TUHAN PAHLAWAN YANG MEMBERI KEMENANGAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tujan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 01/02/2018
Zefanya 3:17 (TB) TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
Zephaniah 3:17 (RSV) The LORD, your God, is in your midst, a warrior who gives victory; he will rejoice over you with gladness, he will renew you in his love; he will exult over you with loud singing.
Dalam zaman kerajaan kuno, Pahlawan dalam peperangan adalah kunci utama memenangkan pertempuran. Pahlawan ini adalah seseorang yang dianggap memiliki kemampuan luar biasa diatas kemampuan manusia biasa. Seorang pahlawan akan maju ke medan pertempuran dengan segala kekuatan dan kesaktiannya mengalahkan musuh. Pasukan perang akan bersemangat jika pahlawan mereka berada bersama mereka menghadapi musuh. Keberanian dan percaya diri akan bertambah jika mereka bersama dengan pahlawan perangnya.
Hal seperti ini juga yang dijelaskan oleh nabi Zepanya untuk menyakinkan umat Allah menghadapi musuh-musuhnya. Allah adalah pahlawan mereka yang hadir di tengah-tengah mereka menghadapi musuh. Jika Allah di pihak kita siapakah musuh yang menentang kita? (Band Rom 8:31). Allah itu gagah dan perkasa, Dia adalah pahlawan gemilang dalam peperangan. Mazmur 24:8 (TB) "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
Zepanya melayani zaman Raja Yosia dan raja-raja terakhir di Yehuda. Mungkin sejajar dengan jaman Yeremia dan nabi-nabi kecil lainnya pada masa menjelang Yehuda ke pembuangan. Tema hari Tuhan sangat penting bagi Zepanya: penghukuman Tuhan atas bangsa-bangsa dan umatNya. Zepanya dalam pasal 2 juga menyampaikan nubuatan hukuman kepada beberapa negara: Filisyin, Moab dan Amon, Assyur dan Mesir. Hal ini menyakinkan umat Allah bahwa Allah berperang demi umatNya dan akan memberikan hukuman bagi bangsa asing yag mengancam dan menekan umat Israel.
Tuhan pahlawan bagi umatNya bukan saja pembawa kemenangan dalam perang tetapi memberikan sukacita, membaharui umatNya dan penuh sorak-sorai. Peristiwa yang membawa kemenangan harus memperbaharui mereka, berubah untuk kebih taat memelihara perintah Allah.
Sahabat yang baik hati! Siapakah pahlawan kita dalam perjalanan hidup kita? Pernah seorang ibu memposting anak kebanggaannya yangbulang tahun dan menyebutkan: "selamat ulang tahun ya pahlawanku!" Pahlawan disini adalah harapan yang besar dan kebanggaan. Pembawa nama yang harum dan kejayaan keluarga. Mungkin setiap orang memiliki perbwdaan hal siapa pahlawannya dalam hidupnya, yang memotivasi dan membuat hidupnya bersemangat dan bergembira. Saat ini firman Tuhan hadir dan memberitahukan Allah sendirilah pahlawan kita yang memberikan kemenangan dalam perjuangan hidup kita masing-masing. Jangan kecut dan tawar hati, Tugan pahlawan kita bagi orang yang dikasihiNya.
Sahabatku, di manapun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin!
Salam #nekson m simanjuntak
Rabu, 31 Januari 2018
Selasa, 30 Januari 2018
SEJAUH TIMUR DARI BARAT
SEJAUH TIMUR DARI BARAT
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 01/02/2018
Mazmur 103:12 (TB) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Psalm 103:13 (RSV) as far as the east is from the west, so far does he remove our transgressions from us.
Salah satu perusak hubungan atau relasional yang baik adalah kesalahan atau pelanggaran. Jika seseorang melakukan kesalahan pasti akan ada rasa takut, sebagaimana ungkapan: 'takut karena salah, berani karena benar.' Itu adalah alamiah di dalam diri siapapun. Kalau pun ada orang yang berani sudah salah kni namanya mencoba memberanikan diri, namun nuraninya tetap menyatakan rasa bersalah.
Hubungan manusia dengan Allah juga demikian, manusia telah melakukan pelanggaran terhadap Allah, manusia takut akan murka dan hukumanNya. Hal.itu lita lihat pada kisah Adam dan Hawa yang telah melanggar Perintah Tuhan. setelah mereka jayuh dalam dosa, mereka takut dan bersembunyi dari hadapan Allah. Allah marah terhadap pelanggaran, namun kasihnya jaub lebih besar dari amarahNya. Itulah yangbdigambarkan dalam isi Mazmur 103 ini, kasih Allah jauh lebih besar dari pelanggaran kita.
Mazmur 103 merupakan salah satu mazmur yang paling indah dari 150 mazmur yang ada. Dialam Mazmur 103 kita menemukan hakekat Allah sebagai pengasih, penyabar, mengampuni dan penuh kasih sayang. Tidak yang dapat dibandingkan bagaimana kasih Allah terhadap umat yang dikasihiNya. Seperti langit dan bumi demikian kasihNya, dan pengampunanNya. Atas kasihNya yang besar Tuhan telah menjauhmannpelanggaran kita jauh-jauh. Jauhnya tak kepalang tanggung yaitu sejauh timur dari barat: suatu jarak yang yak terhingga. Tuhan itu panjang sabar dan penuh belas kasiha , Tuhan membuang jauh segala pelanggaran-pelanggaran kita.
Marilah kita simat syair-syair berikut ini:
Mazmur 103:8-12 (TB)
TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Semuang ungkapan-ungkapan ini menunjukkan begitu dalamnya pemahaman pemazmur atas Kasih Allah terhadap orang yang dikasihiNya. Cakrawala berpikir pemazmur begitu dalam, dia memakai alam sekitar untuk menuangkan daya imajinasi tentang sifat dan hakekat Allah yang maha pengampun. Allah tidak mengingat-ingat kesalahan dan pelanggaran kita. PengampunanNya adalah tanpa syarat. Pelanggaran kita tidak menjadi penghalang untuk menerima kasih karuniaNya karena pelanggaran kita telah dibuang jauh-jauh. KasihNya lebih besar dari pelanggaran kita. Pengampunannya memulihkan hubungan kita kepada Allah.
Sahabat yang baik hati, Nats renungan pagi ini adalah kabar gembira bagi kita semua. Allah tidak mengingat-ingat pelanggaran kita, kita semua diberi pengampunan. Pengampunannya adalah tanpa syarat, dosa kita tidak jadi penghalang bagi kita menerima kasih karuniaNya. Jika Tuhan mengampuni dan membuang pelanggaran kita adalah baik jika kita memperbaiki diri melakukan apa yang menyukakan hati Tuhan. Sebagaimana Yesus mengampuni seorang perempuan yang harus dihukum rajam, Yesus berkata: "pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi." (Yoh 8:11)
Sahabat yang baik hati terimalah pengampunan Tuhan dalam hidupmu, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin!
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 01/02/2018
Mazmur 103:12 (TB) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Psalm 103:13 (RSV) as far as the east is from the west, so far does he remove our transgressions from us.
Salah satu perusak hubungan atau relasional yang baik adalah kesalahan atau pelanggaran. Jika seseorang melakukan kesalahan pasti akan ada rasa takut, sebagaimana ungkapan: 'takut karena salah, berani karena benar.' Itu adalah alamiah di dalam diri siapapun. Kalau pun ada orang yang berani sudah salah kni namanya mencoba memberanikan diri, namun nuraninya tetap menyatakan rasa bersalah.
Hubungan manusia dengan Allah juga demikian, manusia telah melakukan pelanggaran terhadap Allah, manusia takut akan murka dan hukumanNya. Hal.itu lita lihat pada kisah Adam dan Hawa yang telah melanggar Perintah Tuhan. setelah mereka jayuh dalam dosa, mereka takut dan bersembunyi dari hadapan Allah. Allah marah terhadap pelanggaran, namun kasihnya jaub lebih besar dari amarahNya. Itulah yangbdigambarkan dalam isi Mazmur 103 ini, kasih Allah jauh lebih besar dari pelanggaran kita.
Mazmur 103 merupakan salah satu mazmur yang paling indah dari 150 mazmur yang ada. Dialam Mazmur 103 kita menemukan hakekat Allah sebagai pengasih, penyabar, mengampuni dan penuh kasih sayang. Tidak yang dapat dibandingkan bagaimana kasih Allah terhadap umat yang dikasihiNya. Seperti langit dan bumi demikian kasihNya, dan pengampunanNya. Atas kasihNya yang besar Tuhan telah menjauhmannpelanggaran kita jauh-jauh. Jauhnya tak kepalang tanggung yaitu sejauh timur dari barat: suatu jarak yang yak terhingga. Tuhan itu panjang sabar dan penuh belas kasiha , Tuhan membuang jauh segala pelanggaran-pelanggaran kita.
Marilah kita simat syair-syair berikut ini:
Mazmur 103:8-12 (TB)
TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
Semuang ungkapan-ungkapan ini menunjukkan begitu dalamnya pemahaman pemazmur atas Kasih Allah terhadap orang yang dikasihiNya. Cakrawala berpikir pemazmur begitu dalam, dia memakai alam sekitar untuk menuangkan daya imajinasi tentang sifat dan hakekat Allah yang maha pengampun. Allah tidak mengingat-ingat kesalahan dan pelanggaran kita. PengampunanNya adalah tanpa syarat. Pelanggaran kita tidak menjadi penghalang untuk menerima kasih karuniaNya karena pelanggaran kita telah dibuang jauh-jauh. KasihNya lebih besar dari pelanggaran kita. Pengampunannya memulihkan hubungan kita kepada Allah.
Sahabat yang baik hati, Nats renungan pagi ini adalah kabar gembira bagi kita semua. Allah tidak mengingat-ingat pelanggaran kita, kita semua diberi pengampunan. Pengampunannya adalah tanpa syarat, dosa kita tidak jadi penghalang bagi kita menerima kasih karuniaNya. Jika Tuhan mengampuni dan membuang pelanggaran kita adalah baik jika kita memperbaiki diri melakukan apa yang menyukakan hati Tuhan. Sebagaimana Yesus mengampuni seorang perempuan yang harus dihukum rajam, Yesus berkata: "pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi." (Yoh 8:11)
Sahabat yang baik hati terimalah pengampunan Tuhan dalam hidupmu, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin!
Salam
#nekson m simanjuntak
Senin, 29 Januari 2018
IMAN DAN PERBUATAN BAIK
IMAN HARUS BERBUAH
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi. Selasa, 30/01/2018
Yakobus 2:17 (TB) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
James 2:17 (RSV) So faith by itself, if it has no works, is dead.
Ada hal yang dikoreksi Yakobus dalam iman kekristenan jemaat mula-mula. Dimana ada sebahagian jemaat salah memahami pandangan Paulus yang menekankan bahwa keselamatan itu tidak kita peroleh dari perbuatan baik tetapi kita terima dengan beriman kepada Yesus Kristus. Keselamatan adalah anugerah Allah semata bukan karena usaha manusia. Pandangan ini disalah pahami, bahwa cukup dengan mengaku beriman kepada Yesus kita sudah diselamatkan tidak perlu berbuat baik dan tidak perlu peraturan agama. Sehingga cenderung anomia (anti hukum dan peraturan) yang menuntut orang melakukan perbuatan baik.
Paulus memang benar menekankan bahwa keselamatan hanya oleh iman, namun keselamatan itu harus dikerjakan sebagaimana dikatakan dalam Filipi 2:12 (TB) "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,"
Bahkan harus berbuahkan buah-buah roh sebagaimana dalam Galatia 5:22-23 (TB) "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Pandangan Paulus ini jelas bahwa perbuatan baik bukan syarat menerima keselamatan, namun suatu keharusan bagi orang yang beriman untuk melakukan perbuatan baik atau melakukan kehendak Allah. Iman harus berbuah, yaitu perbuatan baik. Inilah yang ditekankan oleh Jakobus bahwa iman jika tidak disertai dengan perbuatan pada hakekatnya mati. Iman bukan hanya sebatas pengakuan (confession) tetapi harus berbuat (deeds). Apalah artinya kita mengaku percaya pada Yesus namun tidak mengikuti apa yang dikehendaki Yesus. Sulit memang mendialogkan pendapat Paulus dan Yakobus, namun satu sintesa yang kita buat adalah bahwa iman harus berbuah. Kita sependapat dengan Paulus keselamatan tak dapat diperoleh oleh budi dan perbuatan baik. Itu adalah anugerah yang kita terima melalui iman. Tetapi sebagai orang beriman harus berbuah kebaikan. Perbuatan baik yang terpancar dari hidup orang percaya adalah bukti iman
Untuk membandingkan ini cobalah kita bandingkan kasus sederhana dalam suatu keluarga: seorang suami mengaku sayang sama isterinya, namun apa yang terjadi jika hanya sebatas kata-kata. Tidak memberikan perhatian, janji selalu ingkar, tak pernah sama sekali memperhatikan keadaan isterinya, setiap jumpa yang dialami adalah marah-marah, selalu ingkar janji dan tidak peduli akan apa yang terjadi dalam rumah tangga dan anak-anaknya. Dia asyik dengan dirinya sendiri dan menghabiskan penghasilannya untik dirinya sendiri. Maka cukupkan dengan kata-kata? Sama sekali tidak harus diiringi perubahan dan bukti perbuatan baik membumtikan kasihnya.
Demikianlah hubungan iman dan perbuatan ini. Yakobus menegaskan pengakuan percaya dan beriman kepada Yesus Kristus tidak cukup, namun harus diikuti dengan perubahan sikap dan perbuatan baik sebagai bukti orang beriman.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini menjadi refleksi yang sangat penting bagi kita untuk evaluas diri. Janganlah kita hanya orang Kristen sebatas pengakuan (confessionis) tetapi harus menjadi pelaku firman yang berbuah lebat dalam hidup ini.
Sahabatku, dimana pun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi. Selasa, 30/01/2018
Yakobus 2:17 (TB) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
James 2:17 (RSV) So faith by itself, if it has no works, is dead.
Ada hal yang dikoreksi Yakobus dalam iman kekristenan jemaat mula-mula. Dimana ada sebahagian jemaat salah memahami pandangan Paulus yang menekankan bahwa keselamatan itu tidak kita peroleh dari perbuatan baik tetapi kita terima dengan beriman kepada Yesus Kristus. Keselamatan adalah anugerah Allah semata bukan karena usaha manusia. Pandangan ini disalah pahami, bahwa cukup dengan mengaku beriman kepada Yesus kita sudah diselamatkan tidak perlu berbuat baik dan tidak perlu peraturan agama. Sehingga cenderung anomia (anti hukum dan peraturan) yang menuntut orang melakukan perbuatan baik.
Paulus memang benar menekankan bahwa keselamatan hanya oleh iman, namun keselamatan itu harus dikerjakan sebagaimana dikatakan dalam Filipi 2:12 (TB) "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,"
Bahkan harus berbuahkan buah-buah roh sebagaimana dalam Galatia 5:22-23 (TB) "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Pandangan Paulus ini jelas bahwa perbuatan baik bukan syarat menerima keselamatan, namun suatu keharusan bagi orang yang beriman untuk melakukan perbuatan baik atau melakukan kehendak Allah. Iman harus berbuah, yaitu perbuatan baik. Inilah yang ditekankan oleh Jakobus bahwa iman jika tidak disertai dengan perbuatan pada hakekatnya mati. Iman bukan hanya sebatas pengakuan (confession) tetapi harus berbuat (deeds). Apalah artinya kita mengaku percaya pada Yesus namun tidak mengikuti apa yang dikehendaki Yesus. Sulit memang mendialogkan pendapat Paulus dan Yakobus, namun satu sintesa yang kita buat adalah bahwa iman harus berbuah. Kita sependapat dengan Paulus keselamatan tak dapat diperoleh oleh budi dan perbuatan baik. Itu adalah anugerah yang kita terima melalui iman. Tetapi sebagai orang beriman harus berbuah kebaikan. Perbuatan baik yang terpancar dari hidup orang percaya adalah bukti iman
Untuk membandingkan ini cobalah kita bandingkan kasus sederhana dalam suatu keluarga: seorang suami mengaku sayang sama isterinya, namun apa yang terjadi jika hanya sebatas kata-kata. Tidak memberikan perhatian, janji selalu ingkar, tak pernah sama sekali memperhatikan keadaan isterinya, setiap jumpa yang dialami adalah marah-marah, selalu ingkar janji dan tidak peduli akan apa yang terjadi dalam rumah tangga dan anak-anaknya. Dia asyik dengan dirinya sendiri dan menghabiskan penghasilannya untik dirinya sendiri. Maka cukupkan dengan kata-kata? Sama sekali tidak harus diiringi perubahan dan bukti perbuatan baik membumtikan kasihnya.
Demikianlah hubungan iman dan perbuatan ini. Yakobus menegaskan pengakuan percaya dan beriman kepada Yesus Kristus tidak cukup, namun harus diikuti dengan perubahan sikap dan perbuatan baik sebagai bukti orang beriman.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini menjadi refleksi yang sangat penting bagi kita untuk evaluas diri. Janganlah kita hanya orang Kristen sebatas pengakuan (confessionis) tetapi harus menjadi pelaku firman yang berbuah lebat dalam hidup ini.
Sahabatku, dimana pun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Minggu, 28 Januari 2018
MENGELOLA AMARAH
MENGELOLA AMARAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 29/01/2018
Efesus 4:26-27 (TB) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Ephesians 4:26-27 (RSV) Be angry but do not sin; do not let the sun go down on your anger,
and give no opportunity to the devil.
Semua kita pasti pernah marah. Pada kenyataannya orang yang paling "cool" dan lembut sekalipun pasti pernah mengalaminya. Seseorang marah biasanya disebabkan adanya masalah, apa yang terjadi tidak seperti yang diharapkan sehingga ada penolakan dari diri dan meluapkannya dalam emosi marah.
Sasaran kemarahan biasanya ditujukan pada penyebab masalah. Jika tidak sampai pada orang dimaksud kemarahan bisa saja dialihkan pada siapa saja sebagai penyaluran luapan emosi. Namun ekspressi orang ketika marah berbeda-beda; ada orang yang temperamen sedikit-sedikit marah, namun ada juga orang yang tetap tenang menyikapi situasi dan keadaan. Sikap kemarahan sangat ditentukan oleh kematangan emosional seseorang. Ada orang yang sulit memaafkan kesalahan lalau, dan terus marah. Namun ada orang yang berdamai dan mau memaafkan sehingga tak kesalahan lalu tidak membebani hati dan pikirannya.
Renungan pagi ini merupakan nasihat Paulus bagaimana sikap kita terhadap marah. Dalam hidup ini kadang tak terhindarkan marah, namun jika marah ada tiga hal yang dinasehatkan kepada kita:
1. Marah boleh saja tapi jangan sampai berbuat dosa. Ada orang marah hingga melukai dan menyakiti orang lain. Panas hati dilampiaskan dengan menyakiti orang lain. Itu adalah perbuatan sadis yang menyakitkan. Paulus sangat realistis, kita boleh-boleh saja marah namun ingatlah jangan membuat orang lain luka dan tersakiti. Kelolahlah kemarahan jangan sampai berdosa dan melukai orang lain.
2. Marah jangan biarkan bermalam. Ini penting, amarah yang dibawah ke tempat tidur pasti membuat anda gelisah dan tidak bisa tidur. Anda sendiri menyiksa hidup anda sendiri sepanjang malam. Pikiran negatif pun biasanya akan muncul dan disertai kegeraman. Paulus dalam renungan di pagi hari ini mengingatkan kita, jika pun ada amarah yang tak terhindarkan jangan biarkan amarahmu bermalam di hati dan di pikirkan kita. Sebelum matahari terbenam, lupakanlah amarah, berdamai dan memaafkan. Yang berlalu biarlah berlalu, ambil pelajaran penting. Jika amarah kita biarkan bermalam hanya akan menambah siksa batin yang menyakitkan.
3. Membiarkan amarah, berarti memberi diri dikuasai Iblis. Ini benar, coba anda lihat amarah Saul pada Daud. Mulanya hnya sederhana dari perasaan tidak suka karena nyanyian kaum perempuan Isrsel: Saul.mengalahkan berobuilribu musuh namun Daud berlaksa-laksa. Daud dieluelukan melebihi Saul maka Saul tidak suka, meningkat lagi rasa benci, rasa benci meningkat lagi memusuhi dan dari memusuhi meningkat i gin menghabisi dan membunuhnya. Membiarkan diri dalam pikiran negatif berarti membiarkan iblis menguasai pikiran kita hingga terjerumus dalam dosa yang menyedihkan.
