Jumat, 18 Februari 2022

YANGBDIKASIHI, DENGARKANLAH DIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7099777606760911/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 19 Februari 2022


*YESUS ANAK YANG DIKASIHI TUHAN, DENGARKANLAH DIA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*Markus 9:7 (TB) Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

*Mark 9:7 (KJV) And there was a cloud that overshadowed them: and a voice came out of the cloud, saying, This is my beloved Son: hear him. 


Sahabat yang baik hati, akhir-akhir ini kita sering mendengar perdebatan di media sosial tentang Tuhan yang beranak, Tuhan yang punya ibu. Pernyataan pernyataan bernada sindiran itu juga justru banyak kita dengar dari pemuka agama lain yang banyak memberikan waktunya untuk membahas kekristenan kita. Tidak sedikit dari penceramah itu juga sekarang terjerat hukum karena terbukti menista agama dan pelanggaran UU IT. 


Sahabat yang baik hati, nas kita pagi ini adalah deklarasi dari suara surgawi tentang identitas Yesus yang sebenarnya. Suara yang sama juga kita diperdengarkan ketika malaikat surgawi menjumpai Maria ibu Yesus, bahwa dia akan disebut “Anak Allah yang Maha Tinggi”. Kita harus memaknai terminologi kata “Anak Allah” ini bukan hanya sebatas hubungan Ayah dan Anak secara biologis, jika demikian kita hanya bisa jatuh pada pemahaman logika berpikir manusia umumnya, Ayah, ibu dan Anak. Hal ini membuat pengenal kita tentang siapa Yesus yang sebenarnya menjadi sangat sempit dan bahkan bisa sesat. Tentang ini, kita juga pernah dengar istilah “anak tangga”, “anak kunci” yang tentu dalam kamus bahasa Indonesia kita tidak menemukan ibu kunci dan ibu tangga terlebih bapak kunci atau bapak tangga.



Sahabat yang baik hati, Nas kita pagi ini adalah peristiwa ketika Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi (bnd. Injil Lukas: untuk berdoa). Di situ mereka sendiri saja. Ketika Yesus sedang berdoa, Dia berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat, berkilau-kilauan, bersinar seperti terang. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka tampak kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sahabat yang baik hati, Secara simbolis, penampilan Musa mewakili Hukum Taurat dan kitab para nabi. Namun suara Tuhan dari surga - "Anak yang kukasihi, Dengarkanlah Dia!" - Jelas menunjukkan bahwa Hukum Taurat dan para nabi harus memberi jalan kepada Yesus. Yesus adalah jalan dan hidup baru yang menggantikan yang lama, Dia adalah pemenuhan Hukum Taurat dan penggenapan nubuat-nubuat yang tak terhitung jumlahnya dalam Perjanjian Lama. Juga, dalam bentuk kemuliaan-Nya, mereka melihat sedikit tampilan kemuliaan-Nya yang akan datang dan penobatan Kristus sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Yesus Kristus juga lebih besar dari Elia yang selalu dimengerti oleh orang Yahudi sebaga nabi besar dengan segala mujizatnya sampai terangkat ke sorga tidak melalui kematian (2 Raja 2:1-18). Dalam nas kita ini ada tranfigurasi Musa dan Elia, dimana harus diakui Yesus lebih besar dari semua nabi besar di perjanjian Lama. Yesus bukan sekedar manusia biasa, Figur spritualitas Musa dan Elia patut kita puji sebagai manusia biasa, tetapi peristiwa transfigurasi di gunung Tabor ini mengajarkan kita identitas Yesus yang sebenarnya, yang bukan hanya sekedar manusia atau sekedar nabi seperti pengharapan banyak pengikutnya saat itu.


Sahabat yang baik hati, Dalam diri Yesus Kristus kita mengenal kepenuhan Tuhan Allah yang sesungguhnya. Tuhan yang dulunya mungkin saja sangat abstrak dan jauh serta datang dengan perwakilan para nabi. Dalam Yesus Kristus kita mengenal kepribadian Allah yang sesungguhnya sangat nyata. Fiman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, Yohanes 1:1 (In the begining was the Word, and the Word was God). Kemenjadian Allah menjadi manusia adalah tindakan resposisi diri Allah untuk berkomunikasi dengan manusia berdosa dan bersifat final, setelah berulang kali Dia berfirman kepada manusia (Ibrani 1:1-3). Sebab itu Yesus Kristus adalah sebagai kepenuhan Allah. Yesus Kristus menjadi sumber kasih karunia, sehingga hanya dalam Dia, kasih karunia Allah dapat diterima, bukan yang lain. Maka minta segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus di setiap nyanyian dan doamu. Dan akhirnya, ikutlah Yesus, dengarkan Firmanya, pikulah Salib. Amin.


Salam dari tim: FS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...