Senin, 30 Desember 2019

TIADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KARUNIA TUHAN

Kotbah Ibadah Akhir Tahun 2019 Nas: Rom 8:31-39 TIADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KARUNIA TUHAN Sahabat yang baik hati! Selamat Natal, Selamat mengakhiri Tahun 2019 dan selamat menyongsong Tahun Baru 2020. Tidak berapa jam lagi kita akan melewati tahun 2019. Jika kita buat kilas balik merenungkan perjalanan tahun 2019 ini, tentu kita semua bersyukur dan mengakui: semua itu adalah atas kasih karunia Tuhan. Kita menyadari banyak hal yang terjadi dalam hidup ini yang sungguh diluar perkiraan kita, lebih dari apa yang kita minta Tuhan berikan bagi kita. Sekalipun ada duka atau air mata yang kita alami, kita berpengharapan Tuhan telah menentukan apa yang terbaik dalam hidup ini. Intinya apa yang kita alami sepanjang tahun ini, membuat kita sujud dan bersyukur seperti pernyataan Mazmur 136:1 (TB) "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Ibadah Akhir Tahun 2019 merupakan suatu tradisi lama di gereja HKBP. Di dalam Ibadah ini Pendeta dan pimpinan jemaat membuat "Bericht" atau Barita Jujur Taon (Laporan Pelayanan) yang disampaikan di hadapan jemaat berisi: apa yang dilakukan dan dikerjakan sepanjang tahun, bagaimana dinamika pelayanan gereja, statistik jemaat dan bagaimana keadaan keuangan gereja. Semua itu dilaporkan dalam ibadah Akhir Tahun Gerejawi, sebagai bukti gereja harus mempertanggungjawabkan pelayanannya kepada Tuhan di hadapan jemaat sepanjang tahun dihadapan jemaat. Sekaligus memohon doa dan penyertaan Tuhan untuk menyongsong tahun yang akan datang. Menyampaikan Bericht adalah bukti gereja ini bukan milik jemaat yang dipercayakan Tuhan. Pelayan adalah yang dipercayakan Tuhan untuk mengelola dan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan seturut Missi Allah. Setiap jemaat berhak mendapat informasi atas pertanggungjawaban pelayanan. Ini jugalah menjadikan HKBP harus transparan dalamp pengelolaan pelayanan. Apakah pesan Tuhan bagi kita dalam mengakhiri Tahun 2019 ini? Seturut dengan Almanak Nas kotbah tertulis dari Roma 8:31-39. Dalam tems ini, Paulus menegaskan kemaha-kuasaan Tuhan melindungi dan memelihara umat pilihanNya, jaminan oerlindungan serta kuasa kasih karunia Tuhan bagi orang percaya. Tidak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Allah. Sekalipun waktu kita berlalu, dunia ini lenyap dan berakhir namun kita tidak ada yang memisahkan kita dari kasih karunia Tuhan. Bagaimana Paulus menjelaskan ini? Paulus melakukan suatu pertanyaan retorika yang meneguhkan jemaat agar yakin dan percaya atas karya keselamatan Tuhan melalui Yesus Kristus. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan ini, seluruh pembaca menjawab sendiri akan jawaban yang diharapkan oleh Paulus. 1. Jika Allah dipijak kita siapkah yang dapat melawan kita? Roma 8:31 (TB) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Pertanyaan ini membuat kita mengeluarkan argumentasi bahwa kita aman dalam perlindungan Tuhan. Tuhan itu Allah diatas segala Allah, Raja diatas segala raja? 1 Timotius 6:15 (TB) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Maka perlindungan dan pemeliharaan Tuhan adalah jaminan pasti. Maka tak seorang pun yang dapat mengganggu, tak seorang pun penguasa yang terlalu kuat di dunia ini bagi orang percaya. Memang harus bergumul dan berjuang di dalam iman dan iman kita adalah mengalahkan dunia (1 Yoh 5:4).. Perlindungan dan jaminan pemeliharaan Tuhan ini juga diregaskan oleh kotbah Tuhan Yesus dalam Lukas 21:18-19 (TB) Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." 2. Siapakah yang menggugat umat pilihanNya? Roma 8:33 (TB) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Konteks ini ibarat dalam suatu pengadilan. Seorang yang didakwa bersalah dituntut sedemikian rupa untuk berhutang nyawa. Menurut pelanggaran-pelanggaran semestistinya harus divonnis mati. Namun Kristus memberikan "gratia" atau grasi yang membebaskan kita dari segala tuntutan hutang nyawa karena Kristus telah menebus kita dengan harga yang mahal. Penebusan Kristus menjadi dasar pembenaran bagi orang percaya. Kita dibenarkan bukan karena kita benar atau karena Budi baik kita, tetapi kita dibenarkan karena Kristus Yesus melakukannya yang membenarkan kita dihadapan Allah melalui penebusanNya di kayu salib. Roma 5:9 (TB) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Maka tidak ada lagi yang dapat menggugat penebusan dan pembenarannyang dilakukan oleh Kristus, karena Kristus telah datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orng berdosa (1 Tim 1:15). Selanjutnya dikatakan dalam 1 Korintus 6:20 (TB) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 3. Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Allah? Penebusan Kristus telah menjadikan kita menjadi milikNya. Sebagai milik tak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dengan kasih karunia Allah. Lihatlah keyakinan Paulus ini: Roma 8:38-39 (TB) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Itulah iman yang kokoh, yang tak dapat digugat dan dipisahkan oleh apapun. Kasih karunia Kristus lebih kuat dari apapun lebih berkuasa dari kuasa apapun. Sahabat yang baik hati! Pengalaman membuktikan biarpun hari, bulan dan tahun kita berlalu namun kasih karunia Tuhan tidak akan pernah berlalu. Kasihnya tetap, tiada berubah. Jika Tuhan telah menyertai dan menyertai kita hingga detik terakhir di tahun ini, maka kita percaya juga Tuhan jualah yang menghantarkan kita memasuki, menjalani dan mengakhiri tahun baru yangbakan Tuhan berikan bagi kita. Sahabatku, jadilah orang yang tetap memiliki iman yang kokoh dan tangguh, yakin dan percaya kepada kasih karunia Tuhan. Amin Selamat Menyongsong Tahun Baru 2019 Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak dan Keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...