Sahabat hang baik hati. Amarah terkadang tak terhindari dalam hidup kita. Namun jika marah kelolahlah dengan baik jangan sampai amarah dan murka mendatangkan dosa sehingga amarah itu menjadi alat iblis yang menjatuhkan kita. Anak-anak terang diberi kuasa mengendalikan diri sehingga kita mampu mengelola amarah. Marahlah dengan tujuan positip, menghardik orang agar berubah dan tidak mengulangi kesalahan, tetapi jangan biarkan amarahmu menguasai dirimu, tetapi kuasailah amarahmu dengan pengendalian diri dan kesediaan memaafkan dan melupakan. Yang berlalu biarlah berlalu, pelajari hal-hal gang membuat anda marah, kelola dengan baik sehingga hal yang sama tak terulang dalam hidup anda.
Sahabatku, dimana pun anda berada, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 29/01/2018
Efesus 4:26-27 (TB) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Ephesians 4:26-27 (RSV) Be angry but do not sin; do not let the sun go down on your anger,
and give no opportunity to the devil.
Semua kita pasti pernah marah. Pada kenyataannya orang yang paling "cool" dan lembut sekalipun pasti pernah mengalaminya. Seseorang marah biasanya disebabkan adanya masalah, apa yang terjadi tidak seperti yang diharapkan sehingga ada penolakan dari diri dan meluapkannya dalam emosi marah.
Sasaran kemarahan biasanya ditujukan pada penyebab masalah. Jika tidak sampai pada orang dimaksud kemarahan bisa saja dialihkan pada siapa saja sebagai penyaluran luapan emosi. Namun ekspressi orang ketika marah berbeda-beda; ada orang yang temperamen sedikit-sedikit marah, namun ada juga orang yang tetap tenang menyikapi situasi dan keadaan. Sikap kemarahan sangat ditentukan oleh kematangan emosional seseorang. Ada orang yang sulit memaafkan kesalahan lalau, dan terus marah. Namun ada orang yang berdamai dan mau memaafkan sehingga tak kesalahan lalu tidak membebani hati dan pikirannya.
Renungan pagi ini merupakan nasihat Paulus bagaimana sikap kita terhadap marah. Dalam hidup ini kadang tak terhindarkan marah, namun jika marah ada tiga hal yang dinasehatkan kepada kita:
1. Marah boleh saja tapi jangan sampai berbuat dosa. Ada orang marah hingga melukai dan menyakiti orang lain. Panas hati dilampiaskan dengan menyakiti orang lain. Itu adalah perbuatan sadis yang menyakitkan. Paulus sangat realistis, kita boleh-boleh saja marah namun ingatlah jangan membuat orang lain luka dan tersakiti. Kelolahlah kemarahan jangan sampai berdosa dan melukai orang lain.
2. Marah jangan biarkan bermalam. Ini penting, amarah yang dibawah ke tempat tidur pasti membuat anda gelisah dan tidak bisa tidur. Anda sendiri menyiksa hidup anda sendiri sepanjang malam. Pikiran negatif pun biasanya akan muncul dan disertai kegeraman. Paulus dalam renungan di pagi hari ini mengingatkan kita, jika pun ada amarah yang tak terhindarkan jangan biarkan amarahmu bermalam di hati dan di pikirkan kita. Sebelum matahari terbenam, lupakanlah amarah, berdamai dan memaafkan. Yang berlalu biarlah berlalu, ambil pelajaran penting. Jika amarah kita biarkan bermalam hanya akan menambah siksa batin yang menyakitkan.
3. Membiarkan amarah, berarti memberi diri dikuasai Iblis. Ini benar, coba anda lihat amarah Saul pada Daud. Mulanya hnya sederhana dari perasaan tidak suka karena nyanyian kaum perempuan Isrsel: Saul.mengalahkan berobuilribu musuh namun Daud berlaksa-laksa. Daud dieluelukan melebihi Saul maka Saul tidak suka, meningkat lagi rasa benci, rasa benci meningkat lagi memusuhi dan dari memusuhi meningkat i gin menghabisi dan membunuhnya. Membiarkan diri dalam pikiran negatif berarti membiarkan iblis menguasai pikiran kita hingga terjerumus dalam dosa yang menyedihkan.
Sahabat hang baik hati. Amarah terkadang tak terhindari dalam hidup kita. Namun jika marah kelolahlah dengan baik jangan sampai amarah dan murka mendatangkan dosa sehingga amarah itu menjadi alat iblis yang menjatuhkan kita. Anak-anak terang diberi kuasa mengendalikan diri sehingga kita mampu mengelola amarah. Marahlah dengan tujuan positip, menghardik orang agar berubah dan tidak mengulangi kesalahan, tetapi jangan biarkan amarahmu menguasai dirimu, tetapi kuasailah amarahmu dengan pengendalian diri dan kesediaan memaafkan dan melupakan. Yang berlalu biarlah berlalu, pelajari hal-hal gang membuat anda marah, kelola dengan baik sehingga hal yang sama tak terulang dalam hidup anda.
Sahabatku, dimana pun anda berada, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Sabtu, 27 Januari 2018
BERMEGAH DI DALAM TUHAN: Jauhkan Kesombongan, Kejarlah Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran
BERMEGAH DI DALAM TUHAN
Jauhkan Kesombongan, Kejarlah Kasih setia, Keadilan dan Kebenaran
Yeremia 9:23-24
Jauhkan Kesombongan, Kejarlah Kasih setia, Keadilan dan Kebenaran
Yeremia 9:23-24
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Benar bahwa manusia memiliki kehendak bebas untuk menggunakan potensi yang ada di dalam dirinya. Kehendak bebeas itu harus diarahkan ke arah yang positip agar membangun, bukan disalah gunakan kepada perbuatan yang merusak dirinya sendiri dan sesamanya. Sekalipun ada kehendak bebas pada mansuai Alkitab memberikan pengajaran bahwa sebagai orang beriman manusia harus memiliki tugas dan tanggungjawab di hadapan Allah.
Kotbah minggu ini nabi Yeremia mengundang kita semua untuk merenungkan dampak kesombongan (hubris) manusia. Ketika manusia memegahkan diri dengan apa yang dimilikinya, pengetahuan, kuasa dan kekayaan akan menjadi senjata yang dapat menindas, menyengsarakan dan melenyapkan orang lain. Yeremia melihat hal itu lewat kontes negara-negara adikuasa yang memamerkan kekuasaan mereka. Mesir, Babel, Assyur dan bangsa-bangsa lainnya berlomba menunjukkan diri menjadi negara super power dan menahklukkan bangsa lain. Dampaknya adalah negara-negara kecil tertindas dan tertawan: Israel jatuh ditangan Assyur dan Yehuda di tangan Babel bahkan Yehuda harus terbuang selama 70 tahun. Atas kenyataan jni Yeremia menyerukan ratapan atas keadaan umat Allah. Yeremia 9:21-22 (TB) "Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan; mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan.
1. Jauhkan Kesombongan (Hubris)
Ayat sebelum kotbah ini menjadi bukti bahwa hubris manusia akan membawa penderitaan yang mengerikan bagi sesama manusia. Potensi yang dimilikinya menjadi alat perusak dan meleyapkan sesama manusia. Jika hikmat dan pengetahuan telah digunakan menjadi alat kejahatan. Kuasa menjadi alat penindasan dan kekayaan menjadi alat yang menyembunyikan kebenaran dampaknya adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan.
Ayat sebelum kotbah ini menjadi bukti bahwa hubris manusia akan membawa penderitaan yang mengerikan bagi sesama manusia. Potensi yang dimilikinya menjadi alat perusak dan meleyapkan sesama manusia. Jika hikmat dan pengetahuan telah digunakan menjadi alat kejahatan. Kuasa menjadi alat penindasan dan kekayaan menjadi alat yang menyembunyikan kebenaran dampaknya adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan.
Oleh sebab itu Yeremia bangkit bersuara keras berseru: Yeremia 9:23 (TB) Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
Kita bersyukur jika pengetahuan dan sain yangbditemukan adalah membantu kita menopang kebidupan umat manusia. Namun dapat kita bayangkan bagaimana dahsyatnya bom atom meruntuhkan Hirosima dan Nagasaki ketika PD II, maka lebih dari situ kengerian dihadapi umat manusia dengan perang nuklir dan perang senjata biologi. Demikian halnya dengan kuat yang memiliki kuasa dan pengaruh. Jika kuasa da penvaruhnya dipakai untuk membangun kebidupan umat manusia tentu peradaban kita akan semakin maju, namun sebaliknya jika kuasa menjadi alat kekuasaan akan mengadu domba dan berdampak pada perang yang mematikan. Demikian halnya dengan uang: mhngkin anda sudah mendapat pesan dalam WA berjudul: "Namaku Uang" segala kebaikan dapat dilakukannha namun segala kejahatan pun dapat dihasilnyanya; dengan uang orang menipu hingga korupsi, dengan uang bisa merusak rumah tangfa dan menghianati persahabatan. dll.
Tiga unsur potensi manusia yaitu:
a) pengetahuan,
b) kuasa dan
c) uang dan kekayaa
Ketiga unsur ini akan menjadi malapetaka besar bagi umat manusia jika alat hubris, namun akan menjadi berkat yang membangun peradaban manusia jika menjadi alat pelayanan di dalam rasa takut akan Tuhan.
a) pengetahuan,
b) kuasa dan
c) uang dan kekayaa
Ketiga unsur ini akan menjadi malapetaka besar bagi umat manusia jika alat hubris, namun akan menjadi berkat yang membangun peradaban manusia jika menjadi alat pelayanan di dalam rasa takut akan Tuhan.
Yeremia mengingatkan bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam, dalam ayat berikutnya 9:25-26, Tuhan akan bertindak dan memberikan hukuman bagi orang-orang dan bangsa-bangsa yang memegahkan diri.
2. Bermegah dihadapan Tuhan: melayani sesama dengan kasih, keadilan dan kebenaran.
Bahagian kedua dari undangan kotbah minggu ini, mengajak kita semua untuk mengenal Allah dalam hidup ini. Mengenal Allah berarti menyadari siapa diri kita dihadapan Allah. Segala sesuatu yanga da pada kita adalah anugerahnya. Jika demikian tidak ada alasan bagi manusia untuk memegahkan diri, tetapi sekamin merwndahkan diri dihadapan Allah dan kesediaan melayani sesama.
Mengenal Allah memgenal hakekat Allah yang penuh kasih setia, mencintai keadilan dan kebenaran. Pengenalan hakekat Allah yang demikian mendorong manusia melakukan kehendak Allah:
a) kasih setia
Kasih setia berkaitan dengan sifat Allahnyang murah hati dan penuh belas kasihan. Allah yang rahmani sellau beesedia memberkati dan mengampuni. Dengan sifat Allah hang penuh kasih setia, Tuhan selalu menunggu pertobatan manusia. Tuhan tidak membalaskan kejahatan kita dan tidak menghukum kita setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi Allah yang rahmani selalu membukan hatinya untuk menerima manusia apa adanya dan tanganNya selalu terbuka untuk memberkati kita.
Kasih setia berkaitan dengan sifat Allahnyang murah hati dan penuh belas kasihan. Allah yang rahmani sellau beesedia memberkati dan mengampuni. Dengan sifat Allah hang penuh kasih setia, Tuhan selalu menunggu pertobatan manusia. Tuhan tidak membalaskan kejahatan kita dan tidak menghukum kita setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi Allah yang rahmani selalu membukan hatinya untuk menerima manusia apa adanya dan tanganNya selalu terbuka untuk memberkati kita.
b) keadilan
Kata yang dipakai dalam teks ini adalah Mispath. Kata ini menjelaskan makna adil pada tindakan manusia yang benar terhadap sesamanya. Memberikan pengharagaan terhadap yang patut dihargai dan memberikan hukuman bagi para pelaku kejahatan. Artinya sikap atau cara atau tindakan manusia yang benar tehadap sesamanya: terjadinya apa yang seharusnya.
Dengan kata mispath, manusia harus memperlakukan sesamanya dengan adil. Adil bukan hanya dalam bentuk memenuhi syarat formal hukum, yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanga namun rasa keadilan di dalam bhatin. Jika ada orang yang melakukan kejahatan maka rasa keadilan adalah harus dihukum dan hukumannya dapat diterima dengan adil menurut perbuatannya. Maka tak adil jika kejahatan terus berkeliaran tanpa mendapat ganjaran.
Allah yang mencintai keadialan, jika manusia alpa memberikan rasa keadilan. Allah sendiri akan bertindak.
Kata yang dipakai dalam teks ini adalah Mispath. Kata ini menjelaskan makna adil pada tindakan manusia yang benar terhadap sesamanya. Memberikan pengharagaan terhadap yang patut dihargai dan memberikan hukuman bagi para pelaku kejahatan. Artinya sikap atau cara atau tindakan manusia yang benar tehadap sesamanya: terjadinya apa yang seharusnya.
Dengan kata mispath, manusia harus memperlakukan sesamanya dengan adil. Adil bukan hanya dalam bentuk memenuhi syarat formal hukum, yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanga namun rasa keadilan di dalam bhatin. Jika ada orang yang melakukan kejahatan maka rasa keadilan adalah harus dihukum dan hukumannya dapat diterima dengan adil menurut perbuatannya. Maka tak adil jika kejahatan terus berkeliaran tanpa mendapat ganjaran.
Allah yang mencintai keadialan, jika manusia alpa memberikan rasa keadilan. Allah sendiri akan bertindak.
c) kebenaran
Kata kebenaran disini dipakai kata "tzedek" atau "tzedakah". Tzedek berarti benar dan lurus. Dalam Alkitab kebenaran tertinggi adalah kehendak Allah. Manusia menerima Perintah Allah dan berjanji dihadapanNya untuk setia melakukannya. Kebenaran itu diukur dari kesetiaanNya melakukan perintah Allah. Artinya kebenaran adalah berkaitan demgan mentaati hukum-hukum Allah.Ul 6:25; Rom 10:5; Luk 1:6; Mazm 1:2. Kata Tzedakah, disebut juga sebagai sikap murah hati terhadap orang miskin.
Kata kebenaran disini dipakai kata "tzedek" atau "tzedakah". Tzedek berarti benar dan lurus. Dalam Alkitab kebenaran tertinggi adalah kehendak Allah. Manusia menerima Perintah Allah dan berjanji dihadapanNya untuk setia melakukannya. Kebenaran itu diukur dari kesetiaanNya melakukan perintah Allah. Artinya kebenaran adalah berkaitan demgan mentaati hukum-hukum Allah.Ul 6:25; Rom 10:5; Luk 1:6; Mazm 1:2. Kata Tzedakah, disebut juga sebagai sikap murah hati terhadap orang miskin.
Atas pengenalan kita kepada Allah mencintai kasih setia, keadilan dan kebenaran akan menghantarkan kita kepada dunia yang lebih baik. Jauh dari ratap tangis, penindasan dan pergumulan bathin.
Sahabat yang baik hati, jauhkanlah kesombongan tetapi kejarlah apa yang disukai Tuhan. Jangan memegahkan diri atas segala segala potensi diri yang dimiliki, tetapi layanilah Tuhan dengan melakukan kasih setia, keadilan dan kebenaran.
Sahabat yang kekasih, di manapun saudara berafa biarlah sdgala kebaikan dan kasih larunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
#nekson m simanjuntak
Jumat, 26 Januari 2018
BERSINERGI DALAM PELAYANAN
BERSINERGI DALAM PELAYANAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untjk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 26/01/2017
1 Korintus 3:6 (TB) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Corinthians 3:6 (RSV) I planted, Apol'los watered, but God gave the growth.
Bacalah iklan penerimaan Lowongan Kerja dan perhatikan syarat-syaratnya, selain strata dan skill yang dibutuhkan sering dimuat salah satu syarat kerja adalah "dapat bekerja sama" atau kooperatif. Mengapa hal ini penting? Dalam satu perusahaan tentu bukan skill pribadi ansih yang dibutuhkan, tetapi bagaimana mengelola skill pribadi (SDM) yang dapat bekerja sama dengan unit-unit lainnya untuk mencapai hasil yang optimal sebagai mata rantai yang terhubung yang satu dengan lainnya. Demikian halnya tim sepak bola, skill indivisu tidak akan berdaya jika tidak ada kerjasama dengan rekan sekerja lainnya. Semua akan amburadul dan kalah dalam setiap pertandingan jika hanya mengandalkan skill pribadi.
Permasalahan di jemaat Korintus juga demikian, penonjolan kelompok-kelompok yang mengatasnamakan penginjil favorit mereka membuat mereka terpecah dan terkotak-kotak. Semuanya menonjolkan kelompoknya: ada kelompok Kefas, Apolos, Paulus dan Kristus dan akhirnya terjadilah perpecahan. Apa dampaknya? Gereja kerdil, iman kering serta missi gereja kosong. Energy dan potensi yang ada habis terkonsentrasi pada konflik menyerang kelompok yang lain. Bergulat dalam perpecahan yang tidak berguna.
Disinilah kelebihan Paulus dalam memberikan resolusi konflik perpecahan di Korintus. Dia menganjurkan suatu sinergitas. Semua kelompok memiliki kelebihan dan potensi masing-masing, namun kelompok lain janganlah dianggap tak berguna apalagi sebagai musuh, tetapi harus saling menghargai karena ada sinergitas. Menerima suatu kenyataan adanya perbedaan dan fungsi masing-masing yang sangat berguna. Paulus menabur, Apolos menyiram dan Kristuslah yang memberikan pertumbuhan.
Sahabat yang baik hati! Ngefans merupakan hal yang tidak terhindarkan dalam hidup sehari-hari. Itu bagus namun alangkah lebih bagus lagi jika ditambahkan sikap menghormati yang lain. Bahkan melihat suatu ruang sinergis dari berbagai perbedaan yang ada. Nats renungan pagi ini sungguh merupakan hal yang sangat bermanfaat agar kita semakin dewasa dalam melihat dan menilai perbedaan. Berbeda itu rupanya kekayaan dan potensi yang luar biasa dalam membangun persekutuan. Apalagi dengan kosep pemberdayaan. Jika semua pengkotbah siapa pendengar, jika semua pemain musik siapa berperan di pelayanan diakonia dll. Peran apapun yang kita lakukan hendaklah dibangun diatas dasar persembahan yang harum bagi Tuhan, bukan pada pujian diri yang sempit.
Sahabatku, dimana pun anda berada, biarlah segala kebaikan da kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untjk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 26/01/2017
1 Korintus 3:6 (TB) Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Corinthians 3:6 (RSV) I planted, Apol'los watered, but God gave the growth.
Bacalah iklan penerimaan Lowongan Kerja dan perhatikan syarat-syaratnya, selain strata dan skill yang dibutuhkan sering dimuat salah satu syarat kerja adalah "dapat bekerja sama" atau kooperatif. Mengapa hal ini penting? Dalam satu perusahaan tentu bukan skill pribadi ansih yang dibutuhkan, tetapi bagaimana mengelola skill pribadi (SDM) yang dapat bekerja sama dengan unit-unit lainnya untuk mencapai hasil yang optimal sebagai mata rantai yang terhubung yang satu dengan lainnya. Demikian halnya tim sepak bola, skill indivisu tidak akan berdaya jika tidak ada kerjasama dengan rekan sekerja lainnya. Semua akan amburadul dan kalah dalam setiap pertandingan jika hanya mengandalkan skill pribadi.
Permasalahan di jemaat Korintus juga demikian, penonjolan kelompok-kelompok yang mengatasnamakan penginjil favorit mereka membuat mereka terpecah dan terkotak-kotak. Semuanya menonjolkan kelompoknya: ada kelompok Kefas, Apolos, Paulus dan Kristus dan akhirnya terjadilah perpecahan. Apa dampaknya? Gereja kerdil, iman kering serta missi gereja kosong. Energy dan potensi yang ada habis terkonsentrasi pada konflik menyerang kelompok yang lain. Bergulat dalam perpecahan yang tidak berguna.
Disinilah kelebihan Paulus dalam memberikan resolusi konflik perpecahan di Korintus. Dia menganjurkan suatu sinergitas. Semua kelompok memiliki kelebihan dan potensi masing-masing, namun kelompok lain janganlah dianggap tak berguna apalagi sebagai musuh, tetapi harus saling menghargai karena ada sinergitas. Menerima suatu kenyataan adanya perbedaan dan fungsi masing-masing yang sangat berguna. Paulus menabur, Apolos menyiram dan Kristuslah yang memberikan pertumbuhan.
Sahabat yang baik hati! Ngefans merupakan hal yang tidak terhindarkan dalam hidup sehari-hari. Itu bagus namun alangkah lebih bagus lagi jika ditambahkan sikap menghormati yang lain. Bahkan melihat suatu ruang sinergis dari berbagai perbedaan yang ada. Nats renungan pagi ini sungguh merupakan hal yang sangat bermanfaat agar kita semakin dewasa dalam melihat dan menilai perbedaan. Berbeda itu rupanya kekayaan dan potensi yang luar biasa dalam membangun persekutuan. Apalagi dengan kosep pemberdayaan. Jika semua pengkotbah siapa pendengar, jika semua pemain musik siapa berperan di pelayanan diakonia dll. Peran apapun yang kita lakukan hendaklah dibangun diatas dasar persembahan yang harum bagi Tuhan, bukan pada pujian diri yang sempit.
Sahabatku, dimana pun anda berada, biarlah segala kebaikan da kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Kamis, 25 Januari 2018
ROH KEBENARAN
ROH KEBENARAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 26/01/2018
Yohanes 16:13 (TB) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
John 16:13 (RSV) When the Spirit of truth comes, he will guide you into all the truth; for he will not speak on his own authority, but whatever he hears he will speak, and he will declare to you the things that are to come.
Nats renungan pagi ini merupakan pesan-pesan terakhir Tuhan Yesus kepada murid-murid sebelum memasuki jalan salib. Yesus membekali murid-murid agar mempersiapkan diri mengahadapi segala tantangan paskah kematian Yesus Kristus. Mereka akan mendapat tantangan dari pemimpin-pemimpin dunia, ditolak, dikejar dan dianiaya hingga mati martyr. Segala kesulitan akan menimpa mereka. Sekalipun Yesus naik ke sorga, itu bukan berarti Yesus meninggalkan para murid dan mereka menangung sendiri atas semua penderitaan tersebut. Sama sekali tidak. Roh Kudus akan datang, Dia adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang percaya hidup dalam kebenaran. Roh akan menghibur dan Roh akan membantu murid menghadapi tekanan. Roh Kudus memampukan orang percaya berpengharapan hingga pada kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.
Selengkapnya disebutkan dalam Yohanes 16:8-11 (TB) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Roh Kudus bukanlah pribadi yang passif dalam hidup orang percaya, tetapi proaktif menghibur orang percaya dalam segala kesesakan dan mengajar orang percaya untuk menyaksikan apa yang seharusnya dikatakan dalam menghadapi segala sesuatu. Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Hal ini penting karena murid-murid akan menghadapi pengadilan para penguasa dunia. Dalam semua itu, Roh akan membantu mereka menyaksikan apa yang seharusnya diucapkan. Jika dihadapkan dalam peradilan dan mahkamah, tak usah kecut dan tawar hati. Roh Kebenaran akan datang menolong dan membantu orang percaya menyatakan apa yang seharusnya diucapkan.
Ada hal luar biasa dari pekerjaan para rasul dan gereja mula-mula. Lihatlah Petrus dia seorang nelayan, namun mampu berpidato yang luar biasa tentang kebenaran kitab suci. Kotbah dan pengajarannya lebih dari seorang rabbi Yahudi. Dia menjelaskan dengan baik tentang peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus sebagai bukti pemenuhan janji Allah. Kotbah Petrus membuat orang banyak percaya (Kis Rasul 2). Paulus dalam berbagai sidang pengadilan bukan gelisah menghadapi tuduhan yang menyulitkan dia, tetapi menjadi kesempatan untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Semuanya itu karena pertolongan Roh Kudus.
Disinilah letak kekuatan hidup orang percaya. Kita tidak bekerja sendirian, tetapi Allah sendiri bekerja di dalam diri kita melalui Roh. Roma 8:26 (TB) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Sahabat yang baik hati, inilah yang harus kita yakini dalam hidup kita. Allah bekerja melalui Roh Kudis di dalam hidup kita. Sesulit apapun tantangan yang menimpa kita jangan takut. Tuhan menolong kita. Roh Kudus akan memimpin kita hidup dalam kebenaran.
Sahabat yang baik hati, dimana pun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 26/01/2018
Yohanes 16:13 (TB) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
John 16:13 (RSV) When the Spirit of truth comes, he will guide you into all the truth; for he will not speak on his own authority, but whatever he hears he will speak, and he will declare to you the things that are to come.
Nats renungan pagi ini merupakan pesan-pesan terakhir Tuhan Yesus kepada murid-murid sebelum memasuki jalan salib. Yesus membekali murid-murid agar mempersiapkan diri mengahadapi segala tantangan paskah kematian Yesus Kristus. Mereka akan mendapat tantangan dari pemimpin-pemimpin dunia, ditolak, dikejar dan dianiaya hingga mati martyr. Segala kesulitan akan menimpa mereka. Sekalipun Yesus naik ke sorga, itu bukan berarti Yesus meninggalkan para murid dan mereka menangung sendiri atas semua penderitaan tersebut. Sama sekali tidak. Roh Kudus akan datang, Dia adalah Roh Kebenaran yang memimpin orang percaya hidup dalam kebenaran. Roh akan menghibur dan Roh akan membantu murid menghadapi tekanan. Roh Kudus memampukan orang percaya berpengharapan hingga pada kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.
Selengkapnya disebutkan dalam Yohanes 16:8-11 (TB) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Roh Kudus bukanlah pribadi yang passif dalam hidup orang percaya, tetapi proaktif menghibur orang percaya dalam segala kesesakan dan mengajar orang percaya untuk menyaksikan apa yang seharusnya dikatakan dalam menghadapi segala sesuatu. Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Hal ini penting karena murid-murid akan menghadapi pengadilan para penguasa dunia. Dalam semua itu, Roh akan membantu mereka menyaksikan apa yang seharusnya diucapkan. Jika dihadapkan dalam peradilan dan mahkamah, tak usah kecut dan tawar hati. Roh Kebenaran akan datang menolong dan membantu orang percaya menyatakan apa yang seharusnya diucapkan.
Ada hal luar biasa dari pekerjaan para rasul dan gereja mula-mula. Lihatlah Petrus dia seorang nelayan, namun mampu berpidato yang luar biasa tentang kebenaran kitab suci. Kotbah dan pengajarannya lebih dari seorang rabbi Yahudi. Dia menjelaskan dengan baik tentang peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus sebagai bukti pemenuhan janji Allah. Kotbah Petrus membuat orang banyak percaya (Kis Rasul 2). Paulus dalam berbagai sidang pengadilan bukan gelisah menghadapi tuduhan yang menyulitkan dia, tetapi menjadi kesempatan untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Semuanya itu karena pertolongan Roh Kudus.
Disinilah letak kekuatan hidup orang percaya. Kita tidak bekerja sendirian, tetapi Allah sendiri bekerja di dalam diri kita melalui Roh. Roma 8:26 (TB) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Sahabat yang baik hati, inilah yang harus kita yakini dalam hidup kita. Allah bekerja melalui Roh Kudis di dalam hidup kita. Sesulit apapun tantangan yang menimpa kita jangan takut. Tuhan menolong kita. Roh Kudus akan memimpin kita hidup dalam kebenaran.
Sahabat yang baik hati, dimana pun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Rabu, 24 Januari 2018
JANGAN BERI KESEMPATAN PADA IBLIS
JANGAN BERI KESEMPATAN PADA IBLIS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 25/01/2018
Matius 4:10 (TB) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Matthew 4:10 (RSV) Then Jesus said to him, "Begone, Satan! for it is written, `You shall worship the Lord your God and him only shall you serve.'"
Ada hal menarik penempatan kisah pencobaan yang dialami Yesus menurut penulisan Injil Synoptik (Matius, Markus dan Lukas). Sebelum memulai pelayananNya, Yesus dicobai oleh Iblis. Setelah selesai melewati pencobaan baru diceritakan tentang pemanggilan murid dan berbagai pelayanan Tuhan Yesus: mengajar, berkotbah dan melakukan mujizat-mujizat. Penempatan ini penting, Yesus telah lulus pencobaan baru memulai pelayanannya.
Yesus dicobai tiga kali, pencobaan pertama adalah ketika Yesus berpuasa selama 40 hari/malam. Iblis tahu kondisi orang yang berpuasa. Iblis mencobai Yesus, sebagai anak Allah, tentu dapat mengubah batu menjadi roti. Iblis tahu bahwa Mesias memiliki kuasa untuk.melakukan itu. Namun Ysus tidak.membuka dialog. Jawaban Yesus: manusia hidup bukan dari roti saja. Pencobaan kedua ketika Yesus di Bait Allah, Iblis mencobai agar Yesus menjatuhkan diri dari menara Bait Allah. Kalau Yesus menjatuhkan diri tentu Tuhan tak membiarkan kaki hambanya terantuk ke tanah sambil mengutip ayat kita suci. Pikiran yang terbenam dibalik ini adalah ketenaran, Yesus hebat jatuh dari menara namun tak mendapat celaka. Jawab Yesus: janganlah mencobai Tuhan Allahmu. Ketiga adalah Iblis membawa Yesus ke atas bukit dan memperlihatkan kekayaan duniawi dan segala kemuliaannya. Semua itu akan diberikan jika mau menyembah Iblis. Jawaban Yesus sebagaimana teks renungan di pagi ini mengatakan: Enyahlah Iblis, sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada dia saja engkau berbakti.
Bacalah kisah ini semuanya, begitu lihainya Iblis mempengaruhi, membujuk dan mencobai agar jatuh pada perangkapnya. Bujukan Iblis itu tak kepalang tanggung, dibumbui dengan ayat-ayat kitab suci yang mempesona hingga menawarkan segala kemewahan dan kemegahan duniawi. Iblis tahu kondisi yang cobainya dan tahu kebutuhannya, jika tak kuat imannya maka akan jatuh tergelepak. Namun dari ketiga kali pencobaan tersebut Yesus tidak pernah memberikan hati untuk tawar menawar atau tertarik sama sekali pada apa yang ditawarkan Iblis. Bahkan dalam pencobaan ketiga, Yesus mengusirnya dan berkata: enyahlah kau Iblis!
Apa yang dapat kita pelajari, dari renungan jni. Yesus tidak memberi kesempatan bagi iblis masuk dalam hidupnya. Yesus melawan pencobaan Iblis dengan kebenaran Firman Tuhan. Kuasa Yesus membuat iblis enyah.
Dari nats renungan pagi ini kita menemukan hal berharga bahwa setiap orang percaya memiliki kekuatan untuk melawan godaan dan cobaan si jahat. Kekuatan kita melawan semua tipu daya Iblis adalah iman. Iman yang tangguh tentu terlahir dari pendengaran akan firman Tuhan.
Membaca renungan pagi ini saya jadi ingat kisah seorang mahasiswa theologi yang mendapat nilai A+. Ketika menghadapi ujian semester ada 3 pertanyaan dosen, pertanyaan pertama 1 mengenai Kristologi, pertanyaan kedua mengenai Pneumatologi dan pertanyaan ketiga mengenai Diabolos (kuasa Iblis/evil). Sang murid sangkin asyikya menjawab pertanyaan 1 dan 2. Hingga lonceng berbunyi pertanda waktu ujian sudah selesai. Maka dengan singkat dia menuliskan jawaban pertanyaan no 3. NO TIME FOR EVIL.
Sesungguhnya dia resah, karena tak ada waktu menjawab pertanyaan itu. Namun hasil ujian, dia mendapat nilai A+. Rupanya sang dosen sangat terkesima dengan tulisan singkat tersebut. NO TIME FOR EVIL dan itu jawaban paling pendek dan paling tepat.
Sahabat yang baik hati, dimana pun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 25/01/2018
Matius 4:10 (TB) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Matthew 4:10 (RSV) Then Jesus said to him, "Begone, Satan! for it is written, `You shall worship the Lord your God and him only shall you serve.'"
Ada hal menarik penempatan kisah pencobaan yang dialami Yesus menurut penulisan Injil Synoptik (Matius, Markus dan Lukas). Sebelum memulai pelayananNya, Yesus dicobai oleh Iblis. Setelah selesai melewati pencobaan baru diceritakan tentang pemanggilan murid dan berbagai pelayanan Tuhan Yesus: mengajar, berkotbah dan melakukan mujizat-mujizat. Penempatan ini penting, Yesus telah lulus pencobaan baru memulai pelayanannya.
Yesus dicobai tiga kali, pencobaan pertama adalah ketika Yesus berpuasa selama 40 hari/malam. Iblis tahu kondisi orang yang berpuasa. Iblis mencobai Yesus, sebagai anak Allah, tentu dapat mengubah batu menjadi roti. Iblis tahu bahwa Mesias memiliki kuasa untuk.melakukan itu. Namun Ysus tidak.membuka dialog. Jawaban Yesus: manusia hidup bukan dari roti saja. Pencobaan kedua ketika Yesus di Bait Allah, Iblis mencobai agar Yesus menjatuhkan diri dari menara Bait Allah. Kalau Yesus menjatuhkan diri tentu Tuhan tak membiarkan kaki hambanya terantuk ke tanah sambil mengutip ayat kita suci. Pikiran yang terbenam dibalik ini adalah ketenaran, Yesus hebat jatuh dari menara namun tak mendapat celaka. Jawab Yesus: janganlah mencobai Tuhan Allahmu. Ketiga adalah Iblis membawa Yesus ke atas bukit dan memperlihatkan kekayaan duniawi dan segala kemuliaannya. Semua itu akan diberikan jika mau menyembah Iblis. Jawaban Yesus sebagaimana teks renungan di pagi ini mengatakan: Enyahlah Iblis, sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada dia saja engkau berbakti.
Bacalah kisah ini semuanya, begitu lihainya Iblis mempengaruhi, membujuk dan mencobai agar jatuh pada perangkapnya. Bujukan Iblis itu tak kepalang tanggung, dibumbui dengan ayat-ayat kitab suci yang mempesona hingga menawarkan segala kemewahan dan kemegahan duniawi. Iblis tahu kondisi yang cobainya dan tahu kebutuhannya, jika tak kuat imannya maka akan jatuh tergelepak. Namun dari ketiga kali pencobaan tersebut Yesus tidak pernah memberikan hati untuk tawar menawar atau tertarik sama sekali pada apa yang ditawarkan Iblis. Bahkan dalam pencobaan ketiga, Yesus mengusirnya dan berkata: enyahlah kau Iblis!
Apa yang dapat kita pelajari, dari renungan jni. Yesus tidak memberi kesempatan bagi iblis masuk dalam hidupnya. Yesus melawan pencobaan Iblis dengan kebenaran Firman Tuhan. Kuasa Yesus membuat iblis enyah.
Dari nats renungan pagi ini kita menemukan hal berharga bahwa setiap orang percaya memiliki kekuatan untuk melawan godaan dan cobaan si jahat. Kekuatan kita melawan semua tipu daya Iblis adalah iman. Iman yang tangguh tentu terlahir dari pendengaran akan firman Tuhan.
Membaca renungan pagi ini saya jadi ingat kisah seorang mahasiswa theologi yang mendapat nilai A+. Ketika menghadapi ujian semester ada 3 pertanyaan dosen, pertanyaan pertama 1 mengenai Kristologi, pertanyaan kedua mengenai Pneumatologi dan pertanyaan ketiga mengenai Diabolos (kuasa Iblis/evil). Sang murid sangkin asyikya menjawab pertanyaan 1 dan 2. Hingga lonceng berbunyi pertanda waktu ujian sudah selesai. Maka dengan singkat dia menuliskan jawaban pertanyaan no 3. NO TIME FOR EVIL.
Sesungguhnya dia resah, karena tak ada waktu menjawab pertanyaan itu. Namun hasil ujian, dia mendapat nilai A+. Rupanya sang dosen sangat terkesima dengan tulisan singkat tersebut. NO TIME FOR EVIL dan itu jawaban paling pendek dan paling tepat.
Sahabat yang baik hati, dimana pun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selasa, 23 Januari 2018
DITARIK OLEH BAPA, DIBANGKITKAN OLEH YESUS KRISTUS
DITARIK OLEH BAPA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 24/01/2018
Yohanes 6:44 (TB) Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
John 6:44 (RSV) No one can come to me unless the Father who sent me draws him; and I will raise him up at the last day.
Dalam aktifitas sehari-hari, mungkin kita pernah melihat tindakan orang tua untuk melindungi anaknya agar terhindar dari bahaya. Misalnya Seorang ayah berlari setelah melihat anaknya menjerit ketika memanjat tembok nyaris terjatuh. Untunglah sang ayah dapat menarik sang anak sehingga tidak jatuh. atau ketika anak kita bawa jalan-jalan, ditepi jalan anak berjalan, tanpa kita sadari anak melepaskan tangan kita dan berjalan ke arah tengah, segara kita menariknga ke pinggir kalau tidak ditarik mungkin saja akan membahayakan anak dari pengendara di jalan raya.
Dalam renungan pagi ini, disebutkan tindakan Allah yang menarik setiap orang untuk datang kepada Yesus Kristus sang Yuruselamat. Kenapa kita ditarik, karena manusia berjalan dalam jalan yang menuju kebinasaan. Namun lihatlah Allah menarik kita agar kita berjalan dalam jalan yang menuju kehidupan yang kekal yaitu di dalam Yesus Kristus.
Nats renungan di pagi ini, ada hubungan dialektika antara Yesus Kristus dan Allah Bapa. Di satu sisi Yesuslah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Yesus Kristus (Yoh 14:6) dan nats renungan hari ini menjelaskan bahwa orang yang datang kepada Yesus Kristus adalah peran Bapa. Tak ada seorang pun yang dapat datang kepada Yesus tanpa ditarik oleh Bapa. Allah Bapa yang menarik setiap orang agar datang kepada Yesus Kristus dan menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat.
Disini kelebihan Injil Yohanes menjelaskan hubungan Allah Bapa dan Yesus Kristus; Allah sendiri yang mengutus anakNya Yesus Kristus ke dunia ini sebagai jalan keselamatan dan Allah sendiri juga yang bekerja menarik setiap orang untuk percaya kepada Yesus Kristus. Tindakan Allah ini adalah bukti karena kasih Allah agar manusia tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah menarik kita kepada Yesus Kristus, penjelasan ini menekankan bahwa kita percaya kepada Yesus Kristus bukanlah inisiatip diri sendiri tetapi inisiatip dan peran Allah yang menarik kita kepada Yesus Kristus.
Bagaimana manusia memperoleh kehidupan yang kekal? Bukankah manusia harus berujung kepada kematian? Disinilah Injil Yohanes menjelaskan tentang kehidupan setelah kebangkitan. Setiap orang akan mati, karena manusia telah jatuh di dalam dosa dan konsekwensi dosa adalah maut namun Yesus Kristus akan membangkitkan setiap orang pada akhir jaman dan setiap orang yang dibangkitkan memasuki kehidupan yang kekal. Itulah sebabnya Yesus Kristus bangkit dari kematian sebagai yang sulung.
Sahabat yang baik hati, kita harus bersyukur atas rencana Allah dalam hidup kita yang menarik kita dari jalan kita yang tersesat. Injil Yohanes menjelaskan bahwa manusia ini berjalan menurut keinginan masing-masing. Jika jalan ini diteruskan maka akan menuju kebinasaan. Namun Allah Bapa menarik kita dari jalan hidup kita masing-masing kepada Yesus Kristus agar kita memperoleh kehidupan yang kekal. Hal inilah yang harus kita syukuri dalam hidup ini. Allah telah menarik kita dari jalan kita yang fana kepada Yesus Kristus agar ikut menjadi ahli waris dalam kehidupan yang kekal.
Sahabatku, dimana pun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 24/01/2018
Yohanes 6:44 (TB) Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
John 6:44 (RSV) No one can come to me unless the Father who sent me draws him; and I will raise him up at the last day.
Dalam aktifitas sehari-hari, mungkin kita pernah melihat tindakan orang tua untuk melindungi anaknya agar terhindar dari bahaya. Misalnya Seorang ayah berlari setelah melihat anaknya menjerit ketika memanjat tembok nyaris terjatuh. Untunglah sang ayah dapat menarik sang anak sehingga tidak jatuh. atau ketika anak kita bawa jalan-jalan, ditepi jalan anak berjalan, tanpa kita sadari anak melepaskan tangan kita dan berjalan ke arah tengah, segara kita menariknga ke pinggir kalau tidak ditarik mungkin saja akan membahayakan anak dari pengendara di jalan raya.
Dalam renungan pagi ini, disebutkan tindakan Allah yang menarik setiap orang untuk datang kepada Yesus Kristus sang Yuruselamat. Kenapa kita ditarik, karena manusia berjalan dalam jalan yang menuju kebinasaan. Namun lihatlah Allah menarik kita agar kita berjalan dalam jalan yang menuju kehidupan yang kekal yaitu di dalam Yesus Kristus.
Nats renungan di pagi ini, ada hubungan dialektika antara Yesus Kristus dan Allah Bapa. Di satu sisi Yesuslah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Yesus Kristus (Yoh 14:6) dan nats renungan hari ini menjelaskan bahwa orang yang datang kepada Yesus Kristus adalah peran Bapa. Tak ada seorang pun yang dapat datang kepada Yesus tanpa ditarik oleh Bapa. Allah Bapa yang menarik setiap orang agar datang kepada Yesus Kristus dan menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat.
Disini kelebihan Injil Yohanes menjelaskan hubungan Allah Bapa dan Yesus Kristus; Allah sendiri yang mengutus anakNya Yesus Kristus ke dunia ini sebagai jalan keselamatan dan Allah sendiri juga yang bekerja menarik setiap orang untuk percaya kepada Yesus Kristus. Tindakan Allah ini adalah bukti karena kasih Allah agar manusia tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah menarik kita kepada Yesus Kristus, penjelasan ini menekankan bahwa kita percaya kepada Yesus Kristus bukanlah inisiatip diri sendiri tetapi inisiatip dan peran Allah yang menarik kita kepada Yesus Kristus.
