https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7034463789958960/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Senin, 7 Februari 2022
*NANTIKAN DIA DENGAN SABAR*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati. Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Mazmur 37:7 (TB) Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Psalm 37:7 (RWV) Rest in the LORD, and wait patiently for him: fret not thyself because of him who prospereth in his way, because of the man who bringeth wicked devices to pass.
Sahabat yang baik hati! Terkadang kita merasa hidup ini tidak adil, ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika kita melihat kenyataan bahwa orang jahat dan berbuat curang hidupnya lebih berhasil dari kita. Sebaliknya ketika kita melakukan kejujuran dan kebenaran, hidup kita malah jauh dari keberhasilan, bahkan seringkali orang benar menjadi “kambing hitam” dan disalahkan. Sehingga kita mudah sekali menggelisahkan diri kita sendiri dengan ketidakpuasan dan ketidakpercayan yang tidak berguna, sehingga kita sering membuat keputusan yang salah. Pemazmur ingin mengingatkan kita agar terus percaya kepada Allah:
1. “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia (ay. 7), artinya, terimalah segala yang Ia perbuat dan berserahlah di dalam semua itu, sebab itulah yang terbaik, semua itu telah ditentukan oleh-Nya. Berpuaslah oleh karena Dia akan tetap membuat segalanya mendatangkan kebaikan bagi kita, meskipun kita tidak tahu bagaimana atau dengan cara apa TUHAN perbuat dalam hidup kita. “Berdiamlah di hadapan Tuhan (begitulah arti perkataan itu), bukan diam yang penuh kemurungan, tetapi diam dalam penyerahan diri. Sabar dalam menanggung apa yang ditaruh di atas pundak kita, dengan pengharapan menantikan sesuatu yang dijanjikan kepada kita, bukan saja merupakan kewajiban, melainkan juga merupakan keuntungan bagi kita sendiri. Bersikap sabar seperti itu justru akan membuat kita selalu tenang. Juga ada alasan kuat untuk bersikap sabar demikian, sebab hal itu berarti mendapatkan keuntungan pada saat melaksanakannya. Nantikanlah Tuhan dengan menyerahkan semuanya kepadaNya.
2. Biarlah kita tidak menjadi resah dengan segala yang kita lihat di dunia ini: “Jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, yang terus berkembang dan kian kaya serta jaya di duni ini, padahal ia jahat. Begitu pula terhadap yang melakukan kejahatan dengan kuasa dan kekayaannya, atau terhadap orang yang melakukan tipu daya melawan orang benar dan saleh, sekalipun mereka tampanya berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan dan membuat apa yang mereka inginkan dan membuat orang benar tertindas. Urusan orang Fasik itu adalah urusan Tuhan. Pemazmur menyebut kebahagiaan orang fasik itu semu, tidak abadi dan tidak nyata. Pada waktunya mereka akan lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuhan hijau (ay.3). Dengan kata lain, ada waktunya Tuhan menyatakan kehendaknya kepada orang fasik itu yakni penghukuman. Jangan bereaksi apa-apa, berdiam dirilah. Urusan orang fasik itu adalah urusan Tuhan.
3. Urusanmu adalah urusan Tuhan. Menyerahkan diri kepada Allah bermakna bahwa kita bersedia “diatur” oleh Allah. Apa yang akan “diatur” Allah untuk orang benar adalah kebaikan. Hal ini nampak pada ayat 4 bacaan kita, yakni TUHAN akan memberikan apa yang menjadi keinginan hatimu. Bagian ini menarik, jika dihubungkan dengan kalimat awal ayat 7 “berdiam dirilah di hadapan Tuhan”. Berdiam bukan saja tidak melakukan apa-apa, tapi tersirat tidak mengatakan apapapun. Tuhan tahu isi hati dan dia mengerti yang dibutuhkan. Yang dibutuhkan hanyalah percaya, sebab Tuhan pasti bertindak (ay.5).
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam dari tim: FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar