalanan menghadapi pergumulan kita atau bahkan sebelum mengambil sebuah keputusan yang penting dalam kehidupan kita pada pagi hari ini janganlah takut namun yakinlah kita bersama dengan Tuhan yang telah merancang kehidupan kita dengan luar biasa sekalipun harus terluka karena persoalan, sekalipun harus merasakan pil pahit karena pergumulan, sekalipun hal yang tidak mengenakkan terjadi atau bahkan harus kita lalui namun kita tetap yakin karena jika Allah berada di pihak kita Yang merancang kehidupan kita dengan sungguh amat luar biasa luar biasa kita boleh semakin Teguh berani melangkah kan kaki kita berani menghadapi pergumulan kita dan tetap hidup di dalam kasih Allah tanpa harus bersembunyi tanpa harus lari dari setiap persoalan. 

Sahabat yang baik hati menyerah bukan jawaban, berpangku tangan bukan solusi, bereembunyi tidak menyelesaikan persoalan dan pergumulan, maka hadapi dan nikmati bagaimana Allah memproses kehidupan kita, dengan tetap berdoa, memohon tuntunan dan pemahaman akan rancangan Tuhan dalam kehidupan kita. Mari bangkit dari pergumulan kita, mari jalani dengan keyakinan dan keberanian karena Allah di pihak kita, dengan tetap memohon kepada Tuhan memberikan hati yang sejuh dan pikirian yang tenang.


Sahabat yang baik hati, mari kita bersama-sama memohon kekuatan kepada Tuhan untuk dimampukan hidup  taat dan setia kepadaNya. Dan tetap membawa dalam doa kita untuk tuntunan daripada Tuhan memahami rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan menyertai saudara dimanapun berada.


Salam tim 12: (AT)

Minggu, 12 Juni 2022

TUHAN AGUNG DAN MULIA

 KOTBAH MINGGU TRINITATIS, 12 Juni 2022

Nas: Mazmur 8:1-10


KEANGUNGAN DAN KEMULIAAN TUHAN MENGATASI LANGIT


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Minggu ini kita sudah memasuki Minggu Trinitatis. Minggu Trinitatis ditetapkan pada minggu setelah Minggu Turunnya Roh Kudus atas orang percaya atau yang disebur dengan Hari Pentakosta. Trinitas. Setelah turunnya Roh Kudus genaplah janji Tuhan Yesus sebelum naik ke Sorga. Yesus berpesan bahwa Roh Kudus akan datang, menghibur, mengajar dan menyertai orang percaya mengemban tugas, yakni memberitakan Injil ke segala bangsa dan segala ciptaan. 


Dalam ajaran tentang Trinitas  orang percaya yang mengimani karya keselamatan Allah atas ciotaanNya. Rumusan trinitas itu dapat dengan mudah dipahami sesuai dengan isi Pengakuan Iman Rasuli.  Sesuai dengan pengakuan Iman Rasuli.  Percaya kepada Allah Bapa, pencipta dan pemelihara kehidupan, Percaya kepada Yesus Kristus, Yuruselamat  yang menebus manusia dari dosa dan kematian dan Percaya kepada Roh Kudus yang mengajar, menghibur dan menyertai orang percaya setia sampai maranatha. 


Apa yang menjadi fokus pada minggu Teinitatis dan setelahnya? Orang percaya dalam minggu trinitatis dan minggu-minggu setelah trinitatis akan melakukan tugas-tugasnya di dunia ini  memberitakan Injil untuk kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini. Amanat agung orang percaya untuk memberitakan Injil, kita temukan dalam Markus 16:15, Matius 28: 19-20 dan Kisah Rasul 1:8 Serta tugas pastoral untuk menggembalakan kawanan domba Allah dalam Yohanes 21:17-19. Minggu Trinitatis dan setelah Trinitastis berisi tentang bagaimana orang percaya mengemban tugas dan amanat yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. 


Dalam kotbah minggu ini kita menerima suatu kesaksian yang meneguhkan bahwa Allah itu begitu agung dan mulia. Keagungan dan kemuliaannya mengatasi langit. Jika kita mengenal nasihat agar jangan sombong karena diatas langit ada langit, menunjukkan keterbatasan manusia. Namun keagungan Allah mengatasi langit suatu ungkapan tanpa batas. Tidak ada yang agung dan mulia di dunia ini yang dapat disetarakan atau disejajarkan dengan keagungan dan kemjliaan Tuhan. Pemazmur berkata:

Mazmur 8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 


Bagaimanakah keagungan dan kemuliaan Tuhan, marilah pelajari dari kotbah ini;


1. Our Majaesty

"Our Majesty" atau "Yang Mulia"! Suatu ungkapan tertinggi bagi manusia untuk menyebutkan raja atau orang yang dihormatinya. Apalagi dalam budaya masyarakat sistem kerajaan,  pengucapan penghormatan kepada raja benar-benar dipelihara. Sebutan our majesty atau yang mulia tentu bukan datang dengan sendirinya tetapi konstruksi masyarakat orang yang dihormati atau yang dikagumi. Bisa saja karena jabatan yang diemban, kesaktiannya, kehebatan atau karena budi baiknya yang dianggap agung. Namun keagungan raja hanyalah sebatas wilayah kerajaannya, dia belum tentu dikenal atau dikenang di luar wilayahnya.