Bagaimana manusia memperoleh kehidupan yang kekal? Bukankah manusia harus berujung kepada kematian? Disinilah Injil Yohanes menjelaskan tentang kehidupan setelah kebangkitan. Setiap orang akan mati, karena manusia telah jatuh di dalam dosa dan konsekwensi dosa adalah maut namun Yesus Kristus akan membangkitkan setiap orang pada akhir jaman dan setiap orang yang dibangkitkan memasuki kehidupan yang kekal. Itulah sebabnya Yesus Kristus bangkit dari kematian sebagai yang sulung.
Sahabat yang baik hati, kita harus bersyukur atas rencana Allah dalam hidup kita yang menarik kita dari jalan kita yang tersesat. Injil Yohanes menjelaskan bahwa manusia ini berjalan menurut keinginan masing-masing. Jika jalan ini diteruskan maka akan menuju kebinasaan. Namun Allah Bapa menarik kita dari jalan hidup kita masing-masing kepada Yesus Kristus agar kita memperoleh kehidupan yang kekal. Hal inilah yang harus kita syukuri dalam hidup ini. Allah telah menarik kita dari jalan kita yang fana kepada Yesus Kristus agar ikut menjadi ahli waris dalam kehidupan yang kekal.
Sahabatku, dimana pun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Senin, 22 Januari 2018
TUHAN PEMBERI SEGALANYA
TUHAN PEMBERI SEGALANYA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 23/01/2017
Kisah Para Rasul 17:25b (TB) karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Acts 17:25b (RSV) since he himself gives to all men life and breath and everything.
Hingga saat ini gereja HKBP dalam setiap doa persembahan dalam Ibadah Minggu selalu menyanyikan syair yang begitu indah dari BE 204:2 "Nasa na nilehonMi, tondi ro di pamatangju, hosa dohot gogongki, ro di saluhut artangku. Hupasahat itu Ho. Naso unsatonku do." (Terjemahan; Tuhan karuniaMu, roh dan jiwaku semua. Nyawa juga hidupku, harta milikku semua. Kuserahkan padaMu. Untuk selama-lamanya).
Jika kita analisa syair lagu ini berpadanan dengan nats renungan diatas bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatunya pada hidup kita. Pandangan dasar teologis seperti ini sangat penting dipahami bahwa: segala yang ada pada kita adalah karunia Tuhan. Kepemilikan yang ada pada kita tetapi milik Allah. Kita adalah pengelola pemberian Allah untuk membangun hidup kita, membangun sesama melalui tindakan kasih.
Lagu persembahan diatas mendasari bahwa apa yang kita persembahkan bukanlah milik kita tetapi milik Tuhan yang dianugerahkan bagi kota. Yang kita persembahkan bukan sebahagian tetapi totalitas hidup yang kita persembahkan kepada Tuhan: Roh, jiwa, nyawa juga hidup kita adalah persembahan kepada Tuhan yang harum bagi nama Tuhan. Jadi persembahan itu bukan hanya persembahan yang kita serahkan pada saat ibadah minggu, perpuluhan dan ucapan syukur yang kita beri. Tetapi lebih dari itu hidup kita dan segala yang ada pada kita harus kita persembahkan sebagai dupa yang harum bagi Tuhan. Hal ini ditegaskan oleh Paulus dalam Rom 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Sahabat yang baik hati! Nats renungan di atas merupakan penjelasan Paulus di Atena. Disana ia menemukan kuil-kuil dan rupa-rupa sesajen yang ditujukan pada dewa-dewa. Paulus melihat ini adalah praktek manusia yang melayani "tuhan". Namun ada satu kuil yang disebut kepada dewa yang tidak dikenal. Paulus memanfaatnya untuk pemberitaan Injil. Jika dalam kuil-kuil itu Paulus mendapat kesan manusia yang melayani Tuhan berbeda dengan pemahaman Paulus bahwa Tuhan kita sembah dan kita puji dan yang dia beritakan adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, tidak dilayani oleh tangan-tangan manusia, tetapi Tuhan sendiri yang memberikan segala sesuatu bagi manusia dan Tuhan yang memperlengkapi apa yang kita butuhkan.
Renungan ini menegaskan kepada kita bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatu dalam hidup kita; yang dapat kita lihat dan yang tidak dapat kita lihat, yang dapat kita rasakan, yang dapat kita hitung dan di luar jangkauan pikiran kita. Semua itu adalah pemberian Tuhan yang harus kita syukuri dan kita persembahkan menjadinalat pelayanan Tuhan di dunia ini.
Sahabat yang baik hati! Dimanapun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 23/01/2017
Kisah Para Rasul 17:25b (TB) karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Acts 17:25b (RSV) since he himself gives to all men life and breath and everything.
Hingga saat ini gereja HKBP dalam setiap doa persembahan dalam Ibadah Minggu selalu menyanyikan syair yang begitu indah dari BE 204:2 "Nasa na nilehonMi, tondi ro di pamatangju, hosa dohot gogongki, ro di saluhut artangku. Hupasahat itu Ho. Naso unsatonku do." (Terjemahan; Tuhan karuniaMu, roh dan jiwaku semua. Nyawa juga hidupku, harta milikku semua. Kuserahkan padaMu. Untuk selama-lamanya).
Jika kita analisa syair lagu ini berpadanan dengan nats renungan diatas bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatunya pada hidup kita. Pandangan dasar teologis seperti ini sangat penting dipahami bahwa: segala yang ada pada kita adalah karunia Tuhan. Kepemilikan yang ada pada kita tetapi milik Allah. Kita adalah pengelola pemberian Allah untuk membangun hidup kita, membangun sesama melalui tindakan kasih.
Lagu persembahan diatas mendasari bahwa apa yang kita persembahkan bukanlah milik kita tetapi milik Tuhan yang dianugerahkan bagi kota. Yang kita persembahkan bukan sebahagian tetapi totalitas hidup yang kita persembahkan kepada Tuhan: Roh, jiwa, nyawa juga hidup kita adalah persembahan kepada Tuhan yang harum bagi nama Tuhan. Jadi persembahan itu bukan hanya persembahan yang kita serahkan pada saat ibadah minggu, perpuluhan dan ucapan syukur yang kita beri. Tetapi lebih dari itu hidup kita dan segala yang ada pada kita harus kita persembahkan sebagai dupa yang harum bagi Tuhan. Hal ini ditegaskan oleh Paulus dalam Rom 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Sahabat yang baik hati! Nats renungan di atas merupakan penjelasan Paulus di Atena. Disana ia menemukan kuil-kuil dan rupa-rupa sesajen yang ditujukan pada dewa-dewa. Paulus melihat ini adalah praktek manusia yang melayani "tuhan". Namun ada satu kuil yang disebut kepada dewa yang tidak dikenal. Paulus memanfaatnya untuk pemberitaan Injil. Jika dalam kuil-kuil itu Paulus mendapat kesan manusia yang melayani Tuhan berbeda dengan pemahaman Paulus bahwa Tuhan kita sembah dan kita puji dan yang dia beritakan adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, tidak dilayani oleh tangan-tangan manusia, tetapi Tuhan sendiri yang memberikan segala sesuatu bagi manusia dan Tuhan yang memperlengkapi apa yang kita butuhkan.
Renungan ini menegaskan kepada kita bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatu dalam hidup kita; yang dapat kita lihat dan yang tidak dapat kita lihat, yang dapat kita rasakan, yang dapat kita hitung dan di luar jangkauan pikiran kita. Semua itu adalah pemberian Tuhan yang harus kita syukuri dan kita persembahkan menjadinalat pelayanan Tuhan di dunia ini.
Sahabat yang baik hati! Dimanapun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Minggu, 21 Januari 2018
TUHAN PEMILIK LANGIT DAN BUMI
TUHAN PEMILIK LANGIT DAN SEMESTA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 22/01/2018
Ulangan 10:14 (TB) Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;
Deuteronomy 10:14 (RSV) Behold, to the LORD your God belong heaven and the heaven of heavens, the earth with all that is in it;
Kitab Ulangan merupakan kitab yang menekankan pentingnya kesetiaan umat melakukan perintah Tuhan. Disebut ulangan karena berbagai perintah yang kota temukan alam kitab ini telah dimuat sebahagian dalam kitab Keluaran, Bilangan dan Imamat. Jadi Ulangan ini dimuat kembali agar umat Allah paham dan mengerti serta tidak lupa akan peritahNya. Mengulang-ulangi merupakan metode pendidikan menghapal yang sangat baik. Namun bukan hanya menghapal, namun perlu pengertian dan penghayatan yang mendalam.
Nats renungan hari ini menegaskan bahwa Tuhanlah yang empunya langit dan bumi. Dialah pencipta dan pemeliharan ciptaanNya. Tuhan memerintah seluruh ciptaanNya menurut kehendakNya. Allah sang pemilik langit dan bumi mau mengikat diri kepada umat Israel. Tuhan mau mengikat diri bukan karena keelokan atau kehebatan dan kebesaran Israel, sama sekali bukan. Allah mau mengikat diri kepada umat Isrsel karena Tuhan terpikat dengan leluhur mereka (Ul 10:15) yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Abraham adalah Bapa orang percaya; dia setia menunggu janji Allah sekalipun sudah ujur. Bukan hanya itu kesetiaan Abraham teruji ketika anak yang ditjnggu-tunggu dengan lama, karena perintah Tuhan, Abraham dengan tulus mau mempersembahkan Ishak.
Jika pada reungan ini diingatkan, Tuhanlah pemilik langit dan bumi dab segala isinya. Pertama itu menunjukkan bahwa bumi yang kita tinggali adalah milik Allah. Fasilitas yang kita nikmati; makanan, air bersih, udara dan ketersediaan pangan adalah semua bersumber dari Allah. Jika planet ini masih berputar pada porosnya itu karena Tuhan pemegang kuasa atas ciptaanNya.
Kedua, Tuhan sang pemilik langit dan bumi mau berkenan menjadi Allah kita, Allah segala allah dan Tuhan dari segala Tuhan. Dia Raja diatas segala raja dan tak ada kuasa yang mengatasinya. Dengan demikian mari semakin menyembah Dia, takut kepada Tuhan melalui sikap hormat dan takjub. Lakukanlah perintahNya dengan setia karena dengan melakukan perintah itu kita melakukan kehendak Allah
Ketiga, Tuhan sang pemilik langit dan bumi, menyadarkan kita semua bahwa hidup ini adalah anugerahNya. Tuhan memberikan kesempatan bagi kita menikmati ciptaan Tuhan. Nats renungan ini semakin menyadarkan kita agar tetap semakin rendah hati di hadapan Tuhan. Tidak ada yang dapat kita sombongkan, karena semuanya; langit bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan. Yang ada pada kita adalah titipanNya yang dapat kita pergunkan untuk membangun hidup kita dan menolong sesama serta alat pelayanan Tuhan di dunia ini.
Sahabatku yang baik hati, dimanapun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 22/01/2018
Ulangan 10:14 (TB) Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;
Deuteronomy 10:14 (RSV) Behold, to the LORD your God belong heaven and the heaven of heavens, the earth with all that is in it;
Kitab Ulangan merupakan kitab yang menekankan pentingnya kesetiaan umat melakukan perintah Tuhan. Disebut ulangan karena berbagai perintah yang kota temukan alam kitab ini telah dimuat sebahagian dalam kitab Keluaran, Bilangan dan Imamat. Jadi Ulangan ini dimuat kembali agar umat Allah paham dan mengerti serta tidak lupa akan peritahNya. Mengulang-ulangi merupakan metode pendidikan menghapal yang sangat baik. Namun bukan hanya menghapal, namun perlu pengertian dan penghayatan yang mendalam.
Nats renungan hari ini menegaskan bahwa Tuhanlah yang empunya langit dan bumi. Dialah pencipta dan pemeliharan ciptaanNya. Tuhan memerintah seluruh ciptaanNya menurut kehendakNya. Allah sang pemilik langit dan bumi mau mengikat diri kepada umat Israel. Tuhan mau mengikat diri bukan karena keelokan atau kehebatan dan kebesaran Israel, sama sekali bukan. Allah mau mengikat diri kepada umat Isrsel karena Tuhan terpikat dengan leluhur mereka (Ul 10:15) yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Abraham adalah Bapa orang percaya; dia setia menunggu janji Allah sekalipun sudah ujur. Bukan hanya itu kesetiaan Abraham teruji ketika anak yang ditjnggu-tunggu dengan lama, karena perintah Tuhan, Abraham dengan tulus mau mempersembahkan Ishak.
Jika pada reungan ini diingatkan, Tuhanlah pemilik langit dan bumi dab segala isinya. Pertama itu menunjukkan bahwa bumi yang kita tinggali adalah milik Allah. Fasilitas yang kita nikmati; makanan, air bersih, udara dan ketersediaan pangan adalah semua bersumber dari Allah. Jika planet ini masih berputar pada porosnya itu karena Tuhan pemegang kuasa atas ciptaanNya.
Kedua, Tuhan sang pemilik langit dan bumi mau berkenan menjadi Allah kita, Allah segala allah dan Tuhan dari segala Tuhan. Dia Raja diatas segala raja dan tak ada kuasa yang mengatasinya. Dengan demikian mari semakin menyembah Dia, takut kepada Tuhan melalui sikap hormat dan takjub. Lakukanlah perintahNya dengan setia karena dengan melakukan perintah itu kita melakukan kehendak Allah
Ketiga, Tuhan sang pemilik langit dan bumi, menyadarkan kita semua bahwa hidup ini adalah anugerahNya. Tuhan memberikan kesempatan bagi kita menikmati ciptaan Tuhan. Nats renungan ini semakin menyadarkan kita agar tetap semakin rendah hati di hadapan Tuhan. Tidak ada yang dapat kita sombongkan, karena semuanya; langit bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan. Yang ada pada kita adalah titipanNya yang dapat kita pergunkan untuk membangun hidup kita dan menolong sesama serta alat pelayanan Tuhan di dunia ini.
Sahabatku yang baik hati, dimanapun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai kita semua. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Sabtu, 20 Januari 2018
WASPADAI GURU-GURU PALSU
WASPADAI GURU-GURU PALSU
(2 Pet 2:10b-16)
(2 Pet 2:10b-16)
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan peringatan dari Rasul Petrus kepada seluruh jemaat agar waspada terhadap nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu. Mereka membawakan nama Tuhan dan Nama Yesus Kristus namun hidupnya tidak seturut sengan kehendak Yesus. Tujuan pengajaran mereka bukan untuk kebenaran Allah namun telah menghujat kebenaran. Pengajaran mereka bukan lagi membimbing orang berpengharapan kepada kehidupan yang kekal, namun atas nama kenikmatan dunia, hidup ini harus dinikmati untuk berfoya-foya.
Benar juga pandangan para tokoh pluralisme bahwa tantangan yang paling berbahaya dalam hubungan agama bukanlah dari agama lain, tetapi muncul dari dalam agama itu sendiri yang merusak dan mendistorsi makna ajaran agama bagi umat manusia, seperi gerakan-gerakan fundamentalisme dan radikalisme dll.
Hal ini jugalah yang menjadi pergumulan jemaat mula-mula dalam kotbah ini. Para rasul telah berlelah dan bekerja keras untuk pemberitaan Injil, untuk pendirian dan pemeliharaan jemaat namun ada saja nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang menyesatkan dan memberitakan 'injil lain' dari Injil Kristus. Mereka adalah guru-guru palsu yang menyesatkan. Pengajaran mereka bukanlah bertujuan pada kebenaran, tetapi kepada pemuasan diri sendiri, mengatasnamakan pelayanan untuk mencapai kepentingan diri sendiri
Disinilah Petrus hadir memberikan nasehat agar gereja menyadari tantangan ini dan menyampaikan:
1. Waspadai Guru-guru Palsu di Sekitar Kita
Selain nabi-nabi Palsu, ada juga rupa-rupa pengajaran dari guru-guru palsu. Jika kita mencatat keseluruhan 2 Petrus 2, beberapa kali Petrus memberitakan akan ciri-ciri merwka yakni:
a) Mencari untung dari cerita-cerita isapan jempol (ay 3), tafsiran-tafsiran yang dibuat-buat akan cerita-cerita Alkitab. Mereka adalah guru-guri yang terlatih dan pandai bicara untuk mepelesetkan ajaran Alkitab. Mereka orang yang "terlatih dalam keserakahan" (ay 14)
b) Menghujat kemuliaan malaikat dan menganggap lebih tinggi dari malaikat (ay 10b). Sudah agak aneh jika ada guru-guru injil yang menganggap diri lebih tinggi dari malaikat.
c) Hidup berfoya-foya sebagai kenikmatan (ay 13): mungkin ini hidup hedonis. Kebahagiaan tertinggi adalah kenikmatan hidup. Ini sangat berbeda dengan pengajaran rasul-rasul kebahagiaan tertinggi adalah kehidupan kekal.
d) Perzinahan dan penuh hawa nafsu. Ini sangat bertentangan justru dosa paling keji dimata Tuhan adalah perzinahan. Tiada lagi kesopanan dan semua hidup seperti binatang liar yang menjijikan.
e) Praktek Bileam: menyangkal kebenaran dan menyampaikan nubuatan karena suap.
b) Menghujat kemuliaan malaikat dan menganggap lebih tinggi dari malaikat (ay 10b). Sudah agak aneh jika ada guru-guru injil yang menganggap diri lebih tinggi dari malaikat.
c) Hidup berfoya-foya sebagai kenikmatan (ay 13): mungkin ini hidup hedonis. Kebahagiaan tertinggi adalah kenikmatan hidup. Ini sangat berbeda dengan pengajaran rasul-rasul kebahagiaan tertinggi adalah kehidupan kekal.
d) Perzinahan dan penuh hawa nafsu. Ini sangat bertentangan justru dosa paling keji dimata Tuhan adalah perzinahan. Tiada lagi kesopanan dan semua hidup seperti binatang liar yang menjijikan.
e) Praktek Bileam: menyangkal kebenaran dan menyampaikan nubuatan karena suap.
Itulah praktek hidup dan isi pengajaran guru palsu yang menyesatkan. Kehadiran mereka mempesona dan mumgkin memikat hati jemaat. Padahal tujuan mereka sungguh sangat jauh dari kehendak Allah.
2. Jauhi Praktek Bileam:
Bacalah kisah Bileam dalam Bilangan 22-23. Bileam maju hendak mengutuki umat Israel, sesungguhnya dia tahu dan sadar bahwa seharusnya berkatlah yang harus disampaikan kepada umat Israel, namun karena dibayar dengan suap oleh raja Balak raja orang Moab itu dan para tua-tua Midian akhirnya Bileam pergi hendak mengutuki Israel. Apa yang terjadi, keledai yang tunggangi Bileam menjerit dan tak berjalan karena dihambat oleh malaikat. Tetapi Bileam memukul dengan keras hingga keledai bicara karena Tuhan membuka mulut keledai dan berkata: Apakah yang aku lakukan kepadaku sehingga engkau memukul aku tiga kali? Atas kejadian itu Bileam akhirnya melihat malaikat Allah yang menghambatnya untuk menyampaikan kutuk pada Israel. (Bacalah kisah Bilem yang menarik ini dalam Bil 22-23)
Bacalah kisah Bileam dalam Bilangan 22-23. Bileam maju hendak mengutuki umat Israel, sesungguhnya dia tahu dan sadar bahwa seharusnya berkatlah yang harus disampaikan kepada umat Israel, namun karena dibayar dengan suap oleh raja Balak raja orang Moab itu dan para tua-tua Midian akhirnya Bileam pergi hendak mengutuki Israel. Apa yang terjadi, keledai yang tunggangi Bileam menjerit dan tak berjalan karena dihambat oleh malaikat. Tetapi Bileam memukul dengan keras hingga keledai bicara karena Tuhan membuka mulut keledai dan berkata: Apakah yang aku lakukan kepadaku sehingga engkau memukul aku tiga kali? Atas kejadian itu Bileam akhirnya melihat malaikat Allah yang menghambatnya untuk menyampaikan kutuk pada Israel. (Bacalah kisah Bilem yang menarik ini dalam Bil 22-23)
Praktek Bileam contoh catatan hitam dalam pelayanan di ladang Tuhan. Atas nama Tuhan bekerja namun dibalik semua itu adalah dasar Suap.
Dalam perjanjian Baru juga ada juga praktek Simoni. Ada bernama Simon hendak membeli atau menyuap rasul-rasul agar memperoleh Karunia Roh Kudus untuk dipergunakan pada praktek sihir dan magic (Kis 8:18). Dari praktek sihir yg dapat mengusir roh-roh jahat dia akan memiliki banyak uang.
