Sabtu, 26 Februari 2022

KUASA FIRMAN: FIRMAN TUHAN TIDAK KEMBALI DENGAN SIA-SIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7141960299209308/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Esthomihi, 27 Februari 2022

Nas: Yesaya 55:10-13


*KUASA FIRMAN: FirmanNya tidak kembali dengan sia-sia!*


Selamat Hari Minggu! Firman Tuhan Minggu ini  tentang Kuasa Firman. Firman yang telah disampaikan Tuhan tidak pernah kembali dengan sia-sia namun memiliki kuasa untuk mengubah, bermanfaat, memperbaharui manusia.  Sekali Tuhan berfirman: "jadilah!"  maka akan jadilah demikian.


Sebagai pelayan atau hamba Tuhan mungkin sering kita berpikir bahwa kotbah atau nasihat yang disampaikan tidak mempengaruhi apa-apa dalam diri orang yang mendengarkan, sehingga ada kejenuhan. Seorang orang tua yang sudah lelah menasihati anakNya dengan Firman Tuhan namun tak pernah didengar. Sehingga saat tertentu ada pikir ya sudahlah memang tidak ada gunanya menasihatinya. Dalam keadaan demikian, janganlah jemu-jemu untuk menasihati karena nasihat itu tidak sia-sia belaka, cepat atau lambat apa yang disampaikan akan ada waktunya bahwa nasihat yang disampaikan memperbaharui hidupnya. 


Demikianlah kotbah Minggu ini, meneguhkan umat Allah di pembuangan, dimana masa-masa sulit mereka. Mungkin umat Allah jenuh mendengarkan Firman Tuhan berupa janji pemulihan umat Allah, namun tak kunjung tiba. Hal ini kembali diingatkan lagi bahwa Firman tidak akan kembali dengan sia-sia. 


Marilah kita ambil pelajaran berharga dari kotbah Minggu ini dari Yesaya 55:10-13


1. Firman Ibarat hujan yang memberikan kesuburan tanaman dan kemakmuran petani: 

Sepintas mungkin kita melihat hujan yang turun adalah air semata. Ia turun membasahi bumi, mengalir ke saluran got, dialirkan sungai dan akhirnya ke laut. Kemudian proses oksidasi dan kembali menguap dan uap air menjadi hujan, demikianlah seterusnya.  Apakah begitu adanya? Sesungguhnya tidak! hujan yang turun memiliki banyak manfaat: membawa debu dan membersihkan polusi di udara, menormalkan suhu udara, menjadi sumber air tanah yang meresap ke bumi, menyuburkan tanaman dan manfaat lainnya yang memberikan kehidupan bagi mahkluk hidup. Hujan yang turun akan selalu berdampak baik bagi tanaman. Tanaman yang subur akan memberikan hasil yang lebih baik bagi penabur (petani); panen akan melimpah dan petani pun menikmati hasil. Dari hasil panennya petani memperoleh roti dari hasil yang dia kerjakan.  Nabi Yesaya memakai contoh Firman itu ibarat hujan yang turun memberi manfaat kepada penghuni bumi dan tanaman. Demikian dengan firman yang disampaikan tidak akan siasia bagi orang yang mendengarkan dan melakukannya, Firman itu bermanfaat untuk mengajar, menasihati, menegor kesalahan, memperbaiki kelakuan dan tiap-tiap orang diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim 3:26). Firman yang kita dengarkan dan kita lakukan akan menghasilkan buah yang baik dalam hidup kita. 


2. Firmannya adalah jaminan kepastian; tidak ada alasan untuk meragukan firman. Apa yang disampaikan firman akan terjadi. Sekali Tuhan berfirman: "jadilah!" maka akan jadilah demikian. Kepastian ini penting bagi umat Israel dan itu terbukti dalam hidup. Tuhan telah berfirman untuk membebaskan mereka dari pembuangan Babel sebagaimana dinubuatkan Yesaya dan Tuhan pun mengembalikan mereka ke kampung halamannya yaitu Yerusalem. Apa yang dijanjikan itu telah nyata bahwa Tuhan telah memerintahkan raja Koresy untuk memulangkan umat dari pembuangan Babel dan menghantarkan umatNya ke Yerusalem dengan penuh sukacita. Bukan hanya dipulangkan namun mereka dibekali untuk membangun kembali Bait Suci dan Pembangunan tembok Yerusalem. Kepulangan mereka penuh dengan suka cita. 


Yesaya 55:12 (TB)  Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan. 


Firman itu suatu kepastian. Sekali Tuhan berfirman semuanya akan jadi. Inilah kepastian yang kita miliki di dalam iman. Kuasa yang mengubah segala sesuatu lebih berguna dan bermanfaat.


3. Pelajaran ketiga dari kotbah minggu ini adalah kuasa firman yang memperbaharui. Yesaya menyebutkan beberapa jenis tanaman yang kurang berfungsi akan diubah menjadi pohon yang produktif, berdaya guna dan bernilai tiggi. Firman Tuhan akan mengubah semak belukar menjadi pohon sanobar. Semak belukar hanyalah semak; mungkin para penduduk sekitar hanya menggunakannya sebagai kayu api. Namun firman Tuhan mengubahnya menjadi pohon sanobar, pohon yang memiliki nilai jual yang tinggi di jaman Salomo pohon Sanobar merupakan salah satu bahan yang diperuntukkan dalam pembangunan Bait Suci (1 Raj 5:8). Ganti  kecubung menjadi pohon murad. Kecubung sejenis bunga trompet namun sangat berbeda dengan Bhs. Batak  "latong" suatu jenis tanaman yang dihindari karena serbuk pada daunnya akan membuat rasa gatal.     Tanaman jenis ini akan digantikan dengan pohon murad; jenis tanaman bunga yang harum.


Apa yang mau kita lihat di sini adalah Firman bekerja untuk memperbaharui; yang kurang produktif menjadi lebih produktif dan bernilai tinggi. Orang yang dihindari akan diubah menjadi disukai orang, firman mengubah segala sesuatu menjadi harum bagi sahabat


Sahabat yang baik hati. Firman Tuhan memiliki kuasa di dalam diri manusia. Mari sambut firman dalam hidup kita. Biar dia bekerja memperbaharui hidup kita hingga menghasilkan buah-buah kebaikan. Tuhan memberkati kita semua. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 25 Februari 2022

JANGAN SERUPA DENGAN DUNIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7137338579671480/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 26 Februari 2022


*JANGAN SERUPA DENGAN DUNIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


Romans 12:2 (KJV) And be not confermed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God.


Semua kita mungkin setuju bahwa lingkungan akan banyak mempengaruhi seseorang dalam bertindak. Ketika lingkungan baik, maka baik juga orang yang bertumbuh disana, ketika lingkungan kurang baik maka kurang/tidak baik pula orang-orang yang hidup disana. Tetapi tidak dapat juga kita pungkiri, bahwa ada orang yang menetap dengan pendiriannya, baik atau tidak baik lingkungannya, dia tetap menjalani kehidupan dengan baik.  Dengan segala tantangan dari lingkungan, dia bertahan dan tidak larut dalam situasi. Pertanyaan apakah orang-orang yang demikian masih banyak kita jumpai? Atau bagaimana dengan kita sendiri menjalani hidup dengan baik dan tetap bergaul dengan lingkungan? 


Paulus menasihatkan bahwa orang percaya jangan larut oleh keadaan dunia. Kita hidup di dunia ini, tetapi jangan larut dalam cara yang duniawai. Orang percaya bukan berasal dari dunia, tetapi berasal dari Allah, yang menerima Yesus Kristus yang diutus Allah di  dunia ini. Kita tinggal di dunia ini untuk menjadi garam dan terang. 

Dunia ini penuh dengan kebinasaan atau dengan istilah  Paulus "keinginan daging" yang terjadi seperti: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, pencideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (Gal 5:19-21). Orang percaya harus hidup memancarkan buah-buah roh: Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 

kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23. Jika dunia ini penuh dengan cara kekerasan dan perang, maka orang percaya harus rampil dengan penuh kasih dan perdamaian. 


Jangan werupa dengan dunia, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi. Iman yang tangguh tak menenggelamkan orang percaya dalam situasi, namun ornag oercaya akan memou memperbaharui situasi. Iman memiliki kekuatan bagi orang percaya menjadi Transformer - pembaharu.


Renungan pagi ini menasihatkan bagaimana kita bisa bertahan untuk tetap hidup dengan baik/ hidup sesuai dengan kehendak Tuhan? Orang percaya harus hidup berbeda dengan cara 'duniawi' atau jangan serupa dengan dunia ini. Dalam nas ini Paulus menjelaskan tentang konsep yang baik yaitu baik menurut kehendak Allah, yaitu apa yang baik dan berkenan kepada Allah yang sempurna. Karena mungkin dalam kehidupan ini yang kita perbuat adalah yang kita pikirkan baik, belum tentu baik bagi orang lain bahkan bagi Tuhan. Untuk itu ketika kita akan berbuat baik harus memakai standar  Tuhan Yesus (Yang baik menurut Yesus) bukan menurut kita. Sahabat yang baik hati, berikutnya ialah bagaimana cara kita untuk mengetahui kehendak Allah, tentu kita harus pernah membaca dan mempelajari FirmanNya. 


Membaca, mendengar Firman Tuhan akan membantu kita untuk mengetahui kehendak Allah, sehingga dengan akal yang telah Tuhan berikan, kita dapat melakukan kehendak Tuhan.  Sehingga kita dapat bertahan untuk  melakukan yang baik menurut kehendak Allah di dunia. 


Sahabat yang baik hati, Firman Tuhan hari ini menginginkan kita untuk terus menerus berubah menjadi manusia yang lebih baik. Manusia yang tidak sama dengan kehidupan yang semula penuh dosa. Kita telah dibaharui oleh Tuhan Yesus Kristus, sehingga janganlah lagi kita menjadi sama/serupa dengan dunia ini. Tetapi melalui akal budi yang telah Tuhan berikan untuk kita. Kita dapat hidup sesuai dengan Firman Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 24 Februari 2022

CARILAH TUHAN, MAKA KAMU AKAN HIDUP

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7132235863515085/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 25 Februari 2022


*“CARILAH TUHAN, MAKA KAMU AKAN HIDUP”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Amos 5:6 (TB)  Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel. 


Amos 5:6 (UKJV)  Seek the LORD, and all of you shall live; lest he break out like fire in the house of Joseph, and devour it, and there be none to quench it in Bethel.


Who am I? Siapakah saya? Apakah yang saya cari di dalam dunia ini? Banyak hal yang dicari oleh manusia dan tentunya apa yang dicari manusia dalam hidupnya tentu berbeda-beda tergantung kebutuhan dan keinginan masing-masing. Ada orang yang mencari materi/uang, harta, kuasa, jabatan, cinta, pendidikan, kebahagiaan dan sebagainya. Ada 3 hal yang dicari oleh orang Batak menurut falsafah nenek moyangnya yang telah diwariskan secara turun menurun yaitu: Hasangapon yang berarti: kehormatan, Hamoraon: yang berarti kekayaan dan Hagabeon: yang berarti keturunan. Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berbeda. Kebutuhan merupakan segala hal yang kita butuhkan atau perlukan dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari di dunia ini. Sementara keinginan adalah segala keinginan dan ambisi kita untuk memperoleh segala sesuatu meskipun hal tersebut belumlah menjadi kebutuhan kita. Contoh kebutuhan utama dalam kehidupan manusia adalah sandang, pangan dan papan. Contoh keinginan dalam kehidupan kita misalnya, kita telah memiliki beberapa rumah, tetapi kita masih menginginkan rumah lagi meskipun sebenarnya itu bukanlah kebutuhan kita pada saat ini. Tidak pernah merasa cukup dan puas, selalu merasa kurang dan kurang, ingin dan ingin kembali. Ada pepatah bijak yang berbunyi: “Dunia ini cukup untuk memenuhi segala kebutuhan manusia, tetapi dunia ini tidak pernah akan cukup untuk memenuhi keinginan manusia”.


