Kamis, 24 Februari 2022

CARILAH TUHAN, MAKA KAMU AKAN HIDUP

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7132235863515085/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 25 Februari 2022


*“CARILAH TUHAN, MAKA KAMU AKAN HIDUP”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Amos 5:6 (TB)  Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel. 


Amos 5:6 (UKJV)  Seek the LORD, and all of you shall live; lest he break out like fire in the house of Joseph, and devour it, and there be none to quench it in Bethel.


Who am I? Siapakah saya? Apakah yang saya cari di dalam dunia ini? Banyak hal yang dicari oleh manusia dan tentunya apa yang dicari manusia dalam hidupnya tentu berbeda-beda tergantung kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ada orang yang mencari materi/uang, harta, kuasa, jabatan, cinta, pendidikan, kebahagiaan dan sebagainya. Ada 3 hal yang dicari oleh orang Batak menurut falsafah nenek moyangnya yang telah diwariskan secara turun menurun yaitu: Hasangapon yang berarti: kehormatan, Hamoraon: yang berarti kekayaan dan Hagabeon: yang berarti keturunan. Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda. Kebutuhan merupakan segala hal yang kita butuhkan atau perlukan dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari di dunia ini. Sementara keinginan adalah segala keinginan dan ambisi kita untuk memperoleh segala sesuatu meskipun hal tersebut belumlah menjadi kebutuhan kita. Contoh kebutuhan utama dalam kehidupan manusia adalah sandang, pangan dan papan. Contoh keinginan dalam kehidupan kita misalnya, kita telah memiliki beberapa rumah, tetapi kita masih menginginkan rumah lagi meskipun sebenarnya itu bukanlah kebutuhan kita pada saat ini. Tidak pernah merasa cukup dan puas, selalu merasa kurang dan kurang, ingin dan ingin kembali. Ada pepatah bijak yang berbunyi: “Dunia ini cukup untuk memenuhi segala kebutuhan manusia, tetapi dunia ini tidak pernah akan cukup untuk memenuhi keinginan manusia”.


Lalu, pada masa pelayanan nabi Amos di tengah-tengah bangsa Israel, apakah yang sedang dicari oleh bangsa Israel saat itu? Bangsa Israel sedang mencari kemapanan, kemakmuran dan kemajuan dalam segala bidang kehidupan baik secara politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Ini adalah hal yang wajar.Memang mereka mendapatkan apa yang mereka cari. Keadaan sosial dan ekonomi orang Israel pun sangat makmur, rakyat sama sekali tidak mengalami kekurangan pangan, sandang dan papan. Hidup mereka penuh dengan kemewahan, kesenangan dan kepuasan secara jasmani. Namun, kemapanan, kemakmuran dan kemajuan itu bersifat semu. Hal itu membuat orang Israel menjauh dari Allah, mereka menjadi sombong dan lupa diri. Mereka menganggap bahwa apa yang mereka dapatkan adalah karena hasil usaha mereka semata. Mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dengan melakukan berbagai penyimpangan, ketidakadilan, penindasan terhadap kaum lemah. Di samping itu, mereka telah berpaling dari Allah dengan melakukan penyembahan berhala. Mereka mendirikan kuil-kuil penyembahan bagai dewa-dewa seperti Baal, Gilga dan Bersyeba. Para imam dan tokoh agama hanya berdiam diri saja, membiarkan hal tersebut terjadi dan tidak berani menyuarakan kebenaran sehingga dosa umat Israel semakin besar. Para tokoh-tokoh agama takut menyuarakan kebenaran dan keadilan di hadapan para raja dan penguasa.  Mata hati mereka telah dibutakan oleh kemakmuran yang mereka terima. Mereka menjadi buta rohani. Krisis kerohanian telah terjadi di tengah-tengah bangsa yang dikasihi Allah itu. Dengan demikian, apa yang mereka cari di dalam kehidupan mereka telah memuat hati mereka menjauh dari Allah dan kebenaranNya. 


Oleh karena itu, Allah berfirman melalui seorang nabi yang diutusNya yaitu Amos. Amos adalah seorang peternak domba yang berasal dari Tekoa, suatu Desa di pinggiran Yehuda, terletak sekitar 15 Km di sebelah selatan Betlehem. Amos tidak pernah mengecap pendidikan untuk menjadi seorang nabi atau diasuh di tengah-tengah golongan para nabi pada zamannya. Allah sendiri yang memanggil dan memilih Amos seorang peternak dan pencari buah hutan ini untuk menyampaikan firmanNya kepada bangsa Israel yang sedang terlena dengan dosa-dosa mereka. Allah tidak berkompromi dengan dosa. Itulah sebabnya melalui Amos, Allah menyampaikan teguranNya. Allah menginginkan agar umat Israel kembali ke jalan yang benar. Sesungguhnya Allah tidak berkenan kepada kematian orang fasik dalam keberdosaannya, Allah berkenan kepada pertobatan mereka supaya mereka memperoleh hidup (bnd.Yeh.33:11). Demikian pula Allah menyuarakan hal ini  melalui Amos dengan mengatakan: “Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup…” (Amos 5:6). Dalam perbuatan dosa umat Israel, Allah tidak langsung menghukum mereka. Allah masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk kembali kepadaNya, supaya mereka hidup, tidak binasa oleh karena dosa mereka. Inilah bukti kasih setia Allah. 

Allah adalah kasih dan adil. Di satu sisi, Allah harus menegakkan keadilanNya dengan menghukum orang yang berdosa, namun di sisi lain Allah sangat mengasihi manusia berdosa dan memberikan kesempatan untuk bertobat. Allah memberikan pengampunan dan keselamatan bagi manusia yang berdosa. Cara menerima dan mensyukuri pengampunan dan keselamatan itu adalah dengan memberi diri untuk bertobat, yaitu kembali kepada jalan kebenaran Allah. Allah telah memanggil umatNya untuk kembali kepadaNya: “Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup…”. Kasih Allah melebihi murkaNya. Kasih Allah jauh lebih besar dari kemarahanNya. Sebagai orang yang telah menerima pengampunan dan keselamatan itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan kasih Allah. Kita dipanggil untuk mencari Allah dalam kehidupan kita, karena Dialah seharusnya yang utama dan terutama dalam hidup kita. Allah harus menjadi fokus pencarian kita dalam dunia ini. Allah harus menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Ketika kita telah hidup di dalam Allah, kita yakin Allah akan senantiasa menyertai, memberkati dan memberikan kebutuhan kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak akan pernah berkekurangan dalam hidup kita. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok… (Mat.6:33-34). Sekali lagi, jika kamu ingin hidup bahagia, carilah Tuhan terlebih dahulu dalam hidupmu. Kebahagian yang sempurna akan kita temukan bersama Tuhan. 

Selamat menjalani hidup bersama Tuhan Allah. Amen


Salam dari tim: RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...