Semua ini adalah peringatan agar gereja celik dan waspada akan Paktek guru-guru palsu yang mengajar atas nama Tuhan, Atas Nama Yesus Kristus dan atas nama Roh Ludis namun visi dan missinya sangat bertentangan dengan visi Injil Yesus Kristus yang mempersiapkan kita kepada kehidupan yang kekal.
3. Sikap Petrus dan Sikap Gereja.
Ada kemarahan besar dari Petrus terhadap guru-guru palsu ini. Lihatlah kalimat-kalimat yang diungkapkan dan istilah-istilah yang dipakai:
a). Petrus menganggap mereka sebagai hewan yang tak berakal yang akan segera ditangkap dan dipotong (ay 12)
b). Dianggap sebagai kotoran dan noda (ay 13)
c). Segera terkutuk dan segera binasa dalam penghukuman Allah (ay 12 dan 14)
Dari semua sikap Petrus ini adalah perlawanan pada pengajaran sesat. Namun penghukuman itu tetap diserahkan kepada Tuhan. Percaya percaya Tuhan akan menghukum mereka dan akan segera binasa.
Ada kemarahan besar dari Petrus terhadap guru-guru palsu ini. Lihatlah kalimat-kalimat yang diungkapkan dan istilah-istilah yang dipakai:
a). Petrus menganggap mereka sebagai hewan yang tak berakal yang akan segera ditangkap dan dipotong (ay 12)
b). Dianggap sebagai kotoran dan noda (ay 13)
c). Segera terkutuk dan segera binasa dalam penghukuman Allah (ay 12 dan 14)
Dari semua sikap Petrus ini adalah perlawanan pada pengajaran sesat. Namun penghukuman itu tetap diserahkan kepada Tuhan. Percaya percaya Tuhan akan menghukum mereka dan akan segera binasa.
Catatan sejarah gereja juga telah terbukti, munculnya bidaah-bidaah yang menyesatkan tidak akan bertahan, berlalu seiring waktu. Justru ajarannya itu yang membawa mereka tersesat di tengah jalan. Mungkin sudah tak terbilang lagi jumlah bidaah yang melakukan bunuh diri massal atas keyakinan kedatangan hari Tuhan pada tanggal tertentu. Namun selalu terulang. Bagaimana hal semacam itu bisa muncul karena terpesona dengan keterlatihan guru palsu mempengaruhi jemaat.
Gereja mula-mula mengantisipasi pengajaran sesat dengan merumuskan tiga hal:
1. Merumuskan konfessi: pengakuan iman bersama yang diterima semua golongan.
2. Melakukan Kanonisasi, menyusun dan pengakuan kitab-kitab yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seturut dengan itu disepakati bahwa sumber kebenaran hanya pada Alkitab.
3. Pengorganisasian jemaat dengan mengangkat uskup. Sehingga jemaat terorganisir dengan baik tidak mudah dibawah pengaruh pengajar-pengajar sesat. Disini pentingnya warga jemaat hidup dalam suatu persekutuan gereja yang jelas.
1. Merumuskan konfessi: pengakuan iman bersama yang diterima semua golongan.
2. Melakukan Kanonisasi, menyusun dan pengakuan kitab-kitab yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seturut dengan itu disepakati bahwa sumber kebenaran hanya pada Alkitab.
3. Pengorganisasian jemaat dengan mengangkat uskup. Sehingga jemaat terorganisir dengan baik tidak mudah dibawah pengaruh pengajar-pengajar sesat. Disini pentingnya warga jemaat hidup dalam suatu persekutuan gereja yang jelas.
Sahabat yang baik hati. Kotbah minggu ini merupakan peringatan yang sangat keras bagi jemaat dan gereja di masa kini. Mari waspadai pengajaran di lingkungan gereja kita dan mari kita pagari warga jemaat kita agar telindung dari pengajaran guru-guru palsu.
Biarlah iman kita bertumbuh dalam pertumbuhan rohani yang baik sampai kedatangan Tuhan Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Depok, 21 Jan 2018
#nekson m simanjuntak
#nekson m simanjuntak
Jumat, 19 Januari 2018
JAALNGAN ADA ALLAH LAIN
JANGAN ADA ALLAH LAIN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 20/01/2018
Ulangan 5:6-7 (TB) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Deuteronomy 5:6-7 (RSV) "`I am the LORD your God, who brought you out of the land of Egypt, out of the house of bondage.
"`You shall have no other gods before me.
Pasal pertama dari kesepuluh perintah Tuhan adalah Jangan ada padamu allah lain kecuali Aku. Perintah pertama ini dapat kita baca salam Keluaran 20:2-3 dan Imamat 5:6-7 ditekankan dengan kalimat pendahuluan: Akulah yang membawa kamu keluar dari perbudakan Mesir.
Hal ini penting agar bangsa Israel mengingat pembebasan. Mereka bebas dari perbudakan Mesir, mereka bebas dari kuasa firaun yang menindas. Mengingat kuasa Firaun yang meninggikan dirinya telah menjadi allah, tak mungkin ada orang yang lolos dari genggaman penguasaannya. Namun lihatlah Allah melakukan Pembebasan dan menjadikan mereka menjadi suatu bangsa merdeka dan berdaulat. Jadi tidak ada hutang apapun terhadap kuasa atau kekuatan apapun bagi Israel yang membuat mereka terikat. Karena mereka bebas hanya karena kuasa dan kekuatan Allah saja. Tuhan dalammperintah pertama hanya memerintahkan agar percaya dan setia kepada Allah.
Peristiwa pembebasan menjadi hal penting untuk mengikat diri dengan Allah, tangan Allah yang kuat dan berbagai mujizat yang dilakukan di Mesir hingga menuntun mereka sampai di Kanaan adalah kekuatan Allah. Tidak ada kuasa yang paling hebat dari kuasa Allah gang merwka saksikan. Maka tidak ada allah lain yang dapat diperilah yang dapat memberikan pertolongan dan kebidupan. Allah adalah satu-satunya, tiada duanya.
Sahabat yang baik hati! Apakah allah manusia di jaman now ini? Mungkin manusia telah memperilah dirinya dan jamannya yang menawarkan segalanya bagi kita. Seolah tiada lagi ruang kosong dalam hidupnya yang percaya kepada Tuhan Pencipta, yang maha kuasa dan memelihara hidup kita. Satu artikel baru-baru ini menyebutkan generasi muda di Korea kurang menyukai agama, padahal negara ini negara yang sangat cepat pengembangan kekristenan. Di negara yang membanggakan ITnya, namun ada kabar buruknya generasi muda Korea perlahan meninggalkan agama. Inilah perhatian kita semua, jaman now yang maju, canggih dan seluruhnya serba ada di smartphone. Kita diingatkan agar percaya dan setia kepada Tuhan.
Renungan yang selalu anda baca dan yang selalu dishare adalah suatu aktifitas kecil dari berjubel informasi yang dishare di medsos., yang selalu mengingatkan hubungan kita kepada Tuhan. Kiranya bermanfaat agar tetap memelihara hidup kita cinta kepada Tuhan dan setia kepadaNya.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih larunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 20/01/2018
Ulangan 5:6-7 (TB) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Deuteronomy 5:6-7 (RSV) "`I am the LORD your God, who brought you out of the land of Egypt, out of the house of bondage.
"`You shall have no other gods before me.
Pasal pertama dari kesepuluh perintah Tuhan adalah Jangan ada padamu allah lain kecuali Aku. Perintah pertama ini dapat kita baca salam Keluaran 20:2-3 dan Imamat 5:6-7 ditekankan dengan kalimat pendahuluan: Akulah yang membawa kamu keluar dari perbudakan Mesir.
Hal ini penting agar bangsa Israel mengingat pembebasan. Mereka bebas dari perbudakan Mesir, mereka bebas dari kuasa firaun yang menindas. Mengingat kuasa Firaun yang meninggikan dirinya telah menjadi allah, tak mungkin ada orang yang lolos dari genggaman penguasaannya. Namun lihatlah Allah melakukan Pembebasan dan menjadikan mereka menjadi suatu bangsa merdeka dan berdaulat. Jadi tidak ada hutang apapun terhadap kuasa atau kekuatan apapun bagi Israel yang membuat mereka terikat. Karena mereka bebas hanya karena kuasa dan kekuatan Allah saja. Tuhan dalammperintah pertama hanya memerintahkan agar percaya dan setia kepada Allah.
Peristiwa pembebasan menjadi hal penting untuk mengikat diri dengan Allah, tangan Allah yang kuat dan berbagai mujizat yang dilakukan di Mesir hingga menuntun mereka sampai di Kanaan adalah kekuatan Allah. Tidak ada kuasa yang paling hebat dari kuasa Allah gang merwka saksikan. Maka tidak ada allah lain yang dapat diperilah yang dapat memberikan pertolongan dan kebidupan. Allah adalah satu-satunya, tiada duanya.
Sahabat yang baik hati! Apakah allah manusia di jaman now ini? Mungkin manusia telah memperilah dirinya dan jamannya yang menawarkan segalanya bagi kita. Seolah tiada lagi ruang kosong dalam hidupnya yang percaya kepada Tuhan Pencipta, yang maha kuasa dan memelihara hidup kita. Satu artikel baru-baru ini menyebutkan generasi muda di Korea kurang menyukai agama, padahal negara ini negara yang sangat cepat pengembangan kekristenan. Di negara yang membanggakan ITnya, namun ada kabar buruknya generasi muda Korea perlahan meninggalkan agama. Inilah perhatian kita semua, jaman now yang maju, canggih dan seluruhnya serba ada di smartphone. Kita diingatkan agar percaya dan setia kepada Tuhan.
Renungan yang selalu anda baca dan yang selalu dishare adalah suatu aktifitas kecil dari berjubel informasi yang dishare di medsos., yang selalu mengingatkan hubungan kita kepada Tuhan. Kiranya bermanfaat agar tetap memelihara hidup kita cinta kepada Tuhan dan setia kepadaNya.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih larunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Kamis, 18 Januari 2018
TUHAN MENYERTAI ENGKAU
TUHAN MENYERTAI ENGKAU
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 19/01/2018
Kejadian 21:22b (TB) "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.
Genesis 21:22b (RSV) "God is with you in all that you do;
Setelah Abraham keluar dari Ur-Kasdim, dia menggembara di tanah Filistin sebagai orang asing. Jaman itu orang asing sering menjadi korban penindasan, perampokan dan diperdaya. Pokoknya orang asing sering diperlakukan semena-mena dan ditindas masyarakat sekitarnya. Mau protes, pasti tak dapat dukungan karena tak ada jaminan perlindungan dari masyarakat setempat. Itulah ngerinya sebagai orang asing di jaman PL. Alkitab memberikan pengajaran tentang hal orang asing berbeda dengan jama old itu. Alkitab agar membela dan mindungi hak orang asing (Ulangan 10:8dst), tidak boleh menindas mereka (Kel 22:21, 23:9) dan memberikan tumpangan bagi orang asing.
Abraham bapak leluhur Israel, pertama-tama tinggal sebagai orang asing di Palestina. Sekalipun orang asing, Abraham mendapat perlindungan. Abraham berjumpa dengan seorang yang baik hati bernama Abimelek. Abimelek dalam bahasa Ibrani berarti Bapak Raja. Istilah Abimelek merupakan gelar bagi raja Filistin (Kej 26:1,8). Sekalipun Abraham orang asing, namun Abimelek sangat memperhatikan hidup Abraham, memberkatinya dan memberikan jaminan perlindungan. Kemanapun Abraham pergi di daerah itu, mendapat perlindungan Abimelek.
Selain perlindungan keamanan, Abraham dapat mengambil air dari sumur. Sumur diberikan untuk Abraham, sumur sangat penting untuk kebutuhan hidupnya dan ternaknya. Abraham bukan orang yang cengeng, sekalipun pernah mendapat tantangan dari anak buah Abimelek, Abimelek tidak langsung lapor kepadanya, tetapi menahan diri hingga memberitahukannya pada waktu yang tepat. Akhirnya kesempatan berjumpa dengan Abimelek dan mengutarakannya dengan baik. Abraham menyediakan jamuan bagi Abimelek. Pada saat itulah Abimelek mengadakan perjanjian kepada Abraham, sekalipun orang asing di tanah orang Filistin tapi dia akan mendapat perlindungan. Bukan hanya itu, dalam perikop ini Abraham menanam pohon (Kej 21:33) sebagai bukti ada kebebasan baginya untuk mengelola lahan.
Sahabat yang baik hati, bapak orang percaya, Abraham menjadi contoh yang menarik dalam hidup sekalipun orang asing namun mendapat perlindungan. Itu semua adalah campur tangan Allah bahkan suatu rencana indah bagi Abraham yang secara tidak disadarinya bahwa Allah telah merencanakan jauh-jauh bahwa Abraham dan keturunannya adalah pewaris tanah perjanjian. Terkadang kita melakukan pekerjaan kita, di luar perkiraan kita namun ada rencana besar Tuhan atas hidup kita.
Mari ikuti jalan hidup ini menurut kehendak Allah, jangan takut terhadap tantangan. Jangan merasa enak dalam zona aman, teduh dan tak siap perubahan. Abraham melakukannya, menuruti panggilan keluar dari Ur Kasdim. Dalam pekerjaan kita sehari-hari perlu juga mempertimbangkan ungkapan berpikir out of the box, berpikir dinluar jangkauannyang bisasa. Mungkin bagi orang lain asing dan aneh karwna cenderung membenarkan yang biasa, tapi tak apa sejauh positip dan membangun, siapa tahu dari aktifitas kita Tuhan berencana indah baik untuk diri kota dan orang lain. Seperti penyertaan Tuhan atas Abraham, Tuhan menyertai dan memberkati kita dalam setiap aktifitas. Sekalipun dia orang asing, namun ada jaminan dari Abimelek. Jaminan itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi campur tangan Tuhan dalam hidup Abraham.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin.
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 19/01/2018
Kejadian 21:22b (TB) "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.
Genesis 21:22b (RSV) "God is with you in all that you do;
Setelah Abraham keluar dari Ur-Kasdim, dia menggembara di tanah Filistin sebagai orang asing. Jaman itu orang asing sering menjadi korban penindasan, perampokan dan diperdaya. Pokoknya orang asing sering diperlakukan semena-mena dan ditindas masyarakat sekitarnya. Mau protes, pasti tak dapat dukungan karena tak ada jaminan perlindungan dari masyarakat setempat. Itulah ngerinya sebagai orang asing di jaman PL. Alkitab memberikan pengajaran tentang hal orang asing berbeda dengan jama old itu. Alkitab agar membela dan mindungi hak orang asing (Ulangan 10:8dst), tidak boleh menindas mereka (Kel 22:21, 23:9) dan memberikan tumpangan bagi orang asing.
Abraham bapak leluhur Israel, pertama-tama tinggal sebagai orang asing di Palestina. Sekalipun orang asing, Abraham mendapat perlindungan. Abraham berjumpa dengan seorang yang baik hati bernama Abimelek. Abimelek dalam bahasa Ibrani berarti Bapak Raja. Istilah Abimelek merupakan gelar bagi raja Filistin (Kej 26:1,8). Sekalipun Abraham orang asing, namun Abimelek sangat memperhatikan hidup Abraham, memberkatinya dan memberikan jaminan perlindungan. Kemanapun Abraham pergi di daerah itu, mendapat perlindungan Abimelek.
Selain perlindungan keamanan, Abraham dapat mengambil air dari sumur. Sumur diberikan untuk Abraham, sumur sangat penting untuk kebutuhan hidupnya dan ternaknya. Abraham bukan orang yang cengeng, sekalipun pernah mendapat tantangan dari anak buah Abimelek, Abimelek tidak langsung lapor kepadanya, tetapi menahan diri hingga memberitahukannya pada waktu yang tepat. Akhirnya kesempatan berjumpa dengan Abimelek dan mengutarakannya dengan baik. Abraham menyediakan jamuan bagi Abimelek. Pada saat itulah Abimelek mengadakan perjanjian kepada Abraham, sekalipun orang asing di tanah orang Filistin tapi dia akan mendapat perlindungan. Bukan hanya itu, dalam perikop ini Abraham menanam pohon (Kej 21:33) sebagai bukti ada kebebasan baginya untuk mengelola lahan.
Sahabat yang baik hati, bapak orang percaya, Abraham menjadi contoh yang menarik dalam hidup sekalipun orang asing namun mendapat perlindungan. Itu semua adalah campur tangan Allah bahkan suatu rencana indah bagi Abraham yang secara tidak disadarinya bahwa Allah telah merencanakan jauh-jauh bahwa Abraham dan keturunannya adalah pewaris tanah perjanjian. Terkadang kita melakukan pekerjaan kita, di luar perkiraan kita namun ada rencana besar Tuhan atas hidup kita.
Mari ikuti jalan hidup ini menurut kehendak Allah, jangan takut terhadap tantangan. Jangan merasa enak dalam zona aman, teduh dan tak siap perubahan. Abraham melakukannya, menuruti panggilan keluar dari Ur Kasdim. Dalam pekerjaan kita sehari-hari perlu juga mempertimbangkan ungkapan berpikir out of the box, berpikir dinluar jangkauannyang bisasa. Mungkin bagi orang lain asing dan aneh karwna cenderung membenarkan yang biasa, tapi tak apa sejauh positip dan membangun, siapa tahu dari aktifitas kita Tuhan berencana indah baik untuk diri kota dan orang lain. Seperti penyertaan Tuhan atas Abraham, Tuhan menyertai dan memberkati kita dalam setiap aktifitas. Sekalipun dia orang asing, namun ada jaminan dari Abimelek. Jaminan itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi campur tangan Tuhan dalam hidup Abraham.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin.
Salam
#nekson m simanjuntak
Rabu, 17 Januari 2018
PADAMU ADA KEHIDUPAN
PADAMULAH ADA KEHIDUPAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 18/01/2018
Yohanes 6:68-69 (TB) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
John 6:68-69 (RSV) Simon Peter answered him, "Lord, to whom shall we go? You have the words of eternal life;
and we have believed, and have come to know, that you are the Holy One of God."
Setelah Yesus mengajarkan tentang roti kehidupan ada beberapa murid-murid yang berubah pikiran dan meninggalkan Yesus (Yoh 6:66). Murid-murid disini adalah yang mengikut Yesus, mendengar kotbah dan ajarannya serta menyaksiakan mujizat yang dilakukan Yesus. Murid ini dalam Yunani disebut 'matetes', berbeda dengan kedua belas murid yang disebut dengan "ton dodeka". Kedua belas murid terus mengikut Yesus, sekalipun mereka tak satupun yang ikut mengahantarkan Yesus ke via dolo rosa.
Mengapa mereka berubah pikiran dan meninggalkan Yesus? Mereka kurang berterima pengajaran Yesus yang menyebut dirinya Roti yang turun dari sorga, selain itu mereka salah paham tentang ajaran Yesus mengenai perjamuan kudus tentang memakan daging dan meminum darahNya. Yohanes 6:53-54 (TB) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Perlu kita ketahui bahwa bahwa bagi kaum Israel roti Sorga adalah manna. Suatu kisah perbuatan Allah memelihara dan menyelamatkan Bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun. Dengan pengajaran Yesus tentang Roti Hidup, Yesus membandingkan dirinya dengan manna yang dikultuskan orang Yahudi. Bagi sebagian perkataan ini terlalu keras membuat ada dari murid-murid berubah pikiran dan meninggalkan Yesus.
Jika ada yang meninggalkan Yesus, berbeda dengan Petrus dan kawan-kawannya tetap mengikut Yesus. Justru pada perkataan dan pengajaran Yesus menemukan kebenaran dan kehidupan. Hal ini membuat Yesus bertanya kepada Petrus, mengapa kami tidak pergi juga? Disinilah pengakuan Petrus akan Yesus Kristus. Petrus mengetahui dan mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya. Yesus adalah Mesias Anak Allah, perkataan-perkataan yang diucapkannya adalah kehidupan kekal. Yesus adalah Yang Kudus dari Allah.
Pengenalan yang sungguh terhadap Yesus membuat Petrus tidak mau meninggalkan Yesus seperti lainnya, karena keras dan tidak masuk akal. Justru Petrus telah menemukan sumber kehidupan yaitu di dalam diri Yesus Kristus. Baginya tidak ada keselamatan lain di luar Kristus. Sehingga dia tidak mau pergi, tetapi tetap mengikut Yesus sumber hidup.
Sahabat yang baik hati, jangablah seperti matetes (murid) yang meninggalkan Yesus; mereka hanya ingin menerima hal yang indah, perkataan baik-baik yang menyenangkan telinga mereka, namun ketika tak berkenan di hati segera meninggalkan kebenaran. Yesus mengajarkan hal keras karena Yesus tahu hatinya yang tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus (6:61). Mereka hanya murid murahan yang ingin mendapat roti, menyaksikan mujizat dan kehebatan-kehebatan dari Yesus tetapi tak mau menderita dan setia memikul salib yang harus dipikul.