Lalu, pada masa pelayanan nabi Amos di tengah-tengah bangsa Israel, apakah yang sedang dicari oleh bangsa Israel saat itu? Bangsa Israel sedang mencari kemapanan, kemakmuran dan kemajuan dalam segala bidang kehidupan baik secara politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Ini adalah hal yang wajar.Memang mereka mendapatkan apa yang mereka cari. Keadaan sosial dan ekonomi orang Israel pun sangat makmur, rakyat sama sekali tidak mengalami kekurangan pangan, sandang dan papan. Hidup mereka penuh dengan kemewahan, kesenangan dan kepuasan secara jasmani. Namun, kemapanan, kemakmuran dan kemajuan itu bersifat semu. Hal itu membuat orang Israel menjauh dari Allah, mereka menjadi sombong dan lupa diri. Mereka menganggap bahwa apa yang mereka dapatkan adalah karena hasil usaha mereka semata. Mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dengan melakukan berbagai penyimpangan, ketidakadilan, penindasan terhadap kaum lemah. Di samping itu, mereka telah berpaling dari Allah dengan melakukan penyembahan berhala. Mereka mendirikan kuil-kuil penyembahan bagai dewa-dewa seperti Baal, Gilga dan Bersyeba. Para imam dan tokoh agama hanya berdiam diri saja, membiarkan hal tersebut terjadi dan tidak berani menyuarakan kebenaran sehingga dosa umat Israel semakin besar. Para tokoh-tokoh agama takut menyuarakan kebenaran dan keadilan di hadapan para raja dan penguasa.  Mata hati mereka telah dibutakan oleh kemakmuran yang mereka terima. Mereka menjadi buta rohani. Krisis kerohanian telah terjadi di tengah-tengah bangsa yang dikasihi Allah itu. Dengan demikian, apa yang mereka cari di dalam kehidupan mereka telah memuat hati mereka menjauh dari Allah dan kebenaranNya. 


Oleh karena itu, Allah berfirman melalui seorang nabi yang diutusNya yaitu Amos. Amos adalah seorang peternak domba yang berasal dari Tekoa, suatu Desa di pinggiran Yehuda, terletak sekitar 15 Km di sebelah selatan Betlehem. Amos tidak pernah mengecap pendidikan untuk menjadi seorang nabi atau diasuh di tengah-tengah golongan para nabi pada zamannya. Allah sendiri yang memanggil dan memilih Amos seorang peternak dan pencari buah hutan ini untuk menyampaikan firmanNya kepada bangsa Israel yang sedang terlena dengan dosa-dosa mereka. Allah tidak berkompromi dengan dosa. Itulah sebabnya melalui Amos, Allah menyampaikan teguranNya. Allah menginginkan agar umat Israel kembali ke jalan yang benar. Sesungguhnya Allah tidak berkenan kepada kematian orang fasik dalam keberdosaannya, Allah berkenan kepada pertobatan mereka supaya mereka memperoleh hidup (bnd.Yeh.33:11). Demikian pula Allah menyuarakan hal ini  melalui Amos dengan mengatakan: “Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup…” (Amos 5:6). Dalam perbuatan dosa umat Israel, Allah tidak langsung menghukum mereka. Allah masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk kembali kepadaNya, supaya mereka hidup, tidak binasa oleh karena dosa mereka. Inilah bukti kasih setia Allah. 

Allah adalah kasih dan adil. Di satu sisi, Allah harus menegakkan keadilanNya dengan menghukum orang yang berdosa, namun di sisi lain Allah sangat mengasihi manusia berdosa dan memberikan kesempatan untuk bertobat. Allah memberikan pengampunan dan keselamatan bagi manusia yang berdosa. Cara menerima dan mensyukuri pengampunan dan keselamatan itu adalah dengan memberi diri untuk bertobat, yaitu kembali kepada jalan kebenaran Allah. Allah telah memanggil umatNya untuk kembali kepadaNya: “Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup…”. Kasih Allah melebihi murkaNya. Kasih Allah jauh lebih besar dari kemarahanNya. Sebagai orang yang telah menerima pengampunan dan keselamatan itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan kasih Allah. Kita dipanggil untuk mencari Allah dalam kehidupan kita, karena Dialah seharusnya yang utama dan terutama dalam hidup kita. Allah harus menjadi fokus pencarian kita dalam dunia ini. Allah harus menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Ketika kita telah hidup di dalam Allah, kita yakin Allah akan senantiasa menyertai, memberkati dan memberikan kebutuhan kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak akan pernah berkekurangan dalam hidup kita. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok… (Mat.6:33-34). Sekali lagi, jika kamu ingin hidup bahagia, carilah Tuhan terlebih dahulu dalam hidupmu. Kebahagian yang sempurna akan kita temukan bersama Tuhan. 

Selamat menjalani hidup bersama Tuhan Allah. Amen


Salam dari tim: RN

Rabu, 23 Februari 2022

YESUS, ANAK ALLAH YANG MAHA KUASA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7127130960692242/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Kamis, 24 Februari 2022


*YESUS, ANAK ALLAH YANG MAHA KUASA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Markus 14 : 62 (TB) Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang ditengah-tengah awan-awan di langit.


Mark 14 : 62 (KJV) And Jesus said, I am: and ye shall see the Son of man sitting on the right hand of power, and coming in the clouds of heaven.


Sahabat yang baik hati jika kita lihat markus pasal 14 menuliskan rencana untuk membunuh Yesus. Dalam ay 3-9 (Yesus diurapi seorang perempuan dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya), ay 10-11 (Yudas menghianati Yesus), ay 12-21 (Yesus makan Paskah dengan murid-muridNya), ay 22-25 (penetapan perjamuan malam), ay 26-31 (Petrus menyangkal Yesus), ay 32-42 (Yesus di taman Getsemani), ay 43-51 (Yesus ditangkap) ay 53-65 (Yesus dihadapan mahkamang Agama), ay 66-72 (Petrus menyangkal Tuhan Yesus). Sahabat yang baik hati jika kita membaca judul pasal 14 ini “rencana untuk membunuh Yesus”, sebenarnya Tuhan Yesus sudah tahu apa yang akan dilakukan orang-orang terhadapNya. Tetapi apa yang kita lihat, seperti yang sudah saya tuliskan diatas, masih banyak perbuatan baik yang Tuhan Yesus lakukan. Dia tidak menghiraukan apa yang telah direncanakan orang-orang, bahkan Tuhan Yesus menyerahkan Diri sepenuhnya kepada Allah. 



Sahabat yang baik hati, ketika Yesus berada ditengahtengah para imam kepala, tua-tua dan ahli-ahli taurat yang  mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Dia dapat dihukum mati. Tetapi persoalannya mereka tidak mendapatkan bukti yang kuat untuk menghukum Tuhan Yesus, saksisaksi palsu diajukan untuk menentang Yesus, namun kesaksian mereka tidak sesuai satu dengan yang lain. Tetapi meskipun demikian suara orang banyak justru lebih kuat untuk menghukum Tuhan Yesus, ketika Yesus memiliki pengakuan tentang diriNya sendiri seperti nas hari ini “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang ditengah-tengah awan-awan di langit.” Pengakuan tersebut justru menjadi senjata memvonis hukuman bagi Tuhan Yesus. Dan mereka melakukan apa yang bergelora dihati mereka untuk menghukum Tuhan Yesus, mereka meludahi dan meninju Tuhan Yesus dan yang lainnya. Tetapi Tuhan Yesus tetap diam dan tidak melawan, jika kita pikirkan apa yang tidak bisa Tuhan Yesus lakukan untuk melawan orang-orang banyak? Yesus adalah Anak Allah yang Mahakuasa. Tetapi Yesus akan menggenapi apa yang telah Allah nubuatkan, Yesaya mencatat bahwa Mesias adalah Hamba Tuhan yang menderita yang membiarkan diriNya  ditindas dan tidak membuka mulutNya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, sperti anak domba yang kelu didepan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya (Yes 53 : 7). Hamba Tuhan juga ialah yang memberikan diriNya dianiaya diodai dan diludahi seperti yang tertulis dalam Yes 50 : 6 “Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul Aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku, Aku tidak akan menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.” Tuhan Yesus diam bukan karena takut atau tidka bisa berbuat apa-apa, tetapi Yesus diam adalah untuk menggenapkan kebenaran Firman Tuhan. 


Sahabat yang baik hati sulit sekali bagi kita untuk diam, terutama ketika merasa dihakimi dan dituduh sembarangan. Ketika pembelaan tidak ada gunanya karena suara mayoritas yang kuat untuk menjatuhkan kita, ada kalanya berdiam lebih mampu untuk mengungkapkan siapa yang benar dan salah. Untuk itu marilah saling mendoakan, mengasihi satu dengan yang lain, untuk melakukan Firman Tuhan

Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim: BP

Selasa, 22 Februari 2022

MENDAPAT KASIH KARUNIA TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7121421507929854/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Rabu, 23 Februari 2022


*MENDAPAT KASIH KARUNIA TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Kejadian 6: 8 (TB) “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.”

Genesis 6: 8 (KJV) “But Noah found grace in the eyes of the LORD.”


Sahabat yang baik hati. 

Kalau baju atau pakaian kita kena noda, pasti kita tidak merasa nyaman memakainya apalagi kalau baju yang kita pakai itu berwarna putih dan pakaian kesukaan dan tentu kita akan berusaha membersihkan noda tersebut. Kita akan mencari tahu bagaimana caranya agar noda di baju kita bisa hilang dan bersih kembali, miisalnya dengan menggunakan cairan pemutih atau dengan menggunakan detergen penghilang noda atau mencari tahu cara lain melalui internet. Noda di baju dan kotoran yang ada ditangan, kaki dan anggota tubuh lainnya bisa kita bersihkan dengan detergen, sabun dan cairan pembersih yang terbaik. Tapi ada satu noda yang tidak bisa dibersihkan oleh semua pembersih noda yang pernah ada di dunia ini. Noda itu bernama ‘dosa’. Noda dosa itu hanya bisa dibersihkan dengan Kasih Karunia Tuhan, yaitu dengan darah Kristus yang tercurah di kayu salib. Penghapusan dosa hanya dapat dilakukan oleh Tuhan Allah melalui Putera-Nya Yesus Kristus. Itu adalah hak prerogatif Tuhan Allah yang mengutus Putera-Nya. 


Seperti yang diberitakan dalam ayat renungan hari ini yang mengatakan bahwa “Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN”. Artinya Allah yang berinisiatif menyatakan kasih karunia-Nya kepada Nuh sehingga Nuh dapat selamat dari air Bah. Ditengah kejahatan dan dosa yang dilakukan manusia yang semakin merajalela, maka Tuhan  berinisiatif untuk membersihkan bumi dari dosa kejahatan. Dalam Kejadian 6: 5-7 menyebutkan: “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. 


Di tengah pembersihan bumi dari dosa kejahatan, namun pemberian kasih karunia Tuhan tetap harus dinyatakan kepada orang yang berkenan di mata Tuhan. Nuh mendapatkan kasih karunia Tuhan. Pemberian kasih karunia itu semata-mata ada di bawah otoritas Tuhan sendiri, di mana manusia tidak mempunyai andil apa pun di dalamnya. Dengan kata lain kasih karunia itu mutlak hak prerogatif Tuhan. Sekalipun bumi harus dibersihkan dari dosa kejahatan, namun kasih karunia Tuhan tetap menaungi kehidupan orang yang taat serta kasih kepada-Nya. Seperti halnya Nuh yang taat dan mengasihi Tuhan, tidak terikut-ikut dalam dosa kejahatan maka dia beroleh kasih karunia Tuhan. Jadi ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan adalah respon kita terhadap kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita. 


Sahabat yang baik hati. 

Hidup ini singkat. Segalanya akan berakhir pada waktunya. Tidak ada yang abadi di bumi ini selain Kasih Karunia Tuhan. Jika hidup ini singkat maka marilah kita melakukan hal-hal yang berkenan di mata Tuhan. Mari menggunakan hidup ini untuk melayani Tuhan. Hidup kita adalah karena kasih Karunia Tuhan. Oleh karena itu hendaklah kita menjalani kehidupan ini dengan benar, sehingga kita dapat menjadi teladan bagi orang lain dalam segala hal. Baik dalam bekerja, dalam perkataan, dalam kasih dan dalam segala hal.