Jika di dunia ini ada saja tradisi dan kebiasaan umat manusia atau komunitas tertentu untuk menghormati orang-orang yang dianggap mulia, maka lebih dari itu Tuhan wajib dipuji dan diagungkan lebih dari apa yang dipikirkan. Keagungan dan kemuliaan Tuhan itu nyata melalui karya-karya dan perbuatan Allah dalam diri orang perrcaya. Tuhannbekerja dalam sejarah manusia dan melakukan perbuatan-perbuatan besar. 


Selain itu alam yang ada disekitar kita menjadi saksi begitu agung dan mulia Tuhan. Saya kurangbtahu apa kesan anda setiap memasuki kawasan Danau Toba. Ada Danau sebagai keajaiban dunia, lereng-lereng bukit dan panorama alam yang begitu indah. Sehebat apapun arsitek tidak akan dapat melakukan hal yang sama dengan lingkungan alam. Alam itu mahal dan nilainya sangat tinggi karena di dalamnya memancarkan kemuliaan Tuhan. 


2. Keagungan tanpa batas

Mazmur 8 ini juga mengangkat hal kekaguman  terhadap Allah. Kekaguman pemazmur tehadap Allah melebihi dari apa yang dapat dilihat oleh mata. Kemuliaan Allah mengatasi seluruh bumi, Keagungan Allah mengatasi langit. Gambaran ini menunjukkan bahwa Allah itu mulia dan agung tanpa batas wilayah, waktu dan ruang, karena Tuhan sendirilah yang menciptakan waktu dan ruang.  Inilah yang kita kenal dengan teologi natural melalui ciptaanNya keagungan Tuhan terpancar. Teologi natural menekankan bahwa alam juga menceritakan tentang Allah, lewat alam manusia takjub. Cobalah ingat apa kesan anda ketika mengunjungi tempat wisata alam yang indah seperti danau toba, gunung bromo atau tempat wisata alam lainnya yang pernah anda kunjungi atau view picture alam yang pernah dipublish. Sungguh menakjubkan bukan? Melalui pemandangan yang indah kita takjub dan bersyukur atas ciptaan Tuhan yang begitu indah. Itulah yang dilukiskan dalam nyanyian KJ 64  Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

Lagu diatas dikutip dari Mzm 8:4


Keagungan  Allah dapat juga kita rasakan atas karya Tuhan dalam hidup kita. Dari hal yang sederhana hingga hal-hal besar. CobĆ  anda bayangkan cara kerja jantung manusia. Jantung itu ibarat mesin yang hidup. Apakah ada mesin yang bekerja 24 jam terus menerus secara otomatis tanpa bahan bakar dan aktif selama 70 tahun hingga 100 tahun lebih atau seturut umur manusia? Itulah karya Tuhan yang dapat menciptakan mesin seperti itu dalam makhluk hidup. Dia menciptakan jantung yang sempurna sehingga kita bisa melakukan aktifitas kita. Coba kita renungkan pula setiap kali bangun dan kita dapat menarik nafas kita sesungguhnya harus bersyukur atas karya Tuhan yang memberikan kehidupan bagi kita. Dapat kita bayangkan bagaimana repotnya manusia jika harus membeli persediaan oksigen yang akan dihirup sepanjang hidupnya. Namun Tuhan itu baik dan menyediakannya bagi kita secara gratis. Demikian berbagai hal lainnya, Tuhan ciptakan dan sediakan bagi kita. 


3. Meninggikan manusia


Mazmur 8:4-6 (TB)  (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 

(8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 

(8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya.


Manusia diciptakan Allah segambar dengan rupa Allah. Makna kesegambar ini menunjukkan betapa mulia dan agungnya manusia, memiliki kehendak, memiliki amanah - tanggung jawab dan memiliki akal dan pikiran yang membedakan manusia dari seluruh ciptaan lainnya.  Keagungan manusia itu mendapat tempat dan perhatian bagi Tuhan sehingga Tuhan menjadikan Taman Eden sebagai tempat tinggal mereka. Namun keagungan manusia itu jatuh karena dosa. Sehingga manusia diberi hukuman dan konsekuensinya dikeluarkan dari Eden. Namun Tuhan tidak membiarkan manusia jatuh, kasih Allah yang begitu besar melalui pengorbanan Yesus Kristus manusia diangkat dari dosa dan menjadikan kita sebagai Anak-anak Allah.


Bukan saja itu manusia diberi amanah melalui aktifitas, kerja dan budayanya untuk melakukan missi Allah di dunia ini. Manusia harus menyadari bahwa, eksistensi manusia di dunia ini harus menjadi aktor-aktor yang mempresentasikan keagungan dan kemuliaan Tuhan. 


Sahabat yang baik hati, Kotbah minggi ini menyapa kita untuk mengagungkan Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Apa yang kita banggakan dalam hidup ini semua adalah karyanya. Apa yang paling dibanggakan manusia atas karya manusia yang menakjubkan lewat sain dan IT, sungguh tak ada banding dengan karya Allah yang begitu agung baik yang dapat dijangkau maupun tak tak terjangkau manusia. 