Sahabat yang baik hati, Petrus juga pernah mengalami keraguan dalam hidupnya. Terkadang pengakuannya hebat namun tidak diikuti dengan kesungguhan mengikut Yesus. Namun jadilah seperti Petrus paska kebangkitan, setelah menyaksikan sendiri kubur telah kosong, Petrus bangkit dari kerapuhannya menjadi orang yang berdiri di atas prinsip yang kokoh dan dengan penuh keberanian memberitakan Yesus Kristus yang dibangkitkan.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 18/01/2018
Yohanes 6:68-69 (TB) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
John 6:68-69 (RSV) Simon Peter answered him, "Lord, to whom shall we go? You have the words of eternal life;
and we have believed, and have come to know, that you are the Holy One of God."
Setelah Yesus mengajarkan tentang roti kehidupan ada beberapa murid-murid yang berubah pikiran dan meninggalkan Yesus (Yoh 6:66). Murid-murid disini adalah yang mengikut Yesus, mendengar kotbah dan ajarannya serta menyaksiakan mujizat yang dilakukan Yesus. Murid ini dalam Yunani disebut 'matetes', berbeda dengan kedua belas murid yang disebut dengan "ton dodeka". Kedua belas murid terus mengikut Yesus, sekalipun mereka tak satupun yang ikut mengahantarkan Yesus ke via dolo rosa.
Mengapa mereka berubah pikiran dan meninggalkan Yesus? Mereka kurang berterima pengajaran Yesus yang menyebut dirinya Roti yang turun dari sorga, selain itu mereka salah paham tentang ajaran Yesus mengenai perjamuan kudus tentang memakan daging dan meminum darahNya. Yohanes 6:53-54 (TB) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Perlu kita ketahui bahwa bahwa bagi kaum Israel roti Sorga adalah manna. Suatu kisah perbuatan Allah memelihara dan menyelamatkan Bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun. Dengan pengajaran Yesus tentang Roti Hidup, Yesus membandingkan dirinya dengan manna yang dikultuskan orang Yahudi. Bagi sebagian perkataan ini terlalu keras membuat ada dari murid-murid berubah pikiran dan meninggalkan Yesus.
Jika ada yang meninggalkan Yesus, berbeda dengan Petrus dan kawan-kawannya tetap mengikut Yesus. Justru pada perkataan dan pengajaran Yesus menemukan kebenaran dan kehidupan. Hal ini membuat Yesus bertanya kepada Petrus, mengapa kami tidak pergi juga? Disinilah pengakuan Petrus akan Yesus Kristus. Petrus mengetahui dan mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya. Yesus adalah Mesias Anak Allah, perkataan-perkataan yang diucapkannya adalah kehidupan kekal. Yesus adalah Yang Kudus dari Allah.
Pengenalan yang sungguh terhadap Yesus membuat Petrus tidak mau meninggalkan Yesus seperti lainnya, karena keras dan tidak masuk akal. Justru Petrus telah menemukan sumber kehidupan yaitu di dalam diri Yesus Kristus. Baginya tidak ada keselamatan lain di luar Kristus. Sehingga dia tidak mau pergi, tetapi tetap mengikut Yesus sumber hidup.
Sahabat yang baik hati, jangablah seperti matetes (murid) yang meninggalkan Yesus; mereka hanya ingin menerima hal yang indah, perkataan baik-baik yang menyenangkan telinga mereka, namun ketika tak berkenan di hati segera meninggalkan kebenaran. Yesus mengajarkan hal keras karena Yesus tahu hatinya yang tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus (6:61). Mereka hanya murid murahan yang ingin mendapat roti, menyaksikan mujizat dan kehebatan-kehebatan dari Yesus tetapi tak mau menderita dan setia memikul salib yang harus dipikul.
Sahabat yang baik hati, Petrus juga pernah mengalami keraguan dalam hidupnya. Terkadang pengakuannya hebat namun tidak diikuti dengan kesungguhan mengikut Yesus. Namun jadilah seperti Petrus paska kebangkitan, setelah menyaksikan sendiri kubur telah kosong, Petrus bangkit dari kerapuhannya menjadi orang yang berdiri di atas prinsip yang kokoh dan dengan penuh keberanian memberitakan Yesus Kristus yang dibangkitkan.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selasa, 16 Januari 2018
KASIH KARUNIA ALLAH YANG NYATA
KASIH KARUNIA ALLAH YANG NYATA
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai simber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 17/01/2018
Titus 2:11 (TB) Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Titus 2:11 (RSV) For the grace of God has appeared for the salvation of all men,
Hidup di dalam Kristus haruslah membawa perubahan nyata. Inilah yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus agar sungguh-sungguh dalam pelayanannya melakukan pembinaan rohani dan tak jemu-jemu mengajar jemaat. Menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat harus diikuti dengan kesediaan meninggalkan hidup lama dan memasuki hidup baru di dalam kasih karunia Tuhan.
Jika kita baca nats sebelum renungan ini Paulus menjelaskan bahwa hidup yang menerima Yesus Kristus meliputi semuanya baik orang tua, perempuan dan pemuda serta hamba. Orang tua harus hidup sederhana, bijaksana, terhormat dan sehat dalam iman (2:2), perempuan harus bijaksana, beribadah dan menjadi guru bagi yang lain (2:3-4), orang muda harus menguasai dirinya, teladan dan hidup jujur dan tidak bercela (2:5-8) dan bagi para hamba harus hidup taat dan jangan curang (2:9-10). Aktifitas hidup semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Perubahan hidup mereka akan menjadi warna baru yang berdampak dalam dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam lingkungan kerjanya.
Menurut catatan sejarah gereja, pola hidup gereja mula-mula yang demikian sangat berdampak pada penyebaran Injil. Penerimaan Injil memang banyak dipengaruhi oleh pemberitaan rasul-rasul, namun keberhasilan Penginjilan sangat jauh dipengaruhi oleh gaya hidup gereja mula-mula yang telah menjadi teladan dalam perkataan, iman dan kasih. Setiap pribadi merasakan sebagaimana dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Sahabat yang baik hati! Bagaimana kita saat ini merasakan bahwa kasih karunia Allah telah nyata di dalam hidup kita?
Hal pertama tentu kita harus memelihara iman kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Yesus adalah jalan yang ditentukan Allah agar kita menerima keselamatan. Tidak ada keselamatan yang ditetapkan Allah selain di dalam nama Yesus Kristus. Yesua Kristus adalah kasih karunia yang nyata bagi kita, setiap orang yang menerimanya memasuki hidup baru.
Konsekwensi menerima Yesus Kristus diikuti dengan kesediaan kita dididik dan bertumbuh di dalam Kristus. Titus 2:12-13 (TB) "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"
Jika kita menyatakan kasih karunia Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus. Itu berarti secara bersama-sama setiap orang percaya harus meninggalkan gaya hidupnya yang lama; iri, kebencian, kemunafikan dan segala bentuk dosa, kefaaikan dan segala keinginan-keinginan duniawi. Hidup di dalam kasih karunia berusaha membangun hidup positip, bijaksana, beribadah dan menunjukkan hiduo mulia dengan melakukan hal berguna dan bermakna bagi orang lain, dalam keluarga, lingkungan pekerjaan lingkungan sekitar kita.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai hidup saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai simber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 17/01/2018
Titus 2:11 (TB) Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Titus 2:11 (RSV) For the grace of God has appeared for the salvation of all men,
Hidup di dalam Kristus haruslah membawa perubahan nyata. Inilah yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus agar sungguh-sungguh dalam pelayanannya melakukan pembinaan rohani dan tak jemu-jemu mengajar jemaat. Menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat harus diikuti dengan kesediaan meninggalkan hidup lama dan memasuki hidup baru di dalam kasih karunia Tuhan.
Jika kita baca nats sebelum renungan ini Paulus menjelaskan bahwa hidup yang menerima Yesus Kristus meliputi semuanya baik orang tua, perempuan dan pemuda serta hamba. Orang tua harus hidup sederhana, bijaksana, terhormat dan sehat dalam iman (2:2), perempuan harus bijaksana, beribadah dan menjadi guru bagi yang lain (2:3-4), orang muda harus menguasai dirinya, teladan dan hidup jujur dan tidak bercela (2:5-8) dan bagi para hamba harus hidup taat dan jangan curang (2:9-10). Aktifitas hidup semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Perubahan hidup mereka akan menjadi warna baru yang berdampak dalam dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam lingkungan kerjanya.
Menurut catatan sejarah gereja, pola hidup gereja mula-mula yang demikian sangat berdampak pada penyebaran Injil. Penerimaan Injil memang banyak dipengaruhi oleh pemberitaan rasul-rasul, namun keberhasilan Penginjilan sangat jauh dipengaruhi oleh gaya hidup gereja mula-mula yang telah menjadi teladan dalam perkataan, iman dan kasih. Setiap pribadi merasakan sebagaimana dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Sahabat yang baik hati! Bagaimana kita saat ini merasakan bahwa kasih karunia Allah telah nyata di dalam hidup kita?
Hal pertama tentu kita harus memelihara iman kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Yesus adalah jalan yang ditentukan Allah agar kita menerima keselamatan. Tidak ada keselamatan yang ditetapkan Allah selain di dalam nama Yesus Kristus. Yesua Kristus adalah kasih karunia yang nyata bagi kita, setiap orang yang menerimanya memasuki hidup baru.
Konsekwensi menerima Yesus Kristus diikuti dengan kesediaan kita dididik dan bertumbuh di dalam Kristus. Titus 2:12-13 (TB) "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"
Jika kita menyatakan kasih karunia Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus. Itu berarti secara bersama-sama setiap orang percaya harus meninggalkan gaya hidupnya yang lama; iri, kebencian, kemunafikan dan segala bentuk dosa, kefaaikan dan segala keinginan-keinginan duniawi. Hidup di dalam kasih karunia berusaha membangun hidup positip, bijaksana, beribadah dan menunjukkan hiduo mulia dengan melakukan hal berguna dan bermakna bagi orang lain, dalam keluarga, lingkungan pekerjaan lingkungan sekitar kita.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai hidup saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Senin, 15 Januari 2018
KEKUATAN PERSEKUTUAN
KEKUATAN PERSEKUTUAN
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, motivasi dan inspirasi bagi kita. Selasa, 16/02/2018
Matius 18:20 (TB) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Matius 18:19 (RSV) For where two or three are gathered in my name, there am I in the midst of them."
Di Indonesia kita mengenal ungkapan: 'bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.' Ungkapan ini muncul dari pemahaman akan pentingnya kesatuan dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Persatuan ada ketika berkenan membuka diri untuk bergandeng tangan, sehati dan sepikir dan bersama-sama dalam mencapai tujuan. Tetapi jika tercerai berai akan tak berdaya, rapuh dan mudah dipatahkan kekuatan lawan. Disinilah letak kekuatan persatuan itu.
Dalam renungan di pagi hari ini berbicara tentang pentingnya persatuan dalam persekutuan orang percaya. Yesus mengajarkan pentinya orang percaya, dua tiga orang bersatu hati berseru di dalam nama Tuhan dan Tuhan Yesus berkenan hadir. Bukan berarti doa personal tidak perlu. Doa secara pribadi itu penting, namun akan lebih besar kuasanya jika dua atau tiga orang bersekutu di dalam nama Yesus Kristus. Kesatuan hati dalam persekutuan sangat menentukan kehadiran Yesus Kristus. Inilah yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridNya: sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul di dalam namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
Namun harus kita perhatikan bahwa disini bukan hanya berkumpul semata. Berkumpul dalam rangka apa? Berkumpul dalam rangka memuji dan memuliakan Tuhan, berkumpul dan bersatu hati di dalam doa menyampaikan permohonan serta berkumpul dalam mewujudkan atau menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini melalui pelayanan.
Pengajaran Yesus ini, juga mengajarkan tentang arti hidup bersekutu atau berkoinonia sekaligus menjawab pikiran-pikiran sempit dari berbagai kalangan yang menekankan hal iman adalah hubungan personal ansih. Seolah tak perlu ke gereja dan tak.perlu bersekutu karena iman iri persinal urusan saya dengan Tuhan, secara pribadi bisa kita berdoa pribadi di rumah, mendengarkan firman lewat membaca renungan atau lewat tv dll serta berbagai alasan lainnya yang menonjolkan bahwa iman itu adalah hubungan personal dengan Tuhan. Ditambah lagi banyaknya aliran-aliran dan berbagai denominasi gereja yang membingungkan warga, seolah berlomba menjadi gereja yang paling kudus, gereja yang dikarunia Roh, paling benar dan paling sesuai dengan Alkitabiah. Aktifitas di gereja dapat dilakukan di rumah secara pribadi. Anggapan inilah yang dijawab oleh renungan di pagi ini bahwa orang percaya pentingnya harus hidup bersekutu (ber- koinonia) di dalam nama Yesus Kristus. Hal iman bukan hubungan personal dwngan Tuhan, tetapi hidup yang bersekutu, berkumpul dan bersatu hati di dalam nama Yeaua Kristus.
Sahabat yang baik hati! Yesus mengajar dan mengajak kita agar orang percaya hidup bersekutu bersama orang percaya lainnya. Bersama-sama menyaksikan imannya dan bersekutu menyampaikan doa dan permohonan serta mewujudkan kehendak Allah di dunia ini melalui aksi dan bhakti bersama di dalam kasih. Orang percaya terpanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini (Kis 1:8). Kekuatan persekutuan orang percaya adalah Yesus itu sendiri, dan Yesus akan mewujudkan apa yang kita sampaikan dalam permohonan dan doa-doa kita (Band Mat 21:22)
Inilah kekuatan kita, hidup yang bersatu dalam persekutuan orang percaya yang berseru di dalam nama Yesus Kristus. Itulah bukti bagi kita bahwa kita tinggal di dalam Kristus.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai anda. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, motivasi dan inspirasi bagi kita. Selasa, 16/02/2018
Matius 18:20 (TB) Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Matius 18:19 (RSV) For where two or three are gathered in my name, there am I in the midst of them."
Di Indonesia kita mengenal ungkapan: 'bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.' Ungkapan ini muncul dari pemahaman akan pentingnya kesatuan dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan. Persatuan ada ketika berkenan membuka diri untuk bergandeng tangan, sehati dan sepikir dan bersama-sama dalam mencapai tujuan. Tetapi jika tercerai berai akan tak berdaya, rapuh dan mudah dipatahkan kekuatan lawan. Disinilah letak kekuatan persatuan itu.
Dalam renungan di pagi hari ini berbicara tentang pentingnya persatuan dalam persekutuan orang percaya. Yesus mengajarkan pentinya orang percaya, dua tiga orang bersatu hati berseru di dalam nama Tuhan dan Tuhan Yesus berkenan hadir. Bukan berarti doa personal tidak perlu. Doa secara pribadi itu penting, namun akan lebih besar kuasanya jika dua atau tiga orang bersekutu di dalam nama Yesus Kristus. Kesatuan hati dalam persekutuan sangat menentukan kehadiran Yesus Kristus. Inilah yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridNya: sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul di dalam namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
Namun harus kita perhatikan bahwa disini bukan hanya berkumpul semata. Berkumpul dalam rangka apa? Berkumpul dalam rangka memuji dan memuliakan Tuhan, berkumpul dan bersatu hati di dalam doa menyampaikan permohonan serta berkumpul dalam mewujudkan atau menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini melalui pelayanan.
Pengajaran Yesus ini, juga mengajarkan tentang arti hidup bersekutu atau berkoinonia sekaligus menjawab pikiran-pikiran sempit dari berbagai kalangan yang menekankan hal iman adalah hubungan personal ansih. Seolah tak perlu ke gereja dan tak.perlu bersekutu karena iman iri persinal urusan saya dengan Tuhan, secara pribadi bisa kita berdoa pribadi di rumah, mendengarkan firman lewat membaca renungan atau lewat tv dll serta berbagai alasan lainnya yang menonjolkan bahwa iman itu adalah hubungan personal dengan Tuhan. Ditambah lagi banyaknya aliran-aliran dan berbagai denominasi gereja yang membingungkan warga, seolah berlomba menjadi gereja yang paling kudus, gereja yang dikarunia Roh, paling benar dan paling sesuai dengan Alkitabiah. Aktifitas di gereja dapat dilakukan di rumah secara pribadi. Anggapan inilah yang dijawab oleh renungan di pagi ini bahwa orang percaya pentingnya harus hidup bersekutu (ber- koinonia) di dalam nama Yesus Kristus. Hal iman bukan hubungan personal dwngan Tuhan, tetapi hidup yang bersekutu, berkumpul dan bersatu hati di dalam nama Yeaua Kristus.
Sahabat yang baik hati! Yesus mengajar dan mengajak kita agar orang percaya hidup bersekutu bersama orang percaya lainnya. Bersama-sama menyaksikan imannya dan bersekutu menyampaikan doa dan permohonan serta mewujudkan kehendak Allah di dunia ini melalui aksi dan bhakti bersama di dalam kasih. Orang percaya terpanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini (Kis 1:8). Kekuatan persekutuan orang percaya adalah Yesus itu sendiri, dan Yesus akan mewujudkan apa yang kita sampaikan dalam permohonan dan doa-doa kita (Band Mat 21:22)
Inilah kekuatan kita, hidup yang bersatu dalam persekutuan orang percaya yang berseru di dalam nama Yesus Kristus. Itulah bukti bagi kita bahwa kita tinggal di dalam Kristus.
Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai anda. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Minggu, 14 Januari 2018
DATANGLAH KERAJAANMU
DATANGLAH KERAJAANMU
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 15/01/2018
Matius 6:10 (TB) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Matthew 6:10 (ISVN) May your kingdom come. May your will be done, on earth as it is in heaven.
Nats ini merupakan bahagian dari doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, yang kita kenal dengan Doa Bapa Kami yang di Sorga. Di dalam doa ini Yesus mengajarkan hubungan kita yang meminta kepada Allah adalah sebagai anak kepada Bapa. Seorang Bapa pasti memperhatikan dan mengetahui apa yang terbaik bagi anaknya. Demikian Yesus mengajarkan kebaikan Bapak yang akan mendengar dan memberikan permohonan yang kita sampaikan.
Dalam renungan di pagi ini ada dua permohonan. 1) Datanglah kerajaanMu dan 2) jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.
Datanglah kerajaanMu, M.Luther menjelaskan sangat sederhana akan pengertian doa bapa kami dalam bukunya yang sangat terkenal: Katekhismus Kecil. Benar, bahwa sekalipun kita tidak minta, kerajaan Allah itu datang dengan sendirinya seturit kehendakNya. Allah memiliki kuasa mendatangkan dan mendirikan KerajaanNya di bumi ini tanpa peran manusia sekalipun. Jikalau kita meminta datanglah kerajaanMu, itu berarti kita membuka diri dan bersedia menerima kerajaan Allah terjadi atas hidup kita.
Apakah itu Kerajaan Allah, jika kita baca Perjanjian Baru pengajaran tentang Kerajaan Allah sangat luas: menyangkut pertobatan, keselamatan, penegakan kebenaran dan keadilan hingga kehidupan kekal. Maka jika kita berdoa datanglah kerajaanMu ini berarti kita menerima Allah memerintah atas hidup kita. Sekaligus kita berpengharapan agar pemerintahan Allah terjadi di dalam dunia yang kita hidupi ini.
Paulus menyebutkan: Roma 14:17 (TB) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi kalau kita berdoa datanglah kerajaanMu: termaktub didalamnya turut bekerja agar kebenaran, damai sejahtera dan sukacita nyata dalam hidup kita..
Seturut dengan itu pula permintaan berikutnya: jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga. Yesus menghendaki suasana sorgawi nyata dalam hidup ini. Lama sekali pandangan kekristenan, memahami dunia ini adalah fana, penuh dosa dan harus kita tinggalkan menuju sorga. Seolah hidup di dunia tidak penting. Benar dunia ini dan segala isinya berlalu. Namun kita diutus oleh Tuhan Yesus hidup di dalam dunia ini dan hendak mewujudkan kehendak Allah. Seolah bumi tidak penting karenantujuan kita adalah sorga. Itu benar, na namun hidup ini bukanlah sesuatu yang harus kita sesali dan tangisi. Hiduo duli dunia ini harus kita jalani seturut sengan kehendak Allah. Doa ini sangat mengajarkan bagaimana suasana sorgawi itu nyata dalam kehidupan real. Doa ini mengingatkan kita akan misi Injil, kehendak sorgawi melalui Yesus Kristus hatuslah kita pancarkan di dunia ini melalui tindakan dan perbuatan kasih.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini mengingatkan kita akan tugas orang percaya di dunia ini untuk mendatangkan Kerajaan Allah dan mewujudkan kehendak Allah melalui hidup dan karya orang percaya di dunia ini. Allah memanggil, menetapkan dan mamakai kita menjadi saluran berkatNya di dunia ini
Sahabatku, dimana pun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 15/01/2018
Matius 6:10 (TB) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Matthew 6:10 (ISVN) May your kingdom come. May your will be done, on earth as it is in heaven.
