Kamis, 19 Desember 2019

TERANG TUHAN TERBIT ATASMU

TERANG TUHAN TERBIT ATASMU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 20/12/2019 Yesaya 60:2 (TB) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Isaiah 60:2 (RWV) For, behold, the darkness shall cover the earth, and gross darkness the people: but the LORD shall arise upon thee, and his glory shall be seen upon thee. Mungkin anda sudah pernah dengan cerita ayam mengeram telor elang. Konon seorang petani menemukan sarang burung elang, dilihatnya telor masih hangat. Sang petanipun membawa dan menempatkan telor di kandang ayam yang sedang mengeram. Setelah waktunya menetas maka muncullah anak-anak ayam demikian juga dengan bayi elang diasuh induknya dalam naungan sayap yang hangat. Ayam dan elang sama-sama bertumbuh diasuh dan diasih sang induk, dibawa mengais dannmencari cacing dan apa saja yang dapat dimakan. Perilaku sebagaimana perilaku ayam demikian pula elang. Demikianlah hari-hari elang berperilaku ayam sampai tua. Suatu ketika di usia senja, elang melihat burung elang terbang diatas meliuk-liuk dengan gagahnya. Sang elang asuhan ayam pun berkata: seandainya aku elang bisa terbang? 😊😊 Saya tidak tahu cerita itu sumbernya dari mana, namun telah banyak dituliskan dalam berbagai yang menginspirasi agar orang mengasah kemampuannya potensi diri ada pada diri kita tentang apa yang kita ingin gapai. Demikianlah nabi Yesaya (tepatnya trito Yesaya), Tuhan telah membawa bangsa Israel dari pembuangan Babel ke Yerusalem namun mereka belum bangkit menunjukkan jati dirinya sebagai umat Allah. Mental pembuangan selama 70 tahun. Dapat kita bayangkan dua hingga tiga generasi mereka di Pembuangan Babel, mental pembuangan sangat membentuk pribadi mereka yang diperhamba dan ditindas. Mungkin tak ada inisiatif atau prakarsa, semuanya tinggal diam danndiperintah. jika selama dipembuangan mereka takut berprakarsa karena takut ditindak, mental seperti itu terbagawa-bawa. Pembuangan telah begitu membebani, bukan hanya trauma tetapi telah menjadi bahagian dari kebiasaan (habitus) Dan terbentuknya mentalitas Pembuangan. Sekalipun sudah kembali ke Yerusalem sebagai umat yang dipulihkan Tuhan namun masih dikungkung oleh mentalitas pembuangan yang turun temurun. Perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun di Sinai adalah bahagian dari pembentukan Tuhan atas umat Israel agar melepaskan diri dari mentalitas perbudakan Mesir. Sesungguhnya Tuhan dapat membawa Israel dalam hitungan hari ke Kanaan, namun mentalitas pembuangan itu harus dibentuk dan dibina selama 40 tahun di Padang gurun. Mereka merasakan lapar, tak minum, berjuang atas panas terik, menghadapi bisa ular, menghadapi bangsa sekitar dll. Semua itu dijalani agar terbentuk perubahan dan terkikis mentalitas pembuangan. Seruan Bangkitlah, jadi teranglah! (60:1) suatu perintah Tuhan yang disampaikan kepada umat Allah yang telah kembali ke Yerusalem agar mereka bangkit, tak usah takut, tak usah ragu, Tuhan sendiri telah memulihkan. Bekal untuk bangkit itu sangat berdasar karena terang Tuhan terbit atas mereka. Itu berarti Tuhan sendiri yang menyinari apa yang harus mereka kerjakan dan apa yang harus mereka lakukan. Jangan pula merasa hina, seolah merasa mereka hanya umat bekas buangan Babelonia! Jangan berpikir demikian tetapi mereka adalah umat Allah yang mulia dan agung karena kemuliaan Tuhan bersinar atas bangsaNya yang kembali ke Yerusalem. Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan oleh Yesaya kepada bangsa Israel sangat relevan bagi kita saat ini. Hal yang paling sulit dikikis adalah mentalitas entar dulu, atau setiap ada gagasan dan ide perubahan, selalu muncul hambatan: "takutnya begini" atau "takutnya begitu". Takut sana takut sini akhirnya tak mengerjakan apa-apa. Bangkitlah dan bersinarlah. Mulailah berprakarsa jangan hanya berprasangka. Terang Tuhan bersinar, memberikan titik terang tentang hal yang akannkita gapai. Jangan takut, kemuliaan Tuhan ada bersama kita karena kita diciptakan segambar dengan rupa Allah. Tuhan Yesus meneguhkan kita semua. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESATUAN DAN KEPEDULIAN JEMAAT

  Kotbah Minggu III Setelah Ephipanias Minggu, 26 Januari 2025 Ev. 1 Korintus 12:12-20 KESATUAN DAN KEPEDULIAN JEMAAT Selamat Hari Minggu! S...