Tuhan telah meninggikan kita sampai hampir sama dengan Allah. Mengenai hal ini, ada buku yang sangat baik bagaimana manusia telah mencapai apa yang diinginkan . Noah Harari menuliskan satu buku: "Homo Deus". Buku ini menjelaskan puncak kehebatan umat manusia mencapai kebutuhannya dan melalui sains dan tehnologi yang dimiliki. Homo Deus dimana manusia telah dapat menggapai apa yang diinginkan: mengatasi perang, kelaparan, penyakit dll. Homo Deus, terjemahan harafiahnya "manusia Allah" suatu istilah yang menjelaskan bahwa manusia telah berhasil mewujudkan segala sesuatu tentang apa yang  diimpiankannya. Keberhasilan manusia dalam sains dan tehnologo harus disyukuri sebagai keuletan para peneliti dan pegiat peradaban agar manusia hari semi hari semakin maju, bukan semakin mundur oleh karena azas kepentingan.


Kemajuan umat manusia bukan berarti kemunduran Ilahi, tetapi semakin menyadarkan umat manusia begitu banyak misteri ilahi yang tidak dapar dijangkau oleh pikiran manusia. Manusia yang ditinggikan oleh Allah itu harus lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan tugas-tugas yang diamanahkan Tuhan baginya. Jika, manusia itu tinggi maka orang percaya tidak boleh merendahkan martabatnya lagi dengan perbuatan-perbuatan hina yang mencemarkan dirinya sendiri. Dan hal yang sama agar manusia menghormati marwah sesama, jangan sampai ada diantara umat manusia yang merendahkan martabat sesamanya. 


Hal terahir dari kotbah ini. Jika kita diajak memuji dan meninggikan Tyhan yang agung dan mukia. Maka atas segala keagungan Tuhan, kiranya kita semakin merendahkan diri di hadapan Allah dan mengagungkan namaNya. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


JANGAN LUPA BERBUAT BAIK

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7638313672907299/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 13 Juni 2022


*JANGAN LUPA BERBUAT BAIK DAN BERI BANTUAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ibrani 13:16 (TB)  Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.


Hebrews 13:16 (UKJV)  But to do good and to communicate forget not: for with such sacrifices God is well pleased. 


Salah satu  kelebihan sifat pribadi anggota jemaat gereja mula-mula adalah dalam segala kesusahan dan penderitaan mereka senantiasa berkenan menolong orang lain dan mempersembahkan apa yang ada bagi mereka untuk menolong sesama. Kebaikan Yssus Kristus yang melayani dan rela berkorban untuk menyelamatkan orang menjadi teladan bagi setiap jemaat. 


Surat Ibrani ditujukan kepada jemaat mula-mula yang berlatar belakang Yahudi. Dalam surat ini kita menemukan pengajaran mendasar bahwa Yesus Kristuslah penggenapan dari seluruh janji keselamatan Allah. Yesus adalah imma besar yang memoersembahkan hidupnya sebagai korban penghapusan dosa sebagaimana dilakukan oleh imam besar dan itu dilakukan sekali untuk selama-lamanya. Ibrani 8:1-3 (TB)  "Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan."


Menjadi pengikut Yesus di jaman gereja mula-mula tidaklah mudah, apalagi mereka yang berlatar belakang Yahudi, karena orang Yahudi sangat membenci murid-murid dan pengikut Yesus. Mereka dianggap bidaat yang tersesat dan mereka membentuk tim untuk mengejar dan menangkap orang-orang Kristen (termasuk Saulus yak akhirnya bertobat). Namun semakin dikejar semakin tersebar, semakin dibabat semakin merambat, semakin dihimpit semakin melejit dan semakin ditekan semakin berkembang dan menang. 


Apa yang dinasihatkan para rasul dan kitab Ibrani dalam renungan ini menjadi dasar keberhasilan berkembangnya kekristenan. Dalam keadaan dikejar dan dianiaya mereka saling rolong menolong, memberi tumpangan dan menopang orang lain. Sekalipun mereka harus berlindah-pindah dari pengejaran yang satu ke daerah lain namun selalu ada pertolongan karena diamana ada orang percaya selalu ada pertolongan bagi mereka. Bahkan jika kita baca Kisah Para Rasul 6, jemaat mula-mula mengangkat diaken yang memperhatikan kehidupan orang miskin, janda dan anak-anak terlantar. Mereka semua mempersembahkan yang ada pada mereka untuk membangun komunitas. 

Pengorbanan, kasih dan perbuatan baik mereka tulus dan murni dan dipersembahkan menjadi korban persembahan yang harum bagi nama Tuhan. 


Sahabat yang baik hati, bagaimana dengan kita saat ini? Mungkin menjadi kesempatan untuk membuat evaluasi pengorbanan dan perbuatan baik apa yang telah kiat lakukan. Apakah masih siap sediaan menolong dan memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan menjadi sifat kita? Kiranya Tuhan Yesus memberikan kekuatan bagi kita semua untuk tetap berbuat baik, berkorban untuk kebaikan orang lain yang membutuhkan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 09 Juni 2022

SEMUANYA MILIK KEPUNYAAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 9 Juni 2022


SEMUANYA MILIK KEPUNYAAN TUHAN 


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk beedoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Hagai 2:8 (TB)  (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 


Haggai 2:8 (UKJV)  The silver is mine, and the gold is mine, says the LORD of hosts. 