Nats ini merupakan bahagian dari doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, yang kita kenal dengan Doa Bapa Kami yang di Sorga. Di dalam doa ini Yesus mengajarkan hubungan kita yang meminta kepada Allah adalah sebagai anak kepada Bapa. Seorang Bapa pasti memperhatikan dan mengetahui apa yang terbaik bagi anaknya. Demikian Yesus mengajarkan kebaikan Bapak yang akan mendengar dan memberikan permohonan yang kita sampaikan.
Dalam renungan di pagi ini ada dua permohonan. 1) Datanglah kerajaanMu dan 2) jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.
Datanglah kerajaanMu, M.Luther menjelaskan sangat sederhana akan pengertian doa bapa kami dalam bukunya yang sangat terkenal: Katekhismus Kecil. Benar, bahwa sekalipun kita tidak minta, kerajaan Allah itu datang dengan sendirinya seturit kehendakNya. Allah memiliki kuasa mendatangkan dan mendirikan KerajaanNya di bumi ini tanpa peran manusia sekalipun. Jikalau kita meminta datanglah kerajaanMu, itu berarti kita membuka diri dan bersedia menerima kerajaan Allah terjadi atas hidup kita.
Apakah itu Kerajaan Allah, jika kita baca Perjanjian Baru pengajaran tentang Kerajaan Allah sangat luas: menyangkut pertobatan, keselamatan, penegakan kebenaran dan keadilan hingga kehidupan kekal. Maka jika kita berdoa datanglah kerajaanMu ini berarti kita menerima Allah memerintah atas hidup kita. Sekaligus kita berpengharapan agar pemerintahan Allah terjadi di dalam dunia yang kita hidupi ini.
Paulus menyebutkan: Roma 14:17 (TB) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Jadi kalau kita berdoa datanglah kerajaanMu: termaktub didalamnya turut bekerja agar kebenaran, damai sejahtera dan sukacita nyata dalam hidup kita..
Seturut dengan itu pula permintaan berikutnya: jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga. Yesus menghendaki suasana sorgawi nyata dalam hidup ini. Lama sekali pandangan kekristenan, memahami dunia ini adalah fana, penuh dosa dan harus kita tinggalkan menuju sorga. Seolah hidup di dunia tidak penting. Benar dunia ini dan segala isinya berlalu. Namun kita diutus oleh Tuhan Yesus hidup di dalam dunia ini dan hendak mewujudkan kehendak Allah. Seolah bumi tidak penting karenantujuan kita adalah sorga. Itu benar, na namun hidup ini bukanlah sesuatu yang harus kita sesali dan tangisi. Hiduo duli dunia ini harus kita jalani seturut sengan kehendak Allah. Doa ini sangat mengajarkan bagaimana suasana sorgawi itu nyata dalam kehidupan real. Doa ini mengingatkan kita akan misi Injil, kehendak sorgawi melalui Yesus Kristus hatuslah kita pancarkan di dunia ini melalui tindakan dan perbuatan kasih.
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini mengingatkan kita akan tugas orang percaya di dunia ini untuk mendatangkan Kerajaan Allah dan mewujudkan kehendak Allah melalui hidup dan karya orang percaya di dunia ini. Allah memanggil, menetapkan dan mamakai kita menjadi saluran berkatNya di dunia ini
Sahabatku, dimana pun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Sabtu, 13 Januari 2018
TUHAN MEMBEBASKAN UMATNYA
TUHAN MEMBEBASKAN UMATNYA
(Keluaran 6:1-7)
(Keluaran 6:1-7)
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini adalah kabar sukacita. Allah menyatakan diri kepada umatNya dan memberitahukan rencana pembebasan umatNya dari penindasan Firaun. Allah tidak tinggal diam atas penindasan, tetapi Allah telah mendengar jeritan umatNya.
Awalnya bani Israel sangat dihormati di Mesir, itu disebabkan oleh Yusuf yang ditetapkan menjadi Perdana Menteri di Mesir karena dia dapat menafsirkan mimpi Raja Firaun dan strategi mengelola kemakmuran tujuh tahun dan mengantisipasi kelaparan tujuh tahun yang hendak melanda Mesir (Kej 41) dengan membangun lumbung-lumbung pangan. Mesir menjadi satu-satunya negara yang memiliki stok pangan. Masa krisis pangan itu pula yang mempertemukan Yusuf dengan saudara-saudaranya termasuk Ishak ayahnya Yakub dan menjadikan mereka tetap di Mesir. Gosyen ditetapkan menjadi kampung untuk bani Israel (Kel 46)
Kisah kehebatan Yusuf di Mesir terlupakan seturut perjalanan sejarah, ini menjadi peringatan penting, tiada yang abadi semuanya akan berlalu, kuasa, jabatan dan popularitas bisa pudar turut perjalanan waktu. Raja-raja Firaun berikutnya melihat bani Israel menjadi tantangan. Firaun menekan populasi bani Israel dengan membekali setiap bidan agar membunuh setiap bayi laki-laki dari bani Israel. Bani Israel semakin mendapat tekanan dan tertindas di Mesir. Firaun menindas mereka dengan berat dan berbagai pekerjaan paksa yang harus dijalani Israel (Kel 1:1-15). Mereka bukan lagi menjadi komunitas yang dihormati tetapi mereka menerima perbudakan yang menyakitkan. Bangsa Israel tinggal selama 430 tahun di Mesir (Kel 22:40). Dalam keadaan tertindas mereka berseru-seru dan Tuhan mendengar mereka yang mengerang kesakitan atas penindasan dan perlakuan Mesir atas bani Israel (Kel 2:23-25).
Kotbah minggu ini merupakan bakar baik, Allah menyatakan diriNya kepada umatNya, Allah yang maha kuasa dan memberitahukan pembebasan bagi bani Israel.
1. Tuhan Yang Maha Kuasa setia dengan JanjiNya.
Allah yang mendengar dan hendak membebaskan umatNya adalah Allah leluhur mereka yang mengikat perjanjian dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah YHWH, Allah yang maha kuasa. YHWH telah berjanji menjadikan keturunan Abraham menjadi bangsa yang besar. Allah tidak akan membiar mereka ditindas, namun akan menjadi bangsa yang besar, seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Mereka akan memiliki wilayah sendiri yaitu tanah perjanjian, Kanaan. Mesir bukanlah tempat yang menetap bagi umatNya. Umat Allah bukanlah sub etnis yang diperlakukan sewenang-wenang oleh bangsa asing. Mereka akan menjadi bangsa yang berdaulat, dimana Allah menjadi Allah mereka dan merwka menjadi umatNya.
Allah yang mendengar dan hendak membebaskan umatNya adalah Allah leluhur mereka yang mengikat perjanjian dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah YHWH, Allah yang maha kuasa. YHWH telah berjanji menjadikan keturunan Abraham menjadi bangsa yang besar. Allah tidak akan membiar mereka ditindas, namun akan menjadi bangsa yang besar, seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Mereka akan memiliki wilayah sendiri yaitu tanah perjanjian, Kanaan. Mesir bukanlah tempat yang menetap bagi umatNya. Umat Allah bukanlah sub etnis yang diperlakukan sewenang-wenang oleh bangsa asing. Mereka akan menjadi bangsa yang berdaulat, dimana Allah menjadi Allah mereka dan merwka menjadi umatNya.
2. Allah Mendengar Jeritan UmatNya.
Hal kedua yang menarik dari kotbah ini adalah Allah hadir dalam penderitaan yang umatNya. Allah turut menderita. Allah hadir dan menyatakan diri kepada umatNya. Ini penting, Allah tidak membiarkan umatNya tertindas, sengsara dan menderita di negeri asing. Allah tidak meninggalkan mereka. Allah akan bertindak dan tindakannya tidak akan pernah terlambat.
Hal kedua yang menarik dari kotbah ini adalah Allah hadir dalam penderitaan yang umatNya. Allah turut menderita. Allah hadir dan menyatakan diri kepada umatNya. Ini penting, Allah tidak membiarkan umatNya tertindas, sengsara dan menderita di negeri asing. Allah tidak meninggalkan mereka. Allah akan bertindak dan tindakannya tidak akan pernah terlambat.
Sering dalam kehidupan orang percaya, penderitaan menjadi alarm mengingatkan
orang akan Tuhan. Sejauh kebaikan dan kesuksesan ada, seolah hidup ini adalah otomatis berjalan tanpa campur tangan Tuhan. Baru setelah ada kesulitan ingat akan Tuhan. Kotbah minggu ini mengingatkan bahwa Tuhan selalu ingat umatNya. Tuhan peduli dan terus menjaga hidup kita. Pertolongannya tepat pada waktunya. Hal ni menimbulkan pengharapan bagi kita, jangan berputus asa ketika penderitaan menerpa hidup kita. Namun percayalah pada pertolonganNya. Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita.
orang akan Tuhan. Sejauh kebaikan dan kesuksesan ada, seolah hidup ini adalah otomatis berjalan tanpa campur tangan Tuhan. Baru setelah ada kesulitan ingat akan Tuhan. Kotbah minggu ini mengingatkan bahwa Tuhan selalu ingat umatNya. Tuhan peduli dan terus menjaga hidup kita. Pertolongannya tepat pada waktunya. Hal ni menimbulkan pengharapan bagi kita, jangan berputus asa ketika penderitaan menerpa hidup kita. Namun percayalah pada pertolonganNya. Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita.
3. Tuhan membebaskan dan membenci penindasan.
Hal ketiga dari kotbah ini adalah Tuhan membebaskan dan membenci penindasan. Manusia memiliki kecenderungan di dalam dirinya "will to power", keinginan untuk berkuasa. Kuasa melegalkan orang bertindak atas nama kuasa yang dimilikinya menindas orang. Firaun adalah contoh kuasa yang menindas. Tuhan membenci kuasa yang menindas dan akan bertindak dengan kuasa yang maha besar membebaskan umatNya dari penindasan.
Orang percaya menerima kuasa, namun bukan kuasa untuk menindas tetapi kuasa untuk mewartakan Kerajaan Allah, kuasa untuk menyaksikan perbuatan Tuhan yang ajaib dan kuasa untuk melayani Tuhan (Kis 1:8). Tuhan tidak memberikan kepada kita kuasa ketakutan, tetapi kuasa membebaskan kita dari ketakutan.
Jangan takut akan Firaun masa kini, Tuhan yang maha kuasa akan menjadikan mereka hanya sebagai mummi. Mayat yang awet tak punya kuasa apapun.
Mari syukuri kepedulian Tuhan dalam hidup kita. Tuhan tidak membiarkan hidup kita ditimpa beban penderitaan. Tuhan mendengar seruan minta tolong dan datang untuk membebaskan kita.
Sahabat yang baik hati, dimana pun saudara berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Kristus menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
#nekson m simanjuntak
Jumat, 12 Januari 2018
SELURUH BUMI PENUH KEMULIAAN TUHAN
SELURUH BUMI PENUH KEMULIAAN TUHAN
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenung sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 13/01/2018
Yesaya 6:3 (TB) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Isaiah 6:3 (RSV) And one called to another and said: "Holy, holy, holy is the LORD of hosts; the whole earth is full of his glory."
Ada hal menarik dari kisah pemanggilan Yesaya dalam pasal 6 ini. Yesaya menyadari diri orang yang najis bibir, berdosa dan tak layak dihadapan Allah (Yes 6:5). Namun dalam keberadaan demikian Allah gang maha kudus berkenan menampakkan diri kepadaNya, memancarkan kekudusan dan dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Allah yang maha kudus, menyatakan diri kepada umatNya berdosa. Itu bukan suatu penglihatan biasa, namun benar-benar suatu penyataan Allah untuk meyakinkan Yesaya bahwa manusia yang berdosa dipanggil untuk memancarkan kemuliaan Allah.
Allah yang Maha Kudus menampakkan diri, sebagai bentuk penyataan Allah kepada nabi Yesaya. Dalam beberapa peristiwa penampakan Allah kepada hambaNya diikuti dengan peristiwa yang ajaib: peristiwa Musa (Kel 3), demikian dengan penglihatan Yeremia pada pasal 1 dan penglihatan Daniel. Allah yang transenden hadir dalam dunia yang fana. KehadiranNya hendak memancarkan sinar kemuliaan Allah.
Manusia tidak dapat menghindar dari tugas panggilan ini. Karena totalitas hidup manusia tergantung sepenuhnya dalam kuasa Tuhan. Keberdosaan dan kelemahan manusia tidak menjadi alasan untuk tidak berbuahkan kebaikan bagi Tuhan. Allah sendiri bertindak untuk mentahirkan dan menguduskan manusia agar dapat diabdikan menjadi kemuliaan nama Tuhan. Itulah sebabnya dalam cerita pemanggilan Yesaya ini, pada akhirnya dia menjawab Tuhan dan berkata: "ini aku, utuslah Aku". (Yes 6:8)
Apakah tugas yang hendak disampaikan oleh Yesaya sebagai nabi? Memberitakan kehendak Allah. Agar umat Allah mendengar Firman Allah dan melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka: mereka dipilih menjadi umat Allah, umat perjanjian agar hidup mereka dapat memuliakan nama Tuhan.
Inilah visi Yesaya: seluruh dunia dipenuhi kemuliaan Allah. Jika setiap orang menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya lewat tindakan kasih dan hidup yang menunjukkan diri menjadi teladan bagi sesama. Sama terperti terang di dalam shatu ruang gelap, terang itu akan dipenuhi dengan sinar terang, dan semua kegelapan terusir dari ruangan tersebut. Demikianlah peran orang percaya di dunia ini memancarkan sinar kemuliaan Allah. Dunia ini membutuhkan teladan, teladan dalam kata, sikap dan perbuatan. Teladan dalam moral, iman dan praksis kehidupannya.
Sahabat yang baik hati! Dimana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenung sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 13/01/2018
Yesaya 6:3 (TB) Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Isaiah 6:3 (RSV) And one called to another and said: "Holy, holy, holy is the LORD of hosts; the whole earth is full of his glory."
Ada hal menarik dari kisah pemanggilan Yesaya dalam pasal 6 ini. Yesaya menyadari diri orang yang najis bibir, berdosa dan tak layak dihadapan Allah (Yes 6:5). Namun dalam keberadaan demikian Allah gang maha kudus berkenan menampakkan diri kepadaNya, memancarkan kekudusan dan dipenuhi dengan kemuliaan Allah. Allah yang maha kudus, menyatakan diri kepada umatNya berdosa. Itu bukan suatu penglihatan biasa, namun benar-benar suatu penyataan Allah untuk meyakinkan Yesaya bahwa manusia yang berdosa dipanggil untuk memancarkan kemuliaan Allah.
Allah yang Maha Kudus menampakkan diri, sebagai bentuk penyataan Allah kepada nabi Yesaya. Dalam beberapa peristiwa penampakan Allah kepada hambaNya diikuti dengan peristiwa yang ajaib: peristiwa Musa (Kel 3), demikian dengan penglihatan Yeremia pada pasal 1 dan penglihatan Daniel. Allah yang transenden hadir dalam dunia yang fana. KehadiranNya hendak memancarkan sinar kemuliaan Allah.
Manusia tidak dapat menghindar dari tugas panggilan ini. Karena totalitas hidup manusia tergantung sepenuhnya dalam kuasa Tuhan. Keberdosaan dan kelemahan manusia tidak menjadi alasan untuk tidak berbuahkan kebaikan bagi Tuhan. Allah sendiri bertindak untuk mentahirkan dan menguduskan manusia agar dapat diabdikan menjadi kemuliaan nama Tuhan. Itulah sebabnya dalam cerita pemanggilan Yesaya ini, pada akhirnya dia menjawab Tuhan dan berkata: "ini aku, utuslah Aku". (Yes 6:8)
Apakah tugas yang hendak disampaikan oleh Yesaya sebagai nabi? Memberitakan kehendak Allah. Agar umat Allah mendengar Firman Allah dan melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka: mereka dipilih menjadi umat Allah, umat perjanjian agar hidup mereka dapat memuliakan nama Tuhan.
Inilah visi Yesaya: seluruh dunia dipenuhi kemuliaan Allah. Jika setiap orang menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidupnya lewat tindakan kasih dan hidup yang menunjukkan diri menjadi teladan bagi sesama. Sama terperti terang di dalam shatu ruang gelap, terang itu akan dipenuhi dengan sinar terang, dan semua kegelapan terusir dari ruangan tersebut. Demikianlah peran orang percaya di dunia ini memancarkan sinar kemuliaan Allah. Dunia ini membutuhkan teladan, teladan dalam kata, sikap dan perbuatan. Teladan dalam moral, iman dan praksis kehidupannya.
Sahabat yang baik hati! Dimana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Kamis, 11 Januari 2018
KEPENUHAN DI DALAM KRISTUS
KEPENUHAN DI DALAM KRISTUS
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 12/01/2018
Kolose 2:9-10a (TB) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.
Colossians 2:9-10a (RSV) For in him the whole fulness of deity dwells bodily, and you have come to fulness of life in him,
Untuk memahami renungan ini marilah kita mulai dari pesan Yesus dalam Matius 5:48 (TB) "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Bagaimana kita bisa sempurna? Bukankah sering kita mengenal ungkapan: 'manusia tidak ada yang sempurna'. Ungkapan ini muncul dari pengalaman sehari hari, sehebat apapun kita untuk mempersiapkan segala pekerjaan kita agar sempurna namun selalu ada saja yang kurang. Sesempurna apapun seorang figur tokoh yang kita idolakan, selalu ada titik lemahnya. Pokoknya tidak ada yang sempurna, selalu ada saja yang kurang. Apa yang membuat itu? Bukankah kita manusia yang diciptakan oleh Allah sungguh sempurna? Tuhan telah menciptakan manusia sempurna dan memancarkan kemuliaan Allah namun dosa telah membuat kita tercemar. Roma 3:23 (TB) " Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Wajah Allah yang diciptakan segambar dengan rupa Allah telah dirusak oleh dosa. Manusia tidak lagi dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri.
Kita harus menyadari bahwa Allah pada mulanya menciptakan kita sempurna, namun dosa merusaknya. Disinilah peranan Kristus yang dijelaskan oleh Paulus kepada jemaat Kolose bahwa Kristuslah yang melengkapi, menyempurnakan dan memenuhi segala kelemahan kita agar kita sempurna sebagai manusia baru, umat tebusan yang diselamatkan oleh Allah. Kesempurnaan kita bukan karena kita sempurna tetapi karena Kristus yang menyempurnakan kita.
Inilah alasan Alkitab yang mengajarkan kepada kita agar kita sempurna. Di dalam Kristus kita memiliki potensi untuk melakukan yang terbaik. Jika pun ada yang kurang di dalam diri kita masing-masing Kristuslah yang menyempurnakannya. Pada pihak manusia, manusia saling menerima kelemahan masing-masing dan menyempurnakannya di dalam diri Yesus Kristus.
Bagaimanakah Kristus memenuhi segala ketidak sempurnaan di dalam diri manusia? Disinilah peran kasih. Kasih itu menyempurnakan memaafkan dan mengampuni sehingga kekurangan. Marilah ambil contoh dalam hubungan keluarga. Pasti selalu ada kelemahan dan kekurangan namun oleh Kasih semua disempurnakan. Kasih memampukan kita memaafkan, mengampuni dan menerima kelemahan masing-masing dan belajar melakukan yang terbaik.
Sahabat yang baik hati. Renungan di pagi ini mengingatkna kita akan potensi diri kita maaing-masing yang dilengkapi dan dipenuhi di dalam Yesus Kristus untuk dapat menghasilkan buah terbaik dalam kehidupan ini. Sering kita mendengar ungkapan: kita kan manusia. Sebagai dalil untuk membenarkan berbagai kelemahan kita. Benar, itu tak dapat disangkal, namun Kristus telah memenuhi segala kekurangan dan kelemahan kita. Di dalam Kristus kita memiliki potensi diri yang besar untuk melakukan dan berbuat yang terbaik.
Sahabat tang baik hati, di manapun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara/i. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 12/01/2018
Kolose 2:9-10a (TB) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.
Colossians 2:9-10a (RSV) For in him the whole fulness of deity dwells bodily, and you have come to fulness of life in him,
Untuk memahami renungan ini marilah kita mulai dari pesan Yesus dalam Matius 5:48 (TB) "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Bagaimana kita bisa sempurna? Bukankah sering kita mengenal ungkapan: 'manusia tidak ada yang sempurna'. Ungkapan ini muncul dari pengalaman sehari hari, sehebat apapun kita untuk mempersiapkan segala pekerjaan kita agar sempurna namun selalu ada saja yang kurang. Sesempurna apapun seorang figur tokoh yang kita idolakan, selalu ada titik lemahnya. Pokoknya tidak ada yang sempurna, selalu ada saja yang kurang. Apa yang membuat itu? Bukankah kita manusia yang diciptakan oleh Allah sungguh sempurna? Tuhan telah menciptakan manusia sempurna dan memancarkan kemuliaan Allah namun dosa telah membuat kita tercemar. Roma 3:23 (TB) " Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Wajah Allah yang diciptakan segambar dengan rupa Allah telah dirusak oleh dosa. Manusia tidak lagi dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri.
