Selasa, 15 Februari 2022

BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7083125885092750/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 16 Pebruari 2022


*BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 48:21 (TB) : Mereka tidak menderita haus, ketika Ia memimpin mereka melalui tempat-tempat yang tandus; Ia mengeluarkan air  dari gunung batu bagi mereka; Ia membelah gunung batu, maka memancarlah  air.


Jesaya 48:21 (KJV) : And they thirsted not when he led them through the deserts: he caused the waters to flow out of the rock for them: he clave the rock also, and the waters gushed out.


Nas bacaan di atas berkenaan dengan janji yang menubuatkan pemulihan umat Allah, yaitu bangsa Yehuda yang tegar tengkuk ketika Allah menghukum Babel. Sekiranya umat itu mau mengikuti perintah dan pimpinan Tuhan, maka mereka tidak akan menderita haus keluar dari Babel melalui tempat-tempat yang tandus, karena Tuhan akan membelah gunung batu dan mengeluarkan air yang memancar bagi mereka dalam perjalanan kembali menuju negerinya. Padahal sejarah nenek moyang mereka membuktikan bahwa Allah menuntun mereka keluar dari perbudakan Mesir berjalan melewati padang gurun menuju tanah perjanjian Kanaan. Tuhan berjalan di depan mereka, menuntun pada siang hari dalam tiang awan, dan pada waktu malam menerangi dalam tiang api. Dalam konteks tersebut, pertanyaan mendasar bagi umat Kristiani masa kini adalah di seputar: Apakah tujuan akhir perjalanan hidup kita di dunia ini, dan kebahagiaan yang bagaimanakah yang kita rindukan?  Tuhan memberi kebebasan memilih tujuan hidup serta kebahagiaan masing-masing, apakah melepaskan diri dari pimpinan Tuhan untuk meraih sekadar uang, jabatan, harta duniawi atau sejenisnya yang pasti akan berlalu, ataukah hidup dalam pimpinan Tuhan memperoleh harta yang kekal di sorga. Yang pasti bahwa tujuan dan kebahagiaan kekal tersebut memerlukan kepekaan iman akan suara pimpinan Tuhan, berpegang pada perintah-Nya, menaati sekaligus membuahkannya dalam kehidupan ini.


Berjalan bersama Tuhan dalam pimpinan-Nya berarti melangkah dalam iman dan persatuan dengan Tuhan di sepanjang hidup, hari lepas hari. Kita berjalan di belakang untuk mengikuti Tuhan. Untuk itu perlu kesiapan kita menanggalkan kehendak diri dan menyerahkan kehendak diri kepada kehendak Tuhan agar bisa berjalan ke arah yang benar dengan tetap berfokus pada pimpinan Tuhan. Perlu disadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita memerlukan keterlibatan Tuhan untuk berkarya dalam semua aspek kehidupan kita demi kebaikan kita dan kemuliaan bagi-Nya. Jika kita memilih mengikuti pimpinan Tuhan, dituntut memiliki sikap dan perilaku hidup sebagai orang percaya dalam Kristus Yesus, yang antara lain: Pertama, memercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, dalam artian: dengan segenap hati dan segenap jiwa serta kekuatan, dan tidak bersandar pada pengertian diri sendiri, mengakui Tuhan dalam segala laku, agar Dia meluruskan jalan kita. Dengan demikian hidup dan mati kita sepenuhnya diserahkan kepada Tuhan. Kedua, siap mengesampingkan kepentingan diri sendiri, dalam artian mau menyangkal diri serta menanggung salib setiap saat untuk mengikut Yesus. Siap menolak dan berperang melawan semua hal-hal duniawi yang bertentangan dengan Firman Tuhan, terutama godaan berbuat dosa yang merusak fokus hubungan kita dengan Tuhan. Ketiga, Siap menerima penolakan dunia karena mengikut Yesus dengan terus bertahan sampai ajal menjemput. Tuhan akan  menuntun dan memimpin serta menjaga orang yang setia ke jalan yang harus ditempuhnya dan melindungi orang yang dikenan-Nya. Bagi orang yang taat dan setia akan menerima upahnya berlipat ganda di dunia ini baik dalam suka maupun duka, dan juga pada akhir zaman menerima hidup yang kekal. Keempat, mengasah kepekaan iman akan bisikan petunjuk, sapaan dan teguran serta penghiburan Roh Kudus yang menuntun ke jalan yang dikehendaki Allah sehingga mata hati iman kita mampu membedakan yang mana suara Tuhan atau suara jebakan iblis. Kelima, senantiasa berdoa menaikkan pujian serta bersyukur dengan penuh sikap kasih serta pengharapan baik dalam tawa maupun tangis agar terus terhubung erat secara harmoni dengan Tuhan di sepanjang langkah kehidupan.


Sahabat yang baik! Adalah mutlak perlu mengimani bahwa Allah selalu ada dan mahahadir  bagi orang yang berseru dan bergantung pada-Nya. Bahwa Tuhanlah yang memegang kendali kehidupan kita, dan Dia mau supaya kita hidup bersama Dia. Namun demikian, sekalipun berjalan bersama Tuhan tidaklah berarti mesti selalu mulus, atau bebas dari pergumulan atau penderitaan hidup, karena kesemuanya itu bisa dipakai Tuhan untuk mendidik, mengajar dan menggembleng umat yang dikasihi-Nya, bahkan dihajar dengan tongkat dan gada-Nya menuju kematangan iman dalam ketaatan, ketekunan dan kesetiaan kepada Yesus Kristus menuju sosok-sosok pemenang. Yang pasti, rancangan dan kehendak-Nya bukanlah malapetaka. Lihatlah contoh orang-orang yang dipimpin dan berjalan bersama Tuhan seperti: Henokh, Daniel, Elia,  Paulus, dan lainnya. Mereka melangkah dalam iman dan kesatuan dengan Tuhan sepanjang hidupnya, selalu berfokus pada Tuhan dan mengikuti pimpinan-Nya serta berusaha hidup dalam kekudusan dan  kesucian. Umat percaya seyogyanya mengimani dan menjadikan jargon atau motto kehidupan, yaitu seruan Yesus lewat Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Mari merenungkan kembali bukti realita seruan itu dalam penggalan-penggalan pengalaman hidup masing-masing di waktu lampau yang mungkin terlewatkan. Amin.


Salam dari tim: (TEM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...