Hagai seorang nabi yang fokus memotivasi umat Allah untuk menyelesaikan pembangunan Bait Allah di Yerusalem. Setelah kembali dari pembuangan ada dua fokus program nasional umat Allah, yakni: pembangunan kembali tembok Yerusalem. Hal ini penting karena Yerusalem telah menjadi puing dan kota lama korban perang. Dapat dibayangkan selama 70 tahun di pembuangan, kota ini kosong dan tak berpenghuni, tentu sangag dibutuhkannuntjk pembangunan. Kedua adalah pembangunan kembali Bait Allah. Ezra dan Nehemia bahu membahu untum meeujudkannpembanhunan, memang ada dukungan dana pembangunan Bait Allah dari raja Koresh namun ada juga tanggungjawab umat untuk mengumpulkan uang dan berupa harta benda yang dapat disumbangkan untuk pembangunan Bait Allah.


Mungkin sudah banyak yang mengeluh akan banyaknya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Bait Allah. Ssbagaimana kitabtahu material yang dibutuhkan dalam pembangunan Bait Allah dudah ditentukan seperti pesan Daud kepada Salomo. Bagaimana mwreka bisa mengumpulkan biaya fan material yanv cukup untuk pwmbangunan ini? Disatu sisi, mereka menyadari bahwa pembangunan ini penting, padahal mereka masih memulai pembenahan rumah, ladang dan usaha-usaha mereka memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing. Mungkin sudah ada yang mengeluh bahkan pesimis, bagaimana kelanjutan pembangunan Bait Allah. Sudah banyak yang tidak peduli untuk pembangunan Bait Allah, mereka fokus membenahi diri dan keluarga mereka maaing-masing. Namun Hagai melihat saat mereka sibukdan fokus untuk.kebutuhan diri dan memgabaikan pembambgunan Bait Allah jusgru disitu terjadi kehampaan dalam.hidup merrka. Mereka ibarat mengumoulkan jang, namun dalam.kantonf yang robek, sehingfa oundi-pundinya tak akan pernah berisi, mereka berpakaian namun pakainnya tak menghangatkan. Inilah nihilisme atau kekhosongan hidup karena mengabaikan pembangunan Bait Allah. Hagai 1:9 (TB)  Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.


Dalam keadaan demikianlah, nabi Hagai menyampaikan pesan Tuhan yang memotivasi dan menyemangati mereka untuk membangun kembali Bait Allah. Hagai 1:2 (TB)  "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"  SesungguhNya apa yang dibutuhkan dalam rumah tangga, membangun Bait Allah dan tembok Yerusalem ada pada Tuhan semuanyabtersedia baginTuhan. Emas dan perak adalah milik Tuhan, dan Tuhan dapat memakai siapa saja untuk.mewujukan pembangunan Bait Allah.


Sahabat yang baik hati, benar apa yang disampaikan oleh Hagai bagi kota hari ini. Pengalaman sebagai pendeta yang menghimpun dana untuk pembangunan dan pelayanan, sering terjadi apa yang diluar perkiraan kita terjadi. Ada saja orang perjumpaan dengan orang yang di pertemukan menjadi donasi. Terkumpulnya dana untuk pembangunan gereja dan pelayanan banyak di luar perkiraan. Semua itu karena bertujuan untuk Tuhan. Demikianlah juga dalam hidup kira, tidak usah ragu datang memohon kepada Tuhan tentang kebutuhan dan impian kita. Tuhan senantiasa mendengar doa dan permohonan kita dan kita percaya segala sesuatu ada padanya dan diberikan menurur rahmatNya.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


PANGGILAN UNTUK MENELADANI KRISTUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7623891611016172/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 10 Juni 2022


*PENDERITAAN : PANGGILAN UNTUK MENELADANI KRISTUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 2 : 21 (TB) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya


1 Peter 2 : 21 (KJV) For even here unto were ye called: because Christ also suffered for us, leaving us an example, that ye should follow his steps  


Mengikut Yesus keputusan ku, seluruh hidupku mengikut Yesus. Mengikut Yesus keputusan ku, ku tak ingkar, ku tak ingkar." demikian kutipan lirik lagu dalam Buku Nyanyian HKBP yang disadur dari lagu rakya India. Lagu ini menggambarkan dengan jelas bagaimana realita kehidupan setiap orang percaya dalam menjalani waktu demi waktu yang masih Tuhan berikan kepadanya. Berbagai alur cerita dilalui, suka dan duka saling memperlengkapi setiap pribadi untuk menjadi orang percaya yang semakin berpengharapan hanya kepada Tuhan serta hanya meneladani Kristus di dalam hidupnya.