Sahabatku, Marilah kita menjadi pribadi yang terus menyadari dan menghargai kasih karunia Tuhan bagi hidup kita. Pergunakanlah setiap hal dalam hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Baik pikiran kita, perkataan kita, tingkah laku kita, pekerjaan kita, harta kita serta apapun yang ada dalam hidup kita. Sebab Tuhan telah menyatakan kasih karunia-Nya dengan mengutus putera-Nya Yesus Kristus sebagai korban penghapusan dosa kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Renungan (JZ)

Senin, 21 Februari 2022

BERITAKANLAH KEBAIKAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7116153255123346/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 22 Februari 2022


*BERITAKANLAH KEBAIKAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.



Markus 5: 19 (TB)

Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: ”Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!”


Mark 5: 19 (NIV)

Jesus did not let him, but said, “Go home to your own people and tell them how much the Lord has done for you, and how he has had mercy on you.”


Sahabat yang baik, apakah saudara pernah merasakan kebaikan Tuhan dalam hidupmu? Saya yakin, kita semua pasti pernah merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup. Namun pertanyaannya: pernahkah saudara memberitakan kebaikan Tuhan yang saudara rasakan itu kepada orang-orang di sekitarmu dan kepada sesamamu? Sahabat yang baik, renungan hari ini mengajak kita semua yang telah menerima kebaikan Tuhan untuk boleh menjadi saksi kebaikan Tuhan itu kepada dunia ini. 


Firman Tuhan hari ini menceritakan perbuatan Yesus yang membebaskan seseorang yang sedang kerasukan roh jahat. Setiap hari orang ini berkeliaran di kuburan dan berteriak-teriak sendirian sambil memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia datang kepada Yesus untuk meminta pertolongan, maka Yesus bertindak dengan memindahkan roh jahat yang ada di dalam tubuhnya itu ke binatang yang ada di situ dan membaskannya dari roh jahat tersebut. Setelah ia dibebaskan, Yesus dengan jelas menyuruh orang yang sudah disembuhkanNya itu untuk pergi memberitahukan perbuatan Tuhan yang sudah ia terima melalui kesembuhan yang Yesus perbuat baginya. 


Sahabat yang baik, tujuan utama Allah menciptakan kita adalah untuk memuliakan namaNya. Dengan cara apa? Dengan cara memberitakan perbuatan dan kebaikan Tuhan kepada dunia agar semakin banyak orang yang bertobat dan percaya kepadaNya. Memberitakan kebaikan Tuhan juga merupakan bentuk ungkapan syukur kita atas kebaikan Tuhan yang yang tak pernah putusnya kita terima selama hidup. Oleh karena itu, memberitakan kebaikan Allah adalah tugas utama kita sebagai sebagai ciptaanNya.


Sahabat yang baik, bagaimana caranya kita memberitakan kebaikan Tuhan? Memberitakan kebaikan Tuhan dapat dilakukan dengan:

1. Perkataan

Menjadi saksi Allah dengan menceritakan perbuatan baik Tuhan yang kita rasakan kepada setiap orang yang kita temui. Tentu sudah terlalu banyak perbuatan baik Allah yang telah kita terima sampai saat ini, bahkan pengorbananNya di kayu salib untuk menebus dosa seluruh manusia patut untuk kita ceritakan dan kabarkan kepada semua agar mereka menyadarinya dan kemudian datang mendekatkan diri dan berserah pada Tuhan.

2. Perbuatan

Memberitakan kebaikan Tuhan juga bisa dilakukan dengan meneladani perbuatan Tuhan itu. Dengan selalu berbuat baik kepada siapa saja, suka menolong dan berbagi, sesungguhnya kita telah memberitakan kebaikan Allah kepada dunia. 

3. Prilaku hidup

Dari prilaku hidup sehari-haripun kita bisa memberitakan perbuatan baik Allah kepada dunia. Dengan memiliki prilaku hidup yang baik spt: bertutur kata yang baik, sopan, lembut dan penuh kasih, kita juga telah memancarkan wajah Allah yang senantiasa baik dan penuh kasih.


Sahabat yang baik, perkataan, perbuatan dan prilaku hidupmu sehari-hari adalah sarana terbaik untuk memberitakan kebaikan Tuhan dalam hidupmu. Beritakanlah Dia dan bersaksilah tentang segala kebaikanNya pada dunia melalui cara hidupmu. Itulah cara terbaik untuk memuliakan nama Tuhan.


Salam Tim 12: MHS

Jumat, 18 Februari 2022

YANGBDIKASIHI, DENGARKANLAH DIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7099777606760911/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 19 Februari 2022


*YESUS ANAK YANG DIKASIHI TUHAN, DENGARKANLAH DIA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*Markus 9:7 (TB) Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

*Mark 9:7 (KJV) And there was a cloud that overshadowed them: and a voice came out of the cloud, saying, This is my beloved Son: hear him. 


Sahabat yang baik hati, akhir-akhir ini kita sering mendengar perdebatan di media sosial tentang Tuhan yang beranak, Tuhan yang punya ibu. Pernyataan pernyataan bernada sindiran itu juga justru banyak kita dengar dari pemuka agama lain yang banyak memberikan waktunya untuk membahas kekristenan kita. Tidak sedikit dari penceramah itu juga sekarang terjerat hukum karena terbukti menista agama dan pelanggaran UU IT. 


Sahabat yang baik hati, nas kita pagi ini adalah deklarasi dari suara surgawi tentang identitas Yesus yang sebenarnya. Suara yang sama juga kita diperdengarkan ketika malaikat surgawi menjumpai Maria ibu Yesus, bahwa dia akan disebut “Anak Allah yang Maha Tinggi”. Kita harus memaknai terminologi kata “Anak Allah” ini bukan hanya sebatas hubungan Ayah dan Anak secara biologis, jika demikian kita hanya bisa jatuh pada pemahaman logika berpikir manusia umumnya, Ayah, ibu dan Anak. Hal ini membuat pengenal kita tentang siapa Yesus yang sebenarnya menjadi sangat sempit dan bahkan bisa sesat. Tentang ini, kita juga pernah dengar istilah “anak tangga”, “anak kunci” yang tentu dalam kamus bahasa Indonesia kita tidak menemukan ibu kunci dan ibu tangga terlebih bapak kunci atau bapak tangga.



Sahabat yang baik hati, Nas kita pagi ini adalah peristiwa ketika Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi (bnd. Injil Lukas: untuk berdoa). Di situ mereka sendiri saja. Ketika Yesus sedang berdoa, Dia berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat, berkilau-kilauan, bersinar seperti terang. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka tampak kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sahabat yang baik hati, Secara simbolis, penampilan Musa mewakili Hukum Taurat dan kitab para nabi. Namun suara Tuhan dari surga - "Anak yang kukasihi, Dengarkanlah Dia!" - Jelas menunjukkan bahwa Hukum Taurat dan para nabi harus memberi jalan kepada Yesus. Yesus adalah jalan dan hidup baru yang menggantikan yang lama, Dia adalah pemenuhan Hukum Taurat dan penggenapan nubuat-nubuat yang tak terhitung jumlahnya dalam Perjanjian Lama. Juga, dalam bentuk kemuliaan-Nya, mereka melihat sedikit tampilan kemuliaan-Nya yang akan datang dan penobatan Kristus sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Yesus Kristus juga lebih besar dari Elia yang selalu dimengerti oleh orang Yahudi sebaga nabi besar dengan segala mujizatnya sampai terangkat ke sorga tidak melalui kematian (2 Raja 2:1-18). Dalam nas kita ini ada tranfigurasi Musa dan Elia, dimana harus diakui Yesus lebih besar dari semua nabi besar di perjanjian Lama. Yesus bukan sekedar manusia biasa, Figur spritualitas Musa dan Elia patut kita puji sebagai manusia biasa, tetapi peristiwa transfigurasi di gunung Tabor ini mengajarkan kita identitas Yesus yang sebenarnya, yang bukan hanya sekedar manusia atau sekedar nabi seperti pengharapan banyak pengikutnya saat itu.


Sahabat yang baik hati, Dalam diri Yesus Kristus kita mengenal kepenuhan Tuhan Allah yang sesungguhnya. Tuhan yang dulunya mungkin saja sangat abstrak dan jauh serta datang dengan perwakilan para nabi. Dalam Yesus Kristus kita mengenal kepribadian Allah yang sesungguhnya sangat nyata. Fiman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, Yohanes 1:1 (In the begining was the Word, and the Word was God). Kemenjadian Allah menjadi manusia adalah tindakan resposisi diri Allah untuk berkomunikasi dengan manusia berdosa dan bersifat final, setelah berulang kali Dia berfirman kepada manusia (Ibrani 1:1-3). Sebab itu Yesus Kristus adalah sebagai kepenuhan Allah. Yesus Kristus menjadi sumber kasih karunia, sehingga hanya dalam Dia, kasih karunia Allah dapat diterima, bukan yang lain. Maka minta segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus di setiap nyanyian dan doamu. Dan akhirnya, ikutlah Yesus, dengarkan Firmanya, pikulah Salib. Amin.


Salam dari tim: FS

Rabu, 16 Februari 2022

TUHAN MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI DENGAN HIKMAT

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7088589467879725/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 17 Pebruari 2022


*TUHAN MENCIPTAKAN BUMI DAN LANGIT DENGAN HIKMAT DAN PENGERTIAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


AMSAL 3:19 ( TB ): Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi,dengan pengertian ditetapkan-Nya langit.


PROVERBS 3:19 (NKJV): The LORD by wisdom founded the earth;By understanding He established the heavens. 


Sahabat yang baik hati ! Amsal Salomo bin Daud yang terdiri dari 31 pasal menulis banyak nasehat, pengajaran dan didikan untuk menuntun jalan pada kebenaran, kejujuran, kebijaksanaa dan penguasaan diri.  Semuanya itu bisa diperoleh dengan takut akan Tuhan yang memberikan hikmat dan pengertian kepada manusia jauh melebihi kepandaian dan ilmu. 


Salomo ialah raja atas bangsa Israel menggantikan ayahnya Daud memiliki hikmat dan pengertian yang diperolehnya dari pemberian Allah sehingga dia dikenal sebagai seorang raja yang punya hikmat dan pengertian tiada tandingnya dari manusia manapun di muka bumi ini, dimana ratu negeri Syeba datang menghadap dia hendak mengujinya dengan teka-teki serta mengatakan sesuatu yang ada dalam hatinya hingga akhirnya dia terpesona dengan jawaban raja Salomo lalu memberikan sejumlah imbalan berupa emas,batu permata yang mahal,dan rempah-rempah dalam jumlah yang banyak (1 Raj.10:1-13). Hikmat duniawi berbeda dengan hikmat sorgawi yang dimiliki raja Salomo, karena hikmat duniawi adalah kebodohan bagi Allah (1 Kor.3:19a). Dalam Kitab Ayub pasal 28 ayat 28 dikatakan: Sesungguhnya takut akan Tuhan,itulah hikmat dan menjauhi kejahatan itulah akal budi. 


Bagaimanakah hikmat itu di transformasikan dalam suatu organisasi misalnya di lingkup pemerintahan, organinasi sosial-kemasyarakatan, organinasi keagamaan dan organisasi yang lainnya dimana suatu organisasi butuh pemimpin yang punya hikmat sehingga dalam mengambil setiap keputusan akan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi warga dalam organisasi itu. Seorang pemimpin yang mengandalkan Tuhan dalam tugas pekerjaannya pastilah mempertimbangkan segala sesuatu hal secara seksama dalam mengambil keputusan, sebab warga yang di pimpinnya akan menilai kinerjanya dan juga pada saatnya nanti harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang dikerjakannya kepada Tuhan. Namun terdapat juga orang yang memegang mandat/kekuasaan/jabatan mengambil keputusan tidak berdasarkan hikmat dan pengertian sehingga terperosok ke dalam hal yang tidak baik bahkan pada perbuatan tercela. Katakanlah seorang penegak hukum memutuskan suatu perkara tidak berdasarkan hikmat dan pengertian sehingga putusannya tidak lagi mencerminkan rasa keadilan dan kebenaran yang berlandaskan hukum, bahkan putusannya menyimpang dari rasa keadilan dengan membuat keputusan yang salah apalagi karena adanya persekongkolan materi (suap). Suatu putusan perkara selalu di diawali dengan kalimat sakral yang berbunyi "Pro Justitia" Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalau sudah demikian betapa tercelanya pembuat putusan itu yang mengingkari sumpah/janjinya sebab seorang pejabat publik atau pemangku jabatan mengangkat sumpah sebelum menjalankan tugas-jabatannya. Tuhan melarang penerimaan suap dalam bentuk apapun sebagaimana Firman Tuhan berkata: Janganlah memutar balikkan keadilan,janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap,sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutar balikkan perkataan orang-orang yang benar (Ul.16:19). Oleh karena itulah sewaktu Tuhan menuntun  bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian Kanaan selain menyediakan manna untuk makanan mereka sehari-hari juga memberikan hukum taurat,ketetapan,dan mengikat perjanjian lewat Musa di gunung Sinai yang harus ditaati umat Israel bahkan di ajarkan/diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. 


