Kamis, 26 Desember 2019

MEMBENTUK PRIBADI YANG BERHIKMAT DARI ATAS

MEMBENTUK PRIBADI YANG BERHIKMAT DARI ATAS Selamata Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat, 27/12/2019 Yakobus 3:18 (TB) Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 2 Peter 3:18 (RWV) But grow in grace, and in the knowledge of our Lord and Saviour Jesus Christ. To him be glory both now and for ever. Amen. Salah satu ciri kekristenan yang dijelaskan oleh rasul Yakobus adalah hidup praktis dan tidak muluk-muluk. Beragama itu sederhana, beriman tidak hanya omongan doang tetapi disertai perbuatan. Iman tanpa oerbuata pada hakekatnya mati. (Yak 2:20,26). Bagi rasul Yakobus mendengar dab mendalami firman baik itu menambah iman namun jauh lebih baik menjadi pelaku firman (Yak 1:22). Inilah ciri khas dari teologi rasul Yakobus. Mempermudah orang Kristen memahami imannya dan perilaku hidupnya. Jika banyak ornag memberikan ajaran-ajaran yang mempesona, Rahul Jakobus memberikan nasihat untuk membedakan mana hikmat Sorgawi mana duniawi, mana yang baik dan mana yang jahat. Rasul Yakobus menjelaskan bahwa hikmat dari atas adalah pada Yakobus 3:17-18 (TB) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Dengan penjelasan ini rasul Yakobus memberikan pedoman hidup orang percaya. Pedoman ini penting karena di dalam hidup ini selalu ada dinamika, ada kekuatan yang menarik kita yang saling berlawanan realitas jahat dan baik, kacau dan damai, kekerasan dan kelemah-lembutan, kematian dan kehidupan. Dalam kedua realitas orang percaya jangan salah mengambil.keputusan. di dunia ini dua hikmat: hikmat duniawi dan sorgawi. Hikmat duniawi ini membawa manusia pada sifat duniawi yang menghasilkan kejahatan, kekacauan, kebencian, kekerasan dan berakhir pada kematian. Namun sebaliknya hikmat dari atas akan menghasilkan kebenaran, kebaikan, kedamaian dan kehidupan bagi manusia. Hikmat dari atas adalah hikmat yang bersumber dari Allah yang berorientasi pada kehendak Allah. Hikmat membuahkan sifat-sifat positif di dalam diri seseorang. Dalam renungan hari ini disebut beberapak karakter; murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Jika kita baca semua itu tentu hikmat dari atas menempa kita menjadi pribadi yang memiliki integritas dan hidup diatas prinsip untuk berdasarkan kebenaran, membuahkan kebaikan dan mengadakan damai sejahtera. Dari apa yang dijelaskan diatas orang percaya harus membentuk diri memiliki karakter diatas. Sebagaimana Yesus bersabda: dari buahnyalah kamu mengenal pohon. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Demikian hal hikmat dari atas ini menjadi indikator bagi kita mengenali pribadi kita sendiri. Pribadi yang baik hati yang dipandu okeh hikmat dari atas akan selalu berusaha mengadakan damai bagindirinya sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat. Sahabat yang baik hati, renungan hari ini mengingatkan kita akan karakter dan tugas kita yang sesungguhnya. Tentu tidak ada yang sempurna, namun usaha dan kemauan keras untuk mewujudkannya pasti akan membentuk kita. Dalam pembinaan karakter saat saya melayani sebagai biro pembinaan saya membuat formasi dimana saya mengundang pada calon pelayan menuliskan value yang dia inginkan pada dirinya: (misal: pendamai, peramah, bertanggung jawab, jujur...dll). Setelah mereka tulis saya ajak memilih 7 karakter yang mereka inginkan. Kemudian dihapalkan berulang-ulang setiap hari dan evaluasi setiap hari. Jika itu dihapalkan dan dievaluasi setiap hari akan membentuk pribadi yang diharapkan, kemudian menjadi habit dan menjadi karakter kita. Mari juga mencobanya, tuliskanlah 7 karakter pribadi uang anda sukai, misalnya: - Pendamai, - Peramah, - Penurut, - Penuh belas kasihan, - Jujur - Bertanggung jawab - Tidak memihak dan tidak munafik. Kalau setiap hari kita mencoba melatih ketujuh ini, saya yakin kita akan terlatih dan memilikinya. Mari arahkan hidup kita kepadanya karena kesanalah habit kita yang sesungguhnya. Selamat mencobanya. Sahabtku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...