Firman Tuhan pada hari ini juga menjadi sebuah pedoman sekaligus kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai cerita lika-liku kehidupan ini. Melalui Petrus, kita diingatkan tak selamanya hidup ini berada dalam zona nyaman, bahkan kita diingatkan agar tetap bisa didalam sukacita sekalipun hidup penuh dengan pergumulan dan pencobaan. Seringkali terjadi kesalahan konsep bagi orang Kristen yang mengira bahwa mengikuti Yesus hanya dikelilingi oleh damai sejahtera dalam versi dan ukuran manusia. Padahal sedari awal juga Yesus sudah mengingatkan kita bahwa setiap pengikut Yesus harus setia untuk memikul salibnya sendiri dan mengosongkan diri.


Hidup sebagai pengikut Yesus Kristus juga diperhadapkan dengan kenyataan yang menantang bahkan pahit. Kita tidak berbuat kesalahan tetapi bisa menjadi korban dari kesalahan orang lain. Maka hidup secara Kristiani sebagaimana dinyatakan dalam 1 Petrus 1: 6 menunjukkan secara jelas bahwa bergembiralah dalam pergumulan dan persoalan juga ketika kita akan dapatkan cemooh dan juga pujian. Namun yang paling utama dalam konteks ini ialah bagaimana umat selalu memiliki pengharapan di tengah persoalan.


Mereka yang menjadi pengikut Yesus pada jaman Petrus adalah mereka yang berada di tingkat hamba dan hamba berarti mereka tidak memiliki otoritas. Hamba berarti mereka berada dalam wilayah yang penuh dengan tekanan dan himpitan. Maka penderitaan yang dialami bukan karena cara hidup mereka tetapi lebih karena pilihan hidup mereka. Pilihan hidup itu dikatakan dengan bahasa yang jelas sebagai hidup yang penuh pengharapan dengan meneladani Kristus. Di dalam kehidupanNya sebagai manusia, Yesus memiliki perasaan sebagai manusia biasa. Normalnya bisa merasa lapar, haus, sedih, marah, dan kecewa. Bahkan Yesus pernah merasa takut dan stres luar biasa, hingga peluhnya dikatakan seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44). Namun demikian, tidak sedikit pun Yesus menyimpang dari ketetapan dan aturan TUHAN. Dengan kata lain Yesus tidak pernah jatuh ke dalam dosa, tidak pernah sampai bersalah dalam perkataan maupun perbuatanNya, seberat apapun kehidupan dan tugas pengorbanan yang harus Ia lakukan. Yesus menyelesaikan semuanya dengan baik dan keluar sebagai pemenang.


Yesus adalah Allah sejati dan manusia yang sejati yang berkuasa atas kehidupan orang percaya bahkan menyerahkan nyawaNya bagi dunia yang penuh dengan dosa. Dia rela menderita demi umat manusia yang telah jatuh dalam dosa karena tidak mampu untuk menyelamatkan dirinya sendiri, melainkan dengan karya Kristus. Penderitaan selalu menyertai kehidupan manusia, karena melalui penderitaan kuasa Tuhan nyata bagi orang yang bertahan di dalamnya. Penderitaan merupakan cara Tuhan untuk menyadarkan umatNya supaya tidak bersandar pada kekuatan sendiri melainkan bersandar pada Allah yang memberikan pengharapan dalam setiap kesesakan, serta menyadari bahwa Kristus telah terlebih dahulu menderita bagi umat manusia. Maka dengan demikian, nyatalah firman Tuhan hari ini bagi kita bahwa, *penderitaan adalah panggilan untuk meneladani Kristus*.


Maka kehadiran kita sebagai umat yang mewarisi kasih karunia Allah membuat kita tetap tegar dalam pergumulan dan tidak kehilangan arah dalam penderitaan oleh karena pengharapan yang senantiasa menyala. Inilah konsekuensi dari pilihan kehidupan yang kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Baik suka maupun duka yang kita alami di dalam kehidupan ini adalah demi kebaikan kita sebagai orang kristen yang setia dan berpengharapan penuh kepada Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim 12 (PS)

Selasa, 07 Juni 2022

JANGAN TAKUT CACING YAKUB

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 1 Juni 2022


JANGAN TAKUT HAI CACING YAKUB


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Yesaya 41:14 (TB)  Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. 


Isaiah 41:14 (UKJV)  Fear not, you worm Jacob, and all of you men of Israel; I will help you, says the LORD, and your redeemer, the Holy One of Israel. 


Setiap orang pasti memiliki rasa takut, bahkan orang yang tingkat percaya diri yang sangat tinggi pasti ada rasa takut; takut popularitas menurut, takut gagal, takut rygi dan lain-lain. Menurut psikologi ada phobia dalam diri setiap orang; ada yang takut dalam kegelapan, takut ketinggian, takut dalam ruang tertutup dll. Setiap orang mengalaminya namun setiap orang berbeda-beda mengatasi ketakutannya. Orang percaya tidak mengandalkan kekuatannya mengatasi ketakutan tetapi percaya ada Tuhan penolong dan pemberi jalan keluar atas pergumulan yang dihadapi.