Kita harus menyadari bahwa Allah pada mulanya menciptakan kita sempurna, namun dosa merusaknya. Disinilah peranan Kristus yang dijelaskan oleh Paulus kepada jemaat Kolose bahwa Kristuslah yang melengkapi, menyempurnakan dan memenuhi segala kelemahan kita agar kita sempurna sebagai manusia baru, umat tebusan yang diselamatkan oleh Allah. Kesempurnaan kita bukan karena kita sempurna tetapi karena Kristus yang menyempurnakan kita.
Inilah alasan Alkitab yang mengajarkan kepada kita agar kita sempurna. Di dalam Kristus kita memiliki potensi untuk melakukan yang terbaik. Jika pun ada yang kurang di dalam diri kita masing-masing Kristuslah yang menyempurnakannya. Pada pihak manusia, manusia saling menerima kelemahan masing-masing dan menyempurnakannya di dalam diri Yesus Kristus.
Bagaimanakah Kristus memenuhi segala ketidak sempurnaan di dalam diri manusia? Disinilah peran kasih. Kasih itu menyempurnakan memaafkan dan mengampuni sehingga kekurangan. Marilah ambil contoh dalam hubungan keluarga. Pasti selalu ada kelemahan dan kekurangan namun oleh Kasih semua disempurnakan. Kasih memampukan kita memaafkan, mengampuni dan menerima kelemahan masing-masing dan belajar melakukan yang terbaik.
Sahabat yang baik hati. Renungan di pagi ini mengingatkna kita akan potensi diri kita maaing-masing yang dilengkapi dan dipenuhi di dalam Yesus Kristus untuk dapat menghasilkan buah terbaik dalam kehidupan ini. Sering kita mendengar ungkapan: kita kan manusia. Sebagai dalil untuk membenarkan berbagai kelemahan kita. Benar, itu tak dapat disangkal, namun Kristus telah memenuhi segala kekurangan dan kelemahan kita. Di dalam Kristus kita memiliki potensi diri yang besar untuk melakukan dan berbuat yang terbaik.
Sahabat tang baik hati, di manapun anda berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara/i. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Rabu, 10 Januari 2018
TERANG YANG SESUNGGUHNYA
TERANG YANG SESUNGGUHNYA
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan meremungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita, Kamis 11/01/2018
Yohanes 1:9 (TB) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
John 1:9 (RSV) The true light that enlightens every man was coming into the world.
Anda kenal kunang-kunang? Binatang semacam kumbang yang memiliki sinar di malam hari pada bagian ekornya. Menurut catatan dari Wikipedia: Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%. Mungkin binatang ini sudah sulit dikenal masyarakat kota karena peradaban kita makin maju dengan penemuan listrik. Namun jika anda pecinta alam adalah kebahagiaan tersendiri jika dapat melihat kunang-kunang di tengah malam gelap. Selain indah, ini benar-benar menunjukkan begitu bermanfaatnya cahaya di tengah malam gelap. Kunang-kunang ini adalah satu contoh kecil bagaimana sinar yang dipancarkan sangat berguna menerangi sekitarnya. Cahaya kecil dapat menerangi menerangi kegelapan.
Cahaya yang menerangi kegelapan, itulah yang dideskripsikan oleh Injil Yohanes tentang kehadiran Yesus di dunia ini. Dunia ini telah dilingkupi kegelapan oleh karena dosa. Jika pada awal penciptaan dunia ini gelap gulita dan kosong menunjukkan essensinya yang masih gelap. Allah mengalahkannkegelapan dengan menciotakan terang dan mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Sama seperti Allah yang mencipta, Injil Yohanes menjelaskan kehadiran Yesus Kristus di dunia yang gelap. Oleh karena dosa dunia ini tidak mengenal lagi penciptaNya (Yoh 1:10-11). Maka dunia ini membutuhkan cahaya untuk menerangi hati dan pikiran yang gelap agar manusia dapat secara kreatif mengisi hidupnya yang bermakna dan menuju kepada kehidupan.
Yesus adalah terang, bukan terang biasa namun benar-benar terang yang sesungguhnya yang akan mengusir dan menelanjangi kegelapan. Kegelapan membuat orang tak dapat melihat dan tak dapat berbuat apa-apa dan jika berjalan dalam gelap hanya meraba dalam suatu hal yang tidak pasti. Disinilah kehadiran Yesus Kristus sebagai terang dunia. Yesus datang dan cahayanya bersinar sehingga setiap orang menyadari hidupnya dalam dosa dan kegelapan.
Terang yang sesungguhnya menunjukkan suatu sesuatu yang asali. Mungkin saja ada sebelumnya yang menamakan diri "terang", namun sesungguhnya penipu yang menyesatkan orang lain. Yesus adalah terang yang sesungguhnya, terang dunia yang bersinar sehingga orang dapat berjalan dalam jalannya sampai ke tujuan. Dapat anda banyangkan jika seseorang berjalan tanpa cahaya. Tidak tahu bahaya, tak tahu ke mana arah dan tujuannya. Yesus sang terang dunia menunjukkan jalan, hidup dan kebenaran (Yoh 14:6) sehingga setiap orang dituntun sampai kepada Bapa. Yesus adalah terang yang sesunguhnya memiliki kuasa mengusir kegelapan, segala kuasa bertekuk lutut di dalam nama Yesus Kristus. Tidak ada kuasa lain yang tidak dapat dikalahkan Yesus Kristus dari kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Dengan terang di dalam Yesus Kristus setiap orang dapat melihat secara jelas berbagai kelemahan hidupnya dan bergegas memperbaikinya.
Sahabat yang baik hati! Tuhan Yesus sang terang dunia telah menyinari dunia ini. Marilah ikut hidup didalam sinar terangNya. Ibarat Mercusuar di pelabuhan, menjadi patron bagi kapal yang hendak berlabuh. Lebih dari itu Yesus Kristus sang terang yang sesungguhnya menjadi pandu kita menuju kehidulan kekal. Mari sambut Yesus Kristus sang terang dunia menerangi jalan hidup kita menuju kehidupan yang kekal dan menerangi hati kita dari dosa dan kuasa gelap.
Sahabat yang baik hati, di mana pun ada berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
#nekson m simanjuntak
Selasa, 09 Januari 2018
TUHAN MEMBERKATI DAN MEMAGARI ORANG BENAR
TUHAN MEMBERKATI DAN MEMAGARI ORANG BENAR
Sahabat yang baik hati! Matilah gunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas, Rabu 10/01/2018
Mazmur 5:12 (TB) (5-13) Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
(Psalms 5:13) For thou dost bless the righteous, O LORD; thou dost cover him with favor as with a shield.
Konon sebelum masuk kekristenan, orang Batak sebelum memasuki rumah yang baru dibangun, mereka terlebih dahulu menaburkan garam sekeliling rumahnya, tradisi itulah yang disebut dengan "memagari". Asal kata "pagar". Pagar ini penting agar segala niat jahat dapat ditangkal dan tidak sampai masuk ke rumah sehingga orang yang tinggal di rumah itu aman dan sentosa. Tradisi itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan perlindungan. Setelah kekristenan hal itu tidak lagi dilakukan, karena orang Batak percaya bahwa Tuhan yang kita kenal di dalam Yesus Kristus memagari dan melindungi hidup kita dari sijahat dan mara bahaya.
Alkitab menjawab kerinduan manusia yang membutuhkan perlindungan, sebagaimana diungkapkannoleh Mazmur ini. Tuhan sendiri yang memberkati dan memagari orang benar. Jadi tidak usah lagi melakukan ini itu atau meminta jimat-jimat sebagai sumber rejeki dan perlindungan hidup. Cukulp dengan percaya dan beribadah kepada Tuhan. Tuhan sumber berkat, sumber perlindungan yang memagari hidup kita.
Sahabat yang baik hati, renungan pagi ini meneguhkan iman kita dalam menjalani hidup sebagaimana pengalaman pemazmur. Hidup Daud sendiri menjadi kesaksian yang meneguhkan! Dia diberkati, seorang gembala menjadi raja, seorang yang tidak diperhitungkan karena dianggap kecil oleh lawan. Di rumahnya sendiri dia tidak termasuk orang yang diperhitungkan. Tetapi lihatlah, Daud diangkat Tuhan menjadi orang yang paling menentukan dan menahlukkan raksasa Goliat.
Bukan hanya diberi kekuatan mengalahkan musuh, tetapi Daud juga dilindungi dari setiap usaha jahat yang hendak menjatuhkannya. Sekalipun musih-musuhnha haus akan darahnya bahkan sahabatnya menunggu kejatuhannya. Namun hidupnya dipagari oleh Tuhan dari setiap usaha jahat. Daud dipagari dari berbagai pengejaran Saul. Daud pernah dijebak dalam rumah Saul, namun lolos karena persahabatannya dengan Jonathan (1 Sam 18:dst). Di kejar dan di kepung dari berbagai penjuru mata angin, namun Tuhan meluputkannya. Justru Daud berkesempatan membunuh Saul namun tak dilakukannya karena Saul orang yang diurapi Tuan (Peristiwa Gua Abdullam dan En Gedi 1 Sam 24:1dst)
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini meneguhkan kita bahwa Tuhan memberkati orang benar. Kita percaya bahwa Tuhan akan memberkati pekerjaan dan aktifitas kita. Tentu bisa juga banyak pengalaman hidup kita masing-masing bagaimana Tuhan memagari hiduo kita dan melindungi kita dari mara bahaya. Mari syukuri berkat Tuhan dalam hidup kita dan bersyukur atas perlindungan Tuhan yang memagari hidup kita.
Sahabat yang baik hati, dimana pun saudara berada kiranya segala kebaikan da kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Sahabat yang baik hati! Matilah gunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam melaksanakan aktifitas, Rabu 10/01/2018
Mazmur 5:12 (TB) (5-13) Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
(Psalms 5:13) For thou dost bless the righteous, O LORD; thou dost cover him with favor as with a shield.
Konon sebelum masuk kekristenan, orang Batak sebelum memasuki rumah yang baru dibangun, mereka terlebih dahulu menaburkan garam sekeliling rumahnya, tradisi itulah yang disebut dengan "memagari". Asal kata "pagar". Pagar ini penting agar segala niat jahat dapat ditangkal dan tidak sampai masuk ke rumah sehingga orang yang tinggal di rumah itu aman dan sentosa. Tradisi itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan perlindungan. Setelah kekristenan hal itu tidak lagi dilakukan, karena orang Batak percaya bahwa Tuhan yang kita kenal di dalam Yesus Kristus memagari dan melindungi hidup kita dari sijahat dan mara bahaya.
Alkitab menjawab kerinduan manusia yang membutuhkan perlindungan, sebagaimana diungkapkannoleh Mazmur ini. Tuhan sendiri yang memberkati dan memagari orang benar. Jadi tidak usah lagi melakukan ini itu atau meminta jimat-jimat sebagai sumber rejeki dan perlindungan hidup. Cukulp dengan percaya dan beribadah kepada Tuhan. Tuhan sumber berkat, sumber perlindungan yang memagari hidup kita.
Sahabat yang baik hati, renungan pagi ini meneguhkan iman kita dalam menjalani hidup sebagaimana pengalaman pemazmur. Hidup Daud sendiri menjadi kesaksian yang meneguhkan! Dia diberkati, seorang gembala menjadi raja, seorang yang tidak diperhitungkan karena dianggap kecil oleh lawan. Di rumahnya sendiri dia tidak termasuk orang yang diperhitungkan. Tetapi lihatlah, Daud diangkat Tuhan menjadi orang yang paling menentukan dan menahlukkan raksasa Goliat.
Bukan hanya diberi kekuatan mengalahkan musuh, tetapi Daud juga dilindungi dari setiap usaha jahat yang hendak menjatuhkannya. Sekalipun musih-musuhnha haus akan darahnya bahkan sahabatnya menunggu kejatuhannya. Namun hidupnya dipagari oleh Tuhan dari setiap usaha jahat. Daud dipagari dari berbagai pengejaran Saul. Daud pernah dijebak dalam rumah Saul, namun lolos karena persahabatannya dengan Jonathan (1 Sam 18:dst). Di kejar dan di kepung dari berbagai penjuru mata angin, namun Tuhan meluputkannya. Justru Daud berkesempatan membunuh Saul namun tak dilakukannya karena Saul orang yang diurapi Tuan (Peristiwa Gua Abdullam dan En Gedi 1 Sam 24:1dst)
Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini meneguhkan kita bahwa Tuhan memberkati orang benar. Kita percaya bahwa Tuhan akan memberkati pekerjaan dan aktifitas kita. Tentu bisa juga banyak pengalaman hidup kita masing-masing bagaimana Tuhan memagari hiduo kita dan melindungi kita dari mara bahaya. Mari syukuri berkat Tuhan dalam hidup kita dan bersyukur atas perlindungan Tuhan yang memagari hidup kita.
Sahabat yang baik hati, dimana pun saudara berada kiranya segala kebaikan da kasih karunia Tuhan menyertai saudara. Amin
Salam
#nekson m simanjuntak
Senin, 08 Januari 2018
KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU
KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU
Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hati ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 09/01/2018
Yosua 1:9 (TB) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."
Joshua 1:9 (RSV) Have I not commanded you? Be strong and of good courage; be not frightened, neither be dismayed; for the LORD your God is with you wherever you go."
Yosua telah dipersiapkan Tuhan untuk menjadi pemimpin di tengah bangsa Israel menggantikan Musa. Dengan mendampingi Musa sesungguhnya dia telah menerima pelatihan dan pengkaderan dengan baik. Jika Musa telah membawa umat Israel berjalan di padang gurun selama 40 tahun, maka tugas berikutnya diserahkan kepada Yosua untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan membagi tanah perjanjian yang ditetapkan Allah untuk umat Israel.
Adalah wajar bagi Yosua untuk gentar, karena mereka akan menghadapi orang-orang yang telah diam di Kanaan: orang Het, Amori, Yebusi, Hewi dll (Baca Kel 23:23). Dari daftar suku bangsa itu mereka akan berhadapan dengan suku bangsa yang telah memiliki peradaban yang lebih maju dari Israel yang hanya komunitas nommaden (berpinda-pinda atau penggembara). Maka wajar saja ada rasa gentar untuk menghadapinya. Disinilah Yosua menerima penguatan dari Tuhan. Penguatan ini sangat penting agar Yosua dan umat Israel jangan takut dan gentar karena pemeliharaan Tuhan. Musuh-musuhnya akan tahluk bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena kuasa dan penyertaan Tuhan.
Penguatan ini ibarat suatu acara peneguhan seorang panglima perang maju dalam pertempunan. Dalam tradisi kuno, seorang perwira akan dibekali dengan senjata khusus, pasukan perang dan diperlengkapi dengan tanda atau kode khusus jika terjadi kode khusus yang tidak diduga. Berbeda dengan itu, Yosua diperlengkapi memimpin umat Allah maju menduduki tanah Kanaan dengan perintah dan firman Tuhan.
Kuat dan teguhkanlah hatimu! Pemimpin harus kuat, memiliki power untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memberdayakan seluruh potensi yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Inilah yang dimiliki Yosua, ada nilai kepemimpinan yang baik. Dia tidak takut karena dia sudah menyaksikan sendiri penyertaan Tuhan atas mereka mulai dari proses keluar dari Mesir hingga berjalan di gurun Pasir. Tuhan itu perkasa dan tidak ada yang dapat mengalahkanNya.
Jangan kecut dan tawar hati, kemanapun engkau pergi Tuhan menyertai! Kota pertama yang dihadapi Yosua adalah Yeriko, kota yang sudah memiliki peradaban yang tinggi, seluruh kota itu dikelilingi tembok yang tinggi. Namun atas perintah dan kuasa Tuhan mereka menahlukkan kota Yeriko bukan dengan kekuatan perang. Hanya menuruti perintah Tuhan dengan mengelilingi kota itu dan lihatlah kota itu runtuh dengan sendirinya dan diserahkan untuk Yosua dan umat Isrsel.
Sahabat yang baik hati! Dalam menjalani tahun 2018 ini, Rasa takut pasti akan muncul ketika kita berhadapan dengan pesaing kita dalam bisnis dan usaha, atau anda kaget karena diawal tahun ini diperhadapkan dengan kesulitan di depan mata. Firman Tuhan menguatkan kita jangan takut, jangan kecut dan tawar hati. Mari lakukan segala pekerjaan kita dan mengandalkan kekuatan dari Tuhan. Tuhan menguatkan, menolong dan menyertai kita apapun tugas yang diembankan kepada kita dalam menjalani 2018 ini. Jalani dan lalui semua di dalam penyertaan Tuhan. Tuhan telah mendahului, Tuhan sedang menyertai dan Tuhan menunggu kita di gàtis finish pekerjaan dan aktifitas kita.
Sahabat yang baik hati, dimana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara! Amin
Salam #nekson m simanjuntak
Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hati ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 09/01/2018
Yosua 1:9 (TB) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."
Joshua 1:9 (RSV) Have I not commanded you? Be strong and of good courage; be not frightened, neither be dismayed; for the LORD your God is with you wherever you go."
Yosua telah dipersiapkan Tuhan untuk menjadi pemimpin di tengah bangsa Israel menggantikan Musa. Dengan mendampingi Musa sesungguhnya dia telah menerima pelatihan dan pengkaderan dengan baik. Jika Musa telah membawa umat Israel berjalan di padang gurun selama 40 tahun, maka tugas berikutnya diserahkan kepada Yosua untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan membagi tanah perjanjian yang ditetapkan Allah untuk umat Israel.
Adalah wajar bagi Yosua untuk gentar, karena mereka akan menghadapi orang-orang yang telah diam di Kanaan: orang Het, Amori, Yebusi, Hewi dll (Baca Kel 23:23). Dari daftar suku bangsa itu mereka akan berhadapan dengan suku bangsa yang telah memiliki peradaban yang lebih maju dari Israel yang hanya komunitas nommaden (berpinda-pinda atau penggembara). Maka wajar saja ada rasa gentar untuk menghadapinya. Disinilah Yosua menerima penguatan dari Tuhan. Penguatan ini sangat penting agar Yosua dan umat Israel jangan takut dan gentar karena pemeliharaan Tuhan. Musuh-musuhnya akan tahluk bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena kuasa dan penyertaan Tuhan.
Penguatan ini ibarat suatu acara peneguhan seorang panglima perang maju dalam pertempunan. Dalam tradisi kuno, seorang perwira akan dibekali dengan senjata khusus, pasukan perang dan diperlengkapi dengan tanda atau kode khusus jika terjadi kode khusus yang tidak diduga. Berbeda dengan itu, Yosua diperlengkapi memimpin umat Allah maju menduduki tanah Kanaan dengan perintah dan firman Tuhan.
Kuat dan teguhkanlah hatimu! Pemimpin harus kuat, memiliki power untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memberdayakan seluruh potensi yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Inilah yang dimiliki Yosua, ada nilai kepemimpinan yang baik. Dia tidak takut karena dia sudah menyaksikan sendiri penyertaan Tuhan atas mereka mulai dari proses keluar dari Mesir hingga berjalan di gurun Pasir. Tuhan itu perkasa dan tidak ada yang dapat mengalahkanNya.
Jangan kecut dan tawar hati, kemanapun engkau pergi Tuhan menyertai! Kota pertama yang dihadapi Yosua adalah Yeriko, kota yang sudah memiliki peradaban yang tinggi, seluruh kota itu dikelilingi tembok yang tinggi. Namun atas perintah dan kuasa Tuhan mereka menahlukkan kota Yeriko bukan dengan kekuatan perang. Hanya menuruti perintah Tuhan dengan mengelilingi kota itu dan lihatlah kota itu runtuh dengan sendirinya dan diserahkan untuk Yosua dan umat Isrsel.
Sahabat yang baik hati! Dalam menjalani tahun 2018 ini, Rasa takut pasti akan muncul ketika kita berhadapan dengan pesaing kita dalam bisnis dan usaha, atau anda kaget karena diawal tahun ini diperhadapkan dengan kesulitan di depan mata. Firman Tuhan menguatkan kita jangan takut, jangan kecut dan tawar hati. Mari lakukan segala pekerjaan kita dan mengandalkan kekuatan dari Tuhan. Tuhan menguatkan, menolong dan menyertai kita apapun tugas yang diembankan kepada kita dalam menjalani 2018 ini. Jalani dan lalui semua di dalam penyertaan Tuhan. Tuhan telah mendahului, Tuhan sedang menyertai dan Tuhan menunggu kita di gàtis finish pekerjaan dan aktifitas kita.
Sahabat yang baik hati, dimana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan menyertai saudara! Amin
Salam #nekson m simanjuntak
Langganan:
Postingan (Atom)
MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN
Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...