Bagaimanakah Allah meletakkan dasar bumi dengan hikmat dan menetapkan langit dengan pengertian adalah sesuatu hal yang di luar jangkauan pikiran manusia,sebab seluruh ciptaan itu dijadikan hanya dengan ber-Firman maka semuanya jadi,dan manusia di bentukNya dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej.1-2). Bumi ialah salah satu dari delapan planet pada tata surya yang ada dalam Galaxy Bima Sakti. Para ahli Astronomi dan Fisika mempelajari dan meneliti terbentuknya alam semesta dan salah satunya ialah teori " Big Bang " dimana teori ini meyakini bahwa terbentuknya alam semesta berasal dari dentuman yang dahsyat sebagaimana pendapat dari Abbe Lemaitre. Demikian juga Stephen Hawking seorang fisikawan yang terkenal mengenai alam semesta memiliki pemikiran brilyant sampai dia mengingkari kuasa Tuhan dan menjadi seorang atheis sampai akhir hayatnya. Walau Tuhan memberikan ilmu dan pengetahuan kepada manusia tetapi kita tidak ingin terjebak dengan pendapat para astronom atau fisikawan mengenai terbentuknya alam semesta,sebab kita percaya Firman Tuhan bahwa Allah menciptakan semua yang ada melalui FirmanNya dalam waktu enam hari dan pada hari yang ke tujuh Allah berhenti dari pekerjaanNya itu serta menguduskan hari ketujuh sebagai hari perhentian hingga melihat semua ciptaanNya itu sempurna. Begitu indah dan sempurna semua ciptaan Allah itu tidak dapat diselami dan di mengerti dengan pikiran manusia,sungguh heran dan kagum kita dibuatnya sebagaimana lirik dari nyanyian pujian pada KJ No.64 berkata : 


Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar/ ya Tuhan-ku,tak putus aku heran melihat ciptaan-Mu yang besar.

Reff : Maka jiwaku pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allah-ku/ maka jiwaku pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allah-ku. 


Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam dari tim penulis: LLT

Selasa, 15 Februari 2022

BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7083125885092750/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 16 Pebruari 2022


*BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 48:21 (TB) : Mereka tidak menderita haus, ketika Ia memimpin mereka melalui tempat-tempat yang tandus; Ia mengeluarkan air  dari gunung batu bagi mereka; Ia membelah gunung batu, maka memancarlah  air.


Jesaya 48:21 (KJV) : And they thirsted not when he led them through the deserts: he caused the waters to flow out of the rock for them: he clave the rock also, and the waters gushed out.


Nas bacaan di atas berkenaan dengan janji yang menubuatkan pemulihan umat Allah, yaitu bangsa Yehuda yang tegar tengkuk ketika Allah menghukum Babel. Sekiranya umat itu mau mengikuti perintah dan pimpinan Tuhan, maka mereka tidak akan menderita haus keluar dari Babel melalui tempat-tempat yang tandus, karena Tuhan akan membelah gunung batu dan mengeluarkan air yang memancar bagi mereka dalam perjalanan kembali menuju negerinya. Padahal sejarah nenek moyang mereka membuktikan bahwa Allah menuntun mereka keluar dari perbudakan Mesir berjalan melewati padang gurun menuju tanah perjanjian Kanaan. Tuhan berjalan di depan mereka, menuntun pada siang hari dalam tiang awan, dan pada waktu malam menerangi dalam tiang api. Dalam konteks tersebut, pertanyaan mendasar bagi umat Kristiani masa kini adalah di seputar: Apakah tujuan akhir perjalanan hidup kita di dunia ini, dan kebahagiaan yang bagaimanakah yang kita rindukan?  Tuhan memberi kebebasan memilih tujuan hidup serta kebahagiaan masing-masing, apakah melepaskan diri dari pimpinan Tuhan untuk meraih sekadar uang, jabatan, harta duniawi atau sejenisnya yang pasti akan berlalu, ataukah hidup dalam pimpinan Tuhan memperoleh harta yang kekal di sorga. Yang pasti bahwa tujuan dan kebahagiaan kekal tersebut memerlukan kepekaan iman akan suara pimpinan Tuhan, berpegang pada perintah-Nya, menaati sekaligus membuahkannya dalam kehidupan ini.


Berjalan bersama Tuhan dalam pimpinan-Nya berarti melangkah dalam iman dan persatuan dengan Tuhan di sepanjang hidup, hari lepas hari. Kita berjalan di belakang untuk mengikuti Tuhan. Untuk itu perlu kesiapan kita menanggalkan kehendak diri dan menyerahkan kehendak diri kepada kehendak Tuhan agar bisa berjalan ke arah yang benar dengan tetap berfokus pada pimpinan Tuhan. Perlu disadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita memerlukan keterlibatan Tuhan untuk berkarya dalam semua aspek kehidupan kita demi kebaikan kita dan kemuliaan bagi-Nya. Jika kita memilih mengikuti pimpinan Tuhan, dituntut memiliki sikap dan perilaku hidup sebagai orang percaya dalam Kristus Yesus, yang antara lain: Pertama, memercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, dalam artian: dengan segenap hati dan segenap jiwa serta kekuatan, dan tidak bersandar pada pengertian diri sendiri, mengakui Tuhan dalam segala laku, agar Dia meluruskan jalan kita. Dengan demikian hidup dan mati kita sepenuhnya diserahkan kepada Tuhan. Kedua, siap mengesampingkan kepentingan diri sendiri, dalam artian mau menyangkal diri serta menanggung salib setiap saat untuk mengikut Yesus. Siap menolak dan berperang melawan semua hal-hal duniawi yang bertentangan dengan Firman Tuhan, terutama godaan berbuat dosa yang merusak fokus hubungan kita dengan Tuhan. Ketiga, Siap menerima penolakan dunia karena mengikut Yesus dengan terus bertahan sampai ajal menjemput. Tuhan akan  menuntun dan memimpin serta menjaga orang yang setia ke jalan yang harus ditempuhnya dan melindungi orang yang dikenan-Nya. Bagi orang yang taat dan setia akan menerima upahnya berlipat ganda di dunia ini baik dalam suka maupun duka, dan juga pada akhir zaman menerima hidup yang kekal. Keempat, mengasah kepekaan iman akan bisikan petunjuk, sapaan dan teguran serta penghiburan Roh Kudus yang menuntun ke jalan yang dikehendaki Allah sehingga mata hati iman kita mampu membedakan yang mana suara Tuhan atau suara jebakan iblis. Kelima, senantiasa berdoa menaikkan pujian serta bersyukur dengan penuh sikap kasih serta pengharapan baik dalam tawa maupun tangis agar terus terhubung erat secara harmoni dengan Tuhan di sepanjang langkah kehidupan.


Sahabat yang baik! Adalah mutlak perlu mengimani bahwa Allah selalu ada dan mahahadir  bagi orang yang berseru dan bergantung pada-Nya. Bahwa Tuhanlah yang memegang kendali kehidupan kita, dan Dia mau supaya kita hidup bersama Dia. Namun demikian, sekalipun berjalan bersama Tuhan tidaklah berarti mesti selalu mulus, atau bebas dari pergumulan atau penderitaan hidup, karena kesemuanya itu bisa dipakai Tuhan untuk mendidik, mengajar dan menggembleng umat yang dikasihi-Nya, bahkan dihajar dengan tongkat dan gada-Nya menuju kematangan iman dalam ketaatan, ketekunan dan kesetiaan kepada Yesus Kristus menuju sosok-sosok pemenang. Yang pasti, rancangan dan kehendak-Nya bukanlah malapetaka. Lihatlah contoh orang-orang yang dipimpin dan berjalan bersama Tuhan seperti: Henokh, Daniel, Elia,  Paulus, dan lainnya. Mereka melangkah dalam iman dan kesatuan dengan Tuhan sepanjang hidupnya, selalu berfokus pada Tuhan dan mengikuti pimpinan-Nya serta berusaha hidup dalam kekudusan dan  kesucian. Umat percaya seyogyanya mengimani dan menjadikan jargon atau motto kehidupan, yaitu seruan Yesus lewat Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Mari merenungkan kembali bukti realita seruan itu dalam penggalan-penggalan pengalaman hidup masing-masing di waktu lampau yang mungkin terlewatkan. Amin.


Salam dari tim: (TEM)

Senin, 14 Februari 2022

PELAYAN KASIH KARUNIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7077056505699688/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 15 Februari 2022


*PELAYAN KASIH KARUNIA*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 4 : 10 (TB) Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.


1 Peter 4:10 (KJV) As every man hath received the gift, even so minister the same one to another, as good stewards of the manifold grace of God.


Sahabat yang baik hati! Sudah menjadi panggilan setiap orang percaya untuk menjadi seorang pelayan bagi sesamanya, namun tidak sedikit juga orang percaya yang tidak mengerjakan panggilan ini. Memang kalau ditanya, siapa yang mau menerima kasih karunia Tuhan? Sudah pasti semua akan menjawab saya mau, namun ketika ditanyakan siapa yang mau melayani Tuhan, tidak sedikit yang seolah-olah tidak mendengar dan pergi begitu saja. Inilah realita kehidupan kita, namun melalui Firman Tuhan hari ini kita diingatkan bahwa melalui kasih karunia Tuhan yang sudah kita terimalah yang akan memampukan kita untuk menjadi pelayan Tuhan di dunia ini.


Apa arti “Pelayanan”? Pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya melayani, mengurus, membantu dan mempersiapkan segala sesuatu. Jika kamu diperhadapkan dengan pilihan, manakah yang kamu pilih melayani atau dilayani? Tentu, sebagian besar orang lebih cenderung memilih untuk dilayani. Misalnya dilayani sebagai tuan, tamu, pembeli, suami, istri, anak, orangtua, senior, atasan dan sebagainya. Tetapi Yesus Sang Juru Selamat itu datang ke dunia bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:45).


Berbicara tentang pelayanan, saya teringat dengan seorang tokoh yang bernama Bunda Teresa seorang Biarawati Katolik Roma (1910-1997) yang berasal dari Kalkuta, India dengan nama lahirnya: Agnes Gonxha Bojaxhiu. Ia mendirikan Missionaries of Charity (Misionaris Cinta Kasih) di Kalkuta India, tahun 1950. Selama 47 tahun lamanya ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu, orang-orang sekarat yang membutuhkan perhatian dan pertolongan. Dari pengalaman pelayanannya ini, Bunda Teresa mengatakan bahwa: Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai. Jadi, pelayanan adalah buah dari cinta dan bukti dari kasih. Kasih tidak hanya sebatas kata-kata tetapi aksi yang dinyatakan dalam pelayanan.


Inilah yang hendak diingatkan firman Allah bagi kita pada hari ini, agar kita menyadari bahwa setiap orang percaya adalah pelayan Tuhan di dunia ini. Melayani Tuhan tidak harus dengan keahlian bernyanyi, bermusik ataupun berkhotbah tetapi melalui ayat hari ini menegaskan bahwa Layanilah Tuhan dengan karunia yang sudah kita peroleh, sebab masing-masing orang diberikan karunia yang berbeda pula. 