Yesaya 41 ini berisi tentang peneguhan Tuhan terhadap Umat Israel dalam pembuangan. Tuhan Allah Israel menyatakan dirinya  menjadi penolong dan penebus umatNya dari pembuangan Babel. Apa yang mereka alami di pembuangan sangat pahit. Mereka snagat sulit menerima keadaan di pembuangan.  Apa yang mereka banggakan: status umat pilihan, umat perjanjian dan umat yang diberkati Tuhan  tapi menjadi tawanan dan budak di negeri asing. Segala predikat yang dibanggakan selama ini hancur sudah dan sirnah tak berbekas. Yerusalem yang megah, Bait suci yang dikudus kini kosong, rata tak ada batu bertindih satu pun. Hampa rasanya dan kosong, tak tahu apa yang akan mereka perbuat.


Dalam kehampaan demikianlah, Yesaya menyampaikan penguatan dan pemeliharaan terhadap umatNya agar jangan takut. Yesaya 41:14 Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.


Panggilan "cacing Yakub" adalah istilah paling rendah bagi umat yang terpukul habis ini. Istilah ini dipakai untuk kematian, manyat yang akan membusuk diselimuti oleh cacing (Band Ayub 25:6, Mzr 22:7). Dalam ketidak berartian, tiada harapan dan tinggal menunggu waktu kematian. Jangan berputus asa, Tuhan memberi motivasi agar jangan Takut. Bahkan Tuhan sendiri akan mengasah dan menjadikan mereka menjadi alat pertanian yang menghasilkan kemakmuran ( Yes 41:15)


Hai "Cacing Yakub",  panggilan "Yakub" mengingatkan Perjanjian Allah pada Yakub yang akan diberkati Tuhan sejak leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub. Kata Yakub berarti penipu, mengandalkan akal dan pikirannya  namun  sebelum menyeberangi sungai Yabok, Yakub diubah menjadi Israel (Baca Kej 32:26). Mereka adalah umat Perjanjian dari sejak leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub serta umat Allah yang ditetapkan menjadi bangsa yang besar.


Jangan takut Tuhan penolong, pertolongannya tidak akan pernah terlambat. Tuhan penolonf bagi umatNya, sejak Allah mengikat perjanjian kepada Abraham, Ishak, Yakub hingga selama-lamanya, pertolongan Tuhan tidak akan meninggalkan orang percaya.


Jangan takut, Akulah penebusmu! Bangsa Israel telah ditawan diBabelonia, mereka umat tawanan dan bukan orang merdeka. Sebagai tawanan mereka harus ditebus agar terbebas dari tawanan. Allah sendirilah yang menebus mereka dari pembuangan dan menggantarkan mereka bangsa yang merdeka dan berdaulat. 


Sahabatku, firman Tuhan pagi ini menjadi sumber kekuatan bagi kita. Dalam segala kehampaan, kekosongan dan ketidak berdayaan kita menghadapi masalah. Jangan takut, kita adalah orang yang berharga di mata Tuhan. Tuhan telah berjanji dan mengikat perjanjian melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Percayalah, Tuhan tidak tinggal diam. Dia akan menolong dan menebus kita dari setiap pergumulan yang dihadapi. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


KASIH KARUNIA YANG NYATA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 2 Juni 2022


KASIH KARUNIA YANG NYATA


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Titus 2:11 (TB)  Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.


Titus 2:11 (RSV)  For the grace of God has appeared for the salvation of all men,


Hidup di dalam Kristus haruslah membawa perubahan nyata. Inilah yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus agar sungguh-sungguh dalam pelayanannya melakukan pembinaan rohani dan tak jemu-jemu mengajar jemaat. Menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat harus diikuti dengan kesediaan meninggalkan hidup lama dan memasuki hidup baru di dalam kasih karunia Tuhan.


Jika kita baca nats sebelum renungan ini Paulus menjelaskan bahwa hidup yang menerima Yesus Kristus meliputi semuanya baik orang tua, perempuan dan pemuda serta hamba. Orang tua harus hidup sederhana, bijaksana, terhormat dan sehat dalam iman (2:2), perempuan harus bijaksana, beribadah dan menjadi guru bagi yang lain (2:3-4), orang muda harus menguasai dirinya, teladan dan hidup jujur dan tidak bercela (2:5-8) dan bagi para hamba harus hidup taat dan jangan curang (2:9-10). Aktifitas hidup semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Perubahan hidup mereka akan menjadi warna baru yang berdampak dalam dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam lingkungan kerjanya.


Menurut catatan sejarah gereja, pola hidup gereja mula-mula yang demikian sangat berdampak pada penyebaran Injil. Penerimaan Injil memang banyak dipengaruhi oleh pemberitaan rasul-rasul, namun keberhasilan penginjilan sangat jauh dipengaruhi oleh gaya hidup gereja mula-mula yang telah menjadi teladan dalam perkataan, iman dan kasih. Setiap pribadi merasakan sebagaimana dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Sahabat yang baik hati! Bagaimana kita saat ini merasakan bahwa kasih karunia Allah telah nyata di dalam hidup kita?

Hal pertama tentu kita harus memelihara iman kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Yesus adalah jalan yang ditentukan Allah agar kita menerima keselamatan. Tidak ada keselamatan yang ditetapkan Allah selain di dalam nama Yesus Kristus. Yesua Kristus adalah kasih karunia yang nyata bagi kita, setiap orang yang menerimanya memasuki hidup baru.


Konsekwensi menerima Yesus Kristus  diikuti dengan kesediaan kita dididik dan bertumbuh di dalam Kristus. Titus 2:12-13 (TB)  "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"


Jika kita menyatakan kasih karunia Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus. Itu berarti secara bersama-sama setiap orang percaya harus  meninggalkan gaya hidupnya yang lama; iri, kebencian, kemunafikan dan segala bentuk dosa, kefaaikan dan segala keinginan-keinginan duniawi. Hidup di dalam kasih karunia berusaha membangun hidup positip, bijaksana, beribadah dan menunjukkan hiduo mulia dengan melakukan hal berguna dan bermakna bagi orang lain, dalam keluarga, lingkungan pekerjaan lingkungan sekitar kita.


Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

KASIH KARUNIA YANG NYATA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 2 Juni 2022


KASIH KARUNIA YANG NYATA


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Titus 2:11 (TB)  Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.


Titus 2:11 (RSV)  For the grace of God has appeared for the salvation of all men,


Hidup di dalam Kristus haruslah membawa perubahan nyata. Inilah yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus agar sungguh-sungguh dalam pelayanannya melakukan pembinaan rohani dan tak jemu-jemu mengajar jemaat. Menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat harus diikuti dengan kesediaan meninggalkan hidup lama dan memasuki hidup baru di dalam kasih karunia Tuhan.


Jika kita baca nats sebelum renungan ini Paulus menjelaskan bahwa hidup yang menerima Yesus Kristus meliputi semuanya baik orang tua, perempuan dan pemuda serta hamba. Orang tua harus hidup sederhana, bijaksana, terhormat dan sehat dalam iman (2:2), perempuan harus bijaksana, beribadah dan menjadi guru bagi yang lain (2:3-4), orang muda harus menguasai dirinya, teladan dan hidup jujur dan tidak bercela (2:5-8) dan bagi para hamba harus hidup taat dan jangan curang (2:9-10). Aktifitas hidup semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Perubahan hidup mereka akan menjadi warna baru yang berdampak dalam dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam lingkungan kerjanya.


Menurut catatan sejarah gereja, pola hidup gereja mula-mula yang demikian sangat berdampak pada penyebaran Injil. Penerimaan Injil memang banyak dipengaruhi oleh pemberitaan rasul-rasul, namun keberhasilan penginjilan sangat jauh dipengaruhi oleh gaya hidup gereja mula-mula yang telah menjadi teladan dalam perkataan, iman dan kasih. Setiap pribadi merasakan sebagaimana dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Sahabat yang baik hati! Bagaimana kita saat ini merasakan bahwa kasih karunia Allah telah nyata di dalam hidup kita?

Hal pertama tentu kita harus memelihara iman kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Yesus adalah jalan yang ditentukan Allah agar kita menerima keselamatan. Tidak ada keselamatan yang ditetapkan Allah selain di dalam nama Yesus Kristus. Yesua Kristus adalah kasih karunia yang nyata bagi kita, setiap orang yang menerimanya memasuki hidup baru.


Konsekwensi menerima Yesus Kristus  diikuti dengan kesediaan kita dididik dan bertumbuh di dalam Kristus. Titus 2:12-13 (TB)  "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"


Jika kita menyatakan kasih karunia Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus. Itu berarti secara bersama-sama setiap orang percaya harus  meninggalkan gaya hidupnya yang lama; iri, kebencian, kemunafikan dan segala bentuk dosa, kefaaikan dan segala keinginan-keinginan duniawi. Hidup di dalam kasih karunia berusaha membangun hidup positip, bijaksana, beribadah dan menunjukkan hiduo mulia dengan melakukan hal berguna dan bermakna bagi orang lain, dalam keluarga, lingkungan pekerjaan lingkungan sekitar kita.


Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

KEMARAHAN YANG TAK BERALASAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 3 Juni 2022


KEMARAHAN YANG TAK BERALASAN


Selamat Pagi! Sahabatbyang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Yunus 4:4 (TB)  Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?" 


Jonah 4:4 (UKJV)  Then said the LORD, Do you well to be angry? 


Siapapun orangnya pasti pernah marah, marah adalah bahagian dari ekpressi emosi seseorang. Namun tingkat kemarahan itu berbeda-beda, tergantung pada alasan atau faktor yang membuat seseorang marah. Kemarahan biasanya timbul saat apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Sehingga muncul reaksi yang diungkapkan dalam marah.

Orang bisa memaklumi seseorang marah saat tahu keadaan yang dialami, namun sebaliknya agak aneh rasanya jika seseorang marah tanpa alasan yang logis. 


Dalam renungan hari ini, Tuhan menasihati Yunus yang marah karena murka Tuhan tidak jadi atas kota Ninive. Sebagaimana kita gahu, Yunus ke kota Ninive melalui pengalaman pahit, dibuang ke laut dan didalam perut ikan selama tiga hari karena menolak memberitahukan hukuman kepada Kota Ninive. Setelah pengalaman di Perut ikat, Yunus pergi dan memberitahukan murka Allah kepada kota Ninive bahw Tuhan akan menunggangbalikkan kota itu karena dosa dan kejahatan. Atas peringatan nabi Yunus kota Ninive bertobat, mulai dari raja hingga rakyat jelata memohon pengampunan dan Tuhan pun mengasihani kota Ninive, murka Allah ditangguhkan. Atas keputusan Tuhan yang membatalkan murka Tuhan kepada Ninive, Yunus marah, seolah lelah dia sampai ke kota Ninive sia-sia? Disinilah kekeliruan Yunus, bukankah dia sebaliknya bersyukur karena murka Tuhan atas Ninive dibatalkan, ratusan ribu penduduk kita Ninive dapat diselamatkan. 