Setiap orang Kristen harus ada di dalam pelayanan. Sebab, amanat agung Tuhan Yesus tidak hanya ditujukan kepada sekelompok orang saja. Respon terhadap tanggung jawab hidup itu, kita memiliki panggilan masing-masing di tempat di mana kita harus berada. Dalam hal ini, semua orang percaya adalah utusan Tuhan. Adapun panggilan menunjuk kepada fungsi orang percaya dalam pelayanan tersebut. Karena, setiap orang memiliki fungsi berbeda. Hal ini dinyatakan oleh Paulus mengenai satu tubuh tetapi banyak anggota (1Kor. 12:12-18). Orang percaya harus menemukan tempat di mana ia dapat berkarya bagi Tuhan sebagai responnya. Untuk menggenapi rencana-Nya, Tuhan menempatkan masing-masing individu pada tempat yang khusus. Itulah panggilan tersebut. Masing-masing orang percaya pasti memiliki panggilan yang khas, khusus, dan benar-benar spesifik. Dengan demikian, yang bertanggung jawab dalam pelayanan atau hidup dalam misi Bapa bukan hanya para rohaniwan.


Sahabat yang baik hati! Setiap kita dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama melalui berbagai bidang kehidupan. Ada yang dipanggil untuk melayani secara full time sebagai hamba Tuhan dan ada yang dipanggil untuk melayani melalui profesi lain seperti guru, dokter, pedagang, pengusaha dll. 1 Petrus 4:10 berkata, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Jadi, apapun profesi kita saat ini, lakukanlah dengan kasih yang sungguh-sungguh dan mintalah hikmat dan kemampuan dari Tuhan agar kita bisa menyatakan kasih Tuhan melalui profesi kita sehingga semua orang bisa melihat Yesus yang ada dalam hidup kita. Tuhan memberkati dan menguatkan kita menjadi *Pelayan Kasih Karunia*. Amin


Salam Penulis : PS

Sabtu, 12 Februari 2022

DIBERKATI ORANG YANG BERHARAP PADA TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7066964600042212/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Septuagesima, 12 Feb 2022

Tujuh Puluh Hari Sebelum Kebangkitan

Nas: Yeremia 17:5-10


*DIBERKATI ORANG YANG BERHARAP PADA TUHAN*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kearifan seseorang sering teruji saat keadaan terdesak. itulah sebabnya saran para orang bijak, jika dalam.keadaan terdesak usahakan tenang dan jangan panik, fokus pada bagaimana mencari jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi. Salah mengambil keputusan bukannya jalan keluar, namun menjadi lubang hitam yang menghanyutkan dan membinasakan. 


Nabi Yeremia hadir pada masa-masa akhir pemerintahan Yehuda sebelum pembuangan. Memang Yehuda mengalami tekanan politik luar negeri, apalagi Utara telah jatuh ke tangan Assyur. Apa yang harus diperbuat agar keluar dari tekanan asing ini? Inilah kritik yang sangat tajam dari Yeremia, karena raja-raja Yehuda bukan mengambil keputusan yang tepat, mereka berkoalisi dengan bangsa asing, mendatangkan berhala dan mengandalkan kekuatan manusia. Kebiajakan itu sangat fatal dan tidak dapat ditolerir sampai disebutkan oleh Yeremia dalam Yeremia 17:1 (TB)  "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka 


Tertulis dalam pena besi, berarti cap yang tidak mungkin terhapus dan satu-satunya mungkin besinya harus dilebur dan dituang ulang kembali agar tak ada goresan.


Yeremia hadir memberikan suara yang keras bagi Yehuda terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, tetapi orang yang berharap akan Tuhan akan diberkati. Tuhan tidak bisa ditipu karena Tuhan itu menguji dan meneliti hati. 


Pesan inilah yang mengingatkan kita semua dalam Minggu ini, suatu ajakan agar percaya dan berharap pada Tuhan dalam semua situasi. Sesulit apapun keadaan yang kita alami bahkan dalam zona yang tidak dapat kita kendalikan, percaya dan berharap pada Tuhan akan diberkati..Pada Tuhan ada jalan keluar dan pada Tuhan ada kuasa melepaskan kita dari beban yang membelenggu. 


Baiklah kita menarik pelajaran yang berharga dari kotbah Minggu ini.


*1. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri.*


Ada dua catatan yang penting kita tarik mengapa Nabi Yeremia memakai kata "ADAM" menerjemahkan "manusia" dalam ayat 5 ini. Pertama, Jika kita terjemahkan berarti "tanah" dan "debu" (bahasa Batak: sirabun). Menjelaskan ketidak berarti dan tidak ada apa-apanya. Adam menjadi manusia setelah dibentuk oleh Allah, diberi nafas dan diberi mandat dan amanah. Adam dari dirinya sendiri tidak berharga, hanya karena Allah adam berharga dimana Tuhan. 


Kedua, Yeremia mengingatkan bahwa Adam adalah manusia yang sangat berharga yang diberi kesempatan untuk hidup di Taman Eden. Namun sangat disayangkan manusia itu tidak setia, malah mengikuti kebebasannya sendiri dan melanggar perintah Tuhan. Akhirnya adam diusir dari Taman Eden. 


Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatan sendiri. Manusia itu debu yang tidak berarti apa-apa semua berharga karena Tuhan. Tanpa Tuhan Adam hanyalah debu (sirabun). 


Apa yang membuat Yeremia mengecam orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya? Tujuan Yeremia adalah kecaman terhadap raja Yehuda mengatasi tekanan yang dihadapi oleh Yehuda dengan mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Bahkan celakanya menghadirkan berhala-berhala yang tidak memiliki kekuatan apa-apa dan meninggalkan Tuhan. Berhala adalah buatan manusia, jika dituang dalam besi itu hanya buatan manusia dan tidak punya kekuatan apa-apa. Namun mengapa raja-raja Yehuda mendatangkan berhala dan membangun mezbah-mezbah baal? Tuhan murka atas semua itu 


Yeremia mengingatkan, akhir orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri ibarat semak di padang belantara. Semak di padang belantara hanya segar pada dimusim semi, dan dia tidak bisa tumbuh tinggi dan tak dapat jadi pohon pelindung bagi yang lain. Semak akan kering seturut musim dan akan menjadi terbakar hangus dan tak ada yang tersisa. Demikianlah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri.


*2. Diberkati orang yang mengandalkan Tuhan dan berharap kepadaNya*


Disini Yeremia kembali menegaskan bahwa Ada masa depan bagi orang yang berharap akan Tuhan. Sekalipun situasi yang sulit kuasa Tuhan dapat menolong dan menyelamatkan orang yang dikasihinya. Siapakah Musa sehingga dia dapat menghadap Firaun? Siapakah Daud hingga dapat mengalahkan Goliat? Siapakah orang Israel dibandingkan suku-suku yang ada di Kanaan? Tidak cukupkah sejarah panjang bangsa Israel menjadi bukti bagi mereka membuktikan kemahakuasaan Tuhan? 


Orang yang mengandalkan Tuhan diibaratkan oleh Yeremia seperti pohon. Yeremia 17:8, 20 (TB)  Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.


*- memiliki daya tahan*

Keadaan ini membuktikan orang yang mengandalkan Tuhan tidak akan dibatasi ruang dan waktu. Tuhan maha kuasa, penyertaanNya tanpa batas: tidak kering layu dimusim kering, tidak terbakar di musim kemarau dan tidak tumbang oleh tiupan angin. Karena akarnya kokoh dan akarnya tersambung dengan sumber air kehidupan.


*- tetap berbuah*

Selain memiliki daya tahan yang luar biasa, Yeremia menjelaskan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan tak henti menghasilkan buah. Situasi tidak membuat orang bercaya menghasilkan yang berguna bagi ornag lain. Orang percaya tidak cengeng dan mudah gambek, tetapi saat dihormati atau dihina, saat disanjung dan diremehkan orang percaya tetapi produktif menghasilkan buah yang Manisa bagi orang lain dan berdampak positip bagi lingkungannya. 

Ini juga yang tertulis dalam Mazmur 1:3 (TB)  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 


*3. Ujian Hati -melakoni kehidupan ini dengan hati.*


Mendalami bagian ketiga ini, baiklah saya mengutip renungan yang menarik dari penulis yang terkenal. Ada renungan menarik dari Pastor Anthoni De Mello dalam buku "Burung Berkicau". Saya bahasakan dengan cerita sendiri: suatu ketika Tuhan mengeluh dengan banyaknya permohonan dan doa-doa yang disampaikan oleh manusia kepada Tuhan.  Sudah banyak tingkah dan sering apa yang disampaikan tidak sesuai dengan isi hatinya.  Suatu ketika Tuhan mengeluh atas semua itu dan ingin beristirahat tanpa diusik dari permohonan manusia. Maka Tuhan hendak mengambil cuti dan beristirahat ke tempat yang tidak diganggu oleh manusia?  Pertanyaan dimana Tuhan bisa berdiam agar tidak bisa diusik oleh manusia? 

Ada malaikat menyarankan agar Tuhan pergi ke puncuk gunung yang paling tinggi. Spontan terjawab yang namanya manusia jika sudah punya keinginan apapun akan dilakukan untuk mencapai puncuk gunung. Faktanya semua gunung tertinggi sudah dijelajahi oleh manusia. Malaikat lain mengusulkan agar berada di dasar laut paling dalam? Itu jawaban yang sama, manusia pasti akan dapat menjangkau dasar laut. Apalagi dengan manusia sudah memiliki kapal selamnya yang semakin canggih. Maka malaikat memberikan jabawan yang sangat brilliant agar Tuhan bersembunyi di hati manusia, karena manusia sering sekali memakai akal dan pikiran, emosi dan perasaan dalam hidup ini dan manusia sangat tidak pernah menggunakan hati dalam menjalani kehidupan ini. Sejak itulah Tuhan berdiam dihari manusia selain tidak terusik, dan akhirnya Tuhan tahu setiap isi hati manusia. 


Renungan ini juga yang diingatkan oleh Yeremia bahwa Allah meneliti hati manusia karena Tuhan berdiam di dalam hati manusia. Jika seseorang bisa berbohong, menipu dengan akal dan kepandaiannya namun Tuhan tidak dapat ditipu karena Tuhan itu ada di dalam hati manusia yang terdalam. Betapapun liciknya seseorang, Tuhan tahu dan tidak ada yang tersembunyi bagi Dia. Yeremia 17:10 (TB)  Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya." 


Sahabat yang baik hati! Mari menarik pelajaran berharga dari kotbah ini, berhentilah mengandalkan manusia dan kekuatannya, tetapi semakin percaya dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Tuhan berdiam di hati, Dia tahu apa isi hati kita yang terdalam maka mari jalani kehidupan ini dengan hati tulus. Tuhan merancang masa depan orang yang beriman dan percaya kepadaNya. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 11 Februari 2022

HIKMAT YANG BENAR ADA DI DALAM ALLAH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7061516780586994/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 12 Februari 2022


*“HIKMAT YANG BENAR ADA DI DALAM ALLAH”*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


1 Korintus 2:10 (TB)  Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.


1 Corinthians 2:10 (UKJV)  But God has revealed them unto us by his Spirit: (o. pneuma) for the Spirit (o. pneuma) searches all things, yea, the deep things of God.


Ada banyak hal dapat terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari dan terkadang kita sulit untuk memahami segala rencana Allah dalam hidup kita. Ketika kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup seperti penyakit, penderitaan, dukacita, ketidakadilan, penindasan dan lain sebagainya, mungkin kita akan bertanya: “Mengapa semua ini terjadi kepada ku?, “Apakah aku ini adalah orang yang paling berdosa di muka bumi ini sehingga aku mengalami semua ini?”,  “Mengapa Engkau meninggalkan aku ya Tuhan?”, Mengapa Allah tidak adil padaku? dan sebagainya. Dalam hal ini, kita akan mulai mempertanyakan rencana Allah dalam hidup kita. Apakah yang sebenarnya Engkau rencanakan dalam hidupku ini ya Tuhan? Untuk memahami segala rencana Allah dalam hidup kita ini, kita memerlukan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang berasal dari Allah, Roh Penolong dan Roh Kebenaran. Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yoh.14:16-17; 26). 