Renungan pagi merupakan sapaan Tuhan untuk menjernihkan pikiran Yunus yang dilingkupi kemarahan. Jika kita baca keseluruhan pasal 4, Yunus menunjukkan kemarahannya atas ketetapan Allah yang mengasihi Ninive. Dia mengeluarkan unek-uneknya dan ketidakpuasan atas ketetapan Allah yang demikian. Sekalipun dalam doanya ada pengakuan bahwa Tuhan pengasih, penyayang dan panjang sabar serta melimpah kasih setia. Namun ada kejengkelan, kalau toh Ninive tak dihukum mengapa dia harus berlelah bahkan membuat jalan hidupnya sengsara hingga sampai di Ninive memberitakan hukuman Tuhan. Yunus kurang berterima atas keputusan Allah yang membatalkan hukuman kepada Ninive, dan atas kemarahannya itu Yunus meminta agar Tuhan mencabut nyawanya, karena lebih baginya mati dari pada hidup.


Secara theologis Yunus mengetahui Allah tidak menghendaki kematian orang fasik, Tuhan berkehendak agar orang jahat bertobat dan berbalik dari kejahatannya kepada Allah (Yehezkiel 33 dan Maz 103). Inilah tujuan yang utama, yaitu kasih Allah pada Ninive karena mereka mau berbalik. Kalau Allah mengasihi Ninive, kenapa Yunus marah? Ada beberapa yang dapat kita catat mengapa Yunus marah, Pertama dia sudah lelah dan dengan pergumulan khusus sampai ke Ninive memberitakan hukuman, tapi Allah menyesal dan menghentikan rencana hukuman pada Ninive. Seolah2 hanya membuat lelah YuƱus. Keputusan Allah ini beralasan karena mereka mau bertobat. Dari sini sebenarnya Yunus tidak beralasan untuk marah. Kedua, kalau hukuman dibatalkan seolah nubuatan hukuman tidak benar, ini pertarungan kebenaran nubuatan dari seorwng nabi Yunus berhadapan dengan Ninive. Hal ini juga masih dapat dijelaskan bahwa Tuhan menyesal dan mengubah rencanaNya. Kemarahan Tuhan berubah menjadi kasih karena pertobatan. Jadi pertarungan kebenaran bukan soal benar tidaknya nubuatan tetapi nyatanya kasih Allah atas Ninive. KEBENARAN YANG UTAMA ADALAH Allah mengasihi bangsa lain. Jadi lelah Yunus sebenarnya telah berbuahkan kebaikan bagi Ninive yang bertobat atas ancaman hukuman. Inilah yang dikehendaki oleh Allah. Ketiga, pandangan ekslusif Yunus atas bangsa-bangsa2. Bisa saja benar bahwa Yunus memahami eklusivisme, dimana Allah mengasihi umatNya dan menghukum bangsa-bangsa. Dalam pandangan Yudaisme pemahaman seperti ini sangat kental hanya Israel yang disebut dengan umat kesayakan (neum YHWH) sedangkan bangsa-bangsa (goyim) adalah umat yang tidak mengenal Allah. Disinilah perubahan pemahaman teologis dari ekslusif ke inklusif, Allah mengasihi umat Ninive karena mereka bertobat. Allah tidak hanya mengasihi umat Israel, tetapi juga mengasihi bangsa-bangsa yang menginsafi kesalahan dan kejahatannya.


Kemarahan Yunus ini dijawab Tuhan dengan suatu pengalaman berarti bagi Yunus, ketika dia berteduh di pohon jarak. Sedikit mengobati hati yang jengkel dan agak terhibur karena pohon jarak bertumbuh dan menaungi Yunus dari teriknya matahari, namun keesokan harinya atas penentuan Allah datanglah seekor ulat yang menggerek pohon jarak itu hinga layu. Hal ini membuat Yunus semakin marah, bahkan pantas marah seumur hidup atas segala kejengkelan yang dialaminya. Namun Tuhan menjawab: " kamu sayang sama pohon jarak untuk sedikit pun tidak pernah berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula, bagaimana tidak Aku akan sayang pada Ninive..." (4,10-11)


Sahabat yang baik hati, kemarahan Yunus yang tidak beralasan mengingatkan kita bahwa dalam hidup sehari-hari kita sering memandang persoalan dari kacamata kita, memaksakan kehendak pribadi sampai marah-marah. Padahal jika kita kaji lebih luas dan lebih jauh kita baru sadar begitu cerobohnya kita dalam kemarahan kita. Makanya jangan marah tanpa alasan, kemarahan yang sangat beralasan sekalipun harus kita pendamkan dalam hati. Sikap daminjauh lebih utama ketimbang marah-marah. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...