Paulus dalam pelayanannya menyatakan kepada jemaat Korintus bahwa hikmat yang benar itu berasal dari Tuhan, bukan dari dunia ini dan bukan juga dari penguasa-penguasa dunia ini. Paulus juga menyatakan bahwa berdasarkan hikmat dari Allah inilah Paulus memberitakan firman Allah kepada seluruh jemaat. Hikmat itu berasal dari Allah, yang tersembunyi dan rahasia. Melalui hikmat yang berasal dari Allah inilah, para pemberita Injil dan orang-orang percaya dikuatkan dalam melakukan segala pelayanannya. “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor.2:9). Allah menyatakan semua itu melalui Roh kepada orang-orang percaya. Roh Allah inilah yang menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah sendiri yaitu jauh sebelum dunia ini dijadikanNya. Ini berarti, sebelum dunia dijadikanNya, Allah telah terlebih dahulu memiliki rancangan, yaitu karya keselamatan. Allah melakukan karya keselamatan terhadap dunia ini melalui kedatangan Yesus Kristus. 


Yesus datang ke dunia ini untuk melakukan karya keselamatan melalui kematian dan kebangkitanNya. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah sesuatu yang sulit diterima oleh akal dan pikiran. Namun, keduanya dinyatakan Allah kepada manusia. Hal tersebut dipahami oleh manusia bukan karena pengetahuan dan hikmat semata, melainkan oleh karena Roh Allah. Roh Allah itu menyelidiki segala sesuatu sampai hal-hal tersembunyi sekali pun. Roh Allah inilah yang menuntun manusia untuk mengetahui dan mengerti rahasia Allah, yaitu kematian dan kebangkitan Yesus Sang Juru Selamat. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah bukti kasih Allah dalam karya keselamatan yang dinyatakanNya kepada manusia yang berdosa. Tentu, kematian dan kebangkitan Yesus sulit dipahami oleh akal dan pikiran manusia. Namun, itu terjadi dan Allah memberikan RohNya kepada manusia untuk memahami segala rencana Allah terhadap dunia ini dan manusia berdosa. 


Sebagai orang yang telah menerima karya keselamatan itu, kita dipanggil untuk mengetahui, memahami dan mengerti hikmat Allah di dalam dunia ini di dalam RohNya. Kita harus senantiasa memohon pertolongan Allah untuk memahami segala rancangan Allah di dalam kehidupan ini, yang mudah dan sampai yang sulit untuk dimengerti. Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikian firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu (Yes.55:8-9). 


Allah sangat mengasihi manusia yang diciptakannya meskipun manusia itu jatuh ke dalam dosa. Dengan penuh kasih Allah menyatakan hikmatNya kepada manusia oleh Roh Nya. Roh inilah yang menyelidiki segala sesuatu, bahkan sampai kepada hal tersulit yang dipahami oleh manusia.


Jemaat Korintus saat itu telah jatuh kepada kesombongan intelektual dan spiritual. Ilmu filsafat yang mereka pelajari dan kuasai membuat mereka sombing dan menganggap rendah salib Kristus. Bagi mereka, salib adalah kebodohan. Pengalaman mereka berbahasa roh membuat mereka sombong dan merasa lebih rohani dari orang lain. Jadi, melalui nas ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa orang yang telah menerima Roh Allah, yaitu Roh Kudus, Roh Penghibur dan Roh Kebenaran itu terpanggil menjadi orang-orang yang mengetahui dan mengerti hikmat Allah. Jadi, jangan pernah sombong atas pengetahuan dan hikmatmu sendiri, karena hikmat yang benar hanya ada di dalam Tuhan. Dialah sumber hikmat utama bagi kita ciptaanNya. Melalui karya keselamatanNya di dalam Yesus Kristus, Allah telah menyatakan hikmatNya kepada kita orang-orang berdosa. Jadi, jangan pernah menyombongkan diri, karena tidak seorangpun manusia dapat menyediakan keselamatannya sendiri. Hanya Allah saja di dalam Yesus Kristus, sumber keselamatan kita. Marilah kita hidup berdasarkan tuntunan hikmat Tuhan Allah. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7).


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: RN

Kamis, 10 Februari 2022

DI DALAM KELEMAHANKU, ADA KEKUATAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7056012471137425/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Jumat, 11 Februari 2022


*DI DALAM KELEMAHANKU, ADA KEKUATAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 94 : 18 (TB) Ketika aku berfikir: “Kakiku goyang,” maka kasih SetiaMu ya TUHAN menyokong aku.


Psalms 94 : 18 (KJV) When I said, My foot Slippeth; thy mercy, O LORD, help me up


Sahabat yang baik hati, Alkitab mencatat bahwa pemazmur pernah dalam satu waktu mengalami situasi yang sulit didalam kehidupannya. Kekuatan dan semangatnya yang hampir habis, membuatnya tidak tahu lagi harus berbuat apa, tetapi ditengah situasi yang demikian pemazmur tahu bahwa dia mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Tuhan dengan kasih setiaNya menopang dan memberi kekuatan, sehingga pemazmur dapat mengungkapkan seperti nas hari ini “Ketika aku berfikir: “Kakiku goyang,” maka kasih SetiaMu ya TUHAN menyokong aku.” Kita tahu bahwa kaki merupakan bagian tubuh yang sangat penting, kaki yang akan membawa kita kemana saja tempat yang kita tuju. Terkadang kaki kita bisa mengalami gangguan, misalnya mungkin tidak kuat menahan beratnya tubuh kita, atau kaki kita yang lemah sehingga tidak dapat berjalan jauh. Bahkan yang sering membuat kaki kita goyang adalah masalah yang sedang kita alami, seolaholah kita tidak dapat melangkah karena pergumulan yang sedang terjadi, atau banyak hal lain yang membuat kaki kita goyang dan tidak tahan lagi untuk berjalan. Maka pada situasi tersebut kita sangat membutuhkan topangan dan dukungan agar dapat berjalan kembali.


Sahabat yang baik hati, sungguh luar biasa pemazmur menggambarkan penyertaan Tuhan didalam hidupnya. Ketika bagian yang sangat penting dalam tubuhnya (kakinya) lemah, pemazmur menyadari TUHAN lah yang menyokong memberikan kekuatan. Maka tidak ada alasan bagi pemazmur untuk tidak melanjutkan kehidupannya, walaupun sedang dalam kesulitan/kelemahan, karena didalam kelemahannya tersebut TUHAN lah yang menolong.


Sahabat yang baik hati, kita juga pasti memiliki masalah kehidupan yang berbeda-beda. Yang mungkin akan membuat kita merasa tidak kuat lagi dan ingin menyerah. Maka Firman TUHAN hari ini mengingatkan bahwa, sedalam apapun permasalahan kita, selemah apa kita, atau ketika bagian terpenting didalam hidup kita sudah tidak ada kekuatan lagi, harapan hidup kita tidak akan pernah hilang karena kita akan tetap memiliki kekuatan yang daripada TUHAN. Di dalam Matius 11 : 28 Tuhan berkata  “marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Selalu ada panggilan bagi orang-orang yang lemah, untuk datang kepada TUHAN karena “Dia memberi kekuatan kepada yang lemah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” Yesaya 40 : 29. Maka tugas orang-orang percaya ialah datang kepada TUHAN, sehingga kita dapat menyerukan didalam kelemahanku ada kekuatan karena TUHAN. Maka apapun pergumulan hidup dapat kita jalani dapat kita tanggung didalam TUHAN yang memberikan kekuatan kepada kita. Sahabatku, didalam situasi permasalahan kehidupan yang berbeda-beda, marilah bersamasama datang kepada TUHAN yang adalah sumber kekuatan kita.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim: BP

Rabu, 09 Februari 2022

ALLAH MENETAPKAN KITA UNTUK MENERIMA KESELAMATAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7050689948336344/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 10 Februari 2022


*ALLAH MENETAPKAN KITA UNTUK BEROLEH KESELAMATAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Tesalonika 5:9 (TB) “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”


1 Thesalonians 5: 9 (KJV) “For God hath not appointed us to wrath, but to obtain salvation by our Lord Jesus Christ,” 


Sahabat yang baik hati.

Semua orang yang mengaku percaya kepada Kristus Yesus, pasti dia adalah orang yang meyakini bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Kedatangan Tuhan yang kedua kali sejak zaman Gereja Mula-mula hingga saat ini masih sungguh dinantikan. Kedatangan-Nya adalah hal yang pasti akan terjadi, mengenai kapan waktu-Nya, itu adalah penentuan Tuhan sendiri.


Dalam masa penantian, jemaat di Tessalonika menjadi gelisah, karena ada beberapa anggota jemaat telah meninggal dunia, dan sebagian lagi menjadi bingung bersikap menghadapi ejekan dari orang-orang di sana mengenai kedatangan Kristus. Paulus menasehati bahwa kedatangan-Nya adalah hal yang pasti, dan kedatangan Kristus akan seperti kedatangan pencuri bagi mereka yang tidak berjaga-jaga. Paulus meneguhkan dan memotivasi jemaat agar tetap berjaga-jaga dan tidak terlelap dalam menantikan kedatangan Kristus. Justru mereka yang tidak berjaga-jaga akan mendapat penyesalan dan kekecewaan saat tiba waktu-Nya.


Mengapa perlu berjaga-jaga? Karena kita tahu bahwa Kristus pasti datang. Adalah suatu kelalaian besar jika kita tidak percaya akan kedatangan-Nya menggenapi janji-Nya. Tetapi berjaga-jaga bagaimana? Apakah kita tidak bisa menjalani kehidupan normal sebagaimana orang lain? Hal inilah yang diungkapkan Rasul Paulus dalam nas hari ini, bahwa orang yang percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang telah ditetapkan untuk menerima Keselamatan oleh Yesus Kristus, bukan murka-Nya di hari kedatangan-Nya. Hidupilah kehidupan sebagaimana kehidupan normal, tetapi perhatikanlah sikap hidup sebagai orang beriman, jangan kembali kepada kehidupan dalam kegelapan. Kehidupan yang kudus haruslah diperjuangkan, karena kita telah dikuduskan oleh Kristus. 


Berjaga-jaga bukan berarti mengasingkan diri atau tidak beristirahat, melainkan memelihara sikap hidup yang baik setelah mengenal kebenaran. Paulus menegaskan dalam perjuangan hidup kudus itu, kita telah dianugerahi perlengkapan untuk bertahan hidup dalam terang dan kekudusan. Iman dan Kasih adalah baju zirah (pakaian pelindung tentara) yang kuat. Kenakanlah pakaian (baju zirah) iman dan kasih, yang akan melindungi tubuh dari luka karena segala kejahatan dan sayatan kebencian/dendam. Pengharapan Keselamatan adalah pelindung kepala (ketopong) yang dasyat, yang akan melindungi hidup kita dari mati konyol karena serangan berbahaya. Ketopong keselamatan menolong kita tetap berpengharapan.  Lebih lengkap mengenai perlengkapan rohani yang berguna bagi kita dalam mempertahankan kehidupan kudus tertulis dalam Efesus 6: 13-17, yaitu: “berdiri tegap berikat pinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera, dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah”. 


Sahabat yang baik hati. 

Perlengkapan Rohani ini sangat penting agar kita selamat, terhindar dari celaka yaitu murka dan hukuman Tuhan. Allah menetapkan kita untuk beroleh keselamatan. Tapi kita sering kali lebih mengutamakan keinginan daging, nafsu duniawi sehingga kita jatuh ke dalam dosa. Allah telah menganugerahkan kita keselamatan dengan mengutus Yesus Kristus untuk menebus kita dari kegelapan dan dosa. Sekarang tergantung kepada kita, maukah kita bertahan dan berjaga sampai Kristus datang kelak, atau menyerah? Ingatlah firman Tuhan hari ini yang mengatakan: “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”. Tetaplah semangat, jangan gentar dalam menjaga kekudusan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Renungan (JZ)

Selasa, 08 Februari 2022

JANJI PENYERTAAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7045075345564471/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 9 Februari 2022


*JANJI PENYERTAAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Kejadian 46: 4 (TB)

"Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti"


Genesis 46: 4 (NIV)

I will go down to Egypt with you, and I will surely bring you back again. And Joseph’s own hand will close your eyes.


Sahabat yang baik, pernahkah saudara ragu bahkan takut akan perjalanan hidupmu di depan? Tentu semua orang pasti pernah merasakan hal itu. Hal ini wajar terjadi karena memang sesuatu yang ada di depan adalah rahasia yang tidak bisa kita tebak sebelumnya. Namun, keraguan dan rasa takut pasti akan sirna jika kita tahu ada sosok kuat dan berkuasa yang menyertai perjalanan kita ke depan.


Sahabat yang baik, Yakub adalah figur yang memiliki cerita perjalanan iman yang cukup menarik. Banyak hal yang dicatatkan Alkitab tentang perjalanan hidup Yakub, dimana dari semuanya itu Yakub dibentuk menjadi sosok pribadi yang tangguh dan memiliki iman yang kuat. Bahkan Yakub kemudian mendapatkan nama baru yaitu 'Israel' karena ia telah bergumul dengan Allah di Bet'el. Bahkan di masa tuanya Yakub juga semakin memelihara relasinya dengan Allah sehingga ia menjadi semakin berhikmat dan bijaksana. 


Hal ini terbukti ketika Yakub dan keluarganya berencana untuk berangkat ke Mesir karena terjadi kelaparan besar di tanah Kanaan. Yakub sebenarnya sadar bahwa Tanah Mesir bukanlah tempat yang aman bagi mereka, karena bangsa itu adalah bangsa yang tidak takut akan Allah. Namun karena Yakub tahu bahwa anaknya Yusuf yang dulu pernah dijual kakak-kakaknya ke Mesir, kini telah berkuasa di Mesir maka ia memberanikan diri berangkat dengan berharap Yusuf akan membantu keluarga mereka dari musibah kelaparan yang terjadi saat itu. Di tengah keraguan dan ketakutan yang Yakub rasakan, ia kemudian mengingat untuk membuat mesbah untuk berdoa dan meminta pertolongan Tuhan. Ia datang kepda Tuhan dan menyerahkan segalanya pada kemahakuasaanNya. Allah memahami jelas apa kekhawatiran dan ketakutan Yakub pada waktu itu. Itulah sebabnya Allah berkata kepada Yakub: "Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti"


Sahabat yang baik, satu hal yang harus kita sadari sebagai orang yang hidup dekat dengan Tuhan adalah bahwa Tuhan menjamin hidup dan masa depan umat kesayanganNya. Jaminan inilah yang harusnya membuat rasa ragu dan takut berganti menjadi rasa aman dan tenang dalam perlindungan dan penyertaan Tuhan. Kepada Yakub Allah telah membuktikan janji penyertaanNya, bahkan bukan hanya sekadar menyertai saja, Allah bahkan memelihara hidupnya, mencukupkan segala kebutuhan Yakub dan keluarganya. Allah tidak akan membiarkan Yakub melewati segala rintangan dalam perjalanannya seorang diri, Allah bukan hanya berjanji akan menyertainya sampai ke Mesir, bahkan Allah juga akan menyertai Yakub pulang ke tanah Kanaan.


Perjalanan di depan sana memang penuh dengan rintangan dan hambatan. Masa depan pun belum bisa ditentukan. Namun janji penyertaan Tuhan seperti yang Allah ungkapkan kepada Yakub harusnya membuat kita orang-orang yang percaya kepadaNya merasa tenang dan optimis menjalani hidup ke depan. Yesus juga pernah mengungkapkan janji penyertaanNya sebelum Ia naik ke surga. Yesus berkata kepada murid-muridNya pada saat itu "dan ketahuilah, Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28: 20).  


Oleh karena itu, ketika rasa takut dan ragu menghantui kita apalagi di masa sulit akibat pandemi covid-19 ini, datanglah pada Tuhan dalam doamu, serahkan segalanya pada kemahakuasaan Tuhan dan biarkan Tuhan campur tangan akan hidup dan perjalananmu. Sebab, bagaimanapun besarnya rintangan yang akan kita temui di perjalanan kita di depan sana, kita pasti akan menang melewatinya bersama dengan Allah yang setia menyertai kita selamanya. Bersama Tuhan kita aman, bersama Tuhan ada masa depan. Amin


Salam Tim 12: MHS

Senin, 07 Februari 2022

MENABURKAN KEBENARAN DENGAN DAMAI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7039737002764972/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 08 Februari 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*KEBENARAN DITABURKAN DALAM DAMAI*


Yakobus 3: 18 

Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 


James 3: 18 NKJV

Now the fruit of righteousness is sown in peace by those who make peace.


Keinginan menjadi orang yang berhikmat adalah baik. Berhikmat dalam pemikiran, berhikmat dalam pembicaraan bahkan juga dalam perdebatan. Berdebat adalah hal yang dapat mendatangkan kedewasaan jika pemikiran orang yang berdebat tersebut positif menanggapi debat mereka. Tetapi berdebat dapat menjadi pemicu renggangnya hubungan jika disikapi dengan pemikiran yang negatif, dimana sering sekali bergeser hal utama dalam debat tersebut menjadi soal harga diri, kepentingan diri sendiri dan keinginan menang. Berhikmat dalam sebuah pembicaraan adalah sangat baik sehingga cara penyampaian melalui perkataan akan berdampak baik dan kebenaran dalam perkataan tersebut akan dapat diterima oleh orang yang mendengarkan perkataan. 


Pernahkah anda mengenal seorang yang mengaku bijaksana tetapi bertindak bodoh? Hikmat yang benar dapat diukur melalui karakter seseorang. Sama seperti anda dapat mengenali pohon dari buahnya, demikian juga anda dapat menilai himat anda dari cara bertindak anda. Kebodohan akan menimbulkan kekacauan, tetapi hikmat membawa damai dan kebaikan. Apakah kita termasuk orang yang tergoda memperbesar konflik, meneruskan gosip, atau memanas-manasi perselisihan? Ucapan yang hati-hati dan menarik serta perkataan yang bijaksana dan penuh kasih adalah benih perdamaian. 


Allah sungguh sangat mengasihi orang-orang yang membawa damai. Yesus juga mengatakan: “berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9) 

Hati yang damai akan mengarahkan kita untuk menjadi pembawa damai dan dalam damai inilah akan ditaburkan buah kebenaran. Cara juga sangat menentukan apakah hal yang kita perkatakan atau lakukan akan menghasilkan buah.  Sebagaimana yang disoroti oleh Yakobus ini adalah tentang iri hati, mementingkan diri sendiri. Jika kedua hal ini ada dalam diri kita dan ditambah dengan dosa-dosa lidah dengan tidak menjaga perkataan kita, maka hanya akan menghasilkan kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Orang yang mementingkan diri sendiri dan mengijinkan iri hati ada dalam dirinya tentu jauh dari damai, oleh karena itu tidak mungkin dia dapat menghasilkan buah kebenaran dalam dirinya. Sebab buah kebenaran hanya ada ditaburkan dalam damai. 


Sahabat yang baik hati, orang yang memiliki damai adalah orang-orang yang beres hubungannya dengan Tuhan dan juga dengan sesama manusia. Dia tidak memiliki ganjalan untuk berhubungan dengan Tuhan dan juga sesama manusia. Sebaliknya orang yang jauh dari damai perlu sekali merenungkan bagaimana hubungannya dengan Tuhan dan juga sesama manusia. Sebab hati yang dipenuhi damai sejahtera akan memudahkan kita berkomunikasi dengan siapa saja. Yakobus sepertinya menggunakan istilah "damai" untuk membicarakan mengenai kondisi hubungan yang dibangun secara sehat tanpa perselisihan dan pertengkaran. Dengan demikian, Yakobus melihat bahwa hikmat yang diajarkan akan efektif (menghasilkan buah kebenaran), jika disampaikan tanpa pertengkaran.


Kita mengetahui dan percaya bahwa sumber damai adalah Allah. Roma 16:20 “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!”, dengan damai yang berasal dari Allah yang berkuasa atas hati dan pikiran memampukan kita untuk mengalahkan segala kejahatan dan menghasilkan buah kebenaran. Damai yang ada pada kita juga adalah sebagai buah Roh Kudus yang menyertai kita senantiasa. Maka kehadiran kita adalah kehadiran yang membawa damai. Jangan menjadi orang yang selalu “didamai-damaikan” oleh orang lain karena iri hati dan mementingkan diri sendiri yang mungkin berkuasa atas diri kita. 


Segala sesuatu yang kita lakukan, yang kita perkatakan dimotivasi oleh damai yang ada dalam diri kita. kita menginginkan kedamaian memenuhi hidup kita dan juga sesama sebagai buah dari hubungan kita yang sudah diperdamaikan dengan Allah Bapa. Kebenaran Allah akan semakin nyata melalui damai yang dianugrahkan di dalam kita. Berhikmat dan bertindak dalam damai adalah hal yang diinginkan Allah ada dalam diri kita. Kedua hal ini dapat diwujudkan ketika kita berbicara, ketika kita menyelesaikan masalah dan ketika kita menghadapi segala hal yang terjadi dalam hidup kita dan sesama. 

Sahabat yang baik hati, hendaknya buah kebenaran yang ditaburkan dalam damai akan semakin memenuhi hati dan pikiran kita. Sehingga iri hati, mementingkan diri sendiri dan perkataan yang tidak baik tidak memiliki ruang sedikitpun di dalam hati kita. Tuhan Allah yang Mahabaik memampukan kita untuk menjadi pembawa damai dan menaburkan kebenaran dalam damai yang kita bawa ke tengah dunia ini. 

 Amin

 

 Salam Tim penulis: MP

Minggu, 06 Februari 2022

NANTIKAN DIA DENGAN SABAR

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7034463789958960/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 7 Februari 2022


*NANTIKAN DIA DENGAN SABAR*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati. Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Mazmur 37:7 (TB) Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.


Psalm 37:7 (RWV) Rest in the LORD, and wait patiently for him: fret not thyself because of him who prospereth in his way, because of the man who bringeth wicked devices to pass.


Sahabat yang baik hati! Terkadang kita merasa hidup ini tidak adil, ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika kita melihat kenyataan bahwa orang jahat dan berbuat curang hidupnya lebih berhasil dari kita. Sebaliknya ketika kita melakukan kejujuran dan kebenaran, hidup kita malah jauh dari keberhasilan, bahkan seringkali orang benar menjadi “kambing hitam” dan disalahkan. Sehingga kita mudah sekali menggelisahkan diri kita sendiri dengan ketidakpuasan dan ketidakpercayan yang tidak berguna, sehingga kita sering membuat keputusan yang salah. Pemazmur ingin mengingatkan kita agar terus percaya kepada Allah: 


1. “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia (ay. 7), artinya, terimalah segala yang Ia perbuat dan berserahlah di dalam semua itu, sebab itulah yang terbaik, semua itu telah ditentukan oleh-Nya. Berpuaslah oleh karena Dia akan tetap membuat segalanya mendatangkan kebaikan bagi kita, meskipun kita tidak tahu bagaimana atau dengan cara apa TUHAN perbuat dalam hidup kita. “Berdiamlah di hadapan Tuhan (begitulah arti perkataan itu), bukan diam yang penuh kemurungan, tetapi diam dalam penyerahan diri. Sabar dalam menanggung apa yang ditaruh di atas pundak kita, dengan pengharapan menantikan sesuatu yang dijanjikan kepada kita, bukan saja merupakan kewajiban, melainkan juga merupakan keuntungan bagi kita sendiri. Bersikap sabar seperti itu justru akan membuat kita selalu tenang. Juga ada alasan kuat untuk bersikap sabar demikian, sebab hal itu berarti mendapatkan keuntungan pada saat melaksanakannya. Nantikanlah Tuhan dengan menyerahkan semuanya kepadaNya.


2. Biarlah kita tidak menjadi resah dengan segala yang kita lihat di dunia ini: “Jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, yang terus berkembang dan kian kaya serta jaya di duni ini, padahal ia jahat. Begitu pula terhadap yang melakukan kejahatan dengan kuasa dan kekayaannya, atau terhadap orang yang melakukan tipu daya melawan orang benar dan saleh, sekalipun mereka tampanya berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan dan membuat apa yang mereka inginkan dan membuat orang benar tertindas. Urusan orang Fasik itu adalah urusan Tuhan. Pemazmur menyebut kebahagiaan orang fasik itu semu, tidak abadi dan tidak nyata. Pada waktunya mereka akan lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuhan hijau (ay.3). Dengan kata lain, ada waktunya Tuhan menyatakan kehendaknya kepada orang fasik itu yakni penghukuman. Jangan bereaksi apa-apa, berdiam dirilah. Urusan orang fasik itu adalah urusan Tuhan.


3. Urusanmu adalah urusan Tuhan. Menyerahkan diri kepada Allah bermakna bahwa kita bersedia “diatur” oleh Allah. Apa yang akan “diatur” Allah untuk orang benar adalah kebaikan. Hal ini nampak pada ayat 4 bacaan kita, yakni TUHAN akan memberikan apa yang menjadi keinginan hatimu. Bagian ini menarik, jika dihubungkan dengan kalimat awal ayat 7 “berdiam dirilah di hadapan Tuhan”. Berdiam bukan saja tidak melakukan apa-apa, tapi tersirat tidak mengatakan apapapun. Tuhan tahu isi hati dan dia mengerti yang dibutuhkan. Yang dibutuhkan hanyalah percaya, sebab Tuhan pasti bertindak (ay.5).


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim: FS

Sabtu, 05 Februari 2022

MENJADI MURID DAN PENJALA MANUSIA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7029230277148978/?sfnsn=wiwspmo

KOTBAH MINGGU V SETELAH EPIPHANIAS, 6 Februari 2022

Nas: Markus 1:16-20


*MENJADI MURID DAN PENJALA MANUSIA*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, salah satu hal yang harus disadari orang percaya adalah panggilan seorang murid. Kita dipanggil Yesus Kristus menjadi murid dan  dijadikan menjadi penjala manusia. Seperti seorang penjala menangkap ikan demikianlah orang Kristen dipanggil untuk memenangkan orang menerima Injil dan mengikut Yesus. 


Penjala manusia ini menjadi satu istilah penting. Tidak mungkin seorang penjala mendapatkan ikan tanpa usaha dan berbuat. Mulai dari mendayung perahu, menebarkan jala dan menarik jala tersebut. Nelayan harus berhadapan dengan cuaca dan musim serta ombak yang sewaktu-waktu bisa menghempaskan perahu. Demikianlah panggilan seorang murid Kristus harus diikuti dengan usaha, kerja keras, doa dan keberanian menghadapi tantangan.


Kotbah Minggu ini kita temukan juga nas paralel di dalam Matius 18:15-25 dan Lukas 5:1-11. Intinya sama-sama menceritakan bagaimana Yesus memanggil murid-muridNya dan berseru: mari ikutlah Aku dan mereka pun mengikut Yesus.


*1. Ikutlah Aku!*

Nelayan menjadi murid-murid pertama dari Tuhan Yesus. Dari segi status sosial nelayan mungkin orang pinggiran, masyarakat pra sejahtera dan tidak diperhitungkan orang. Namun Yesus berbeda, nelayan adalah orang-orang yang berhati mulia dan dipanggil Tuhan Yesus menjadi muridNya.


Di dalam Konteks Injil Matius dan Lukas para nelayan ini mengalami suatu kehampaan. Mereka tidak punya tangkapan apa-apa, padahal mereka orang yang berpengalaman dan ahli soal menangkap ikan.  Seharian menangkap ikan namun tak dapat apa-apa sungguh suatu keadaan yang menggambarkan kekosongan. Yesus mengajak mereka bertolak lebih dalam dan mencampakkan jalanya. Apa yang terjadi jalanya hampir robek karena ikan tangkapnnya sangat banyak. Atas kejadian ini mereka takjub dan sujud dihadapan Yesus (baca paralel Lukas 5:1-11 dan Mat 18:15-25). Maka Yesus pun mengajak mereka: "Mari ikutlah Aku, Aku akan menjadukan kamu penjala manusia." 

Suatu panggilan perubahan: selama ini penjala manusia, yang menangkap ikan untuk kebutuhan  dirinya sendiri, menjadikannya menjadi penjala manusia suatu status baru untuk bekerja dan melayani orang agar berkenan ikut dalam kerajaan Sorga. Panggilan dari hidup yang berorientasi kepada diri sendiri menjadi hidup yang berorientasi kepada kehendak Allah. Itulah status baru dari penjala ikan kepada penjala manusia. 


*2. Konsekwensi Mengikut Yesus!*

Satu buku menarik dari Dietrich Bonhoeffer adalah "The Cost of Disciple", - jika diterjemahkan "harga seorang murid". Boenhoffer adalah teolog muda di Jerman yang menentang Adolf Hitler. Baginya tindakan Hitler adalah tindakan diabolis (iblis) karena mengangkat permusuhan dan membunuh banyak kaum Yahudi di Jerman. 

Dietrich Bonhoeffer mengalami tantangan, mereka ditangkap dan dipenjara. Beberapa mereka harus meninggal Jerman dan menyeberang ke Amerika. Namun Bonhoeffer menolak tawaran meninggal Jerman. Di Penjara dia menuliskan pemikiran-pemikiran kritis untuk mencerahkan Jerman. Adolf Hitler akhirnya mengeksekusi mati Bonhoeffer, namun ide dan gagasannya tidak pernah mati. Teologi Bonhoeffer hidup dan diabadikan orang Jerman dengan adanya monumen Dietrich Bonhoeffer di Wuppertal Jerman. Sebaliknya setelah proses panjang justru Jerman menyadari kejahatan Hitler dan membuat peraturan tidak membuat nama Adolf Hitler di seluruh jajaran Jerman. Simbol-simbol dan gaya Hitler dinyatakan terlarang  Bonhoeffer bisa mati tetapi hidup dan karyanya tidak pernah mati. Itulah tingginya dan mahalnya harga seorang murid, taat dan setia mengikuti panggilan Yesus Kristus.


Mengikut Yesus memiliki Konsekwensi, meninggal apa yang menghambat mengikuti Yesus. Yesus menyampaikan kepada murid-muridMatius 10:37-38 (TB)  Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.


Dengan demikian Konsekwensi mengikut berarri Yesus menjadikan Yesus yang utama diatas segalanya. 


Dalam kotbah ini, murid-murid pertama segera meninggalkan jala, perahu dan orangtuanya. Ini suatu respon dari murid-murid yang pertama: mereka tidak punya alasan untuk menunda-nunda mengikuti Yesus, mereka tidak menunggu waktu lagi tetapi saat itu juga mengambil keputusan untuk mengikut Yesus. Ini suatu sikap yang harus kita teladani panggilan perbuatan baik harus segera kita lakukan, bukan menunggu atau berdalih dengan berbagai alibi dan apologi tetapi segera menjawab ya saya bersedia. Bersedia meninggalkan kehidupan buruk, kebiasaan yang tidak baik kepada suatu kehidupan yang mulia yaitu hidup di dalam kasih karunia Allah, kehidupan seorang murid yang mengikuti jejak kaki Yesus. Jika kita berlama-lama kita bisa ketinggalan jejak kakinya.


*3. Bagaimana kita mengikut Yesus masa kini;*

Masa pandemi ini membuka mata kita semua bahwa di dunia ini sangat dekat dengan ketidak pastian. Setiap orang mendapatkan kesusahan tersendiri namun ada juga peluang yang bisa di raih. Menghadapi perubahan (shifting) dan pandemi ini setiap orang harus harus memiliki inovatif, kreatif dan taat. 


*Inovatif* seturut dengan dunia kita yang menghadapi new normal kita harus move on. Apa yang biasa dulu menurut kita baik terpaksa harus menerima suatu adaptasi baru. Jika dulu berkumpul dan cengkerama dengan kawan-kawan harus terbatas oleh jaga jarak. Bersalam dan cipika-cipiki saat jumpa dengan sahat saat ini hanya isyarat salam COVID.  *Kreatif* dengan mempergunakan sumber daya yang ada kita bisa melakukan aktifitas. Saya melihat di masa PANDEMI ini ada banyak pelayan yang kreatif, membuat YouTube untuk dapat di follow orang dan berguna. Saya senang sekali atas fenomena ini setiap pelayan dan gereja menyediakan renungan dalam bentuk YouTube atau multi media lainnya. Namun menurut saya harus Kristus yang kita utamakan bukan mengejar like dan subscribe. Kita buka mau menjadi Yuotuber tetapi tetap seorang murid untuk menjala manusia mengikuti kehendak Allah.

*Taat* dan patuh merupakan kata yang sering disampaikan lewat pengumuman, himbauan dan nasihat. Taat dan patuh pada protokol kesehatan karena dengan 5 M dapat memutus mata rantai COVID.


Dengan demikian menjadi murid Kristus yang inovatif (move on), kreatif dan taat menjadi budaya baru kita di masa PANDEMI ini. Demikianlah juga dalam mengikuti Yesus di masa kini.  Tentu panggilan menjadi anak-anak Allah, Anak-anak terang melakukan firman dalam kehidupan sehari-hari. Mengikuti panggilan Yesus bukan seperti orang banyak hanya menunggu keuntungan dari tindakan Yesus, namun harus sungguh-sungguh menjadi murid yang mau dan bersedia melayani dan bekerja sungguh-sungguh demi kemuliaan Tuhan seperti murid-muridNya. Mengikut Yesus menerima tugas dan tanggung-jawab menjadi pembawa damai dan hidup rukun dalam saling menghargai dan menghormati. Sehingga lingkungan kita dan dunia kerja kita diterangi oleh Firman. 


Sahabat yang baik hati, hari-hari ini kita membaca dan mendengar berita akan trend naiknya yang kena COVID, doa kami tetap semangat dan berjuang untuk melawan COVID ini. Bagi anggota yang belum kena mari taat dan patuhi protokol kesehatan.

Tuhan Yesus memberkati kita semau!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 04 Februari 2022

BUKAN OLEH MANUSIA TETAPI OLEH TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/7023858521019487/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 5 Feb 2022


*BUKAN OLEH MANUSIA TETAPI OLEH TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati. Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Galatia 1:1 (TB)  Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,


Galatians 1:1 (RWV)  Paul, an apostle, (not from men, neither by man, but by Jesus Christ, and God the Father, who raised him from the dead;)


"Apologic Letter" demikian beberapa teolog PErjanjian Baru menyebutkan surat Galatia ini. "Apologic Letter" artinya surat pembelaan. Di dalam surat ini ada pembelaan Paulus atas berbagai serangan para pemberita-pemberita "injil yang lain". Mereka memberitakan Injil berbeda dengan Injil yang diajarkan oleh Paulus, atas hal inilah Paulus mengecam keras dengan berkatan: Galatia 1:6-8 (TB)  Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia."


Selain memberitakan 'injil yang lain' lawan-lawan Paulas juga menyerang pribadi Paulus. Ada banyak issu yang dibuat untuk mengacaukan jemaat, diantaranya: yang tidak rasul lah karena Paulus bukan dari salah satu dari kedua belas murid. Irlah sebabnya diawal Paulus berkata dia menjadi rasul bukan oleh manusia tetapi oleh Kristus. Dia menjadi rasul bukan untuk manusia tetapi untuk Kristus. Yesus menangkap Paulus dan dijadikan menjadi rasul. Jika kedua belas rasul diajar secara langsung oleh Yesus melalui pengajaran. Paulus menjadi rasul melalui penyataan. Galatia 1:11-12 (TB)  Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. 

Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.


Kejadian yang dialami oleh Paulus di jemaat Galatia menjadi pelajaran penting bagi kita semua dalam menjalani pelayanan. Lakukanlah pekerjaan dengan tulus.  Ada orang yang kecewa setelah banyak berbuat namun semakin banyak tantangan. Sudah melakukan yang terbaik tetapi banyak kritik dan komentar yang miring disana sini.  Bahkan ada orang yang kecewa seolah perbuatan baiknya tidak mendapatkan pujian. Sikap demikian merupakan pekerjaan yang tidak murni.


Melayani di dalam Tuhan harus denagn tulus, bukan untuk kepentingan diri dan pujian pada diri sendiri. Perhatikanlah, jika seseorang berbuat baik, namun tidak mendapat pujian dari orang maka akan bersungut-sungut dan seolah apa yang dilakukannya sia-sia. Namun berbeda dengan orang yang mengabdi dengan tulus, seberat apapun tantangan dia tidak surut tetapi akan terus terpadu dan termotivasi melakukan yang terbaik. 


Mengapa Paulus kuat mengahadapi lawan-lawannya? Kuncinya adalah Paulus melakukan semua pekerjaannya bukan untuk manusia tetapi kepada Tuhan. Paulus melayani bukan oleh manusia tetapi oleh Kristus yang menjadikan dia sebagai rasul.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...